Anda di halaman 1dari 15

KE L OM P O K 3

SANITASI
LINGKUN
GAN
WILAYAH
ANG G O TA
KE L OM P O K
• ELSA PUTRIANI GUNAWAS
3 (J1A120145)
• FEBRYANI AMIN (J1A120150)
• FINARTI (J1A120151)
• FITRI DWI FAUSIAH (J1A120155)
• HAVIZA ANANDA (J1A120159)
• ISTI QARINA KARIM (J1A120170)
• JULIAN ESTEFANI (J1A120173)
• MUHAMAD FIQRI (J1A120187)
APA ITU S AN ITA S I ?

Sanitasi merupakan suatu upaya kesehatan


masyarakat untuk memperbaiki dan mencegah
terjadinya masalah kesehatan yang disebabkan
oleh faktor lingkungan. Sanitasi adalah
perilaku yang disengaja dalam pembudayaan
hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran
dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan
1 Sumber air bersih
dan air minum
Air yang layak digunakan dan dikonsumsi adalah air yang hygienis
dan bersih. Syarat kondisi yang air layak konsumsi oleh manusia
berdasarkan kesehatan adalah tidak berwana, tidak berbau, dan tidak
berasa. Penggunaan air yang tidak hygienis akan berdampak kurang
baik untuk kesehatan. Air kualitas baik atau layak memenuhi
persyaratan kualitas fisik (tidak ada bau, tidak berubah warna, dan
tidak ada rasa), kualitas kimia, dan tidak mengandung
mikroorganisme. (Oktavianisya dkk., 2020)
2 Sarana Saluran
Pembuangan Air
Limbah
Air limbah adalah semua air/zat cair yang tidak lagi dipergunakan, sekalipun kualitasnya
semakin baik. Air limbah meliputi semua air kotoran yang berasal dari perumahan (kamar
mandi, kamar cuci, juga dapur) yang berasal dari industri-industri dan juga air hujan.
Keadaan SPAL pada daerah pesisir masih menjadi salah satu masalah yang perlu mendapat
perhatian yang serius. Kebanyakan masyarakat pesisir belum memprioritaskan pembuatan
SPAL yang memenuhi syarat kesehatan. Sehingga ini akan mempengaruhi vektor untuk
berkembang biak dalam SPAL yang kurang baik.
2
Lanjutan...
Pada umumnya limbah rumah tangga di Indonesia membuang limbahnya
langsung ke got (46,7 persen) dan tanpa penampungan (17,2 persen). Hanya
15,5 persen yang menggunakan penampungan tertutup di pekarangan dengan
dilengkapi SPAL (saluran pembuangan air limbah), 13,2 persen menggunakan
penampungan terbuka di pekarangan, dan 7,4 persen penampungannya di luar
pekarangan. (Meliyanti, 2018)
3 Tempat Pembuangan
Tinja
Jamban keluarga merupakan salah satu dari berbagai masalah kesehatan yang
perlu mendapatkan prioritas. Penyediaan sarana pembuangan tinja masyarakat
terutama dalam pelaksanaannya tidaklah mudah, karena menyangkut peran serta
masyarakat yang biasanya sangat erat kaitannya dengan perilaku, tingkat
ekonomi, kebudayaan, pengetahuan dan pendidikan. (Mubarok, 2021).
3
Lanjutan...

Masyarakat pesisir dalam membuang tinja lebih memilih untuk membuang tinja
di laut. Perilaku ini sudah menjadi perilaku turun temurun yang dianggap biasa.
Keadaan ini menjadi perhatian yang sangat serius karena masuk ke dalam rana
perilaku, proses perubahan ini membutuhkan waktu dan inovasi yang lebih
aktrakif.
4 Tempat Pembuangan
Sampah
Kotoran atau sampah ialah bekas kegiatan harian manusia yang berbentuk padat, cair,dan gas.
Kotoran atau sampah yang muncul dalam kegiatan sehari-hari selama manusia hidup atau
bermasyarakat menyebabkan berbagai masalah. Adanya masalah yang timbul biasanya dimulai
dari timbunan sampah, kemudian hal ini menyebar menjadi faktor masalah yang lebih banyak,
seperti masalah kesehatan serta masalah biaya pengelolaan yang mungkin bisa mempengaruhi
keadaan ekonomi masyarakat. Pengelolaan sampah sendiri sebenarnya memliki step
pengelolaan sendiri, antara lain adalah penanganan ditempat, pengumpulan kotoran,
pengangkutan kotoran, dan step terakhir ialah pemrosesan akhir. (Zuchriyastono & Purnomo,
2020)
4
Lanjutan..
Pola pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat pesisir sebagai aktor
yang dapat berperan aktif dalam mengurangi volume sampah merupakan
keputusan yang tepat dalam mengantisipasi peningkatan jumlah volume sampah
di wilayah pesisir. Peran aktif masyarakat atau individu dapat dimulai dengan
melaksanakan perilaku positif. dalam mengelola sampah seperti pengumpulan,
pewadahan, pemilahan dan melakukan daur ulang sampah untuk mengurangi
volume dan penyebaran sampah. (Ilma dkk., 2021)
5
Perumahan Sehat
Prinsip dari rumah sehat antara lain adalah lantai dan dinding rumah tidak boleh
lembab dan mudah untuk dibersihkan, ventilasi atau jendela yang cukup dengan
luas bukaan jendela minimal 1/9 luas ruang lantai agar udara dalam ruangan
dapat selalu mengalir. Selain itu juga harus tersedia sumber air bersih yang
menjadi sumber air minum. Selain persyaratan fisiologis juga harus memenuhi
unsur psikologis, rumah dapat memberikan perasaan nyaman dan aman bagi
penghuninya (Dharmayanti, dkk., 2018).
KE S E I MP UL A N Lua r
B ia sa
• Air yang layak digunakan dan dikonsumsi adalah air
yang hygienis dan bersih. Jika standar kualitas air

!
tersebut tidak terpenuhi dan tetap dikonsumsi oleh
masyarakat maka akan menimbulkan dampak yang
tidak baik bagi kesehatan, baik secara cepat dan
langsung maupun perlahan dan tidak langsung.
• Air limbah yang tidak dikelola dengan baik dapat
menimbulkan pencemaran air permukaan atau air
tanah yang mungkin digunakan untuk keperluan
KE S E I MP UL A N Lua r
3. Jamban adalah suatu ruangan yang mempunyai
fasilitas pembuangan kotoran manusia yang terdiri B ia sa
!
atas tempat jongkok atau tempat duduk dengan leher
angsa atau tanpa leher angsa (cemplung) yang
dilengkapi dengan unit penampungan kotoran dan air
untuk membersihkannya.
4. Pola pengelolaan sampah dengan melibatkan
masyarakat pesisir sebagai aktor yang dapat berperan
aktif dalam mengurangi volume sampah merupakan
KE S E I MP UL A N Lua r
5. Rumah sehat tidak harus besar dan mewah, namun
rumah sehat adalah suatu rumah yang mempunyai dan
B ia sa
!
memenuhi konsep kebersihan, kesehatan dan
keindahan. Rumah yang sehat, serasi dan teratur
sangat perlu agar fungsi dan kegunaan rumah dapat
terpenuhi dengan baik sehingga mencegah adanya
penularan dan penyebaran penyakit. Apabila sudah
memenuhi kriteria rumah sehat maka banyak manfaat
yang diperoleh antara lain dapat mencegah penyebaran
Terima
Kasih!

Anda mungkin juga menyukai