PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Indonesia merupakan negara dengan sistem sanitasi (pengelolaan air limbah domestic).
Pembuangan akhir limbah tinjaumumnya dibuang menggunakan beberapa cara antara lain
dengan menggunakan septic tank, dibuang langsung ke sungaiatau danau, dibuang ke tanah ,
dan ada juga yang dibuang kekolam atau pantai. Di beberapa daerah pedesaan di Indonesia,
masih banyak dijumpai masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinandengan sanitasi
yang sangat minim.
Permasalahan sanitasi di Indonesia dewasa ini masih menjadi suatu permasalahan yang
sangat kompleks dan urgent. Masih banyak daerah-daerah di Indonesia bahkan di daerah
ibukota sendiri yang mengalami permasalahan sanitasi. Padahal sanitasi juga dapat menjadi
tolok ukur dan faktor pendukung sebuah kesejahteraan bagi masyarakat.
Masih sering dijumpaisebagian masyarakat yang membuang hajatnya di sungai karenatidak
mempunyai saluran pembuangan khusus untuk pembuanganair limbah rumah tangga maupun
air buangan dari kamarmandi. Bahkan terkadang masih dijumpai masyarakat yangmembuang
Sanitasi merupakan salah satu komponen dari kesehatan lingkungan, yaitu perilaku yang
disengaja untuk membudayakan hidup bersih untuk mencegah manusia bersentuh langsung
dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya, dengan harapan dapat menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia.Hal ini terjadi selain disebabkan karena factor ekonomi,
faktorkebiasaan yang sulit dirubah dan kualitas pendidikan yangrelative rendah dari masyarakat
pun memang sangatberpengaruh besar terhadap pola hidup masyarakat.
Dalam penerapannya dimasyarakat, sanitasi meliputi penyediaan air, pengolaan limbah,
pengolaan sampah, control vector, pencegahan dan pengontrolan pencemaran tanah, sanitasi
makanan, serta pencemaran udara.
Sanitasi sangat menentukan keberhasilan dari paradigma pembangunan kesehatan
lingkungan lima tahun ke depan yang lebih menekankan pada aspek pencegahan dari aspek
pengobatan. Dengan adanya upaya pencegahan yang baik, angka kejadian penyakit yang
1
terkait dengan kondisi lingkungan dapat di cegah. Selain itu anggaran yang diperlukan untuk
preventif juga relative lebih terjangkau daripada melakukan upaya pengobatan.
Menurut beberapa literatur yang disebut tempat umum adalah suatu tempat dimana orang
banyak atau masyarakat umum berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara sementara
(insidentil) maupun secara terus menerus (permanent), baik membayar mapupun tidak
membayar.
Dari latar belakang yang telah penulis jabarkan diatas maka penulis mengambil judul
dalam makalah ini adalahh “Sanitasi Tempat Dan Fasilitas Umum”
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sanitasi tempat?
2. Bagimana pengelolaaan sanitasi Tempat-tempat umum (STTU)?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahu dan memahami pengertian dari Sanitasi
2. Memahami pengelolaan sanitasi tempat-tempat umum (STTU).
D. Manfaat Penulisan
Dalam penulisan makalah diharapkan dapat bermanfaat bagi peihak bagi semua pihak
yang terlibat didalamnya, dengan tujuan agar adanya pemahaman dan peningkatan mengenai
pelaksanaan penglolaan sanitasi tempat-tempat umum (STTU).
E. Metode Penulisan
Dalam makalah ini penulis mengambil sumber materi dari buku dan browsing internet.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Definisi lain dari sanitasi adalah segala upaya yang dilakukan untuk menjamin
terwujudnya kondisi yang memenuhi persyaratan kesehatan. Sementara beberapa definisi lainnya
menitik beratkan pada pemutusan mata rantai kuman dari sumber penularannya dan
pengendalian lingkungan.
Menurut Mukono, (2000). Mengemukakn bahawa :
“Sanitasi Tempat-Tempat Umum (STTU) merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang
berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
3
menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat
dicegah (Adriyani, 2005). STTU merupakan problem kesehatan masyarakat yang cukup
mendesak. Karena tempat-tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala macam
penyakit terutama penyakit-penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan
demikian STTU harus memenuhi syarat-syarat kesehatan dalam arti melindungi, memelihara,
dan mempertinggi derajat kesehatan masyarakat”
.
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan yang
berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya atau
menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat
dicegah (Fahmi, 2009). Sanitasi tempat-tempat umum menurut Mukono (2006), merupakan
problem kesehatan masyarakat yang cukup mendesak. Karena tempat umum merupakan tempat
bertemunya segala macam masyarakat dengan segala penyakit yang dipunyai oleh masyarakat.
4
C. Macam-macam Tempat Umum
1. Masjid
2. Gereja
3. Pasar
4. Salon kecantikan
5. Rumah Makan
6. Terminal
7. Sekolah dasar
8. Hotel, dll.
5
keahlian khusus untukmasing masing jenis zat, pengolahan makanan dan minuman Meliputi hal-
hal sebagai berikut, pengadaan bahan makanan/bahan baku, Penyimpanan bahan
makanan/bahanbaku, Pengolahan makanan, Pengangkutan makanan, Penyimpanan makanan,
Penyajian makanan.
Hambatan yang sangat sering dijumpai dalam pelaksanaan sanitasi di tempat-tempat
umum, diantaranya adalah Belum adanya pengertian dari para pengusaha, pemerintah mengenai
peraturan per undang-undangn yang menyangkut sanitasi umum kaitannya dengan usaha
kesehtan masyaraka, belum mengetahui/kesadaran mengenai pentingnya usaha pengeloilan
sanotasi, untuk menghindari terjadinya kecelakaan atau penularan penyakit, adanya sikap
keberatan dari pengusaha atau pihak-pihak tertentu untuk memenuhi persyaratan-persyaratan
karena memerlukan biaya ekstra, belum adanya adanya sikap apatis dari masyarakat tentang
adanya peraturan/persyaratan Standar sanitasi fasilitas umum, Belum semua peralatan dimiliki
oleh tenaga pengawas pada standar yang tepat, masih terbatasnya pengetahan petugas dalam
melaksanakan pengawasan, masih minimnya dana yang dialokasikan untuk pengawasan, belum
semua wilayah memiliki saran transportasi untuk melakukan kegiatan pengawasan
Oleh sebab itu tempat umum merupakan tempat menyebarnya segala penyakit terutama
penyakit yang medianya makanan, minuman, udara dan air. Dengan demikian sanitasi tempat-
tempat umum harus memenuhi persyaratan kesehatan dalam arti melindungi, memelihara, dan
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Tempat-tempat umum harus mempunyai kriteria
sebagai berikut :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umum, artinya masyarakat boleh keluar masuk ruangan
tempat umum dengan membayar atau tanpa membayar.
2. Harus ada gedung/tempat peranan, artinya harus ada tempat tertentu dimana masyarakat
melakukan aktivitas tertentu.
3. Harus ada aktivitas, artinya pengelolaan dan aktivitas dari pengunjung tempat-tempat
umum tersebut.
4. Harus ada fasilitas, artinya tempat-tempat umum tersebut harus sesuai dengan ramainya,
harus mempunyai fasilitas tertentu yang mutlak diperlukan sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di tempat-tempat umum.
Tempat atau sarana layanan umum yang wajib menyelenggarakan sanitasi lingkungan
antara lain, tempat umum atau sarana umum yang dikelola secara komersial, tempat yang
6
memfasilitasi terjadinya penularan penyakit, atau tempat layanan umum yang intensitas jumlah
dan waktu kunjungannya tinggi.
Tempat umum adalah suatu tempat dimana orang banyak atau masyarakat umum
berkumpul untuk melakukan kegiatan baik secara sementara (insidentil) maupun secara terus
menerus (permanent), baik membayar mapupun tidak membayar.
Kriteria suatu tempat umum adalah terpenuhinya beberapa syarat :
1. Diperuntukkan bagi masyarakat umm
2. Harus ada gedung/tempat yang permanen
3. Harus ada aktivitas (pengusaha, pegawai, pengunjung)
4. Harus ada fasilitas (SAB, WC, Urinoir, tempat sampah, dan lain-lain)
Sedangkan yang disebut sanitasi tempat-tempat umum adalah suatau usaha untuk
mengawasi dan mencegah kerugian akibat dari tidak terawatnya tempat-tempat umum tersebut
yang mengakibatkan timbul dan menularnya berbagai jenis penyakit.
Sasaran khusus yang harus diberikan dalam pengawasn tempat-tempat umum meliputi :
1. Manusia sebagai pelaksana kegiatan
2. Alat-alat kebersihan
3. Tempat kegiatan
Kenapa sanitasi di tempat-tempat umum sangat diperlukan karena Adanya kumpulan
manusia yang berhubungan langsung dengan lingkungan, kurangnya pengertian dari masyarakat
mengenai masalah kesehatan, kurangnya fasilitas sanitasi yang baik, adanya kemungkinan besar
terjadinya penularan penyakit, adanya kemungkinan terjadinya kecelakaan dan adanya tuntutan
physical dan mental confort.
Langkah-langkah dalam implementasi usaha pengelolaan Sanitasi umum adalah
Identifikasi masalah, pemeriksaan, evaluasi, pencatatan dan pelaporan
Kegiatan pemeriksaan yaitu kegiatan melihat dan menyaksikan secara langsung di tempat
serta menilai tentang keadaan atau tindakan yang dilakukan serta memberikan petunjuk atau
saran-saran perbaikan. Pemeriksaan dilakukan terhadap faktor lingkungan dan
perlengkapan/peralatan sesuai dengan persyaratan dan kebersihannya, misalnya: lingkungan
pekarangan, bangunan, persediaan air bersih, cara pembuangan sampah dan air kotor,
perlengkapan WC dan urinoir, dan sebagainya. Dalam kegiatan ini pemeriksa juga memberikan
bimbingan dan petunjuk kepada pemilik/pengelola dan pengguna yang melakukan kegiatan
7
yang meliputi cara-cara pencegahan penyakit, kebersihan, kebiasaan dan cara kerja yang baik
dan lain sebagainya.
Kegiatan pengawasan yaitu pengamatan secara terus menerus perkembangan kegiatan,
tindakan serta usaha tindak lanjut dari hasil pemeriksaan.
Guna memperbaiki kondisi sanitasi berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah,
diantaranya adalah agenda penyiapan langkah langkah penting pembangunan sanitasi yang
sejalan dengan pencapaian sasaran, kesepakatan pemerintah dengan para stakeholder yang terkait
dengan pengelolaan dan pembangunan sanitasi akan perlunya peningkatan kesadaran dan
komitmen pemerintah di semua tingkatan pembangunan sanitasi, mendorong akselerasi
pembangunan sanitasi dan lahirnya program Persepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman
yang terintegrasi dan terpadu. Guna meningkatkan kualitas dan peningkatan pelayanan dan
penyediaan Sanitasi dengan tepat.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sanitasi adalah perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud
mencegah manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya
dengan harapan usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia. Ruang lingkup
sanitasi Berdasarkan pengertiannya yang dimaksud dengansanitasi adalah suatu upaya
pencegahan penyakit yang menitik beratkan kegiatannya kepada usaha-usaha kesehatan
lingkungan hidup manusia, yang mencakup diantaranya : pengelolaan air besih, pengelolaan
sampah dan limbah, Pengolahan makanan dan minuman.
Sanitasi tempat-tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat hubungannya dengan timbulnya
atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugian yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut
dapat dicegah. Hambatan yang sangat sering dijumpai dalam pelaksanaan sanitasi di tempat-
tempat umum meliputi: Belum adanya pengertian, Belum mengetahui/kesadaran, adanya sikap
keberatan dari pengusaha atau pihak-pihak tertentu, belum adanya adanya sikap apatis dari
masyarakat, Belum semua peralatan dimiliki oleh tenaga pengawas pada standar yang tepat,
masih terbatasnya pengetahan petugas, masih minimnya dan Belum semua wilayah memiliki
saran transportasi untuk kegiatan pengawasan.
B. Saran
Sanitasi Tempat-tempat umum merpakan hal yang sangat penting oleh karena pengelolaan
pengawasan pemeliharan dan pengembangan Sanitasi tempat-tempat umum hendaknya
dulakuakn secara intensif dan didukung dengan sarana dan prasarana yang memadai.
9
DAFTAR PUSTAKA
Hilal, Nur (2008). Penyehatan Tanah dan Pengelolaan Ssampah Padat. JKL: Purwokerto.
Mukono,. (2000). Prinsip Dasar Kesehatan Lingkungan. Airlangga University Press : Surabaya.
10