Anda di halaman 1dari 3

Masa pandemi covid-19 ini merupakan masalah yang dihadapi oleh seluruh masyarakat

hampir di seluruh dunia. Kondisi yang ditimbulkan oleh situasi pandemi, dapat dianggap
mempengaruhi masyarakat secara merata, tak terkecuali dalam lingkup - lingkup kecil
layaknya hubungan pasangan, pertemanan dan keluarga. Situasi pandemi, yang
mengharuskan segala aktivitas cenderung dilakukan di rumah dapat berpotensi menimbulkan
Toxic relationship dalam interaksi hubungan tersebut. Kondisi mental di tengah pandemi
Covid-19, yang beresiko terdampak perilaku Toxic dari masing-masing hubungan
pertemanan, hubungan dengan pasangan ataupun keluarga.
Untuk mengurangi potensi timbulnya gangguan mental pada masa pandemi ini, hendaknya
kita untuk selalu produktif sehingga keseimbangan mental kita bisa terjaga. Unit Kegiatan
Mahasiwa Pramuka Universitas Udayana melalui program kerjanya Sharing With Racana
Udayana Mahendradatta (ShawRUM) telah sukses menyelenggarakan kegiatan Forum online
yang berbasis Webinar (website seminar) dan talkshow secara online.
Sharing With Racana Udayana Mahendradatta (ShawRUM) Chapter 1 ini telaksana selama 2
hari yaitu pada tanggal 14 dan 28 Februari 2021. Bertepatan dengan bulan februari yang
sering disebut dengan bulan kasih saying, kegiatan ShawRUM Chapter 1 ini mengangkat
Tema “Z Generation Future Plan” dengan garis besar pembicaraan seputar Toxic
Relationship.
Untuk kegiatan webinar sendiri berlangsung pada tanggal (14/02) Dengan mengangkat
Subtema “ Menjaga Mental dari Toxic Relationship” , webinar ini diisi oleh dua pemateri
sangat paham dengan permasalahan ini dan beliau-beliau ini juga merupakan anak milenial
yang berprestasi yaitu pemateri 1 dengan Kak Ni Made Ananda Lestari, kak Nanda
merupakan seorang Duta Genre dan pada webinar kali ini ia menjelaskan mengenai “Apa itu
Toxic Relationship?” kemudian pemateri kedua ada kak Nidzar Muh. Rafly yang
menjelaskan mengenai “Menghindari Toxic Friendship pada Gerakan Pramuka” kak Rafly
Merupakan seorang Kabid Kegiatan DKD Bali. Pada acara webinar ini dipandu oleh seorang
moderator cantik bernama I Dewa Ayu Srideswari Putri.

Pada tanggal 28 Februari dilanjutkan dengan acara Talkshow Sharing With Racana Udayana-
Mahendradatta 2021 Chapter 1 dengan sub temanya yaitu “Hubungan Teknologi, Pandemi
dan Toxic Relationship” Acara talksow ini dipandu oleh seorang moderator bernama Desak
Made Marysha Dewi. Menyesuaikan dengan point dari subtema yang diangkat acara
talkshow ShawRUM 2021 Chapter 1 yaitu Teknologi dan Psikologi, kegiatan ini
menghadirkan pembicara dari bidangngnya yaitu kak Hizam Abdillah Baihaki Selaku
Enterpreneur Muda sekaligus Runner Up Pertama Mister Teen Bali 2019 yang membahas
seputar “Teknologi dan Toxic Relationship”, dan bapak Dr. dr. Cokorda Bagus Jaya
Lesmana, S.Ked, Sp.KJ (K) MARS yang merupakan seorang Dosen Psikiatri dari Universitas
Udayana yang membahas seputar “Pengaruh Pandemi terhadap Toxic Relationship”

Kondisi saat ini, memang sangatlah berbeda dengan kondisi seperti biasanya. Kondisi ini
terjadi karena adanya pandemi Covid-19 yang bahkan belum pernah terjadi sebelumnya.
Langkah yang diambil oleh pemerintah untuk memutus penyebaran Covid-19 yaitu social
distancing dan pembatasan sosial berskala besar. Hampir semua orang melakukan kegiatan
dari rumah. Mulai dari belajar hingga bekerja dilakukan secara daring, tetapi tidak sedikit
juga yang merasa jenuh dengan keadaan seperti saat ini.

“Saya rasa bukan hanya banyak, tapi hampir semua orang tidak suka dengan kondisi pandemi
covid-19 ini, yang dimana situasi ini banyak mempersulit keadaan masyarakat, sulitnya
keadaan ini bisa berpengaruh buruk terhadap psikologi masyarakat, yang bisa saja
memungkinkan membuat orang melakukan sesuatu kepada orang lain yang merupakan
sebuah tindakan Toxic” ujar bapak Aya.

Namun pada kenyataannya, banyak orang yang tidak menyadari bahwa mereka sedang
terjebak dalam Toxic relationship. Sehingga, hubungan ini sering kali membuat salah satu
pihak merasa tertekan. Inilah mengapa Toxic relationship tidak boleh dibiarkan berlarut -
larut.

Toxic Relationship merupakan sebuah hubungan yang harus dijauhi oleh siapapun. Hubungan
itu bisa menjadi sebuah hubungan yang Toxic apabila ada orang dalam hubungan itu yang
dianggap membahayakan di dalam circle bubungan itu. Tanpa kita sadari orang Toxic itu bisa
darimana saja, termasuk dari diri kita sendiri. Oleh karena itu kita perlu mencegah hal itu
terjadi pada diri kita.

“Toxic relationship akan menghilang dengan melakukan atau menyibukan diri dengan
kegiatan baru. Membimbing teman yang menjadi pelaku Toxic maupun yang terjebak untuk
keluar dari lingkaran tersebut.” Kata kak Rafly.

Membuat sebuah hubungan yang sehat memang tidak mudah, perlu adanya interaksi yang
baik antar penjalin hubungan. Membuat orang menjadi lebih baik juga tidak mudah, perlu
adanya kemauan dari diri orang itu sendiri. Jika kita tidak bisa membuat seseorang sadar
bahwa dirinya berperilaku Toxic, dan membuatnya berhenti melakukanya, setidaknya kita
bisa mencoba untuk tidak melakukan hal tersebut kepada orang lain seperti yang dikatakan
oleh kak Nanda “ Jika tidak mampu menciptakan hubungan yang baik, berarti kita akan
memberikan dampak yang buruk bagi orang lain”

Pada masa sekarang ilmu teknologi sudah berkembang pesat, banyak hal bisa dilakukan
dengan mudah karena adanya perkembangan teknologi. Teknologi adalah seluruh sarana dan
prasarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan untuk kelangsungan dan
kenyamanan hidup. Dengan adanya teknologi, semua kegiatan dapat dilakukan secara lebih
mudah dan efisien. Teknologi sangat dibutuhkan terutama pada kondisi seperti saat ini.
Meskipun sedang terjadi pandemi seperti saat ini, namun kita masih bisa melakukan banyak
hal yang positif dan produktif seperti kigiatan webinar dan talkshow ShawRUM 2021
Chapter 1 ini.

Atas dasar itulah Racana Udayana-Mahendradatta Universitas Udayana mengadakan kegiatan


ini untuk memberi wawasan kepada peserta mengenai Toxic Relationship dan tetap produktif
di masa pandemic ini. Harapannya semoga Kegiatan ShawRUM ini bisa terus berlanjut
supaya bisa memberikan wawasan baru kepada orang banyak.

Anda mungkin juga menyukai