Anda di halaman 1dari 16

ANALISIS PEMENUHAN AIR BERSIH DI DESA OLILIT TIMUR KECAMATAN

TANIMBAR SELATAN KABUPATEN KEPULAUAN TANIMBAR

PROPOSAL

OLEH

MARIA E.J. SARBUNAN

NIM 202132045

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PATTIMURA

AMBON

2024
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-
Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian yang berjudul Analisis
Pemenuhan Air Bersih di Desa Olilit Timur Kecamatan Tanimbar selatan kabupaten
Kepulauan Tanimbar tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan proposal pada Universitas Pattimura Ambon dan untuk memperoleh gelar
Sarjana Pendidikan Geografi.

Pada kesempatan ini, penulis hendak menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan dukungan moril maupun materiil sehingga proposal penelitian ini dapat
selesai. Ucapan terima kasih ini penulis tujukan kepada:

1. Bapak F.S Leuwol, S.Pd., M.Pd., M.Si selaku Kaprodi serta Dosen yang telah mendidik
dan memberikan bimbingan selama masa perkuliahan.

2. Papa dan mama serta kakak²ku dan ade²ku yang telah memberikan doa, dorongan dan
semangat selama penyusunan proposal ini.

3. Teman-temanku satu bimbingan penelitian proposal yang telah berjuang bersama-sama


penulis dalam menyelesaikan proposal penelitian ini

Meskipun telah berusaha menyelesaikan proposal penelitian ini sebaik mungkin, penulis
menyadari bahwa proposal penelitian ini masih ada kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca guna menyempurnakan
segala kekurangan dalam penyusunan proposal penelitian ini.

Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi para pembaca dan
pihak-pihak lain yang berkepentingan.

Ambon, 16 Januari 2024

Penulis
DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL……………………………………………………….

KATA PENGANTAR……………………………………………………….

DA FTAR ISI…………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……………………………………………………….


1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………
1.3. Tujuan Penelitihan……………………………………………………
1.4. Manfaat Penelitihan…………………………………………………..

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1. Konsep Penelitihan………………………………………………….

2.2. konsep Analisis…….…….…………………………………………

2.3. Konsep Air Bersih….……. …………………………………………

BAB III METODE PENELITIHAN

3.1. Jenis Penelitihan……………………………………………………

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitihan…………..…………………………

3.3. Populasi dan Sampel Penelitihan………………………………….

3.4. Teknik Pengumpulan Data..……………………………………….

3.5. Analisis Data……………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air bersih mencakup pemahaman tentang pentingnya air yang bersih dan aman untuk
digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa poin latar belakang melibatkan:
1. Kesehatan masyarakat: Air bersih adalah elemen kunci untuk menjaga kesehatan
masyarakat. Komsumsi air yang terkontaminasi dapat menyebabkan penyakit
yang serius dan menyebar melalui berbagai pathogen seperti bakteri, virus, dan
parasit.
2. Ketersediaan sumberdaya alam: air merupakan sumberdaya alam yang krusial.
Dalam beberapa wilayah, ketersediaan air bersih dapat menjadi permasalahan
utama. Pencemaran air dan penggunaan yang tidak berkelanjutan dapat
mengancam ketersediaan sumberdaya air.
3. Ekosistem perairan: kualitas air yang baik sangat penting untuk menjaga
keseimbangan ekositem perairan. Organisme air, termasuk ikan dan tanaman air,
membutukan lingkungan yang bersih untuk kelangsungan hidup mereka.
4. Pertanian dan industry : air bersih juga diperlukan dalam sector pertanian dan
industry. Penggunaan air yang efisien dan pemantauan kualitas air merupakan
faktor penting dalam mendukung keberlanjutan aktivitas pertanian dan industry.
5. Pengaruh perubahan iklim : perubahan iklim dapat memengaruhi siklus air dan
ketersediaan air bersih. Peningkatan suhu, perubahan pola hujan, dan fenomena
lainnya dapat berdampak pada ketersediaan dan distribusi air.
6. Pengelolaan air : pengelolaan sumberdaya air, termasuk pemantauan dan
perlindungan kualitas air, menjadi bagian integral dari upaya menjaga
keberlanjutan ekosistem perairan dan menyediakan pasokan air bersih untuk
masyarakat.
7. Regulasi dan standar : banyak Negara memiliki regulasi dan standar ketat terkait
kualitas air. Upaya perlindungan sumberdaya air dan peningkatan sistem
pengelolaan air menjadi esensial untuk memenuhi standar tersebut.

Air bersih mencerminkan kompleksitas hubungan antar manusia, lingkungan, dan


sumberdaya alam. Pemahaman dan tindakan yang tepat diperlukan untuk menjaga
ketersediaan air bersih dan melingdungi kesehatan masyarakat serta ekosistem perairan.

Air bersih adalah air yang bebas dari kontaminan dan aman untuk digunakan dalam
berbagai keperluan, terutama untuk komsumsi manusia. Air bersih memiliki kualitas yang
memenuhi standar kesehatan dan lingkungan yang ditetapkan.
Kualitas air bersih melibatkan beberapa aspek, termasuk:

1. Kualitas fisik: air bersih seharusnya tidak mengandung partikel padat, lumpur, atau
bahan asing lainnya. Kejernihan dan transpotasi air juga menjadi faktor penting
dalam menentukan kualitas fisik air bersih.
2. Kualitas kimia: air bersih tidak boleh mengandung zat kimia berbahaya dalam kadar
yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Ini melibatkan mengukuran
konsentrasi logam berat, pestisida, bahan kimia indusri, dan zat-zat lainnya.
3. Kualitas mikrobiologis: air bersih harus bebas dari mikroorganisme pathogen seperti
bakteri, virus, dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia.
Pengukuran kadar bakteri dan mikroba menjadi indikator penting dalam menentukan
kualitas mikrobiologis air bersih.
4. Ketersediaan oksigen: air bersih seharunya memiliki kadar oksigen terlarut yang
cukup untuk mendukung kehidupan organisme air seperti ikan dan makluk hidup
lainnya.
5. Kandungan nutrient : kandungan nutrien seperti nitrogen dan fosfor perlu dijaga
dalam batas-batas yang aman untuk mencegah pertumbuhan alga berlebihan yang
dapat merusak keseimbangan ekosistem perairan.
6. Kadar radioaktivitas: air bersih tidak boleh mengandung tingkat radiasi yang
membahayakan kesehatan manusia.

Air bersih sangat penting untuk menjaga kesehatan masyarakat dan ekosistem perairan.
Upaya pengelolaan air dan pemantauan secara teratur diperlukan untuk memastikan bahwa
air yang di komsumsi aman dan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Air bersih, menurut para ahli, merunjuk pada air yang bebas dari kontaminan dan
substansi yang dapat membahayakan kesehatan manusia. Defenisi ini mencakup air yang
tidak mengandung bangteri, virus, zat kimia berbahaya, atau bahan pencemara lainnya.
Kualitas air bersih sangat penting untuk memenuhan kehidupan sehari-hari, seperti
komsumsi manusia, pertanian dan dstrubusi. Para ahli biasanyamenilai kualitas air
berdasarkan parameter tertentu, termasuk tingkat kebersihan mikrobiologis, kejernihan,
kandungan bahan kimia, dan indeks lainnya. Air bersih juga sering diukur berdasarkan
standar kesehatan dan lingkungan yang di tetapkan oleh lembaga pengatur atau organisasi
internasional. Penting untuk memastikan bahwa pasokan air bersih terjaga dengan baik
untuk mencega penyakit dan menjaga keberlanjutan lingkungan. Melalui praktik
pengelolaan sumberdaya air yang bijaksana, kita dapat memastikan ketersediaan air bersih
untuk kebutuhan masa kini dan generasi mendatang.

Di Desa Olilit Raya yakni terhadap air bersih untuk wilayah dataran tinggi di Desa
Olilit Raya saat ini tidak dapat terjangkau dengan baik yang mana masyarakat masi
membeli air hal itulah yang menjadi rumusan masalah atau masalah pokok dalam
penelitian ini yang mana air sebagai sala satu kebutuhan pokok yang tidak dapat di
jangkau dengan baik oleh masyarakat di dataran tinggi Desa Olilit Raya khususnya di
Desa Olilit Timur.

Pemanfaatan air bersih melibatkan sejumlah kegiatan dan penggunaan air untuk
memenuhi kebutuhan manusia, pertanian, industry, dan lingkungan. Berikut adalah
beberapa aspek pemanfaatan air bersih:
1. Komsumsi manusia : air bersih sangat penting untuk komsumsi manusia. Ini
mencakup kebutuhan sehari-hari seperti minum, memasak, dan kebersihan pribadi.
Kualitas air yang aman dan bersih sangat krusial untuk mencegah penyakit dan
menjaga kesehatan masyarakat.
2. Pertanian : sector pertanian merupakan menurut salah satu komsumen terbesar air
bersih. Air digunakan untuk irigasi tanaman, memberikan kelembapan, dan
mendukung pertumbuhan tanaman, memberikan kelembapan, dan mendukung
pertumbuhan tanaman. Pemahaman efisien penggunaan air dalam pertanian
penting untuk menjaga keberlanjutan sumberdaya air.
3. Industry : industry memanfaatkan air untuk berbagai proses, seperti pendinginan
mesin, pembuatan produk dan pembersihan peralatan. Pemilihan teknologi yang
ramah lingkungan dan pengelolaan limbah cair menjadi kunci dalam pemanfaatan
air di sector industry.
4. Energy : pembangkit listrik dan industry energy membutukan air untuk proses
produksi energy, terutama dalam pembangkit listriktenaga air. Pengelolaan
sumberdaya air. Pengelolaan sumberdaya air dalam konteks energy juga menjadi
perhatihan penting.
5. Rekreasi dan lingkungan : air bersih juga dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi
seperti berenang, olahraga air, dan pariwisata. Selain itu, keberlanjutan ekosistem
air juga perlu dipertahankan untuk menjaga keanekaragaman hayati dan seimbang
ekosistem.
6. Transpotasi : air bersih digunakan dalam transpotasi, baik untuk keperluan kapal
dan perahu, maupun untuk keperluan industry pelayaran.

Penting untuk memperhatiakan pengelolaan air yang berkelanjutan dan efisien agar
dapat memenuhi kebutuhan saat ini tanpa merugikan kemampuan sumberdaya
alam untuk memasak air bersih di masa depan.

1.2. Rumusan Masalah


1. Ketersediaan sumber air :
- bagaimana ketersediaan sumber air di desa olilit timur, terutama dalm hal
jumlah dan keberlanjutan?
- Apakah ada sumber air yang cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
penduduk?
2. Infrastruktur air bersih :
- Bagaimana kondisi infrastruktur air bersih di desa tersebut, termasuk sistem
distribusi dan penyediaan fasilitas air bersih
- Apakah terdapat permasalahan infrastruktur yang mempengaruhi akses
masyarakat terhadap air bersih
3. Aksebilitas masyarakat :
- Bagaimana tingkat aksebilitas masyarakat desa olilit timur terhadap layanan
air bersih
- Apakah terdapat kelompok masyarakat tertentu yang mengalami kesulitan
dalam mengakses air bersih?
4. Kualitas air :
- Bagaimana kualitas air di desa olilit timur, dan apakah memenuhi standar
kesehatan?
- Apakah terdapat resiko polusi atau kontanisasi yang dapat memengaruhi
kesehatan masyarakat?
5. Keberlanjutan mengelolaan air :
- Bagaimana upaya pengelolaan sumberdaya air di lakukan di desa tersebut
- Apakah ada program berkelanjutan yang telah di implementasikan untuk
menjaga ketersediaan air bersih di masa depan
6. Partisipasi masyarakat :
- Sejauh mana masyarakat terlibat dalam upaya pemenuhan air bersih di desa
olilit timur?
- Apakah terdapat inisiatif pertisipasi yang melibatkan penduduk dalam
pengelolaan air bersih?

1.3. Tujuan Penelitian

1. Efaluasi ketersediaan sumber Air: Menilai ketersediaan sumber Air di desa


Olilit Timur, termaksuk sumur, sungai, dan sumber air lainya yang mungkin
digunakan oleh masyarakat
2. Kualitas Air: Menganlisis kualitas Air dari sumber-sumber tersebut untuk
memastikan bawah Air yang digunakan oleh penduduk Desa Olilit Timur
memenuhi stadar kesehatan dan kebersihan
3. Aksebiltas: Memeriksa sejauh mana aksebilitas masyarakat Desa Olilit Timur
terhadap sumber Air bersih.Hal ini melibatkan jarak waktu dan upaya yang
diperlukan untuk mendpatkan Air bersih
4. Infrastruktur pengelolahan Air: Menilai infrastruktur yang ada atau di
perlukan untuk pengelolahan air, seperti sumur, saluran air, dan instalasi
pengelohan air minum.
5. Kebutuhan dan Pemahamn Masyarakat: Mempelajari kebutuahn spesifik
masyaraktat Desa Olilit Timur terkait air bersih dan sejauh mana pemahaman
mereka terhadap praktik-praktik kebersihan air.
6. Keterlibatan Masyarakat: Menganalisis sejauh mana terlibat dalam
pengelolahan dan pemelihra sumber air bersih, serta menyususn strategi
untuk meningkatkan partisipasi mereka.
7. Perencanaan perkembangan: Merumuskan rekomendasi untuk perencanaan
perkembangan infrastruktur air bersih yang berkelanjutan dan dapt
memenuhi kebutuhan masa depan.

1.3. Manfaat Penelitian


Analisis pemenuhan air bersih di Desa Olilit Timur, Kecamatan Tanimbar Selatan,
Kabupaten Kepulauan Tanimbar memiliki berbagai manfaat yang signifikan. Berikut
adalah beberapa manfaat dari penelitian tersebut:
1. Kesehatan Masyarakat: Pemenuhan air bersih merupakan faktor kunci dalam
menjaga kesehatan masyarakat. Dengan menganalisis pemenuhan air di Desa
Olilit Timur, kita dapat mengidentifikasi potensi masalah seperti kontaminasi air
yang dapat menyebabkan penyakit. Peningkatan akses terhadap air bersih dapat
mengurangi risiko penyakit air-borne dan meningkatkan kesehatan masyarakat
setempat.

2. Peningkatan Kesejahteraan: Akses yang memadai terhadap air bersih


meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dengan analisis yang tepat, dapat
diidentifikasi apakah kebutuhan air bersih terpenuhi atau tidak. Jika tidak,
langkah-langkah perbaikan dapat diusulkan untuk meningkatkan kualitas hidup
penduduk Desa Olilit Timur.

3. Pengembangan Ekonomi Lokal: Pemenuhan air bersih juga dapat berdampak pada
pengembangan ekonomi lokal. Misalnya, dengan akses yang lebih baik terhadap
air bersih, masyarakat setempat dapat lebih mudah mengembangkan sektor
pertanian, peternakan, atau usaha lain yang membutuhkan air sebagai sumber
daya utama.

4. Pemahaman Lingkungan: Analisis pemenuhan air juga membantu dalam


memahami dampak ekologi dan lingkungan. Identifikasi potensi kontaminan
atau dampak negatif pada ekosistem setempat dapat membantu merencanakan
langkah-langkah yang berkelanjutan untuk melestarikan lingkungan.

5. Perencanaan Pembangunan Berkelanjutan: Data hasil penelitian dapat digunakan


sebagai dasar untuk perencanaan pembangunan berkelanjutan di Desa Olilit
Timur. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang kebutuhan air dan
infrastruktur yang diperlukan, pemerintah dan lembaga terkait dapat
merencanakan investasi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Dengan demikian, analisis pemenuhan air bersih di Desa Olilit Timur memberikan
landasan bagi implementasi langkah-langkah perbaikan yang dapat meningkatkan
kesehatan, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Penelitihan

Analisis Pemenuhan
Air Bersih di Desa
Olilit Timur

Konsep Analisis Konsep Air Bersih

2.2. Konsep Analisis

Konsep analisis pemenuhan air bersih di Desa Olilit Timur, Kecamatan Tanimbar
Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar melibatkan evaluasi menyeluruh terhadap
berbagai aspek yang terkait dengan ketersediaan, aksesibilitas, dan keberlanjutan pasokan
air bersih di wilayah tersebut. Berikut adalah konsep analisis pemenuhan air bersih di desa
tersebut:

1. Ketersediaan Sumber Daya Air: Identifikasi sumber daya air yang tersedia di Desa
Olilit Timur menjadi langkah awal. Ini mencakup penilaian terhadap sungai,
mata air, dan sumur yang dapat menjadi sumber pasokan air bersih bagi
masyarakat desa.
2. Kualitas Air: Analisis kualitas air sangat penting untuk memastikan air yang
disediakan aman untuk dikonsumsi. Pengujian kualitas air perlu dilakukan secara
berkala untuk memastikan bahwa air tidak mengandung zat-zat berbahaya atau
kontaminan potensial.
3. Infrastruktur Air Bersih: Evaluasi terhadap infrastruktur yang ada, seperti sumur,
pipa distribusi, dan sistem penyediaan air, diperlukan. Perawatan dan
pemeliharaan infrastruktur ini menjadi kunci untuk memastikan kelancaran
pasokan air bersih ke seluruh wilayah desa.
4. Aksesibilitas Masyarakat: Analisis juga mencakup aksesibilitas masyarakat
terhadap sumber air bersih. Jarak tempuh ke sumber air, waktu yang dibutuhkan
untuk mengaksesnya, dan kemudahan penggunaan merupakan faktor-faktor yang
perlu dievaluasi.
5. Kebutuhan Air: Penilaian kebutuhan air masyarakat, termasuk kebutuhan
domestik, pertanian, dan keperluan lainnya, membantu dalam menentukan
kapasitas dan distribusi pasokan air yang diperlukan.
6. Pengelolaan Berkelanjutan: Konsep analisis juga mencakup strategi pengelolaan
air yang berkelanjutan. Ini melibatkan perencanaan jangka panjang untuk
menjaga ketersediaan air bersih tanpa merugikan ekosistem setempat.
7. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam proses analisis dan
pengambilan keputusan adalah aspek penting. Partisipasi aktif masyarakat dapat
mencakup pemahaman akan kebutuhan lokal dan kontribusi dalam merumuskan
solusi yang efektif.
8. Pemantauan dan Evaluasi: Sistem pemantauan dan evaluasi perlu diterapkan
secara teratur untuk memastikan efektivitas solusi air bersih yang
diimplementasikan. Hal ini membantu dalam mendeteksi masalah potensial dan
mengambil tindakan korektif jika diperlukan.

Dengan menerapkan konsep analisis ini, Desa Olilit Timur dapat


mengembangkan strategi yang holistik dan berkelanjutan untuk memenuhi
kebutuhan air bersih masyarakatnya.

2.3. Konsep Air Bersih


Konsep analisis pemenuhan air bersih di Desa Olilit Timur melibatkan penilaian
menyeluruh terhadap ketersediaan, kualitas, infrastruktur, aksesibilitas, kebutuhan,
pengelolaan berkelanjutan, partisipasi masyarakat, dan pemantauan serta evaluasi. Dengan
pendekatan ini, dapat diidentifikasi solusi yang holistik untuk memastikan pasokan air
bersih yang efektif dan berkelanjutan bagi masyarakat Desa Olilit Timur.

Konsep air bersih merujuk pada pemahaman dan pengelolaan sumber daya air dengan
tujuan untuk menyediakan air yang aman, sehat, dan memadai untuk kebutuhan manusia
dan lingkungan. Beberapa elemen kunci dalam konsep air bersih melibatkan:
1. Ketersediaan: Merupakan aspek yang mengacu pada jumlah dan jenis sumber daya
air yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan manusia. Ini mencakup
sungai, danau, mata air, sumur, dan sumber air lainnya.

2. Kualitas: Menekankan pada kebersihan dan keamanan air. Analisis kualitas air
melibatkan pengujian untuk memastikan bahwa air tidak mengandung kontaminan
yang dapat membahayakan kesehatan manusia atau lingkungan.
3. Infrastruktur Air Bersih: Merupakan sistem fisik seperti sumur, pipa distribusi, dan
instalasi pengolahan air yang diperlukan untuk mengalirkan air bersih ke
masyarakat. Perawatan dan pemeliharaan infrastruktur ini penting untuk kelancaran
pasokan air.
4. Aksesibilitas: Menyangkut jarak, waktu, dan kemudahan akses masyarakat terhadap
sumber air bersih. Aksesibilitas yang baik memastikan bahwa semua lapisan
masyarakat dapat dengan mudah mengakses air bersih tanpa kesulitan.
5. Kebutuhan: Melibatkan pemahaman terhadap kebutuhan air masyarakat, termasuk
kebutuhan domestik, pertanian, industri, dan keperluan lainnya. Analisis kebutuhan
membantu dalam perencanaan distribusi pasokan air.
6. Pengelolaan Berkelanjutan: Menekankan pada praktik pengelolaan yang
mempertahankan ketersediaan air dalam jangka panjang tanpa merusak ekosistem.
Ini melibatkan pemahaman terhadap siklus air, keberlanjutan sumber daya, dan
pelestarian lingkungan.
7. Partisipasi Masyarakat: Melibatkan masyarakat dalam pengambilan keputusan
terkait manajemen air. Partisipasi aktif masyarakat membantu memahami kebutuhan
lokal dan membangun solusi yang diterima oleh komunitas.
8. Pemantauan dan Evaluasi: Melibatkan penggunaan sistem pemantauan yang teratur
untuk memantau kualitas air, ketersediaan, dan efektivitas sistem. Evaluasi hasil
analisis membantu dalam mengidentifikasi area perbaikan dan perubahan yang
diperlukan.

Konsep air bersih memadukan semua aspek ini untuk mencapai tujuan utama:
menyediakan pasokan air yang memadai, aman, dan berkelanjutan bagi masyarakat dan
lingkungan.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian kualitatif dalam pendekatan deskriptif dalam geografi fisik berfokus pada
pemahaman dan penjelasan fenomena geografis fisik secara rinci dan mendalam. Dalam
konteks ini, geografi fisik mencakup studi tentang fitur alam, proses geologis, iklim,
vegetasi, dan elemen-elemen lain yang membentuk lanskap bumi.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitihan

a. Lokasi

Penelitihan ini di laksanakan di Desa Olilit Timur, Kecamatan Tanimbar Selatan,


Kabupaten Kepulauan Tanimbar.

b. Waktu

Waktu penelitihan ini direncanakan setelah seminar proposal.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitihan

a. Populasi
Populasi dalam penelitian air bersih merujuk kepada kelompok atau kumpulan
individu yang menjadi subjek atau fokus dari penelitian tersebut. Dalam konteks
penelitian air bersih, populasi dapat mencakup berbagai kelompok atau entitas yang
relevan dengan tujuan penelitian.
b. Sampel
Sampel dalam penelitian air bersih merujuk pada sebagian kecil dari populasi yang
dipilih untuk diobservasi atau diukur dengan tujuan mewakili keseluruhan populasi.
Penggunaan sampel memungkinkan peneliti untuk mengambil data secara efisien
tanpa harus memeriksa seluruh populasi, yang mungkin tidak praktis atau terlalu
mahal.
3.4. Teknik Pengumpulan Data

Untuk melakukan pengumpulan data pemenuhan air bersih di Desa Olilit Timur,
berbagai teknik pengumpulan data dapat digunakan. Berikut beberapa teknik yang
umum digunakan dalam penelitian pemenuhan air bersih:

1. Survei Penduduk: Survei penduduk dapat dilakukan dengan menyebarkan


kuesioner kepada penduduk Desa Olilit Timur. Pertanyaan dapat mencakup aspek-
aspek seperti kebutuhan air, aksesibilitas, kepuasan terhadap layanan, dan
kesadaran tentang praktik pengelolaan air bersih.

2. Wawancara: Wawancara langsung dengan penduduk atau pemangku kepentingan


lokal dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang tantangan,
kebutuhan, dan persepsi terkait air bersih di Desa Olilit Timur. Wawancara juga
dapat membantu menggali informasi kualitatif yang mungkin tidak terungkap
dalam survei.

3. Pengukuran Lapangan: Tim penelitian dapat melakukan pengukuran langsung


kualitas air di sumber-sumber air yang digunakan oleh penduduk Desa Olilit
Timur. Pengukuran ini melibatkan parameter seperti pH, kekeruhan, kandungan
bakteri, dan zat-zat kimia lainnya.

4. Pemetaan Geografis: Pemetaan geografis dapat digunakan untuk memetakan lokasi


sumber air, sistem distribusi, dan titik-titik penting terkait air bersih. Pemetaan ini
dapat membantu identifikasi area yang rentan atau memiliki kebutuhan khusus.

5. Focus Group Discussions (FGD): FGD dapat diadakan dengan kelompok


masyarakat atau komunitas tertentu di Desa Olilit Timur. Diskusi kelompok dapat
membuka ruang untuk pemahaman kolektif tentang isu-isu air bersih dan solusi
yang diinginkan oleh masyarakat.

6. Analisis Data Historis: Melibatkan analisis data historis terkait air bersih di Desa
Olilit Timur dapat memberikan wawasan tentang tren perubahan dan
perkembangan dalam pemenuhan air bersih.

7. Keterlibatan Komunitas: Melibatkan komunitas dalam proses pengumpulan data


dapat membangun kepercayaan dan keterlibatan. Partisipasi aktif komunitas dapat
menghasilkan informasi yang lebih akurat dan relevan.

Penting untuk memilih kombinasi teknik yang sesuai dengan tujuan penelitian dan
karakteristik Desa Olilit Timur. Selain itu, aspek etika dan keamanan data harus
diperhatikan selama proses pengumpulan data.3.4. Teknik Pengumpulan Data
3.5. Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif terkait air bersih, teknik
analisis data melibatkan pendekatan yang mendalam untuk memahami konteks, makna, dan
kompleksitas fenomena tersebut. Berikut adalah beberapa teknik analisis data yang dapat
digunakan:

1. Koding Tema: Identifikasi dan klasifikasi tematik dari data kualitatif. Peneliti mencari
pola, konsep, atau topik yang muncul secara berulang dalam wawancara, observasi,
atau materi kualitatif lainnya.

2. Analisis Konten: Memeriksa dan menganalisis konten teks untuk mengidentifikasi


makna dan pesan utama. Ini melibatkan ekstraksi informasi kritis dari transkrip
wawancara, catatan lapangan, atau dokumen terkait air bersih.

3. Matriks Data: Membuat matriks data untuk menyusun dan membandingkan informasi
kualitatif dari berbagai sumber. Ini membantu dalam melihat hubungan dan pola di
antara berbagai aspek pemenuhan air bersih.

4. Analisis Naratif: Membuat naratif yang kohesif dan deskriptif dari data. Ini melibatkan
penyusunan cerita atau deskripsi yang memperkuat pemahaman tentang pemenuhan air
bersih di Desa Olilit Timur.

5. Analisis Keterlibatan Tema: Mengidentifikasi dan menganalisis peran serta tema-tema


yang muncul dalam data. Ini dapat mencakup persepsi, sikap, dan tingkat keterlibatan
masyarakat terhadap air bersih.

6. Analisis Kasus: Jika penelitian melibatkan studi kasus, peneliti dapat menganalisis
kasus-kasus tersebut secara mendalam untuk memahami dinamika, tantangan, dan
solusi yang terkait dengan pemenuhan air bersih.

7. Analisis Kontrastif: Membandingkan dan menganalisis perbedaan atau kontrast antara


berbagai elemen atau konteks terkait air bersih. Ini membantu dalam memahami variasi
dan kompleksitas situasi.

8. Konsolidasi Data: Menggabungkan dan merangkum data kualitatif menjadi temuan-


temuan utama. Konsolidasi ini dapat membantu menyajikan gambaran menyeluruh
tentang pemenuhan air bersih di Desa Olilit Timur.

Penting untuk diingat bahwa dalam penelitian kualitatif, fleksibilitas dan adaptabilitas
terhadap temuan yang muncul selama analisis merupakan prinsip penting. Teknik-teknik di
atas dapat disesuaikan dan dikombinasikan sesuai dengan kebutuhan dan tujuan penelitian.

Anda mungkin juga menyukai