PENDAHULUAN
1
3. Apa saja persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan kolam
renang?
4. Apa saja persyaratan air kolam renang?
5. Apa Peranan Sanitasi di tempat pemandiaan umum /kolam renang?
1.3. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian Sanitasi, Hygiene, pemandiaan umum
dan Sanitasi tempat pemandiaan umum.
2. Untuk mengetahui pengertian kolam renang dan sanitasi kolam renang.
3. Untuk mengetahui persyaratan kesehatan lingkungan dan bangunan
kolam renang.
4. Untuk mengetahui persyaratan air kolam renang.
5. Untuk mengetahui peranan sanitasi di tempat pemandian umum/kolam
renang.
2
BAB II
PEMBAHASAAN
A. Sanitasi
Sanitasi dalam bahasa Inggris berasal dari kata sanitation
yang diartikan sebagai penjagaan kesehatan. Ehler dan Steel
mengemukakan bahwa sanitasi adalah usaha – usaha pengawasan
yang ditujukan terhadap faktor lingkungan yang dapat menjadi
mata rantai penularan penyakit. Sedangkan menurut Azwar
mengungkapkan bahwa sanitasi adalah usaha kegiatan
masyarakat yang menitik beratkan pada pengawasan teknik
terhadap berbagai faktor lingkungan yang mempengaruhi atau
mungkin mempengaruhi derajat kesehatan manusia (Isnaini,
2014).
Sanitasi menurut World Health Organization (WHO) adalah
suatu usaha yang mengawasi beberapa faktor lingkungan fisik
yang berpengaruh kepada manusia terutama terhadap hal – hal
yang mempengaruhi efek, merusak perkembangan fisik,
kesehatan, dan kelangsungan hidup (Huda, 2016).
Sedangkan menurut Notoatmodjo, sanitasi itu sendiri
merupakan perilaku disengaja dalam pembudayaan hidup bersih
dengan maksud mencegah manusia bersentuhan langsung dengan
kotoran dan bahan buangan berbahaya lainnya dengan harapan
usaha ini akan menjaga dan meningkatkan kesehatan manusia,
sedangkan untuk pengertian dari sanitasi lingkungan adalah status
kesehatan suatu lingkungan yang mencakup perumahan,
pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebagainya
(Huda, 2016).
3
B. Hygiene
Pengertian Hygiene merupakan suatu upaya atau juga
tindakan dalam menjaga/ meningkatkan kebersihan serta
kesehatan itu dengan melakukan pemeliharaan dini terhadap
seluruh individu dan juga faktor lingkungan yang
mempengaruhinya. Tujuannya ialah supaya tiap-tiap individu itu
tidak terkena kuman penyebab penyakit (Depkes RI, 1994).
Menurut UU No. 2 Tahun 1966 Dinyatakan bahwa
pengertian hygiene ini merupakan semua usaha untuk
memelihara, melindungi, serta juga meningkatkan derajat
kesehatan badan, jiwa, baik itu untuk umum atau juga perorangan
yang memiliki tujuan memberikan dasar-dasar kelanjutan hidup
yang sehat, dan juga meningkatkan kesehatan dalam
perikemanusiaan.
1) Menurut Brownell
Beliau menyatakan bahwa Pengertian hygiene ini
merupakan cara manusia dalam menjaga serta memelihara
kesehatannya.
2) Menurut Gosh
Beliau menyatakan bahwa pengertian hygiene ialah suatu
ilmu di bidang kesehatan yang melingkupi seluruh faktor
yang mendorong terwujudnya kehidupan yang sehat, baik
individu atau juga masyarakat.
3) Menurut Prescott
Beliau menggemukakan pendapatnya bahwa pengertian
hygiene ini dibagi ke dalam dua aspek, yakni menyangkut
individu (Personal Hygiene) serta juga menyangkut
lingkungan (Environment).
C. Pemandian Umum
Pemandian umum adalah fasilitas pemandian public yang dapat
diakses segolongan masyarakat pengguna. Pemandian umum
4
muncul dari kebutuhan masyarakat akan kesehatan, kebersihan,
dan sanitasi. Pemandian umum juga dapat berperan dalam system
social sebagai tempat bergaul dan berkumpul.
5
Di pandang dari segi kegunannya:
1. Publik swimming pool, yaitu kolam renang yang di
gunakan bagi masyarakat umum
2. Private swimming pool, yaitu kolam renang yang
digunakan untuk kepentingan perorangan atau jawatan.
A. Kolam Renang
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan
Lingkungan Dan Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan
Higiene Sanitasi, Kolam Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian
Umum. Kolam berenang adalah fasilitas umum berupa kontruksi
kolam berisi air bersih yang telah di olah dan di lengkapi dengan
fasilitas kenyamanan dan pengamanan, baik terletak di dalam
maupun luar bangunan yang digunakan untuk berenang, rekreasi,
atau olahraga lainnya.
Menurut Menteri kesehatan dalam Permenkes
No.061/MENKES/Per/I/1991 tentang persyaratan kesehatan
kolam renang dan pemandian umum menyatakan “ kolam renang
adalah suatu usaha bagi umum yang meyediakan tempat untuk
berenang ,berekreasi, berolahraga serta juga pelayanan lainnya
menggunakan air bersih yang telah diolah.
6
Sanitasi kolam renang merupakan usaha pengawasan dan
pengendaliaan terhadap factor fisik yang dapat memepengaruhi
kesehatan manusia.sanitasi kolam renang perlu dilakukan untuk
meningkatkan kesehatan lingkungan di tempat-tempat umum
sehingga penyebaran penyakit, keracunan dan kecelakaan dapat
di cegah (setiowati,2011).
Ruanto (2015) juga menyatakan bahwa kondisi kebersihan
lingkungan kolam renang penting dilakukan dengan tujuaan
mencegah potensitempat menjadi sarana perkembangbiakan bibit
penyakit.
Kolam renang merupakan media yang dapat menularkan
penyakit kepada masyarakat, hal ini dapat terjadi apabila kualitas
air kolam renang tidak sesuai dengan standar persyaratan kualitas
air kolam renang seerti yang tercantum pada permenkes no 416/
1999 tentang syarat-syarat kualitas air bersih .kualitas kolam
renang yang tidak memenuhi syarat dapat menjadi salah satu
penyebab berkembangnya bakteri dan kuman dalam air yang
mungkin saja telah terdapat secara langsung dalam air mupun
melalui penyakit kulit pada pengguna kolam renang yang dapat
berpindah pada air kolam renang yang dapat menginfeksi
pengguna kolam renang
Kondisi sanitasi lingkungan kolam renang yang beruk dapat
disebabkan karenan kurangnya pengelolahan kebersihan.
Kebersihan lingkungan kolam renang merupakan hal penting
yang perlu di perhatikan karenan berhubungan dengan aspek
kesehatan terutama factor prnularan penykait di lingkungan
kolam renang (mukono, 2001:107)
Kolam renang idealnya adalah kolam renang yang senantiasa
memenuhi syarat keamanan, kebersihan, dan kenyamanan. Bagi
para pengunjung namun tetap harus mengedepankan kemanan
terutama untuk fasilitas penunjang yang berada di dalam area
kolam renang.
7
C. Macam dan Tipe Kolam Renang
1) Menurut Elfizunianti (2001), macam-macam kolam renang
dipandang dari segi lokasinnya, dibedakakan menjadi dua
macam:
1. Indoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di
halaman perumahan atau pemukiman penduduk. Kolam
renang seperti ini biasannya di miliki dan di peruntukkan
bagi perorangan atau kelompok yang di gunakan untuk
keluarga atau tamu-tamunya.
2. Outdoor-pool, yaitu kolam renang yang berlokasi di luar
halaman pemukiman penduduk, kolam renang semacam
ini biasanya di peruntukan bagi umum.
8
dengan melihat kondisi fisik air atau dari jumlah perenang
yang menggunakan
2. Fill trough pool, yaitu system aliran dimana air didalam
kolam akan terus menerus berganti dengan yang baru.
Tipe ini dianggap yang terbaik namun membutuhkan
banyak air yang berasal dari atu mata air di alam
3. Recirculation pool, merupakan tipe pengisian air kolam
renang dimana airnnya di alirkan secara sirkulasi dan
menyaring air kotor dalam filter-filter
9
B. Persyaratan tata bangunan
Setiap bangunan di lingkungan kolam renang harus tertata sesuai
fungsinnya dan harus memenuhi persyaratan kesehatan sehingga
tidak menyebabkan pencemaran terhadap air kolam renang.
10
Pintu harus dapat mencegah masuknya vector penyakit
seperti serangga,tikus ,dan binatang pengganggu lainnya.
11
ada penonjolan ,terbuat daribahan berbentuk bulat dan
tahan karat.
Kolam harus di lengkapi dengan saluran peluap di kedua
sisinya.
Lantai tepi kolam harus kedap air dan memiliki lebar
minimal 1 meter ,tidak licin ,dan permukaanya miring
keluar kolam.
Pada setiap kolam harus ada tanda yang menunjukkan
kedalaman kolam dan tanda pemisah untuk orang yang
dapat berenang dan tidak dapat berenang.
Apabila da papan loncat dan papan luncur ,harus
memenuhi ketentuan teknis untuk mencegah kecelakaan.
2) Bak cuci kaki
Harus terdapat bak cuci kaki yang berukuran minimal
Panjang 1,5 meter ,lebar 1,5 meter ,dan kedalaman 20 cm
dengan pengisian air yang penuh.
Kadar sisa khlor pada air bak cuci kaki kurang lebih 2
ppm.
3) Kamar dan pancuran bilas
Minimal teerdapat 1 pancuran bilas untu 40 perenang.
Pancuran bilas untuk pria harus terpisah dengan
pancuran bilas untuk wanita.
4) Tempat sampah
Memiliki tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa
mengotori tangan
Tempat sampah terbuat dari bahan yang ringan ,tahan
karat, kedap air ,dan mempunyai permukaan yang halus
pada bagian dalamnya.
Tempat sampah harus mudah dibersihkan dan memiliki
volume yang sesuai untuk menampung sampah dari tiap
kegiatan.
12
Tersedia tempat pengumpulan sampah sementara yang
tidak terbuat dari beton permenen dan tidak menjadi
tempat perindukan vector penyakit.
Tempat pengumpulan sampah sementara harus di
kosongkan minimal 3 x24 jam.
5) Jamban dan peturasan
Tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 0rang
wanita dan 1 buah jamban untuk 60 orang pria dan harus
terpisah antara jamban untuk wanita dan pria.
Tersedia 1 buah peterusan untuk 60 orang pria.
Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah
pengunjung diatas,maka harus di sediakan 2 buah
jamban dan 2 buah peterusan untuk pria dan 3buah
jamban untuk wanita
Jamban yang tersedia kedap air dan tidak licin ,dinding
berwarna terang, jamban leher angsa ,memiliki ventilasi
dan penerangan cukup, tersedia air pembersih yang
cukup dan memiliki luas lantai minimal 1 m²
Kontruksi peturasan terbuat dari bahan kedap air ,tahan
karat ,system leher angsa ,luas lantai 1,5 m²
Jika peturusan dibuat system talang atau memanjang
,maka untuk tiap satu peturusan penjaganya minimal 60
meter.
6) Temapt cuci tangan
Temapt cuci tangan terletak di tempat yang mudah di
jangkau dan berdekatan dengan jamban peturusan dan kamar
ganti pakaian sertadi lengkapi dengan sabun,pengering
tangan dan cermin.
7) Gudang bahan kimia
Tersedia Gudang khusus untuk tempat pengelolahan
bahan kimia
13
Penempatan kalsium hipoklorit harus terpisah dengan
alimunium sulfat atau bahan-bahan kimia lainnya.
8) Perlengkapan lain
Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain
larangan bagi penderita penyakit kulit ,penyakit dalam
,penyakit epilepsy,penyakit jantung dan lain-lain.
Tersediannya perlengkapan pertolongan bagi
perenang,anatara lain: pelampung,tali penyelamat dan
lain-lain
Tersedia alat pengukur kadar ph dan sisa khlor air kolam
renang secara berkala. Hasil pengukuran sisa khlor dan
ph air kolam renang harian di umumkan kepada
pengunjung melalui papan pengumuman .
Tersedia tata tertip berenang dan anjuran menjaga
kebersihan.
14
Lantai tepi kolam renang yang kedap air memiliki lebar
minimal 1 meter ,tidak licin dan permukaannya miring ke
luar kolam
Harus ada tanda-tanda yang jelas yang menunjukan
kedalaman kolam renang dan tada pemisah untuk orang yang
dapat berenang dan tidak dapat berenang.
Apabila di lengkapi dengan papan loncat ,papan luncur,
harus sesuai dengan ketentuan teknis untu dapat mencegah
terjadinnya kecelakaan.
15
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 Tentang Syarat-
syarat dan pengawasan kualitas air bersih. Adapun persyaratan
kualitas air untuk katagori kolam renang yang telah di tetapkan
meliputi persyaratan fisik, persyaratan kimia, dan persyaratan
mikrobiologis.
a) Persyarat fisik menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416
tahun 1990, syarat fisik yang di tetapkan untuk air kolam renang
antara lain:
Bau
Air yang digunakan dalam kolam renang harus terbebas dari
bau yang mengganggu. Bau pada air kolam renang dapat
disebabkan oleh tumbuhan algea yang berlebihan, serta dari
kontaminasi limbah. Selain itu, bau pada air juga dapat di
sebabkan karena kandungan khlor yang tinggi dalam air
kolam renang akibat proses disenfeksi(soemirat, 2011)
Benda terapung
Benda terapung merupakan benda-benda asing yang ada di
permukaan air yang dapat berasal dari kotran-kotoran.
Kotoran dapat dibawa oleh pengguna kolam renang maupun
berasal dari lingkungan disekitar kolam renang. Air kolam
renang harus terbebas dari benda terapung supaya tidak
mengganggu kenyamanan dari pengguna kolam renang.
Kejernihan
Kejernihan air kolam renang dapat dilihat dengan piringan
yang diletakkan pada dasar kolam yang terdalam. Air kolam
renang dapat dikatakan jernih apabila piringan tersebut dapat
dilihat jelas dari tepi kolam pada jarak lurus 7 m( Peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990)
16
Alumunium
Alumunium merupakan metal yang mudah dibentuk.
Sumber alamiah dari alumunium adalah buksit dan
kryolit.pada dosis tinggi alumunium dapat menimbulkan
ganguan kesehatan. Sifat toksitas alumunium bergantung
dari senyawanya, jika berikatan dengan arsen seperti Al-
arsenant zat tersebut sangat toksik (soemirat ,2011)
Batasan maksimal alumunium dalam air kolam renang
yang ditetapkan menurut menurut Peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 adalh sebesar 0,2 mg/l
Kesadahan
Kesadahan dalam air dapat disebabkan oleh ion-ion
magnesium atau kalsium.ion-ion tersebut terdapat dalam
air dalam bentuk sulfat,klorida,hydrogen karbonat.
Sedangkan pada air alam ,kesadahan dapat disebabkan
oleh garam karbonat atau garam asamnya. Adanya
kalsium klorida atau magnesium sulfat dapat disebakan
oleh geologi tanah sekitarnya. Batasan manimum
kesadahan air kolam renang yang ditetapkan menurut
menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun
1990 untuk air kolam renang adalah 50 mg/l dan
maksimumnya adalah 500 mg/l
Oksigen terabsorbsi
Kadar oksigen terlalur dalam air dapat dijadikan ukuran
untuk menentukan mutu air. Jika tingkat oksigen terlarut
terlalu rendah ,maka organisme anaerob dapat mati ataupu
merugikan bahan organic dan menghasilkan bahan seperti
metana dan hydrogen sulfida yang dapat menyebabkan air
berbau busuk (tresna sastrawijaya 2009:100-102). Kadar
oksigen terabsorbsi maksimal yang di tetapkan menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990
17
untuk air kolam rennag adalah 0,1 mg/l dalam waktu 4
jam pada suhu udara.
Ph
Ph dalam air sebaiknya netral yaitu tidak asam maupun
basa. Kualitas air dengan ph 6,7 – 8,6 dapat dikatakan
normal dan tidak terganggu. Air yang berasasl dari
pegunungan biasannya memiliki ph yang tinggi. Akan
tetapi semakin lama ph akan menurun menuju suasana
asam akibat daripertambahan bahan-bahan organic yang
kemudian membebaskan C02 jika mengurai (tresna
sastarawijaya ,2009). Menurut peraturan Menteri
Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 sebesar 6,5 -8,5
Sisa khlor
Sisa khlor merupakan Sebagian khlor yang tersisa akibat
dari reaksi antara senyawa khlor dengan senyawa organic
maupun anorganik yang terdapat di dalam air (tri joko
2010). Kandungan sisa khlor bebas dalam air sengaja di
pertahankan sebesar 0,2 mg/l untuk membunuh kuman
panthogen dalam air (Budiman Chandra 2007). Batas
kandungan sisa khlor dalam air kolam renang menurut
peraturan Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990
sebesar 0,2-0,5 mg/l.
Tembaga (Cu)
Tembaga pada umumnya di perlukan oleh tubuh untuk
perkembangan tubuh manusia. Akan tetapi jika dosisnya
terlalu tinggi, tembaga justru bersifat racun,yaitu dapat
mengganggu enzim yang terkait dengan pembentukan sel
darah,dapat menimbulkan gejala pada ginjal
,hati,muntaber ,pingsan,lemah ,anemia,kram dan lain
sebaginnya. Pada dosis yang terlaly rendah, tembaga
dalam air dapat menimbulkan rasat kesat ,berwarna ,dan
korosi pada pipa (soemirat 2011). Kadar maksimal
18
tembaga dalam air kolam renang menurut peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 ditetapkan
sebesar 1,5 mg/l.
c) Persyaratan mikrobiologis
Persyaratan mikrobiologis yang di tetapkan menurut peraturan
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 untuk katagori kolam
renang antara lain:
Bakteri coliform
Bakteri colifrom merupaka sekelompok bakteri yang
memiliki ciri berbentuk batang,gram negative ,tidak
membentuk spora ,serta bersifat aerobik dan anerobik
fakulatif yang memfermentasikan laktosa dengan
menghasilkan asam dan gas dalam waktu 48 jam pada suhu
35 derajat celcius. Menurut peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 416 tahun 1990,Batasan kandungan bakteri coliform
dalam air kolam renang adalah 0 per 100 ml sempel air
Kuman
Menteri Kesehatan RI No. 416 tahun 1990 jumlah angka
kuman yang ada di dalam air kolam renang di tetapkan
sebesar 200 koloni per ml sempel air.
19
a. Pengawasan kolam renang
Pengawasan kualitas air kolam renang di lakukan dengan
melakukan pemeriksaan terhadap beberapa parameter kualitas
air baik secara rutin maupun berkala. Pengawasan di lakukan
untuk mementau kualitas air kolam renang agar selalu dalam
keadaan aman Ketika digunakan oleh pengguna kolam renang.
20
Pengawasan kolam renang di lakukan oleh :
Jawatan kesehatan setempat
Dpu setempat
Life guard (orang yang di tunjuk oleh pengusaha)
c. Mengontrol Ph air
Penggunaan bahan kimia untuk menetralkan ph air kolam
renang harus di sesuaikan dengan kebutuhan. Ph air yang
bersifat basa dapat di netralkan dengan menggunakan asam
klorida (HCL), sedangkan jika ph bersifat asam maka dapat di
netralkan dengan bahan kimia yang bersifat basa seperti soda as.
Penggunaan bahan kimia tersebut tidak akan berdampak
negative terhadap kesehatan jika di gunakan secara benar dan
dapat mempertahankan nilai ph pada kisaran 7,2 - 8,0 (WHO,
2006:66)
d. Penggunaan Algaesida
Algaesida berguna untuk mengontrol pertumbuhan alga
terutama di kolam renang terbuka. Pertumbuhan alga pada air
kolam renang dapat dikendalikan dengan proses filtrasi yang
baik selama proses pengelolahan air kolam renang (WHO,
2006:86).
21
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sanitasi tempat umum merupakan usaha untuk mengawasi kegiatan
yang berlangsung di tempat-tempat umum terutama yang erat berhubungan
dengan timbulnya atau menularnya suatu penyakit, sehingga kerugiaan
yang ditimbulkan oleh kegiatan tersebut dapat dicegah.
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
32 Tahun 2017 Tentang Standar Baku Mutu Kesehatan Lingkungan Dan
Persyaratan Kesehatan Air Untuk Keperluan Higiene Sanitasi, Kolam
Renang, Solus Per Aqua, dan Pemandian Umum. Definisi Pemandian
Umum adalah tempat dan fasilitas umum dengan menggunakan air alam
tanpa pengolahan terlebih dahulu yang digunakan untuk kegiatan mandi,
relaksasi, rekreasi, atau olahraga, dan dilengkapi dengan fasilitas lainnya.
Sanitasi kolam renang adalah usaha dan pengendalian pada kolam
renang agar semua factor yang dapat memeberikan pengaruh terhadap
manusia terutama yang merugikan atau berbahaya yang dapat di cegah.
Kolam renang harus memiliki 5 persyaratan kesehatan lingkungan
yaitu persyaratan umum meliputi lingkungan kolam renang dan bangunan
kolam renang. Persyaratan tata bangunan, persyaratn kontruksi bangunan,
persyaratan kelengkapan kolam renang dan persyaratan bangunan serta
fasilitas kolam renang
22
DAFTAR PUSTAKA
Cita, Dian Wahyu dan Retno Andriyani, 2013. Kualitas air dan keluhan kesehatan
penggunaan kolam renang di sidoarjo:jurnal kesehatan lingkungan Vol 7 No1 (26-
31)
Purnama ,Sang Gede. 2017. Diktat inspeksi sanitasi lingkungan bali: Universitas
Udayana.
23
LAMPIRAN SOAL
24
e. Kadar disinfektan
25
b. Fill and draw pool dan Fill trough pool
c. Indoor-pool dan Outdoor-pool
d. Recirculation pool dan Fill trough pool
e. Outdoor-pool dan Recirculation pool
9. Konstruksi terbuat dari bahan kedap air, tahann karat, luas lantai
minimal 1,5 m² merupakan persyaratan dari…
a. Area kolam renang
b. Bak cuci kaki
c. Kamar dan pancuran bilas
d. Jamban dan peturasan
e. Tempat cuci tangan
26
10. Penyakit food and water borne disease ditularkan melalui kolam
renang. Berikut penyakit-penyakit yang dapat ditularkan di kolam
renang, kecuali…
a. Penyakit mata
b. Penyakit gagal ginjal
c. Hepatitis
d. Penyakit yang berhubungan dengann pencernaan
e. Penyakit kulit
27