PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Indonesia.
penduduk yang tidak mempunyai akses terhadap air minum yang aman dan
finansial dan ekonomi yang berat bagi ekonomi Indonesia, tidak hanya bagi
individu tetapi juga bagi sektor publik dan perdagangan. Sanitasi yang buruk,
penyakit dan 50.000 kematian dini setiap tahun, dengan dampak ekonominya
1
senilai lebih dari 3,3 miliar dolar AS per tahun. Sanitasi yang buruk juga
menjadi penyumbang signifikan dari polusi air yang menambah biaya air
yang aman bagi rumah tangga, dan menurunkan produksi perikanan di sungai
dan danau. Biaya ekonomi yang terkait dengan polusi air oleh karena sanitasi
yang buruk saja telah melampaui 1,5 miliar dolar AS per tahun. Tahun 2006,
Indonesia kehilangan 2,3 persen produk domestik bruto yang disebabkan oleh
(STBM), yaitu: meliputi tidak buang air besar (BAB) sembarangan, mencuci
tangan pakai sabun, mengelola air minum dan makanan yang aman,
2
mengelola sampah dengan benar , mengelola limbah air rumah tangga dengan
aman.
lingkup sanitasi dasar yakni sarana penyediaan air bersih, sarana jamban
dengan populasi median (MP) dari 657.015; D = 0,5599) dan terendah untuk
akses sumber air yang diperbaiki terdapat di Uganda pada tahun 2008 (N = 56
mereka yang kurang fasilitas terdapat di Kenya pada tahun 2009 (N = 158;
Pada tahun 2009, setengah dari seluruh rumah tangga di Indonesia dan
3
terhadap sanitasi. Target sanitasi MDG’s di Indonesia berupaya dalam
Bangladesh, hampir dua pertiga dari semua rumah tangga memiliki akses
yang berkelanjutan terhadap sanitasi pada tahun 2009. Target MDG dalam
pada tahun 2015. Pada tahun 2010, sekitar sepertiga dari penduduk pedesaan
Pada bulan Agustus dan September 2008, proyek Global Impact Team
terdiri dari seleksi desa diikuti oleh pemilihan rumah tangga. Dari delapan
kriteria seperti tingkat air dan akses sanitasi dan kemiskinan. Delapan
Ngawi, Madiun, Jombang, dan Blitar. Tiga belas rumah tangga secara acak
dipilih untuk dimasukkan dalam survei dasar dari daftar rumah tangga yang
mencakup seluruh rumah tangga dengan anak-anak di bawah usia dua tahun.
di bawah usia dua; dalam kasus ini, rumah tangga dengan anak-anak di bawah
usia lima tahun yang diganti. Sebanyak 2.080 rumah tangga yang termasuk
4
Sekitar 40% dari rumah tangga yang disurvei melaporkan bahwa
buang air besar secara terbuka. Kemudian 11% menggunakan fasilitas sanitasi
yang tidak digarap dan sisanya 49% rumah tangga menggunakan fasilitas
secara baik. Di antara rumah tangga dengan fasilitas ditingkatkan, 71% dari
semua rumah tangga memiliki fasilitas yang baik secara pribadi dan 29%
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
5
D. Manfaat Penulisan
6
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Sanitasi
efek merusak perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia.
kesehatan lingkungan yang meliputi cara dan usaha individu atau masyarakat
manusia.
lingkungan meliputi :
7
1. Penyediaan air minum.
6. Hygiene makanan.
8. Pengendalian radiasi.
dan biologis.
13. Aspek kesehatan lingkungan dan transportasi udara, laut dan darat.
8
Dari ruang lingkup sanitasi lingkungan di atas tempat-tempat umum
sanitasi yang akan kami bahas adalah mengenai air bersih/air minum dan
manusia akan air sangat kompleks antara lain untuk minum, masak,
negara maju tiap orang memerlukan air antara 60-120 liter per hari.
memerlukan air antara 30-60 liter per hari (Mubarak dan Chayatin,
2009).
per hari berkisar antara 150-200 liter atau 35-40 galon. Kebutuhan air
9
Air yang diperuntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari
sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih
tangga.
a. Syarat Kuantitas
12 liter, minum 2 liter, cuci pakaian 10,7 liter, kebersihan rumah 31,4
b. Syarat Kualitas
10
Syarat kualitas meliputi parameter fisik, kimia, mikrobiologis dan
secara fisik yaitu, tidak berbau, tidak berasa, tidak keruh (jernih) dan
tidak bewarna.
Air yang baik adalah air yang tidak tercemar secara berlebihan
oleh zat-zat kimia yang berbahaya bagi kesehatan antara lain Air raksa
(Hg), Aluminium (Al), Arsen (As), Barium (Ba), Besi (Fe), Flourida
(F), Calsium (Ca), Derajat keasaman (pH) dan zat-zat kimia lainnya.
tidak baik lagi bagi kesehatan dan material yang digunakan manusia,
11
3). Parameter Mikrobiologis
2. Penyediaan Jamban
a. Pengertian Jamban
permukaan,
meter,
12
3. Konstruksi kuat,
berwarna terang,
9. Murah,
10. Memiliki saluran dan pembuangan akhir yang baik yaitu lubang
lingkungannya.
yang aman,
penyakit,
lingkungan.
13
Jamban hendaknya selalu dijaga dan dipelihara dengan baik.
Adapun cara pemeliharaan yang baik menurut Depkes RI, 2004 adalah
sebagai berikut :
dilakukan dengan :
jamban,
tinja.
14
b. Jenis-Jenis Jamban
(Notoatmodjo, 2003) :
rumah jamban dan tanpa tutup. Hal yang perlu diperhatikan disini
adalah bahwa jamban ini tidak boleh terlalu dalam, sebab bila terlalu
1,5-3 meter dan jarak dari sumber air minum sekurang-kurangnya 1,5
15
Jamban angsa trine ini bukanlah merupakan type jamban
(bowl) nya saja, yaitu dengan bentuk leher angsa yang dapat
atau penahan bau dan mencegah lalat kontak dengan kotoran. Untuk
type angsa trine ini akan memerlukan persediaan air yang cukup untuk
tidak sehat. Penyakitpenyakit terkait dengan ini meliputi disentri, kolera dan
berdarah, kudis, penyakit pernapasan kronis dan infeksi parasit usus. Selain
untuk air bersih dan data dari sensus tahun 2010 menunjukkan bahwa
Indonesia harus mencapai tambahan 56,8 juta orang dengan persediaan air
bersih pada tahun 2015. Di sisi lain, jika kriteria Program Pemantauan
16
harus mencapai tambahan 36,3 juta orang pada tahun 2015. Saat ini, bahkan
Yogyakarta), sekitar satu dari tiga rumah tangga tidak memiliki akses ke
tambahan 26 juta orang dengan sanitasi yang lebih baik pada tahun 2015.
Sekitar 17 persen rumah tangga pada tahun 2010 atau sekitar 41 juta
orang masih buang air besar di tempat terbuka. Ini meliputi lebih dari
kami dapat mengambil/membuat solusi dari masalah yang ada pada jurnal
tersebut, yaitu:
17
a). Perlunya kesadaran dari masyarakat khususnya dalam menjaga dan
komunitas.
a). Perlunya pemetaan wilayah yang kesulitan air bersih agar bisa
18
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
lingkup. Akan tetapi, yang kami bahas hanya 2 ruang lingkup sanitasi sesuai
yang terdapat pada jurnal kami yaitu penyediaan air bersih dan penyediaan
akibat sanitasi yang buruk. Adapun solusi untuk mengatasi masalah sanitasi
perlunya pemetaan wilayah yang kesulitan air bersih agar bisa diketahui
B. Saran
19
DAFTAR PUSTAKA
http://lacaxcom.blogspot.co.id/2015/03/makalah-sanitasi-dan-
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/30694/4/Chapter
http://www.unicef.org/indonesia/id/A8_-
20