Anda di halaman 1dari 7

Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Air bersih merupakan salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu yang
baik dan biasa dimanfaatkan oleh manusia untuk dikonsumsi atau dalam melakukan
aktivitas mereka sehari-hari, misalnya mandi, makan dan manfaat lainnya. Peran dan
fungsi air-pun tidak pernah bisa tergantikan dengan kebutuhan, atau unsur senyawa
lainnya. Hampir seluruh aktivitas manusia memerlukan air.
Dalam jaringan makhluk hidup, air merupakan media untuk berbagai reaksi dan
proses ekspresi. Air merupakan fungsi dasar baik dalam kehidupan manusia, hewan, an
tumbuhan. Tubuh manusia yang diantaranya 60% - 70% terdiri air. Pada hewan-pun
transportasi zat – zat makanan pada tubuh, semuanya dalam bentuk larutan dengan pelarut
air. Selain itu, unsur hara pada tanah hanya dapat diserap oleh akar dalam bentuk larutan.
Secara garis besar, air sangat diperlukan untuk kelangsungan hidup.
Namun kenyataannya, kebutuhan air oleh makhluk hidup, khsusnya manusia, tidak
bisa terpenuhi. Sumber air yang bisa digunakan oleh manusia sangat terbatas. Kandungan
air di bumi sangat berlimpah, volume seluruhnya mencapai 1.400.000.000 km3. Lebih
kurang 97% merupakan air laut (air asin) yang tidak dapat dimanfaatkan secara langsung
oleh kehidupan manusia. Dari 3% sisanya, 2% diantaranya berupa gunung – gunung es di
kedua kutub bumi. Selebihnya 0,75% atau sekitar 10.500.000 km 3, merupakan air tawar
yang mendukung kehidupan makhluk hidup di darat, terdapat di danau, sungai dan di
dalam tanah (I Wayan Sudiarsa, M.Si, 2016).
Kelangkaan air, khususnya air bersih semakin parah, akibat adanya polusi air, over
populasi, penebangan liar, industri dan sebagainya. Di Indonesia sendiri diperkirakan 60%
sungainya terutama di Sumatera, Jawa, Bali dan Sulawesi, tercemar berbagai air limbah,
mulai dari bahan organik hingga bakteri coliform dan fecal coli penyebab diare. Hal inilah
yang menyebabkan turunnya kualitas air di Indonesia.
Di Bali yang terkenal dengan subaknya, juga terancam dengan kelangkaan air.
Subak adalah organisasi yang ada di Bali, yang bertugas memanajamen air di desa
pakraman (sebutan untuk desa adat di Bali), khususnya air irigasi. Selan itu, ada juga
beberapa desa di Bali, menjadikan air PAM sebagai sumber air dengan sistem berbayar.

Sma Negeri 1 Sidemen 1


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

Sedangkan, air PAM tiap bulannya mengalami kenaikan harga. Sehinga, dalam penyediaan
air bersih sangat kurang, untuk memenuhi masyarakat desa di Bali.
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa air di Bali juga sebagian tercemar.
Oleh karena itu, perlu ada pengolahan secara fisika, kimia, radioaktif dan bakteriologi.
Misalnya seperti teknologi penjenihan air. Teknologi penjernihan air sangat cocok
digunakan oleh daerah-daerah yang memiliki air yang kurang berkualitas, seperti air keruh,
agak tercemar, ataupun daerah-daerah yang memanfaatkan air hujan. Namun, yang selalu
menjadi kendala adalah, masalah finansial serta kemampuan seseorang dalam merakit,
memasang dan mengoperasikan sistem pengolahan air yang rumit. Negara maju maupun
berkembang sangat memerlukan teknologi penjernih air yang sederhama dan tahan lama,
dan dapat digunakan untuk daerah-daerah yang kurang maju.
Sebagai contoh adalah filter maju menurun(declining rate). Filter ini adalah
beberapa bagiannya, yang membagi air secara merata masuk ke dalam filter dan
membersihkannya. Contoh lebih sederhana lagi adalah dengan menggunakan pasir lambat,
yang telah digunakan satu abad yang lalu di Eropa. Filter inni memiliki tingkat
penyaringan rendah, tapi hampir tanpa bagian-bagian yang bergerak. Penjernihan
biologisnya terjadi pada lapisan material yang terperangkap pada permukaan pasir, dan
masih banyak lagi teknologi penjernihan air. Namun, desa-desa terpencil seperti Desa
Pakraman Kebung terkendala oleh kemampuan masyarakat yang terbatas, dalam
pengolahan air bersih yang rumit. Maka sangat diperlukan pengolahan air untuk
menyediakan air bersih secara sederhana, murah dan berbasis kearifan lokal.

1.2. RUMUSAN MASALAH


1. Bagaimana peran Desa Pakraman Kebung dalam menangani kelangkaan air?
2. Langkah – langkah apa saja yang telah dilakukan oleh Desa Pakraman dalam
menangani kelangkaan air, terutama dalam penyediaan air bersih secara
sederhana, murah dan berbasis kearifan lokal?
3. Kendala apa saja yang dialami oleh Desa Pakraman, setelah melakukan
konservasi terhadap air, melalui teknologi yang telah dijalankan?

Sma Negeri 1 Sidemen 2


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

1.3. TUJUAN PEMBAHASAN


Tujuan umum dibuatnya karya ilmiah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
teknologi tepat guna yang mampu menyediakan air bersih sederhana, murah dan berbasis
kearifan lokal.
Tujuan khususnya adalah:
1. Untuk mengetahui teknologi penyediaan air bersih yang biasa dilakukan
masyarakat tradisional.
2. Untuk mengetahui sejauh mana peran subak sebagai organisasi, yang mengelola
sistem perairan sawah, dalam penyediaan air bersih juga bagi masyarakat desa
Pakraman.
3. Untuk diikutkan dalam perlombaan Karya Ilmah Sumber Daya Air untuk siswa
SMA/SMK/MA tingkat nasional XII tahun 2019.

1.4. RUANG LINGKUP MASALAH


Ruang lingkup masalah pada karya ilmiah ini adalah mengenai teknologi tepat guna
yang mampu menyediakan air bersih sederhana, murah dan berbasis kearifan lokal.
Maksudnya adalah pengelolaan air bersih yang sederhana. Hal ini akan dilihat dari segi
cara masyarakat mengelola air, bahan pengelolaan air, hubungannya dengan kearifan lokal,
kelangkaan air dan hubungannya dengan desa pakraman.

1.5. KERANGKA HIPOTESIS


Hipotesis pada penelitian ini yaitu, Dapat diperkirakan bahwa teknologi yang
sederhana, murah dan berbasis kearifan lokal dalam penyediaan air bersih, sangat tepat
digunakan di kawasan yang belum berkembang, seperti Desa Pakraman Kebung.

Sma Negeri 1 Sidemen 3


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis sekaligus peneliti menggali beberapa
informasi dari buku-buku dan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan
perbandingan, baik mengenai kekurangan dan kelebihan yang sudah ada. Selain itu juga
untuk mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori berkaitan dengan
judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah.

1. Air Untuk Masa Depan, buku nonfiksi karya I Wayan Sudiarsa,M.Si dengan tahun
terbit 2006. Dalam buku bacaan ini, permasalahan air dicoba untuk dibahas untuk
memeberi masukan kepada pembaca tentang permasalahan air sesungguhmya serta
beberapa alternative penanggulangannya. Semuanya mengarah pada satu tujuan
yaitu tumbuhnya kesadaran akan permasalahan air serta upaya untuk menghemat
penggunaanya. Terdapat beberapa bab dalam buku ini, diantaranya bab mengenai
krisis air mengancam dunia, krisis nair di Indonesia, menuju keamanan air, politik
air, dan sebagainya.

2. Teknologi penyediaan air minum untuk keadaaan tanggap darurat, disusun oleh
Arie Herlambang, diterbitkan tahun 2010. Pusat teknologi lingkungan badan
pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT), yang menaungi buku ini. Jika terjadi
bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan banjir, kekeringan,
air menempati peran kunci dalam bantuan bencana. Keberadaan air itu penting
untuk minum, memasak mdan mendukung area pengungsian sanitasi lingkungan
dan menghindarkan korban dari bencana penyakit air. Masalah air dalam bencana
dapat terjadi, sebagian akibat gangguan sumber air karena perubahan kualitas air.

Sma Negeri 1 Sidemen 4


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN


1. Waktu Penelitian : 2 bulan (Februari – Maret)
2. Tempat Penelitian : Desa Pakraman Kebung (Desa Dinas Telagatawang,
Kecamatan Sidemen, Kabupaten Karangasem, Bali.

3.2. VARIABEL PENELITIAN


Variabel dalam penelitian adalah sekelompok obyek yang diteliti, memiliki variasi
antara satu dengan yang lainnya, sehingga menjadi titik perhatian dalam penelitian. Dalam
penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.
1. Variabel bebas (independent variable), adalah variabel yang menyebabkan
adanya variabel terikat. Yang menjadi variabel bebas dalam penelitian pada
karya ilmiah ini adalah teknologi penyediaan air bersih secara sederhana,
murah dan berbasis kearifan lokal.
2. Variabel terikat (dependent variable), merupakan variabel yang ada karena
dipengaruhi oleh variabel bebas. Yang menjadi variabel terikat dalam
penelitian ini adalah teknologi penyediaan air bersih secara sederhana,
murah dan berbasis kearifan lokal mengunakan sistem tradisional oleh desa
Pakraman Kebung

3.3. METODE PENELITIAN


Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif analitis dan
observasi. Tujuan dari metode penelitian tersebut adalah untuk mendapatkan data-data
yang mendalam mengenai teknologi apa saja yang mampu menyediakan air bersih secara
sederhana, murah dan berbasis kearifan lokal.

3.4. POPULASI, SAMPEL DAN TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


1. Populasi
Populasi adalah subyek dan obyek yang menjadi bahan penelitian. Dalam
penelitian pada karya ilmiah ini, yang menjadi populasi adalah masyarakat Desa
Pakraman Kebung, Kec. Sidemen, Kab. Karangasem, Bali serta sebagian bahan
tradisional untuk penjernih air.
Sma Negeri 1 Sidemen 5
Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

2. Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel


Sampel adalah individu yang diselidiki dari keseluruhan individu penelitian.
Dengan kata lain individu adalah subyek dan obyek dalam penelitian. Dalam
penelitian ini, menjadikan tokoh masyarakat Desa Pakraman Kebung sebagai
sampel. Teknik non random sampling merupakan teknik pengambilan sampel
yang tidak semua anggota populasi diberi kesempatan untuk dipilih menjadi
sampel. Penelitian ini menggunakan teknik pengambilan sampel, yaitu Teknik
Purposive Sampling. Teknik ini berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat tertentu
yang diperkirakan mempunyai sangkut paut erat dengan ciri-ciri atau sifat-sifat
yang ada dalam populasi yang sudah diketahui sebelumnya.

3.5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA


Untuk mendukung keperluan penganalisisan data penelitian ini, peneliti memerlukan
sejumlah data pendukung yang berasal dari dalam dan dari luar organisasi Subak Poan I.
Teknik pengumpulan data yang dilakukan disesuaikan dengan jenis data yang diambil
sebagai berikut:
1. Mewawancarai narasumber mengenai kelangkaan air yang terjadi.
2. Melakukan observasi.
3. Mendokumentasikan proses wawancara dan observasi.
4. Mengumpulkan dokumen-dokumen, atau literatur mengenai teknik
penyediaan air bersih secara sederhana.

3.6. TEKNIK ANALISA DATA


Teknik analisa data merupakan suatu langkah yang paling menentukan dalam sebuah
penelitian, karena analisa data berfungsi untuk menyimpulkan hasil penelitian. Analisa
data dalam penelitian karya ilmiah ini ada bebera tahap, yaitu:
1. Mengorganisasikan data ke dalam kategori.
2. Menjabarkan ke dalam unit-unit.
3. Melakukan sintesa.
4. Menyusun ke dalam pola
5. Memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari
6. Membuat kesimpulan (Sugiyono, 2014).

Sma Negeri 1 Sidemen 6


Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2019

BAB IV

PEMBAHASAN

Sma Negeri 1 Sidemen 7

Anda mungkin juga menyukai