Anda di halaman 1dari 8

PEMANFAATAN SUMBER DAYA AIR DI DESA UJUNG JAYA

TAMAN NASIONAL UJUNG KULON


Emma Yulia Ekasari1), Bambang Supriono2), Ombo Satjapradja2)

Emma Yulia Ekasari, Bambang Supriono, Ombo Satjapradja.2012


THE UTILIZATION WATER NATURALRESOURCES in
UJUNG JAYA VILLAGE, UJUNG KULON NATIONAL PARK
Journal Nusa Sylva Volume 12 No.2 Desember 2012: 1-8

ABSTRAK

Ketersediaan air yang memadai dalam kuantitas dan kualitas merupakan hal yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup masyarakat manapun, terutama di kawasan bagian hilir Daerah Aliran Sungai (DAS). Alih
fungsi lahan di daerah penyangga adalah awal dari hilangnya volume air melalui aliran permukaan yang
seharusnya dapat dikonservasi untuk dapat dimanfaatkan oleh masyarakat.Sebagai makhluk hidup yang berakal,
manusia memegang peran utama, dengan kemampuannya memanfaatkan dan mengelola alam beserta isinya
untuk kebutuhan hidup. Dalam memanfaatkan sumber daya air, masyarakat mengantisipasi banjir dan
kekeringan sejak dini. Peran aktif masyarakat dalam melakukan konservasi terutama air dalam pemanfaatannya
secara efisien dan bijaksana. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi dan pemanfaatan air oleh
masyarakat sekitar untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga dan ketersediaan sumber daya air di masa datang
bagi masyarakat.

Kata kunci: Sumber daya air, Daerah Aliran Sungai (DAS)

ABSTRACT

The availability of adequate water in the quantity, quality and regularity is very important for the
survival of any society, especially in the downstream watershed (DAS). Land conversion in the buffer zone is the
beginning of the loss of water through runoff volume that should be conserved for the benefit of society. As
intelligent creatures, humans play a major role, with the ability to utilize and manage the nature and its contents
for the necessities of life. In harnessing water resources, public anticipate floods and drought early. Active role in
conserving water especially in the utilization efficiently and wisely. This study was conducted to determine the
potential and utilization of water by local communities to meet the needs of households and the availability of
water resources in the future for the community

Keywords : water nature resources, the downstream watershed (DAS).

PENDAHULUAN masih dalam kondisi utuh umumnya memiliki


Latar Belakang produksi air yang berlimpah, berkualitas tinggi,
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK) bersih serta selalu tersedia secara
adalah salah satu taman nasional tertua di Indonesia berkesinambungan dan memiliki nilai guna yang
yang terletak di ujung barat Pulau Jawa tepatnya cukup tinggi bagi masyarakat sekitar kawasan
berada di Kabupaten Pandeglang, Banten. Sumber Taman Nasional.
Daya Alam beserta flora dan fauna yang terdapat Sebagai makhluk hidup yang berakal,
di TNUK memiliki beberapa peranan salah manusia memegang peran utama, dengan
satunya adalah sebagai kawasan konservasi kemampuannya memanfaatkan dan mengelola
perlindungan sumber air. Daerah dengan potensi alam beserta isinya untuk kebutuhan hidup. Peran
Sumber Daya Alam hayati dan ekosistemnya aktif masyarakat dalam melakukan konservasi

1) Alumni Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa


2) Dosen, Fakultas Kehutanan, Universitas Nusa Bangsa
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 2

terutama air dalam pemanfaatannya secara efisien Curug Cikacang dan Sungai Cibiuk adalah
dan bijaksana. Sumber daya air merupakan salah sumber air yang berada di kawasan Seksi
satu faktor terpenting dalam menunjang kehidupan Pengelolaan II dan III TNUK. Aliran air dari kedua
manusia. Kurangnya kesadaran manusia akan hal sumber air tersebut digunakan oleh masyarakat.
ini mengakibatkan mulai rusaknya kawasan Data mengenai potensi sumber daya air dicari
penyedia air yang mengakibatkan menurunnya dengan menggunakan perhitungan debit air.
kualitas air. Sedangkan pemanfaatan air pengambilan data
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui melalui observasi dengan pengelola serta
potensi dan pemanfaatan air oleh masyarakat masyarakat sebagai pengguna air yang berasal dari
sekitar untuk pemenuhan kebutuhan rumah tangga aliran Curug Cikacang dan Sungai Cibiuk.
dan ketersediaan sumber daya air di masa datang Bila potensi dihubungkan dengan laju
bagi masyarakat. pertumbuhan penduduk maka dapat diketahui
kebutuhan masyarakat di masa mendatang.Dengan
Perumusan Masalah demikian dapat dilakukan pencegahan atau
pengelolaan air dan lingkungannya agar tetap
Perumusan masalah dari penelitian lestari dan terjaga baik kualitas serta kuantitasnya.
Pemanfaatan Sumber Daya Air di Desa Ujung
Jaya, Taman Nasional Ujung Kulon adalah :
1. Adanya potensi sumber daya air di sekitar TamanNasional
pemukiman masyarakat yang belum UjungKulon
dikelola dengan baik.
2. Belum adanya pengelolaan yang baik dalam
pemanfaatan sumber daya air. Potensi Sumber daya air di
3. Belum diketahui tingkat ketersediaan Desa Ujung Jaya
sumber daya air di masa datang.

Tujuan
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian
Pemanfaatan Sumber Daya Air di Desa Ujung Curug Cikacang Sungai Cibiuk
Jaya, Taman Nasional Ujung Kulon adalah untuk :
1. Mengetahui potensi sumber daya air di
sekitar kawasan SPTN II dan III.
2. Mengetahui pemanfaatan air oleh
masyarakat.
3. Pendugaan ketersediaan sumber daya air di Pemakaian
masa mendatang. oleh
masyarakat
Manfaat Penelitian
Diharapkan dapat memberikan informasi
dan data mengenai potensi air yang terdapat di di
Desa Ujung Jaya.Dengan diketahuinya potensi
Keseimbangan jumlah
sumber daya air diharapkan peran serta dan penggunaan air oleh
partisipasi secara aktif dalam kegiatan masyarakat dengan debi tair
pemanfaatan, pengamanan dan pelestarian
sumberdaya air. Bagi pengelola taman nasional
sebagai langkah untuk merumuskan pengelolaan
yang baik, terutama dalam menciptakan hubungan
dengan masyarakat.
Ketersediaan sumberdaya
air dimasa datang
Batasan
Penelitian yang dilakukan dibatasi dalam lingkup :
1. Desa Ujung Jaya yang merupakan desa di
Gambar 1. Kerangka Pemikiran
Wilayah Seksi Pengelolaan II TNUK.
2. Obyek penelitian adalah sumber mata air Hipotesa :
yang berasal dari Sungai Cikacang, dan Ho : Tidak ada hubungan antara besarnya
Sungai Cibiuk, dan masyarakat desa. pemakaian sumber daya air untuk
kegiatan MCK dengan jumlah anggota
Kerangka Berpikir keluarga.

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 3

H1 : Ada hubungan antara besarnya Metode Penelitian


pemakaian sumber daya air untuk
kegiatan MCK dengan jumlah anggota Metode yang digunakan dalam kegiatan
keluarga. penelitian adalah metode observasi dengan
menggunakan pendekatan survey.Observasi,
partisipasi, dan dokumentasi. Data yang diambil
METODE PENELITIAN dengan observasi adalah debit air.
Alat dan bahan yang digunakan dalam Debit air dihitung dengan cara mengukur
kegiatan penelitian Pemanfaatan Sumber Daya Air kecepatan aliran dan menentukan luas penampang
di Desa Ujung Jaya adalah : melintang sungai dan diolah dengan menggunakan
1. Alat rumus : Q=AV
a. Literatur
b. Meteran
Keterangan :
c. Panduan wawancara Q adalah debit ( m3/dt)
d. Alat Tulis V adalah kecepatan (m/dt)
A adalah luasan sungai (m2)
e. Kamera Digital Kodak M531
f. Peta Prosedur pengukuran kecepatan aliran
g. Talleysheet sungai dengan metode apung (floating method)
adalah sebagai berikut:
h. Laptop Acer Aspire 4732Z
1) Diukur panjang sungai dengan meteran yang
i. Stopwatch dijadikan sebagai lintasan benda (10 m).
j. Ranting Pohon 2) Dijatuhkan benda yang dapat terapung pada
titik pengamatan 1 dan waktu mulai
dihitung. Dihentikan pencatat waktu ketika
2. Bahan yang digunakan adalah masyarakat benda telah sampai pada titik pengamatan 2.
desa Ujung Jaya serta Sungai Cikacang dan 3) Dicatat waktu yang ditempuh benda
Sungai Cibiuk. tersebut.
4) Dilakukan pengulangan pengamatan
Jenis Data yang Diambil sebanyak dua kali percobaan.
1. Data primer yang diambil berupa : 5) Dihitung rata-rata waktu yang diperlukan
a. Sumber daya air yang terdapat di Curug benda selama percobaan tersebut.
Cikacang dan S. Cibiuk : 6) Dihitung kecepatan aliran sungai dengan
Besarnya debit air dan kontribusinya bagi mengalikan antara jarak titik pengamatan
masyarakat sekitar. dengan waktu tempuh rata-rata.
b. Pengguna sumber daya air, yaitu : 7) Dihitung debit sungai dengan mengalikan
Karakteristik responden meliputi umur, luas sungai dan kecepatan aliran yang
mata pencaharian, pendidikan, jumlah didapatkan dari perhitungan pada langkah 6.
anggota keluarga, pendapatan, kegiatan Analisis penelitian dengan menggunakan
pemanfaatan air untuk kebutuhan rumah regresi linier, regresi menunjukkan hubungan
tangga kegiatan sehari-hari yang pengaruh antara variabel tergantung dan variabel
berhubungan langsung dengan aliran sungai. bebas.. :
2. Data sekunder adalah informasi mengenai taman Persamaan regresi linier (Walpole, R.E 1995):
nasional yang diperoleh secara studi literatur. Y = a + bX
Data sekunder yang akan diambil adalah Y = Nilai yang diramalkan
berupa: a = Konstansta
a. Kondisi Umum Kawasan, yang mencakup b = Koefesien regresi
kondisi umum seperti keadaan fisik ( letak, X = Variabel bebas
luas, topografi, aksesibilitas dan iklim ) dan
biotik (flora, fauna, sumber air dan tipe n( XY )  ( X )( Y )
hutan). Seluruh data kondisi umum kawasan b
tersebut akan diambil dengan menggunakan n(  X 2 )  (  X ) 2
teknik studi literatur.
b. Kondisi sosial ekonomi lokasi penelitian a= ӯ – y𝑥
(seperti monografi desa) berupa tingkat
pendidikan rata-rata, pertumbuhan Kekuatan hubungan antara dua variabel
penduduk, mata pencaharian serta jumlah dapat diketahui berdasarkan nilai r hasil analisis
pendapatan perkapita yang akan diambil korelasi. Nilai r dapat dicari dengan rumus regresi
dari studi literature. linear sebagai berikut :

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 4

∑ ∑ ∑ yang dimanfaatkan oleh masyarakat dalam


√ ∑ ∑ pemenuhan kebutuhan air bersih untuk keperluan
√ ∑ ∑
rumah tangga sehari-hari.Berikut adalah beberapa
Dimana :
jenis sumber daya air yang dimanfaatkan oleh
r = koefisien korelasi besarnya antara 0 sampai
masyarakat dalam kegiatan sehari-hari yang
1
disajikan pada Tabel 1.
Dalam hal ini a menyatakan intersep atau
Tabel 1. Sumber Air Bersih di Desa Ujung Jaya
perpotongan dengan sumbu tegak dan b adalah
Jenis Jumlah Pemanfaat Kondisi
kemiringan atau gradiennya. Ho diterima Jika b ≤ 0, (Unit) (KK) (Baik/Rusak)
t hitung ≤ t tabel dan H1 diterima Jika b> 0, t Mata Air 1 370 Baik
hitung > t tabel. Sumur 365 416 Baik
Gali
Metode Pengambilan Sampel Sumur - - -
Dalam pengambilan sampel masyarakat Pompa
digunakan metode pengambilan sample Slovin. Hidran 4 207 Baik
Umum
N PAM - - -
n = ——— Pipa - - -
1 + Ne² Sungai 3 367 Baik
Keterangan : Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan
n = ukuran sampel Masyarakat Desa Provinsi Banten, 2013
N = ukuran populasi Curug Cikacang dan Sungai Cibiuk adalah
e = kelonggaran yang ditolerir karena dua sumber mata air yang dimanfaatkan oleh
kesalahan pengambilan sampel yang yaitu 10 %. masyarakat di Desa Ujung Jaya dan sebagian
Pengambilan data pemanfaatan air dengan masyarakat Desa Taman Jaya.
kuesioner yang dibagikan kepada masyarakat dan
pengelola dengan metode tertutup dan pertanyaan 1. Curug Cikacang
yang terstruktur. Kuesioner dibagikan kepada Curug Cikacang memiliki tinggi sekitar 6 m
setiap kepala keluarga sebagai sampel, dalam dan diperlukan waktu sekitar 2 jam untuk dapat
penelitian ini sebanyak 90 Kepala Keluarga. mencapai hulu dari pemukiman masyarakat di
Pengambilan sampel dengan menggunakan Kampung Cikawung Girang. Curug Cikacang
Purposive Sampling. memiliki kondisi air yang jernih dan bersih
sehingga digunakan oleh masyarakat sekitar
Analisis Data khususnya yang berada di Kampung Cikawung,
1. Dilakukan analisis data secara statistik dengan Desa Ujung Jaya.Anak sungai Cikacang mengalir
menggunakan analisis regresi linear, hingga melewati Kampung Peteuy yang berada
merupakan parameter untuk pengujian sekitar 3 km dari hulu sungai.Kondisi ekosistem di
hipotesis. sekitar Curug Cikacang masih cukup baik. Pada
2. Deskriptif kuantitatif .digunakan dalam hulu sungai aliran terlihat lebih lambat dan tenang
mendeskripsikan data mengenai potensi karena terdapat beberapa bebatuan besar yang
sumber daya air beserta kondisi umum di membendung laju air dan memiliki kedalaman
sekitar aliran sungai serta kontribusi bagi yang cukup dalam antara 10 cm – 50 cm dengan
masyarakat sekitar khususnya dalam lebar sungai 4.8 m. Pada bagian tengah sungai
pemenuhan kebutuhan rumah tangga sehari- aliran menjadi lebih cepat dengan lebar sungai
hari. Hasil penelitian kemudian dianalisis dan yang lebih melebar yaitu 7.7 m dengan kedalaman
disajikan dalam bentuk tabulasi. antara 9 cm -18 cm. Daerah hilir sungai memiliki
arus yang hampir sama dengan lebar sungai 7.5 m
HASIL DAN PEMBAHASAN dan kedalaman antara 14 cm - 26 cm. Pengukuran
debit air dilakukan pada 4 titik yang berbeda yaitu
Potensi Sumber Daya Air pada hulu sungai, bagian tengah, hilir sungai
Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK ) memiliki sampai dengan anak sungai, dilakukan
sumber air yang tersebar di beberapa lokasi, pengulangan sebanyak 2 kali pada sebelum hujan
beberapa diantaranya terdapat di Gunung Honje dan setelah hujan.
yang berada di Seksi Pengelolaan Wilayah III. Dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap
Sumber air tersebut digunakan oleh desa-desa Sungai Cikacang yang debit airnya cukup besar
penyangga taman nasional dalam kegiatan didapatkan hasil debit air sungai sebesar 1, 248
pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari seperti (m³/s), atau 107.827(m³/hari) dan sebesar
memasak, MCK, minum maupun untuk keperluan 38.817.792 (m³/tahun).
irigasi sawah masyarakat. Kondisi air yang jernih dan bersih dibuktikan
Desa Ujung Jaya yang terletak di daerah dengan ditemukan beberapa jenis hewan air
Gunung Honje memiliki beberapa sumber mata air sebagai indikator belum tercemarnya air.Beberapa

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 5

hewan yang ditemukan adalah ikan, keong dan baik, memiliki ukuran panjang 5.43 m , lebar 3.51
laba-laba air serta beberapa jenis siput. m tinggi dari pondasi 1.89 m dan tinggi batas air
1.57 m. Hidran ini merupakan bantuan dari Dinas
2. Sungai Cibiuk
Pekerjaan Umum dan dibangun pada Agustus
Sungai Cibiuk terletak diantara perbatasan 2009.
antara Resort Legon Pakis yang merupakan Seksi Pengelolaan yang dilakukan di Desa Taman
Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah II Jaya terhadap sumber air bersih yang berasal dari
dengan Resort Taman Jaya di SPTN III Taman Sungai Cibiuk sudah lebih baik. Pemasangan awal
Nasional Ujung Kulon.Hulu sungai berada sekitar saluran pipa air bersih ke rumah dikenakan biaya
1.5 km dari Desa Ujung Jaya.Sungai tersebut Rp.150.000,00 untuk pendaftaran dan Rp.
dijadikan sumber air bersih bagi dua desa yaitu 200.000,00 untuk pemasangan pipa. Biaya yang
Desa Taman Jaya dan Desa Ujung Jaya khususnya dikenakan untuk pemasangan pipa disesuaikan
di Kampung Taman Jaya Girang, Kampung dengan jarak rumah dengan tabung penampung air
Babakan dan Kampung Kiara Gondok.Kondisi bersih yang terdapat di Desa Ujung Jaya.Iuran tiap
ekosistem di sekitar sungai cukup baik, hanya bulan Rp. 5.000,00 dan ditagih dari rumah ke
terdapat lahan persawahan yang cukup luas. rumah.
Debit air Sungai Cibiuk yang berada di hulu Pengelolaan tabung dilakukan setiap 6-7
cukup deras dengan lebar sungai 9.5 m dan bulan sekali dengan penggantian bagian penyaring
kedalaman bervariasi antara 13-60 cm. Debit air di yang terdapat didalam tabung penampung. Sungai
bagian tengah menjadi lebih sedikit tenang dengan Cibiuk memiliki 3 buah tabung penyaring yang
lebar sungai 7.4 m dan kedalaman 14 – 37 cm. terletak bersebelahan dengan sawah masyarakat
sementara lebar sungai yang berada di hilir sekitar serta tidak jauh dari rumah masyarakat. Penampung
6m dengan kedalaman antara 7 – 33 cm. tersebut memiliki ukuran tinggi 2 m dengan
pengukuran debit air dilakukan dalam dua kali diameter 4.86 m. Penampungan tersebut dibangun
pengulangan yaitu sebelum dan sesudah hujan. pada tahun 1990 dengan bantuan dari New
Debit air setelah hujan rata-rata menjadi lebih besar Zealand.
dan air sungai pun menunjukkan perubahan warna Pengelolaan dilakukan sepenuhnya oleh
menjadi cokelat keruh. masyarakat, taman nasional hanya memantau dan
Dari hasil penelitian didapatkan data debit air memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
Sungai Cibiuk adalah 2,23(m³/s), dengan debit Perawatan yang dilakukann oleh pengelola
harian sebesar 192, 672 (m³/hari) dan debit air diantaranya adalah pembersihan selang yang
sungai per tahun sebesar 69.361.920 (m³/tahun). berada di hulu sungai setiap satu minggu sekali
Perhitungan debit air disajikan pada Lampiran 1. untuk membersihkan sampah-sampah dedaunan
Dari kedua sumber mata air Curug Cikacang dan yang menghalangi selang.Perawatan juga dilakukan
Sungai Cibiuk didapatkan debit air gabungan dengan mengganti selang yang hanyut terbawa air
dalam satu tahun sebesar 108. 178. 712 (m³/tahun) atau bocor.
dengan rata-rata sebesar 54,089,856 (m³/tahun). Permasalahan yang sering dihadapi oleh
pengelola sumber air Sungai Cibiuk adalah
Pengelolaan Air kurangnya dana untuk melakukan perawatan
Sumber daya air Curug Cikacang dan Sungai seperti penggantian pipa yang bocor atau terbawa
Cibiuk berada dalam pengelolaan yang berbeda. arus banjir serta untuk melindungi pipa yang
Curug Cikacang yang mengalir di sekitar kampung berada di hulu agar tidak tertutup sampah
Cikawung dikelola oleh masyarakat yang berada di dedaunan. Iuran yang dibayarkan setiap bulannya
kampung tersebut sedangkan Sungai Cibiuk kurang mencukupi karena masih banyak
berada dibawah pengelolaan Desa Taman Jaya masyarakat yang tidak mampu untuk membayar.
yang memiliki letak bersebelahan dengan Desa Sementara jika terjadi hujan deras dan banjir maka
Ujung Jaya. pasokan air bersih ke rumah masyarakat akan
Pengelolaan pada Curug Cikacang dilakukan berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Hal ini
dengan rutin membersihkan saringan pada selang disebabkan karena hanyutnya pipa atau tertutupnya
seminggu sekali, pembersihan ini dilakukan karena pipa oleh sampah.
banyaknya sampah dedaunan yang menghambat
Pemanfaatan Air
aliran air menuju pipa penyaluran.air yang
mengalir dari curug dialirkan menggunakan selang Masyarakat Desa Ujung Jaya sangat setuju
menuju 4 hidran (tabung penampung air) yang dengan keberadaan taman nasional. Dengan adanya
berada di beberapa titik di Kampung Cikawung. pihak taman nasional maka kawasan dapat lebih
Dari empat hidran tersebut hanya ada 2 hidran yang terjaga sehingga dapat tetap dimanfaatkan oleh
masih berfungsi dan menyalurkan air bersih ke masyarakat untuk kegiatan pemenuhan kebutuhan
masyarakat. hidup sehari-hari. Salah satu sumber daya yang
Hidran utama yang terletak agak jauh dari dimanfaatkan oleh masyarakat dari dalam kawasan
pemukiman masyarakat masih berfungsi dengan taman nasional adalah sumber daya air yang

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 6

digunakan untuk keperluan MCK, memasak di sekitar aliran sungai Curug Cikacang sebesar
ataupun kegiatan pertanian. Pemanfaatan air 50%.
diDesa Ujung Jaya disajikan dengan menggunakan Dari hasil penelitian pemanfaatan aliran
analisis data statistik dan deskriptif kuantitatif. Sungai Cibiuk untuk kegiatan irigasi selama tiga
kali masa panen sebesar 116.640
(m³/tahun).Sedangkan sawah di sekitar Curug
Analisis Data Statistik Cikacang sebesar 108.000 (m³/tahun). Total
pemanfaatan air untuk sawah di kedua sumber mata
Untuk menguji hipotesis ada hubungan atau air adalah sebesar 224.600 (m³/tahun).
tidak ada hubungan antara besarnya pemanfaatan Jumlah total pemakaian air untuk kegiatan MCK
air untuk MCK dengan banyaknya anggota dan irigasi air sawah oleh masyarakat disajikan
keluarga yang akan mempengaruhi ketersediaan air pada Tabel 2.
di masa datang. Maka perlu dilakukan uji searah
dengan menggunakan regresi linear.Analisis regresi
merupakan studi ketergantungan satu atau lebih Tabel 2. Pemanfaatan Air Oleh Masyarakat
variabel bebas terhadap variabel tidak
bebas.Dengan maksud untuk meramalkan nilai
Pemanfaatan Air Bersih
variabel tidak bebas. Debit air/
Regresi menunjukkan hubungan pengaruh Jml
tahun Sawah
Lokasi Sampel
antara variabel tergantung dan variabel (m³/ MCK/jiwa/
(Jiwa)
bebas.Terdapat dua variabel penelitian yang tahun). (m³/hari). Jumlah Luas
digunakan dalam penelitian untuk menguji air/(m³/tahun). sawah
hipotesis tersebut yaitu variabel X adalah Sungai 69.361.920 187 88.68 116.640 600.000
Cibiuk
banyaknya jumlah anggota keluarga dan variabel Y Sungai 38.817.792 171 92.92 108.000 240.000
adalah jumlah pemanfaatan air untuk kegiatan Cikacang
rumah tangga.dengan perhitungan menggunakan
Jml 108.178.712 358 181.60 224.600 84 ha
rumus regresi linear bahwa nilai r adalah 0.96
yang menunjukkan bahwa hubungan antara kedua Rata-rata 54.089.356 90.8
variabel sangat kuat. Nilai persamaan regresi
Total Pemakaian air MCK = 126.715 (m³/tahun).
adalah : y = -256, 36 + 86,84 (x), dengan nilai x
yang dapat berubah memiliki arti bahwa jika Total Pemakaian Air Sawah = 224. 640 (m³/tahun).
jumlah penduduk atau anggota keluarga bertambah
maka akan berpengaruh terhadap pertambahan Total Seluruh Pemakaian = 351.355 (m³/tahun).
variabel y yaitu pemakaian air. Keterangan : Total Penduduk = 3868 Jiwa
Deskriptif Kuantitatif Perkiraan Pemanfaatan Sumber Daya Air
Jumlah Pemanfaatan Air dan Jumlah Penduduk Jangka Menengah
Dari 998 kepala keluarga di Desa Ujung Jaya, dan Jangka Panjang
tercatat sebanyak 312 kepala keluarga
Untuk mengetahui kebutuhan jangka
menggunakan selang, sedangkan sisanya langsung
menengah dan jangka panjang dengan jumlah
mengambil dari mata air ataupun mengambil dari
pertambahan penduduk sebesar 1.57 % per tahun,
sumur umum. Dari data tersebut diketahui jumlah
maka dapat diperkirakan jumlah penduduk di Desa
rata-rata pemakaian air yang bersumber dari Sungai
Ujung Jaya pada jangka pendek (5 tahun), dengan
Cibiuk yaitu 88.68 m³/hari/jiwa dan Curug
menggunakan rumus proyeksi penduduk (Mantra,
Cikacang sebesar 92.92m³/hari/jiwa.
Ida Bagoes 2000) :
Selain untuk kegiatan MCK dan memasak,
Pn = Po
masyarakat memanfaatkan air untuk keperluan
= 3868
irigasi sawah. Sawah yang terdapat di sekitar
= 3868(1.078) jiwa
sumber air Curug Cikacang memiliki luas sekitar
= 4.169 jiwa
600.000 m² dan di sekitar Sungai Cibiuk memiliki
Keterangan :
luas sebesar 240.000 m². Untuk perhitungan
Po = Jumlah penduduk awal
pemanfaatan air untuk pertanian dengan
r = Tingkat pertumbuhan penduduk per
memperhitungkan kandungan air yang terdapat
tahun (dalam %)
pada lumpur. Kemudian dilakukan perhitungan
n = Perkiraan tahun
kadar air dari lumpur tersebut dan dilakukan di
Pn = Jumlah penduduk akhir
laboratorium. Dari hasil pengukuran kadar air yang
disajikan pada Lampiran 4 diketahui bahwa kadar
Perhitungan proyeksi penduduk jangka panjang (25
air yang terdapat pada lumpur di sawah di sekitar
tahun ) sebagai berikut :
aliran Sungai Cibiuk sebesar 44% dan pada sawah
Pn = Po
= 3868

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 7

= 3868(1.450) jiwa 5.765.760.000,00 untuk perbaikan lingkungan Nilai


= 5.709 jiwa tersebut adalah nilai yang dapat diperhitungkan
Dari analisis hasil perhitungan jumlah pada saat kondisi lingkungan masih baik, sehingga
penduduk Desa Ujung Jaya dalam jangka bila diasumsikan kondisi lingkungan beberapa
menengah (5 tahun) sebanyak 4.169 jiwa sehingga tahun mendatang masih dalam kondisi yang sama
jumlah air yang dimanfaatkan masyarakat untuk seperti pada saat penelitian dilakukan maka nilai air
rumah tangga sebesar 136.576,44 m3/tahun, dengan dari hutan adalah sebesar Rp. 5.765.760.000,00.
asumsi untuk pertanian tetap sebesar 224.640 Nilai korbanan yang dikeluarkan oleh
m3/tahun, sehingga total sebesar 361.216,44 masyarakat/jiwa adalah sebesar Rp. 90.305/jiwa.
m3/tahun. Sedangkan untuk jangka panjang (25
tahun) dengan jumlah penduduk sebanyak 5.709 Perkiraan Luas Lahan Yang Dibutuhkan
jiwa sehingga jumlah air yang dimanfaatkan Alih fungsi lahan di daerah penyangga, makin
masyarakat sebesar 166.388,04 m3, dengan asumsi meluasnya lahan kritis dan makin luasnya lahan
untuk pertanian tetap sebesar 224.640 m3/tahun penyebaran Daerah Aliran Sungai (DAS) kritis,
sehingga total sebesar 391.028,04 m3/tahun. penebangan liar pada areal penyangga dan
penyebab-penyebab lainnya adalah awal dari
Nilai air
hilangnya volume besar air melalui aliran
Peningkatan jumlah penduduk yang permukaan yang seharusnya dapat dikonservasi dan
semakin pesat menyebabkan kebutuhan akan air dimanfaatkan oleh masyarakat.
turut meningkat. Peningkatan akan kebutuhan air Diperkirakan dengan jumlah penduduk 5
akan merubah nilai dari sumberdaya air yang tahun mendatang sebanyak 4.169 jiwa maka
sebelumnya merupakan barang bebas ( free good ) masyarakat akan memerlukan lahan seluas 64 ha
menjadi barang yang bernilai ekonomi (economic untuk dijadikan sawah sebagai alat pemenuhan
good ) dan diperdagangkan seperti komoditi kebutuhan hidup masyarakat. Sedangkan untuk
lain.Dengan asumsi harga air rata-rata/m³ Rp. jangka panjang 25 tahun kebutuhan lahan pertanian
625,00 (Setiaji, 2012). Hasil penellitian debit dari akan meningkat sebanyak 400 ha.
dua sumber mata air di Desa Ujung Jaya nilai
ekonomi air sebesar Rp. 67.611.659.000,00/tahun.
Nilai ekonomi pemanfaatan air untuk
masyarakat adalah sebagai berikut :
Nilai ekonomi pemanfaatan air pada jangka waktu KESIMPULAN DAN SARAN
menengah 5 tahun : Kesimpulan
Nilai Pemanfaatan air = 4.169 jiwa x 91 L x 360
hari x 5 th x Rp. 625,00 Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di
= Rp.426.801.375.011 Desa Ujung Jaya Taman Nasional Ujung Kulon
Nilai ekonomi pemanfaatan air jangka panjang 25 maka dapat ditarik beberapa kesimpulan yaitu :
tahun : 1. Potensi sumberdaya air dihitung dari debit
Nilai Pemanfaatan air = 5709 jiwa x 91 L x 360 air Sungai Cibiuk dan Curug Cikacang
hari x 25 th x Rp. 625,00 sebesar 108.178.712 m³/tahun.
= Rp. 2.922.294.375.012 2. Total seluruh pemanfaatan air untuk
kebutuhan rumah tangga dan pertanian
sebesar 351.355,68 m³/tahun.
3. Nilai ekonomi sumberdaya air Sungai
Nilai Pengorbanan Masyarakat Terhadap
Cibiuk dan Curug Cikacang sebesar Rp.
Air 67,61 milyar/tahun. Untuk jangka menengah
Nilai pengorbanan adalah nilai yang dengan jumlah pertumbuhan 1,57%
dikeluarkan masyarakat untuk dapat menikmati memiliki nilai ekonomi sebesar Rp.
atau memanfaatkan air bersih tersebut. Nilai 426.801.375.011 sedangkan jangka panjang
pengorbanan dapat dihitung dengan sebesar Rp. 2.922.294.375.012.
memperhatikan biaya yang dikeluarkan Saran
masyarakat untuk memasang selang sampai Saran yang dapat diberikan adalah :
kerumah ataupun untuk kegiatan administrasi 1. Penataan kembali kawasan DAS sesuai
setiap bulannya. Jumlah masyarakat yang dengan karakteristiknya. Dukungan
menggunakan selang air bersih di kedua sumber kebijakan dan peraturan perundangan sangat
mata air adalah sebanyak 312 KK dengan masing- diperlukan dalam upaya ini. Meluasnya alih
masing KK mengeluarkan biaya sekitar Rp. fungsi kawasan penyangga sebagai daerah
350.000,00 pada awal pemasangan. Dari data pertanian sebaiknya dengan sangsi yang
tersebut dapat diketahui bahwa jika sumber daya lebih tegas terhadap pelanggar.
air tersebut sudah tidak ada lagi ataupun berkurang 2. Perbaikan sarana dan prasarana air menjadi
maka akan membutuhkan dana sekitar Rp. sumber air bersih seperti hidran dan pipa

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2
Pemanfaatan Sumber Daya Air …………………………………………………………………………………………….. 8

penyalur serta penambahan bak penampung Hasan Iqbal. 2004. Analisis Data Penelitian
air. Dengan Statistik. Bumi Aksara. Jakarta.
3. Penyuluhan kepada masyarakat tentang
pentingnya pelestarian kawasan untuk Hariwijaya M; Budi T. 2011. Pedoman Penulisan
mencegah bertambah luasnya lahan Ilmiah Skripsi Dan Tesis.
pertanian sehingga mengganggu ekosistem Oryza.Yogyakarta.
sungai dikhawatirkan mengurangi kualitas
air dari kedua sumber mata air tersebut. Mantra, Ida Bagoes. 2000. Demografi Umum.
Pustaka Pelajar : Yogyakarta.

DAFTAR PUSTAKA Pemerintah Republik Indonesia. 1997. Undang-


Undang No. 23 Tahun 1997 Tentang
Aini Hartanti. 2008. Perencanaan Ekowisata Di
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Jakarta.
Zona Penyangga Taman Nasional Ujung
Kulon (TNUK), Banten [Skripsi].Institut
Pemerintah Republik Indonesia. 1999. Undang -
Pertanian Bogor. Bogor.
Undang No. 41. 1999. Tentang Kehutanan.
Asdak. 2002. ―Geodetic Glossary‖. National Jakarta.
Geodetic Survey.
Pemerintah Republik Indonesia. 1998. Peraturan
Balai Taman Nasional Ujung Kulon.2012. Statistik Pemerintah No. 68 Tahun 1998 Tentang
Balai Taman Nasional Ujung Kulon. Ditjen Kawasan Suaka Alam dan Kawasan
PHKA. Labuan. Pelestarian Alam. Jakarta.

Badan Pemberdayaan Perempuan dan Masyarakat Pemerintah Republik Indonesia. 2006. Peraturan
Desa Provinsi Banten, 2013.Daftar Isian Pemerintahan No. 20 tahun 2006 Tentang
Potensi Desa dan Kelurahan. Pemerintah Irigasi. Jakarta.
Provinsi Banten. Labuan.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Badan Pusat Statistik. 2013. Pemerintah Provinsi Indonesia.1990. No.
Banten. Labuan. 416/Menkes/Per/IX/1990.Tentang Syarat -
Syarat dan Pengawasan Kualitas Air bersih.
Badawi, A. dkk. 2008. Panduan Dasar Riset Jakarta.
Bersama Masyarakat. Yayasan Lingkar
Studi Kesetaraan Aksi & Refleksi Setiaji, D. 2013. Pemanfaatan Sumber Air Oleh
(YLSKAR).Salatiga. Masyarakat di Daerah Penyangga Taman
Nasional Gunung Gede Pangrango.
Cancer, D.2008. Pengembangan Wisata Hiking Di (Laporan Tugas Akhir). Program Diploma
Taman Nasional Ujung Kulon. (Laporan III Penyuluhan Kehutanan. Universitas Nusa
Tugas Akhir) Program Keahlian Ekowisata Bangsa. 2013.
Direktorat Program Diploma IPB Bogor.
Sri Harto. 2009. Penuntun Praktikum Limnologi.
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Child G ; MacKinnon J ; MacKinnon K dan
UNRI : Pekanbaru. 28 hal.
Thorsell J. 1993. Pengelolaan Kawasan
Yang Dilindungi di Daerah Tropika.Gadjah Soemarto 1981, Hidrologi Jilid 1. Penerbit Nova
Mada University Press.Yogyakarta. Bandung.
Subagyono, K. 2004. Bagaimana
Febriyanti D,Y. 2007. Studi Nilai Manfaat Hutan
Memasyarakatkan Konservasi Air.(Dimuat
Mangrove Resort Bedul Bagi Masyarakat
Pada Tabloid Sinar Tani 19 Januari 2004).
Sekitar Kawasan Taman Nasional Alas
Bogor.
Purwo Banyuwangi [Skripsi].Institut
Pertanian Bogor. Bogor. Walpole, R. 1995. Pengantar Statistika Edisi Ke-3.
Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Gaffar, A. 2010.Respon Masyarakat Terhadap
Penyediaan Fasilitas Sanitasi (MCK) di Widada.2006. Sekilas Tentang Konservasi Sumber
Kawasan Permukiman Nelayan Kelurahan Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya.
Takatidung Kabupaten Polewali Mandar. Ditjen PHKA-JICA. Jakarta.
(Laporan Tesis). Program Pascasarjana
Magister Teknik Pembangunan Wilayah dan
Kota. Universitas Diponegoro Semarang.

Jurnal Nusa Sylva, Fakultas Kehutanan Universitas Nusa Bangsa Volume 12 No. 2

Anda mungkin juga menyukai