Disusun oleh :
Kelas 2B
Kelompok 4
Dosen
Mukhlis, MT
Pembimbing 1
Ikhsan Surya, S. ST
LAMPIRAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan
laporan praktikum ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata, kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan laporan ini dari awal sampai akhir.Semoga
Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita.Aamiin.
Kelompok 4
i
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................
KATA PENGANTAR....................................................................................i
DAFTAR ISI...................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...........................................................................1
1.2 Tujuan.........................................................................................3
1.2.1 Tujuan Umum...............................................................3
1.2.2 Tujuan Khusus..............................................................3
1.3 Manfaat ....................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
dari dua bagian, yaitu fiber sebagai penguat dan resin sebagai pengikat. Salah
satu bahan yang paling banyak digunakan karena cukup ekonomis dan kuat
digunakan dalam berbagai aplikasi adalah serat kaca (fiberglass). Cukup
sering terjadi kesalahpahaman antara material fiberglass ini dengan material
plastik karena memang secara sekilas tampilanya hampir serupa dan
aplikasinya pada bidang yang hampir sama atau saling menggantikan
(Muchtar dn Reni, 2018).
Meskipun tempat sampah terlihat sederhana, namun pada aplikasinya,
produk ini dibebani dengan beban yang cukup ekstrim, baik beban bantingan
oleh penggunanya saat pengeluaran sampah maupun dipasang diruang
terbuka dengan perubahan cuaca yang ekstrim, mulai dari terik matahari yang
sangat panas dan guyuran air yang deras, belum lagi faktor sampah yang ada
didalamnya menambah beban berat tempat sampah dan bahan-bahan kimia
yang berada di dalamnya juga berpotensi merusak produk tempat sampah
(Muchtar dn Reni, 2018).
Sampah organik merupakan salah satu sampah yang dapat digunakan
sebagai bahan dalam membuat biogas, dengan mengolah sampah organik
menjadi energi biogas maka dapat mengurangi permasalahan dalam
pengelolaan sampah. Pemilahan dan pewadahan sampah juga menjadi salah
satu upaya yang dapat dilakukan dalam penanganan pengelolaan sampah.
Faktor pemilihan material pembuatan tempat sampah menjadi cukup
dominan.Salah satu penggunaan yang sedang booming pada tempat
sampahoutdoor adalah menggunakan bahan plasticdan fiberglass.Perbedaan
yang signifikan terlihat pada visual produk dalam kondisi baru. Tempat
sampah plastik akan memiliki permukaan yang lebih halus disbanding dengan
tempat sampah fiberglass.Namun tempat sampah plastik tidak tahan beban
bantingan dan mudah retak karena sifatnya yang getas. Karena sifatnya yang
getas tersebut, retakan yang terjadi pada produk plastik akan menyebar
sehingga kerusakan akan lebih mudah terjadi (Muchtar dn Reni, 2018).
Dalam pembuatan wadah untuk biogas dan tempat sampah dapat
digunakan bahan berupa fiberglass yang juga dapat menjadi peluang bisnis
serta menjadi salah satu cara dalam mengatasi permasalahan pengelolaan
2
sampah. Oleh karena itu, pengetahuan tentang pembuatan wadah biogas dan
tempat sampah berbahan fiberglass perlu untuk diketahui agar dapat berguna
baik sebagai peluang bisnis maupun sebagai cara dalam mengatasi
permasalahan pengelolaan sampah.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat mengetahui cara pembuatan tempat sampah berbahan
fiberglass.
2. Bagi Kampus
Meningkatkan mutu mahasiswa yang lebih berkompeten khususnya
dalam tempat sampah berbahan fiberglass.
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
4
2.3 Pengertian Fiber Glass
Fiberglass adalah bentuk serat kaca dari kaca cair yang sengaja ditarik
agar menjadi serat tipis yang kuat.Ini pula yang menjadi alasan
mengapa fiberglass dikenal sebagai plastik yang diperkuat dengan serat
kaca.Biasanya serat kaca diratakan menjadi lembaran, disusun secara acak,
atau ditenun menjadi kain.Berdasarkan penggunaan fiberglass, serat kaca
dapat dibuat dari berbagai jenis kaca sebagai bahan dasar.
Sifat fiberglass yang kuat, ringan, dan tidak mudah rapuh cukup
menjelaskan mengapa fiberglass banyak digunakan untuk bak mandi, atap,
hingga kapal dan pesawat terbang. Setelah mengetahui apa itu fiberglass,
sekarang kita lanjut ke jenis dan bentuk fiberglass
Perkembangan teknologi yang begitu cepat turut mendorong kebutuhan
akan produk yang lebih kompetitif dari segi desain dan aplikasinya.
Kebutuhan aplikasi produk yang lebih kompetitif tentu saja menciptakan
kebutuhan material yang lebih “canggih” pula, sehingga produk yang
dihasilkan lebih kuat, tahan lama namun tetap ringan dan ekonomis.
Setelah sekian lama industri teknik banyak “bermain” dengan material
logam seperti besi, baja dan sejenisnya kemudian berkembang menggunakan
material plastik, kini telah berkembang material baru yang penggunaanya
lebih menguntungkan yaitu material komposit. Material komposit adalah
kombinasi dari dua bahan utama, yaitu fiber atau penguat serta resin atau
pengikat (untuk penjelasan material komposit secara umum klik disini).
1. Fiber. Berbentuk jahitan, lembaran atau bulu-bulu yang bisa dengan
mudah dipotong dan bersifat seperti kain. Material ini terbentuk dari serat-
serat atau fiber yang sangat tipis, meskipun masing-masing fiber sangat
kuat, namun wujudnya yang berupa serat-serat tipis membuatnya tidak
dapat menahan beban dengan baik.
5
2. Resin. Merupakan bahan yang cair mirip seperti lem yang kental. Jika
resin dicampur dengan katalis atau pemercepat reaksi, maka resin dapat
mengering menjadi material yang padat, sangat keras namun getas (mudah
retak seperti kaca).
Kombinasi antara bahan serat fiber yang sangat kuat dengan resin
sebagai pengikatnya menghasilkan material dengan sifat gabungan antara
fiber dan resin yaitu sangat kuat, keras, namun tetap ulet (tidak getas
seperti resin). Sifat resin yang tahan terhadap air dan bahan kimia
membuat material komposit sangat cocok digunakan pada aplikasi yang
korosif ataupun basah.
Karena serat fiber memiliki arah-arah serat yang dapat diatur dengan
mudah, material komposit ini menjadi efektif dalam penggunaan
kekuatanya.Analoginya adalah seperti bahan triplek atau plywood, bahan
ini mudah ditekuk pada arah serat tertentu dan sulit ditekuk pada arah serat
lainya.
6
Efektifitas penggunaan kekuatan ini mengakibatkan material komposit
lebih ringan dibandingkan bahan lainya untuk volume yang sama, bahkan
lebih kuat dari baja! Bahkan material ini tidak jarang digunakan bahkan
untuk turbin angin atau pesawat terbang.
7
2.4 Kegunaan Fiberglass
Fiberglass ini mempunyai sejarah, yang di gunakan untuk keperluan
perang. Tapi, seiring dengan perkembangan jaman, teknologi, dan inovasi
sudah mulai mengalami peningkatan fungsi sebagai bahan pembuatan atap,
mobil, perahu, tangki air, perahu, payung promosi, dan sejenisnya. Sifat
mekanik fiberglas tergantung dari beberapa faktor, seperti jenis serat,
orientasi, dan desainnya. Jika anda ingin mengetahui lebih jelas tentang
fiberglas, anda bisa mengunjungi situs Sustaining Towers.
8
Wold (Mold Release), Bahan ini berbentuk seperti mentega/keju ketika
masih di dalam wadahnya, yang berfungsi sebagai pelicin pada tahap
pencetakan yang menggunakan mal/molding, agar antara molding dengan
hasil cetakan tidak saling merekat, sehingga dengan mudah dapat
dilepaskan.
9
d. Pigment
Pigment adalah zat pewarna saat bahan fiberglass dicampur. Pemilihan
warna disesuaikan dengan selera pembuatnya. Pada umumnya pemilihan
warna untuk mempermudah proses akhir saat pengecatan.
e. Mat
Bahan ini berupa anyaman mirip kain dan terdiri dari beberapa model,
dari model anyaman halus sampai dengan anyaman yang kasar atau besar
dan jarang-jarang. Berfungsi sebagai pelapis campuran/adonan dasar
fiberglass, sehingga sewaktu unsur kimia tersebut bersenyawa dan
mengeras, mat berfungsi sebagai pengikatnya. Akibatnya fiberglass
menjadi kuat dan tidak getas.
f. Talk
Sesuai dengan namanya, bahan ini berupa bubuk berwarna putih
seperti sagu. Berfungsi sebagai campuran adonan fiberglass agar keras dan
agak lentur.
g. Aseton
Pada umumnya cairan ini berwarna bening, fungsinya yaitu untuk
mencairkan resin. Zat ini digunakan apabila resin terlalu kental yang akan
mengakibatkan pembentukan fiberglass menjadi sulit dan lama keringnya.
h. Cobalt
Cairan kimia ini berwarna kebiru-biruan berfungsi sebagai bahan aktif
pencampur katalis agar cepat kering, terutama apabila kualitas katalisnya
kurang baik dan terlalu encer. Bahan ini dikategorikan sebagai
penyempurna, sebab tidak semua bengkel menggunakannya. Hal ini
tergantung pada kebutuhan pembuat dan kualitas resin yang
digunakannya. Perbandingannya adalah 1 tetes cobalt dicampur dengan 3
liter katalis. Apabila perbandingan cobalt terlalu banyak, dapat
menimbulkan api.
i. PVA
Bahan ini berupa cairan kimia berkelir biru menyerupai spiritus.
Berfungsi untuk melapis antara master mal/cetakan dengan bahan
fibreglass. Tujuannya adalah agar kedua bahan tersebut tidak saling
10
menempel, sehingga fiberglass hasil cetakan dapat dilepas dengan mudah
dari master mal atau cetakannya.
j. Mirror
Sesuai namanya, manfaatnya hampir sama dengan PVA, yaitu
menimbulkan efek licin. Bahan ini berwujud pasta dan mempunyai warna
bermacam-macam. Apabila PVA dan mirror tidak tersedia,
perajin/pembuat fiberglass dapat memanfaatkan cairan pembersih lantai
yang dijual bebas di mall/ toserba.
k. Dempul
Setelah hasil cetakan terbentuk dan dilakukan pengamplasan,
permukaan yang tidak rata dan berpori-pori perlu dilakukan
pendempulan.Tujuannya agar permukaan fiberglass hasil cetakan menjadi
lebih halus dan rata sehingga siap dilakukan pengecatan.
11
Pembuatan master cetakan
12
BAB III
METEDOLOGI PRATIKUM
13
2. Kemudian, ambil cetakan yang akan digunakan untuk membuat
tempat sampah
3. Oleskan cetakan dengan mirror glass, dan lubang yang ada
dibagian bawah cetakan juga dioleskan dengan mirror glass sampai
mengkilap
4. Setelah cetakan dioles, cetakan dilap dengan menggunakan kain
agar cat tidak lengket atau tidak melekat.
5. Selanjutnya lakukan pengecatan sebanyak 2 kali pengulangan.
6. Lalu, tuang Delkot ke dalam gayung dan tambahkan resin dengan
perbandingan 2 :1
7. Lalu aduk hingga tercampur rata dengan menggunakan kuas
8. Agar mempercepat proses pengeringan tambahkan katalis
secukupnnya sesuai dengan kondisi cuaca, contohnya pada cuaca
panas tambahkan 2 tetes katalis saja atau pada cuaca dingin/lembab
maka katalis yang ditambahkan ±7 tetes. Atau lebih banyak.
9. Keringkan cetakan ± selama 15 menit agar terlihat lapisan yang
belum rata.
10. Setelah kering, lakukan pengecatan kedua dengan cara melapisi
dengan cat kembali bagian yang belum rata (dengan campuran
resin dan katalis) dan tunggu hingga kering ( ± selama 15 menit).
11. Masukkan matt (serbuk fiber) ke dalam cetakan.
12. Buat campuran resin dan katalis kemudian lapisi ke serbuk fiber
(campuran tersebut digunakan untuk melengketkan serbuk fiber
dengan cetakan) dengan menuang resin ke dalam gayung dan
tambahkan sedikit katalis kemudian diaduk menggunakan kuas.
13. Setelah cetakan dilapisi serbuk fiber,lekatkan lapisan matt dengan
menggunakan campuran resin dan katalis yang sudah dibuat tadi
pada wadah.
14. Gunakan roll dan kuas untuk meratakan resin dan katalis pada
serbuk fiber agar tidak ada terlihat putih yang tersisa pada serbuk
fiber.
15. Lakukan hal yang sama pada cetakan tutup.
14
16. Pinggiran dan cetakan tutup juga dilapisi serbuk fiber dan tunggu
sampai kering (± selama 30 menit)
17. Untuk melepaskan serbuk fiber yang sudah keras dari cetakan yaitu
dipukul dengan menggunakan palu dan pada bagian atasnya di
buka dengan menggunakan obeng minus.
18. Gunakan alat kompresor untuk memisahkan cetakan dengan wadah
biogas dan gunakan gerinda untuk memotong bagian tepi tempat
sampah agar rapi.
19. Selanjutnya lakukan finishing, setelah melakukan pemotongan tepi
wadah gaunakan amplas untuk mnghalusakan dan meratakan yang
bagian yang kasar.
20. Lalu, tempat sampah siap digunakan.
15
BAB IV
4.1 Hasil
Berdasarkan praktik lapangan tentang pembuatan tempat sampah berbahan
fiberglass yang telah dilakukan didapatkan hasil pengamatan sebagai berikut:
1. Gambaran umum
Pada pembuatan tempat sam pah yang berbahan fiberglass terdapat
sebuah cetakan yang bisa digunakan dalam pencetakan tempat sampah
yang berbahan fiberglass dan bisa digunakan untuk warna apapun yang
diinginkan.
2. Bahaya Bahan
Katalis
Jika cairan katalis terkena tangan maka akan terasa panas
Met/matt
Met/matt dapat menimbulkan rasa gatal jika bersentuhan langsung
dengan kulit
4.2 Pembahasan
Keunggulan tempat sampah fiber glass yaitu, tahan terhadap hujan dan
panas. Untuk pembuatan tong sampahnya, tentu kita harus mempersiapkan
alat dan bahan yang dibutuhkan terlebih dahulu baru kita bisa membuat tong
sampahnya. Setelah tong sampah terbentuk, proses terakhir (finishing) yang
dilakukan adalah mengamplas tong sampah. Lalu dilakukan pengecatan
bagian luar tong sampah fiberglass sekaligus pelabelan sesuai kegunaan tong
sampah. Perbedaan warna tiap tong sampah juga dapat dilakukan untuk
membedakan tong sampah sesuai fungsinya, selain memberi kesan estetis.
Ketika proses pengecatan pertama dilakukan, penting untuk menggunakan
delcot secara tipis dan merata agar permukaan wadah halus. Apabila cuaca
mendung atau hujan sebaiknya menggunakan banyak katalis atau pengeras
16
agar proses pengeringan berlangsung cepat. Saat melepaskan wadah biogas
daricetakan perlu diperhatikan kekuatan dalam pemukulan agar wadah biogas
dan tempat sampah tidak rusak atau pecah.
17
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Fiberglass adalah bentuk serat kaca dari kaca cair yang sengaja ditarik
agar menjadi serat tipis yang kuat. Sifat fiberglass yang kuat, ringan, dan tidak
mudah rapuh cukup menjelaskan mengapa fiberglass banyak digunakan untuk
bak mandi, atap, hingga kapal dan pesawat terbang.
Bahan yang digunakan untuk pembuatan tempat sampah yaitu Mirror
Glass (Miracle gloss), Resin 70 – 80 %, Tripoxe / katalis, Serat (Met), dan
Delcot.
5.2 Saran
Dalam pembuatan tempat sampah berbahan fiberglass disarankan untuk
memakai alat pelindung diri pada saat bekerja karena banyak menggunakan
bahan berbaya bagi kulit. Alat pelindung diri yang digunakan berupa sarung
tangan, masker, sepatu, dan lain-lainya.
18
DAFTAR PUSTAKA
https://blog.bbpindonesia.com/fiberglass-pengertian-jenis-dan-bentuknya/
https://www.academia.edu/38762334/BAB_II_LAP_FIBERGLAS
http://eprints.poltekkesjogja.ac.id/3276/2/Chapter%202.pdf