Anda di halaman 1dari 44

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah.SWT. Karena berkat rahmat dan
ridho-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun materi yang dibahas dalam makalah ini, yaitu definisi, bahan baku,
proses pembuatan, dan kegunaan dari gelas dan kaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zurohaina, S.T,M.T selaku
dosen pembimbing yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna,
untuk penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi kita semua.

Palembang, April 2012

Penulis

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................

DAFTAR ISI

.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

.....................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................

BAB III PROSES PEMBUATAN ..... 12


BAB IV DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF .... 33
BAB V PENUTUP ................................................................................................. 34
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................. 35

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

BAB I
PENDAHULUAN
Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak
mempunyai titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak
megalami kristalisasi. Di pihak lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai
oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan
peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya
sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca
adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang
mengandung amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.
Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan,
tahan terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan
vacum. Tetapi kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan
kompresi lebih tinggi dari kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca
yang di hasilkan ada yang dengan keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada pula
yang lebih mementingkan keseimbangan pada seperangkat sifat tertentu.
Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam
peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu
rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan
bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala memasak
makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja di letakan di atas massa trona
di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan
orang kemudian berusaha menirunya.
Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum
mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika
merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikelpartikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat,
sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi
kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas
dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban
modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang
paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana
pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan.
Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu
pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang
Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang
Mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan
keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290.
Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-12. Dalam abad
tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di Jerman dan Inggris,
kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900,
industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga
ketat. Proses pembuatannyapun bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada
pengalaman. Kaca atau gelas merupakan materi bening dan transparan (tembus
pandang) yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida
(SiO2), yang secara kimia sama dengan kuarsa. dari segi fisika kaca dipandang sebagai
zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud
padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia,
kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap ,
yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan
golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca
plat secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

berhasil berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk
memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya
pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.
Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi
botol, bola lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh
menjadi suatu industri yang sangat terspesialisasi.

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

BAB II
PEMBAHASAN
I.

PENGERTIAN
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi

dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal
gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi
pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah
seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Kaca merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi
merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi permukaan yang
tahan dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca sebagai bahan yang sangat berguna.
Komponen utama kaca ialah silika. Silika ialah galian yang mengandungi silikon
dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida ialah silikon(IV) oksida. Silika wujud secara
semulajadi dalam pasir.Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk
apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak
memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.
Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan
sebatian kimia yang serupa dengan kuarza, atau dalam bentuk polihabluran, pasir.
Silika tulen mempunyai tahap lebur sekitar 2000 Selsius, jadi dua bahan lain sering
dicampurkan kepada pasir dalam pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah soda
(sodium karbonat Na2CO3), atau potasy, setara dengan sebatian kalium karbonat,
yang menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 Selsius. Bagaimanapun, bahan
soda menjadikan kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida, CaO) merupakan bahan
ketiga, ditambah untuk menjadikan kaca tidak larut.Silikon(IV) oksida ialah molekul
kovalen raksasa. Oleh itu, silikon(IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk
mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka,
silikon(IV) oksida mempunyai takat lebur yang sangat tinggi, iaitu 1710 C. Dalam
silikon(IV) oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen
dalam bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk
membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian. Kaca merupakan bahan
pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan
cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa
terbentuk.Salah satu ciri kaca adalah ia lutsinar. Sifat lutsinar disebabkan kaca terdiri
daripada bahan yang tidak mempunyai keadaan perubahan garisan atomik dalam
tenaga cahaya. Juga disebabkan kaca adalah sekata pada tahap gelombang yang lebih
besar daripada cahaya, ketidaksekataan menyebabkan cahaya terbias, menghalang
pemancaran imej.
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunnya adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 C. Kaca atau gelas
merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal
disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan
kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk kelompok vitroida atau
termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks. Senyawa
tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat dingin. Kaca atau gelas
ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup,
tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca atau
gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin.
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat
proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca atau adalah gabungan
dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya.
Kaca atau gelas merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan
secara biologi merupakan bahan yang tidak aktif, yang dapat dibentuk menjadi
permukaan yang datar dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca atau gelas sebagai
bahan yang sangat berguna. Kaca atau gelas biasanya dicampur dengan bahan lain
untuk mengubah cirinya. Misalnya seperti kaca atau gelas bertimah hitam yang
menyebabkan kaca atau gelas menjadi lebih berkilauan, hal ini karena adanya
Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

peningkatan index pantulannya, sementara boron ditambahkan untuk mengubah ciri


termal dan elektriknya, seperti Pyrex. Penambahan barium juga dapat meningkatkan
indeks pantulannya, dan serium ditambahkan untuk kaca atau gelas yang menyerap
tenaga infra. Logam oksida juga ditambahkan untuk memberikan warna pada kaca
atau gelas. Peningkatan soda atau potash dapat menurunkan titik lebur, sementara
mangan ditambahkan untuk menghilangkan warna yang tidak dikehendaki. Kaca atau
gelas berwarna diperoleh dengan menambahkan sedikit oksida logam peralihan.
Misalnya, oksida mangan akan menghasilkan warna ungu, oksida kuprum dan
kromium memberikan warna hijau, dan oksida kolbalt memberikan warna biru.
II.

SIFAT-SIFAT KACA ATAU GELAS


Kaca atau gelas memiliki sifat-sifat yang sangat khas bila disbanding dengan

keramik. Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :

Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra
merah, tetapi tidak oleh sinar ultraviolet.

Padatan amorf (short range order).

Berwujud padat tapi susunan atom-atomnya seperti pada zat cair.

Tidak memiliki titik lebur yang pasti (ada range tertentu)

Mempunyai viskositas cukup tinggi (lebih besar dari 1012 Pa.s)

Transparan, tahan terhadap serangan kimia, kecuali hidrogen fluorida. Karena


itulah kaca banyak dipakai untuk peralatan laboratorium.

Efektif sebagai isolator.

Mampu menahan vakum tetapi rapuh terhadap benturan.

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Secara umum dan ringkas reaksi pembentukan kaca adalah sebagai berikut :
Na2CO3

aSiO2

>

Na2O.aSiO2

CO2

CaCO3

bSiO2

>

CaO.bSiO2

CO2

Na2SO4

III.

SiO2

+ C

>

Na2O.cSiO2

SO2

SO2 + CO

BAHAN BAKU
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam

30 tahun terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda
masih merupakan bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di
dunia.
1. Pasir
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena
itu, lokasi pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir
kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah
belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini bersifat merusak
warna kaca pada umumnya.
2. Soda (Na2O)
Soda terutam di dapat soda abu padat Na 2 CO3. sunber lainnya adalah
bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat
berguna untuk mengoksidasi besi dan unutk mempercepat pencairan.
3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)
Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan
untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lainlain, gelas atau barang pecah belah.

Politeknik Negeri Sriwijaya

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

IV. BAHAN TAMBAHAN


Sebagai fluks dari silika, di pakai soda abu, kerak garam, batu gamping dan
gamping. Di samping itu, banyak pula di pakai oksida timbal, abu mutiara (kalsium
karbonat), salpeter, boraks, asam borat, asam trioksida, feldspar, dan fluorspar bersam
berbagai oksida, karbonat serta garam-garam logam lain untuk membuata kaca
berwarna.
Dalam operasi penyelesaian, banyak pula di pakai berbagai produk lain seperti
abrasif dan asam fluorida.
a) Feldspar
Mempunyai rumus umum P2O.Al2O3 6SiO2.feldspsr mempunyai banyak
keunggulan di banding produk lain, karena murah, murni dan dapat di lebur dan
seluruhnya terdiri dari oksidasi pembentuk kaca
b) Borax
Borax adalh perawis tambahan yang menambahkan Na2O dan boron oksida
kepada kaca. Walaupun jarang di pakai dalam kaca jendela atau kaca lembaran,
boraks sekarang banyak di gunkan di dalam berbagai jenis kaca pengemas.
c) Kerak Garam ( salt cake )
Sudah lama digunakan dalm perawis tambahan pada pembuatan kaca, demikian
pula beberapa sulfat lain amonium sulfat dan barium sulfat, dan sering di tentukan
pada. Kerak garam ini di perkirakan dapat membersihkan buih yang mengganggu
pada tanur tangki. Sulfat ini harus di pakai bersama karbon agar tereduksi menjadi
sulfit.

Politeknik Negeri Sriwijaya

10

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

d) Arsen Trioksida
Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam
kaca.

e) Nitrat
Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga
tidak terlalu kelihatan pada kaca produk.
f) Kalium Nitrat
Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.
g) Kulet (Cullet)
Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan
kaca beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan
sampai 80% dari muatan bhan baku.
h) Blok Refraktori
Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast
banyak di gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.

Politeknik Negeri Sriwijaya

11

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

BAB III
PROSES PEMBUATAN
Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapat di pecah-pecah menjadi
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Transportasi bahan baku ke pabrik
2. Pengaturan ukuran bahn baku
3. Penimbunan bahan baku
4. Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan
pemuatannya ke tanur kaca
5. Reaksi pembentukan kaca di dalAm tanur
6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi
7. Pembuatan bentuk produk kaca
8. Penyelesaian produk kaca
langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan
menggunakan peralatan otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan
sekop dan gerobak sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam
pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan dengan tangan sehingga
banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana. Kecenderungan dewasa
ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak dan

Politeknik Negeri Sriwijaya

12

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan
selama penanganan kaca atau bahan bakunya.

PROSES PEMBUATAN KACA ATAU GELAS

a. Bahan-Bahan :
Pada dasarnya, bahan baku pembuatan kaca atau gelas terdiri atas 3 jenis bahan
yang masing-masing memiliki peranan pada kualitas dan hasil akhir dari produk gelas
secara keseluruhan. Ketiga jenis tersebut adalah :
1.
Bahan pembentuk gelas
Pasir kuarsa/silika dengan kemurnian SiO2 99.1 99.7%
Silikon (IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh karena itu,
silicon (IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap
ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silicon (IV) oksida
mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, yaitu 1710 C. Dalam silicon (IV)
oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam
bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara
tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk
membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian.

sodium karbonat/soda abu (Na2CO3)


asam borat/borax
phosfor pentaoksida
dolomit (CaCO3.MgCO3)

Politeknik Negeri Sriwijaya

13

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Dolomit merupakan variasi batu gamping yang mengandung < 50%


karbonat. Secara geologi dolomit dapat terbentuk karena proses primer maupun
sekunder. Secara sekunder dolomit terjadi karena proses dolomitisasi yaitu
proses perubahan mineral kalsit menjadi dolomit, selain itu dapat juga terbentuk
karena diendapkan secara tersendiri sebagai endapan evaporit. Dolomit primer
berbentuk urat, yang terbentuk bersama-sama dalam jebakan bijih. Dolomit
mempunyai struktur kristal rhombohedral yang mempunyai komposisi kimia
CaMg(CaCO3)2 atau manganodolomit dan berkomposisi MgFe(CaCO3)2 atau
ferrodolomit. Umumnya dolomit berwarna putih keabu-abuan atau kebirubiruan, kekerasan 3,5 4, berifat pejal, berat jenis 2,8 2,9, berbutir halus-kasar,
mudah menyerap air, mudah dihancurkan.

feldspar,
Dengan rumus molekul R2O.Al2O3.6SiO2 di mana R2O mewakili Na2O
atau K2O atau gabungan keduanya. Feldspar adalah nama kelompok mineral
yang terdiri atas potasium, sodium dan kalsium alumino silikat. Pada umumnya
kelompok ini terbentuk oleh proses pneumatolitis dan hidrotermal yang
membentuk urat pegmatit. Felspar ditemukan pada batuan beku, batuan erupsi
dan metamorfosa, baik bersifat asam maupun basa. Felspar mempunyai nilai
kekesaran 6 6,5 skala Mosh, berat jenis 2,4 2,8, warna dari putih keabuabuan, merah jambu, coklat, kuning dan hijau. Felspar adalah mineral alumina
anhidrat silikat yang berasosiasi dengan unsur Kalium (K), Natrium (Na) dan
Calsium (Ca) dalam perbandingan yang beragam. Mutu felspar ditentukan oleh
kandungan oksida kimia K2O dan Na2O yang relatif tinggi diatas 6%, oksida
Fe2O3 dan TiO2 .

cullet,
merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal dari produk tak
lolos quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan temperatur leleh dari
bahan baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25% dari total bahan baku.

2.

Bahan stabilizer
Bahan stabilizer merupakan bahan yang mampu menurunkan kelarutan
di dalam air, tahan terhadap serangan bahan kimia lain termasuk materi-materi

Politeknik Negeri Sriwijaya

14

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

lain yang terdapat di atmosfer. Contoh bahan stabiliser yang biasa dipakai di
industri gelas adalah :

Kalsium Karbonat atau Limestone, membuat produk akhir menjadi tidak larut di

dalam air.
Barium Karbonat, meningkatkan berat spesifik dan indeks bias.
Timbal Oksida, membuat produk menjadi transparan, mengkilat, dan memiliki

indeks bias yang tinggi.


Seng Oksida, membuat gelas tahan terhadap panas yang mendadak,

memperbaiki sifat-sifat fisik dan mekanik, dan meningkatkan indeks bias.


Aluminium oksida
Aluminium oksida adalah sebuah senyawa kimia dari aluminium dan oksigen,

dengan rumus kimia Al2O3 dan nama mineralnya adalah alumina. Disini alumunium
oksida berfungsi untuk meningkatkan viskositas gelas, kekuatan fisik dan ketahanan
terhadp bahan kimia.
3.

Komponen sekunder

Refining agent, menghilangkan gelembung-gelembung gas pada saat pelelehan


bahan baku. Bahan yang biasa digunakan sebagai refining agent pada industri

gelas adalah sodium nitrat dan sodium sulfat atau arsen oksida (As2O3).
Penghilang warna (decolorant), menghilangkan warna yang biasanya
diakibatkan oleh kehadiran senyawa besi oksida yang masuk bersama bahan
baku. Bahan penghilang warna yang digunakan adalah mangan dioksida

(MnO2), logam selenium (Se), atau nikel oksida (NiO).


Pewarna (colorant), digunakan untuk membuat gelas khusus sesuai dengan

warna yang dikehendaki.


Opacifiers. Bahan yang digunakan sebagai opacifier adalah fluorite (CaF2),
kriolit (Na3AlF6), sodium fluorosilika (Na2SiF6), timah phospat, seng phospat
(Zn3(PO4)2), dan kalsium phospat (Ca3(PO4)2). Opacifiers adalah zat yang
ditambahkan untuk membuat kaca atau gelas bersifat buram atau tidak dapat
ditembus gelombang elektromagnetik, walaupun kacaatau gelas tersebut
transparan.

Politeknik Negeri Sriwijaya

15

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

PEMBUATAN GELAS
Secara skematis proses pembuatan kaca atau gelas dapat digambarkan

sebagai berikut:

1. Persiapan bahan baku (batching)


Pada tahap ini dilakukan penggilingan, pengayakan bahan baku serta pemisahan
dari pengotor-pengotornya. Serbuk bahan baku ditimbang sesuai komposisi, termasuk
bahan-bahan aditif lain yang diperlukan seperti zat pewarna atau zat-zat sesuai dengan
produk kaca yang dikendaki. Pengadukan campuran bahan baku dalam suatu mixer
dilakukan agar campuran menjadi homogen sebelum dicairkan.
Komposisi dari bahan-bahan penyusunnya adalah sebagai berikut :
Bahan
Pasir Silika
Natrium Karbonat
Kalsium Karbonat

Politeknik Negeri Sriwijaya

Komposisi (%)
72,6
13,0
8,4

16

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Dolomit
Alumina
Lain-Lain

4,0
1,0
1,0

2. Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500 0C sehingga campuran akan mencair.
Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi
membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
Reaksi-reaksi penguraian
Na2SO3 Na2O + CO2 .. (1)
CaCO3 CaO + CO2 .. (2)
Na2SO4 Na2O + SO2 .. (3)
MgCO3.CaCO3 MgO + CaO + 2CO2 .. (4)
Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 780o C
Na2CO3 +aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2 .. (5)
Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600o C
CaCO3 +bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2 .. (6)
Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600o C
CaCO3 + Na2CO3 Na2Ca(CO3)2 .. (7)
Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884o C
Na2SO4 + nSiO2 NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2 .. (8)
Reaksi utama
aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO .. (9)

Politeknik Negeri Sriwijaya

17

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

3. Leburan kaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi menjadi
3 jenis, yaitu :
Pot furnace, biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special
glass) seperti kaca seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2
ton atau lebih rendah. Pot terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau
platina.
Tank furnace, digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata
refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu menampung sekitar
1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung furnace.
Regenerative furnace.
Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang berfungsi
untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa jenis proses
pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
a. Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian yang
dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan kaca cair dengan
celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse terdapat
bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan kaca hingga 650
670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak
dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik kaca tersebut ke atas.
b. Proses Colburn (Libbey-Owens)

Politeknik Negeri Sriwijaya

18

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Jika prosesFourcault , gerakan kaca berlangsung secara vertikal, maka


pada prosesColburn kaca akan bergerak secara vertical kemudian diikuti gerakan
horizontal setelah melewati roda-roda penjepit yang membentuk leburan gelas
menjadi lembaran-lembaran.
c. Proses Pilkington (float process)
Bahan cair dialirkan ke dalam sebuah kolam berisi cairan timah (Sn)
panas. Kecepatan aliran bahan cair ini merupakan pengatur tebal tipisnya kaca
lembaran yang akan diproses. Kaca akan mengapung di atas cairan timah karena
perbedaan densitas di antara keduanya. Kaca ini tetap berupa cairan dengan
pasokan panas yang berasal dari pembakar di bagian atas kolam. Pengendalian
temperatur di dalam kolam dilakukan agar kaca tetap rata di kedua sisinya serta
pararel. Bahan yang biaanya digunakan untuk keperluan ini adalah gas nitrogen
murni. Selanjutnya, aliran kaca melewati daerah pendinginan (masih di dalam
kolam) dan keluar dalam bentuk kaca lembaran bersuhu 600oC.

Proses a c di atas dikenal dengan proses mekanik.


d. Proses tiup (blow),
Proses ini digunakan untuk membuat botol kaca, gelas kemasan, atau aneka
bentuk kaca seni lainnya.

Politeknik Negeri Sriwijaya

19

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

4. Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar
molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses
annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
1. Menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal, dan
2. Mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk
menahan regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam
"annealing lehr". Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini dilewati oleh
kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.
5. Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalah cleaning and
polishing, cutting, enameling, dan grading.

Politeknik Negeri Sriwijaya

20

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

PROSES DARI BAHAN BAKU MENJADI PRODUK


Prosedur pembuatan kaca dapat di bagi menjadi empat tahap utama yaitu :

1. PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki.
Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di
gunakan secara menguntungkana untuk membuat kaca khusus dalam jumlah
kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil pembakaran.
Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui proses
cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan
atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa produknya
terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola
bejana itu terbuat dari bejana platina.
Besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari
blok-blok reflaktor, di antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan
kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur itu,
sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca halusan
(fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam
t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya mengalami
korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung pada
kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada reflaktori
tanur kaca.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan
kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara
elektrotermal atau dengan gas.
Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi
(regenerative furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat
ruang berisis susunan bata rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya
pada waktu melalui tanur berisi

Politeknik Negeri Sriwijaya

akca cair, megalir ke bawah melalui satu

21

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka atau bata
rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar
dari situ , dan isian itu berkisar antara 1500 0C di dekat pintu keluar. Bersamaan
dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi
yang telah di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar
yang telah terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di
bandingkan dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang
waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan
bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang
berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian
melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit
demi sedikit setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya
menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya
harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu. Kebanyakan
kalor hilang dari tanur melalui

radiasi, dan hanya sebagian kecil yang

termanfaatkan untuk pencairan. Tanpa membiarkan dindingnya sedikit karena


radiasi, suhu akan menjadi terlalu tinggi sehingga kaca cair itu dapat menyerang
dinding dan melarutkannya. Untuk mengurangi aksi kaca cair, pada dinding
tanur kadang-kadang di pasang pipa air pendingin.
Pasir

45,4

gamping

6,8

Soda abu

16

kulet

22,7

Kerak garam

4,5

other

0,5-1,0

Serbuk batu bara


0,2
Tabel 2.1 Kandungan bahan dalam proses peleburan

Politeknik Negeri Sriwijaya

22

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Diagram Alir Pembuatan Kaca Lembaran


2. PEMBUATAN BENTUK ATAU PENCETAKAN
Kaca dapat di bentuk dengan mesin atau denagn cetak tangan. Faktor
yang terpenting yang harus di perhatikan dalam cetak mesin (machine molding)
ialah bahwa rancang mesin itu haruslah sedemikian rupa sehingga percetakan
barang kaca dapat di selesaikan dalm tempo beberapa detik saja. Dalam waktu
yang sangat singkat itu kaca berupa dari zat cair viscos menjadi zat cair yang
berwarna bening. Jadi, jelas sekali bahwa masalh rancang yang harus di
selesaikan, seperti aliran kalor stabilitas logam, dan jarak bebas bantalan
merupakan masalh yang rumit sekali. Keberhasilan mesin cetak kaca merupakan
prestasi besar bagi para insinyur kaca.
Berikut ini akan di bahas jenis-jenis mesin pembentuk kaca yang umum
yaitu kaca jendela, kaca plat, kaca apung, botol, bola lampu, dan tabung.
1. Kaca Jendela
Pada proses fourcault, ruang penarikan di isi penuh dengan kaca dari
tanki peleburan. Kaca itu di tarik secara vertikal dari tanur melalui dibitense
denagn suatu mesin penarik. Dibitense itu terdiri dari sampan refraktonsi yang

Politeknik Negeri Sriwijaya

23

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

mempunyai celah di tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini, pada waktu
sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan
kaca di mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui
celah, pada waktu bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca
mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita
secepat itu dia mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn
gulungan air di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang
oleh rol-rol, di lewatkan melalui cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya
7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran
menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian penggolongan dan
pemotongan.
PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan
menghasilkan kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn
ketebalan sampai 0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan
batangan tarik yang terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran
itu. Setelah di tarik ke atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di
dalm lehr penyangai, kaca itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal
atau rangkap dua, dilakukan penyangaian kedua di dalam lehr horizontal standar
36 m.
2.

Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu
cair pada suhu sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone
pemurnian dan keluar melalui ujung yang satu lagi dalam bentuk aliran yang tak
putus-putus. Dari keluaran refraktori yang lebar itu, kaca cair dilewatkan melalui
dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air, sehingga mengambil konfigurasi
pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang lebih kecil, yang juga
didinginkan dengan air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol
pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan
pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis
pada waktu memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potongpotong menjadi lembaran yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh

Politeknik Negeri Sriwijaya

24

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

pula pita itu bergerak terus secara otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui
operasi penyangaian, gerinda, poles, dan inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin
potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran yang cocok unutk
pemanasan. Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari
masing-masing permukaan.
3. Kaca Apung
Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris.
Perkembangan ini merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca
plat berkualitas tinggi. Proses apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki
dimana bahna baku di umpankan pada satu ujung tanur dan kaca cair di
lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal sempit yang
menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra
presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu
secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di

atas

permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di bwah
kondisis suhu yang di kontrol dengan ketat. Pemanasan terkendali itu di
menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga menghasilkan kaca yang
kedua sisinya rata dan sejajar.

Politeknik Negeri Sriwijaya

25

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

4.

Kaca Berkawat Dan Berpola


Kaca cair di alirkan darim bibir tanur dan lewat diantra rol-rol logam
yang sudah mempunyai goresan pola pada permukaanya. Rol itu membetuk kaca
tadi dan mencetakan pola itu dalam satu operasi saja. Karena itu menyebabkan
cahaya terdisfusi sehingga tak tembus pandang. Kaca seperti ini cocok unutk
pintu, ruang kantor, dan dinding kamar mandi. Kaca itu dapt pula di perkuat
dengan kawat yang di pasangkan pada saat awal pembentukannya. Hal ini
berguna untuk meningkatkan keselamatan, misalnya pada jendela pintu darurat.

5. Kaca Tiup
Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong
pengembangan metode produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin
pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak dengan menggunkana
udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu menghasilakan
parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.
Salah satu di antaranya adalah :
Jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di
gunkana dalam pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.
Jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat
berbagai barang yang di buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan
pres dan tiup.
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal
bundar yang berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun
menjauh dari permukaan kaca, di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison
yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu naik dan mengurung parison itu
dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam
cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai
operasi pengumpulan. Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik
kembali mengungkung parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan
kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.
Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam
pembuatan barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir
dari tanur melalui palung yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca
Politeknik Negeri Sriwijaya

26

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

jauth melalui lubang itu, dan di potong dengan gunting mekanik sehingga
merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki.
Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang melaui
operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan
menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan
di tiup enap (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk
lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik
dan udar di suntikan pada tiup lawan (counter blow) melalui leher yang baru
terbentuk sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison
itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah
jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup akan
mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu yang
singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan
dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan
tiup itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja
bundar yang di kenal denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan
meja tiup ( blow table). Berbagi operasi yang di sebutkan di atas berlangsung
pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di
kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan berbagai
operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja
oleh mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang tersebut terakhir itu
merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di antara semua
peralatan yang di gunakan.
6. Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena
bentuk dan ukuran bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri,
dan bukan oleh cetakannya. Kaca cair mengalir melalui bukaan berbentuk
anulus pada tanur dan turun ke bawah melalui dua rol yang didinginkan dengan
air. Salah satu rol mempunyai lekkukan sehingga menyebabkan pita kaca
mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan dengan lubang

Politeknik Negeri Sriwijaya

27

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya.
Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di bawah
setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan pita,
masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer.
Pada waktu pita itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang
kemudian menyebabkan terbentuknya gelembung bola pada pita. Cetakan yang
berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara, yang bertekanan
jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke
dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu
kecil memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk
yang membawanya ke rak lehr, dimana leher lampu di masukan ke dalam,
diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada waktu disangai. Waktu total
unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian kirakira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.
7. Tabung Televisi
Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran
melintang, terdiri dari tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson
tempat gambar televisi di munculkan, kaca pengurung, dan penembak elektron.
Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di lakukan dengan penyerapan atau
pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri merupakan masalh yang sulit
hingga

kemudian

di temukan

prosedur pencetakan

centrifugal,

yang

menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih
seragam. Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan
menggunkan nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di
pasangkan pada permukaan sebelah dalam tabung. Semacam topeng berlubanglubang kemudian di pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal
ini, suhu yang di gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh
terlalu tinggi karena hal ini dapat merusak fosfor.

8. Tabung Kaca

Politeknik Negeri Sriwijaya

28

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung
lowong berputar yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan
melaluinya dan kaca pada batangan itu mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di
tarik ke luar dari bawah dalm bentuk tabung. Sepasang sabuk memegang tabung
itu dan menariknya dengan kecepatan seragam. Diameter dan tebal dinding di
kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di
tiupkan melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan perlakuan penyaringan.
Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan
kebanyakan kaca optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca
warna, kaca arsitektur, dan berbagai barang seperti itu di buat dengan cetak
tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari operasi penarikan suatu kwalitas kaca
tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki dan
membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di
potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan
tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik
yang melibatkan gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan
sebagaimana di uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara yang
berbentuk silinder dan pyrek di buat dengan cara ini.

Jenis - Jenis dari Gelas dan Kaca


Secara umum, kaca komersial dapat dikelompokkan menjadi beberapa
golongan:

1. Silika lebur
Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida
pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah
kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai
ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini
mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga
sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering

Politeknik Negeri Sriwijaya

29

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

digunakan sebagai kuvet untuk spektrometer UV-Visible yang harganya sekitar


dua jutaan per kuvet.
2. Alkali silikat
Alkali silikat adalah satu-satunya kaca dua komponen yang secara
komersial, penting. Untuk membuatnya, pasir dan soda dilebur bersama-sama,
dan hasilnya disebut Natrium silikat. Larutan silikat soda juga dikenal sebagai
kaca larut air (water soluble glass) banyak dipakai sebagai adhesif dalam
pembuatan kotak-kotak karton gelombang serta memberi sifat tahan api.
3. Kaca soda gamping
Kaca soda gamping (soda-lime glass) merupakan 95 persen dari semua
kaca yang dihasilkan. Kaca ini digunakan untuk membuat segala macam bejana,
kaca lembaran, jendela mobil dan barang pecah belah.
4. Kaca timbale
Dengan menggunakan oksida timbal sebagai pengganti kalsium dalam
campuran kaca cair, didapatlah kaca timbal (lead glass). Kaca ini sangat penting
dalam bidang optik, karena mempunyai indeks refraksi dan dispersi yang tinggi.
Kandungan timbalnya bisa mencapai 82% (densitas 8,0, indeks bias 2,2).
Kandungan timbal inilah yang memberikan kecemerlangan pada kaca potong
(cut glass). Kaca ini juga digunakan dalam jumlah besar untuk membuat bola
lampu, lampu reklame neon, radiotron, terutama karena kaca ini mempunyai
tahanan (resistance) listrik tinggi. Kaca ini juga cocok dipakai sebagai perisai
radiasi nuklir.
5. Kaca borosilikat
Kaca borosilikat biasanya mengandung 10 sampai 20% B2O3, 80%
sampai 87% silika, dan kurang dari 10% Na2O. Kaca jenis ini mempunyai
koefisien ekspansi termal rendah, lebih tahan terhadap kejutan dan mempunyai
stabilitas kimia tinggi, serta tahanan listrik tinggi. Perabot laboratorium yang

Politeknik Negeri Sriwijaya

30

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga
digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya
lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
6. Kaca khusus
Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,fitokrom,
kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya
berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.
7. Serat kaca (fiber glass)
Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap
kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan
alkali lebih rendah.
Jenis kaca yang paling umum dikenal dan yang telah digunakan sejak berabadabad silam sebagai jendela dan gelas minum adalah kaca soda kapur, yang terbuat dari
75% silica (SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan sedikit aditif lain.
Di dalam ilmu pengetahuan, istilah kaca didefinisikan dalam arti yang luas,
kaca dapat dibuat dari paduan bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di
cairkan, molekul cair, dan polimer. Untuk banyak aplikasi seperti; botol, kaca mata,
gelas dll.
Kaca memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan industri. Karena
struktur kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan
bahan Optoelektronik, peralatan laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan seni
kaca (seni, kaca studio).
Kaca tulen boleh dijadikan begitu lutsinar sehinggakan beratus kilometer kaca
boleh ditembusi gelombang cahaya infra dalam kabel gentian optik.Kaca biasa
mempunyai campuran bahan lain untuk mengubah cirinya. Kaca bertimah hitam adalah
lebih berkilauan, kerana peningkatan index pantulannya, sementara boron ditambah
bagi mengubah ciri terma dan elektriknya, seperti Pyrex. Menambah barium juga

Politeknik Negeri Sriwijaya

31

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

meningkatkan indeks pantulannya, dan serium digunakan dalam kaca yang menyerap
tenaga infra. Logam oksida juga ditambah bagi menukarkan warna kaca. Peningkatan
soda atau potash menurunkan lagi tahap lebur, sementara mangan ditambah bagi
menyingkirkan warna yang tidak dikehendaki. Kaca berwarna dihasilkan dengan
bercampur dengan sedikit oksida logam peralihan. Misalnya, oksida mangan akan
menghasilkan warna ungu, oksida kuprum dan kromium memberikan warna hijau, dan
oksida kolbalt memberikan warna biru.Soda atau sodium karbonat, Na2CO3 yang
menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 C. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan
kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida, CaO) biasanya ditambah untuk menjadikan kaca
tidaklarut.
3. PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP
Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus
disangai (anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat
dengan tangan. Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :

Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa
waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn
jalan pengaliran plastik sehingga regangannya kurang dari sustu maksimum

yang di tentukan.
Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga
regangan itu selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku
penyaringan, tidak lain hanyalah satu ruang pemanasan yang di rancang dengan
baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga memenuhi persyaratan yang
di sebut di atas.
Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di

sebabkan oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang
kaca yang dapat menangani kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data
di atas sebagai dasar para insinyur berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu
dengan pengaturan suhu otomatik dan sirkulasi terkendali sehingga penyangaian dapat
di laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.

Politeknik Negeri Sriwijaya

32

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

4. PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang
relatif

sederhana tetapi sangat penting, operasi ini meyangkut pembersihan,

penggosoakan, pemolesan, pemotongan, gosok-semprot dengan pasir, pemasangan


email klasifikasi kwalitas, dan pengukuran. Walaupun tidak semua harus dilakukan
unutk setiap barang, namun satu atau dua di antara yang di sebutkan di atas selalu di
perlukan.
5. PENGEPAKAN DAN PEMASARAN
Pada waktu pengiriaman barang pada gudang atau tempat bpenyimpanan karean
kaca adalah bahan yang sangat mudah pecah maka kaca tersebut di sekat dan di lapisi
busa sebagai pelindung dari kaca tersebur agar tidak terjadi benturan antara masingmasing kaca.

Politeknik Negeri Sriwijaya

33

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Digram alir pembuatan pyrex

Bahan - bahan berupa pasir silika ,asam boric dimana bahan tersebut merupakan
bahan pembentuk dalam pembuatan gelas dan kaca,fluks merupakan senyawa yang
membantu menurunkan suhu yang diperlukan untuk mendapatkan pembentuk mencair,
bahan yang termasuk fluks adalah soda ash potasium dan litium karbonat. Stabilizer
adalah bahan yang membantu menjaga kaca dari runtuh, melanggar, atau berantakan.
Mereka dibutuhkan karena fluks biasanya mengacaukan komposisi kaca.selain itu ada
bahan tambahan dimana bahan tersebut bertindak pemberi warna dan sebagainya.
Tahapan dalam proses pembuatan kemasan gelas adalah sebagai berikut :
Bahan baku dicampur merata secara otomatis kedalam mixing batch. Kemudian
dimasukkan ke dalam tanur untuk dilelehkan dengan suhu 1500-1600 0C ada yang 1300
0

C. Tungku pembakaran membara terus menerus dan dikendalikan oleh sistem (panel)

pengendali. Sebelum dicetak suhu diturunkan hingga 1000-1200oC dan lelehan gelas
didiamkan beberapa saat. Cairan gelas dialirkan ke dalam mesin pencetak
(forming),Lelehan dipotong-potong dengan ukuran yang ditetapkan dalam bentuk

Politeknik Negeri Sriwijaya

34

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

gumpalan kasar. Gumpalan meluncur ke pencetakan pertama (cetakan Parison).


Pembentukan dan pencetakan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
1. Hembus Ganda (Blow and Blow) untuk gelas berleher sempit (botol)
2. Tekan dan Hembus (Press and Blow) untuk gelas berleher lebar.
Dipindahkan ke cetakan akhir atau cetakan wadah yaitu cetakan yang
sebenarnya dengan ukuran tertentu

Dibawa ke ruang lehr pendingin yang bersuhu 450 0C.


Wadah dipanaskan kembali (proses annealing).
Kemudian perlahan-lahan didinginkan dari suhu 575-600 0C menjadi 450 0C
dengan adanya aliran udara. Proses ini bertujuan untuk membuat wadah gelas
menjadi tidak rapuh atau mudah pecah. Dilakukan pengawetan gelas dengan
cara pre-cooling yang berfungsi untuk menjaga kompresor agar udara yang
terhisap hanya udara yang dalam keadaan bersih dan tidak mengandung air.
Dilakukan pengawasan mutu ketika botol keluar dari cetakan, yang terdiri dari
uji coba mekanis, elektris dan visual di pabrik atau di laboratorium.

BAB IV

Politeknik Negeri Sriwijaya

35

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF


A. Dampak Positif
Dengan adanya perusahaan pembuatan kaca dan semakin majunya alat yang di
cipatakan para insinyur maka sudah pasti akan menciptakan lapangan pekerjaan baru
bagi para penganggur yang ada di sekeliling perusahaan tersebut, dan juga dapat
bermanfaat bagi orang-orang sipil atau para arsitek dalam mengembangkan suatu ide
dalam perancangan bangunan. Dan dapt pula berguna bagi perusahaan otomotif karena
kaca sekarang tidak hanya sebagi kaca hiasan tetapi juga sebagai kaca pelindung.
B. Dampak Negatif
Dengan makin besarnya perusahaan kaca ini maka akan sangat menganggu
lingkungahn karena proses pembuatan kaca ini pasti mempunyai limbah yang sangat
berbahaya bagi kelangsungan hidup manusia dan juga hewan yang ada di sekitarnya.
Sudah tentu semua ekosistem kana berubah baik dari struktur tanah ataupun air, tetapi
ini tidak langsung terjadi sangat cepat tetapi secara berlahan-lahan.

BAB V

Politeknik Negeri Sriwijaya

36

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama penyusunnya
adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 0C yang bersifat transparan dan dingin.
2. Reaksi pembuatan kaca atau gelas secara umum:
Na2CO3 + SiO2
CaCO3

+ SiO2

Na2SO4

+ SiO2

Na2O.SiO2 + CO2
CaO.SiO2
+C

CO2

Na2O.SiO2 + SO2 + SO2 + CO

3. Pada prinsipnya tahapan proses pembuatan kaca atau gelas ada lima, yaitu:
a) Persiapan bahan baku (batching)
b) Pencairan (melting/fusing)
c) Pembentukan (forming/shaping)
d) Annealing
e) Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)

DAFTAR PUSTAKA

Beberapa fakta seputar kaca Chem-Is-Try.Org Situs Kimia Indonesia .htm


http://www.agc.com/english/csr/environment/products/sp01.htmls

Politeknik Negeri Sriwijaya

37

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANGAN SISTEM PEMOTONGAN KACA

BERBASIS PLC PADA PT.TOSSA SHAKTI UNIT FIGURED GLASS


http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/gelas-dan-

kuarsa/
http://industri15dian.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/14/jenis-jenis-kaca-dan-

aplikasinya/
http://dhiandry.blog.com/2009/10/31/pembuatan-kaca/
http://www.scribd.com/doc/32561225/Industri-Gelas
http://dhiandry.blog.com/2009/10/31/pembuatan-kaca/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/gelas-dan-

kuarsa/
http://www.scribd.com/doc/32561225/Industri-Gelas
http://dhiandry.blog.com/2009/10/31/pembuatan-kaca/
http://industri15dian.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/14/jenis-jenis-kaca-dan-

aplikasinya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelas

Produk-Produk dari Gelas dan Kaca


GELAS

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gelas kapur

38

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Politeknik Negeri Sriwijaya

Gelas cair

gelas silica

gelas viterous

39

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Politeknik Negeri Sriwijaya

KACA
kaca timbale

40

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

kaca borosilikat

kaca soda gamping

PERTANYAAN :
1. (Novini Aliyah)
Apa yang menyebabkan kaca dapat dikatakan kaca anti gores?
Kaca antigores ini dibuat melalui proses peleburan bahan pembuat kaca dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Pengerjaannya dilakukan secara otomatis, sehingga
mampu mendapat hasil permukaan kaca yang bersih, halus, rata dan jernih.
Pembuatannya tanpa proses grinding dan polishing. Selain itu, diolah melalui proses
penukaran ion.Yaitu proses pemberian kekuatan pada kaca secara kimia. Caranya,
kaca dicelupkan pada wadah papas yang berisi bahan garam leleh pada suhu 400C.
Selanjutnya ion sodium dalam jumlah kecil akan terlepas dari kaca dan akan
digantikan dengan ion potassium dalam jumlah yang lebih banyak yang berasal dari
lelehan garam. Ion potassium ini selanjutnya akan melapisi kaca dan akan ditanam

Politeknik Negeri Sriwijaya

41

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

bersamaan dengan mendinginnya suhu kaca tersebut. Sehingga menghasilkan lapisan


yang berfungsi layaknya 'baju baja' pada kaca.
2. (Allan Cipta Wijaya)
Apa yang membedakan antara kaca keselamatan dan kaca biasanya
berdasarkan bahan dan prosesnya?
Kaca Keselamatan, dikelompokan menjadi 2 golongan :
(1). Kaca keselamatan laminasi adalah jenis yang paling banyak dipakai diseluruh
Amerika Serikat. Kaca yang digunakan untuk membuat kaca keselamatan
laminasi mempunyai sifat-sifat fisika seperti kaca biasa, sehingga seluruh sifat
keselamatannya berasal dari kemampuan plastik tengah itu untuk tetap
memengang pecahan-pecahannya apabila kaca itu pecah karena kecelakaan.
Plastik yang pertama digunakan secara komersial adalah selulosa nitrat, yang
kemudian digantikan oleh selulosa asetat. Sekarang hampir semua kaca
kese;amatan laminasi menggunakan resin polivinil butiran. Plastik vinil lebih
elastic dari selulosa asetat karena dapat menjulur akibat tegangan kecil sampai
batas elastiknya, dan diatas itu diperlukan tegangan yang jauh lebih tinggi untuk
dapat memecahkannya. Kaca ini tetap bening dan tanpa warna pada kondisi
pemakaian, tidak terpengaruh oleh sinar matahari, dan tidak memerlukan adhesif
atau senyawa tahan air dalam pembuatannya.
(2) Kaca temper atau kaca perkuatan, sangat kuat dan tahan. Kaca ini digunakan
untuk pintu dan jendela mobil, serta untuk pipa. Kaca ini memberikan tegangan
dalam yang tinggi dan jika permukaannya pecah, hancur remuk. Pembuatannya
meliputi penyangaian dengan suhu terkendali sehingga tegangan-tegangan yang
yidak seragam yang terdapat dalam kaca digantikan oleh tegangan rendah,
seragam dan terkendali.Kaca itu sangat kuat terhadap kompresi dan sangat
lemah terhadap tarikan. Kaca temper tidak mudah pecah sebagaimana kaca
biasa, dan pengujian menunjukan bahwa kaca ini yang dijual dengan nama
Centura, yang dibuat dengan proses temper kimia , lebih ringan tetapi 3 kali
lebih kuat daripada kaca barang pecah-belah biasa.
3. (Octarina Islatifah)

Politeknik Negeri Sriwijaya

42

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Bahan yang digunkan dalam pembuatan kaca (lampu) salah satunya yaitu
timbal, sebgamaina diketahui timbal kurang baik bagi kesehatan, apa efek
timbal pada lampu terhadap kesehatan, dan apa yang dimkasud dengan
divitrifikasi?
Timbal mempunyai efek yang buruk terhadap semua organ tubuh. Yang paling
peka adalah susunan saraf pusat, terutama pada anak-anak. Ginjal dan alat
reproduktif juga sangat terpengaruh. Apakah ditelan atau dihirup pengaruhnya
sama.Pada kadar yang tinggi timbal bisa memperlambat reaksi, menyebabkan
kelemahan pada jari, pergelangan tangan dan kaki, dan juga mempengaruhi daya
ingat. Pada pria bisa mempengaruhi sistem reproduktif.

4. (Hevin Jamala Akbar)


Pada pembuatan kaca khusus (Kaca lup), apa perbedaan antara pembuatan
kaca cekung dan kaca cembung?
Kebanyakan cermin modern terdiri dari lapisan tipis aluminium yang dibalut
dengan kepingan kaca. Cermin ini, di mana permukaan memantul dilihat melalui
kepingan kaca. Pelapisan cermin dengan kaca membuat cermin tahan, tetapi
mengurangi kualitas cermin karena tambahan biasan permukaan depan kaca. Cermin
seperti ini membalikkan sekitar 80% dari cahaya yang datang. Sementara teleskop
dan peralatan optik yang lain, menggunakan cermin "sepuh depan" (front silvered),
dimana permukaan pemantul diletakkan di permukaan kaca, yang memberikan
kualitas bayangan lebih baik. Kadang-kadang juga digunakan perak, tetapi
kebanyakan cermin ini menggunakan aluminum, yang memantulkan gelombang
pendek lebih baik dari perak. Karena logam berkarat dengan adanya oksigen dan
kelembapan.

5. ( Jasmine Kusuma Raja)

Politeknik Negeri Sriwijaya

43

Bahan Konsruksi Kimia (Industri Gelas dan Kaca)

Apa komposisi yang menyebabkan gelas/ kaca tahan terhadap panas dan tidak
mudah pecah?
Komposisi gelas/kaca biasa dan kaca tahan terhadap panas maupun pecah bergantung
banyaknya bahan yang digunakan, untuk kaca tahan panas/ pecah komposisi
boratsnya lebih banyak dibandingkan kaca biasa.

6. (Elisabaeth Dyah Nugraheni)


Bagamaimana proses pembuatan kaca satu arah, dam masuk kedalam jenis
kaca apa kaca tersebut?
Umumnya cermin terdiri dari dua lapisan. Pada cermin biasa, lapisan terdepan
hanyalah berupa kepingan kaca biasa. Sedangkan lapisan belakangnya adalah lapisan
yang terdiri dari zat yang mengkilap. Biasanya yang digunakan adalah lapisan tipis
alumunium yang disebarkan secara merata di permukaan kaca lapis kedua sehingga
menciptakan efek memantulkan bayangan pada cermin.Namun teknik pembuatan
cermin dua arah berbeda dengan pembuatan cermin biasa. Dalam cermin dua arah,
yang dalam bahasa Inggris disebut two-ways mirror, lapisan pemantul dipasangkan
pada kedua sisi kepingan kaca. Bedanya, pada cermin dua arah, komposisi perak
yang dipasang hanyalah setengah dari total luas permukaan kepingan kaca sehingga
setengah dari cahaya yang melewati cermin dua arah akan diteruskan dan
setengahnya lagi akan dipantulkan. Melihat melalui cermin dua arah hampir mirip
dengan melihat melalui kain dengan anyaman yang jarang. Anda dapat melihat
melalui kain tersebut karena dalam kain tersebut terdapat lubang-lubang kecil yang
memungkinkan anda melihat melaluinya. Dalam cermin dua arah juga terdapat
lubang-lubang kecil seperti itu, namun ukurannya sangat jauh lebih kecil dan lubanglubangnya pun lebih merata di seluruh permukaan cermin.

Politeknik Negeri Sriwijaya

44

Anda mungkin juga menyukai