KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah.SWT. Karena berkat rahmat dan
ridho-Nya akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Adapun materi yang dibahas dalam makalah ini, yaitu definisi, bahan baku,
proses pembuatan, dan kegunaan dari gelas dan kaca.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Zurohaina, S.T,M.T selaku
dosen pembimbing yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini penulis menyadari masih jauh dari sempurna,
untuk penulis mengharapkan kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ini. Semoga
makalah ini dapat berguna bagi kita semua.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
.........................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
.....................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Dari segi fisika kaca adalah zat cair lewat dingin yang tegar dan tidak
mempunyai titik cair tertentu serta mempunyai viskositas cukup tinggi sehingga tidak
megalami kristalisasi. Di pihak lain dari segi kimia, kaca adalah gabungan berbagai
oksida anorganik yang tak mudah menguap, yang di hasilkan dari dekomposisisi dan
peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagia penyusun lainnya
sehingga menghasilkan produk yang mengahasilkan struktur atom yang acak. Kaca
adalah pruduk yang mengalami vitrifikasi sempurna, atau setidak-tidaknya produk yang
mengandung amat sedikit bahan nonvitreo dalam keadaan suspensi.
Kaca banyak sekali di gunakan dalam sifat-fatnya yang khas, yaitu transparan,
tahan terhadap serangan kimia, efektif sebagai isolator listrik, dan mampu menahan
vacum. Tetapi kaca adalah bahan yang rapuh dan secara khas mempunyai kekuatan
kompresi lebih tinggi dari kekuatan tariknya. Dewasa ini ada sekitar 800 macam kaca
yang di hasilkan ada yang dengan keunggulan pada satu sifat tertentu, dan ada pula
yang lebih mementingkan keseimbangan pada seperangkat sifat tertentu.
Sebagaimana halnya dengan bahan-bahan yang sangat banyak di gunakan dalam
peradaban modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu
rujukan yang paling tua mengenai bahan ini di buat oleh pliny, yang menceritakan
bagaimana pedagang-pedagang Phonesia purba menemukan kaca tatkala memasak
makanan. Periuk yang di gunakannya secar tidak sengaja di letakan di atas massa trona
di suatu pantai, penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan
orang kemudian berusaha menirunya.
Kaca atau gelas adalah salah satu produk industri kimia yang paling akrab
dengan kehidupan kita sehari-hari. Akan tetapi masyarakat luas banyak yang belum
mengerti tentang senyawa unik ini. Kaca atau gelas apabila dipandang dari segi fisika
merupakan zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikelpartikel penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri
berwujud padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat,
sehingga partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi
kimia, kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah
menguap , yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali
tanah, pasir serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas
dibanding dengan golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama
dipengaruhi oleh keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Sebagaimana bahan-bahan yang sangat banyak digunakan dalam peradaban
modern, riwayat penemuan kaca tidaklah jelas sama sekali. Salah satu rujukan yang
paling tua mengenai bahan ini dibuat oleh Pliny, yang menceritakan bagaimana
pedagang-pedangang phoenisia purba menemukan kaca tatkala memasak makanan.
Periuk yang digunakannya secara tidak sengaja diletakkan di atas massa trona di suatu
pantai. Penyatuan yang terjadi antara pasir dan alkali menarik perhatian dan orang
Mesir telah berusaha menirunya. Sejak tahun 6000 atau 5000 sebelum Masehi, orang
Mesir telah membuat permata tiruan dari kaca dengan ketrampilan yang halus dan
keindahan yang mengesankan. Kaca jendela sudah mulai disebut-sebut sejak tahun 290.
Silinder kaca jendela tiup ditemukan oleh para pendeta pada abad ke-12. Dalam abad
tengah, Venesia memegang monopoli sebagai pusat industi kaca. Di Jerman dan Inggris,
kaca baru mulai dibuat pada abad ke-16. Secara keseluruhan sebelum tahun 1900,
industri ini merupakan seni yang dilengkapi oleh rumus-rumus rahasia yang dijaga
ketat. Proses pembuatannyapun bersifat empiris dan hanya berdasarkan pada
pengalaman. Kaca atau gelas merupakan materi bening dan transparan (tembus
pandang) yang biasanya di hasilkan dari campuran silikon atau bahan silikon dioksida
(SiO2), yang secara kimia sama dengan kuarsa. dari segi fisika kaca dipandang sebagai
zat cair yang sangat dingin. Disebut demikian karena struktur partikel-partikel
penyusunnya yang saling berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud
padat. Ini terjadi akibat proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga
partikel-partikel silika tidak sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia,
kaca adalah gabungan dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap ,
yang dihasilkan dari dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir
serta berbagai penyusun lainnya. Kaca memiliki sifat-sifat yang khas dibanding dengan
golongan keramik lainnya. Kekhasan sifat-sifat kaca ini terutama dipengaruhi oleh
keunikan silika (SiO2) dan proses pembentukannya.
Pada tahun 1914, di Belgia di kembangkan proses fourcault yang menarik kaca
plat secara kontinyu. Selama 50 tahun berikutnya, para insinyur dan ilmuwan telah
berhasil berbagai modifikasi terhadap proses penarikan kaca dengan tujuan untuk
memperkecil distorsi optik kaca lembaran (kaca jendela) dan menurunkan biaya
pembuatan kaca lembaran gosok dan poles.
Bermacam-macam mesin otomatis di ciptakan pula untuk mempercepat produksi
botol, bola lampu dan sebagainya. Akibatnya, industri kaca dewasa ini telah tumbuh
menjadi suatu industri yang sangat terspesialisasi.
BAB II
PEMBAHASAN
I.
PENGERTIAN
Gelas adalah benda yang transparan, lumayan kuat, biasanya tidak bereaksi
dengan barang kimia, dan tidak aktif secara biologi yang bisa dibentuk dengan
permukaan yang sangat halus dan kedap air. Oleh karena sifatnya yang sangat ideal
gelas banyak digunakan di banyak bidang kehidupan. Tetapi gelas bisa pecah menjadi
pecahan yang tajam. Sifat kaca ini bisa dimodifikasi dan bahkan bisa diubah
seluruhnya dengan proses kimia atau dengan pemanasan.
Kaca merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan secara biologi
merupakan bahan yang tidak aktif, yang boleh dibentuk menjadi permukaan yang
tahan dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca sebagai bahan yang sangat berguna.
Komponen utama kaca ialah silika. Silika ialah galian yang mengandungi silikon
dioksida. Nama IUPAC silikon dioksida ialah silikon(IV) oksida. Silika wujud secara
semulajadi dalam pasir.Kaca merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk
apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak
memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa terbentuk.
Kaca biasa biasanya terdiri daripada silikon dioksida (SiO2), yang merupakan
sebatian kimia yang serupa dengan kuarza, atau dalam bentuk polihabluran, pasir.
Silika tulen mempunyai tahap lebur sekitar 2000 Selsius, jadi dua bahan lain sering
dicampurkan kepada pasir dalam pembuatan kaca. Satu daripadanya adalah soda
(sodium karbonat Na2CO3), atau potasy, setara dengan sebatian kalium karbonat,
yang menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 Selsius. Bagaimanapun, bahan
soda menjadikan kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida, CaO) merupakan bahan
ketiga, ditambah untuk menjadikan kaca tidak larut.Silikon(IV) oksida ialah molekul
kovalen raksasa. Oleh itu, silikon(IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk
mengatasi setiap ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka,
silikon(IV) oksida mempunyai takat lebur yang sangat tinggi, iaitu 1710 C. Dalam
silikon(IV) oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen
dalam bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara
tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk
membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian. Kaca merupakan bahan
pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal disejukkan dengan
cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan kekisi kristal biasa
terbentuk.Salah satu ciri kaca adalah ia lutsinar. Sifat lutsinar disebabkan kaca terdiri
daripada bahan yang tidak mempunyai keadaan perubahan garisan atomik dalam
tenaga cahaya. Juga disebabkan kaca adalah sekata pada tahap gelombang yang lebih
besar daripada cahaya, ketidaksekataan menyebabkan cahaya terbias, menghalang
pemancaran imej.
Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama
penyusunnya adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 C. Kaca atau gelas
merupakan bahan pejal sekata, biasanya terbentuk apabila bahan cair tidak berkristal
disejukkan dengan cepat, dengan itu tidak memberikan cukup masa untuk jaringan
kekisi kristal biasa terbentuk. Kaca atau gelas termasuk kelompok vitroida atau
termogel, yang merupakan senyawa kimia dengan susunan yang kompleks. Senyawa
tersebut diperoleh dengan membekukan lelehan yang lewat dingin. Kaca atau gelas
ialah produk yang amorf dan bening dengan kekerasan dan elastisitas yang cukup,
tetapi sangat rapuh. Seperti yang telah dijelaskan di bab sebelumnya bahwa kaca atau
gelas apabila dipandang dari segi fisika merupakan zat cair yang sangat dingin.
Disebut demikian karena struktur partikel-partikel penyusunnya yang saling
berjauhan seperti dalam zat cair namun dia sendiri berwujud padat. Ini terjadi akibat
proses pendinginan (cooling) yang sangat cepat, sehingga partikel-partikel silika tidak
sempat menyusun diri secara teratur. Dari segi kimia, kaca atau adalah gabungan
dari berbagai oksida anorganik yang tidak mudah menguap , yang dihasilkan dari
dekomposisi dan peleburan senyawa alkali dan alkali tanah, pasir serta berbagai
penyusun lainnya.
Kaca atau gelas merupakan bahan lutsinar, kuat, tahan hakis, lengai, dan
secara biologi merupakan bahan yang tidak aktif, yang dapat dibentuk menjadi
permukaan yang datar dan licin. Ciri-ciri ini menjadikan kaca atau gelas sebagai
bahan yang sangat berguna. Kaca atau gelas biasanya dicampur dengan bahan lain
untuk mengubah cirinya. Misalnya seperti kaca atau gelas bertimah hitam yang
menyebabkan kaca atau gelas menjadi lebih berkilauan, hal ini karena adanya
Politeknik Negeri Sriwijaya
keramik. Kehasan sifat kaca ini disebabkan oleh keunikan silika (SiO2) dan proses
pembentukannya.
Beberapa sifat kaca atau gelas yang sangat umum adalah sebagai berikut :
Gelas merupakan bahan yang dapat ditembus oleh cahaya tampak dan sinar infra
merah, tetapi tidak oleh sinar ultraviolet.
Secara umum dan ringkas reaksi pembentukan kaca adalah sebagai berikut :
Na2CO3
aSiO2
>
Na2O.aSiO2
CO2
CaCO3
bSiO2
>
CaO.bSiO2
CO2
Na2SO4
III.
SiO2
+ C
>
Na2O.cSiO2
SO2
SO2 + CO
BAHAN BAKU
Walupun terdapat ribuan macam formulasi kaca yang di kembangkan dalam
30 tahun terakhir namum perlu di catat bahwa pasir kaca, gamping, silika, dan soda
masih merupakan bahan baku dari 90 persen dari seluruh kaca yang di produksi di
dunia.
1. Pasir
Pasir yang di gunakan haruslah kuarsa yang hampir murni, oleh karena
itu, lokasi pabrik kaca biasanya di tentukan oleh lokasi endapan pasir
kaca,kandungan besinya tidak boleh melebihi 0,45 % untuk barang gelas pecah
belah atau 0,015 % untuk kaca optik, sebab kandungan besi ini bersifat merusak
warna kaca pada umumnya.
2. Soda (Na2O)
Soda terutam di dapat soda abu padat Na 2 CO3. sunber lainnya adalah
bikarbonat, kerak garam, dan natrium nitrat.yang tersebut terakhir ini sangat
berguna untuk mengoksidasi besi dan unutk mempercepat pencairan.
3. Kaca Soda Gamping (soda lime glass)
Merupakan 95 % dari semua kaca yang di hasilkan. Kaca ini di gunkan
untuk membuat segala macam bejana, kaca lembaran, jendelamobil, atau lainlain, gelas atau barang pecah belah.
10
d) Arsen Trioksida
Dapat pula di tambahkan untuk menghilangkan gelombang-gelombang dalam
kaca.
e) Nitrat
Baik dari natrium maupun kalium di gunkan untuk mengoksidasi besi sehingga
tidak terlalu kelihatan pada kaca produk.
f) Kalium Nitrat
Digunakan pada berbagai jenis kaca meja, kaca dekorasi dan kaca optik.
g) Kulet (Cullet)
Adalah kaca hancuran yang di kumpulkan dari barang-barang rusak, pecahan
kaca beling dan berbagai kaca limbah. Bahan ini dapat di pakai 10% atau bahkan
sampai 80% dari muatan bhan baku.
h) Blok Refraktori
Zirkon, alumina, mulit, mulit alumina sinter dan zirkonia alumina elektrokast
banyak di gunakan sebagai refraktor pada tanki kaca.
11
BAB III
PROSES PEMBUATAN
Urutan proses pembuatan kaca pada umumnya dapat di pecah-pecah menjadi
langkah-langkah sebagai berikut :
1. Transportasi bahan baku ke pabrik
2. Pengaturan ukuran bahn baku
3. Penimbunan bahan baku
4. Pengangkutan, penimbangan, dan pencampuran bahn baku, dan
pemuatannya ke tanur kaca
5. Reaksi pembentukan kaca di dalAm tanur
6. Penghematan kalor melalui regenarasi dan rekuperasi
7. Pembuatan bentuk produk kaca
8. Penyelesaian produk kaca
langkah-langkah tersebut di lakukan dalam pabrik kaca modern dengan
menggunakan peralatan otomatis unutk produksi secar kontinyu, dan tidak lagi dengan
sekop dan gerobak sebagaimana halnya dengan pabrik-pabrik lama. Namun, dalam
pabrik modern itu, pengisian tanur-tanur kecil masih di lakukan dengan tangan sehingga
banyak sekali menimbulkan debu beterbangan dimana-mana. Kecenderungan dewasa
ini adalh unutk menggunakn sistem transportasi dan pencampuran secara tumpak dan
12
mekanis yang tertutup sama sekali sehingga tidak ada lagi debu yang berterbangan
selama penanganan kaca atau bahan bakunya.
a. Bahan-Bahan :
Pada dasarnya, bahan baku pembuatan kaca atau gelas terdiri atas 3 jenis bahan
yang masing-masing memiliki peranan pada kualitas dan hasil akhir dari produk gelas
secara keseluruhan. Ketiga jenis tersebut adalah :
1.
Bahan pembentuk gelas
Pasir kuarsa/silika dengan kemurnian SiO2 99.1 99.7%
Silikon (IV) oksida ialah molekul kovalen raksasa. Oleh karena itu,
silicon (IV) oksida memerlukan banyak tenaga haba untuk mengatasi setiap
ikatan kovalen antara atom dalam struktur raksasa. Maka, silicon (IV) oksida
mempunyai titik lebur yang sangat tinggi, yaitu 1710 C. Dalam silicon (IV)
oksida, setiap atom silikon diikat secara kovalen kepada 4 atom oksigen dalam
bentuk tetrahedron dengan sudut antara ikatan 109.5 . Unit itu diulangi secara
tidak terhingga dengan setiap atom oksigen terikat kepada 2 atom silikon untuk
membentuk molekul kovalen raksasa seperti struktur berlian.
13
feldspar,
Dengan rumus molekul R2O.Al2O3.6SiO2 di mana R2O mewakili Na2O
atau K2O atau gabungan keduanya. Feldspar adalah nama kelompok mineral
yang terdiri atas potasium, sodium dan kalsium alumino silikat. Pada umumnya
kelompok ini terbentuk oleh proses pneumatolitis dan hidrotermal yang
membentuk urat pegmatit. Felspar ditemukan pada batuan beku, batuan erupsi
dan metamorfosa, baik bersifat asam maupun basa. Felspar mempunyai nilai
kekesaran 6 6,5 skala Mosh, berat jenis 2,4 2,8, warna dari putih keabuabuan, merah jambu, coklat, kuning dan hijau. Felspar adalah mineral alumina
anhidrat silikat yang berasosiasi dengan unsur Kalium (K), Natrium (Na) dan
Calsium (Ca) dalam perbandingan yang beragam. Mutu felspar ditentukan oleh
kandungan oksida kimia K2O dan Na2O yang relatif tinggi diatas 6%, oksida
Fe2O3 dan TiO2 .
cullet,
merupakan pecahan-pecahan kaca atau kaca yang berasal dari produk tak
lolos quality control. Cullet berfungsi untuk menurunkan temperatur leleh dari
bahan baku. Cullet yang diumpankan sebanyak 25% dari total bahan baku.
2.
Bahan stabilizer
Bahan stabilizer merupakan bahan yang mampu menurunkan kelarutan
di dalam air, tahan terhadap serangan bahan kimia lain termasuk materi-materi
14
lain yang terdapat di atmosfer. Contoh bahan stabiliser yang biasa dipakai di
industri gelas adalah :
Kalsium Karbonat atau Limestone, membuat produk akhir menjadi tidak larut di
dalam air.
Barium Karbonat, meningkatkan berat spesifik dan indeks bias.
Timbal Oksida, membuat produk menjadi transparan, mengkilat, dan memiliki
dengan rumus kimia Al2O3 dan nama mineralnya adalah alumina. Disini alumunium
oksida berfungsi untuk meningkatkan viskositas gelas, kekuatan fisik dan ketahanan
terhadp bahan kimia.
3.
Komponen sekunder
gelas adalah sodium nitrat dan sodium sulfat atau arsen oksida (As2O3).
Penghilang warna (decolorant), menghilangkan warna yang biasanya
diakibatkan oleh kehadiran senyawa besi oksida yang masuk bersama bahan
baku. Bahan penghilang warna yang digunakan adalah mangan dioksida
15
PEMBUATAN GELAS
Secara skematis proses pembuatan kaca atau gelas dapat digambarkan
sebagai berikut:
Komposisi (%)
72,6
13,0
8,4
16
Dolomit
Alumina
Lain-Lain
4,0
1,0
1,0
2. Pencairan (melting/fusing)
Bahan baku yang sudah homogen, diayak dahulu sebelum dimasukkan ke
dalam tungku (furnace) bersuhu sekitar 1500 0C sehingga campuran akan mencair.
Selama proses pencairan, masing-masing bahan baku akan saling berinteraksi
membentuk reaksi-reaksi kimia berikut :
Reaksi-reaksi penguraian
Na2SO3 Na2O + CO2 .. (1)
CaCO3 CaO + CO2 .. (2)
Na2SO4 Na2O + SO2 .. (3)
MgCO3.CaCO3 MgO + CaO + 2CO2 .. (4)
Reaksi antara SiO2 dengan Na2CO3 pada suhu 630 780o C
Na2CO3 +aSiO2 Na2O.aSiO2 + CO2 .. (5)
Reaksi antara SiO2 dengan CaCO3 pada suhu 600o C
CaCO3 +bSiO2 CaO.bSiO2 + CO2 .. (6)
Reaksi antara CaCO3 dengan Na2CO3 pada suhu di bawah 600o C
CaCO3 + Na2CO3 Na2Ca(CO3)2 .. (7)
Reaksi antara Na2SO4 dengan SiO2 pada suhu 884o C
Na2SO4 + nSiO2 NaO.nSiO2 + SO2 + 0.5O2 .. (8)
Reaksi utama
aSiO2 + bNa2O + cCaO + dMgO aSiO2.bNa2O.cCaO.dMgO .. (9)
17
3. Leburan kaca
Tungku sebagai tempat mencairkan campuran bahan baku kaca, terbagi menjadi
3 jenis, yaitu :
Pot furnace, biasanya dipakai untuk menghasilkan kaca-kaca khusus (special
glass) seperti kaca seni, kaca optik dengan skala produksi yang kecil sekitar 2
ton atau lebih rendah. Pot terbuat dari bata silica-alumina (lempung) khusus atau
platina.
Tank furnace, digunakan pada industri gelas skala besar dan terbuat dari bata
refraktori (bata tahan panas). Furnace ini mampu menampung sekitar
1350 ton cairan gelas yang membentuk kolam di jantung furnace.
Regenerative furnace.
Pembentukan (forming/shaping)
Bahan kaca yang berbentuk cair lalu dialirkan ke dalam alat-alat yang berfungsi
untuk membentuk kaca padat sesuai yang diinginkan. Ada beberapa jenis proses
pembentukkan kaca, di antaranya adalah :
a. Proses Fourcault
Bahan cair dialirkan secara vertikal ke atas melalui sebuah bagian yang
dinamakan "debiteuse". Bagian ini terapung di permukaan kaca cair dengan
celah sesuai dengan ketebalan kaca yang diinginkan. Di atas debiteuse terdapat
bagian sirkulasi air pendingin yang akan mendinginkan kaca hingga 650
670oC. Pada suhu tersebut kaca berubah menjadi pelat padat dan akan bergerak
dengan didukung oleh roda pemutar (roller) yang menarik kaca tersebut ke atas.
b. Proses Colburn (Libbey-Owens)
18
19
4. Annealing
Fungsi tahapan ini adalah untuk mencegah timbulnya tegangan-tegangan antar
molekul pada kaca yang tidak merata sehingga dapat menimbulkan kepecahan. Proses
annealing kaca terdiri dari 2 aktivitas, yaitu :
1. Menahan kaca dengan waktu yang cukup di atas temperatur kritik tertentu untuk
menurunkan regangan internal, dan
2. Mendinginkan kaca sampai temperatur ruang secara perlahan-lahan untuk
menahan regangan sampai titik maksimumnya. Proses ini berlangsung di dalam
"annealing lehr". Untuk jenis kaca lembaran, annealing lehr ini dilewati oleh
kaca-kaca yang bergerak di atas roda berjalan.
5. Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
Beberapa proses penyelesaian akhir pada industri gelas adalah cleaning and
polishing, cutting, enameling, dan grading.
20
1. PELEBURAN
Tanur kaca dapat di klasifikasikan sebagai tanur periuk dan tanur tanki.
Tanur periuk (pot furnace), dengan kapasitas sekitar 2 t atau kurang dapt di
gunakan secara menguntungkana untuk membuat kaca khusus dalam jumlah
kecil di mana tumpak cair itu harus di lindungi terhadap hasil pembakaran.
Tanur ini digunakann dalam pembuatan kaca optik dan kaca seni melalui proses
cetak. Periuknya sebetulnya ialah suatu cawan yang terbuat dari lempung pilihan
atau platina. Sulit sekali melebur kaca didalm bejana ini tanpa produknya
terkontaminasi atau tanpa sebagian bejana itu sendiri meleleh, keculai biola
bejana itu terbuat dari bejana platina.
Besar yang di muat ke sutu ujung suatu tanki besar yang terbuat dari
blok-blok reflaktor, di antaranya ada yang berukuran 38 X 9 X 1,5 m dengan
kapasitas kaca cair sebesar 1350 t. Kaca itu membentuk kolam di dasar tanur itu,
sedang nyala api menjilat berganti darti satu sisi ke sisi lain. Kaca halusan
(fined glass) di kerjakan dari ujung lain tanki itu, operasinya kontinyu. Dalam
t5anur jenis ini, sebagaimana juga dalam tanki periuk, dindingnya mengalami
korosi karena kaca panas, kulaitas panas dan umur tanki bergantung pada
kualitas blok kontruksi. Karena itu, perhatian biasanya di tujukan pada reflaktori
tanur kaca.
Tanur tanki kecil disebut tanki harian (day tank) dan berisi persediaaan
kaca cair untuk satu hari sebanyak 1 t sampai 10 t. Tanki ini di panasi secara
elektrotermal atau dengan gas.
Tanur-tanur yang disebautkan di atas adalah tergolong tanur regenerasi
(regenerative furnace) dan beroperasi dalam dua siklus dengan dua perangkat
ruang berisis susunan bata rongga. Gas nyala setelah memberiakan kalornya
pada waktu melalui tanur berisi
21
perangkat ruang yang diisi penuh denagn pasangan baja terbuka atau bata
rongga (checkerwork). Sebagian besar dari kandungan kalor sensibel gas keluar
dari situ , dan isian itu berkisar antara 1500 0C di dekat pintu keluar. Bersamaan
dengan itu, udara di panaskan dengan melewatkannya melalui ruang regemerasi
yang telah di panaskan sebelumnya dan telah di campur denagn gas bahan bakar
yang telah terbakar, sehingga suhu nyalanya menjadi lebih tinggi lagi, (di
bandingkan dengan jika udara tidak di panaskan terlebih dahulu). Pada selang
waktu yang teratur, yaitu antara 20 sampai 30 menit, aliran campuran udar bahan
bakar, atau siklus itu di balik, dan sekarang masuk tanur dari ujung yang
berlawanan melaui isian yang tealh mendapat pemanasan sebelumnya, kemudian
melalui isian semula, dan mencapai suhu yang lebih tinggi.
Suhu tanur yang baru mulai berproduksi hanya dapat di naikkan sedikit
demi sedikit setiap hari, tergantung kepada kemampuan reflaktorinya
menampung ekspansi. Bila tanur regenerasi itu sudah di panaskan, suhunya
harus di pertahankan sekurang-kurangnya 12000C setiap waktu. Kebanyakan
kalor hilang dari tanur melalui
45,4
gamping
6,8
Soda abu
16
kulet
22,7
Kerak garam
4,5
other
0,5-1,0
22
23
mempunyai celah di tengahnya. Kaca mengalir melalui celah ini, pada waktu
sampan setengah terbenam, kaca mengalir ke atas secara kontinyu. Penarikan
kaca di mulai dengan menurunkan pemancing dari logam ke gelas itu di melalui
celah, pada waktu bersamaan denagn di turunkannya dibitense, sehingga kaca
mulai mengalir. Kaca itu di tarik ke atas secara kontinyu dalm bentuk pita
secepat itu dia mengalir melalui celah, dan permukaannya di dinginkan denagn
gulungan air di dekat itu pita kaca yang masih bergerak ke atas dan di topang
oleh rol-rol, di lewatkan melalui cerobong penyangai atau lehr yang panjangnya
7,5 m. Pada waktu keluar dari lehr, kaca itu di potong-potong menjadi lembaran
menurut ukuran yang di kehendaki dan di kirim ke bagian penggolongan dan
pemotongan.
PPG industri es mengoperasikan proses fourcault yang di modifikasi dan
menghasilkan kaca pennvernon. Lembaran-lembaran kaca sebesar 3 m denagn
ketebalan sampai 0,55 cm. Pada proses ini dibitense apung di ganti dengan
batangan tarik yang terbenam, yang mengendalikan dan mengarahkan lembran
itu. Setelah di tarik ke atas sepanjang 8 m, dimana sebagian besarnya ada di
dalm lehr penyangai, kaca itu di potong untuk ketebalan di atas kekuatan tunggal
atau rangkap dua, dilakukan penyangaian kedua di dalam lehr horizontal standar
36 m.
2.
Kaca Plat
Bahan baru di tumpahkan ke satu ujung tanur, dan kaca cair pada suhu
cair pada suhu sampai setinggi 15950C, kemudian di lewatkan melalui zone
pemurnian dan keluar melalui ujung yang satu lagi dalam bentuk aliran yang tak
putus-putus. Dari keluaran refraktori yang lebar itu, kaca cair dilewatkan melalui
dua rol pembentuk yang didinginkan dengan air, sehingga mengambil konfigurasi
pita plastik. Pita kaca itu di tarik di atas sederetan rol yang lebih kecil, yang juga
didinginkan dengan air dengan kecepatan permukaan sedikit lebih tinggi dari rol
pembentuk. Efek peregangan yang di akibatkan oleh perbedaan kecepatan dan
pencairan kaca pada waktu mendingin menyebabkan pita itu menjadi lebih tipis
pada waktu memasuki lehr. Setealh mengalami penyangaian, pita itu di potongpotong menjadi lembaran yang kemudian di gerinda dan di poles. Atau, boleh
24
pula pita itu bergerak terus secara otomatis sepanjang 50 sampai 100 m, melalui
operasi penyangaian, gerinda, poles, dan inspeksi sebelum di lewatkan ke mesin
potong yang memotong-motongnya menjadi ukuran yang cocok unutk
pemanasan. Operasi gerinda dan poles membuang kira-kira 0,8 mm, kaca dari
masing-masing permukaan.
3. Kaca Apung
Kaca apung di kembangkan oleh pilkington brothers di inggris.
Perkembangan ini merupakan suatu perbaikan fundamental dalam pembutan kaca
plat berkualitas tinggi. Proses apung mrnggunakan sistem peleburan tanur tangki
dimana bahna baku di umpankan pada satu ujung tanur dan kaca cair di
lewatakan melalui zone pemurnian dan masuk ke kanal sempit yang
menghubungkan tanur dengan penangas. Laju aliran di kendalikan secarra
presisis dengan cara menaikan dan menurunkan pintu yang membentang kanal itu
secara otomatis, kaca cair lalu lewat ke dalam kolam timah cair, di
atas
permikaaan tiamah itu, dalam atmosfir yang tak mengoksidasi, dan di bwah
kondisis suhu yang di kontrol dengan ketat. Pemanasan terkendali itu di
menyebabkan cairnya semua ketakrataan sehingga menghasilkan kaca yang
kedua sisinya rata dan sejajar.
25
4.
5. Kaca Tiup
Kebutuhan modern akan kaca tiup akhir-akhir ini mendorong
pengembangan metode produksi yang lebih cepat dan lebih murah. ,esin
pembuatan botol merupakan satu-satunya mesin pencetak dengan menggunkana
udara untuk membuata bentuk lowong. Beberapa jenis mesin itu menghasilakan
parison yaitu botol setengah jadi atau blanko botol.
Salah satu di antaranya adalah :
Jenis umpan sedot (section feet), yang dengan beberapa variasinya, di
gunkana dalam pemnbuatan bola lampu dan gelas anggur.
Jenis umpan gumbal (god feet) yang di terapka oleh para pembuat
berbagai barang yang di buat denagn press (tekan) tiup atau gabungan
pres dan tiup.
Pada emsin umpan sedot, kaca yang terdapat di dalam tanki dangkal
bundar yang berputar di sedot dalam cetakan. Cetakan itu kemudian diayun
menjauh dari permukaan kaca, di bika dan dilepasakan sehingga tinggal parison
yang di pegang pada leherny. Cetakan botol lalu naik dan mengurung parison itu
dan hembusan udara tekan kemudian membuat kaca itu mengalir ke dalam
cetakan. Cetakan itu di biarkan mengungkung botol yang terbentuk sampai
operasi pengumpulan. Kemudian, setelah melepaskan botol itu, cetakan naik
kembali mengungkung parison baru. Operasi ini seluruhnya otomatis, dan
kemudian kecepatan 60 unit per menit bukanlah sesuatu hal yamg luar biasa.
Pengumpan gumpal merupakan salah satu perkembangan penting dalam
pembuatan barang kaca secara otomatik. Dalam operasi ini kaca cair mengalir
dari tanur melalui palung yang pada ujungnya mempunyai sebuah lubang. Kaca
Politeknik Negeri Sriwijaya
26
jauth melalui lubang itu, dan di potong dengan gunting mekanik sehingga
merupakan suatu gumpal dengan ukuran persis sebagaimana yang di kehendaki.
Kaca itu lalu di teruskan melalui suatu corong ke cetakan parison, yang melaui
operasi pembetukan botol dalm posisi terbalik. Sebuah jarum leher naik dan
menempati posisinya, sementara sebuah plunyer jatuh dari atas; dan udar tekan
di tiup enap (settle blow) lalu mendorong kaca menjadi bentuk-bentuk
lehernya. Cetakan itu di tutup di sebelah atas ( dasar botol), jarum leher di tarik
dan udar di suntikan pada tiup lawan (counter blow) melalui leher yang baru
terbentuk sehingga membuat lubang lowong. Cetakan parison terbuka, parison
itu di balikan sambil di pindahkan ke possisi baru, dimana botol yang setengah
jadi itu sekarang berada dalam posisis tegak. Kemudian, cetakan tiup akan
mengungkung parison yang di panaskann kembali untuk selang waktu yang
singkat. Udara lalu di suntikan untuk memberikan tiupan akhir, dan bersamaan
dengan itu menciptaka bentuk dalam dan bentuk luar pada botol itu. Cetakan
tiup itu kemudian berayun meniggalkan botol, dan botol itu bergerak ke leher.
Mesin otomatis peniupan botol biasanya terdiri dari dua buah meja
bundar yang di kenal denagn nama meja cetak parison ( parison mold table) dan
meja tiup ( blow table). Berbagi operasi yang di sebutkan di atas berlangsung
pada waktu kaca itu bergerak mengelilingi meja tadi. Gerakan meja di
kendalikan oleh udara tekan yang menggerakan piston bolak-balik dan berbagai
operasi yang berlangsung di atas meja di ikoordinasikan dengan gerakan meja
oleh mekanisme pengatur waktu motor. Piranti yang tersebut terakhir itu
merupakan salh satu alt yang paling vital dan paling mahal di antara semua
peralatan yang di gunakan.
6. Bola Lampu
Peniupan bola lampu yang tipis berbeda dengan pembuatan botol, karena
bentuk dan ukuran bola lampu pada mulanya di tentukan oleh tiupan itu sendiri,
dan bukan oleh cetakannya. Kaca cair mengalir melalui bukaan berbentuk
anulus pada tanur dan turun ke bawah melalui dua rol yang didinginkan dengan
air. Salah satu rol mempunyai lekkukan sehingga menyebabkan pita kaca
mempunyai bagian yang menggelembung yang bertepatan dengan lubang
27
bundar pada konveyer rantai horizontal tempat pita itu berpindah selanjutnya.
Kaca itu melengkung melalui lubang itu karena beratnya sendiri. Di bawah
setiap lubang itu terdapat cetakan putar, nozel udar jatuh ke permukaan pita,
masing-masing sebuah di atas setiap gelembungan kaca atau lubnag konveyer.
Pada waktu pita itu bergerak, nozel melepaskan suatu hembusann udara yang
kemudian menyebabkan terbentuknya gelembung bola pada pita. Cetakan yang
berputar itu sekarang naik dan sebuah lagi hembusan udara, yang bertekanan
jauh lebih rendah dari hembusan pertama membentuk gelembung bola itu ke
dalam cetakan menjadi bentuk bola lampu. Cetakan itu lalu terbuka, sebuah palu
kecil memukul bola lampu itu lepas dari pita. Bola lampu jatuh ke atas sabuk
yang membawanya ke rak lehr, dimana leher lampu di masukan ke dalam,
diantara dua bilah vertikal yang menopangnya pada waktu disangai. Waktu total
unutk ke seluruhan operasi yang di sebutkan di atas, termasuk penyangaian kirakira 8 menit. Mesin ini ada yang mencapi kecepatan 2000 bola lampu per menit.
7. Tabung Televisi
Tabung btelevisi yang sekarang di buat sampai sebesar 68 cm ukuran
melintang, terdiri dari tiga bagian utama, yaitu muka layar yang fosforeson
tempat gambar televisi di munculkan, kaca pengurung, dan penembak elektron.
Pemasangan fosfor pada muka layar kurung di lakukan dengan penyerapan atau
pendebuan. Pembuatan kaca kurung itu sendiri merupakan masalh yang sulit
hingga
kemudian
di temukan
prosedur pencetakan
centrifugal,
yang
menggunkan cetakan putar yang dapat menghasilkan tebal dinding yang lebih
seragam. Bagian-bagian kaca itu di pertautkan satu sama lain dengan
menggunkan nyala gas, gas atau listrik. Untuk tabung televisi warna, fosfor di
pasangkan pada permukaan sebelah dalam tabung. Semacam topeng berlubanglubang kemudian di pasang berkas elektron sebagaimana di kehendaki. Dalm hal
ini, suhu yang di gunakan untuk merapatkan bagian-bagian tabung tidak boleh
terlalu tinggi karena hal ini dapat merusak fosfor.
8. Tabung Kaca
28
Pada proses danner, kaca cair mengalir ke atas sebuah batang lempung
lowong berputar yang terpasang dengan kemiringan 300. udara di tiupkan
melaluinya dan kaca pada batangan itu mengalir berlahan-lahan ke bawah dan di
tarik ke luar dari bawah dalm bentuk tabung. Sepasang sabuk memegang tabung
itu dan menariknya dengan kecepatan seragam. Diameter dan tebal dinding di
kendalikan melalui pengaturan suhu, kecepatan tarik dan volume udar yang di
tiupkan melalui batangan. Tabung ini tidak memerlukan perlakuan penyaringan.
Kaca untuk piringan tudung gelembung menara distilasi, prisma dan
kebanyakan kaca optik, barang-baranf dapur, isolator dan beberap jenis kaca
warna, kaca arsitektur, dan berbagai barang seperti itu di buat dengan cetak
tangan (hand mold). Proses ini terdiri dari operasi penarikan suatu kwalitas kaca
tertentu, yangh di sebut kumpul (gather)., dari periuk atau tangki dan
membawanya ke cetakan . di sini, kualitas kaca yang persis di perlukan di
potong dengan gunting dan cetakan itu di pasang dengan tangan atau dengan
tekanan hidraulik. Beberapa kaca tertentu di bentuk dengan cara semi otomatik
yang melibatkan gabungan proses percetakan dengan mesin dan tangan
sebagaimana di uraikan di atas. Lalu volumetrik dan bagian menara yang
berbentuk silinder dan pyrek di buat dengan cara ini.
1. Silika lebur
Silika lebur atau silika vitreo dibuat melalui pirolisis silikon tetraklorida
pada suhu tinggi, atau dari peleburan kuarsa atau pasir murni. Secara salah
kaprah, kaca ini sering disebut kaca kuarsa (quartz glass). Kaca ini mempunyai
ciri-ciri nilai ekspansi rendah dan titik pelunakan tinggi. Karena itu, kaca ini
mempunyai ketahanan termal lebih tinggi daripada kaca lain. Kaca ini juga
sangat transparan terhadap radiasi ultraviolet. Kaca jenis inilah yang sering
29
30
dibuat dari kaca ini dikenal dengan nama dagang pyrex. Kaca borosilikat juga
digunakan sebagai isolator tegangan tinggi, pipa lensa teleskop seperti misalnya
lensa 500 cm di Mt. Palomer (AS).
6. Kaca khusus
Kaca berwarna , bersalut, opal, translusen, kaca keselamatan,fitokrom,
kaca optik dan kaca keramik semuanya termasuk kaca khusus. Komposisinya
berbeda-beda tergantung pada produk akhir yang diinginkan.
7. Serat kaca (fiber glass)
Serat kaca dibuat dari komposisi kaca khusus, yang tahan terhadap
kondisi cuaca. Kaca ini biasanya mempunyai kandungan silika sekitar 55%, dan
alkali lebih rendah.
Jenis kaca yang paling umum dikenal dan yang telah digunakan sejak berabadabad silam sebagai jendela dan gelas minum adalah kaca soda kapur, yang terbuat dari
75% silica (SiO2) ditambah Na2O, CaO, dan sedikit aditif lain.
Di dalam ilmu pengetahuan, istilah kaca didefinisikan dalam arti yang luas,
kaca dapat dibuat dari paduan bahan yang berbeda: paduan logam, ion-ion yang di
cairkan, molekul cair, dan polimer. Untuk banyak aplikasi seperti; botol, kaca mata,
gelas dll.
Kaca memainkan peran penting dalam ilmu pengetahuan dan industri. Karena
struktur kimianya, fisik, dan khususnya sifat optik kaca cocok untuk aplikasi optik dan
bahan Optoelektronik, peralatan laboratorium, isolator termal, bahan penguat, dan seni
kaca (seni, kaca studio).
Kaca tulen boleh dijadikan begitu lutsinar sehinggakan beratus kilometer kaca
boleh ditembusi gelombang cahaya infra dalam kabel gentian optik.Kaca biasa
mempunyai campuran bahan lain untuk mengubah cirinya. Kaca bertimah hitam adalah
lebih berkilauan, kerana peningkatan index pantulannya, sementara boron ditambah
bagi mengubah ciri terma dan elektriknya, seperti Pyrex. Menambah barium juga
31
meningkatkan indeks pantulannya, dan serium digunakan dalam kaca yang menyerap
tenaga infra. Logam oksida juga ditambah bagi menukarkan warna kaca. Peningkatan
soda atau potash menurunkan lagi tahap lebur, sementara mangan ditambah bagi
menyingkirkan warna yang tidak dikehendaki. Kaca berwarna dihasilkan dengan
bercampur dengan sedikit oksida logam peralihan. Misalnya, oksida mangan akan
menghasilkan warna ungu, oksida kuprum dan kromium memberikan warna hijau, dan
oksida kolbalt memberikan warna biru.Soda atau sodium karbonat, Na2CO3 yang
menurunkan tahap lebur kepada sekitar 1000 C. Bagaimanapun, bahan soda menjadikan
kaca larut, jadi kapur (kalsium oksida, CaO) biasanya ditambah untuk menjadikan kaca
tidaklarut.
3. PENYANGAIAN ATAU SEPUH LINDAP
Untuk mengurangi regangan-regangan dalam kaca, semua barang kaca harus
disangai (anneal), baik barang kaca yang di buat dengan mesin maupun yang di buat
dengan tangan. Secara singkat, penyangaina menyangkut dua macam operasi yaitu :
Menahan kaca itu pada suatu suhu di atas suhu kritis tertentu selama beberapa
waktu yang cukup lama sehingga mengurangi regangan-regangan dalam denagn
jalan pengaliran plastik sehingga regangannya kurang dari sustu maksimum
yang di tentukan.
Mendinginkan masa kaca itu sampai suhu kamar secara cukup perlahan sehingga
regangan itu selalu berada di bawah batas maksimum lehr atau tungku
penyaringan, tidak lain hanyalah satu ruang pemanasan yang di rancang dengan
baik dimana laju pendingin dapat di atur sehingga memenuhi persyaratan yang
di sebut di atas.
Adanya hubungan kuantitatif antara tegangan dan birefringence yang di
sebabkan oleh tegangan itu telah memungkinkan para ahli teknologi kaca merancang
kaca yang dapat menangani kondisi tegangan termal dan mekanii tertentu. Dengan data
di atas sebagai dasar para insinyur berhasil membuat peralatan penyangat kontinyu
dengan pengaturan suhu otomatik dan sirkulasi terkendali sehingga penyangaian dapat
di laksanakan dengan biaya bahan bakar lebih rendah dan kerugian produk lebih sedikit.
32
4. PENYELESAIAN
Semua kata yang sudah di sanagi harus mengalami operasi penyelesaian yang
relatif
33
Bahan - bahan berupa pasir silika ,asam boric dimana bahan tersebut merupakan
bahan pembentuk dalam pembuatan gelas dan kaca,fluks merupakan senyawa yang
membantu menurunkan suhu yang diperlukan untuk mendapatkan pembentuk mencair,
bahan yang termasuk fluks adalah soda ash potasium dan litium karbonat. Stabilizer
adalah bahan yang membantu menjaga kaca dari runtuh, melanggar, atau berantakan.
Mereka dibutuhkan karena fluks biasanya mengacaukan komposisi kaca.selain itu ada
bahan tambahan dimana bahan tersebut bertindak pemberi warna dan sebagainya.
Tahapan dalam proses pembuatan kemasan gelas adalah sebagai berikut :
Bahan baku dicampur merata secara otomatis kedalam mixing batch. Kemudian
dimasukkan ke dalam tanur untuk dilelehkan dengan suhu 1500-1600 0C ada yang 1300
0
C. Tungku pembakaran membara terus menerus dan dikendalikan oleh sistem (panel)
pengendali. Sebelum dicetak suhu diturunkan hingga 1000-1200oC dan lelehan gelas
didiamkan beberapa saat. Cairan gelas dialirkan ke dalam mesin pencetak
(forming),Lelehan dipotong-potong dengan ukuran yang ditetapkan dalam bentuk
34
BAB IV
35
BAB V
36
PENUTUP
Kesimpulan dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Kaca atau gelas adalah salah satu alat rumah tangga yang bahan utama penyusunnya
adalah SiO2 dengan suhu pelelehan 2000 0C yang bersifat transparan dan dingin.
2. Reaksi pembuatan kaca atau gelas secara umum:
Na2CO3 + SiO2
CaCO3
+ SiO2
Na2SO4
+ SiO2
Na2O.SiO2 + CO2
CaO.SiO2
+C
CO2
3. Pada prinsipnya tahapan proses pembuatan kaca atau gelas ada lima, yaitu:
a) Persiapan bahan baku (batching)
b) Pencairan (melting/fusing)
c) Pembentukan (forming/shaping)
d) Annealing
e) Finishing dan pengendalian kualitas (Quality Control)
DAFTAR PUSTAKA
37
kuarsa/
http://industri15dian.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/14/jenis-jenis-kaca-dan-
aplikasinya/
http://dhiandry.blog.com/2009/10/31/pembuatan-kaca/
http://www.scribd.com/doc/32561225/Industri-Gelas
http://dhiandry.blog.com/2009/10/31/pembuatan-kaca/
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/gelas-dan-
kuarsa/
http://www.scribd.com/doc/32561225/Industri-Gelas
http://dhiandry.blog.com/2009/10/31/pembuatan-kaca/
http://industri15dian.blog.mercubuana.ac.id/2011/01/14/jenis-jenis-kaca-dan-
aplikasinya/
http://id.wikipedia.org/wiki/Gelas
Gelas kapur
38
Gelas cair
gelas silica
gelas viterous
39
KACA
kaca timbale
40
kaca borosilikat
PERTANYAAN :
1. (Novini Aliyah)
Apa yang menyebabkan kaca dapat dikatakan kaca anti gores?
Kaca antigores ini dibuat melalui proses peleburan bahan pembuat kaca dengan
tingkat ketelitian yang tinggi. Pengerjaannya dilakukan secara otomatis, sehingga
mampu mendapat hasil permukaan kaca yang bersih, halus, rata dan jernih.
Pembuatannya tanpa proses grinding dan polishing. Selain itu, diolah melalui proses
penukaran ion.Yaitu proses pemberian kekuatan pada kaca secara kimia. Caranya,
kaca dicelupkan pada wadah papas yang berisi bahan garam leleh pada suhu 400C.
Selanjutnya ion sodium dalam jumlah kecil akan terlepas dari kaca dan akan
digantikan dengan ion potassium dalam jumlah yang lebih banyak yang berasal dari
lelehan garam. Ion potassium ini selanjutnya akan melapisi kaca dan akan ditanam
41
42
Bahan yang digunkan dalam pembuatan kaca (lampu) salah satunya yaitu
timbal, sebgamaina diketahui timbal kurang baik bagi kesehatan, apa efek
timbal pada lampu terhadap kesehatan, dan apa yang dimkasud dengan
divitrifikasi?
Timbal mempunyai efek yang buruk terhadap semua organ tubuh. Yang paling
peka adalah susunan saraf pusat, terutama pada anak-anak. Ginjal dan alat
reproduktif juga sangat terpengaruh. Apakah ditelan atau dihirup pengaruhnya
sama.Pada kadar yang tinggi timbal bisa memperlambat reaksi, menyebabkan
kelemahan pada jari, pergelangan tangan dan kaki, dan juga mempengaruhi daya
ingat. Pada pria bisa mempengaruhi sistem reproduktif.
43
Apa komposisi yang menyebabkan gelas/ kaca tahan terhadap panas dan tidak
mudah pecah?
Komposisi gelas/kaca biasa dan kaca tahan terhadap panas maupun pecah bergantung
banyaknya bahan yang digunakan, untuk kaca tahan panas/ pecah komposisi
boratsnya lebih banyak dibandingkan kaca biasa.
44