Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS POTENSI SUNGAI KAPUAS SEBAGAI SARANA

TRANPORTASI AIR UNTUK ANGKUTAN BARANG


DI PROVINSI KALIMANTAN BARAT
Muhammad Ramadhani¹⁾, Johnny MTS²⁾, Komala Erwan,³⁾
¹⁾Jurusan Teknik Kelautan, Fakultas Teknik Universitas Tanjungpura Pontianak
²⸴³⁾Dosen Teknik Kelautan Universitas Tanjungpura Pontianak
Email : ramadhani6211@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini menganalisis sungai kapuas sebagai sarana transportasi air untuk angkutan barang di Provinsi
Kalimantan Barat menggunakan metode location quontient, menganalisa kemampuan angkutan barang yang
menggunakan kapal bandong dan kapal tongkang, meramalkan jumlah kapal motor dan kapal barang 5 tahun
kedepan dengan metode trend liniear, kemudian menganalisis potensi sungai kapuas untuk angkutan barang. Dari
hasil analisa didapat 5 kabupaten yang sektor pertanian dan pertambangannya berpotensi, 3 kabupaten yang hanya
memiliki satu sektor yang berpotensi, 2 kabupaten yang kedua sektornya tidak berpotensi, didapat 5 kabupaten
penghasil kelapa sawit terbesar, 3 kabupaten penghasil karet terbesar, pada sektor pertambangan di dapat 3 sumber
daya mineral yang potensi angkutannya besar yaitu antimoni dan cinnabar dan batubara. Untuk peramalan kapal
motor dan kapal barang didapat bahwa 5 tahun kedepan jumlah kapal mengalami penurunan. Sungai kapuas sangat
berpotensi di jadikan sarana transportasi air karena keadaan jalan darat hanya mampu menahan beban sebesar 8
ton, jika menggunakan jalan darat dengan angkutan yang besar secara terus menerus maka jalan darat akan mudah
rusak dan biaya pemeliharaan jalan akan lebih besar. Dibandingkan dengan menggunakan transportasi air ini lebih
hemat biaya, muatan yang di angkut lebih besar, kendalanya di muara sungai kapuas karena harus menunggu air
pasang agar bisa dilewati.

Kata kunci : Angkutan Barang, Transportasi Air, Potensi Sungai.

ABSTRACT

This study analyzed the kapuas river as a means of water transport for transportation of goods in the Province of
West Kalimantan using the method of location quontient, to analyze the ability of freight items ship bandong and
barges, predict the volume of the vessel and motor ship goods 5 years with the methods of trend liniear, then
analyze the potential of the river kapuas to transport goods. From the results of the analysis obtained the 5 districts
of the agricultural sector and its mining potential, 3 districts that have only one sector that potentially, the 2 districts
of the second sector is not potentially, obtained the 5 districts of the largest palm oil producer, 3 districts largest
rubber producing, in the mining sector in the can 3 mineral resources potential of the cost, namely antimony and
cinnabar and coal. For forecasting of a motor boat and ship the goods obtained that the next 5 years the number of
vessels decreased. The kapuas river is potentially made a means of water transportation as state road is only able
to withstand a load of 8 tons, if using the road to transport a large continuous then the road will be easily damaged
and the cost of maintenance of the road will be greater. Compared with the use of water transport is more cost-
effective, the charge is in the load is large, the problems in the estuary of the river kapuas because it must wait for
the tide to be bypassed.

Keywords: Freight Transport, Water Transport, The Potential Of The River


I. PENDAHULUAN
Komoditas utama di Kalimantan Barat yaitu kelapa
sawit, karet dan pertambangan (Badan Pusat Statistik
Provinsi Kalimantan Barat), untuk penyaluran hasil
produksi komuditi tersebut lebih baik menggunakan
jalur sungai, karena angkutan tersebut berjumlah sangat
besar. Sedangkan untuk kemampuan jalan darat itu
sendiri memiliki batas maksimum untuk menahan
beban. Kepala bidang bina marga, Dinas Pekerjaan
umum dan penataan ruang (PUPR) Provinsi Kalbar
Syarif amin, menyatakan anggaran perbaikan jalan
dikalbar tahun 2019 meningkat hingga 300 persen yaitu
sebesar 328 miliar. Untuk itu penulis ingin mengangkat
kembali bahwa transportasi air di Provinsi Kalimantan
Barat bisa dimanfaatkan kembali dengan optimal.

II. METODOLOGI PENELITIAN


Lokasi penelitian ini dilakukan di 10 kabupaten
kota yang di lewati sungai kapuas wilayah Provinsi
Kalimantan Barat. Provinsi Kalimantan Barat terletak
dibagian barat pulau Kalimantan atau antara garis º08’ Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
Lintang Utara dan 3º02’ Lintang Selatan serta diantara (Sumber: Hasil Analisa,2021)
108º30-114º10 Bujur Timur, untuk lokasi penelitian ini
dapat melihat gambar sebagai berikut: Metode Pengumpulan Data
1. Wawancara
Dalam penelitian ini wawancara yaitu proses
pengumpulan data dan informasi secara langsung atau
tatap muka dengan menanyakan hal-hal yang ingin
diketahui.
2. Dokumentasi
Dalam penelitian ini dokumentasi merupakan
pengumpulan data berupa bukti fisik sebagai data
informasi.
3. Studi Literatur
Pengumpulan data dengan cara membaca buku,
Gambar 1. Peta Penelitian DAS Kapuas penelitian sebelumnya, publikasi pemerintah atau yang
(Sumber: BWSK 1 Kalimantan Barat,2021) memiliki hubungan dengan penelitian ini

Penelitian ini membahas tentang analisis potensi Metode Analisa Data


sungai kapuas sebagai sarana transportasi air angkutan 1. Analisa Untuk menganalisa potensi wilayah di
barang,vuntuk mendapatkan hasil yang baik maka Kabupaten-Kabupaten yang di teliti di Provinsi
dibuat diagram alir penelitian sebagai berikut : Kalimantan Barat, dengan pengolahan data sekunder.
Metode yang di gunakan dalam analisis ini adalah
Location Quontient (LQ), untuk menganalisa
kemampuan angkutan air Kapal Bandong, dan Kapal
Ponton yaitu dengan mengkonversikan potensi
komoditi karet,kelapa sawit, dan pertambangan ke
dalam satuan angkutan atau jumlah angkutan, untuk
menganalisa peramalan kapal angkutan sungai yang ada
di Provinsi Kalimantan Barat menggunakan metode
Trend liniear atau metode garis lurus, sedangkan untuk
mengoptimalkan potensi sungai kapuas sebagai sarana
transportasi air untuk angkutan barang dianalisis

2
berdasarkan keadaan sungai kapuas dan musim di ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 0,1
JASA PENDIDIKAN 1,6
Kalimantan Barat. JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 1,3
LAINNYA 1,8
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil LQ di Kabupaten Sintang pada sektor
1. Perhitungan LQ (Location Quotient) pertanian,kehutanan,perikanan nilai LQ 1.2, sektor
Bertujuan untuk mengetahui sektor potensial yang ada pertambangan dan penggalian nilai LQ 1.4, industri
di 10 kabupaten kota yang di lewati sungai kapuas. pengolahan 0.4, pengadaan listrik dan gas 0.3,
Untuk hasil perhitungan LQ dapat dijelaskan sebagai pengadaan air, pengolahan limbah, dauur ulang 0.8,
berikut. konstruksi 1.0, perdagangan besar dan eceran 1.3,
transportasi dan pergudangan 0.5, penyedia akomodasi
Tabel 1. Hasil LQ Kabupaten Kapuas Hulu makan dan minum 0.9, jasa keuangan dan asuransi 1.5,
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) real estate 0.4, jasa perusahaan 1.8, administrasi
SEKTOR NILAI LQ
pemerintahan 0.1, jasa pendidikan 1.6, jasa kesehatan
PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1,3
dan kegiatan sosial 1.3, lainnya 1.8.
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1,5
INDUSTRI PENGOLAHAN 0,7
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0,1 Tabel 3. LQ Kabupaten Melawi
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
LIMBAH,DAUR ULANG
0,8 (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
KONSTRUKSI 1,6 SEKTOR NILAI LQ
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 0,9 PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1.1
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0,3 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.2
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN INDUSTRI PENGOLAHAN 0.4
0,8
MINUM PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.3
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0,8 PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
REAL ESTATE 0,5 0.8
LIMBAH,DAUR ULANG
JASA PERUSAHAAN 0,9 KONSTRUKSI 1.0
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1,2 PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1.3
JASA PENDIDIKAN 1,2
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.5
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 0,9
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN
LAINNYA 1,2 0.9
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 1.5
LQ di Kabupaten Kapuas Hulu pada sektor REAL ESTATE 0.4
JASA PERUSAHAAN 1.8
pertanian,kehutanan,perikanan adalah 1.3, sektor ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 0.1
pertambangan dan penggalian dengan nilai 1.5, sektor JASA PENDIDIKAN 1.6
industri dan pengolahan 0.7, pengadaan listrik dan gas JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN
1.3
SOSIAL
0.1, pengadaan air,pengolahan limbah, daur ulang 0.8, LAINNYA 1.8
konstruksi 1.6, perdagangan besar dan eceran 0.9,
transportasi dan pergudangan 0.3, penyedia akomodasi LQ di Kabupaten Melawi pada sektor
makan dan minum 0.8, jasa keuangan dan asuransi 0.8, pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 1.1,
real estate 0.5, jasa perusahaan 0.9, administrasi sektor pertambangan dan penggalian dengan nilai LQ
pemerintahan 1.2, jasa pendidikan 1.2, jasa kesehatan 1.2, industri pengolahan 0.4, pengadaan listrik dan gas
dan kegiatan sosial 0.9, lainnya 1.2. 0.3, pengadaan air, pengolahan limbah, dauur ulang 0.8,
konstruksi 1.0, perdagangan besar dan eceran 1.3,
Tabel 2. LQ Kabupaten Sintang transportasi dan pergudangan 0.5, penyedia akomodasi
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) makan dan minum 0.9, jasa keuangan dan asuransi 1.5,
SEKTOR NILAI LQ
real estate 0.4, jasa perusahaan 1.8, administrasi
PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1,2
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1,4 pemerintahan 0.1, jasa pendidikan 1.6, jasa kesehatan
INDUSTRI PENGOLAHAN 0,4 dan kegiatan sosial 1.3, lainnya 1.8.
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0,3
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
0,8
LIMBAH,DAUR ULANG
KONSTRUKSI 1,0
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1,3
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0,5
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN
0,9
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 1,5
REAL ESTATE 0,4
JASA PERUSAHAAN 1,8

3
Tabel 4. LQ Kabupaten Sekadau konstruksi 0.5, perdagangan besar dan eceran 0.8,
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) transportasi dan pergudangan 0.3, penyedia
SEKTOR NILAI LQ akomodasi makan dan minum 0.7, jasa keuangan dan
PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1.8 asuransi 0.9, real estate 0.5, jasa perusahaan 0.9,
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.6 administrasi pemerintahan 0.5, jasa pendidikan 1.0,
INDUSTRI PENGOLAHAN 0.4
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.3 jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.6, lainnya 0.8.
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
0.5
LIMBAH,DAUR ULANG
KONSTRUKSI 1.0
Tabel 6. LQ Kabupaten Landak
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1.0 (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.3
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN SEKTOR NILAI LQ
1.1
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 1.0 PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1.7
REAL ESTATE 0.5 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.4
INDUSTRI PENGOLAHAN 0.8
JASA PERUSAHAAN 1.3
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.1
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 0.1
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
JASA PENDIDIKAN 1.2 0.1
LIMBAH,DAUR ULANG
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN KONSTRUKSI 0.7
0.8
SOSIAL PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1.1
LAINNYA 1.1 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.4
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN MINUM 1.1
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0.6
LQ di Kabupaten Sekadau pada sektor REAL ESTATE 0.7
pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 1.8, JASA PERUSAHAAN 1.1
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1.0
pertambangan dan penggalian 0.6, industri pengolahan
JASA PENDIDIKAN 1.3
0.4, pengadaan listrik dan gas 0.3, pengadaan air, JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN SOSIAL 0.6
pengolahan limbah, dauur ulang 0.5, konstruksi 1.0, LAINNYA 0.9
perdagangan besar dan eceran 1.0, transportasi dan
pergudangan 0.3, penyedia akomodasi makan dan LQ di Kabupaten Landak adalah pada sektor
minum 1.1, jasa keuangan dan asuransi 1.0, real estate pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 1.7,
0.5, jasa perusahaan 1.3, administrasi pemerintahan 0.1, sektor pertambangan dan penggalian 0.4, industri
jasa pendidikan 1.2, jasa kesehatan dan kegiatan sosial pengolahan 0.8, pengadaan listrik dan gas 0.1,
0.8, lainnya 1.1. pengadaan air, pengolahan limbah, daur ulang 0.1,
konstruksi 0.7, perdagangan besar dan eceran 1.1,
Tabel 5. LQ Kabupaten Sanggau transportasi dan pergudangan 0.4, penyedia akomodasi
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) makan dan minum 1.1, jasa keuangan dan asuransi 0.6,
SEKTOR NILAI LQ real estate 0.7, jasa perusahaan 1.1, administrasi
PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1.7 pemerintahan 1.0, jasa pendidikan 1.3, jasa kesehatan
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 1.3
INDUSTRI PENGOLAHAN 1.2
dan kegiatan sosial 0.6, lainnya 0.9.
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.3
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN Tabel 7. LQ Kabupaten KubuRaya
0.2
LIMBAH,DAUR ULANG
KONSTRUKSI 0.5 (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 0.8
SEKTOR NILAI LQ
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.3
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 0.7
0.7 PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.6
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0.9 INDUSTRI PENGOLAHAN 2.0
REAL ESTATE 0.5 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 3.0
JASA PERUSAHAAN 0.9 PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
0.3
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 0.5 LIMBAH,DAUR ULANG
JASA PENDIDIKAN 1.0 KONSTRUKSI 1.0
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 0.7
0.6 TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 1.8
SOSIAL
LAINNYA 0.8 PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN
0.7
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0.9
LQ di Kabupaten Sanggau pada sektor REAL ESTATE 0.4
JASA PERUSAHAAN 1.0
pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 1.7, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1.1
pertambangan dan penggalian nilai LQ 1.3, industri JASA PENDIDIKAN 0.7
pengolahan 1.2, pengadaan listrik dan gas 0.3, JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN
0.9
SOSIAL
pengadaan air, pengolahan limbah, dauur ulang 0.2, LAINNYA 0.5

4
LQ di Kabupaten KubuRaya pada sektor REAL ESTATE 0.9
JASA PERUSAHAAN 0.8
pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 0.7, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 0.9
pertambangan dan penggalian 0.6, industri pengolahan JASA PENDIDIKAN 0.8
2.0, pengadaan listrik dan gas 3.0, pengadaan air, JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN
0.5
SOSIAL
pengolahan limbah, dauur ulang 0.3, konstruksi 1.0, LAINNYA 0.7
perdagangan besar dan eceran 0.7, transportasi dan
pergudangan 1.8, penyedia akomodasi makan dan LQ untuk Kabupaten Ketapang pada sektor
minum 0.7, jasa keuangan dan asuransi 0.9, real estate pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 1.4,
0.4, jasa perusahaan 1.0, administrasi pemerintahan 1.1, pertambangan dan penggalian 2.8, industri pengolahan
jasa pendidikan 0.7, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 0.6, pengadaan listrik dan gas 0.4, pengadaan air,
0.9, lainnya 0.5. pengolahan limbah, dauur ulang 0.5, konstruksi 0.8,
perdagangan besar dan eceran 0.8, transportasi dan
Tabel 8. LQ Kabupaten Kayong Utara pergudangan 0.4, penyedia akomodasi makan dan
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) minum 0.7, jasa keuangan dan asuransi 0.7, real estate
SEKTOR NILAI LQ
0.9, jasa perusahaan 0.8, administrasi pemerintahan 0.9,
PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1.4
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0.7
jasa pendidikan 0.8, jasa kesehatan dan kegiatan sosial
INDUSTRI PENGOLAHAN 0.5 0.5, lainnya 0.7.
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.5
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
LIMBAH,DAUR ULANG
1.1 Tabel 10. LQ Kota Pontianak
KONSTRUKSI 0.9 (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 0.9
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.9 SEKTOR NILAI LQ
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 0.7
0.7
MINUM PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 0
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0.9 INDUSTRI PENGOLAHAN 0.9
REAL ESTATE 0.5 PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 1.2
JASA PERUSAHAAN 1.1 PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 0.7 2.8
LIMBAH,DAUR ULANG
JASA PENDIDIKAN 1.5 KONSTRUKSI 1.3
JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 1.3
0.7
SOSIAL TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 1.9
LAINNYA 1.5 PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN
1.4
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 1.1
LQ di Kabupaten Kayong Utara pada sektor REAL ESTATE 2.2
pertanian,kehutanan dengan nilai LQ 1.4, pertambangan JASA PERUSAHAAN 0.4
dan penggalian nilai LQ 0.7, industri pengolahan 0.5, ADMINISTRASI PEMERINTAHAN 1.5
JASA PENDIDIKAN 1.1
pengadaan listrik dan gas 0.5, pengadaan air, JASA KESEHATAN DAN KEGIATAN
1.6
pengolahan limbah, dauur ulang 1.1, konstruksi 0.9, SOSIAL
LAINNYA 1.1
perdagangan besar dan eceran 0.9, transportasi dan
pergudangan 0.9, penyedia akomodasi makan dan
minum 0.7, jasa keuangan dan asuransi 0.9, real estate LQ untuk Kota Pontianak pada sektor
0.5, jasa perusahaan 1.1, administrasi pemerintahan 0.7, pertanian,kehutanan,perikanan dengan nilai LQ 0.7,
jasa pendidikan 1.5, jasa kesehatan dan kegiatan sosial pertambangan dan penggalian 0, industri pengolahan
0.7, lainnya 1.5. 0.9, pengadaan listrik dan gas 1.2, pengadaan air,
pengolahan limbah, dauur ulang 2.8, konstruksi 1.3,
Tabel 9. LQ Kabupaten Ketapang perdagangan besar dan eceran 1.3, transportasi dan
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) pergudangan 1.9, penyedia akomodasi makan dan
SEKTOR NILAI LQ minum 1.4, jasa keuangan dan asuransi 1.1, real estate
PERTANIAN,KEHUTANAN,PERIKANAN 1.4 2.2, jasa perusahaan 0.4, administrasi pemerintahan 1.5,
PERTAMBANGAN DAN PENGGALIAN 2.8 jasa pendidikan 1.1, jasa kesehatan dan kegiatan sosial
INDUSTRI PENGOLAHAN 0.6
PENGADAAN LISTRIK DAN GAS 0.4
1.6, lainnya 1.1.
PENGADAAN AIR,PENGOALAHAN
0.5
LIMBAH,DAUR ULANG 2. Kemampuan Angkutan Barang
KONSTRUKSI 0.8
PERDAGANGAN BESAR DAN ECERAN 0.8
Kemampuan angkutan komoditi menggunakan
TRANSPORTASI DAN PERGUDANGAN 0.4 kapal bandong dan kapal tongkang di Kalimantan Barat
PENYEDIA AKOMODASI MAKAN DAN
0.7 di tunjukan pada Tabel 11 dan 12.
MINUM
JASA KEUANGAN DAN ASURANSI 0.7

5
A. Kelapa Sawit 5. Kabupaten Ketapang dengan potensi 250.241 ton
Kelapa sawit merupakan bahan utama pembuatan per tahun diangkut menggunakan kapal tongkang
minyak nabati, produk kecantikan, bahkan bahan bakar kapasitas 2000 ton sebesar 125 angkutan, dengan
biasa disebut biodiesel. Hasil dari kelapa sawit ini kapal tongkang kapasitas 4000 ton sebesar 63
diangkut ke pabrik pengolahan, bahkan ada yang di angkutan, dengan kapal tongkang kapasitan 8000
ekspor ke luar daerah Kalimantan Barat ton sebesar 31 angkutan.

Tabel 11. Kemampuan Angkutan Kelapa Sawit Dengan B. Karet


Kapal Tongkang Karet merupakan bahan utama pembuatan ban
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) kendaraan, karet di Kalimantan Barat diangkut untuk
Komoditi Kapal Tongkang di ekspor ke luar daerah Kalimantan Barat bahkan ke
Kabupaten
Jenis
Kendaraan
Kelapa
Sawit
Kecil Sedang
Besar
luar negeri.
2000 4000
(ton/tahun) 8000 ton
ton ton
Kapuas Kapal Tabel 12. Kemampuan Angkutan Karet Dengan Kapal
21.223 11 6 3
Hulu Tongkang Bandong
Kapal
Sintang
Tongkang
280.771 140 70 35 (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
Kapal Komoditi Kapal Bandong
Melawi 54.438 27 14 7 Jenis
Tongkang Kabupaten Karet 50 100
Kendraan 200 ton
Kapal (ton/tahun) ton ton
Sekadau 299.524 150 75 38
Tongkang Kapuas Kapal
Kapal 12.679
Sanggau 510.767 256 128 64 Hulu Bandong 254 127 64
Tongkang Kapal
Kapal 39.274
Landak 211.614 106 53 27 Sintang Bandong 785 393 196
Tongkang Kapal
Kubu Kapal 15.152
71.809 36 18 9 Melawi Bandong 303 152 76
Raya Tongkang Kapal
Kayong Kapal 23.477
18.788 10 5 3 Sekadau Bandong 470 235 117
Utara Tongkang Kapal
Kapal 53.976
Ketapang 250.241 125 63 31 Sanggau Bandong 1080 540 270
Tongkang Kapal
71.809
Landak Bandong 1436 718 359
Kapal
Angkutan komoditi kelapa sawit terbesar terdapat Kubu Raya Bandong
34.561
691 346 173
di Kabupaten sebagai berikut : Kayong Kapal
1.221
1. Kabupaten Sintang dengan potensi 280.771 ton Utara Bandong 25 12 6
Kapal
per tahun diangkut menggunakan kapal tongkang 15.010
Ketapang Bandong 300 150 75
dengan kapal kapasitas 2000 ton sebesar 140
angkutan, dengan kapal kapasitas 4000 ton sebesar Komoditi karet terbesar terdapat di Kabupaten
70 angkutan, dengan kapal kapasitas 8000 ton sebagai berikut :
sebesar 35 angkutan. 1. Kabupaten sintang, dengan potensi karet 39.274
2. Kabupaten Sekadau dengan potensi 299.524 ton ton per tahun di angkut menggunakan kapal
per tahun dingkut menggunakan kapal tongkang bandong kapasitas 50 ton sebesar 785 angkutan,
kapasitas 2000 ton sebesar 150 angkutan, dengan dengan kapal bandong kapasitas 100 ton sebesar
kapal tongkang kapasitas 4000 ton sebesar 75 393, dengan kapal bandong kapasitas 200 ton
angkutan, dengan kapal tongkang kapasitas 8000 sebesar 64 angkutan.
ton sebesar 38 angkutan. 2. Kabupaten Sanggau, dengan potensi karet 53.976
3. Kabupaten Sanggau dengan potensi 510.767 ton ton per tahun di angkut menggunakan kapal
per tahun diangkut menggunakan kapal tongkang bandong kapasitas 50 ton sebesar 1080 angkutan,
dengan kapasitas 2000 ton sebesar 256 angkutan, dengan kapal bandong kapasitas 100 ton sebesar
dengan kapal tongkang kapasitas 4000 ton sebesar 540 angkutan, dengan kapal bandong kapasitas
128, dengan kapal tongkang kapasitas 8000 ton 200 ton sebesar 270 angkutan.
sebesar 64 angkutan. 3. Kabupaten Landak, dengan potensi karet 71.809
4. Kabupaten Landak dengan potensi 211.614 ton per ton per tahun diangkut menggunakan kapal
tahun diangkuta menggunakan kapal tongkang bandong kapasitas 50 ton sebesar 1436 angkutan,
kapasitas 2000 ton sebesar 106 angkutan, dengan kapasitas 100 ton sebesar 718 angkutan, kapasitas
kapal tongkang kapasitas 4000 ton sebesar 53 200 ton sebesar 359 angkutan.
angkutan, dengan kapal kapasitas 8000 ton sebesar
27 angkutan.

6
C. Pertambangan tongkang kapasitas 8000 ton sebesar 19 angkutan
Hasil pertambangan di Kalimantan Barat diangkut per 6 tahun.
untuk di ekspor ke luar daerah bahkan ke luar negeri.
Kemampuan angkutan kapal tongkang untuk angkutan 3. Peramalan Moda Transportasi Air Di Kalimantan
potensi pertambangan di Provinsi Kalimantan Barat Barat
dengan spesifikasi kapal tongkang kecil kapasitan 2000 Hasil peramalan yang diperoleh yaitu peramalan
ton, sedang 4000 ton, dan besar 8000 ton. Dapat dilihat kapal motor dan kapal barang yang digunakan di sungai
pada tabel 13 berikut. kapuas Kalimantan Barat dari tahun 2020-2024. Hasil
peramalan kapal motor sebagai berikut.
Tabel 13. Angkutan Pertambangan Dengan Kapal
Tongkang Tabel 14 Peramalan Kapal Motor
(Sumber:Hasil Penelitian,2021) (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
Sumber Nilai Kapal Motor
Tongkang Tongkang Tongkang Tahun
daya Kabupaten Potensi ton (unit)
2000 ton 4000 ton 8000 ton
mineral per 6 tahun
Uranium Melawi 24.112 12 6 3 1 2015 3.750
Seng Ketapang 35.064 18 9 4 2 2016 1.081
Kapuas
Antimoni 149.990 75 38 19 3 2017 1.189
Hulu
Kapuas 4 2018 1.070
Cinnabar 5.306.283 2.653 1.327 663
Hulu
Sanggau 5 2019 963
Mika 524 1 1 1
dan Sintang
6 2020 -64
Ketapang,
Gemstone Landak, 813 1 1 1 7 2021 -623
Melawi
Intan Landak 8.311 4 2 1 8 2022 -559
Sintang, 9 2023 -1740
Melawi,
Batubara 186.662.875 93.331 46.666 23.333 10 2024 -2299
Kapuas
Hulu

dapat dilihat bahwa hasil pertambangan terbesar yaitu :


A. Sumber daya mineral Batubara pada umumnya
digunakan sebagai bahan baku untuk pembangkut
listrik tenaga uap atau PLTU. Potensi batubara
terdapat di Kabupaten Sintang, Melawi, Kapuas
Hulu dengan nilai 186.662.875 ton per 6 tahun,
diangkut menggunakan kapal tongkang kapasitas
2000 ton sebesar 93.331 angkutan, dengan kapal
tongkang kapasitas 4000 ton sebesar 46.666
angkutan per 6 tahun, dengan kapal tongkang
kapasitas 8000 ton sebesar 23.000 angkutan per 6 Gambar 2. Peramalan Kapal Motor
tahun. (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
B. Sumber daya mineral Cinnabar yang terdapat di
Kabupaten Kapuas Hulu dengan potensi 5.306.283 Peramalan jumlah kapal motor di Provinsi
ton per 6 tahun, diangkut menggunakan kapal
Kalimantan Barat pada tahun 2020 sebesar -64, tahun
tongkang kapasitas 2000 ton sebesar 2.653
2021 sebesar -623, tahun 2022 sebesar -559, tahun 2023
angkutan per 6 tahun, dengan kapal tongkang
kapasitas 4000 ton sebesar 1.327 angkutan per 6 sebesar -1740, tahun 2024 sebesar -2299.
tahun, dengan kapal tongkang kapasitas 8000 ton
sebesar 663 angkutan per 6 tahun. Tabel 15 Peramalan Kapal Barang
C. Sumber daya mineral Antimoni terdapat di (Sumber:Hasil Penelitian,2021)
Kabupaten Kapuas Hulu dengan potensi sebesar Kapal Barang
No Tahun
149.990 ton per 6 tahun, diangkut menggunakan (unit)
kapal tongkang kapasitas 2000 ton sebesar 75 1 2015 853
angkutan per 6 tahun, diangkut dengan kapal 2 2016 863
3 2017 949
tongkang kapasitas 4000 ton sebesar 38 angkutan
4 2018 854
per 6 tahun, diangkut menggunakan kapal
5 2019 769

7
6 2020 804 pertanian yang berpotensi dengan nilai LQ lebih dari 1,
7 2021 786 Kabupaten Ketapang sektor pertanian dan
8 2022 768 pertambangan berpotensi karena nilai LQ besar dari 1,
9 2023 751 Kota Pontianak sektor pertanian dan pertambangan
10 2024 733 tidak berpotensi karena nilai LQ kurang dari 1.

2. Kemampuan Angkutan Barang


Semakin besar komoditi yang akan diangkut maka
kebutuhan kapal akan semakin meningkat pula, pada
komoditi kelapa sawit terdapat 5 Kabupaten kota yang
memiliki potensi angkutan yang besar yaitu Kabupaten
Sanggau, Sintang, Sekadau, Landak, dan Ketapang.
Pada komoditi karet terdapat 3 Kabupaten kota yang
memiliki potensi angkutan yang besar yaitu Kabupaten
Sintang, Sanggau, dan Landak. Pada komoditi
pertambangan terdapat 3 sumber daya mineral yang
memiliki potensi yang besar yaitu batubara terdapat di
Kabupaten Sintang, Melawi, Kapuas Hulu dengan nilai
Gambar 3. Peramalan Kapal Barang 186.662.875 ton per 6 tahun, Cinnabar yang terdapat di
Kabupaten Kapuas Hulu dengan potensi 5.306.283 ton
Hasil peramalan kapal barang di Provinsi per 6 tahun, Antimoni terdapat di Kabupaten Kapuas
Kalimantan Barat dari tahun 2020-2024 yaitu sebesar Hulu dengan potensi sebesar 149.990 ton per 6 tahun.
804 pada tahun 2020, 786 pada tahun 2021, 768 pada
tahun 2022, 751 pada tahun 2023, 733 pada tahun 2024. 3. Peramalan Moda Transportasi Air Di Kalimantan
Barat
4. Pengoptimalan Waktu Angkutan Berdasarkan Musim Jumlah kapal motor dan kapal barang yang digunakan
Perkiraan musim kemarau antara dasarian II bulan di sungai kapuas untuk angkutan barang di Provinsi
juli 2021- dasarian I bulan agustus 2021 dengan puncak Kalimantan Barat pada tahun 2020-2024 mengalami
musim kemarau pada bulan agustus. Prakiraan Curah penurunan. Salah satu faktor yang menyebabkan
Hujan Kumulatif (April - September 2021) Non ZOM penurunan terhadap penggunaan kapal sebagai
28 dan 32 berkisar 1001 - 1500 mm, Non ZOM 29, 30, angkutan barang di sungai kapuas yaitu perusahaan atau
31, 33, 34, dan 35 berkisar 1501 - 2000 mm, Non ZOM pengguna jasa angkutan barang lebih memilih moda
36 berkisar > 2000mm, Sifat Hujan Kumulatif Normal transportasi darat karena waktu tempuh lebih cepat,
(N) pada Non ZOM 31, 32, 35, dan 36 Atas Normal akan tetapi jumlah barang yang diangkut lebih kecil,
(AN) pada Non ZOM 28, 29, 30, 33, dan 34. Sehingga jumlah angkutan akan semakin besar. Berbeda
dengan kapal, kapasitas angkutannya lebih besar
Analisa Data sehingga lebih ekonomis dari segi biaya.
1. Sektor Potensial Di 10 Kabupaten Kota Provinsi
Kalimantan Barat 4. Potensi Sungai Kapuas Sebagai Transportasi
Berdasarkan hasil perhitungan LQ di 10 Kabupaten Angkutan Barang
kota yang dialiri sungai kapuas pada Kabupaten Kapuas Provinsi Kalimantan Barat memasuki musim kemarau
Hulu sektor pertanian dan pertambangan berpotensi atau curah hujannya kecil yaitu pada bulan juli-agustus
karena nilai LQ lebih besar dari 1, Kabupaten Sintang , curah hujan normal atau tinggi, yaitu pada bulan april-
sektor pertanian dan pertambangan berpotensi karena september. Sehingga pemanfaatan sungai kapuas
nilai LQ besar dari 1, Kabupaten Melawi sektor sebaiknya pada saat curah hujan normal atau diatas
pertanian dan perikanan berpotensi karena nilai LQ normal, selain itu pemanfaatan sarana transportasi air di
besar dari 1, Kabupaten Sekadau hanya sektor pertanian sungai kapuas juga harus memperhatikan pasang surut
yang berpotensi karena nilai LQ besar dari 1, Kabupaten di muara sungai kapuas, karena muara sungai kapuas
Sanggau sektor pertanian dan pertambangan berpotensi kedalamannya dangkal sehingga kapal ukuran besar
karena nilai LQ besar dari 1, Kabupaten Landak hanya tidak dapat keluar masuk.
sektor pertanian yang berpotensi karena nilai LQ besar
dari 1, Kabupaten Kuburaya sektor pertanian dan IV. PENUTUP
pertambangan tidak berpotensi karena nilai LQ lebih Kesimpulan
kecil dari 1, Kabupaten Kayong Utara hanya sektor

8
Dari penelitian ini di buatlah suatu kesimpulan sebagai menjadi lancar, aman, efektif , dan ekonomis
berikut : tentunya.
1. Dari 10 Kabupaten kota yang di aliri sungai kapuas 2. Perlu adanya pendataan lebih lanjut oleh dinas
terdapat 5 kabupaten yang sektor pertanian, terkait tentang jumlah kapal dan data angkutan
kehutanan, perikanan dan pertambangan yang barang yang ada di kabupaten kota di Kalimantan
berpotensi yaitu Kabupaten Kapuas Hulu, Sintang, Barat, untuk memudahkan pengembangan angkutan
Melawi, Sanggau dan Ketapang. 3 Kabupaten hanya transportasi air di Kalimantan Barat untuk peneliti
memiliki satu sektor yang berpotensi yaitu selanjutnya.
Kabupaten Sekadau, Landak, Kayong Utara dengan 3. Perlu adanya perhatian pemerintah/instansi terkait,
sektor pertanian, kehutanan, perikaan. 2 Kabupaten guna meningkatkan sarana dan prasarana sungai di
yang kedua sektornya tidak berpotensi yaitu Kalimantan Barat terutama pada daerah yang berada
Kabupaten KubuRaya dan Kota Pontianak. di daerah aliran sungai kapuas.
2. Untuk kemampuan angkutan komoditi kelapa sawit 4. Perlu adanya penelitian lebih lanjut tentang alur
di Kalimantan Barat terdapat 5 kabupaten penghasil pelayaran dan batimetri di kabupaten kota yang di
kelapa sawit terbesar yaitu, Kabupaten Sintang, aliri sungai kapuas.
Sekadau, Sanggau, Landak, dan Ketapang.
Menyebabkan kebutuhan kapal untuk angkutan V. DAFTAR PUSTAKA
komoditi tersebut akan semakin meningkat. Aef Subanjiriadi Rahmad 2014, yang berjudul
Sehingga potensi sungai kapuas sebagai sarana “Transportasi Sungai dalam menunjang
transportasi air untuk angkutan barang menjadi lebih pengembangan Potensi Wilayah Kawasan Strategis
besar. Di Kabupaten Sintang”.
3. Untuk kemampuan angkutan komoditi karet di Arsyad, L. 2005. Ekonomi Pembangunan STIE YKPN.
Kalimantan Barat terdapat 3 Kabupaten dengan Yogyakarta
potensi besar yaitu, Kabupaten Sintang, Sanggau, Aji Wibowo, Chantika CAP, Maxs Wicaksono,
dan Landak. Sehingga kebutuhan kapal untuk Syamsul Arifin 2013, judul Peramalan
angkutan barang tersebut akan meningkat pula. (forecasting).
4. Untuk kemampuan angkutan komoditi pertambangan Bappeda Provinsi Kalimantan Barat, Rencana
di Kalimantan Barat terdapat 3 sumber daya mineral Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi
dengan potensi yang besar yaitu Antimoni dan Kalimantan Barat 2018-2023.
Cinnabar di Kabupaten Kapuas Hulu, Batubara di Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Hulu,
Kabupaten Sintang, Melawi, Kapuas Hulu. Kabupaten Kapuas Hulu Dalam Angka 2015-2019.
Sehingga kebutuhan kapal untuk angkutan komoditi Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Sintang,
tersebut akan semakin meningkat. Kabupaten Sintang Dalam Angka 2015-2019.
5. Peramalan kapal motor dan kapal barang untuk Badan Pusat Statistik Kabupaten Melawi, Kabupaten
angkutan barang di sungai kapuas Kalimantan Barat Melawi Dalam Angka 2015-2019.
mengalami penurunan, untuk kapal motor hasil Badan Pusat Statistik Kabupaten Kapuas Sekadau,
peramalan bernilai negatif menunjukan bahwa nilai Kabupaten Sekadau Dalam Angka 2015-2019.
aktualnya lebih besar dari pada ramalannya, untuk Badan Pusat Statistik Kabupaten Sanggau, Kabupaten
kapal barang hasil peramalan bernilai positif Sanggau Dalam Angka 2015-2019 .
menunjukan bahwa hasil ramalan mencukupi Badan Pusat Statistik Kabupaten Landak, Kabupaten
permintaan atau lebih. Landak Dalam Angka 2015-2019.
6. Potensi sungai kapuas sebagai sarana transportasi air Badan Pusat Statistik Kabupaten KubuRaya, Kabupaten
untuk angkutan barang di Provinsi Kalimantan Barat KubuRaya Dalam Angka 2015-2019.
dapat di maksimalkan akan tetapi kendalanya adalah Badan Pusat Statistik Kabupaten Kayong Utara,
di muara sungai kapuas yang kedalamannya dangkal Kabupaten Kayong Utara Dalam Angka 2015-2019.
sehingga kapal besar yang ingin lewat harus Badan Pusat Statistik Kabupaten Ketapang, Kabupaten
menunggu saat air pasang tiba. Atau pun dapat Ketapang Dalam Angka 2015-2019.
dilakukan pengerukan dimuara sungai kapuas agar Badan Pusat Statistik Kota Pontianak, Kota Pontianak
kedalamannya lebih besar. Dalam Angka 2015-2019.
Dardak, 2012. European Research Area 2008.
Saran Departemen Perhubungan dan Giz, 2009 urban
1. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terkait mobility for Indonesia.
transportasi air sebagai angkutan barang di
Kalimantan Barat agar pengadaan angkutan barang

9
Dinas Energi Dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Kalimantan Barat, 2018-2023.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi
Kalimantan Barat
Dinas perhubungan kalimantan barat. 2018.
Pemutakiran data angkutan laut,sungai dan danau
dan penyeberangan
Dirjen Perhubungan Darat Republik Indonesia, 2005
Pedoman Teknis Penyelenggaraan Angkutan
Barang Umum Di Jalan
Indira Satriani Nursalam, Ananda Malaeika, Dimas
Prayogi Setyo 2017 yang berjudul “Pemanfaatan
Sungai Tallo Sebagai Potensi Transportasi Sungai
Berbasis Ekowisata Di Kota Makasar”.
Miro Fidel, 2002. Pengantar Sistem Transportasi
Jakarta : Erlangga
Maheri dan Akbari, 2003. Angkutan Barang
Navarin, M. 2000 Teknik Forcasting atau Peramalan
Peraturan Permerintah Republik Indonesia No 34 Tahun
2006, tentang jalan
Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 1999 Tentang
Angkutan Di Perairan
Sutrisno, 2015, yang berjudul “Kajian Potensi Sungai
Tallo Sebagai Navigasi Sungai”
Sisca V Pandey dan Lucia Lalamentik, berjudul “Kelas
Jalan Daerah Untuk Angkutan Barang”
Undang- Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun
2004, pembagian klasifikasi jalan di Indonesia
Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun
2009, tentang lalu lintas dan angkutan jalan
Undang- Undang Nomor 21 Tahun 1992 tentang
pelayaran
Zainal Abidin 2016 yang berjudul “Studi Revitalisasi
Angkutan Sungai Sebagai Moda Transportasi
Perkotaan Di Kota Banjarmasin“

10

Anda mungkin juga menyukai