BAB 1
PENDAHULUAN
Sedangkan, air PAM tiap bulannya mengalami kenaikan harga. Sehinga, dalam penyediaan
air bersih sangat kurang, untuk memenuhi masyarakat desa di Bali.
Seperti yang disampaikan sebelumnya bahwa air di Bali juga sebagian tercemar.
Oleh karena itu, perlu ada pengolahan secara fisika, kimia, radioaktif dan bakteriologi.
Misalnya seperti teknologi penjenihan air. Teknologi penjernihan air sangat cocok
digunakan oleh daerah-daerah yang memiliki air yang kurang berkualitas, seperti air keruh,
agak tercemar, ataupun daerah-daerah yang memanfaatkan air hujan. Namun, yang selalu
menjadi kendala adalah, masalah finansial serta kemampuan seseorang dalam merakit,
memasang dan mengoperasikan sistem pengolahan air yang rumit. Negara maju maupun
berkembang sangat memerlukan teknologi penjernih air yang sederhama dan tahan lama,
dan dapat digunakan untuk daerah-daerah yang kurang maju.
Sebagai contoh adalah filter maju menurun(declining rate). Filter ini adalah
beberapa bagiannya, yang membagi air secara merata masuk ke dalam filter dan
membersihkannya. Contoh lebih sederhana lagi adalah dengan menggunakan pasir lambat,
yang telah digunakan satu abad yang lalu di Eropa. Filter inni memiliki tingkat
penyaringan rendah, tapi hampir tanpa bagian-bagian yang bergerak. Penjernihan
biologisnya terjadi pada lapisan material yang terperangkap pada permukaan pasir, dan
masih banyak lagi teknologi penjernihan air. Namun, desa-desa terpencil seperti Desa
Pakraman Kebung terkendala oleh kemampuan masyarakat yang terbatas, dalam
pengolahan air bersih yang rumit. Maka sangat diperlukan pengolahan air untuk
menyediakan air bersih secara sederhana, murah dan berbasis kearifan lokal.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
Dalam penulisan karya ilmiah ini, penulis sekaligus peneliti menggali beberapa
informasi dari buku-buku dan penelitian-penelitian sebelumnya sebagai bahan
perbandingan, baik mengenai kekurangan dan kelebihan yang sudah ada. Selain itu juga
untuk mendapatkan suatu informasi yang ada sebelumnya tentang teori berkaitan dengan
judul yang digunakan untuk memperoleh landasan teori ilmiah.
1. Air Untuk Masa Depan, buku nonfiksi karya I Wayan Sudiarsa,M.Si dengan tahun
terbit 2006. Dalam buku bacaan ini, permasalahan air dicoba untuk dibahas untuk
memeberi masukan kepada pembaca tentang permasalahan air sesungguhmya serta
beberapa alternative penanggulangannya. Semuanya mengarah pada satu tujuan
yaitu tumbuhnya kesadaran akan permasalahan air serta upaya untuk menghemat
penggunaanya. Terdapat beberapa bab dalam buku ini, diantaranya bab mengenai
krisis air mengancam dunia, krisis nair di Indonesia, menuju keamanan air, politik
air, dan sebagainya.
2. Teknologi penyediaan air minum untuk keadaaan tanggap darurat, disusun oleh
Arie Herlambang, diterbitkan tahun 2010. Pusat teknologi lingkungan badan
pengkajian dan penerapan teknologi (BPPT), yang menaungi buku ini. Jika terjadi
bencana alam seperti gempa bumi, tsunami, tanah longsor dan banjir, kekeringan,
air menempati peran kunci dalam bantuan bencana. Keberadaan air itu penting
untuk minum, memasak mdan mendukung area pengungsian sanitasi lingkungan
dan menghindarkan korban dari bencana penyakit air. Masalah air dalam bencana
dapat terjadi, sebagian akibat gangguan sumber air karena perubahan kualitas air.
BAB III
METODE PENELITIAN
BAB IV
PEMBAHASAN