PENDAHULUAN
Dalam mempertahankan jaminan dan mutu akan tempat-tempat yang menjadi objek
wisata, sanitasi merupakan hal yang penting untuk diperhatikan. Menurut WHO sanitasi
adalah upaya pengawasan terhadap factor-faktor lingkungan fisik yang dapat menimbulkan
atau mungkin menimbulkan pengaruh yang merugikan perkembangan jasmani, kesehatan dan
ketahanan hidup.
Ada begitu banyak tempat objek wisata di Indonesia khususnya di Sulawesi Utara
yang menjadi pusat perhatian dunia saat ini. Sesuai dengan visi kota Manado “Manado Kota
Pariwisata Dunia 2010”. Sehubungan dengan hal itu, sanitasi pariwisata diperlukan guna
mempromosikan serta menjaga kualitas tempat-tempat pariwisata khususnya dalam
menunjang kegiatan sesuai visi kota Manado. Sanitasi pariwisata merupakan upaya terhadap
factor-faktor yang ada dalam lingkungan fisik di suatu negara, kota, atau wilayah tertentu
yang dapat mempengaruh atau dperkirakan dapat mempengaruhi perkembangan fisik,
kesehatan atau kelangsungan hidup manusia selama melakukan perjalanan. Kegiatan
pariwisata yang pada hakekatnya adalah berupa perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan
secara bebas, sukarela dan memiliki kaitan yang sangat erat dengan kehidupan dan eksistensi
manusia itu sendiri. Hak yang sangat mendasar adlah kebebasan untuk bergerak dan untuk
memperoleh istirahat, mengisi waktu senggang dengan berlibur.
Salah satu tempat wisata yang menunjang pelayanan pariwisata Kota Manado adalah kolam
renang.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan khusus yang dapat dicapai dalam praktikum ini adalah mampu:
1. Bagi Praktikan
a. Memperoleh informasi mengenai Kolam Renang dan kondisi sanitasinya.
b. Memperoleh pengetahuan cara melakukan pengawasan sanitasi di Kolam
Renang
2. Bagi Instansi Kampus Kesehatan Lingkungan
a. Dapat dijadikan sebagai tempat pembelajaran penilaian sanitasi Kolam Renang
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Definisi sanitasi menurut WHO adalah usaha pencegahan/ pengendalian semua faktor
lingkungan fisik yang dapat memberikan pengaruh terhadap manusia terutama yang sifatnya
merugikan/ berbahaya terhadap perkembangan fisik , kesehatan dan kelangsungan hidup
manusia.
Kolam renang adalah suatu konstruksi buatan yang dirancang untuk diisi dengan air
dan digunakan untuk berenang, menyelam, atau aktivitas air lainnya. Kolam renang adalah
suatu tempat pemandian yang diperuntukan bagi keperluan umum, untuk keperluan rekreasi
dan olah raga renang.
Sedangkan menurut Peraturan MenKes RI dan Keputusan Direktur Jend PPM dan
PLP tentang persyaratan kesehatan kolam renang dan pemandian umum tahun 1992, kolam
renang adalah suatu usaha bagi umum yang menyediakan tempat untuk berenang, berekreasi,
berolahraga serta jasa pelayanan lainnya, menggunakan air bersih yang telah diolah.
2. DPU setempat
A. Menurut pembuatannya :
Pemandian pantai laut, telaga, sungai dsb. Pengawasan sanitasi tipe ini sulit
sekali di lakukan, yang perlu dperhatikan adalah lingkungan sekitar pemandian
tersebut harus dijaga kebersihannya terutama saluran pembuangan air limbah,
pembuangan tinja, buangan bahan-bahan kimia dan radio aktif.
a. Fill and draw pool, kolam diisi penuh dengan air, setelah itu digunakan dan apabila
airnya kotor dibuang/dikuras.
b. Flow trough pool, air didalam kolam akan terus-menerus bergantian dengan
yang baru. Tipe ini dia anggap yang terbaik, hanya saja membutuhkan banyak
air berasal dari satu mata air di alam.
c. Rucyculatory pool
Dari pandangan masyarakat, merupakan kolam renang yang paling tepat. Hal ini
dikarenakan kolam renang tersebut mempunyai peralatan untuk penyaringan
sehingga air kolam dapat dipertahankan kualitasnya (ada pemantauan secara
terus-menerus).
C. Berdasarkan pemakaiannya :
a. Kolam pemandian perorangan (Privato Swimming Pool) yaitu kolam renang yang
terletak di rumah perseorangan dan diawasi oeh pemiliknya sendiri.
Penggunaannya hanya terbatas yaitu anggota keluarga atau tamu yang di undang.
b. Kolam renang untuk umum (Public Swimming Pool) adalah kolam renang yang
digunakan untuk renang atau mandi secara kolektif oleh sejumlah orang da
dioprasikan oleh seorang pemilik atau peusahaan dengan dikenakan biaya setiap
kali menggunakannya.
a. Kolam renang yang teretak di tempat terbuka (out door swimming pool)
Misalnya :
• kolam renang umum/perorangan yang terletak di tempat terbuka
• kolam renang alam/ pemandian alam
1. Pengendalian terhadap kotoran atau bahan infektif yang termasuk kedalam kolam
dengan jalan :
b. Desain konstruksi dari kolam renang yang tepat dapat menghalangi pencemaran air
kolam dari air kotor, debu, sampah dan daun-daunan yang ada disekitar kolam
renang.
2. Menghilangkan secepatnya setaiap kotoran dan bahan infektif yang masuk kedalam,
dengan jalan :
a. Desinfeksi terus menerus untuk membantu dan memelihara kondisi air kolam renang
yang memenuhi syarat
b. Resirkulasi dan penyaringan yag tepat akan menjaga kondisi air kolam yang
memenuhi syarat
3. Konstruksi dan cara pengoprasian kolam renang yang benar dapat dilakukan bila :
a. Terletak di tempat yang strategis, yaitu mudah dicapai dengan jalan kaki, ataupun
kendaraan umum/pribadi
b. Bangunan kolam harus dapat melindungi kolam air kolam dari tipan angin kencang
yang membawa debu atau daun-daunan
c. Wilayah dari kolam renang harus dipagari setinggi minimal 1,80 meterr dan tidak
mudah di panjati
Ukuran kolam renang erat hubungannya dengan perkiraan daya tampung kolam renang
terhadap pengunjung.
a. Untuk pemandian umum yang besar, data untuk experted loading mungkin dapat
diperoleh dari kolam renang lain pada area yang sama, atau melakukan survey khusus.
Diperkirakan untuk kota berpenduduk dibawah 30.000 orang jumlah pengunjung
maksimal setiap harinya di kolam renang antara 5-10 % dari populasi.
Mempunyai kedalaman lebih dari 5 ft dan terletak di luar dari daerah penyelaman
Untuk kolam renang yang besar 60-80 , dari luas kolam digunakan untuk non
swimming area
a. Kualitas air kolam harus memenuh syarat fisika, kimia, dan mikrobiologis sesuai
dengan peraturan menteri Kesehatan Nomor : 416/Menkes/Per/IX/-1990 tanggal 3
September 1990.
c. System penyediaan air dalam kolam dilakukan secara saniter yang terlindung dari
bahaya kontaminasi pada
d. Air penambah (Make up Water) harus dialirkan lewat “Vacuun Breaker” untuk
mencegah Backsiphonage”
4. Konstruksi kolam
a. Kolam harus dibuat dari bahan yang kuat, rapat air, keras dan licin, baik untuk lantai
ataupun dinding.
b. Dinding dan lantai harus berwarna terang ntuk menjaga keselamatan dan agar lebh
seniter
c. Setiap pertemuan dua dinding atau sudut membentuk bulatan agar mudah dibersihkan.
b. Kemringan dari lantai kolam tidak boleh lebih dari 1 inc per ft. jika kedalaman air
kurang 51/2 ft dan tidak boleh ada perubahan kemiringan lantai yang tiba-tiba. Pada
kolam renang dengan panjang kurang dari 50 ft, rata-rata kemiringan akan menurun
menjadi 11/2 inch per ft.
c. Dinding kolam harus benar-benar vertical dan melengkung dengan pertemuan dengan
lantai dasar
a. Sekeliling kolam tersebut harus ada tempat berjalan (pool duck area) yang lebarnya
minimum 1,5 meter
b. Tempat berjalan tersebut harus punya kemiringan sebesar ¼ inch per foot dan
dilengkapi dengan lubang pengering lantai satu buah untuk setiap 100 ft2 luas
permukaan
a. Air masuk harus diatur disesuaikan dengan luas kolam sehingga dapat
didistribusikan secara merata
c. Semua lubang inlet terletak pada kedalaman 10-15 inch dibawah saluran kelebihan
untuk mencegah hlangnya desinfektan
d. Rata-rata aliran air yang melewati berbegai ukuran inlets tidak boleh lebih dari
ukuran yang dibawah ini :
Ukuran pipa inlet (inch) 1” 1 ¼ 11/2 dan 2”
Rata – rata aliran (gpm)
8. Pipa pengeluaran air (Water Outlets)
a. Pipa pembuangan umumnya dihubungkan dengan pompa, penyedot agar air cepat
keluar
c. Apabila lebar kolam lebih dari 7 meter perlu penambahan saluran pipa pengeluaran
air
d. Diusahakan agar jangan terjadi vortex (pusaran) pada saat pembuangan air keluar,
dengan jalan pada ujung pipa pembuangan ditutup dengan terali besi untuk
menghindari kecelakaan
e. Dilarang pipa pembuangan saluran ini langsung dihubungkan air kotor kotamadya
g. Jarak antara satu outlet dengan yang lainnya tidak boleh lebih dari 50 cm
9. Penerangan
Untuk kolam renang digunakan cahaya dari alam (natural lighting) dan cahaya
buatan (artificial lighting) dengan syarat sbb :
a. Pencahayaan alam, untuk indoor pool tidak boleh ada jendela tapi cukup lubang
angin /ventilasi dengan ketinggian 7 ft diatas lantai ruangan agar dapat mengurangi
cahaya yang dipantulkan oleh permukaan air kolam. Pencahayaan yang baik dengan
menggunakan sinar difus berasal ari ata karena sedikit sekali menimbulkan pantulan
pada permukaan air kolam.
c. Kedalaman dari saluran ini sekitar 2-3 inch agar dapat dimanfaatkan untuk pegangan
perenang
d. Lubang pematusan saluran kelilng (gutter drain) di anjurkan berbentuk tegak lurus
untuk mencegah penyumbatan
a. Tangga kolam di pasang tegak lurus dengan jarak dari dinding kolam antara 3-6
inch dan dilengkapi dengan pegangan tangan (hand rail)
b. Penempatan tangga pada divig area dekat papan loncat dan di ujung kolam dari
swimming.
1 – 4 ft 10 ft
4 – 10 ft 12 ft
Diatas 10 ft 15 – 18 ft
b. Jarak papan peloncat satu dengan yang lain diantaranya minimal 12 ft (3,5 m)
c. Ukuran papan peloncat adalah panjang 16 ft (+- 5 m) dan lebar (+- 50 cm)
Untuk satu lifeguard dapat memelihara kawasan seluas +_ 2000 ft2 luas
permukaan kolam. Jika kolam renang mempunyai lebih dari satu lifeguard, lmaka
tempat mereka bertugas saling berlawanan.
Bahan disinfeksi :
Peralatan disinfeksi :
a. Chlorinator
b. Ruangan untuk meletakkan chlorine terpisah dengan jendela yang cukup untuk
memudahkan observasi dari luar oleh petugas tanpa harus masuk kedalamnya.
Cara disinfeksi
b. Harus terletak sedemikian rupa sehingga pintu masuk ke kolam dekat dengan
bagian terdangkan dari kolam.
Persyaratan khusus :
a. Ruang berpakaian
Ukuran umum untuk ruangan ini adalah 1/5 dari luas kawasan kolam renang
b. Lantai ruangan harus tidak licin, kedap air dengan sudut antara dinding dan lantai
melengkung, lantai kemiringan ¼ inc per ft.
c. Desain ruangan sederhana, dengan konstrusi kedap air dan bahan yang halus dan
ada sanbungan pipa untuk pencucian, dinding pemisah ruangan terletak diatas 6 inc
diatas lantai ruangan.
d. Vebtilasi alam atau buatan memenuhi syarat minimal 10 % dari lantai agar dapat
meningkatkan kondisi ruangan pakaian
e. Penerangan minimum 10 fc pada titik 3 meter dari lantai ruangan dan tetap
menyala siang dan malam hari.
b. Bila dalam ruangan maka dinding ruangan shower harus kedap air dan mudah
dibersihkan pada harus ketinggian 1,5 – 2 meter.
c. Lantai shower dibuat dari bahan kedap air. Tiadak licin dengan kemiringan 3/8
inch per ft.
19. Toilet
c. Dalam ruang lavatories tersedia Sabun, tempat cuci tangan dan tissue
a. Harus ada peralatan PPPK seperti obat-obatan, tempat tidur, tempat cuci tangn
juga locker untuk menyimpan pakaian/beda-benda pribadi baik penderita atau
petugas jaga
b. Mereka yang berpenyakit kulit, pilok, mata atau penyakit enular lainnya tidak
boleh berenang
c. Dilarang untuk meludah, berkumur dan kencing sewaktu berada didalam kolam
renang.
b. Makanan yang di jual hendaknya “ready for eat” (siap untuk dimakan) sehingga
tidak banyak mengotori pemandian.
c. Fasilitas sanitasi bagi kantin harus tersedia dalam jumlah laupun kualitas yang
memenuhi syarat.
d. Meliputi :
Jamban, urinoir, tempat cuci tangan dan tempat sampah
Beberapa penyakit yang erat hubungnnya dengan kolam renang adalah sebagai
berikut :
3. Kelompok penyakit infeksi pada mata, telinga, hidung, kerongkongan dengan kulit.
4. Kecelakaan-kecelakaan
Kecelakaan dan kematian merupakan masalah besar di kolam renang, penyebab
utama adalah dari kurangnya pengawasan pada konstruksi, cara penggunaan dan
pemeliharaan peralatan di kolam renang.
Masalah kecelakaan yang sering terjadi di kolam renang adalah disebabkan antara lain :
Dari semua penyakit / kecelakaan tersebut yang paling umum terjadi pada perenang
adalah :
Dari kenyataan yang ada, banyak membuktikan bahwa teori jelas berbeda dari
kenyataan yang terjadi. maka, akan lebih bijak ketika lewat pembahasan menganai
kolam renang ini diharapkan ketika kunjungan lapangan dapat memberikan pelajaran
lebih lagi mengenai sanitasi kolam renang.
BAB III
Hari/Tanggal :
Tempat :
Pukul :
2) Skoring
Hasil akhir (skor) merupakan hasil kali bobot dan nilai observasi. Jumlah
bobot komponen yaitu 100% dan masing-masing komponen mempunyai
persentase berbeda disesuaikan dengan tingkat resiko kejadian kecelakaan dan
penyakit pada komponen tersebut. Dalam penilaian tersebut terdapat rentang nilai
1-10. Untuk nilai tertinggi adalah 10 dan nilai terendah adalah 1.
3) Penilaian parameter
Dari hasil skoring selanjutnya dilakukan perhitungan, cara penilaian hasil
observasi sebagai berikut:
Jumlah total = ∑ Skoring (bobot x nilai obsevasi) x 100%
Alamat Kolam :
VARIABEL
UPAYA
KOMPONEN
NO SANITASI BOBOT NILAI SKOR
PENGAMATAN
KOLAM
RENANG
1 2 3 4 5 6
1. Ketentuan 15
Umum
Lingkungan 8 a) Bersih
Umum b) Tidak menjadi
sarang
perkembangbiakan
vector dan hewan
pengerat
c) Tersedia tempat
sampah
Bangunan dan 7 a) Memenuhi
peralatan persyaratan
kesehatan
b) Dapat mencegah
terjadinya
kecelakaan
2. Tata Bangunan 10
Lantai 3 a) Kuat
b) Kedap air
c) Rata
d) Tidak licin
e) Mudah dibersihkan
f) Mempunyai
kemiringan yang
cukup (2-3%) untuk
lantai yang selalu
kontak dengan air
Dinding 3 a) Mudah dibersihkan
b) Kedap air untuk
permukaan yang
selalu terkena
percikan air
c) Kuat dan utuh
Ventilasi 5 a) Ventilasi dapat
menjamin peredaran
udara dalam
kamar/ruang dengan
baik
Pencahayaan 4 a) Intensitas cukup
sesuai dengan
fungsinya
b) Untuk kolam renang
yang dipergunakan
malam hari harus
dilengkapi dengan
lampu berkekuatan
12 volt
Atap 4 a) Tidak bocor
b) Tidak
memungkinkan
terjadinya genangan
air
Langit-langit 4 a) Mudah dibersihkan
b) Tinggi minimal 2,5
meter dari lantai
Pintu 4 a) Dapat mencegah
masuknya serangga,
tikus dan binatang
pengganggu lainnya
b) Kuat, mudah
dibersihkan
4. Persyaratn 48
Bangunan dan
Fasilitas Sanitasi
Area kolam a) Ada pemisah yang
renang jelas antara kolam
renang dengan area
lainnya
b) Kolam harus selalu
terisi air dengan
penuh
c) Jumlah maksimum
perenang sebanding
dengan luas
permukaan kolam
dibagi 3m2
d) Ada tanda yang
menunjukkan
kedalaman kolam
renang
e) Papan loncat, papan
luncur, semua aman
dari potensi
kecelakaan
Saluran air kolam 3 a) Saluran air bersih 3 30
renang yang masuk ke
kolam tidak
berhubungan dengan
air kotor
b) Lubang pembuangan
air kotor terletak di
dasar kolam paling
rendah
c) Lubang air kotor
bersebrangan dengan
lubang air masuk
d) Lubang pembuangan
air kolam dilengkapi
dengan ruji dan tidak
membahayakan
perenang
e) Terdapat saluran
peluap di kedua sisi
kolam
6) Langit-langit
Langit-langit memiliki ketinggian minimal 2,5 meter dari lantai dan mudah
dibersihkan.
7)Pintu
Pintu dapat mencegah masuknya vektor penyakit seperti serangga, tikus, dan binatang
pengganggu lain.
4) Tempat sampah
a.Memiliki tutup yang mudah dibuka/ditutup tanpa mengotori tangan.
b. Tempat sampah terbuat dari bahan yang ringan, tahan karat, kedap air, dan
mempunyai permukaan yang halus pada bagian dalamnya.
c. Tempat sampah harus mudah dibersihkan dan memiliki volume yang sesuai untuk
menampung sampah dari tiap kegiatan.
5) Jamban dan peturasan
a.Tersedia minimal 1 buah jamban untuk tiap 40 orang wanita dan 1 buah jamban
untuk tiap 60 orang pria dan harus terpisah antara jamban untuk pria dan wanita.
b.Tersedia 1 buah peturasan untuk tiap 60 orang pria.
c.Apabila kapasitas kolam renang kurang dari jumlah pengunjung diatas, maka harus
disediakan minimal 2 buah jamban dan 2 buah peturasan untuk pria dan 3 buah
jamban untuk wanita.
d.Konstruksi peturasan terbuat dari bahan kedap air, tahan karat, sistem leher angsa,
luas lantai minimal 1,5 m2.
e.Jika peturasan dibuat sistem talang atau memanjang, maka untuk tiap satu peturasan
panjangnya minimal 60 m.
8) Perlengkapan lain
a. Tersedia papan pengumuman yang berisi antara lain larangan berenang bagi
penderita penyakit kulit, penyakit kelamin, penyakit epilepsi, penyakit jantung dan
lain-lain.
b.Tersedia perlengkapan pertolongan bagi perenang, antara lain : pelampung, tali
penyelamat dan lain-lain.
c.Tersedia alat untuk mengukur kadar pH dan sisa khlor air kolam renang secara
berkala. Hasil pengukuran sisa khlor dan pH air kolam renang harian, diumumkan
kepada pengunjung melalui papan pengumuman.
d.Tersedia tata tertib berenang dan anjuran menjaga kebersihan
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Permasalahan
Dari hasil pemeriksaan sanitasi Kolam Renang pada tanggal .... Mei 2021 di dapatkan
skore sebesar .... dengan beberapa Variabel-variabel yang belum terpenuhi sanitasi Kolam
Renang Emersia Hotel adalah :
1. Masih terdapat beberapa sampah disekitar lingkungan kolam renang
2. Air dikamar bilas yang kurang lancar
3. Belum tersedia bak cuci kaki
4. Tidak ada peringatan larangan bagi penderita penyakit kulit dan kelamin