Bab 2
Deskripsi Rencana
Usaha dan/atau Kegiatan
2.1. Komponen Usaha dan/atau Kegiatan Eksisting
2.1.1. Kegiatan Utama
Kegiatan operasional penambangan batubara PT MBL dilaksanakan mulai awal tahun
2022 dengan metode open pit mining (tambang terbuka). Kegiatan yang telah
dilaksanakan berupa pembersihan lahan, pengupasan dan pemindahan tanah pucuk (top
soil) serta pengupasan dan pemindahan tanah penutup (overburden) di area blok
tambang seluas 22,83 ha. Kegiatan penggalian Batubara belum dapat dilaksanakan karena
masih terkendala belum tersedianya fasilitas pengolahan dan penimbunan batubara,
serta fasilitas pemuatan dan pengapalan batubara. Peta Lokasi Pertambangan PT MBL
disajikan pada Gambar 2.1. dan peta lokasi operasional penambangan batubara PT MBL
disajikan pada Gambar 2.2..
2.1.2. Kegiatan Pendukung
a. Pembebasan Lahan
Kegiatan pembebasan lahan dilaksanakan sebelum dimulainya semua aktivitas yang
menyangkut dengan pemanfaatan lahan. Berdasarkan hasil perhitungan luas area yang
akan digunakan untuk lokasi pit tambang serta sarana dan prasarana penunjang PT MBL,
maka lahan yang harus dibebaskan seluas 882 Ha. Proses pembebasan lahan mulai
dilaksanakan pada tahun 2018 oleh tim pembebasan lahan PT MBL bekerjasama dengan
Pemerintah Kabupaten Berau. Hingga tahun 2022, lahan yang telah dibebaskan seluas
882 Ha (100% dari rencana). Peta status pembebasan lahan PT MBL disajikan pada
Gambar 2.3..
b. Mobilisasi Peralatan dan Bahan
Kegiatan mobilisasi peralatan dan bahan pendukung untuk kegiatan pertambangan
batubara PT MBL dilaksanakan secara bertahap sejak tahun 2017 oleh PT MBL, kontraktor
maupun sub-kontraktor. Rincian jenis dan jumlah peralatan, dan bahan pendukung yang
saat ini digunakan untuk kegiatan penambangan batubara PT MBL disajikan pada Tabel
2.1. dan Sumber : PT MBL (2022)..
II-2
II-3
Gambar 2.2. Peta Lokasi Operasional Penambangan Batubara PT MBL
II-4
Gambar 2.3. Peta Status Pembebasan Lahan PT MBL
II-5
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Tabel 2.1. Peralatan yang Digunakan Untuk Kegiatan Penambangan Batubara PT MBL
No Jenis Peralatan Kapasitas Jumlah
1 Dump Truck Hino 20 ton 103 unit
2 Dump Truck XCMG 25 ton 36 unit
3 Dump Truck Quester 20 ton 15 unit
3
4 Excavator - SANY500 2.4 m 2 unit
3
5 Excavator - XE490DK 2.3 m 7 unit
3
6 Excavator - 300 1.8 m 1 unit
3
7 Excavator - 200 1m 15 unit
3
8 Excavator - LongArm 210 0.9 m 1 unit
3
9 Bulldozer - D85ESS 6.8 m 9 unit
3
10 Compactor - BW 211 D 2.13 m 4 unit
11 Motor Grader - XCMG GR2605 II 3.965 m 1 unit
12 Motor Grader - Komatsu GD535 3.7 m 2 unit
3
13 Wheel Loader - LW1200 KN 8m 1 unit
Wheel Loader - Liu Gong CLG 856H
14 4 m3 1 unit
LA
15 Pompa - Volvo DND 150 55 l/s 1 unit
Sumber : PT MBL (2022)
c. Sosialisasi
Kegiatan sosialisasi pra-tambang PT MBL dilaksanakan pada 29 Desember 2021.
Berdasarkan hasil sosialisasi tersebut diketahui bahwa secara umum masyarakat di lokasi
kegiatan mendukung rencana pertambangan batubara PT MBL dengan beberapa catatan :
1) Dampak terhadap lingkungan
Kegiatan pertambangan batubara PT MBL diharapkan dapat bersinergi menjaga
kondisi dan kebersihan lingkungan agar tetap sehat dan produktif.
2) Ganti rugi lahan
Menyelesaikan proses ganti rugi lahan sesuai aturan dan tidak merugikan masyarakat
sebelum pelaksanaan kegiatan pertambangan batubara PT MBL.
3) Pemberdayaan masyarakat
- Mengutamakan pemberdayaan masyarakat sekitar (terutama ring 1 tambang) dalam
segala bidang.
- Proses/tahapan recruitment tenaga kerja lokal agar dipermudah secara syarat
administrasi.
Gambar 2.5. Prasarana dan Sarana Penunjang Operasional Penambangan Batubara PT MBL
18 Menurunnya kualitas Pengupasan dan 1) Melakukan pengupasan dan pemindahan 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling kualitas air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
air permukaan pemindahan tanah penutup secara bertahap sesuai dengan 2) Jalan tambang Pengupasan dan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
tanah penutup perencanaan tambang (mine plan) 3) Disposal area pemindahan tanah Siagung langsung di lapangan
2) Pengaliran air limpasan ke saluran drainase penutup dan analisis
menuju kolam pengendap (sediment pond) laboratorium
19 Menurunnya Pengupasan dan 1) Melakukan pengupasan dan pemindahan 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya kualitas air Sampling biota air S. S. Segah dan S. Siagung Setiap 6 bulan Input data pantau
populasi biota air pemindahan tanah penutup secara bertahap sesuai dengan 2) Jalan tambang Pengupasan dan Sungai Segah dan Sungai Segah dan S. Siagung
tanah penutup perencanaan tambang (mine plan) 3) Disposal area pemindahan tanah Siagung langsung di lapangan
2) Pengaliran air limpasan ke saluran drainase penutup dan analisis
menuju kolam pengendap (sediment pond) laboratorium
20 Terganggunya Pengupasan dan 1) Mengendalikan sumber pencemar lingkungan, 1) Area pit tambang Selama kegiatan Terkendalinya sumber Wawancara dan survei Kampung Gunung Sari, Setiap 6 bulan Secara umum
kesehatan pemindahan terutama yang berdampak terhadap kualitas 2) Jalan tambang Pengupasan dan pencemar lingkungan, dengan kuisioner Pandan Sari dan Bukit masyarakat
masyarakat/pekerja tanah penutup udara dan air permukaan 3) Disposal area pemindahan tanah terutama yang berdampak kesehatan masyarakat Makmur, Kecamatan mengharapkan
2) Mewajibkan penggunaan alat pelindung diri penutup terhadap kualitas udara dan Segah penyediaan laya-
(APD) bagi pekerja air permukaan nan kesehatan
(klinik) oleh PT
MBL
II-15
Gambar 2.7. Peta Lokasi Rencana Kegiatan pada Peta Kawasan Hutan Kalimantan Timur
II-16
Gambar 2.8. Peta Lokasi Rencana Kegiatan pada Peta RTRWP Kalimantan Timur
II-17
Gambar 2.9. Peta Lokasi Rencana Kegiatan pada Peta RTRWK Berau
II-18
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Pembangunan dan operasional pelabuhan/terminal khusus batubara PT MBL akan
dilaksanakan dengan tahapan sebagai berikut :
2.2.1. Tahap Konstruksi
A. Penerimaan Tenaga Kerja Konstruksi
Pelaksanaan konstruksi pelabuhan/terminal khusus beserta prasarana dan sarana
penunjang kegiatan pertambangan batubara PT MBL diperkirakan akan melibatkan
kurang lebih 325 tenaga kerja. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut dilakukan
penerimaan tenaga kerja oleh pihak kontraktor secara bertahap sesuai dengan
kebutuhan, tahapan perkembangan proyek dan kualifikasi calon tenaga kerja.
Mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Berau No. 8 Tahun 2018 tentang
Perlindungan Tenaga Kerja Lokal, Pasal 20 ayat (1) maka diupayakan tenaga kerja lokal
(sesuai syarat kualifikasi keahlian) yang akan dilibatkan sebagai pekerja minimal
sebanyak 80% (260 orang) dari kebutuhan tenaga kerja konstruksi. Prakiraan jumlah
kebutuhan tenaga kerja atas dasar keterampilan atau keahlian pada tahap konstruksi
disajikan pada Tabel 2.7..
Tabel 2.7. Estimasi Kebutuhan Tenaga Kerja Konstruksi
Kualifikasi Pendidikan Kebutuhan Asal Tenaga
Komposisi Tenaga Kerja
Minimal Tenaga Kerja Kerja
Project Manager S1 1 LD
Senior Engineer S1 3 LD
Engineer S1 6 DS/LD
Staff SLTA 12 DS/LD
Security SLTA 8 DS/LD
Logistik dan barang SLTP 5 DS/LD
Pekerja lapangan - 290 DS/LD
Sumber : PT MBL (2022)
Keterangan : DS = Daerah Setempat, LD = Luar Daerah
Mengacu pada Keputusan Presiden RI Nomor 4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor
Lowongan Pekerjaan, maka proses penerimaan tenaga kerja konstruksi diawali dengan
penyampaian laporan secara tertulis setiap ada lowongan pekerjaan kepada Dinas
Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau. Laporan ini memuat jenis pekerjaan,
jenis tenaga kerja, usia, jenis kelamin dan syarat lain yang dibutuhkan. Informasi
lowongan pekerjaan kemudian diumumkan di media masa dan/atau disosialisasikan
oleh pelaksana pekerjaan bekerjasama dengan pemerintah daerah (Kampung,
Kecamatan, Kabupaten) dan tokoh masyarakat setempat.
Mengingat pekerjaan konstruksi bersifat sementara dalam jangka waktu tertentu dan
mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana diubah
dalam UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja beserta peraturan pelaksanaannya,
maka pengaturan sistem kerja, upah dan asuransi (BPJS Ketenagakerjaan maupun BPJS
Material konstruksi (batu, pasir, semen, besi, geotex, sheet pile W, spun pile dan seng)
dan peralatan/mesin produksi (crusher, hopper, conveyor dll) akan didatangkan dari
Pulau Jawa melalui transportasi air (laut dan sungai) menggunakan tongkang yang
ditarik oleh tugboat. Mengingat kondisi lebar (130 s/d 150 m), kedalaman (- 2 s/d - 6
m) dan sisi Sungai Segah di area rencana lokasi pembangunan pelabuhan/terminal
khusus batubara PT MBL yang memungkinkan untuk dilakukan sandar tongkang, maka
proses pembongkaran (unloading) material dari tongkang ke daratan akan dilakukan
secara langsung dengan menggunakan 1 unit crane service (kapasitas 20 ton).
Sementara itu, material konstruksi lainnya seperti kayu galam, kayu balok dan papan
kayu dalam berbagai ukuran didapatkan melalui kerjasama dengan masyarakat
setempat dan angkut melalui transportasi sungai menggunakan perahu motor. Proses
pembongkaran (unloading) material dari perahu motor ke daratan akan dilakukan
secara manual.
C. Penyiapan Lahan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap penyiapan lahan meliputi kegiatan pembersihan
lahan dan pematangan lahan. Kegiatan pembersihan lahan berupa proses
pembersihan vegetasi penutup lahan pada lokasi rencana konstruksi pelabuhan/
terminal khusus beserta prasarana dan sarana penunjang kegiatan pertambangan
batubara PT MBL. Pembersihan lahan dilakukan dengan alat berat dan tenaga
manusia. Tegakan kayu berdiameter lebih dari 10 cm dipotong menggunakan chain
Deskripsi Rencana Kegiatan II-20
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
saw, sedangkan tegakan kayu kecil, semak belukar dan tonggak pohon dirobohkan
dengan menggunakan bulldozer. Semak-semak, daun dan ranting-ranting kayu yang
telah di bersihkan dikumpulkan di tempat yang tidak mengganggu proses konstruksi.
Kegiatan pematangan lahan terdiri dari pemasangan pondasi cerucuk, perataan peil
tanah, pemasangan geotex, dan pengurugan tanah. Pemasangan pondasi cerucuk
merupakan kegiatan pemasangan kayu galam berdiameter 10 – 15 cm dan panjang 3 –
4 m dengan menggunakan excavator yang dipasang secara acak dengan jarak 10 cm.
Perataan peil tanah merupakan kegiatan meratakan ketinggian peil disekitar pondasi
cerucuk dengan menggunakan tanah urug. Pemasangan geotex dilakukan di atas tanah
yang sudah diratakan (setelah perataan peil tanah) dengan tujuan untuk menahan
infiltrasi air, agar tidak merusak pondasi. Lapisan geotex terutama dipasang pada lokasi
yang digunakan sebagai area stockpile, settling pond dan jalan akses. Sedangkan
kegiatan pengurugan tanah berupa penghamparan tanah menggunakan buldozer lalu
kemudian dipadatkan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis (setiap 50 cm
tanah urug yang didatangkan) hingga mencapai tinggi rataan yang direncanakan.
Tanah urug direncanakan berasal dari material pengupasan lapisan tanah penutup
(overburden) di area pit tambang PT MBL yang diangkut menggunakan dump truck
melalui jalan tambang PT MBL. Kebutuhan tanah urug untuk masing-masing area
pembangunan disajikan pada Tabel 2.9..
Tabel 2.9. Kebutuhan Tanah Urug pada Area Pembangunan
Kebutuhan
No Area Pembangunan
Tanah Urug
1 Jetty 153.107 m3
2 Kantor 16.035 m3
3 Mess Karyawan 75.816 m3
4 Workshop 81.794 m3
Sumber : PT MBL (2022)
Fasilitas penimbunan batubara PT MBL berupa 1 unit ROM stockpile seluas ± 2,31 ha
dan 1 unit crushed stockpile seluas ± 1,92 ha. Kegiatan konstruksi stockpile diawali
dengan pemasangan geotex pada bagian dasar stockpile dengan tujuan untuk
menahan infiltrasi air agar tidak merusak pondasi dan mencegah terjadinya
pencemaran tanah, air tanah dan air permukaan oleh air larian (run off) yang
terkontaminasi batubara di area stockpile. Di sekeliling stockpile batubara dibangun
saluran khusus air limbah stockpile (dimensi 6,2 x 2,2 x 2 m) dengan konstruksi
perkerasan tanah dilapis dengan geotex dan/atau geomembrane untuk mengalirkan
air larian (run off) yang terkontaminasi batubara menuju kolam settling pond.
E. Konstruksi Fasilitas Pemuatan dan Pengapalan Batubara
Fasilitas pemuatan dan pengapalan batubara PT MBL dibangun di area jetty. Fasilitas
pemuatan batubara PT MBL berupa 1 unit barge loading conveyor (BLC) berkapasitas
1.000 MT/jam. Unit BLC didatangkan dari pulau Jawa melalui transportasi air (laut dan
sungai) secara terpisah per-komponen dan akan di rakit di lokasi yang telah
ditentukan. Secara umum, konstruksi BLC PT MBL berupa jaringan conveyor yang
berfungi untuk memindahkan batubara dari crushed stockpile ke dalam tongkang/
barge, terdiri dari : 2 unit belt conveyor (dilengkapi dengan hopper) berkapasitas 1.200
MT/jam, 1 unit transfer tower, serta 1 unit loading tower and boom setinggi ± 20 m.
Seluruh komponen BLC dipasang dengan pondasi plat berukuran 0,3 x 0,3 m dan
struktur penyangga menggunakan kerangka baja L 70.70.7 yang dikaitkan dengan
pondasi footplat menggunakan plat plendes 12 mm.
Fasilitas pengapalan batubara PT MBL berupa 1 unit jetty yang direncanakan mampu
untuk disandari tongkang dengan kapasitas hingga 3.500 ton. Jetty PT MBL berupa
jembatan yang menghubungkan daratan dengan lokasi pemuatan (loading) batubara
atau tempat bersandarnya tongkang (panjang 45 m dan lebar 60 m). Tiang penyangga
jetty terbuat dari tiang pancang beton dengan diameter 50 cm sepanjang 45 m. Di sisi
luar dari pondasi jetty dipasang main dolphin dan 2 side dolphin di sebelah kiri dan
kanan main dolphin yang terbuat dari tiang pancang beton dengan diameter 50 cm
sepanjang 45 m. Main dolphin dan side dolphin tersebut digunakan sebagai penahan
tongkang pada saat merapat.
II-23
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Landasan bawah jalan menggunakan urugan tanah dengan perkuatan pondasi kayu
cerucuk dan dilapisi dengan geotex agar air hujan tidak merusak jalan. Pemadatan
badan jalan dilakukan dengan menggunakan vibratoty roller lapis demi lapis pada
2
1
Kolam settling pond digunakan untuk pengolahan air larian (run off) yang
terkontaminasi batubara di area stockpile. Kolam settling pond PT MBL direncanakan
terdiri dari 4 kompartemen, yaitu: equalisasi (3.546 m 3), koagulasi-flokulasi (1.914 m3),
sedimentasi (1.914 m3) dan penampung (1.914 m3). Konstruksi kolam settling pond
berupa perkerasan tanah dilapis dengan geotex dan/atau geomembrane (Gambar
2.14.). Outlet kolam settling pond berupa saluran terbuka sepanjang ± 215 m hingga
titik outfall di Sungai Segah.
Sementara itu, kolam sediment pond digunakan untuk menampung air larian (run off)
dari area jetty di luar stockpile. Kolam sediment pond area jetty ini direncanakan
terdiri dari 2 kompartemen dengan kapasitas masing-masing sebesar 6.850 m 3
(Gambar 2.15.). Konstruksi kolam sediment pond berupa perkerasan tanah tanpa
outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk penyiraman.
G. Konstruksi Prasarana dan Sarana Penunjang Pertambangan Batubara PT MBL
Konstruksi prasarana dan sarana penunjang pertambangan batubara PT MBL terbagi
menjadi 3 area pembangunan, yaitu : area kantor (3,74 ha), area mess karyawan (6,47
ha) dan area workshop (3,92 ha).
Kolam 1
inlet
3m
Kolam 1 Equalisasi
Equalisasi
20 m
perkerasan tanah
66 m
20 m
Geomembran HDPE 1,5 mm
Geotekstil
Kolam 2 Kolam 2
Kolam 4 Kolam 3
3m
Kolam 4 Kolam 3 Koagulasi -
Koagulasi - Penampung Sedimentasi
Flokulasi
Penampung Sedimentasi
Flokulasi perkerasan tanah
40 m
14 m
Potongan B - B
B B
20 m
outlet
103 m 103 m
A A
inlet
inlet Kolam 1
3m
Kolam 1
26 m
perkerasan tanah
97 m
Potongan A - A
26 m 26 m
Kolam 2
26 m
3m
Kolam 2 Kolam 1
perkerasan tanah
20 m 20 m
B Potongan B - B
II-27
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Fasilitas pengolahan air limbah domestik untuk site office, klinik dan training center PT
HPMU berupa 1 unit IPAL biofilter berkapasitas 15 m 3 dan 2 kolam penampung outlet
IPAL biofilter, masing-masing berkapasitas 16 m 3. Sedangkan untuk site office PT MBL
berupa 1 unit IPAL biofilter berkapasitas 5 m3 dan 2 kolam penampung outlet IPAL
biofilter, masing-masing berkapasitas 4,5 m 3. Konstruksi IPAL biofilter berupa tangki
tanam, sedangkan konstruksi kolam penampung berupa perkerasan tanah dilapis
dengan geotex dan/atau geomembrane. Pada kolam penampung tidak disediakan
saluran outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk penyiraman. Sementara itu, untuk
menampung air larian (run off) dari area kantor akan dibangun kolam sediment pond.
Kolam sediment pond area kantor ini direncanakan terdiri dari 2 kompartemen dengan
kapasitas masing-masing sebesar 3.400 m3 (Gambar 2.17.). Konstruksi kolam sediment
pond berupa perkerasan tanah tanpa outlet, karena air akan dimanfaatkan untuk
penyiraman dan alternatif sumber air baku.
B
75 m 75 m
A A
inlet
inlet Kolam 1
3m
Kolam 1
19 m
perkerasan tanah
69 m
Potongan A - A
19 m 19 m
Kolam 2
19 m
3m
Kolam 2 Kolam 1
perkerasan tanah
13 m 13 m
B Potongan B - B
99 m 99 m
A A
inlet
inlet Kolam 1
3m
Kolam 1
25 m
perkerasan tanah
93 m
Potongan A - A
25 m 25 m
Kolam 2
25 m
3m
Kolam 2 Kolam 1
perkerasan tanah
19 m 19 m
B Potongan B - B
Mengacu pada Keputusan Presiden RI Nomor 4 tahun 1980 tentang Wajib Lapor
Lowongan Pekerjaan, maka proses penerimaan tenaga kerja operasional diawali
dengan penyampaian laporan secara tertulis setiap ada lowongan pekerjaan kepada
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Berau. Laporan ini memuat jenis
pekerjaan, jenis tenaga kerja, usia, jenis kelamin dan syarat lain yang dibutuhkan.
Informasi lowongan pekerjaan kemudian diumumkan di media masa dan/atau
disosialisasikan oleh pelaksana pekerjaan bekerjasama dengan pemerintah daerah
(Kampung, Kecamatan, Kabupaten) dan tokoh masyarakat setempat.
Mengingat operasional Pelabuhan/Terminal Khusus Batubara PT MBL bersifat jangka
panjang dan mengacu pada UU No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
sebagaimana diubah dalam UU No. 11 Tahun 2020 Tentang Cipta Kerja beserta
peraturan pelaksanaannya, maka pengaturan sistem kerja, upah dan asuransi (BPJS
Ketenagakerjaan maupun BPJS Kesehatan) tenaga kerja operasional wajib disepakati
secara tertulis dalam Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu (PKWTT) sebagai pekerja
tetap, maupun dalam Perjanjian Kerja Waktu Tertentu (PKWT) sebagai pekerja tidak
tetap.
Air limbah yang dihasilkan akan diolah menggunakan IPAL biofilter (Gambar 2.23.). Air
outlet IPAL akan dialirkan menuju kolam penampung dan akan dimanfaatkan untuk
penyiraman tanaman dan halaman. Rincian pengolahan dan pemanfaatan air limbah
disajikan pada Tabel 2.13.
manhole manhole disinfectant
tube
inlet outlet
zona zona
pengendapan zona khlorinasi +
zona hasil olahan
anaerob I anaerob II
Reuse (pencucian)
Q= 6,59 m3/ hari Q= 32,62 m3/ hari Q= 2,44 m3/ hari Q= 7,60 m3/ hari Q= 52,48 m3/ hari
Q= 60 m3/ hari
Reuse (penyiraman)
Q= 15,73 m3/ hari
Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung Kolam Penampung
Kapasitas = 32 m3 Kapasitas = 98 m3 Kapasitas = 12.600 m3 Kapasitas = 9 m3 Kapasitas = 32 m3 Kapasitas = 6.800 m3 Kapasitas = 120 m3 Kapasitas = 7.600 m3 Kapasitas = 13.700 m3
Settling Pond
Kapasitas = 9.288 m3
Penyiraman di area Penyiraman di area Penyiraman di area Penyiraman di area Penyiraman di area
mess & kantin mess & kantin kantor kantor workshop
Luas = 150 m2 Luas = 750 m2 Luas = 50 m2 Luas = 150 m2 Luas = 1.000 m2
Q= 9.578,99 m3/ hari Q= 5.151,45 m3/ hari Q= 5.767,40 m3/ hari Q= 10.505,27 m3/ hari Q= 6.444 m3/ hari
II-40
Deskripsi Rencana Kegiatan
ADDENDUM ANDAL dan RKL-RPL
PT Marina Bara Lestari
Tabel 2. 15. Label dan Warna Tempat Sampah
No Jenis Sampah Label Warna
1 Sampah yang mengandung bahanberbahaya dan
beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun.
Merah
Hijau
Kuning
Biru
5 Sampah lainnya
Abu-abu