Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol. XX, No.

XX, Bulan Tahun

Valuasi Gua Leang Lonrong Kawasan Karst Pangkep Taman


Nasional Bantimurung sebagai Kawasan Wisata Mandiri
Muhammad Arsyad(1,a)*, Agus Susanto(1,b) dan Nur Azizah Jaya(2,c)
Jurusan Fisika, Universitas Negeri Makassar, Makassar, Indonesia, 90222
Email : (a*)m arsyad288@unm.ac.id , (b)nurazizahjaya51@email.com

Diterima (Tanggal Bulan Tahun), Direvisi (Tanggal Bulan Tahun)

Abstract. This research is a quantitative descriptive study that aims to explain the economic valuation of
water resource and the sustainable use of underground river water in the Leang Lonrong Cave area. The
data used are secondary data in the form of water discharge data for 2015-2016 obtained from the
Pompengan Jeneberang River Basin Center (BBWS). The results of the analysis Water discharge data based
on prediction results (2021-2024) in the Leang Lonrong Cave Area has the highest water discharge in
December 2024 of 4,41m 3 /s or 139,1 m 3 /year while the lowest water discharge occurs in September 2021
amounted to 2,81 m 3 /s or 88,63 m 3/year, this shows that the sustainability of water availability always
exists every year so that the carrying capacity of water is determined by the ability of water availability .

Keywords: Leang Lonrong Cave area, wisata mandiri, water discharge

Abstrak. Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk menjelaskan valuasi
sumber daya air serta pemanfaatan air sungai bawa tanah yang berkelanjutan di Kawasan Gua Leang
Lonrong. Data yang digunakan data sekunder berupa data Debit Air tahun 2015-2020 yang diperoleh dari
Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS). Hasil analisis debit air berdasarkan hasil
prediksi (2021-2024) di Kawasan Gua Leang Lonrong memiliki debit air tertinggi pada bulan Desember
tahun 2024 sebesar 4,41 m 3/s atau 139,1 m 3/tahun sedangkan debit air terendah terjadi pada bulan
September tahun 2021 sebesar 2,81 m 3/s atau 88,63 m 3/tahun ini menunjukkan bahwa keberlanjutan
ketersediaan air selalu ada tiap tahunnya sehingga daya dukung air ditentukan oleh kemampuan ketersediaan
air.

Kata kunci: Leang Lonrong, wisata mandiri, debit air

PENDAHULUAN merupakan sumber (hulu) sungai-sungai


besar di Sulawesi Selatan[2]. Kerapatan
Kawasan Karst Maros-Pangkep di mata air merupakan indikasi terdapatnya
Sulawesi Selatan merupakan salah satu ketersediaan debit air di bawah permukaan
kawasan karst yang mempunyai bentang yang ditandai dengan keberadaan gua.
alam yang unik dan khas yang biasa disebut Salah satunya adalah Gua Leang Lonrong.
tower karst dan memiliki luas 42 Ha dan
merupakan Kawasan Karst terindah kedua Gua Leang Lonrong terletak di Desa
setelah Cina. Kawasan ini terletak di Panaikang Kecamatan Minasatene
Kabupaten Maros Pangkep Sulawesi Kabupaten Pangkep, Sulawesi Selatan.
Selatan [1]. Kawasan ini mempunyai Leang Lonrong adalah salah satu tempat
kurang lebih 268 gua yang 6 di antaranya wisata di Kabupaten Pangkep yang

1
Arsyad, M. dkk: Judul Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika

memiliki potensi keindahan alam dan ditentukan oleh kemampuan ketersediaan


sumber daya air yang dapat dikembangkan air. Pertumbuhan pariwisata diikuti dengan
sebagai tujuan ekowisata[3]. Sistem pertumbuhan kebutuhak akan sumber daya
hidrologi karst menjadikan minimnya lingkungan untuk mendukung keberadaaan
akumulasi cadangan air permukaan yang pariwisata. Air menjadi kebutuhan penting
dapat dimanfaatkan, tetapi disisi lain untuk industru pariwisata, tanpa air
hilangnya air permukaan dan aliran mustahil pariwisata bisa berjalan.
permukaan yang langsung masuk ke dalam Pariwisata menimbulkan dampak terhadap
tanah menjadikan akuifer karst memiliki lingkungan khususnya daya dukung air [7].
potensi sumberdaya air yang cukup tinggi
terutama dari segi kuantitas. Ketersediaan Menurut, Arsyad, M. (2013)
air yang ada di dalam tanah ini bisa melakukan penelitian mengenai
dikatakan sebagai cadangan air tanah pada ketersediaan debit air sungai bawah tanah di
bentuk lahan karst [4]. Kawasan karst Pangkep. Dari hasil
penelitian diperoleh ketersediaan debit air
Pada umumnya, Kawasan karst tampak sungai bawah tanah bergantung pada
seperti Kawasan yang kering dan gersang, besarnya curah hujan. Salah satu metode
hal ini karena air mengalir dari permukaan yang dapat diaplikasikan dalam melakukan
mengisi akuifer bawah permukaan. Air prediksi adalah Autoregressive Integrated
bawah permukaan membentuk sungai yang Moving Average (ARIMA). Pada tahun
berpotensi sebagai sumber air dan terdapat 1970 Box dan Jenkins memperkenalkan
beberapa sumber mata air yang telah metode ARIMA, yang merupakan metode
dimanfaatkan sebagai sumber baku air analisa data dengan memperhatikan pola
bersih oleh PDAM yang dapat mensuplay masa lalu kemudian membentuk suatu
desa sekitarnya dan pemukinan di dataran model peramalan [8]
bawahnya[5]
Potensi sumber daya air di Taman
Sungai bawah tanah merupakan hasil Nasional Bantimurung telah dimanfaatkan
bentukan proses pelarutan, terbentuknya untuk pengairan persawahan dan
sungai bawah tanah tidak lepas dari pemenuhan air bersih masyarakat kota
terbentuknya gua-gua karst. Gua maros-pangkep dan sekitarnya. Keberadaan
merupakan bentukan rongga kosong di wisata menjadi harapan masyarakat sebagai
bawah tanah hasil pelarutan batuan dengan wahana pengentasan kemiskinan dan
ukuran yang cukup besar sehingga keterbelakangan melalui program
memungkinkan manusia untuk bisa pemberdayaan masyarakat. Desa wisata
memasukinya. Keberadaan Gua-gua karst diharapkan mampu mengkomunikasikan
yang saling terhubung satu sama lain berbagai bentuk kebutuhan untuk
menjadikan sebagai system perguaan, mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
kemudian system perguaan ini Ketika terisi Agar keberadaan desa wisata bisa
oleh air maka menghasilkan sungai bawah memberikan kontribusi nyata dalam
tanah [2]. peningkatan kesejahteraan masyarakat
maka diperlukan strategi bagaimana
Pariwisata dapat menimbulkan tekanan pengelolaan di objek wisata untuk itu kita
terhadap lingkungan, karena pariwisata dapat melihat dari potensi sumber daya air
membutuhkan sumber daya lingkungan yang dimilikinya[9]. Potensi yang ada
untuk menopang keberlangsungan dikawasan Karst meliputi potensi sumber
pariwisata. Sumber daya air menjadi daya air yang banyak terkandung di dalam
pendukung utama keberadaan pariwisata di tanah, potensi biotik berupa adanya
suatu wilayah [6]. Daya dukung air

2
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun

keragaman hayati di Kawasan ini, bahkan (2015-2020) Sungai Leang Lonrong yang
potensi social yang dapat dikembangkan. diperoleh dari Balai Besar Wilayah Sungai
Pompengan Jeneberang (BBWS).
Menurut Perdes No. 5 Tahun 2014 Kemudian menganalisis data debit air
Desa wisata adalah wilayah pelestarian harian untuk menghitung besarnya
alam lingkungan ekosistem serta simpul ketersediaan air di Sungai Leang Lonrong
budaya tradisional masyarakat dengan tidak dengan menghitung nilai rata-rata debit air
menghambat perkembangan warganya harian selama 6 (enam) tahun kemudian
untuk meningkatkan kesejahteraan membuat plot grafik air harian pada
hidupnya melalui usaha kepariwisataan. Microsoft excel 2016. Selanjutnya
Desa wisata adalah salah satu bentuk melakukan prediksi debit air pada sumber
kelompk ekonomi dan sosial yang berada air di Sungai Leang Lonrong untuk
ditengah masyarakat yang diharapkan meramalkan pola yang akan datang dengan
memberikan konstribusi secara ekonomi, pendekatan model ARIMA dengan cara
sosial dan budaya melalui strategi melakukan Uji Stasior data, mencari model
pemberdayaan masyarakat itu sendiri. ARIMA, melakukan pengujian ARIMA dan
Wisata mandiri sendiri dimaksudkan melakukan peramalan (prediksi)
sebagai daerah dengan potensi wisata berdasarkan data debit air yang diperoleh
dimana warga bisa mengelola dan untuk melihat ketersediaan Air Sungai
mengembangkan sendiri pariwisata yang Bawah Tanah di Gua Leang Lonrong
dimilikinya[9]
HASIL DAN PEMBAHASAN
Gua Leang Lonrong termasuk kedalam
kawasan karst yang memiliki resiko Debit Air di Kawasan Gua Leang
kerusakan yang tinggi pada lingkungannya Lonrong
dan termasuk sebagai sumber air. Dengan Analisis grafik rata-rata debit air di
adanya potensi dan kendala maka kawasan Kawasan Gua Leang Lonrong dapat dilihat
ini memerlukan adanya perlindungan atau dari gambar 1 memperlihatkan, bahwa
pengelolaan yang baik, namun juga tetap selama 6 tahun (2015-2020) maka debit air
diupayakan pengelolaan yang terendah terjadi pada bulan September
menguntungkan selama kegiatan yang yakni 0,24 m3 s−1 atau 7,57 m3/tahun dan
dilakukan sesuai dengan potensi dan tertinggi pada bulan Januari yang mencapai
kondisi kawasan Gua Leang Lonrong 5,29 m3 s−1atau 166, 85 m3/tahun. Terlihat
tersebut. Salah satu yang dapat diupayakan
pula, debit air berkurang mulai bulan Juli,
dalam valuasi Gua Leang Lonrong adalah
Agustus, September dan Oktober. Bulan-
dengan pengembangan wisata itu sendiri.
bulan ini ditandai dengan musim kemarau
Oleh karena itu, Gua Leang Lonrong selain
di Kawasan Gua Leang Lonrong. Debit air
menampilkan wisata alam, seperti kolam
mulai membesar pada bulan November
permandian, flora, fauna dan sarana
sekitar 0,5 m3 s−1 atau 15,77 m3/tahun.
prasarana yang ada di Gua Leang Lonrong,
begitupula dengan potensi gua yang
dimiliki perlunya dikelola dengan baik.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian


menggunakan pendekatan deskriptif
kuantitatif. Di mana dilakukan pengambilan
data debit air harian enam tahun terakhir

3
Arsyad, M. dkk: Judul Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika

7 pada data historis, maka hasil prediksi


bergantung pada data historis tersebut. Itu
6
sebabnya hasil prediksi tahun 2021 hingga
5 2024 yang diperoleh cenderung memiliki
Debit (m3/s)

4 pola naik-turun karena mengikuti data


historis di tahun-tahun sebelumnya yang
3
juga mengalami naik turun dapat dilihat
2 pada gambar 2, namun dengan begitu
1 keberlanjutan ketersediaan air dapat
dilakukan.
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Bulan Chart Title
5

Gambar 1. Profil Debit Air Sungai Leang 4

Debit air (𝑚^3/s)


Lonrong tahun 2015-2020 3
2
Tahap dalam melakukan prediksi 1
dengan model ARIMA meliputi uji 0 Jan-21
Apr-21
Jul-21
Oct-21
Jan-22
Apr-22
Jul-22
Oct-22
Jan-23
Apr-23
Jul-23
Oct-23
Jan-24
Apr-24
Jul-24
Oct-24
stasioner data dan penentuan model
ARIMA terbaik. Asumsi kestasioneran
merupakan asumsi yang harus dipenuhi Bulan
dalam memprediksi suatu data. Data G
stasioner merupakan suatu istilah yang ambar 2. Grafik Hasil Prediksi Debit Air di
berarti bahwa data berada dalam Kawasan Gua Leang Lonrong Tahun 2021
kesetimbangan di sekitar nilai 67 konstan – 2024
selama waktu tertentu[10]. Kemudian untuk
penentuan model ARIMA terbaik menurut Peramalan ARIMA dengan periode
(Nurissaidah. et al, 2018) didasarkan pada yang lebih sedikit akan memberikan hasil
suku AR dan MA yang memiliki signifikan yang lebih akurat jika dibandingkan dengan
paling rendah (nilai probabilitas lebih kecil peramalan dengan periode yang lebih
dari 0,05). Itu sebabnya model ARIMA panjang serta biasanya akan cenderung flat
yang digunakan pada penelitian ini adalah (mendatar atau konstan). Pola flat tersebut
model ARIMA (11,1,0) dimana nilai bukan berarti hasil peramalan tidak baik,
probabilitas suku AR dan MA lebih kecil namun dapat diketahui bahwa peramalan
dari 0,05. merupakan hal yang belum pasti
kebenarannya sehingga dapat diasumsikan
Hasil prediksi debit air dengan model kondisi pada setiap hasil peramalan adalah
ARIMA (11,1,0) untuk jangka pendek stabil[8]. Kondisi stabil artinya
(tahun 2021) cenderung mengikuti pola menganggap peristiwa yang akan terjadi
pergerakan realitas yang terjadi, sedangkan masih berada dalam batas toleransi (dalam
untuk jangka panjang (tahun 2022 dan range tertentu yang masih dapat diterima)
seterusnya) pergerakannya relatif tidak [2], misalnya dengan mengasumsikan
mengikuti pola realitas yang ada. Menurut bahwa situasi dan kondisi cenderung
(Tias. et al, 2017) prediksi dengan ARIMA konstan yang tidak di pengaruhi faktor
diasumsikan bahwa pola yang lalu akan eksternal, seperti curah hujan tinggi,
terus berlangsung sampai masa mendatang. kecepatan aliran, dan lainnya yang
Ketika terjadi kenaikan atau penurunan mempengaruhi debit air.

4
Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika Vol. XX, No. XX, Bulan Tahun

Prediksi dengan ARIMA diasumsikan Availability and Its Sustainable uses


bahwa pola yang lalu akan terus at Karst Maros Area in South
berlangsung sampai masa mendatang. Sulawesi),” J. People Environ., vol.
Ketika terjadi kenaikan atau penurunan 21, no. 1, pp. 8–14, 2014, [Online].
pada data historis, maka hasil prediksi Available:
bergantung pada data historis tersebut. Itu https://journal.ugm.ac.id/JML/article/
sebabnya hasil prediksi tahun 2021 hingga view/18505/11798
2024 yang diperoleh cenderung memiliki
pola naik-turun karena mengikuti data [3] Nur Hayati, “Pengelolaan Ekowisata
historis di tahun-tahun sebelumnya yang Leang Londrong Berbasis Desa Di
juga mengalami naik turun[11]. Kabupaten Pangkep Sulawesi
Selatan,” Talent. Conf. Ser. Agric.
KESIMPULAN Nat. Resour., vol. 2, no. 1, pp. 88–
96, 2019, doi:
Daya dukung air ditentukan oleh 10.32734/anr.v2i1.578.
kemampuan ketersediaan air maka
diperoleh debit air berdasarkan analisis [4] R. F. Agniy, A. Cahyadi, and A.
selama 6 tahun (2015-2020) kesediaan debit Nurkholis, “Analisis Karakteristik
air sungai leang lonrong berdasarkan hasil Akuifer Karst Dengan Uji Perunutan
pengolahan data yang diperoleh tidak sesuai Dan Pemetaan Gua,” no. September,
dengan teori ini dikarenakan debit air pp. 13–15, 2017.
sungai Leang Lonrong dapat berubah-ubah [5] P. Palloan, M. Arsyad, and Helmi,
menurut curah hujan dan keadaan biofisik “Menumbuhkan Sadar Wisata bagi
DAS. Hasil prediksi tahun 2021-2024 Siswa SMP di Sekitar Kawasan Gua
dengan model ARIMA di Kawasan Gua Leang Lonrong Pangkep,” Semin.
Leang Lonrong memiliki debit air tertinggi Nas. Has. Pengabdi. 2021
pada bulan Desember tahun 2024 sebesar “Penguatan Riset, Inovasi, dan
4,41 m3/s atau 139,1 m3/tahun sedangkan Kreat. Peneliti di Era Pandemi
debit air terendah terjadi pada bulan Covid-19,” pp. 463–467, 2021.
September tahun 2021 sebesar 2,81 m3/s
atau 88,63 m3/tahun, ini menunjukkan [6] I. Kusmawati et al., “Analisa Daya
bahwa keberlanjutan ketersediaan air selalu Dukung Lahan Dan Daya Tampung
ada tiap tahunnya Air Di,” vol. 1, no. 1, pp. 35–45,
2016.
DAFTAR PUSTAKA
[7] N. Sudipa and P. S. Nurjani,
[1] S. Rati, “Analisis Mineral “Strategy for Accelerating Poverty
Pembentukkan Facies Gua Salukang Reduction in Klungkung Regency,
Kallang Kawasan Karsy Taman Bali,” J. Bina Praja, no. April, pp.
Nasionel Bantimurung Bulusaraung 41–51, 2021, doi:
Maros,” pp. 78–85, 2019. 10.21787/jbp.13.2021.41-51.

[2] M. Arsyad, H. Pawitan, P. Sidauruk, [8] N. Ulinnuha and Y. Farida, “Prediksi


and E. I. K. Putri, “Analisis Cuaca Kota Surabaya Menggunakan
Ketersediaan Air Sungai Bawah Autoregressive Integrated Moving
Tanah Dan Pemanfaatan Average (Arima) Box Jenkins dan
Berkelanjutan Di Kawasan Karst Kalman Filter,” J. Mat. “MANTIK,”
Maros Sulawesi Selatan (Analysis of vol. 4, no. 1, pp. 59–67, 2018, doi:
Underground River Water 10.15642/mantik.2018.4.1.59-67.

5
Arsyad, M. dkk: Judul Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika

[9] S. Suharto, “Empowerment Strategy


Masyarakat Desa Wisata
Kebonagung Kecamatan Imogiri
Kabupaten Bantul Yogyakarta,”
Media Wisata, pp. 595–608, 2017.
[10] I. Fitria and P. Hasanah, “Penerapan
Algoritma Kalman Filter dalam
Prediksi Kecepatan Angin di Kota
Balikpapan,” SPECTA J. Technol.,
vol. 1, no. 2, pp. 25–32, 2019, doi:
10.35718/specta.v1i2.78.
[11] T. Safitri, “Perbandingan Peramalan
Menggunakan Metode Exponential
Smoothing Holt-,” Perbandingan
Peramalan Menggunakan Metod.
Exponential Smoothing Holt-, 2017.

Anda mungkin juga menyukai