Anda di halaman 1dari 43

ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL

PT Marina Bara Lestari

Bab 2
Deskripsi Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan
2.1. Komponen Usaha dan/atau Kegiatan Eksisting
2.1.1. Kegiatan Utama
Kegiatan operasional penambangan batubara PT MBL dilaksanakan mulai awal tahun
2022 dengan metode open pit mining (tambang terbuka). Kegiatan yang telah
dilaksanakan berupa pembersihan lahan, pengupasan dan pemindahan tanah pucuk (top
soil) serta pengupasan dan pemindahan tanah penutup (overburden) di area blok
tambang seluas 22,83 ha. Kegiatan penggalian Batubara belum dapat dilaksanakan karena
masih terkendala belum tersedianya fasilitas pengolahan dan penimbunan batubara,
serta fasilitas pemuatan dan pengapalan batubara. Peta Lokasi Pertambangan PT MBL
disajikan pada Gambar 2.1. dan peta lokasi operasional penambangan batubara PT MBL
disajikan pada Gambar 2.2..
2.1.2. Kegiatan Pendukung
a. Pembebasan Lahan
Kegiatan pembebasan lahan dilaksanakan sebelum dimulainya semua aktivitas yang
menyangkut dengan pemanfaatan lahan. Berdasarkan hasil perhitungan luas area yang
akan digunakan untuk lokasi pit tambang serta sarana dan prasarana penunjang PT MBL,
maka lahan yang harus dibebaskan seluas 882 Ha. Proses pembebasan lahan mulai
dilaksanakan pada tahun 2018 oleh tim pembebasan lahan PT MBL bekerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Berau. Hingga tahun 2022, lahan yang telah dibebaskan seluas
882 Ha (100% dari rencana). Peta status pembebasan lahan PT MBL disajikan pada
Gambar 2.3..
b. Mobilisasi Peralatan dan Bahan
Kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan pendukung untuk kegiatan pertambangan
batubara PT MBL dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2017 oleh PT MBL, kontraktor
maupun sub-kontraktor. Rincian jenis dan jumlah peralatan, dan bahan pendukung yang
saat ini digunakan untuk kegiatan penambangan batubara PT MBL disajikan pada Tabel
2.1. dan Sumber : PT MBL (2022)..

Deskripsi Rencana Kegiatan II-1


Gambar 2.1. Peta Lokasi Pertambangan PT MBL

II-2
II-3
Gambar 2.2. Peta Lokasi Operasional Penambangan Batubara PT MBL

II-4
Gambar 2.3. Peta Status Pembebasan Lahan PT MBL

II-5
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari

Tabel 2.1. Peralatan yang Digunakan Untuk Kegiatan Penambangan Batubara PT MBL
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
1 Dump Truck Hino 20 ton 103 unit
2 Dump Truck XCMG 25 ton 36 unit
3 Dump Truck Quester 20 ton 15 unit
3
4 Excavator - SANY500 2.4 m 2 unit
3
5 Excavator - XE490DK 2.3 m 7 unit
3
6 Excavator - 300 1.8 m 1 unit
3
7 Excavator - 200 1m 15 unit
3
8 Excavator - LongArm 210 0.9 m 1 unit
3
9 Bulldozer - D85ESS 6.8 m 9 unit
3
10 Compactor - BW 211 D 2.13 m 4 unit
11 Motor Grader - XCMG GR2605 II 3.965 m 1 unit
12 Motor Grader - Komatsu GD535 3.7 m 2 unit
3
13 Wheel Loader - LW1200 KN 8m 1 unit
Wheel Loader - Liu Gong CLG 856H
14 4 m3 1 unit
LA
15 Pompa - Volvo DND 150 55 l/s 1 unit
Sumber : PT MBL (2022)

Tabel 2.2. Bahan Pendukung yang Digunakan Untuk


Kegiatan Penambangan Batubara PT MBL
No Jenis Bahan Suplay
1 BBM 575.241 L/bulan
2 Pelumas 2.543 L/bulan
Sumber : PT MBL (2022)

c. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi pra-tambang PT MBL dilaksanakan pada 29 Desember 2021.
Berdasarkan hasil sosialisasi tersebut diketahui bahwa secara umum masyarakat di lokasi
kegiatan mendukung rencana pertambangan batubara PT MBL dengan beberapa catatan :
1) Dampak terhadap lingkungan
Kegiatan pertambangan batubara PT MBL diharapkan dapat bersinergi menjaga
kondisi dan kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan produktif.
2) Ganti rugi lahan
Menyelesaikan proses ganti rugi lahan sesuai aturan dan tidak merugikan masyarakat
sebelum pelaksanaan kegiatan pertambangan batubara PT MBL.
3) Pemberdayaan masyarakat
- Mengutamakan pemberdayaan masyarakat sekitar (terutama ring 1 tambang) dalam
segala bidang.
- Proses/tahapan recruitment tenaga kerja lokal agar dipermudah secara syarat
administrasi.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-6


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
- Pemberdayaan penduduk suku asli yang berusia lanjut (kaik atau nenek), untuk
dapat dilibatkan dalam kegiatan CSR bidang budaya sebagai upaya pengenalan
pelestarian adat kepada warga generasi muda.
- Perusahaan agar menjaga komunikasi aktif dengan Kepala Kampung dan Lembaga
Dewan Adat.
4) CSR
- Mengoptimalkan CSR untuk bidang kesehatan, pendidikan dan infrastruktur.
- Permohonan pengadaan Bus Sekolah bagi masyarakat sekitar, mengingat jarak
sekolah yang cukup jauh.
- Diharapkan perusahan berperan serta untuk meningkatkan kualitas SDM, sehingga
ditahun ke 5 - 10 usia tambang, ada putra daerah yang dapat menjadi staf
perusahaan ditingkat pengawas atau lebih tinggi.
- Perusahaan agar lebih responsif terhadap kondisi sosial masyarakat dan hadir untuk
turut membantu, terutama dalam kondisi bencana atau berduka.
- Pelaksanaan CSR harus benar-benar hal yang dibutuhkan masyarakat dan
berkesesuaian dengan program kerja pemerintah daerah (PUPR, Dinas Pendidikan,
Dinas Kesehatan), sehingga tercipta saling dukung antara pemerintah dengan
perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Notulensi lengkap dan daftar hadir sosialisasi disajikan pada Lampiran 4.

Gambar 2.4. Sosialisasi Pra-Tambang PT MBL

d. Penerimaan Tenaga Kerja


Kegiatan penerimaan tenaga kerja untuk kegiatan pertambangan batubara PT MBL
dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2017 oleh PT MBL, kontraktor maupun sub-
kontraktor. Saat ini, pelaksanaan kegiatan pertambangan batubara PT MBL melibatkan 52
orang tenaga kerja tetap dan 710 orang tenaga kerja tidak tetap dengan 54,07 % (412
orang) merupakan tenaga kerja lokal (Kabupaten Berau) sebagaimana disajikan pada
Tabel 2.3..

Deskripsi Rencana Kegiatan II-7


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari

Tabel 2.3. Tenaga Kerja PT MBL


No Jabatan Jumlah Keterangan
Tenaga Kerja Tetap
1 Kepala Teknik Tambang 1 Sarjana Tambang
2 Wakil Kepala Teknik Tambang
a. Kepala Bagian Eksplorasi Tambang 1 Sarjana Geologi/Tambang
b. Kepala Bagian Teknik dan Operasi Tambang 1 Sarjana Geologi/Tambang
c. Kepala Bagian Lingkungan dan K3 1 Sarjana Lingkungan/Biologi
d. Kepala Bagian Administrasi 1 Sarjana Ekonomi
3 Kepala Seksi
a. Geologi 1 Sarjana/D3 Geologi
b. Database dan Modelling 1 Sarjana/D3 Geologi/Tambang
c. Survey Eksplorasi 1 Sarjana/D3 Geologi
d. Perencanaan Tambang 1 Sarjana/D3 Geologi/Tambang
e. Survey Tambang 1 Sarjana/D3 Tambang/Kimia
f. Pengawasan Tambang 1 Sarjana/D3 Tambang
g. Pengawasan Lingkungan 1 Sarjana/D3 Lingkungan
h. Pengawasan K3 1 Sarjana/D3
i. Keuangan 2 Sarjana Ekonomi
j. Personalia 1 Sarjana Psikologi
k. Hubungan Masyarakat 3 Sarjana Hukum/Sosial
4 Staf General Manager/KTT 2 Sarjana Geologi/Tambang
5 Staf Kepala Bagian/WKTT 8 Sarjana/D3/SMU/SMK
6 Staff Kepala Seksi 13 Sarjana/D3/SMU/SMK
7 Pengawas Lapangan 10 Sarjana/D3/SMU/SMK
JUMLAH 52
Tenaga Kerja Tidak Tetap
1 PT. Hasta Panca Mandiri Utama 340 Jumlah tenaga kerja
2 PT. Bimuda Alam Selaras 56 Jumlah tenaga kerja
3 PT. Asri Kemasindo 79 Jumlah tenaga kerja
4 PT. Nusantara Niaga Infrastruktur 37 Jumlah tenaga kerja
5 PT. Wira Wisesa Pratama Indonesia 98 Jumlah tenaga kerja
6 PT. Prima Inti Kapuas 76 Jumlah tenaga kerja
7 PT. Bhakti Jaya Mandiri 24 Jumlah tenaga kerja
JUMLAH 710
TOTAL 762
Sumber : PT MBL (2022)

e. Pembangunan Prasarana dan Sarana Penunjang


Deskripsi Rencana Kegiatan II-8
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Kegiatan pembangunan prasarana dan sarana penunjang untuk kegiatan
pertambangan batubara PT MBL dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2021. Saat
ini telah dibangun jalan tambang, disposal area dan sediment pond dengan rincian
sebagaimana disajikan pada Tabel 2.4. dan Gambar 2.5..
Tabel 2.4. Prasarana dan Sarana Penunjang Operasional Penambangan Batubara PT MBL
Realisasi Prosentase
No Uraian Rencana
Agustus 2022 (%)
1 Disposal area 15,30 ha 15,65 ha 102,29
3,5 Km 3,2 Km 91
2 Jalan tambang
18,41 ha 4,93 ha 26,77
3 Sediment pond 2,01 ha 1,61 ha 80
Sumber : PT MBL (2022)

a. Pit Tambang (Kegiatan Pengupasan tanah Penutup) b. Jalan Tambang

c. Disposal area d. Sediment pond

Gambar 2.5. Prasarana dan Sarana Penunjang Operasional Penambangan Batubara PT MBL

2.1.3. Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup


Kegiatan pengelolaan lingkungan hidup yang dilaksanakan oleh PT MBL sesuai dokumen
RKL-RPL 2016 sebagaimana disajikan pada Tabel 2.5..

Deskripsi Rencana Kegiatan II-9


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Tabel 2.5. Pelaksanaan Kegiatan Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup PT MBL
Dampak Lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemantauan Lingkungan Hidup
No yang Dikelola dan Sumber Dampak Periode/Waktu
Dipantau Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Hasil Pengelolaan Bentuk Pemantauan Lokasi pantau Waktu pantau Hasil pantau
Pengelolaan
1 Meningkatnya Sosialisasi Sosialisasi pra-tambang PT MBL, pada 29 Desem- Kampung Gunung Sari, 29 Desember 2021 Secara umum masyarakat di Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
persepsi dan sikap ber 2021 dihadiri 35 orang perwakilan dan tokoh Pandan Sari dan Bukit (sebelum pelaksana- lokasi kegiatan mendukung dengan kuisioner per- Pandan Sari dan Bukit masyarakat
postitif masyarakat masyarakat Kampung Gunung Sari, Pandan Sari Makmur, Kecamatan an kegiatan pertam- rencana pertambangan sepsi dan sikap masya- Makmur, Kecamatan menyampaikan
dan Bukit Makmur. Segah bangan PT MBL) batubara PT MBL (notulensi rakat terhadap kegiatan Segah persepsi dan
dan daftar hadir terlampir pertambangan batubara sikap positif
pada Lampiran 4) PT MBL
2 Terjadinya persepsi Pembebasan 1) Pembebasan lahan dilaksanakan oleh tim Kampung Gunung Sari, Tahun 2018 - 2019 Lahan yang telah Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
dan sikap negatif lahan pembebasan lahan PT MBL bekerjasama Pandan Sari dan Bukit dibebaskan seluas 882 Ha dengan kuisioner per- Pandan Sari dan Bukit Selama proses masyarakat
masyarakat dengan Pemerintah Kabupaten Berau Makmur, Kecamatan (100% dari rencana) dan sepsi dan sikap masya- Makmur, Kecamatan pembebasan menyampaikan
2) Melakukan pembebasan lahan dengan mem- Segah tidak ada komplain dari rakat terhadap kegiatan Segah lahan (2018- persepsi dan
berikan kompensasi tanam tumbuh sesuai masyarakat (peta status pembebasan lahan 2019) sikap positif
kesepakatan dan berdasarkan peraturan yang lahan Pembebasan Lahan PT untuk pertambangan
berlaku secara tranparan/terbuka MBL disajikan pada Gambar batubara PT MBL
3) Membuat bukti terdokumentasi atas pemba- 2.3.)
yaran kompensasi tanaman tumbuh
4) Tidak melakukan aktifitas di atas lahan yang
belum dibebaskan
3 Konflik kepentingan Pembebasan 1) Inventarisasi luas lahan, status kepemilikian Kampung Gunung Sari, Tahun 2018 - 2019 Lahan yang telah Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
atas lahan lahan dan jumlah tanam tumbuh dilaksanakan oleh Pandan Sari dan Bukit dibebaskan seluas 882 Ha dengan kuisioner konflik Pandan Sari dan Bukit Selama proses masyarakat
tim pembebasan lahan PT MBL bekerjasama Makmur, Kecamatan (100% dari rencana) dan kepentingan atas lahan Makmur, Kecamatan pembebasan menyampaikan
dengan Pemerintah Kabupaten Berau Segah tidak ada konflik di masyarakat Segah lahan (2018- tidak ada konflik
2) Pembebasan lahan dilaksanakan oleh tim kepentingan atas lahan di 2019) kepentingan atas
pembebasan lahan PT MBL bekerjasama masyarakat (peta status lahan di
dengan Pemerintah Kabupaten Berau sesuai lahan Pembebasan Lahan PT masyarakat
kesepakatan dan berdasarkan peraturan yang MBL disajikan pada Gambar
berlaku secara tranparan/terbuka 2.3.)
3) Tidak melakukan aktifitas di atas lahan yang
belum dibebaskan
4 Meningkatnya Penerimaan 1) Menyampaikan laporan tertulis informasi Kampung Gunung Sari, Tahun 2017 - 2022 Kegiatan pertambangan Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
kesempatan kerja tenaga kerja lowongan pekerjaan kepada Dinas Dinas Pandan Sari dan Bukit batu-bara PT MBL dengan kuisioner Pandan Sari dan Bukit masyarakat
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kab. Berau Makmur, Kecamatan melibatkan 762 orang terbukanya kesempatan Makmur, Kecamatan mengharapkan
2) Menyampaikan informasi lowongan pekerjaan Segah tenaga kerja dengan 54,07 kerja pada kegiatan Segah kesempatan kerja
secara terbuka % (412 orang) merupakan pertambangan batubara yang leibh besar
3) Memprioritaskan tenaga kerja lokal tenaga kerja lokal PT MBL pada kegiatan
disesuaikan dengan kebutuhan dan kualifikasi pertambangan
batubara PT MBL
4) Mengoptimalkan penyedia jasa (kontraktor
dan sub kontraktor) lokal untuk terlibat dalam
kegiatan pertambangan PT MBL agar dapat
menyerap tenaga kerja lokal
5 Meningkatnya Penerimaan 1) Memprioritaskan tenaga kerja lokal Kampung Gunung Sari, Tahun 2017 - 2022 Pendapatan masyarakat Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
pendapatan tenaga kerja disesuaikan dengan kebutuhan dan kualifikasi Pandan Sari dan Bukit yang diterima sebagai dengan kuisioner Pandan Sari dan Bukit masyarakat
masyarakat 2) Mengoptimalkan penyedia jasa (kontraktor Makmur, Kecamatan tenaga kerja ≥ Upah peningkatan pendapatan Makmur, Kecamatan mengharapkan
dan sub kontraktor) lokal untuk terlibat dalam Segah Minimum Kabupaten (UMK) dengan adanya kegiatan Segah peningkatan
kegiatan pertambangan PT MBL agar dapat Berau sesuai peraturan yang pertambangan batubara pendapatan yang
menyerap tenaga kerja lokal berlaku PT MBL leibh besar
3) Memberikan upah dan tunjangan bagi pekerja dengan adanya
sesuai dengan peraturan yang berlaku kegiatan pertam-
bangan batubara
PT MBL
6 Menurunnya kualitas Pembangunan 1) Perkerasan badan jalan dengan batu atau 1) Jalan tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas Sampling kualitas udara 1) Jalan tambang Setiap 6 bulan Input data pantau
udara Prasarana dan koral/kerikil 2) disposal area pembangunan jalan udara di lokasi kegiatan dan langsung di lapangan 2) disposal area

Deskripsi Rencana Kegiatan II-10


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Dampak Lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemantauan Lingkungan Hidup
No yang Dikelola dan Sumber Dampak Periode/Waktu
Dipantau Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Hasil Pengelolaan Bentuk Pemantauan Lokasi pantau Waktu pantau Hasil pantau
Pengelolaan
Sarana Penunjang 2) Pengaturan kecepatan kendaraan < 30 km/jam tambang dan di permukiman masyarakat dan analisis
3) Melakukan penyiraman badan jalan tambang disposal area terdekat laboratorium
dan disposal area, terutama pada periode
tidak hujan
7 Meningkatnya Pembangunan 1) Pengaturan kecepatan kendaraan < 30 km/jam 1) Jalan tambang Selama kegiatan Terkendalinya tingkat Pengukuran langsung di 1) Jalan tambang Setiap 6 bulan Input data pantau
kebisingan Prasarana dan 2) Melakukan penanaman jenis tanaman yang 2) disposal area pembangunan jalan kebisingan di lokasi kegiatan lapangan dan analisis 2) disposal area
Sarana Penunjang memiliki pertajukan yang relatif lebat seperti tambang dan dan di permukiman data
Filicium sp, Swietenia sp, Mimusops sp, dsb. di disposal area masyarakat terdekat
samping kiri-kanan jalan tambang dan
sekeliling disposal area
8 Menurunnya kualitas Pembangunan 1) Pembukaan lahan secara bertahap sesuai 1) Jalan tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling kualitas air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
air permukaan Prasarana dan kebutuhan dan rencana 2) disposal area pembangunan jalan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
Sarana Penunjang 2) Tidak melakukan pembukaan lahan pada area tambang dan Siagung langsung di lapangan
sempadan sungai disposal area dan analisis
3) Membuat saluran drainase sepanjang jalan laboratorium
tambang dan sekeliling sekitar disposal area
yang dilengkapi dengan kolam sedimen
(sediment trap)
10 Menurunnya Pembangunan 1) Pembukaan lahan secara bertahap sesuai 1) Jalan tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling biota air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
populasi biota air Prasarana dan kebutuhan dan rencana 2) disposal area pembangunan jalan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
Sarana Penunjang 2) Tidak melakukan pembukaan lahan pada area tambang dan Siagung langsung di lapangan
sempadan sungai disposal area dan analisis
3) Membuat saluran drainase sepanjang jalan laboratorium
tambang dan sekeliling sekitar disposal area
yang dilengkapi dengan kolam sedimen
(sediment trap)
11 Terganggunya Pembangunan 1) Mengendalikan sumber pencemar lingkungan, 1) Jalan tambang Selama kegiatan Terkendalinya sumber Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
kesehatan Prasarana dan terutama yang berdampak terhadap kualitas 2) disposal area pembangunan jalan pencemar lingkungan, dengan kuisioner Pandan Sari dan Bukit masyarakat
masyarakat/pekerja Sarana Penunjang udara dan air permukaan tambang dan terutama yang berdampak kesehatan masyarakat Makmur, Kecamatan mengharapkan
2) Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri disposal area terhadap kualitas udara dan Segah penyediaan laya-
(APD) bagi pekerja air permukaan nan kesehatan
(klinik) oleh PT
MBL
12 Menurunnya kualitas Pembersihan 1) Melakukan pembersihan lahan tambang Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling kualitas air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
air permukaan lahan tambang secara bertahap sesuai dengan perencanaan pembersihan lahan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
tambang (mine plan) Siagung langsung di lapangan
2) Tidak melakukan pembersihan lahan pada dan analisis
area sempadan sungai laboratorium
3) Pengaliran air limpasan ke saluran drainase
menuju kolam pengendap (sediment pond)
13 Hilangnya vegetasi Pembersihan 1) Melakukan pembersihan lahan tambang Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kehilangan Pengamatan dan Area pit tambang Setiap 6 bulan Kegiatan revege-
(flora darat) penutup lahan tambang secara bertahap sesuai dengan perencanaan pembersihan lahan vegetasi (flora darat) pengukuran langsung di tasi/reboisasi
lahan tambang (mine plan) penutup lahan lapangan lahan belum
2) Ssegera melakukan revegetasi/reboisasi lahan terlaksana
14 Menurunnya Pembersihan 1) Melakukan pembersihan lahan tambang Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling biota air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
populasi biota air lahan tambang secara bertahap sesuai dengan perencanaan pembersihan lahan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
tambang (mine plan) Siagung langsung di lapangan
2) Tidak melakukan pembersihan lahan pada dan analisis
area sempadan sungai laboratorium
3) Pengaliran air limpasan ke saluran drainase
menuju kolam pengendap (sediment pond)
15 Terganggunya Pembersihan 1) Mengendalikan sumber pencemar lingkungan, Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya sumber Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
Deskripsi Rencana Kegiatan II-11
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Dampak Lingkungan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemantauan Lingkungan Hidup
No yang Dikelola dan Sumber Dampak Periode/Waktu
Dipantau Bentuk Pengelolaan Lokasi Pengelolaan Hasil Pengelolaan Bentuk Pemantauan Lokasi pantau Waktu pantau Hasil pantau
Pengelolaan
kesehatan lahan tambang terutama yang berdampak terhadap kualitas pembersihan lahan pencemar lingkungan, dengan kuisioner Pandan Sari dan Bukit masyarakat
masyarakat/pekerja udara dan air permukaan terutama yang berdampak kesehatan masyarakat Makmur, Kecamatan mengharapkan
2) Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri terhadap kualitas udara dan Segah penyediaan laya-
(APD) bagi pekerja air permukaan nan kesehatan
(klinik) oleh PT
MBL
16 Menurunnya kualitas Pengupasan dan 1) Melakukan penyiraman badan jalan tambang 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas Sampling kualitas udara 1) Area pit tambang Setiap 6 bulan Input data pantau
udara pemindahan dan area pit tambang, terutama pada periode 2) Jalan tambang Pengupasan dan udara di lokasi kegiatan dan langsung di lapangan 2) Jalan tambang
tanah penutup tidak hujan 3) Disposal area pemindahan tanah di permukiman masyarakat dan analisis
2) Pengaturan kecepatan kendaraan angkut penutup terdekat laboratorium
pemindahan tanah penutup < 30 km/jam
17 Meningkatnya Pengupasan dan 1) Pengaturan kecepatan kendaraan angkut 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya tingkat Pengukuran langsung di 1) Area pit tambang Setiap 6 bulan Input data pantau
kebisingan pemindahan pemindahan tanah penutup < 30 km/jam 2) Jalan tambang Pengupasan dan kebisingan di lokasi kegiatan lapangan dan analisis 2) Jalan tambang
tanah penutup 2) Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri 3) Disposal area pemindahan tanah dan di permukiman data
(APD) bagi pekerja penutup masyarakat terdekat

18 Menurunnya kualitas Pengupasan dan 1) Melakukan pengupasan dan pemindahan 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling kualitas air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
air permukaan pemindahan tanah penutup secara bertahap sesuai dengan 2) Jalan tambang Pengupasan dan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
tanah penutup perencanaan tambang (mine plan) 3) Disposal area pemindahan tanah Siagung langsung di lapangan
2) Pengaliran air limpasan ke saluran drainase penutup dan analisis
menuju kolam pengendap (sediment pond) laboratorium
19 Menurunnya Pengupasan dan 1) Melakukan pengupasan dan pemindahan 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling biota air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
populasi biota air pemindahan tanah penutup secara bertahap sesuai dengan 2) Jalan tambang Pengupasan dan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
tanah penutup perencanaan tambang (mine plan) 3) Disposal area pemindahan tanah Siagung langsung di lapangan
2) Pengaliran air limpasan ke saluran drainase penutup dan analisis
menuju kolam pengendap (sediment pond) laboratorium
20 Terganggunya Pengupasan dan 1) Mengendalikan sumber pencemar lingkungan, 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya sumber Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
kesehatan pemindahan terutama yang berdampak terhadap kualitas 2) Jalan tambang Pengupasan dan pencemar lingkungan, dengan kuisioner Pandan Sari dan Bukit masyarakat
masyarakat/pekerja tanah penutup udara dan air permukaan 3) Disposal area pemindahan tanah terutama yang berdampak kesehatan masyarakat Makmur, Kecamatan mengharapkan
2) Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri penutup terhadap kualitas udara dan Segah penyediaan laya-
(APD) bagi pekerja air permukaan nan kesehatan
(klinik) oleh PT
MBL

Deskripsi Rencana Kegiatan II-12


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari

2.1.4. Perizinan yang Telah Dimiliki


Perizinan yang telah dimiliki PT MBL :
a. Keputusan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(DPMPTSP) Provinsi Kalimantan Timur No. 503/1279/IUP-OP/DPMPTSP/VII/ 2017
tanggal 31 Juli 2017 tentang Peningkatan Izin Usaha Pertambangan (IUP) Eksplorasi
menjadi Izin Usaha Pertambangan (IUP) Operasi Produksi kepada PT Marina Bara
Lestari dengan luas ± 2.688 ha.
b. Keputusan Bupati Berau No. 77 tahun 2016 tentang Kelayakan Lingkungan Hidup
Rencana Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara seluas 920 Ha dengan
Kapasitas Produksi 4.000.000 MT/Tahun di Kampung Gunung Sari, Kampung Pandan
sari dan Kampung Bukit Makmur Kecamatan Segah Kabupaten Berau Provinsi
Kalimantan Timur oleh PT Marina Bara Lestari.
c. Keputusan Bupati Berau No. 738 Tahun 2016 tentang Izin Lingkungan atas Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan Pertambangan Batubara seluas 920 ha dengan Kapasitas
Produksi 4.000.000 MT/tahun di Kampung Gunung Sari, Kampung Pandan Sari dan
Kampung Bukit Makmur Kecamatan Segah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur
oleh PT Marina Bara Lestari.
d. Surat Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Berau No.
650/261/DPUPR-PR/II/2023 perihal Informasi Tata Ruang
2.2. Komponen Usaha dan/atau Kegiatan Perubahan
Rencana pembangunan prasarana dan sarana penunjang kegiatan pertambangan
batubara PT MBL berupa fasilitas pengolahan dan penimbunan batubara, pemuatan dan
pengapalan batubara, kantor, mes karyawan, bengkel (workshop), pembangkit listrik, dan
TPS LB3 di area pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL secara umum telah dibahas
dalam dokumen Amdal PT MBL tahun 2016. Lokasi rencana pelabuhan/terminal khusus
batubara PT MBL tersebut berada di dalam batas wilayah studi kajian ANDAL. Namun
demikian dinyatakan bahwa kajian dampaknya akan dibuat pada dokumen terpisah.
Berdasarkan hal tersebut, jenis perubahan kegiatan yang menjadi dasar pengajuan
perubahan persetujuan lingkungan/izin lingkungan adalah penambahan kegiatan :
1) pembangunan dan operasional pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL, berupa:
a) kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara
b) kegiatan pemuatan dan pengapalan batubara
2) pembangunan dan operasional prasarana dan sarana penunjang, berupa:
a) kantor
b) mes karyawan
c) bengkel (workshop)
d) pembangkit listrik
e) TPS LB3 (Tempat Penyimpanan Sementara Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun)
Secara administratif rencana pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL berlokasi di
Kampung Gunung Sari Kecamatan Segah Kabupaten Berau Provinsi Kalimantan Timur.
Secara geografis lokasi rencana pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL

Deskripsi Rencana Kegiatan II-13


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
sebagaimana disajikan pada Tabel 2.6., sedangkan peta lokasi rencana pelabuhan/
terminal khusus batubara PT MBL disajikan padaGambar 2.6..
Tabel 2.6. Titik Koordinat Lokasi Rencana Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL
No Bujur Timur Lintang Utara
1 117° 13' 11,691" BT 2° 7' 32,616" LU
2 117° 13' 11,694" BT 2° 7' 33,197" LU
3 117° 13' 20,630" BT 2° 7' 43,177" LU
4 117° 13' 24,215" BT 2° 7' 46,298" LU
5 117° 13' 25,351" BT 2° 7' 46,915" LU
6 117° 13' 34,734" BT 2° 7' 52,019" LU
7 117° 13' 34,734" BT 2° 7' 53,034" LU
8 117° 13' 50,921" BT 2° 7' 53,032" LU
9 117° 14' 1,598" BT 2° 7' 45,291" LU
10 117° 13' 50,920" BT 2° 7' 45,293" LU
11 117° 13' 50,920" BT 2° 7' 45,536" LU
12 117° 13' 34,733" BT 2° 7' 45,554" LU
13 117° 13' 25,755" BT 2° 7' 45,497" LU
14 117° 13' 25,756" BT 2° 7' 44,582" LU
15 117° 13' 23,486" BT 2° 7' 44,582" LU
16 117° 13' 23,489" BT 2° 7' 42,058" LU
17 117° 13' 21,223" BT 2° 7' 40,004" LU
18 117° 13' 21,164" BT 2° 7' 32,614" LU
Sumber : PT MBL (2022)

Kajian kesesuaian rencana lokasi pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL dilakukan


dengan cara overlay Peta Lokasi Kegiatan dengan Peta Kawasan Hutan Kalimantan Timur,
Peta Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi (RTRWP) Kalimantan Timur, dan Peta Rencana
Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Berau dengan hasil telaahan sebagai berikut :
1. Berdasarkan Peta Kawasan Hutan Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara (Keputusan
Menteri Kehutanan RI No: SK.718/Menhut-II/2014), lokasi rencana kegiatan terletak
pada kawasan : Areal Penggunaan Lain, sebagaimana disajikan pada Gambar 2.7..
2. Berdasarkan Peta RTRWP Kalimantan Timur (Perda Kalimantan Timur No. 1 Tahun
2016 tentang RTRWP Kalimantan Timur 2016 - 2036), lokasi rencana kegiatan terletak
pada kawasan : Perkebunan, sebagaimana disajikan pada Gambar 2.8..
3. Berdasarkan Peta RTRWK Berau (Perda Kabupaten Berau No. 9 Tahun 2017 tentang
RTRWK Berau 2016 – 2036), lokasi rencana kegiatan terletak pada kawasan :
Perkebunan, Pertanian Lahan Basah dan Sempadan Sungai, sebagaimana disajikan
pada Gambar 2.9..

Deskripsi Rencana Kegiatan II-14


Gambar 2.6. Peta Lokasi Rencana Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL

II-15
Gambar 2.7. Peta Lokasi Rencana Kegiatan pada Peta Kawasan Hutan Kalimantan Timur
II-16
Gambar 2.8. Peta Lokasi Rencana Kegiatan pada Peta RTRWP Kalimantan Timur

II-17
Gambar 2.9. Peta Lokasi Rencana Kegiatan pada Peta RTRWK Berau
II-18
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Pembangunan dan operasional pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL akan
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
2.2.1. Tahap Konstruksi
A. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi pelabuhan/terminal khusus beserta prasarana dan sarana
penunjang kegiatan pertambangan batubara PT MBL diperkirakan akan melibatkan
kurang lebih 325 tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan
penerimaan tenaga kerja oleh pihak kontraktor secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan, tahapan perkembangan proyek dan kualifikasi calon tenaga kerja.
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Berau No. 8 Tahun 2018 tentang
Perlindungan Tenaga Kerja Lokal, Pasal 20 ayat (1) maka diupayakan tenaga kerja lokal
(sesuai syarat kualifikasi keahlian) yang akan dilibatkan sebagai pekerja minimal
sebanyak 80% (260 orang) dari kebutuhan tenaga kerja konstruksi. Prakiraan jumlah
kebutuhan tenaga kerja atas dasar keterampilan atau keahlian pada tahap konstruksi
disajikan pada Tabel 2.7..
Tabel 2.7. Estimasi Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi
Kualifikasi Pendidikan Kebutuhan Asal Tenaga
Komposisi Tenaga Kerja
Minimal Tenaga Kerja Kerja
Project Manager S1 1 LD
Senior Engineer S1 3 LD
Engineer S1 6 DS/LD
Staff SLTA 12 DS/LD
Security SLTA 8 DS/LD
Logistik dan barang SLTP 5 DS/LD
Pekerja lapangan - 290 DS/LD
Sumber : PT MBL (2022)
Keterangan : DS = Daerah Setempat, LD = Luar Daerah

Mengacu pada Keputusan Presiden RI Nomor 4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor
Lowongan Pekerjaan, maka proses penerimaan tenaga kerja konstruksi diawali dengan
penyampaian laporan secara tertulis setiap ada lowongan pekerjaan kepada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau. Laporan ini memuat jenis pekerjaan,
jenis tenaga kerja, usia, jenis kelamin dan syarat lain yang dibutuhkan. Informasi
lowongan pekerjaan kemudian diumumkan di media masa dan/atau disosialisasikan
oleh pelaksana pekerjaan bekerjasama dengan pemerintah daerah (Kampung,
Kecamatan, Kabupaten) dan tokoh masyarakat setempat.
Mengingat pekerjaan konstruksi bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu dan
mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana diubah
dalam UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanaannya,
maka pengaturan sistem kerja, upah dan asuransi (BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS

Deskripsi Rencana Kegiatan II-19


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Kesehatan) tenaga kerja konstruksi wajib disepakati secara tertulis dalam Perjanjian
Kerja Waktu Tertentu (PKWT).
B. Mobilisasi Peralatan dan Material
Pelaksanaan konstruksi pelabuhan/terminal khusus beserta prasarana dan sarana
penunjang kegiatan pertambangan batubara PT MBL diperkirakan akan menggunakan
setidaknya 17 alat berat dan/atau peralatan penunjang lainnya. Keseluruhan alat berat
tersebut merupakan milik PT MBL yang saat ini digunakan sebagai peralatan
operasional kegiatan pertambangan batubara PT MBL. Mobilisasi peralatan-peralatan
tersebut melalui jalur darat dari lokasi pit tambang PT MBL menuju lokasi
pembangunan pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL menggunakan akses jalan
tambang PT MBL.
Tabel 2.8. Rencana Peralatan pada Tahap Konstruksi
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
1 Dump Truck 4 m3 10 unit
2 Bulldozer 100 bcm/hours 1 unit
3 Excavator 108 bcm/hours 2 unit
4 Motor Grader 2240 m2/hour 1 unit
5 Vibratory Roller 1100 m2/hour 1 unit
6 Crane 20 ton 1 unit
7 Fuel & Service Truck 5000 liter 1 unit
Sumber : PT MBL (2022)

Material konstruksi (batu, pasir, semen, besi, geotex, sheet pile W, spun pile dan seng)
dan peralatan/mesin produksi (crusher, hopper, conveyor dll) akan didatangkan dari
Pulau Jawa melalui transportasi air (laut dan sungai) menggunakan tongkang yang
ditarik oleh tugboat. Mengingat kondisi lebar (130 s/d 150 m), kedalaman (- 2 s/d - 6
m) dan sisi Sungai Segah di area rencana lokasi pembangunan pelabuhan/terminal
khusus batubara PT MBL yang memungkinkan untuk dilakukan sandar tongkang, maka
proses pembongkaran (unloading) material dari tongkang ke daratan akan dilakukan
secara langsung dengan menggunakan 1 unit crane service (kapasitas 20 ton).
Sementara itu, material konstruksi lainnya seperti kayu galam, kayu balok dan papan
kayu dalam berbagai ukuran didapatkan melalui kerjasama dengan masyarakat
setempat dan angkut melalui transportasi sungai menggunakan perahu motor. Proses
pembongkaran (unloading) material dari perahu motor ke daratan akan dilakukan
secara manual.
C. Penyiapan Lahan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap penyiapan lahan meliputi kegiatan pembersihan
lahan dan pematangan lahan. Kegiatan pembersihan lahan berupa proses
pembersihan vegetasi penutup lahan pada lokasi rencana konstruksi pelabuhan/
terminal khusus beserta prasarana dan sarana penunjang kegiatan pertambangan
batubara PT MBL. Pembersihan lahan dilakukan dengan alat berat dan tenaga
manusia. Tegakan kayu berdiameter lebih dari 10 cm dipotong menggunakan chain
Deskripsi Rencana Kegiatan II-20
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
saw, sedangkan tegakan kayu kecil, semak belukar dan tonggak pohon dirobohkan
dengan menggunakan bulldozer. Semak-semak, daun dan ranting-ranting kayu yang
telah di bersihkan dikumpulkan di tempat yang tidak mengganggu proses konstruksi.
Kegiatan pematangan lahan terdiri dari pemasangan pondasi cerucuk, perataan peil
tanah, pemasangan geotex, dan pengurugan tanah. Pemasangan pondasi cerucuk
merupakan kegiatan pemasangan kayu galam berdiameter 10 – 15 cm dan panjang 3 –
4 m dengan menggunakan excavator yang dipasang secara acak dengan jarak  10 cm.
Perataan peil tanah merupakan kegiatan meratakan ketinggian peil disekitar pondasi
cerucuk dengan menggunakan tanah urug. Pemasangan geotex dilakukan di atas tanah
yang sudah diratakan (setelah perataan peil tanah) dengan tujuan untuk menahan
infiltrasi air, agar tidak merusak pondasi. Lapisan geotex terutama dipasang pada lokasi
yang digunakan sebagai area stockpile, settling pond dan jalan akses. Sedangkan
kegiatan pengurugan tanah berupa penghamparan tanah menggunakan buldozer lalu
kemudian dipadatkan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis (setiap 50 cm
tanah urug yang didatangkan) hingga mencapai tinggi rataan yang direncanakan.
Tanah urug direncanakan berasal dari material pengupasan lapisan tanah penutup
(overburden) di area pit tambang PT MBL yang diangkut menggunakan dump truck
melalui jalan tambang PT MBL. Kebutuhan tanah urug untuk masing-masing area
pembangunan disajikan pada Tabel 2.9..
Tabel 2.9. Kebutuhan Tanah Urug pada Area Pembangunan
Kebutuhan
No Area Pembangunan
Tanah Urug
1 Jetty 153.107 m3
2 Kantor 16.035 m3
3 Mess Karyawan 75.816 m3
4 Workshop 81.794 m3
Sumber : PT MBL (2022)

D. Konstruksi Fasilitas Pengolahan dan Penimbunan Batubara


Fasilitas pengolahan dan penimbunan batubara PT MBL dibangun di area jetty, berupa
1 unit crushing plant berkapasitas 1.000 MT/jam. Unit crushing plant akan
ditempatkan di antara ROM stockpile dan crushed stockpile, dan terhubung dengan
barge loading conveyor (BLC). Unit crushing plant didatangkan dari pulau Jawa melalui
transportasi air (laut dan sungai) secara terpisah per-komponen dan akan di rakit di
lokasi yang telah ditentukan. Secara umum, konstruksi dan fungsi dari masing-masing
komponen unit crushing plant sebagaimana dijelaskan pada Tabel 2.10..
Tabel 2.10. Komponen Unit Crushing Plant
No Komponen Tipe Struktur Fungsi
Limas / Pengatur aliran penerimaan ROM
1 Hopper Baja
Rectangular batubara

Vibrating Mechanical plate Pengatur aliran batubara yang masuk ke


2 Baja
feeder feeder dalam crusher

Deskripsi Rencana Kegiatan II-21


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
No Komponen Tipe Struktur Fungsi
Jaw crusher dan Memecah dan memperkecil ukuran
3 Crusher Baja
impact crusher batubara
Menyaring/memisahkan batubara
Vibrating Datar dengan
4 Baja berdasarkan ukuran dan mengontrol
screen sistem penggetar
penyaluran batubara menuju belt conveyor
Sabuk dengan Memindahkan batubara menuju crushed
5 Belt conveyor Baja
roda penggerak stockpile atau menuju BLC

Fasilitas penimbunan batubara PT MBL berupa 1 unit ROM stockpile seluas ± 2,31 ha
dan 1 unit crushed stockpile seluas ± 1,92 ha. Kegiatan konstruksi stockpile diawali
dengan pemasangan geotex pada bagian dasar stockpile dengan tujuan untuk
menahan infiltrasi air agar tidak merusak pondasi dan mencegah terjadinya
pencemaran tanah, air tanah dan air permukaan oleh air larian (run off) yang
terkontaminasi batubara di area stockpile. Di sekeliling stockpile batubara dibangun
saluran khusus air limbah stockpile (dimensi 6,2 x 2,2 x 2 m) dengan konstruksi
perkerasan tanah dilapis dengan geotex dan/atau geomembrane untuk mengalirkan
air larian (run off) yang terkontaminasi batubara menuju kolam settling pond.
E. Konstruksi Fasilitas Pemuatan dan Pengapalan Batubara
Fasilitas pemuatan dan pengapalan batubara PT MBL dibangun di area jetty. Fasilitas
pemuatan batubara PT MBL berupa 1 unit barge loading conveyor (BLC) berkapasitas
1.000 MT/jam. Unit BLC didatangkan dari pulau Jawa melalui transportasi air (laut dan
sungai) secara terpisah per-komponen dan akan di rakit di lokasi yang telah
ditentukan. Secara umum, konstruksi BLC PT MBL berupa jaringan conveyor yang
berfungi untuk memindahkan batubara dari crushed stockpile ke dalam  tongkang/
barge, terdiri dari : 2 unit belt conveyor (dilengkapi dengan hopper) berkapasitas 1.200
MT/jam, 1 unit transfer tower, serta 1 unit loading tower and boom setinggi ± 20 m.
Seluruh komponen BLC dipasang dengan pondasi plat berukuran 0,3 x 0,3 m dan
struktur penyangga menggunakan kerangka baja L 70.70.7 yang dikaitkan dengan
pondasi footplat menggunakan plat plendes 12 mm.
Fasilitas pengapalan batubara PT MBL berupa 1 unit jetty yang direncanakan mampu
untuk disandari tongkang dengan kapasitas hingga 3.500 ton. Jetty PT MBL berupa
jembatan yang menghubungkan daratan dengan lokasi pemuatan (loading) batubara
atau tempat bersandarnya tongkang (panjang 45 m dan lebar 60 m). Tiang penyangga
jetty terbuat dari tiang pancang beton dengan diameter 50 cm sepanjang 45 m. Di sisi
luar dari pondasi jetty dipasang main dolphin dan 2 side dolphin di sebelah kiri dan
kanan main dolphin yang terbuat dari tiang pancang beton dengan diameter 50 cm
sepanjang 45 m. Main dolphin dan side dolphin tersebut digunakan sebagai penahan
tongkang pada saat merapat.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-22


Gambar 2.10. Layout Area Jetty

II-23
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari

Gambar 2.11. Rencana Jetty PT MBL


F. Konstruksi Fasilitas Penunjang Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara
Fasilitas penunjang pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL dibangun di area
jetty berupa kantor administrasi, laboratorium, pos jaga, jalan akses, jembatan
timbang, kolam settling pond dan kolam sediment pond (Gambar 2.11.). Kantor
administrasi, laboratorium dan pos jaga dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk
galam, struktur rangka beton, dinding bata/batako, rangka atap baja ringan dan atap
multiroof serta lantai keramik.
Jalan akses pelabuhan/terminal khusus batubara digunakan untuk lalu lintas dump
truck pengangkut batubara untuk membongkar muatan batubara di area stockpile.
Jalan dibuat dengan lebar 12 m mengelilingi stockpile dengan kemiringan badan jalan
ke kiri dan ke kanan jalan sebesar 3 % untuk menjamin penirisan air (Gambar 2.12.).

Gambar 2.12. Desain Tipikal Jalan Akses

Landasan bawah jalan menggunakan urugan tanah dengan perkuatan pondasi kayu
cerucuk dan dilapisi dengan geotex agar air hujan tidak merusak jalan. Pemadatan
badan jalan dilakukan dengan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis pada

Deskripsi Rencana Kegiatan II-24


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
setiap 50 cm tanah urug yang didatangkan, sedangkan pembentukkan badan jalan
dilakukan dengan menggunakan motor grader. Jalan akses juga dilengkapi dengan
saluran drainase jalan di sisi kiri dan kanan jalan dengan ukuran lebar atas 2 m, lebar
bawah 0,8 meter dan kedalaman 1 meter sepanjang jalan akses yang dibangun.
Jembatan timbang digunakan untuk mengukur berat muatan batubara pada setiap
kendaraan angkut yang memasuki area stockpile. Struktur platform jembatan timbang
PT MBL direncanakan berupa besi WF dan plat besi (pabrikan) yang dipasang di atas
pondasi beton bertulang (Gambar 2.13.). Jembatan timbang didatangkan dari pulau
Jawa melalui transportasi air (laut dan sungai) secara terpisah per-komponen dan akan
di rakit di lokasi yang telah ditentukan.

2
1

1. main beam 2. support beam 3. load cell 4. ship plate 5. poundation

Gambar 2.13. Desain Tipikal Jembatan Timbang

Kolam settling pond digunakan untuk pengolahan air larian (run off) yang
terkontaminasi batubara di area stockpile. Kolam settling pond PT MBL direncanakan
terdiri dari 4 kompartemen, yaitu: equalisasi (3.546 m 3), koagulasi-flokulasi (1.914 m3),
sedimentasi (1.914 m3) dan penampung (1.914 m3). Konstruksi kolam settling pond
berupa perkerasan tanah dilapis dengan geotex dan/atau geomembrane (Gambar
2.14.). Outlet kolam settling pond berupa saluran terbuka sepanjang ± 215 m hingga
titik outfall di Sungai Segah.
Sementara itu, kolam sediment pond digunakan untuk menampung air larian (run off)
dari area jetty di luar stockpile. Kolam sediment pond area jetty ini direncanakan
terdiri dari 2 kompartemen dengan kapasitas masing-masing sebesar 6.850 m 3
(Gambar 2.15.). Konstruksi kolam sediment pond berupa perkerasan tanah tanpa
outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk penyiraman.
G. Konstruksi Prasarana dan Sarana Penunjang Pertambangan Batubara PT MBL
Konstruksi prasarana dan sarana penunjang pertambangan batubara PT MBL terbagi
menjadi 3 area pembangunan, yaitu : area kantor (3,74 ha), area mess karyawan (6,47
ha) dan area workshop (3,92 ha).

Deskripsi Rencana Kegiatan II-25


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
72 m 72 m
A A
inlet

Kolam 1
inlet

3m
Kolam 1 Equalisasi
Equalisasi

20 m
perkerasan tanah

66 m

pembubuhan PAC & kapur Potongan A - A

20 m
Geomembran HDPE 1,5 mm
Geotekstil
Kolam 2 Kolam 2
Kolam 4 Kolam 3

3m
Kolam 4 Kolam 3 Koagulasi -
Koagulasi - Penampung Sedimentasi
Flokulasi
Penampung Sedimentasi
Flokulasi perkerasan tanah

40 m
14 m

Potongan B - B

B B

20 m

outlet

Gambar 2.14. Desain Settling Pond


B

103 m 103 m
A A
inlet

inlet Kolam 1

3m
Kolam 1
26 m

perkerasan tanah

97 m

Potongan A - A

26 m 26 m
Kolam 2
26 m

3m
Kolam 2 Kolam 1

perkerasan tanah

20 m 20 m

B Potongan B - B

Gambar 2.15. Desain Kolam Sediment Pond Area Jetty


A.1. Konstruksi Prasarana dan Sarana Area Kantor
Prasarana dan sarana penunjang pertambangan batubara PT MBL di area kantor
berupa: 1 unit site office PT MBL (± 800 m2), 1 unit site office PT HPMU (± 800 m2), 1
unit klinik PT HPMU (± 200 m2), 1 unit training center PT HPMU, jalan akses, area parkir
kendaraan, fasilitas pengolahan air limbah domestik dan kolam sediment pond
(Gambar 2.16.). Site office, klinik dan training center dibangun dengan konstruksi
pondasi cerucuk galam, struktur rangka beton, dinding bata/batako, rangka atap baja
ringan dan atap multiroof serta lantai keramik.
Jalan akses dan parkir area kantor digunakan untuk lalu lintas kendaraan karyawan.
Jalan dibuat dengan lebar 12 m, kemiringan badan jalan ke kiri dan ke kanan jalan
sebesar 3 % untuk menjamin penirisan air (Gambar 2.12.). Landasan bawah jalan
menggunakan urugan tanah dengan perkuatan pondasi kayu cerucuk dan dilapisi
dengan geotex agar air hujan tidak merusak jalan. Pemadatan badan jalan dilakukan
dengan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis pada setiap 50 cm tanah urug
yang didatangkan, sedangkan pembentukkan badan jalan dilakukan dengan
menggunakan motor grader. Jalan akses juga dilengkapi dengan saluran drainase jalan
di sisi kiri dan kanan jalan dengan ukuran lebar atas 2 m, lebar bawah 0,8 meter dan
kedalaman 1 meter sepanjang jalan akses yang dibangun.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-26


Gambar 2.16. Layout Area Kantor

II-27
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Fasilitas pengolahan air limbah domestik untuk site office, klinik dan training center PT
HPMU berupa 1 unit IPAL biofilter berkapasitas 15 m 3 dan 2 kolam penampung outlet
IPAL biofilter, masing-masing berkapasitas 16 m 3. Sedangkan untuk site office PT MBL
berupa 1 unit IPAL biofilter berkapasitas 5 m3 dan 2 kolam penampung outlet IPAL
biofilter, masing-masing berkapasitas 4,5 m 3. Konstruksi IPAL biofilter berupa tangki
tanam, sedangkan konstruksi kolam penampung berupa perkerasan tanah dilapis
dengan geotex dan/atau geomembrane. Pada kolam penampung tidak disediakan
saluran outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk penyiraman. Sementara itu, untuk
menampung air larian (run off) dari area kantor akan dibangun kolam sediment pond.
Kolam sediment pond area kantor ini direncanakan terdiri dari 2 kompartemen dengan
kapasitas masing-masing sebesar 3.400 m3 (Gambar 2.17.). Konstruksi kolam sediment
pond berupa perkerasan tanah tanpa outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk
penyiraman dan alternatif sumber air baku.
B

75 m 75 m
A A
inlet

inlet Kolam 1

3m
Kolam 1
19 m

perkerasan tanah

69 m

Potongan A - A

19 m 19 m
Kolam 2
19 m

3m
Kolam 2 Kolam 1

perkerasan tanah

13 m 13 m

B Potongan B - B

Gambar 2.17. Desain Kolam Sediment Pond Area Kantor


A.2. Konstruksi Prasarana dan Sarana Area Mess Karyawan
Prasarana dan sarana penunjang pertambangan batubara PT MBL di area mess
karyawan berupa: 6 unit mess karyawan PT MBL (± 6.000 m2), 7 unit mess karyawan PT
HPMU (± 5.800 m2), 1 unit kantin PT MBL (± 500 m2), 2 unit kantin PT HPMU (± 1.000
m2), jalan akses, area parkir kendaraan, fasilitas pengolahan air limbah domestik dan
kolam sediment pond (.). Unit mess karyawan dan kantin dibangun dengan konstruksi
pondasi cerucuk galam, struktur rangka beton, dinding bata/batako, rangka atap baja
ringan dan atap multiroof serta lantai keramik.
Jalan akses dan parkir area mess karyawan digunakan untuk lalu lintas kendaraan
karyawan. Jalan dibuat dengan lebar 12 m, kemiringan badan jalan ke kiri dan ke kanan
jalan sebesar 3 % untuk menjamin penirisan air (Gambar 2.12.). Landasan bawah jalan
menggunakan urugan tanah dengan perkuatan pondasi kayu cerucuk dan dilapisi
dengan geotex agar air hujan tidak merusak jalan. Pemadatan badan jalan dilakukan
dengan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis pada setiap 50 cm tanah urug
yang didatangkan, sedangkan pembentukkan badan jalan dilakukan dengan motor

Deskripsi Rencana Kegiatan II-28


Gambar 2.18. Layout Area Mess Karyawan
II-29
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
grader. Jalan akses juga dilengkapi dengan saluran drainase jalan di sisi kiri dan kanan
jalan dengan ukuran lebar atas 2 m, lebar bawah 0,8 meter dan kedalaman 1 meter
sepanjang jalan akses yang dibangun.
Fasilitas pengolahan air limbah domestik untuk mess karyawan dan kantin PT MBL
berupa 1 unit IPAL biofilter berkapasitas 15 m 3 dan 2 kolam penampung outlet IPAL
biofilter, masing-masing berkapasitas 15 m 3. Sedangkan untuk mess karyawan dan
kantin PT HPMU berupa 1 unit IPAL biofilter berkapasitas 50 m 3 dan 2 kolam
penampung outlet IPAL biofilter, masing-masing berkapasitas 49 m 3. Konstruksi IPAL
biofilter berupa tangki tanam, sedangkan konstruksi kolam penampung berupa
perkerasan tanah dilapis dengan geotex dan/atau geomembrane. Pada kolam
penampung tidak disediakan saluran outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk
penyiraman. Sementara itu, untuk menampung air larian (run off) dari area mess
karyawan akan dibangun kolam sediment pond. Kolam sediment pond area kantor ini
direncanakan terdiri dari 2 kompartemen dengan kapasitas masing-masing sebesar
6.300 m3 (Gambar 2.19.). Konstruksi kolam sediment pond berupa perkerasan tanah
tanpa outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk penyiraman dan alternatif sumber
air baku.
B

99 m 99 m
A A
inlet

inlet Kolam 1
3m

Kolam 1
25 m

perkerasan tanah

93 m

Potongan A - A

25 m 25 m
Kolam 2
25 m

3m

Kolam 2 Kolam 1

perkerasan tanah

19 m 19 m

B Potongan B - B

Gambar 2.19. Desain Kolam Sediment Pond Area Mess Karyawan


A.3. Konstruksi Prasarana dan Sarana Area Workshop
Prasarana dan sarana penunjang pertambangan batubara PT MBL di area workshop
berupa: 1 unit gudang (900 m2), 2 unit workshop/bengkel (3.500 m 2), 1 unit depo BBM
(875 m2), 1 unit penyediaan air bersih (300 m 2), 1 unit metal scrap (300 m2), 1 unit TPS
LB3 (100 m2), 1 unit power house (300 m2), jalan akses, area parkir kendaraan, fasilitas
pengolahan air limbah domestik dan kolam sediment pond (Gudang dan power house
dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk galam, struktur rangka besi, dinding
bata/batako, rangka atap baja ringan dan atap multiroof serta lantai semen.
Workshop/bengkel dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk galam, struktur
rangka besi, pada sebagian ruangan berdinding bata/batako dan sebagian yang lain
tanpa dinding untuk area kerja, rangka atap baja ringan dan atap multiroof serta lantai
semen..).

Deskripsi Rencana Kegiatan II-30


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Gudang dan power house dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk galam, struktur
rangka besi, dinding bata/batako, rangka atap baja ringan dan atap multiroof serta
lantai semen. Workshop/bengkel dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk galam,
struktur rangka besi, pada sebagian ruangan berdinding bata/batako dan sebagian
yang lain tanpa dinding untuk area kerja, rangka atap baja ringan dan atap multiroof
serta lantai semen.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-31


Gambar 2.20. Layout Area Workshop
II-32
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Sedangkan bangunan penampung bahan bekas (metal scrap), penyediaan air bersih dan
depo BBM dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk galam, struktur rangka besi,
tanpa dinding untuk area kerja, rangka atap baja ringan, atap multiroof dan lantai semen.
TPS LB3 dibangun dengan konstruksi pondasi cerucuk galam, struktur rangka besi, dinding
bata/batako, rangka atap baja ringan dan atap multiroof. Lantai semen dengan
kemiringan 2 cm menuju ke saluran penampung ceceran LB3 cair. Desain TPS LB3 PT MBL
direncanakan berukuran 10 x 10 m, dengan tinggi 3,6 m termasuk ventilasi berukuran 60
cm. Di sekitar TPS LB3 dibangun bundwall untuk mengantisipasi terjadinya kebocoran oli
bekas dan menghindari menjalarnya api jika terjadi kebakaran.

Gambar 2.21. Rancang Bangun TPS LB3

2.2.2. Tahap Operasi


A. Penerimaan Tenaga Kerja Operasional
Operasional fasilitas pengolahan (crushing plant) dan penimbunan (stockpile)
batubara, serta fasilitas pemuatan dan pengapalan batubara (pelabuhan/ terminal
khusus batubara) dilaksanakan oleh Bagian Coal Preparation Plant and Shipping PT
MBL (Gambar 2.22.) dan diperkirakan akan melibatkan kurang lebih 70 tenaga kerja.

Gambar 2.22. Struktur Organisasi Pelaksana Kegiatan Pertambangan Batubara PT MBL

Deskripsi Rencana Kegiatan II-33


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan penerimaan tenaga kerja secara
bertahap sesuai dengan kebutuhan, tahapan perkembangan proyek dan kualifikasi
calon tenaga kerja. Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Berau No. 8 Tahun
2018 tentang Perlindungan Tenaga Kerja Lokal, Pasal 20 ayat (1) maka diupayakan
tenaga kerja lokal (sesuai syarat kualifikasi keahlian) yang akan dilibatkan sebagai
pekerja minimal sebanyak 80% (56 orang) dari kebutuhan tenaga kerja operasional.
Prakiraan jumlah kebutuhan tenaga kerja atas dasar keterampilan atau keahlian
disajikan pada Tabel 2.11..
Tabel 2.11. Estimasi Kebutuhan Tenaga Kerja Operasional Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara
Kualifikasi Kebutuhan Asal Tenaga
Komposisi Tenaga Kerja
Pendidikan Minimal Tenaga Kerja Kerja
Kepala Bagian S1 1 LD
Superintendent S1 3 LD
Supervisor S1 8 DS/LD
Pengawas lapangan S1 11 DS/LD
Operator SLTA (skill) 25 DS/LD
Kru tambat SLTA (skill) 10 DS/LD
Staff Administrasi SLTA 6 DS/LD
Security SLTA 6 DS/LD
Sumber : PT MBL (2022)
Keterangan : DS = Daerah Setempat, LD = Luar Daerah

Mengacu pada Keputusan Presiden RI Nomor 4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor
Lowongan Pekerjaan, maka proses penerimaan tenaga kerja operasional diawali
dengan penyampaian laporan secara tertulis setiap ada lowongan pekerjaan kepada
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau. Laporan ini memuat jenis
pekerjaan, jenis tenaga kerja, usia, jenis kelamin dan syarat lain yang dibutuhkan.
Informasi lowongan pekerjaan kemudian diumumkan di media masa dan/atau
disosialisasikan oleh pelaksana pekerjaan bekerjasama dengan pemerintah daerah
(Kampung, Kecamatan, Kabupaten) dan tokoh masyarakat setempat.
Mengingat operasional Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL bersifat jangka
panjang dan mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
sebagaimana diubah dalam UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja beserta
peraturan pelaksanaannya, maka pengaturan sistem kerja, upah dan asuransi (BPJS
Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan) tenaga kerja operasional wajib disepakati
secara tertulis dalam Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sebagai pekerja
tetap, maupun dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sebagai pekerja tidak
tetap.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-34


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
B. Kegiatan Pengolahan dan Penimbunan Batubara
Kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara diawali dengan masuknya batubara
dari pit tambang ke area ROM stockpile melalui jalan akses dan jembatan timbang.
Jarak dari pit tambang PT MBL ke area stockpile ± 5 km. Direncanakan jumlah batubara
yang diangkut ke area ROM stockpile sebanyak ± 31.500 MT/hari menggunakan 250
unit dump truck berkapasitas 25 ton (4 – 5 trip/DT).
Batubara yang sudah ditimbun di ROM stockpile kemudian diolah (proses peremukan
tanpa pencucian) menggunakan 1 unit crushing plant berkapasitas 1.000 MT/jam.
Direncanakan crushing plant dioperasikan selama 20 – 22 jam/hari untuk memenuhi
target menghasilkan crushed coal sebanyak ± 21.000 MT/hari. Tahapan peremukan
batubara berawal dari pengumpanan batubara ROM dengan ukuran maksimal 200
mm ke dalam dump hopper dengan menggunakan wheel loader. Batubara yang telah
masuk ke dalam dump hopper kemudian dialirkan ke dalam primary crusher
menggunakan vibrating grizzly. Primary crusher digunakan untuk mereduksi ukuran
batubara dari 200 mm menjadi 50 mm. Batubara yang dihasilkan primary crusher
kemudian masuk ke dalam saringan getar yang mempunyai ukuran 50 mm, sehingga
didapatkan ukuran batubara yang relatif sama. Batubara hasil dari saringan getar
pertama ini akan menjadi umpan secondary crusher. Batubara yang dihasilkan oleh
secondary crusher kemudian masuk ke dalam saringan getar kedua yang mempunyai
ukuran < 50 mm, sehingga didapatkan produk batubara (crushed coal) yang
memenuhi persyaratan pasar yaitu berukuran < 50 mm atau maksimum 50 mm.
Crushed coal kemudian ditimbun di area crushed stockpile atau langsung dialirkan
menuju barge loading conveyor (BLC) menggunakan jaringan conveyor.
Untuk meminimalisir sebaran debu batubara dan terjadinya self combuting selama
proses pengolahan dan penimbunan batubara dilakukan penyiraman secara berkala
menggunakan Dust Seal 81620 (PT Ecolab Internasional Indonesia). Volume
penyiraman ± 1,4 liter/ton batubara ≈ 15,73 m 3/hari. Air limbah penyiraman batubara
bersama dengan air larian (run off) di area stockpile yang terkontaminasi batubara
akan dialirkan menuju kolam settling pond melalui saluran khusus air limbah stockpile,
untuk kemudian dilakukan proses pengolahan air limbah.
C. Kegiatan Pemuatan dan Pengapalan Batubara
Kegiatan pemuatan batubara dari crushed stockpile ke dalam tongkang dilakukan
dengan menggunakan 1 unit barge loading conveyor (BLC) berkapasitas 1.000
MT/jam. Proses pemuatan batubara ke dalam kapal tongkang berkapasitas 3.500 ton
memerlukan total waktu ± 5 jam/tongkang, dengan asumsi 3 jam untuk pemuatan
batubara dan 2 jam untuk manuver tongkang. Untuk mencegah sebaran debu
batubara, akan dipasang sistem supresi (suppression system) yang akan
menyemprotkan cairan dust seal 81620 kepada batubara pada waktu pemuatan ke
tongkang.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-35


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL direncanakan mampu untuk disandari
tongkang dengan kapasitas hingga 3.500 ton (230 feet) untuk proses pengapalan
batubara. Dalam kegiatannya, PT MBL akan mengoperasikan 4 unit tongkang dan 5
unit tug boat (4 unit untuk menarik tongkang dan 1 unit sebagai unit service boat)
setiap 1 siklus pemuatan batubara. Untuk menarik tongkang bermuatan digunakan
tug boat besar (2000 PK), sedangkan untuk menarik tongkang kosong digunakan tug
boat kecil (1000 PK).
Dengan rencana produksi batubara 4.000.000 ton/tahun atau setara dengan ±
333.333 ton/bulan dan dengan menggunakan 4 unit tongkang berkapasitas 3.500 ton,
maka frekuensi kapal tongkang yang akan sandar di pelabuhan/terminal khusus
batubara PT MBL adalah sebanyak ± 24 kali/bulan.
D. Aktivitas Penunjang Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara
A.4. Jalan Akses dan Jembatan Timbang
Aktivitas pada jalan akses dan jembatan timbang terutama berupa lalu lintas dan
pengukuran berat muatan dump truck pengangkut batubara sebagai pendukung
kegiatan pengolahan dan penimbunan batubara PT MBL. Dengan target jumlah
batubara yang diangkut ke area ROM stockpile sebanyak ± 31.500 MT/hari
menggunakan 250 unit dump truck berkapasitas 25 ton maka jumlah ritasi masing-
masing dump truck sebanyak 5 rit/hari, selama 20 jam operasi per-hari.
Mengacu pada Keputusan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral No. 1827 Tahun
2018 tentang Pedoman Pelaksanaan Kaidah Teknik Pertambangan yang Baik, dan
dengan memperhatikan jarak angkut sepanjang 5 km, kecepatan kendaraan 30
km/jam, jarak antar dump truck ± 200 m, maka jumlah dump truck pengangkut
batubara pada waktu yang bersamaan akan dikendalikan paling banyak 40 unit.
A.5. Settling Pond
Aktivitas pada settling pond terutama berupa proses pengolahan air limbah stockpile
batubara. Mengacu pada hasil Kajian Teknis Pembuangan Air Limbah ke Badan Air
Permukaan Kegiatan Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL, debit air limbah
yang diolah sebesar 6.444 m3/hari. Proses pengolahan air limbah stockpile batubara
pada kolam settling pond adalah sebagai berikut :
a. Kolam Ekualisasi
Kolam ekualisasi berfungsi untuk mengendalikan fluktuasi aliran limbah dan
menghomogenkan konsentrasi limbah agar proses pengolahan selanjutnya dapat
berjalan dengan optimal. Pada kolam ekualisasi ini tidak diberikan tambahan bahan
kimia maupun proses pengolahan apapun. Kapasitas kolam ekulasasi pada settling
pond limbah stockpile batubara PT MBL sebesar 3.546 m 3 dengan dimensi : panjang
sisi atas 72 m, panjang sisi bawah 66 m, lebar sisi atas 20 m, lebar sisi bawah 14 m
dan kedalaman 3 m.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-36


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
b. Kolam Koagulasi-FLokulasi
Kolam koagulasi-flokulasi berfungsi untuk proses penggumpalan zat padat dan
pembentukan flok agar proses pengendapan dapat berjalan dengan optimal. Pada
kolam ini dilakukan penambahan koagulan berupa Poly Aluminium Chloride (PAC)
dengan dosis 0,025 kg/m3 ≈ 161,10 kg/hari. Apabila pH air limbah terpantau ≤ 5,
maka akan di lakukan penambahan kapur (Ca(OH) 2) dengan dosis 0,08 kg/m3 ≈
515,50 kg/hari. Kapasitas kolam koagulasi-flokulasi pada settling pond limbah
stockpile batubara PT MBL sebesar 1.914 m3 dengan dimensi : panjang sisi atas 40
m, panjang sisi bawah 34 m, lebar sisi atas 20 m, lebar sisi bawah 14 m dan
kedalaman 3 m.
c. Kolam Sedimentasi
Kolam sedimentasi berfungsi untuk proses pengendapan flok yang telah terbentuk
pada proses koagulasi-flokulasi. Kapasitas kolam sedimentasi pada settling pond
limbah stockpile batubara PT MBL sebesar 1.914 m3 dengan dimensi : panjang sisi
atas 40 m, panjang sisi bawah 34 m, lebar sisi atas 20 m, lebar sisi bawah 14 m dan
kedalaman 3 m.
d. Kolam Penampung
Kolam penampung digunakan untuk menampung air limbah yang telah melewati
proses pengolahan. Sebelum dibuang ke badan air permukaan (Sungai Segah),
dilakukan pengecekan kualitas air limbah terlebih dahulu. Apabila masih belum
memenuhi baku mutu, air limbah akan dikembalikan ke proses ekualisasi. Kapasitas
kolam penampung pada settling pond limbah stockpile batubara PT MBL sebesar
1.914 m3 dengan dimensi : panjang sisi atas 40 m, panjang sisi bawah 34 m, lebar
sisi atas 20 m, lebar sisi bawah 14 m dan kedalaman 3 m.
A.6. Sediment Pond Area Jetty
Aktivitas pada sediment pond terutama berupa pengelolaan air limpasan (run off) area
jetty di luar stockpile. Mengacu pada hasil Kajian Teknis Pemanfaatan Air Limbah untuk
Penyiraman pada Kegiatan Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL, debit air
limpasan yang dikelola sebesar 10.521 m3/hari. Kolam sediment pond area jetty
direncanakan terdiri dari 2 kompartemen, masing-masing berkapasitas sebesar 6.850
m3 dengan dimensi : panjang sisi atas 103 m, panjang sisi bawah 97 m, lebar sisi atas
26 m, lebar sisi bawah 20 m dan kedalaman 3 m. Sebanyak 15,73 m 3/hari air yang
ditampung pada kolam sediment pond area jetty akan dimanfaatkan untuk penyiraman
batubara di area stockpile, sedangkan 10.505,27 m 3/hari akan dimanfaatkan untuk
penyiraman area pit tambang, outpit dump dan hauling road PT MBL.
E. Aktivitas Penunjang Pertambangan Batubara PT MBL
Aktivitas penunjang pertambangan batubara PT MBL terutama berupa kegiatan pekerja di
area kantor, mess karyawan dan workshop.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-37


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari

A.7. Penyediaan Air Bersih dan Pengolahan Air Limbah


Suplai air bersih bersumber dari pengolahan air Sungai Segah dan pemanfaatan air
pada kolam sediment pond yang ditampung dalam tangki air domestik berkapasitas
200 m3 dan kemudian didistribusikan melalui jaringan pipa. Kebutuhan air bersih
diperkirakan dengan menggunakan nilai pemakaian air per hari per orang sesuai
dengan peruntukan bangunan yang mengacu pada SNI 03-7065-2005 tentang Tata
Cara Perencanaan Sistem Plambing. Sedangkan estimasi volume limbah cair sebesar
80% dari penggunaan air bersih (Raharjo, 2014). Perhitungan estimasi kebutuhan air
bersih dan air limbah yang dihasilkan di masing-masing stasiun disajikan pada Tabel
2.12..
Tabel 2.12. Estimasi Kebutuhan Air Bersih dan Air Limbah Yang Dihasilkan Aktivitas Area Kantor
Debit Air Debit Air
Standar
Penggunaan Asal Limbah Jumlah Bersih Limbah
Pemakaian
(m3/hari) (m3/hari)
Mess PT MBL Aktivitas MCK 1) 0,12 m³/orang/hari 7,32
61 Orang 6,59
Kantin PT MBL Aktivitas MCK 1) 0,015 m³/orang/hari 0,92
Mess PT HPMU Aktivitas MCK 1) 0,12 m³/orang/hari 36,24
302 Orang 32,62
Kantin PT HPMU Aktivitas MCK 1)
0,015 m³/orang/hari 4,53
Site office PT MBL Aktivitas MCK 1) 61 Orang 0,05 m³/orang/hari 3,05 2,44
Site office, klinik dan
Aktivitas MCK 1) 190 Orang 0,05 m³/orang/hari 9,50 7,60
training center PT HPMU
Cuci Kendaraan 2) 200 Unit 0,3 m³/unit 60,00
Workshop 52,48
Aktivitas MCK 1) 112 Orang 0,05 m³/orang/hari 5,60
JUMLAH 127,16 101,73
Sumber : 1) SNI 03-7065-2005, 2) Handayani (2013)

Air limbah yang dihasilkan akan diolah menggunakan IPAL biofilter (Gambar 2.23.). Air
outlet IPAL akan dialirkan menuju kolam penampung dan akan dimanfaatkan untuk
penyiraman tanaman dan halaman. Rincian pengolahan dan pemanfaatan air limbah
disajikan pada Tabel 2.13.
manhole manhole disinfectant
tube

inlet outlet

zona zona
pengendapan zona khlorinasi +
zona hasil olahan
anaerob I anaerob II

Gambar 2.23. IPAL biofilter

Deskripsi Rencana Kegiatan II-38


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Tabel 2.13. Pengolahan dan Pemanfaatan Air Limbah Domestik
Debit Air IPAL Kolam Luas Area
Penggunaan Limbah Biofilter Penampung Penyiraman
(m3/hari) (m3/hari) (unit) (m2)
Mess PT MBL
6,59 15 2 x 16 m3 150
Kantin PT MBL
Mess PT HPMU
32,62 50 2 x 49 m3 750
Kantin PT HPMU
Site office PT MBL 2,44 5 2 x 4,5 m3 50
Site office, klinik dan
7,60 15 2 x 16 m3 150
training center PT HPMU
Workshop 52,48 60 2 x 60 m3 1.000

A.8. Pengelolaan Air Limpasan (run off)


Mengacu pada hasil Kajian Teknis Pemanfaatan Air Limbah untuk Penyiraman pada
Kegiatan Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL, debit air limpasan area kantor
yang dikelola sebesar 5.164 m3/hari, area mess karyawan sebesar 9.628 m 3/hari dan
area workshop sebesar 5.833 m3/hari. Pengelolaan air limpasan menggunakan kolam
sediment pond dan akan dimanfaatkan sebagai air baku, penyiraman dan pencucian.
Tabel 2.14. Pengelolaan dan Pemanfaaan Air Limpasan

Luas Air Limpasan Penampung


Penggunaan Pemanfaatan
(ha) (m3/hari) (unit)
Air baku = 49,01 m3/hari
Mess dan Kantin 6,47 9.628 2 x 6.300 m3
Penyiraman = 9.578,99 m3/hari
Air baku = 12,55 m3/hari
Kantor 3,47 5.164 2 x 3.400 m3
Penyiraman = 5.151,45 m3/hari
Air baku = 5,60 m3/hari
Workshop 3,92 5.833 2 x 3.800 m 3
Pencucian = 60 m3/hari
Penyiraman = 5.767,40 m3/hari

A.9. Pengelolaan Sampah


Langkah pengelolaan sampah mengacu pada UU No. 18 tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah dan PP No. 81 tahun 2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah
Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, terdiri dari :
1) Penyediaan tempat sampah terpilah
Penyediaan tempat sampah terpilah sebagai bentuk pelaksanaan program 3R
(reduce, reuse dan recycle). Tempat sampah akan ditempatkan di lokasi strategis
dan dapat diakses dengan mudah. Palebalan dan pewarnaan tempat sampah
mengacu pada lampiran II Permen PU No. 3 tahun 2013 tentang Penyelenggaraan
Prasarana dan Sarana Persampahan dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan
Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga.

Deskripsi Rencana Kegiatan II-39


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari

Air Bersih Air Bersih Air Bersih


Q= 49,01 m3/ hari Q= 12,55 m3/ hari Q = 5,60 m3/ hari

Mess dan Kantin Kantor Workshop Jetty


Stockpile Batubara
Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Air Bersih Kebutuhan Air Bersih Area terganggu Area terganggu L= 4,33 ha
Q= 49,01 m3/ hari Q = 12,55 m3/ hari Q = 5,60 m3/ hari L= 3,92 ha L= 7,07 ha
Area terganggu Area terganggu
L= 6,47 ha L= 3,47 ha
PTMBL PTHPMU PTMBL PTHPMU
Q= 8,24 m3/ hari Q= 40,77 m3/ hari Q= 3,05 m3/ hari Q = 9,50 m3/ hari
Pencucian Unit & Penyiraman batubara di
Kebersihan Workshop area stockpile
sistem air limbah A sistem air limbah B sistem air limbah C sistem air limbah D sistem air limbah E
Q= 48 m3/ hari Q = 60 m3/ hari L= 4,33 ha
Q= 6,59 m3/ hari Q= 32,62 m3/ hari Q= 2,44 m3/ hari Q= 7,60 m3/ hari Q= 4,48 m3/ hari

IPALBiofilter IPALBiofilter IPALBiofilter IPALBiofilter IPALBiofilter


Run off - 03 Run off - 02 Run off - 04 Run off - 01
Kapasitas = 15 m3 Kapasitas = 50 m3 Kapasitas = 5 m3 Kapasitas = 15 m3 Kapasitas = 60 m3 Q= 6.444 m3/ hari
Qrun off = 9.628 m3/ hari Qrun off = 5.164 m3/ hari Qrun off = 5.833 m3/ hari Qrun off = 10.521 m3/ hari

Reuse (pencucian)
Q= 6,59 m3/ hari Q= 32,62 m3/ hari Q= 2,44 m3/ hari Q= 7,60 m3/ hari Q= 52,48 m3/ hari
Q= 60 m3/ hari
Reuse (penyiraman)
Q= 15,73 m3/ hari
Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung
Kapasitas = 32 m3 Kapasitas = 98 m3 Kapasitas = 12.600 m3 Kapasitas = 9 m3 Kapasitas = 32 m3 Kapasitas = 6.800 m3 Kapasitas = 120 m3 Kapasitas = 7.600 m3 Kapasitas = 13.700 m3
Settling Pond
Kapasitas = 9.288 m3

TP-02 TP-03 TP-09 TP-04 TP-05 TP-08 TP-06 TP-10 TP-07


TP-01
Q= 6,59 m3/ hari Q= 32,62 m3/ hari Q= 2,44 m3/ hari Q= 7,60 m3/ hari Q= 52,48 m3/ hari
Recycle (air baku) Recycle (air baku) Recycle (air baku)
Q= 49,01 m3/ hari Q= 12,55 m3/ hari Q= 5,60 m3/ hari

Penyiraman di area Penyiraman di area Penyiraman di area Penyiraman di area Penyiraman di area
mess & kantin mess & kantin kantor kantor workshop
Luas = 150 m2 Luas = 750 m2 Luas = 50 m2 Luas = 150 m2 Luas = 1.000 m2

Q= 9.578,99 m3/ hari Q= 5.151,45 m3/ hari Q= 5.767,40 m3/ hari Q= 10.505,27 m3/ hari Q= 6.444 m3/ hari

Penyiraman di Area Tambang PTMBL Sungai Segah


Q = 18.144.000 m3/ hari
hauling road, area pit tambang dan/ atau area outpit dump

Qtotal penyiraman = 31.003,11 m3/ hari


Kebutuhan lahan penyiraman = 51,67 ha
Rencana Lahan Penyiraman :
a. area pit tambang MBL : 20,49 ha
b. area outpit dump : 24,00 ha
c. area hauling road : 7,43 ha
JUMLAH : 51,92 ha

Gambar 2.24. Neraca Air Kegiatan Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL

II-40
Deskripsi Rencana Kegiatan
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Tabel 2. 15. Label dan Warna Tempat Sampah
No Jenis Sampah Label Warna
1 Sampah yang mengandung bahanberbahaya dan
beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun.

Merah

2 Sampah yang mudah terurai

Hijau

3 Sampah yang dapat digunakan kembali

Kuning

4 Sampah yang dapat didaur ulang

Biru

5 Sampah lainnya

Abu-abu

Sumber : Permen PU No. 3 tahun 2013

2) Penyediaan Tempat Penampungan Sementara (TPS)


Sampah yang ditampung dalam tempat sampah kemudian dikumpulkan di Tempat
Penampungan Sementara (TPS) untuk kemudian diangkut menuju TPA bekerjasama
dengan Pemerintah Kabupaten Berau. Sementara itu, sampah yang mengandung
limbah B3 akan ditampung sementara di TPS LB3 yang direncanakan berlokasi di
area workshop.
Jumlah timbulan sampah pada masing-masing area penunjang pertambangan
batubara PT MBL diperkirakan dengan menggunakan nilai timbulan sampah kota
kecil yang mengacu pada SNI 3242-2008 tentang Pengelolaan Sampah di
Permukiman. Perhitungan estimasi timbulan sampah disajikan pada Tabel 2.16..

Deskripsi Rencana Kegiatan II-41


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Tabel 2.16. Perhitungan Estimasi Jumlah Timbulan Sampah
Sumber
Timbulan Jumlah TPS
Penggunaan Timbulan
Sampah Timbulan (m3)
(Org)
3,25 L/org/hari 0,20 m3/hari
Mess PT MBL 61
0,80 kg/org/hari 0,05 ton/hari
2
3,25 L/org/hari 0,98 m3/hari
Mess PT HPMU 302
0,80 kg/org/hari 0,24 ton/hari
1,63 L/org/hari 0,10 m3/hari
Kantor PT MBL 61
0,40 kg/org/hari 0,02 ton/hari
1
1,63 L/org/hari 0,31 m3/hari
Kantor PT HPMU 190
0,40 kg/org/hari 0,08 ton/hari
1,63 L/org/hari 0,18 m3/hari
Workshop 112 1
0,40 kg/org/hari 0,05 ton/hari

A.10. Penyimpanan Sementara Limbah B3


Identifikasi limbah B3 kegiatan pertambangan batubara PT MBL berasal dari sumber
tidak spesifik sebagaimana disajikan pada Tabel 2.17..
Tabel 2.17. Identifikasi Limbah B3 Kegiatan Pertambangan Batubara PT MBL

Deskripsi Rencana Kegiatan II-42


ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Lokasi penyimpanan sementara Limbah B3 (TPS LB3) PT MBL berada di area workshop
pada posisi koordinat UTM E 525850 : N 235375 dan akan dipasang papan nama TPS
LB3. Lokasi TPS LB3 berada pada daerah bebas banjir dan tidak rawan bencana alam,
serta dapat direkayasa dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup.
Kemasan penyimpanan LB3 direncanakan berupa drum dan/atau jumbo bag yang
diletakkan diatas palet kayu sebagai alas. Setiap kemasan penyimpanan LB3 dipasang
label dan simbol sesuai ketentuan yang berlaku. Untuk LB3 yang dihasilkan ≥ 50 kg/hari
paling lama disimpan 90 hari, sedangkan untuk LB3 yang dihasilkan < 50 kg/hari paling
lama disimpan 180 hari sejak LB3 dihasilkan. Kegiatan pasca penyimpanan LB3 berupa
menyerahkan kepada pihak lain yang meliputi pengumpul, pemanfaat, pengolah
dan/atau penimbun Limbah B3 yang memiliki perizinan berusaha kegiatan bidang
usaha pengelolaan Limbah B3. Setiap limbah B3 yang dihasilkan dan diserahkan ke
pihak lain akan dicatat dan dilaporkan kepada penerbit persetujuan lingkungan.
A.11. Penyediaan Bahan Bakar Minyak dan Energi Listrik
Aktivitas penyediaan bahan bakar merupakan kegiatan penyediaan, penyimpanan dan
pelayanan kebutuhan bahan bakar terutama solar dan pelumas untuk kendaraan dan
alat berat yang digunakan pada kegiatan pertambangan batubara PT MBL. Seluruh
persediaan solar disimpan di tempat penyimpanan khusus (depo) Bahan Bakar Minyak
(BBM), sedangkan pelumas disimpan di gudang dalam bentuk drum kemasan aslinya.
Pemenuhan kebutuhan solar dan pelumas ini dilakukan dengan mendatangkan
langsung melalui jalur transportasi perairan (sungai). Berdasarkan jumlah peralatan
dan jam kerja efektif, kebutuhan BBM (solar) diperkirakan adalah sebagai berikut :
Tabel 2.18. Kebutuhan Bahan Bakar Minyak dan Pelumas
Jenis Bahan Kebutuhan
No. Uraian
Bakar (L/Bulan)
1 Bahan Bakar Minyak untuk kegiatan tambang solar 575.241
2 Pelumas untuk kegiatan tambang pelumas 2.543
3 Bahan Bakar Minyak untuk kegiatan tambang solar 300.000
4 Pelumas untuk kegiatan tambang pelumas 1.000

Penyediaan tenaga listrik untuk kegiatan operasional pelabuhan/terminal khusus


batubara PT MBL beserta fasilitas pendukungnya diperoleh dari solar cell atau
pembangkit listrik tenaga surya dengan kapasitas 440.000 Watt (setara 350 KVA).

Deskripsi Rencana Kegiatan II-43

Anda mungkin juga menyukai