Disusun Oleh :
Errick Cahya Pratama
(1626009)
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam sistem penyediaan air bersih Kecamatan Beji adalah :.
3. Tujuan
Adapun tujuan dari studi ini adalah mengetahui upaya memenuhi kebutuhan
air bersih Kecamatan Beji dan Membentuk suatu sistem jaringan mandiri
dalam hal penyediaan dan pengelolaan air bersih sebagai solusi dalam
penanganan masalah ketersediaan air bersih yang masih terbatas. Selain itu
juga untuk memenenuhi kebutuhan air bersih terutama bagi desa-desa yang
belum terlayani.
BAB II
KONDISI EKSISTING WILAYAH
Desa Sidowayah, Desa Kenep dan Desa Gajah Bendo Kecamatan Beji
Kabupaten Pasuruan.
Kecamatan
Wilayah
Sumber air merupakan bagian dari suatu daur ulang hidrologi, secara
umum sumber air dibagi menjadi beberapa kelompok. Sumber air yang ada
di bumi ini meliputi :
a. Air Laut
Terasa asin karena mengandung garam NaCl. Kadar garam NaCl dalam
air laut berkisar 3%. Untuk kondisi seperti ini, air laut tidak memenuhi
syarat untuk dijadikan air minum/bersih.
b. Air Atmosfir (Air Meteorologik)
c. Air Permukaan
Bersumber dari air hujan yang mengalir di permukaan bumi, terdiri dari :
1. Air Sungai
Meliputi aliran air, alur sungai termasuk bantaran, tanggul dan areal yang
dinyatakan sebagai sungai.
2. Air Rawa/Danau/Waduk
Terdiri dari air tanah dangkal, air tanah dalam dan mata air.
3. Mata air
Air minum yang ideal seharusnya jernih, tidak berwarna, tidak berasa
dan tidak berbau. Air minum juga harus tidak mengandung kuman patogen.
Tidak mengandung zat kimia yang dapat mengubah fungsi tubuh, tidak
dapat diterima secara estetis dan dapat merugikan secara ekonomis. Air juga
seharusnya tidak korosif, tidak meninggalkan endapan pada seluruh
jaringan distribusi yang ada.
Atas dasar pemikiran tersebut, maka dibuat standar air minum yaitu
suatu peraturan yang memberikan petunjuk tentang konsentrasi berbagai
parameter yang sebaiknya diperbolehkan ada pada air minum agar tujuan
pengolahan air bersih dapat tercapai. Standar tersebut akan berbeda untuk
tiap negara, tergantung pada keadaan sosial kultural temasuk kemajuan
teknologinya.
Di Indonesia standar air minum yang berlaku pertama kali dibuat pada
tahun 1975, kemudian terakhir kali direvis melalui Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia Nomor 907/MENKES/SK/VII/2002.
Parameter fisis yang harus diketahui untuk sumber air yang akan
dijadikan airbaku atau untuk pengolahan selanjutnya adalah meliputi :
a. Bau
Air minum yang berbau selain tidak estetis juga tidak akan disukai oleh
masyarakat. Bau air dapat menunjukkan awal dari kualitas air.
b. Jumlah zat padat terlarut (TDS)
TDS umumnya terdiri dari zat organik, garam organik, garam anorganik
dan gas terlarut. Bila TDS bertambah maka kesadahan akan naik pula.
Efeknya terhadap kesehatan tergantung pada senyawa kimia penyebab
masalah tersebut.
c. Kekeruhan
Disebabkan oleh zat padat yang tersuspensi, baik yang sifatnya organik
maupun anorganik.
d. Rasa
Air minum tidak memiliki rasa/tawar, sehingga air yang tidak tawar
dapat menunjukkan adanya kandungan berbagai zat yang berbahaya bagi
kesehatan.
e. Suhu
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas, terutama agar tidak terjadi
pelarutanzat kimia yang terdapat dalam pipa/saluran.
f. Warna
Warna pada air disebabkan adanya tanin atau asam humat dan
keberadaannya secara alamiah di alam. Karena itu air minum sebaiknya
tidak berwarna.
Selain parameter fisis tersebut diatas, yang tidak kalah penting adalah
melakkan penelitian terhadap kandungan kimia air sumber yang akan
dijadikan sumber air baku untuk pengolahan selanjutnya. Parameter
• Mata Air merupakan sumber air yang sangat potensial karena pada
BAB III
PROYEKSI KEBUTUHAN AIR
Penyediaan air
Jumla Kehilangan
Kategori (liter/orang/hari)
kota h air(%)
pendud SR HU
uk
Metropolita > 1.000.00 190 30 20
n 0
Besar 500.000- 170 30 20
1.000.000
sosial ekonomi.
Perhitungan proyeksi fasilitas dapat dilakukan dengan pendekatan
perbandingan jumlah penduduk.
Berikut adalah tabel asumsi kebutuhan air non domestik untuk pedesaan :
Pemakaian air
No. Kategori Keterangan
rata-rata per hari (liter)
Merupakan jumlah air terbanyak yang diperlukan pada satu hari dalam
kurun waktu satu tahun berdarkan nilai Q rata-rata harian. Diperlukan
faktor fluktuasikebutuhan harian maksimum dalam perhitungannya.
Dimana
:
Banyak faktor yang mempengaruhi fluktuasi pemakaian air jam per jam,
dan untuk mendapatkan data ini diperlukan survey dan penelitian
terhadap aktivitas, kebiasaan serta kebutuhan air konsumen.
Selain kapasitas produksi pada unit pengolahan, perlu diperhitungkan
juga faktor-faktor lain yang berpengaruh terhadap perencanaan unit
pengolahan.
d. Kehilangan air
Yaitu fluktuasi kebutuhan air bersih terjadi karena pemakaian air yang
tidak tetap sepanjang waktu. Pada umumnya masyarakat melakukan
aktivitas penggunaan air pada waktu pagi dan sore hari. Fluktuasi adalah
prosentase pemakaian air pada tiap jam yang tergantung dari : aktivitas
penduduk, adat istiadat atau kebiasaan penduduk serta pola tata kota.
Sedangkan fluktuasi kebutuhan air ditentukan berdasarkan pada
pemakaian harian maksimum dan pemakaian jam maksimum dengan
referensi kebutuhan rata-rata harian.
6. Reservoir
Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak diatas tanah.
b. Grounf Reservoir
Reservoir yang menyimpan atau menampung air yang terletak dibawah tanah.
b. Jaringan Tertutup
- Tinggi tekanan yang diijinkan pada titik atau none maksimum 70 meter.
10,7 x Q1,852
Hf = xL
4,87 1,852
D xC
Dimana :
juga dapat mengatasi permasalahan yang ada dalam jaringan dengan baik.
Program yang akan digunakan adalah Epanet versi 2.0, yang dapat
disimulasikan dengan beberapa program lain, diantaranya Autocad, GIS
(Geographic Information System), program Spreadsheet dan beberapa
program lain. Keuntungan memakai program tersebut adalah ; dapat
mengecek kesalahan pada saat proses input data, menampilkan analisa
jaringan, sistematis dalam pengeditan dan output dapat berupa gambar.
Dibutuhkan beberapa item untuk dapat menjalankan Epanet sehingga
didapatkan hasil yang sesuai, antara lain :
• Link : dapat berupa; pipa, pompa atau katup kontrol
• Peta jaringan
• Elevasi wilayah
• Node/Junction
• Panjang pipa
• Diameter pipa
• Jenis pipa
• Besar debit masing-masing node
BAB IV
RANCANGAN AWAL PENGEMBANGAN SPAM
1. Diagram Alir
Pada bab metodologi akan dijelaskan alur pikir, tahapan atau langkah-
langkah yang akan dilakukan dengan menguraikan segala sesuatu yang
berhubungan dengan proyek akhir, mulai dari apa yang diperlukan beserta
urutan pelaksanaannya. Berbagai data yang diperlukan secara langsung (data
primer) dan data yang tersedia (data sekunder). Hal-hal teknis dalam upaya
tersebut didasarkan pada studi terdahulu, pengalaman berbagai pihak dalam
menentukan teknik yang berhubungan dengan pelayanan dan penyediaan
sarana prasaranan air bersih/minum.
Ide proyek akhir ini berasal dari minat untuk mengetahui masalah tertentu
dan selanjutnya berkembang menjadi pemilihan metode yang sesuai. Ide ini
meliputi latar belakang permasalahan yang terjadi di Kecamatan Beji
berkaitan dengan kebutuhan air bersih. Dan diharapkan dengan proyek akhir
ini mahasiswa dapat berpikir ilmiah, mampu menuangkan sebagian besar
pengetahuan, ketrampilan, ide dan masalah dalam bidang keahlian secara
sistematis, logis, kritis dan kreatif yang didukung oleh data atau informasi
dengan analisa yang tepat.
3. Perijinan
Proses perijinan dimulai dengan membuat proposal terlebih dahulu dan surat
jalan dari ITS. Pencarian data langsung dilaksanakan ke masing-masing
instansi terkait yaitu : Dinas Cipta Karya Kabupaten Pasuruan, Kantor
Kecamatan Beji Kabupaten Pasuruan dan Kantor Desa Wilayah Studi.
Setelah konfirmasi dahulu dengan instansi terkait.
5. Studi Literatur
Studi literatur dilakukan mulai tahap awal sampai akhir. Literatur yang
dipakai dalam kegiatan ini adalah literatur yang berhubungan dan relevan
dengan sistem penyediaan air bersih/minum, baik dari segi teknis sarana
prasarana ataupun pengelolaannya. Literatur dapat berupa buku panduan,
makalah, tesis, jurnal dan sebagainya termasuk NSPM ( Norma Standar
Pedoman dan Manual) air bersih.
6. Pengumpulan Data
Data-data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer
adalah data yang diperoleh langsung dari hasil wawancara dan hasil
pengamatan secara langsung di lokasi. Sedangkan data sekunder merupakan
data-data pendukung yang diperoleh dari instansi terkait berupa laporan
kegiatan, standar dan peraturan.
Data pengamatan lapangan (data primer)
9. Penulisan Laporan
PERMASALAH
SURVEY LOKASI
DAN IDENTIFIKASI
STUDI LITERATUR
PENGUMPULAN &
DATA DATA
▪ Kondisi Eksisting Desa PENGOLAHAN DATA ▪ Data Sta s k
Sidowayah ▪ Data-data tentang air
▪ Identifikasi Kondisi bersihData kondisi
danPotensi Sumber geografis, luas wilayah
▪ air Mengetahui ▪ Peta situasi dan topografi
ti
ti
DAFTAR PUSTAKA