Anda di halaman 1dari 27

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Sanitasi tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat berhubungan
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugiaan
yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah. Tempat-tempat
umum merupakan tempat kegiatan bagi umum yang mempunyai tempat,
sarana dan kegiatan tetap, diselenggarakan oleh badan pariwisata, swasta,
dan atau perorangan yang di pergunakan langsung oleh masyarakat.
Tempat tempat umum memiliki potensi sebagai tempat terjadinya
penularan penyakit ,pencemaran lingkungan ataupun gangguan Kesehatan
lainnya. Kondisi lingkungan tempat-tempat umum yang tidak terpelihara
akan menambah besarnya resiko penyebaran penyakit serta pencemaran
lingkungan sehingga di perlu dilakukan upaya pencegahan dengan
menerapkan sanitasi lingkungan yang baik.
Tempat-tempat umum selain perlu dilakukan pengawasan juga perlu
dijaga sanitasinya, seperti halnya tempat-tempat umum dari segi
transportasi baik darat, air dan udara karena pasalnya tempat-tempat umum
itu menjadi semacam indikator berbagai bidang sosial dan ekonomi. Salah
satu hal utama dalam bidang sosial, tempat-tempat umum seperti
pemandian umum yang dijadikan sebagai tempat umum untuk kegiatan
mandi, releksasi atau rekreasi. Karena digunakan untuk kegiatan mandi
yang digunakan secara bersama-sama dalam satu tempat atau kolam
mandian yang dapat memungkinkan untuk menimbulkan berbagai
gangguan kesehatan dan tercemarnya lingkungan dari berbagai aspek.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa pengertian Sanitasi, Hygiene, pemandian umum, dan sanitasi
tempat pemandiaan umum?
2. Apa pengertian kolam renang dan sanitasi kolam renang?

1
3. Apa saja persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan kolam
renang?
4. Apa saja persyaratan air kolam renang?
5. Apa Peranan Sanitasi di tempat pemandiaan umum /kolam renang?

1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Sanitasi, Hygiene, pemandiaan umum
dan Sanitasi tempat pemandiaan umum.
2. Untuk mengetahui pengertian kolam renang dan sanitasi kolam renang.
3. Untuk mengetahui persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan
kolam renang.
4. Untuk mengetahui persyaratan air kolam renang.
5. Untuk mengetahui peranan sanitasi di tempat pemandian umum/kolam
renang.

2
BAB II
PEMBAHASAAN

2.1 Pengertian Sanitasi, Hygiene, Pemandiaan Umum, dan Sanitasi


Pemandian Umum

A. Sanitasi
Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation
yang diartikan sebagai penjagaan kesehatan. Ehler dan Steel
mengemukakan bahwa sanitasi adalah usaha – usaha pengawasan
yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat menjadi
mata rantai penularan penyakit. Sedangkan menurut Azwar
mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kegiatan
masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan teknik
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Isnaini,
2014).
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah
suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik
yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal – hal
yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup (Huda, 2016).
Sedangkan menurut Notoatmodjo, sanitasi itu sendiri
merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih
dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan
kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia,
sedangkan untuk pengertian dari sanitasi lingkungan adalah status
kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan,
pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya
(Huda, 2016).

3
B. Hygiene
Pengertian Hygiene merupakan suatu upaya atau juga
tindakan dalam menjaga/ meningkatkan kebersihan serta
kesehatan itu dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap
seluruh individu dan juga faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Tujuannya ialah supaya tiap-tiap individu itu
tidak terkena kuman penyebab penyakit (Depkes RI, 1994).
Menurut UU No. 2 Tahun 1966 Dinyatakan bahwa
pengertian hygiene ini merupakan semua usaha untuk
memelihara, melindungi, serta juga meningkatkan derajat
kesehatan badan, jiwa, baik itu untuk umum atau juga perorangan
yang memiliki tujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup
yang sehat, dan juga meningkatkan kesehatan dalam
perikemanusiaan.
1) Menurut Brownell
Beliau menyatakan bahwa Pengertian hygiene ini
merupakan cara manusia dalam menjaga serta memelihara
kesehatannya.
2) Menurut Gosh
Beliau menyatakan bahwa pengertian hygiene ialah suatu
ilmu di bidang kesehatan yang melingkupi seluruh faktor
yang mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik
individu atau juga masyarakat.
3) Menurut Prescott
Beliau menggemukakan pendapatnya bahwa pengertian
hygiene ini dibagi ke dalam dua aspek, yakni menyangkut
individu (Personal Hygiene) serta juga menyangkut
lingkungan (Environment).

C. Pemandian Umum
Pemandian umum adalah fasilitas pemandian public yang dapat
diakses segolongan masyarakat pengguna. Pemandian umum

4
muncul dari kebutuhan masyarakat akan kesehatan, kebersihan,
dan sanitasi. Pemandian umum juga dapat berperan dalam system
social sebagai tempat bergaul dan berkumpul.

D. Sanitasi Pemandian Umum


a) Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu
Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air
Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus
Per Aqua, dan Pemandian Umum. Definisi Pemandian
Umum adalah tempat dan fasilitas umum dengan
menggunakan air alam tanpa pengolahan terlebih dahulu
yang digunakan untuk kegiatan mandi, relaksasi, rekreasi,
atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas lainnya.
b) Sanitasi pemandian umum merupakan suatu usaha yang
menitik beratkan pada pengawasan dan pengendaliaan
terhadap factor fisik lingkungan yang dapat mempengaruhi
kesehatan manusia. Adapun macam-macam tempat
pemandian umum:
Dipandang dari segi bangunannya:
1. Pemandian alam (natural bathing place)
Pemandian alam terdiri dari, pemandian pantai laut,
telaga, sungai dsb. Pengawasan sanitasi tipe ini sulit
sekali di lakukan, yang perlu diperhatikan adalah
lingkungan sekitar pemandian tersebut harus dijaga
kebersihannya terutama saluran pembuangan air limbah,
pembuangan tinja, buangan bahan-bahan kimia dan radio
aktif.
2. Pemandian buatan (artificial swimming pool)

5
Di pandang dari segi kegunannya:
1. Publik swimming pool, yaitu kolam renang yang di
gunakan bagi masyarakat umum
2. Private swimming pool, yaitu kolam renang yang
digunakan untuk kepentingan perorangan atau jawatan.

2.2 Definisi Kolam Renang, Sanitasi Kolam Renang dan Macam-


macam Kolam Renang

A. Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
Umum. Kolam berenang adalah fasilitas umum berupa kontruksi
kolam berisi air bersih yang telah di olah dan di lengkapi dengan
fasilitas kenyamanan dan pengamanan, baik terletak di dalam
maupun luar bangunan yang digunakan untuk berenang, rekreasi,
atau olahraga lainnya.
Menurut Menteri kesehatan dalam Permenkes
No.061/MENKES/Per/I/1991 tentang persyaratan kesehatan
kolam renang dan pemandian umum menyatakan “ kolam renang
adalah suatu usaha bagi umum yang meyediakan tempat untuk
berenang ,berekreasi, berolahraga serta juga pelayanan lainnya
menggunakan air bersih yang telah diolah.

B. Sanitasi Kolam Renang


Sanitasi kolam renang adalah usaha dan pengendalian pada
kolam renang agar semua factor yang dapat memeberikan
pengaruh terhadap manusia terutama yang merugikan atau
berbahaya yang dapat di cegah.

6
Sanitasi kolam renang merupakan usaha pengawasan dan
pengendaliaan terhadap factor fisik yang dapat memepengaruhi
kesehatan manusia.sanitasi kolam renang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum
sehingga penyebaran penyakit, keracunan dan kecelakaan dapat
di cegah (setiowati,2011).
Ruanto (2015) juga menyatakan bahwa kondisi kebersihan
lingkungan kolam renang penting dilakukan dengan tujuaan
mencegah potensitempat menjadi sarana perkembangbiakan bibit
penyakit.
Kolam renang merupakan media yang dapat menularkan
penyakit kepada masyarakat, hal ini dapat terjadi apabila kualitas
air kolam renang tidak sesuai dengan standar persyaratan kualitas
air kolam renang seerti yang tercantum pada permenkes no 416/
1999 tentang syarat-syarat kualitas air bersih .kualitas kolam
renang yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi salah satu
penyebab berkembangnya bakteri dan kuman dalam air yang
mungkin saja telah terdapat secara langsung dalam air mupun
melalui penyakit kulit pada pengguna kolam renang yang dapat
berpindah pada air kolam renang yang dapat menginfeksi
pengguna kolam renang
Kondisi sanitasi lingkungan kolam renang yang beruk dapat
disebabkan karenan kurangnya pengelolahan kebersihan.
Kebersihan lingkungan kolam renang merupakan hal penting
yang perlu di perhatikan karenan berhubungan dengan aspek
kesehatan terutama factor prnularan penykait di lingkungan
kolam renang (mukono, 2001:107)
Kolam renang idealnya adalah kolam renang yang senantiasa
memenuhi syarat keamanan, kebersihan, dan kenyamanan. Bagi
para pengunjung namun tetap harus mengedepankan kemanan
terutama untuk fasilitas penunjang yang berada di dalam area
kolam renang.

7
C. Macam dan Tipe Kolam Renang
1) Menurut Elfizunianti (2001), macam-macam kolam renang
dipandang dari segi lokasinnya, dibedakakan menjadi dua
macam:
1. Indoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di
halaman perumahan atau pemukiman penduduk. Kolam
renang seperti ini biasannya di miliki dan di peruntukkan
bagi perorangan atau kelompok yang di gunakan untuk
keluarga atau tamu-tamunya.
2. Outdoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di luar
halaman pemukiman penduduk, kolam renang semacam
ini biasanya di peruntukan bagi umum.

2) Berdasarkan pemakaianya, kolam renang dapat dibagi


menjadi 3 yaitu:
1. Kolam renang perorangan (Private swimming pool)
adalah kolam renang milik pribadi yang terletak di rumah
perseorangan.
2. Kolam renang semi umum (Semi public swimming pool)
adalah kolam renang yang biasanya terdapat di hotel,
sekolah, atau perumahan sehingga tidak semua orang
dapat menggunakannya.
3. Kolam renang umum (Public swimming pool) adalah
kolam renang yang di peruntukan untuk umum yang
biasanya tedapat di perkotaan.

3) Menurut Elpizunarti (2001) berdasarkan cara pengisian air


pada pemandiaan buatan termasuk kolam renang,dapat
dibedakan menjadi 3 tipe,yaitu:
1. Fill and draw pool, yaitu pengisian air kolam renang yang
apabila kondisi airnya kotor akan diganti secara
keseluruhan. Penentuan kondisi air tersebut ditetapkan

8
dengan melihat kondisi fisik air atau dari jumlah perenang
yang menggunakan
2. Fill trough pool, yaitu system aliran dimana air didalam
kolam akan terus menerus berganti dengan yang baru.
Tipe ini dianggap yang terbaik namun membutuhkan
banyak air yang berasal dari atu mata air di alam
3. Recirculation pool, merupakan tipe pengisian air kolam
renang dimana airnnya di alirkan secara sirkulasi dan
menyaring air kotor dalam filter-filter

2.3 Persyaratan Sanitasi di Kolam Renang


Menurut Menteri kesehatan dalam Permenkes
No.061/MENKES/Per/ I / 1991. Tentang persyaratan kesehatan
kolam renang dan pemandian umum. Kolam renang haruss
memenuhi 5 persyaratan umum meliputi lingkungan kolam renang
dan bangunan kolam renang, persyaratan tata bangunan, persyartan
kontruksi bangunan, persyaratan kelengkapan kolam renang, dan
persyaratan bangunan serta fasilitas kolam renang. Syarat kolam
renang yang ideal adalah memenuhi keamanan, kebersihan, dan
kenyamanan.
A. Persyaratan umum
1) Lingkungan kolam renang harus selalu dalam keadaan bersih
dan dapat mencegah kemungkinan terjadinya
penularanpenyakit serta tidak menjadi sarang dan
perkembangbiakan vector penular penyakit.
2) Bengunan kolam renang dan semua peralatan yang di
gunakan harus memenuhi persyaratan kesehatan serta dapat
mencegah terjadinnya kecelakaan.

9
B. Persyaratan tata bangunan
Setiap bangunan di lingkungan kolam renang harus tertata sesuai
fungsinnya dan harus memenuhi persyaratan kesehatan sehingga
tidak menyebabkan pencemaran terhadap air kolam renang.

C. Persyaratan kontruksi bangunan


1) Lantai
 Lantai kolam renang harus kuat, kedap air, memiliki
permukaan yang rata, tidak licin, dan mudah di bersihkan
 Lantai kolam renang yang selalau kontak dengan air
harus memiliki kemiringan yang cukup (2-3%) ke arah
saluran pembuangan air limbah
2) Dinding kolam renang
 Permukaan dinding harus mudah di bersihkan
 Permukaan dinding yang selalu kontak dengan air harus
terbuat daribahan yang kuat dan kedap air.
3) Ventilasi
System ventilasi harus dapat menjamin peredaraan udara di
dalam ruang dengan baik.
4) System pencahayaan
 Tersedia sarana pencahayaan dengan intensitas yang
sesuai
 Untuk kolam renang yang digunakan saat malam hari
atap harus di lengkapi dengan lampu berkapasisitas 12
volt
5) Atap
Atap tidak bocor agar tidak memeungkinkan terjadinnya
genangan air.
6) Langit- langit
Langit-langit harus memiliki ketingggian minimal 2,5 meter
dari lantai dan mudah di bersihkan.
7) Pintu

10
Pintu harus dapat mencegah masuknya vector penyakit
seperti serangga,tikus ,dan binatang pengganggu lainnya.

D. Persyaratan kelengkapan kolam renang


Kolam renang harus memiliki fasilitas kelengkapan diantaranya
bak cuci kaki, kamar dan pancuran bilas, kamar ganti dan
penitipan barang, kamar p3k, fasilitas sanitasi (bak sampah,
jamban serta tempat cuci tangan) dan gudang bahan-bahan kimia
dan perlegkapan lain.

E. Persyaratan bangunan dan fasilitas sanitasi


1) Area kolam renang
 Harus ada pemisah yang jelas antara area kolam renang
dengan area lainnya.
 Kolam harus selalu terisis air dengan penuh.
 Jumlah maksimum perenang adalah sebanding
denganluas permukaan kolam dibagi 3m³.
 Lantai dan dinding kolam renang harus kuat,kedap
air,rata ,berwarna terang ,dan mudah dibersihkan.sudut
dinding dan dasar kolam harus melengkung.
 Saluran air yang masuk ke kolam renang harus terjamin
tidak terjadi kontak antara air bersih yang masuk dengan
air kotor. Lubang pembuangan air kotor harus berada di
dasar kolam renang yang paling rendah dan
berseberangan dengan lubang masuknya air.
 Lubang saluran pembuangan air kolam di lengkapi
dengan ruji tidak membahyakan perenang .
 Kolam berkedalaman <1,5 meter, kemiringan lantai
>10% pada kedalaman >1,5 meter kemiringan lantai
kolam tidak >30% .
 Dinding kolam renang harus rata dan vartikal ,jika
terdapat injakan maka pegangan dan tangga tidak boleh

11
ada penonjolan ,terbuat daribahan berbentuk bulat dan
tahan karat.
 Kolam harus di lengkapi dengan saluran peluap di kedua
sisinya.
 Lantai tepi kolam harus kedap air dan memiliki lebar
minimal 1 meter ,tidak licin ,dan permukaanya miring
keluar kolam.
 Pada setiap kolam harus ada tanda yang menunjukkan
kedalaman kolam dan tanda pemisah untuk orang yang
dapat berenang dan tidak dapat berenang.
 Apabila da papan loncat dan papan luncur ,harus
memenuhi ketentuan teknis untuk mencegah kecelakaan.
2) Bak cuci kaki
 Harus terdapat bak cuci kaki yang berukuran minimal
Panjang 1,5 meter ,lebar 1,5 meter ,dan kedalaman 20 cm
dengan pengisian air yang penuh.
 Kadar sisa khlor pada air bak cuci kaki kurang lebih 2
ppm.
3) Kamar dan pancuran bilas
 Minimal teerdapat 1 pancuran bilas untu 40 perenang.
 Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dengan
pancuran bilas untuk wanita.
4) Tempat sampah
 Memiliki tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa
mengotori tangan
 Tempat sampah terbuat dari bahan yang ringan ,tahan
karat, kedap air ,dan mempunyai permukaan yang halus
pada bagian dalamnya.
 Tempat sampah harus mudah dibersihkan dan memiliki
volume yang sesuai untuk menampung sampah dari tiap
kegiatan.

12
 Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang
tidak terbuat dari beton permenen dan tidak menjadi
tempat perindukan vector penyakit.
 Tempat pengumpulan sampah sementara harus di
kosongkan minimal 3 x24 jam.
5) Jamban dan peturasan
 Tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 0rang
wanita dan 1 buah jamban untuk 60 orang pria dan harus
terpisah antara jamban untuk wanita dan pria.
 Tersedia 1 buah peterusan untuk 60 orang pria.
 Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah
pengunjung diatas,maka harus di sediakan 2 buah
jamban dan 2 buah peterusan untuk pria dan 3buah
jamban untuk wanita
 Jamban yang tersedia kedap air dan tidak licin ,dinding
berwarna terang, jamban leher angsa ,memiliki ventilasi
dan penerangan cukup, tersedia air pembersih yang
cukup dan memiliki luas lantai minimal 1 m²
 Kontruksi peturasan terbuat dari bahan kedap air ,tahan
karat ,system leher angsa ,luas lantai 1,5 m²
 Jika peturusan dibuat system talang atau memanjang
,maka untuk tiap satu peturusan penjaganya minimal 60
meter.
6) Temapt cuci tangan
Temapt cuci tangan terletak di tempat yang mudah di
jangkau dan berdekatan dengan jamban peturusan dan kamar
ganti pakaian sertadi lengkapi dengan sabun,pengering
tangan dan cermin.
7) Gudang bahan kimia
 Tersedia Gudang khusus untuk tempat pengelolahan
bahan kimia

13
 Penempatan kalsium hipoklorit harus terpisah dengan
alimunium sulfat atau bahan-bahan kimia lainnya.
8) Perlengkapan lain
 Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain
larangan bagi penderita penyakit kulit ,penyakit dalam
,penyakit epilepsy,penyakit jantung dan lain-lain.
 Tersediannya perlengkapan pertolongan bagi
perenang,anatara lain: pelampung,tali penyelamat dan
lain-lain
 Tersedia alat pengukur kadar ph dan sisa khlor air kolam
renang secara berkala. Hasil pengukuran sisa khlor dan
ph air kolam renang harian di umumkan kepada
pengunjung melalui papan pengumuman .
 Tersedia tata tertip berenang dan anjuran menjaga
kebersihan.

F. Persyaratan lingkungan dan bangunan kolam renang


Dalam Permenkes No. 061/Menkes/per/1991 disebutkan
persyaratan kesehatan lingkungan kolam renang. Secara umum
lingkungan kolam renang harus selalu dalam keadaan bersih dan
dapat mencegah kemungkinan terjadinnya peredaran penyakit
serta tidak memungkinkan bersarang dan berkembangbiaknya
vector penularan penyakit.
Beberapa persyaratan sanitasi kolam renang berdasarankan
aspek bangunan ,antara lain:
 Dinding kolam renang harus rata dan vartikal ,bila di
perlukan fasilitas injakan, pegangan dan tangga ,tidak
diperbolehkan adanya penonjolan.
 Di lengkapi dengan saluran peluap di kedua belah sisinya
 Tangga kolam renang harus vartikal dan terbuat dari bahan
berbentuk bulat dan tahan karat

14
 Lantai tepi kolam renang yang kedap air memiliki lebar
minimal 1 meter ,tidak licin dan permukaannya miring ke
luar kolam
 Harus ada tanda-tanda yang jelas yang menunjukan
kedalaman kolam renang dan tada pemisah untuk orang yang
dapat berenang dan tidak dapat berenang.
 Apabila di lengkapi dengan papan loncat ,papan luncur,
harus sesuai dengan ketentuan teknis untu dapat mencegah
terjadinnya kecelakaan.

2.4 Persyaratan Air Kolam Renang


a. Air dalam keadaan terlindung dari sumber pencemar, binatang
pembawa penyakit, dan tempat perkembangbiakan vector.
 Tidak menjadi tempat perkebiakan vector dan binatang
pembawa penyakit
 Penggantian air koalm renang dilakukan sebelum kualitas air
melebihi standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk
media air kolam renang.
b. Aman dari kemungkinan kontaminasi
 Tersedia kolam kecil untuk mencuci/disinfeksi kaki sebelum
berenang yang letaknya berdekatan dengan kolam renang.
 Dilakukan pemeriksaan ph dan sisa khlorsecara berkala sesuai
standar baku mutu kesehatan lingkungan untukmedia air
kolam renang dan hasilnya dapat terlihat oleh pengujung.
 Tersedia informasi tentang larangan menggunakan kolam
renang bila berpenyakit menular.
 Air kolam renang kuantitas penuh dan harus ada reserkulasi
air.

Kualitas air yang di gunakan sebagi air kolam renang harus


memenuhi standar persyaratan yang telah di tetapkan berdasarkan

15
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 Tentang Syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air bersih. Adapun persyaratan
kualitas air untuk katagori kolam renang yang telah di tetapkan
meliputi persyaratan fisik, persyaratan kimia, dan persyaratan
mikrobiologis.
a) Persyarat fisik menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416
tahun 1990, syarat fisik yang di tetapkan untuk air kolam renang
antara lain:
 Bau
Air yang digunakan dalam kolam renang harus terbebas dari
bau yang mengganggu. Bau pada air kolam renang dapat
disebabkan oleh tumbuhan algea yang berlebihan, serta dari
kontaminasi limbah. Selain itu, bau pada air juga dapat di
sebabkan karena kandungan khlor yang tinggi dalam air
kolam renang akibat proses disenfeksi(soemirat, 2011)
 Benda terapung
Benda terapung merupakan benda-benda asing yang ada di
permukaan air yang dapat berasal dari kotran-kotoran.
Kotoran dapat dibawa oleh pengguna kolam renang maupun
berasal dari lingkungan disekitar kolam renang. Air kolam
renang harus terbebas dari benda terapung supaya tidak
mengganggu kenyamanan dari pengguna kolam renang.
 Kejernihan
Kejernihan air kolam renang dapat dilihat dengan piringan
yang diletakkan pada dasar kolam yang terdalam. Air kolam
renang dapat dikatakan jernih apabila piringan tersebut dapat
dilihat jelas dari tepi kolam pada jarak lurus 7 m( Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990)

b) Persyaratan kimia menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No.


416 tahun 1990, syarat kimia yang di tetapkan untuk air kolam
renang antara lain:

16
 Alumunium
Alumunium merupakan metal yang mudah dibentuk.
Sumber alamiah dari alumunium adalah buksit dan
kryolit.pada dosis tinggi alumunium dapat menimbulkan
ganguan kesehatan. Sifat toksitas alumunium bergantung
dari senyawanya, jika berikatan dengan arsen seperti Al-
arsenant zat tersebut sangat toksik (soemirat ,2011)
Batasan maksimal alumunium dalam air kolam renang
yang ditetapkan menurut menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 adalh sebesar 0,2 mg/l
 Kesadahan
Kesadahan dalam air dapat disebabkan oleh ion-ion
magnesium atau kalsium.ion-ion tersebut terdapat dalam
air dalam bentuk sulfat,klorida,hydrogen karbonat.
Sedangkan pada air alam ,kesadahan dapat disebabkan
oleh garam karbonat atau garam asamnya. Adanya
kalsium klorida atau magnesium sulfat dapat disebakan
oleh geologi tanah sekitarnya. Batasan manimum
kesadahan air kolam renang yang ditetapkan menurut
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun
1990 untuk air kolam renang adalah 50 mg/l dan
maksimumnya adalah 500 mg/l
 Oksigen terabsorbsi
Kadar oksigen terlalur dalam air dapat dijadikan ukuran
untuk menentukan mutu air. Jika tingkat oksigen terlarut
terlalu rendah ,maka organisme anaerob dapat mati ataupu
merugikan bahan organic dan menghasilkan bahan seperti
metana dan hydrogen sulfida yang dapat menyebabkan air
berbau busuk (tresna sastrawijaya 2009:100-102). Kadar
oksigen terabsorbsi maksimal yang di tetapkan menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990

17
untuk air kolam rennag adalah 0,1 mg/l dalam waktu 4
jam pada suhu udara.
 Ph
Ph dalam air sebaiknya netral yaitu tidak asam maupun
basa. Kualitas air dengan ph 6,7 – 8,6 dapat dikatakan
normal dan tidak terganggu. Air yang berasasl dari
pegunungan biasannya memiliki ph yang tinggi. Akan
tetapi semakin lama ph akan menurun menuju suasana
asam akibat daripertambahan bahan-bahan organic yang
kemudian membebaskan C02 jika mengurai (tresna
sastarawijaya ,2009). Menurut peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 sebesar 6,5 -8,5
 Sisa khlor
Sisa khlor merupakan Sebagian khlor yang tersisa akibat
dari reaksi antara senyawa khlor dengan senyawa organic
maupun anorganik yang terdapat di dalam air (tri joko
2010). Kandungan sisa khlor bebas dalam air sengaja di
pertahankan sebesar 0,2 mg/l untuk membunuh kuman
panthogen dalam air (Budiman Chandra 2007). Batas
kandungan sisa khlor dalam air kolam renang menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990
sebesar 0,2-0,5 mg/l.
 Tembaga (Cu)
Tembaga pada umumnya di perlukan oleh tubuh untuk
perkembangan tubuh manusia. Akan tetapi jika dosisnya
terlalu tinggi, tembaga justru bersifat racun,yaitu dapat
mengganggu enzim yang terkait dengan pembentukan sel
darah,dapat menimbulkan gejala pada ginjal
,hati,muntaber ,pingsan,lemah ,anemia,kram dan lain
sebaginnya. Pada dosis yang terlaly rendah, tembaga
dalam air dapat menimbulkan rasat kesat ,berwarna ,dan
korosi pada pipa (soemirat 2011). Kadar maksimal

18
tembaga dalam air kolam renang menurut peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 ditetapkan
sebesar 1,5 mg/l.

c) Persyaratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yang di tetapkan menurut peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 untuk katagori kolam
renang antara lain:
 Bakteri coliform
Bakteri colifrom merupaka sekelompok bakteri yang
memiliki ciri berbentuk batang,gram negative ,tidak
membentuk spora ,serta bersifat aerobik dan anerobik
fakulatif yang memfermentasikan laktosa dengan
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu
35 derajat celcius. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 416 tahun 1990,Batasan kandungan bakteri coliform
dalam air kolam renang adalah 0 per 100 ml sempel air
 Kuman
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 jumlah angka
kuman yang ada di dalam air kolam renang di tetapkan
sebesar 200 koloni per ml sempel air.

2.5 Peranan Sanitasi di Tempat Pemandiaan Umum /Kolam Renang


Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 288/MENKES/SK/III/2003 Tentang Pedoman Penyehatan
Sarana dan Bangunan Umum. Lingkup kegiatan yang dilakukan
dalam penyehatan sarana dan bangunan umum , meliputi pembinaan
,pengawasan,dan penilaian dengan mengacu pada peraturan
perundang-undangan yang berlaku.

19
a. Pengawasan kolam renang
Pengawasan kualitas air kolam renang di lakukan dengan
melakukan pemeriksaan terhadap beberapa parameter kualitas
air baik secara rutin maupun berkala. Pengawasan di lakukan
untuk mementau kualitas air kolam renang agar selalu dalam
keadaan aman Ketika digunakan oleh pengguna kolam renang.

Table frekuensi pemeriksan parameter kualitas air kolam renang


No Parameter Frekuensi pemeriksaan
1 Kadar disinfektan Setiap 2 jam sekali
2 Ph 2 kali sehari
3 Kejernihan Setiap hari
4 Suhu Setiap hari
5 Alkalinitas Setiap dalam seminggu
6 Kesadahan Setiap 2 minggu sekali
7 Heterotropick plate  Setiap 2 minggu untuk
count katagori kolam rennag
umum
 Setiap bulan untuk
kolam renang semi
umum
8 Coliform/E coli  Setiap minggu untuk
kolam renang umum
 Setiap bulan untuk
kolam renang semi
umum
9 Pseudomonas Incidental ketika
aeroginosa dibutuhkan
10 Lagionela sp Incidental ketika
dibutuhkan

20
Pengawasan kolam renang di lakukan oleh :
 Jawatan kesehatan setempat
 Dpu setempat
 Life guard (orang yang di tunjuk oleh pengusaha)

b. Pemeliharaan kolam renang


Pemeliharaan kolam renang merupakan hal yang wajib di
lakukan untuk menjaga kualitas air kolam renang. Langkah
yang dilakukan dalam pemeliharaan air kolam renang yaitu
penggunaan disinfektan, proses disinfektan penting dilakukan
untuk membunuh mikroorganisme pantogen dalam air kolam
renang. Disinfektan dapat dilakukan menggunakan bahan
disinfektan kimia seperti khlrin maupun dengan metode lain
seperti radiasi sinar UV.( WHO, 2006:82)

c. Mengontrol Ph air
Penggunaan bahan kimia untuk menetralkan ph air kolam
renang harus di sesuaikan dengan kebutuhan. Ph air yang
bersifat basa dapat di netralkan dengan menggunakan asam
klorida (HCL), sedangkan jika ph bersifat asam maka dapat di
netralkan dengan bahan kimia yang bersifat basa seperti soda as.
Penggunaan bahan kimia tersebut tidak akan berdampak
negative terhadap kesehatan jika di gunakan secara benar dan
dapat mempertahankan nilai ph pada kisaran 7,2 - 8,0 (WHO,
2006:66)

d. Penggunaan Algaesida
Algaesida berguna untuk mengontrol pertumbuhan alga
terutama di kolam renang terbuka. Pertumbuhan alga pada air
kolam renang dapat dikendalikan dengan proses filtrasi yang
baik selama proses pengelolahan air kolam renang (WHO,
2006:86).

21
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sanitasi tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat berhubungan
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugiaan
yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Definisi Pemandian
Umum adalah tempat dan fasilitas umum dengan menggunakan air alam
tanpa pengolahan terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan mandi,
relaksasi, rekreasi, atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas lainnya.
Sanitasi kolam renang adalah usaha dan pengendalian pada kolam
renang agar semua factor yang dapat memeberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang merugikan atau berbahaya yang dapat di cegah.
Kolam renang harus memiliki 5 persyaratan kesehatan lingkungan
yaitu persyaratan umum meliputi lingkungan kolam renang dan bangunan
kolam renang. Persyaratan tata bangunan, persyaratn kontruksi bangunan,
persyaratan kelengkapan kolam renang dan persyaratan bangunan serta
fasilitas kolam renang

22
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2017 Tentang


Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk
Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
Umum.

Menurut Menteri kesehatan dalam Permenkes No.061/MENKES/Per/ I / 1991.


Tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum.

Permenkes no 416/ 1999 tentang syarat-syarat kualitas air bersih

Cita, Dian Wahyu dan Retno Andriyani, 2013. Kualitas air dan keluhan kesehatan
penggunaan kolam renang di sidoarjo:jurnal kesehatan lingkungan Vol 7 No1 (26-
31)

Fitri, Dwi Lailatul 2019, Gambaran sanitasi kolam renang X di banyuwangi.


Banyuwangi :Jurnal Kesehatan Lingkungan ,Vol. 11 No 2

Ruzanto,Novan Esma 2015. Tinjauan kondisi sanitasi lingkungan kolam


renang,kadar sisa khlor,dan keluhan iritasi mata pada perenang di kolam renang
umum kota semarang tahun 2015 (skripsi). Semarang :Universitas Negeri
Semarang.

Purnama ,Sang Gede. 2017. Diktat inspeksi sanitasi lingkungan bali: Universitas
Udayana.

23
LAMPIRAN SOAL

1. Tempat dan fasilitas umum dengan menggunakan air alam tanpa


pengelolahan terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan
mandi, relaksasi atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas
lainnya merupakan definisi dari…
a. Pemandian umum
b. Kolam renang
c. Waterboom
d. Arum jeram
e. Semua jawaban benar

2. Beberapa factor yang menjadi persyaratan kesehatan air kolam


aman dari kontaminasi adalah sebagai berikut, kecuali…
a. Tersedia kolam kecil untuk mencuci/disinfeksi kaki sebelum
berenang yang letaknya berdekatan dengan kolam renang
b. Penggantian air kolam renang dilakukan sebelum kualitas
air melebihi standar baku mutu kesehatan lingkungan
untuk media air kolam renang
c. Dilakukan pemeriksaan pH dan sisa khlor secara berkala sesuai
standar baku mutu kesehatan lingkungan untuk media air kolam
renang dan hasilnya dapat terlihat oleh pengunjung
d. Tersedia informasi tentang larangan menggunakan kolam
renang bila berpenyakit menular
e. Air kolam renang kuantitas penuh dan harus ada reserkulasi air

3. Parameter kualitas air kolam renang yang frekuensi pemeriksaanya


2 jam sekali adalah parameter…
a. Pseudomonas aeroginosa
b. Kesadahan
c. Coliform
d. pH

24
e. Kadar disinfektan

4. Apa definisi kolam renang menurut Peraturan MenKes RI dan


Keputusan Direktur Jend PPM dan PLP tentang persyaratan
kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992?
a. Kolam renang adalah suatu usaha bagi umum yang
menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi,
berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan
air bersi yang telah diolah
b. Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang
untuk diisi dengan air dan digunakan untuk berenang,
menyelam atau aktivitas lainnya
c. Kolam renang adalah suatu tempat pemandian yang
diperuntukkan bagi keperluan umum, untuk keperluan rekreasi
dan olahraga renang
d. Kolam renang adalah sebuah petak yang memiliki banyak air
didalammya
e. Kolam renang adalah fasilitas umum berupa kontruksi kolam
berisi air bersih yang telah di olah dan di lengkapi dengan
fasilitas kenyamanan dan pengamanan

5. pH air kolam renang yang baik sesuai dengan WHO berkisar…


a. 5,0 – 6,1
b. 7,2 – 8,0
c. 8,2 – 8,8
d. 6,0 – 7,1
e. 7,8 – 8,9

6. Menurut Elfizunianti (2001), macam-macam kolam renang


dipandang dari segi lokasinnya, dibedakakan menjadi dua macam,
yaitu…
a. Kolam renang perorangan dan Kolam renang umum

25
b. Fill and draw pool dan Fill trough pool
c. Indoor-pool dan Outdoor-pool
d. Recirculation pool dan Fill trough pool
e. Outdoor-pool dan Recirculation pool

7. Persyaratan mikrobiologis yang di tetapkan menurut peraturan


Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 untuk katagori kolam
renang, salah satunya adalah…
a. Ph
b. Tembaga
c. Sisa khlor
d. Bakteri coliform
e. Kesadahan

8. Menurut Pereturan Menteri Kesehatan RI No.416 Tahun 1990,


jumlah angka kuman yang ada di dalam air kolam renang
ditetapkan sebesar…
a. 300 koloni/1 ml sampel air
b. 500 koloni/1 ml sampel air
c. 200 koloni/1 ml sampel air
d. 400 koloni/1 ml sampel air
e. 100 koloni/1 ml sampel air

9. Konstruksi terbuat dari bahan kedap air, tahann karat, luas lantai
minimal 1,5 m² merupakan persyaratan dari…
a. Area kolam renang
b. Bak cuci kaki
c. Kamar dan pancuran bilas
d. Jamban dan peturasan
e. Tempat cuci tangan

26
10. Penyakit food and water borne disease ditularkan melalui kolam
renang. Berikut penyakit-penyakit yang dapat ditularkan di kolam
renang, kecuali…
a. Penyakit mata
b. Penyakit gagal ginjal
c. Hepatitis
d. Penyakit yang berhubungan dengann pencernaan
e. Penyakit kulit

27

Anda mungkin juga menyukai