Anda di halaman 1dari 9

PENGELOLAAN DAN PEMANFAATAN AIR BERSIH UNTUK MEMENUHI

KEBUTUHAN PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN


(Clean Water Management And Utilization To Meet Sustainable Development Needs)

1Lina Pariani; 2Muhammad Sarjan


1
Mahasiswa Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,
Program Pascasarjana, Universitas Mataram

2
Dosen Magister Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan,
Program Pascasarjana, Universitas Mataram

Abstract
The availability of clean water and sanitation is something that is very crucial for the community
because of its use in various daily activities, so its quality must be taken into account. However, in fact this
cannot be fully realized, causing public health problems. Therefore, this research was created to examine
what problems exist in the management and use of clean water in sustainable development and how to
overcome these problems. The method used in this research is qualitative with primary data obtained
through literature studies from books, scientific journals, articles, the internet and other literature.
The research results show that it is a basic need for human life and is an important natural resource
that must be maintained and managed sustainably. However, there are still significant challenges in
managing water resources and providing access to clean water in urban environments. Effective and
integrated water resources management is very necessary, starting from managing springs to distributing
water to households, agriculture and industry. The importance of understanding the limitations of water
resources and awareness of the need for professional management is the key to maintaining the
sustainability of water resources. The role of government, corporations and communities in clean water
management is very important. Investment is needed in clean water and sanitation infrastructure, updating
the water distribution system, and building modern waste treatment plants. Promotion of water saving
practices, use of efficient technology, and implementation of sustainable clean water management policies
are also necessary solutions.

Abstrak

Ketersediaan air bersih dan sanitasi menjadi suatu hal yang sangat krusial bagi masyarakat karena
kegunaannya dalam berbagai kegiatan sehari-hari sehingga kualitasnya harus diperhatikan.Namun,
nyatanya hal ini belum dapat terealisasi sepenuhnya sehingga menyebabkan persoalan kesehatan
masyarakat. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengkaji masalah apa yang terdapat dalam
peneglolaan dan pemanfaatan air bersih dalam pembangunan berkelanjutan dan bagaimana cara mengatasi
masalah tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan data primer yang
diperoleh melalui studi literatur dari buku, jurnal ilmiah, artikel, internet, dan literaturl ainnya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia dan merupakan
sumber daya alam yang penting untuk dipertahankan dan dikelola secara berkelanjutan. Namun, masih
terdapat tantangan yang signifikan dalam pengelolaan sumber daya air dan penyediaan akses terhadap air
bersih di lingkungan perkotaan. Pengelolaan sumber daya air yang efektif dan terpadu sangat diperlukan,
mulai dari pengelolaan sumber mata air hingga distribusi air ke rumah tangga, pertanian, dan industri.
Pentingnya pemahaman akan keterbatasan sumber daya air dan kesadaran akan perlunya pengelolaan yang
profesional menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan sumber daya air. Peran pemerintah, koorporasi,
dan masyarakat dalam pengelolaan air bersih sangat penting. Diperlukan investasi dalam infrastruktur air
bersih dan sanitasi, pembaruan sistem distribusi air, serta pembangunan instalasi pengolahan limbah yang
modern. Promosi praktik penghematan air, pemanfaatan teknologi yang efisien, dan implementasi
kebijakan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan juga menjadi solusi yang diperlukan.

Kata Kunci : Pengelolaan dan Pemanfaatan, Air Bersih, Pembangunan berkelanjutan

PENDAHULUAN

Sumber daya air adalah salah satu sumber daya alam yang berguna atau potensial
bagi manusia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari di berbagai sektor kehidupan.
Sumber daya air termasuk sumber daya alam yang tidak hidup (abiotik) namun dapat
diperbaharui (renewable resources). Pentingnya pengelolaan sumber daya air secara
profesional yang dilakukan dari sumber mata air hingga didistribusikan ini semata-mata
agar sumberdaya air terlindungi. Di sisi lain, anggapan masyarakat bahwa sumber daya
air merupakan sumber daya yang jumlahnya tidak terbatas menyebabkan hilangnya
kepekaan bahwa pada kenyataanya sumber daya air bersih terancam mengalami
kelangkaan. Terlihat pada penggunaan air yang tidak efisien, tidak ada hukum atau
peraturan yang spesifik dan tegas untuk pelaku pencemaran air. Intervensi pemerintah
dan koorporasi dari beberapa stakeholder sangat dibutuhkan dalam pengelolaan sumber
daya air, agar keberadanya tetap terjaga serta sesuai dengan prinsip sustainable. Dalam
pengelolaanya Pemerintaah Pusat memberikan kewenangan Pemerintah Daerah dalam
mengelola kebutuhan rumah tangganya. Perlunya evaluasi terhadap pemanfaatan perlu di
tekankan terkait sudah banyaknya pengelolaan sumber daya air dalam bermacam bentuk,
Infrastruktur SDA yang bermacam-macam, tetapi tetap perlu di evaluasi dari sisi positif
dan negatif nya, waduk dan irigasi yang optimal untuk mendukung upaya pemeliharaan
hutan konservasi kawasan lindung dan termasuk eksploitasi air dari alam untuk
menghasilkan air bersih, juga seiring banyaknya pembuatan infrastruktur, apakah hal
tersebut akan malah memberi dampak negatif terhadap lingkungan atau malah memberi
keuntungan terhadap lingkungan.
Ketersediaan air bersih menjadi suatu hal yang sangat krusial bagi masyarakat
karenakegunaannya dalam berbagai kegiatan seperti mandi, memasak, mencuci, dan
bahkan sebagaipembangkit listrik. Air juga digunakan untuk konsumsi sehingga kualitas
air harus diperhatikan.Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No.416/MENKES/IX/1990 ditegaskan bahwa air bersihadalah air yang dapat digunakan
untuk keperluan sehari-hari dan yang kualitasnya memenuhi syaratkesejahteraan untuk
diminum. Air bersih merupakan sumber kehidupan bagi setiap orang danmerupakan
anugerah Tuhan yang harus disyukuri sehingga semua berkewajiban untuk menjaga air
initetap lestari dan hadir semaksimal mungkin, baik kuantitas maupun kualitasnya. Oleh
karena itu,masyarakat harus memiliki kesadaran untuk berperan secara aktif dalam upaya
pelestarian kualitas air.
Menurut Untung (1995), air yang bersih dapat dicirikan dengan tampilan yang jernih,
tidakberwarna, tidak berbau, dan rasanya tawar. Pentingnya air bagi kehidupan
masyarakat ini mendorongpemerintah untuk membuat program pemenuhan kebutuhan air
minum di wilayah pinggiran kota danpedesaan yang tidak terjangkau oleh Perusahaan
Daerah Air Minum (PDAM) bernama PAMSIMAS.Dalam Keputusan Menteri Dalam
Negeri Nomor 47 Tahun 1999 tentang Pedoman Penilaian KinerjaPerusahaan Daerah Air
Minum dijelaskan bahwa Perusahaan Daerah Air Minum yang selanjutnya disebut
PDAM adalah perusahaan milik provinsi atau kabupaten dan/atau daerah. Sedangkan
menurutIdris (2007:2), PDAM adalah satu-satunya perusahaan yang memonopoli
produksi air minum skalabesar. Oleh karena itu, perusahaan air minum perlu
memaksimalkan kinerjanya agar kualitas air yangdihasilkan memenuhi harapan setiap
pelanggan.
Ehler dan Steel (dalam Aqbar 2016: 5) berpendapat bahwa sanitasi adalah
pemantauan faktor lingkungan, yang mungkin menjadi mata rantai penularan penyakit.
Sedangkan menurut World HealthOrganization, sanitasi adalah upaya pemantauan
beberapa faktor lingkungan fisik yang mempengaruhimanusia, terutama yang
mempengaruhi perkembangan fisik, kesehatan, dan kelangsungan hidup(Ikhsani,
2016:20).
Menurut Notoatmodjo (dalam Ikhsani, 2016:21), sanitasi itu sendiri adalah tindakan
yang disengaja untuk membina hidup bersih, yang dirancang untuk mencegah manusia
terpapar langsung dengan kotoran dan limbah berbahaya lainnya, dengan harapan upaya
ini akan menopang dan meningkatkan kesehatan manusia. Pendapat lain juga menyatakan
bahwa sanitasi berarti kondisi yangberkaitan dengan kesehatan masyarakat, terutama
dalam hal penyediaan air minum yang bersih dan pembuangan limbah yang baik. Sanitasi
dapat membantu mencegah penyakit dengan mengendalikan faktor lingkungan fisik yang
terkait dengan rantai penularan penyakit. Dalam konteks ini, higiene berkaitan dengan
sanitasi. Dengan kata lain, sanitasi adalah perilaku manusia yang disengaja untuk
memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan manusia dalam rangka menumbuhkan
kebiasaan hidup bersih dan sehat serta mencegah manusia dari pencemaran langsung oleh
zat-zat kotor dan berbahaya.
Pembangunan berkelanjutan adalah penggunaan sumber daya alam dan manusia
secarabijaksana dalam pembangunan masyarakat yang berkelanjutan. Pembangunan
berkelanjutanmerupakan bentuk secara terus menerus memenuhi kebutuhan masyarakat
untuk membangun kesejahteraan masyarakat dalam kebutuhan sehari-hari (Luh, Manik
dan Ristiati, 2004). Pembangunan berkelanjutan dalam lingkungan masyarakat
merupakan merupakan sumber kebutuhan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari,
karena kebutuhan masyarakat semakin meningkat setiap harinya.Pembangunan dalam
lingkungan masyarakat bergantung pada kolaborasi setiap masyarakat untuk mencapai
keberhasilan suatu program pada lingkungan masyarakat. Hal tersebut sejauh mana
masyarakat terlibat dan mau bekerjasama dalam memenuhi kebutuhan dan pentingnya
pemahaman masyarakat terhadap rencana pemerintah yang bekerjasama dengan
pemerintah desa dan melibatkanmasyarakat untuk memenuhi kebutuhan (Gultom, 2019).
Pembangunan adalah proses perubahan lingkungan sosial suatu masyarakat.
Suatupembangunan diklasifikasikan sebagai pembangunan masyarakat yang
berkelanjutan jika memenuhi kebutuhan lingkungan dari penggunaan masyarakat saat ini
dan masa depan. Dalam pembangunan ini dapat mewujudkan kesejahteraan dalam
kehidupan masyarakat, dari segi kebutuhan dapat memenuhi tingkat pertumbuhan
masyarakat itu sendiri. Proses pembangunan lingkungan masyarakat yang berkelanjutan
memerlukan kerjasama antara masyarakat dengan pemerintah desa untuk memenuhi
harapan masyarakat itu sendiri.
Infrastruktur penyuplai air bersih yang dapat langsung di minum atau dapat di pakai
untuk penunjang kehidupan sehari - hari seharusnya adalah kebutuhan utama untuk
daerah urban perkotaan, termasuk untuk ibukota baru yang sudah diumumkan secara
resmi oleh Presiden Joko Widodo. Pemanfaatan sumber daya air juga sudah berbagai
macam, Air bersih tidak hanya di gunakan untuk air minum, tetapi juga untuk
penunjang kehidupan sehari-hari, contohnya untuk irigasi, pengairan sawah, mencuci
pakaian, dan juga kebutuhan lain yang lebih kompleks. Tetapi kita juga perlu
mengevaluasi apakah -pemanfaatan air dari alam untuk memperoleh air bersih yang bisa
di gunakan sehari-hari akan berdampak negatif terhadap lingkungan atau malah
berdampak positif terhadap lingkungan.
Pengelolaan sumber daya air terpadu yang dilakukan PU esensinya adalah
menyeimbangkan seluruh potensi. Keterpaduan antara hulu dan hilir tidak dapat
dipisahkan. Air merupakan ekosistem, sehingga penanganannya harus holistik. Daerah
catchment area di hulu tidak dibiarkan rusak. Seperti Pulau Jawa, jumlah hutan semakin
menurun hingga tinggal 10%. sementara di hilir bantaran sungai yang seharusnya tempat
air lewat semakim lama semakin sempit.
Hal-hal yang telah dijelaskan di atas telah menggambarkan pentingnya air bersih dan
sanitasi dalam pembangunan berkelanjutan, namun nyatanya hal tersebut masih belum
terealisasi. Oleh karena itu, penelitian ini dibuat untuk mengkaji masalah apa yang
terdapat dalam mengelola air bersih dalam pembangunan berkelanjutan dan bagaimana
cara mengatasi masalah tersebut.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan data primer yang
diperoleh melalui studi literatur dari buku, jurnal ilmiah, artikel, internet, dan literatur
lainnya.
Dalam penelitian ini digunakan metode deskriptif, yang tujuannya untuk
memperoleh pengertian sistematis dan berhubungan dari pemikiran yang di amati. Di
samping itu, digunakan pula metode analisa, yakni diadakan pemilahan atau penguraian
terhadap berbagai pengertian pada objek yang di amati dengan melakukan pembahasan
secara konsep dan kritis terhadap pengertian yang digunakan. Selanjutnya, digunakan
metode sintesa, yaitu berbagai pengertian tersebut dihubung-hubungkan atau dipadukan
agar diperoleh kerangka berpikir atau pengertian yang sistematis, sehingga diperoleh
pengertian baru terhadap obyek yang diteliti.
HASIL DAN PEMBAHASAN

Pemanfaatan sumber daya air

Pemanfaatan sumber daya air adalah ruang pada sumber daya air yang dialokasikan
baik sebagai fungsi lindung maupun fungsi budi daya, misalnya membagi ruang suatu
waduk, danau atau sungai kedalam berbagai zona pemanfaatan, seperti ruang yang
dialokasikan untuk budi daya perikanan, penambangan bahan galian golongan C,
transportasi air, serta ruang untuk pelestarian komponen lingkungan yang unik, dan atau
pelestarian cagar budaya.
Penggunaan sumber daya air dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber daya air dan
prasarananya, seperti pemanfaatan sungai untuk transportasi air, maupun pemanfaatan air
untuk rumah tangga, pertanian dan industri. Pengunaan sumber daya air ini
dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan dan rencana penyediaan sumber daya air yang
telah ditetapkan dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang
bersangkutan.

Penyediaan Sumber Daya Air

Penyediaan sumber daya air dimaksudkan untuk memenuhi kebutuhan air untuk
berbagai keperluan sesuai dengan kualitas dan kuantitasnya. Penyediaan sumber daya air
untuk setiap wilayah sungai dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan sumber daya
air yang ditetapkan untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat, sanitasi lingkungan,
pertanian, industri, dan jenis penggunaan lainnya.

Penggunaan Sumber Daya Air

Penggunaan sumber daya air dimaksudkan untuk memanfaatkan sumber daya air dan
prasarananya, seperti pemanfaatan sungai untuk transportasi air, maupun pemanfaatan air
untuk rumah tangga, pertanian dan industri. Pengunaan sumber daya air ini
dilaksanakan sesuai dengan penatagunaan dan rencana penyediaan sumber daya air yang
telah ditetapkan dalam perencanaan pengelolaan sumber daya air di wilayah sungai yang
bersangkutan.
Penggunaan sumber daya air, meliputi penggunaan untuk keperluan air minum,
irigasi, air baku untuk industri, air baku perkotaan, rumah tangga, pemeliharaan
sungai, untuk transportasi, untuk pariwisata, pembangkit listrik tenaga air dan lain-lain.
Sangsoko (1991:112) menyatakan bahwa penyediaan air bersih adalah air yang
disadap untuk keperluan rumah tangga, perdagangan, industri, dan lain-lain, dan
parameter umumnya adalah kekeruhan, total padatan terlarut, senyawa-senyawa beracun,
mutu bakteri. Sutrisno dalam Astuti(2014) menyatakan pada tinjauan tentang standar
kualitas air bersih, secara umum dapat dilihat bahwa:
1. Penyimpangan terhadap standar air yang telah ditetapkan dapat mengakibatkan
kurangnyapenerimaan masyarakat terhadap air tersebut, yang pada akhirnya dapat
mendorong masyarakatuntuk mencari sumber air lain yang berpotensi buruk.
2. Adanya bau, suhu, rasa, dan kekeruhan yang melebihi standar yang ditetapkan
dapat menimbulkan kekhawatiran tentang adanya bahan kimia yang dapat
berdampak buruk bagi masyarakat.
Akses terhadap air bersih dan sanitasi penting untuk menciptakan sumber daya
manusia yang luar biasa. Kurangnya jumlah air bersih dan sanitasi yang memadai
merupakan awal dari berbagai masalah kesehatan di masyarakat, seperti stunting,
kematian bayi dan ibu, penularan berbagai virusdan penyakit lainnya.

Tantangan dalam Pengelolaan Air Bersih

Permintaan akan air bersih meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk yang
cepat di lingkungan perkotaan. Keterbatasan infrastruktur air bersih dan sanitasi dalam
mengakomodasi kebutuhan penduduk yang terus bertambah. Pola curah hujan yang tidak
teratur mengakibatkan kekeringan yang lebih sering terjadi dan banjir yang lebih parah.
Perubahan iklim mempengaruhi kualitas dan ketersediaan air bersih. Aktivitas industri,
pertanian, dan domestik menyebabkan peningkatan pencemaran air. Limbah industri dan
domestik mengancam kualitas air dan kesehatan masyarakat. Infrastruktur air bersih yang
tidak memadai mengakibatkan kesenjangan akses terhadap air bersih. Kebocoran dalam
sistem distribusi air dan kurangnya sistem pengelolaan limbah yang efektif.
Solusi dalam Mengatasi Pengelolaan Air Bersih

Investasi dalam infrastruktur air bersih dan sanitasi yang memadai untuk
mengakomodasi pertumbuhan penduduk yang cepat. Pembaruan sistem distribusi air dan
pembangunan instalasi pengolahan limbah yang modern. Promosi praktik penghematan
air di antara penduduk perkotaan melalui edukasi dan kesadaran masyarakat.
Pemanfaatan teknologi yang efisien dalam penggunaan air, seperti pengolahan ulang air
limbah dan desalinasi air laut. Implementasi kebijakan pengelolaan air bersih yang
berkelanjutan dengan mempertimbangkan kebutuhan lingkungan dan keberlanjutan
ekonomi. Perlindungan ekosistem air dan upaya konservasi sumber daya air. Melibatkan
masyarakat dalam perencanaan dan implementasi solusi-solusi pengelolaan air bersih
melalui partisipasi aktif dan kesadaran akan pentingnya air bersih bagi kehidupan.

KESIMPULAN

Ketersediaan air bersih adalah kebutuhan mendasar bagi kehidupan manusia dan
merupakan sumber daya alam yang penting untuk dipertahankan dan dikelola secara
berkelanjutan. Namun, masih terdapat tantangan yang signifikan dalam pengelolaan
sumber daya air dan penyediaan akses terhadap air bersih di lingkungan perkotaan.
Pengelolaan sumber daya air yang efektif dan terpadu sangat diperlukan, mulai dari
pengelolaan sumber mata air hingga distribusi air ke rumah tangga, pertanian, dan
industri. Pentingnya pemahaman akan keterbatasan sumber daya air dan kesadaran akan
perlunya pengelolaan yang profesional menjadi kunci dalam menjaga keberlanjutan
sumber daya air.
Peran pemerintah, koorporasi, dan masyarakat dalam pengelolaan air bersih sangat
penting. Diperlukan investasi dalam infrastruktur air bersih dan sanitasi, pembaruan
sistem distribusi air, serta pembangunan instalasi pengolahan limbah yang modern.
Promosi praktik penghematan air, pemanfaatan teknologi yang efisien, dan implementasi
kebijakan pengelolaan air bersih yang berkelanjutan juga menjadi solusi yang diperlukan.
Selain itu, perlindungan ekosistem air dan konservasi sumber daya air perlu
ditekankan. Melibatkan masyarakat dalam perencanaan dan implementasi solusi-solusi
pengelolaan air bersih juga menjadi kunci keberhasilan dalam menjaga ketersediaan air
bersih bagi kehidupan manusia dan lingkungan secara keseluruhan. Dengan demikian,
upaya bersama untuk menjaga air bersih dan sanitasi akan membawa dampak positif
dalam menciptakan lingkungan perkotaan yang berkelanjutan dan sehat bagi semua.

DAFTAR PUSTAKA

Kominfo.jatimprov.go.id (2018) Sanitasi dan air bersih jadi tujuan pembangunan


berkelanjutan.Dikutip dari:
https://kominfo.jatimprov.go.id/read/umum/sanitasi-dan-air-bersih-jadi-tujuan-
pembangunan-berkelanjutan pada tanggal 4 April 2022 pukul 20.30 WIB.
Krisnayanti, D. S., Udiana, I. M., dan Benu, H. J. (2013). Studi perencanaan
pengembangan penyediaan air bersih di Kecamatan Kupang Timur Kabupaten Kupang.
Jurnal Teknik Sipil. 2(1)hlm. 71–86.
Munawaroh, M., Suyanto, E., Masrukin, M., dan Soedirman, U. J. (2020). Modal
sosial dalamprogram penyediaan air minum dan sanitasi berbasis masyarakat
berkelanjutan. Journal ofNonformal Education and Community Empowerment. 4(1) hlm.
73–82
Prasetio, A., Pangestu, A., dan Defrindo, Y. (2020). Rencana pembangunan sanitasi
berbasislingkungan di Desa Dadisari Kabupaten Tanggamus. Jurnal SENDI. 1(1) hlm.
26–32.
Sdg.komnasham.go.id (2017) Tujuan 6: Menjamin ketersediaan dan manajemen air
bersih dansanitasi yang berkelanjutan bagi semua. Dikutip
dari:https://sdg.komnasham.go.id/sdg-content/uploads/2017/04/Tujuan-6.pdf pada
tanggal 4 April2022 pukul 16.30 WIB.
Sdgs.bappenas.go.id (2020) Tujuan 6: Air bersih dan sanitasi layak. Dikutip
dari:https://sdgs.bappenas.go.id/tujuan-6/ pada tanggal 3 April 2022 pukul 21.00 WIB.
Untung, O. (1995). Menjernihkan air kotor. Jakarta: Puspa Swara.

Anda mungkin juga menyukai