Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH ALAT UKUR/PENGUKURAN

KELOMPOK IV
KELAS C
Disusun untuk memenuhi tugas
Mata kulia: Fisika Dasar
Dosen: Salman Agustiawan Akmal M.Pd

Disusun oleh:

WEGA PRATIWI
ILHAM
LALU MUHAMMAD ASHADI
KHAIRUL WHATONI
FAHRURRIADI
RINA YUNIKA
KHUSNUL KHOTIMAH
DIYEN BAYU REVKY

PROGRAM STUDY TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
(STMIK) SYAIKH ZAINUDDIN NW
ANJANI, LOMBOK TIMUR NTB
2022
Jl. Raya Mataram-Lb. Lombok Km. 49 Anjani Lombok Timur.

Email, stmik_maulana@yahoo.co.id. Website, www.stmik-sznw.ac.id.


KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmaanirrohiim

Alhamdulillahirobbil’aalamiin

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas izin-nyalah

dapat menyelesaikan Makalah Alat Ukur/Pengukuran. Makalah ini diajukan

untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh Dosen mata kuliah Materi

Pembelajaran Pisika Dasar.

Kami berharap dapat memberikan pemahaman luas mengenai Alat

Ukur/Pengukuran. Memlalui kesempatan kali ini kami mengucapkan terima

kasih kepada Dosen kami berserta teman-teman yang telah memberikan

masukan untuk menyelesaikan Makalah ini. Makalah ini jauh dari kata

sempurna, untuk kritik dan sarannya yang membangun sangat kami harapkan,

semoga Makalah ini dapat bermanfaat dan menambah ilmu pengetahuan.

Anjani, 14 November 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................1
1.1 Latar Belakang.........................................................................1
1.2 Rumusan Masalah....................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................3
2.1 Alat Ukur/Pengukuran Panjang..................................................3
2.1.1 Penggaris...............................................................................3
2.1.2 Meteran.................................................................................4
2.1.3 Meteran Laser........................................................................5
2.1.4 Jangka Sorong.......................................................................5
2.1.5 Mikrometer Sekrup................................................................6
2.2 Alat Ukur/Pengukuran Massa.....................................................7
2.2.1 Naraca Ohauss.......................................................................8
2.2.2 Naraca Sama Lengan...........................................................10
2.2.3 Timbangan Duduk...............................................................11
2.2.4 Timbangan Gantung............................................................11
2.2.5 Naraca Lengan Gantung......................................................12
2.2.6 Naraca Pegas.......................................................................13
2.2.7 Naraca Digital (Elektronik).................................................13
2.3 Alat Ukur/Pengukuran Waktu...................................................14
2.3.1 Jam Dinding.........................................................................14
2.3.2 Jam Tangan.........................................................................15
2.3.3 Jam Istiwa...........................................................................16
2.3.4 Stopwatch............................................................................16
2.3.5 Kalender..............................................................................17
2.3.6 Jam Pasir.............................................................................18
2.3.7 Digital Timer........................................................................19
2.4 Alat Ukur/Pengukuran Volume.................................................19
2.4.1 Pengukuran Volume Gas.....................................................20

ii
2.4.2 Pengukuran Volume Zat Padat............................................21
2.4.3 Pengukuran Volume Zat Cair..............................................23
BAB III PENUTUP...............................................................................28
3.1 Kesimpulan................................................................................28
3.2 Saran..........................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................iv

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk

mengidentifikasikan atau menentukan besaran, dimensi, atau kapasitas

terhadap suatu setandar atau satuan pengukuran, yang tidak terbatas pada

kuantitas fisik atau dapat juga mengukur hampir semua benda yang bisa

dibayangkan.

Menurut pandiangan (2014) tidak semua hal yang dapat diukur memiliki

satuan, karena hanya sesuatu yang dapat diwakili dengan angka yang dapat

diukur dengan alat ukur, karena besaran fisis merupakan suatu hal yang dapat

dinyatakan keberadaannya dengan suatu angka atau nilai. Pengukuran

besaran fisis mencakup berbagai besaran seperti panjang, waktu, temperatur,

kuat arus listrik, kecepatan, percepatan, gaya dan masih banyak besaran

lainnya.

Cara untuk mengukur besaran tersebut berbagai alat ukur yang sistem

mekaniknya sesuai dengan besaran yang diukur. Setiap alat ukur memiliki

ketelitian yang bervariasi, sehingga untuk mendapatkan perbandingan

ketelitian yang dilakukan dua kali pengukuran satuan yang sama dengan alat

ukur yang berbeda.

1
Hasil pengukuran harus didasarkan kepada satuan setandar untuk

menyatakan nilai suatu besaran agar lebih mudah dimengerti oleh berbagai

kalangan sehingga dapat didefinisikan.

Tujuan dari pengukuran adalah untuk mendapatkan informasi kuantitas

sehingga mempermudah komunikasi atau hanya perekaman nilai. Tanpa

dilakukan pengukuran seorang peneliti akan kesusahan dalam melakukan

eksperimen dan menyusun teori.

1.2 Rumusan Masalah


a. Menjelaskan tentang pengukuran panjang

b. Menjelaskan tentang pengukuran massa

c. Menjelaskan tentang pengukuran waktu

d. Menjelaskan tentang pengukuran volume

1.3 Tujuan
a. Untuk mengetahui pengukuran panjang

b. Untuk mengetahui pengukuran massa

c. Untuk mengetahui pengukuran waktu

d. Untuk mengetahui pengukuran volune

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Alat Ukur/Pengukuran Panjang

Fungsi alat ukur panjang itu sendiri adalah untuk mengetahui nilai

besaran yang belum diketahui atau membandingkan panjang suatu benda

yang satu dengan lainnya.

Berikut macam-macam alat ukur panjang lengkap beserta gambar fungsinya

masing-masing:

2.1.1 Penggaris

penggaris Alat ukur ini merupakan alat ukur yang sering digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Alat ukur ini memiliki ketelitian sebesar 1

mm. Mistar atau penggaris digunakan untuk mengukur benda-benda yang

memiliki dimensi panjang relatif pendek, seperti kertas, lantai ubin,

panjang meja, dan lain sebagainya.

3
Penggaris memiliki beberapa jenis, diantaranya yaitu penggaris

lurus, penggaris segitiga, dan penggaris siku-siku. Setiap jenis penggaris

tersebut memiliki kegunaan masing-masing sesuai fungsinya.

Contoh penggunaan:

Mistar atau biasa disebut penggaris memiliki skala terkecil 1 mm,

sehingga ketelitian mistar 0,5 mm atau 0,05 cm. perhatikan contoh

berikut.

cara Menentukan Volume Zat Padat Tidak Beraturan

Hasil pengukurannya = 3,1 – 0,3 = 2,8 cm

Penulisan hasil ukur = (2,8 ± 0,05) cm

2.1.2 Meteran

Meteran juga dikenal dengan sebutan pita ukur. Umumnya, terdapat

dua jenis alat ukur meteran, yakni meteran gulung dan meteran tangan.

Meteran gulung atau roll meter adalah alat ukur panjang yang bisa

4
digulung. Sedangkan meteran tangan merupakan meteran yang dapat

menggulung sendiri.

Ukuran panjang meteran rata-rata berkisar antara 25-50 meter.

Fungsi meteran sama seperti penggaris, namun benda yang diukur

dengan meteran memiliki dimensi lebih panjang misalnya, lapangan,

tanah pekarangan, panjang jalan, dan lain-lain.

Cara pengunaan:

Posisikan ujung pita ini tepat pada titik awal objek yang ingin

diukur. Tarik pita meteran menuju titik akhir dari objek yang akan di ukur

lihatlah dibagian kanan pita ukur sejajar dengan tepi benda yang ada ukur

dan catat angkanya.

2.1.3 Meteran Laser

Meteran laser mungkin jarang sekali dijumpai di masyarakat umum,

karena alat ini biasa digunakan oleh para ahli kontruksi untuk mengukur

dimensi panjang di lapangan.

Cara kerja meteran laser ini yaitu memanfaatkan sinar ultrasonik

untuk mengukur bidang kontruksi. Tingkat ketelitian jenis alat ukur ini

5
sangat akurat dibandingkan dengan lainnya. Selain untuk mengukur

panjang, alat ini juga dapat digunakan untuk menghitung luas dan volume.

2.1.4 Jangka Sorong

Jangka sorong adalah alat ukur yang ketelitiannya dapat mencapai

seperseratus milimeter. Jangka sorong terbagi menjadi 2 jenis, yakni

manual dan digital. Pembacaan hasil pengukuran sangat bergantung pada

keahliannya.

Penggunaan alat ini biasanya terlihat di bengkel-bengkel otomotif dan

pabrik produksi barang dengan tingkat presisi yang tinggi. Alat ini dapat

digunakan untuk mengukur diameter dalam dan diameter luar, serta

mengukur kedalaman suatu benda.

Contoh penggunaan:

Jangka sorong memiliki 0,1 mm atau 0,01 cm. Dengan demikian,

jangka sorong memiliki ketelitian lebih baik daripada mistar. Perhatikan

contoh berikut.

6
Berdasarkan gambar di atas:

Skala utama = 0,3 m

Skala nonius = 3 × 0,01 = 0,03 cm

2.1.5 Mikrometer Sekrup

Mikrometer sekrup merupakan sebuah alat ukur besaran panjang

yang cukup presisi. Penggunaan mikrometer sekrup sangat luas, intinya

adalah mengukur besaran panjang dengan lebih presisi.

Mikrometer mempunyai tingkat ketelitian hinggan 0,01 mm. Alat

ukur ini dapat digunakan untuk mengukur panjang/ketebalan/diameter

dari benda-benda yang berukuran kecil, seperti lempeng baja,

aluminium, diameter kabel, kawat, lebar kertas, dan lain-lain.

Contoh penggunaan:

Skala utama = 3,5 mm

Skala nonius = (12 × 0,01) = 0,12 mm

Hasil pembacaan alat = skala utama + skala nonius

7
2.2 Alat Ukur/Pengukuran Massa

Massa merupakan salah satu besaran pokok yang bisa diukur

menggunakan timbangan atau neraca. Neraca yang biasa digunakan pada

skala laboratorium adalah neraca O’Hauss tiga lengan. Neraca tersebut

memiliki tiga lengan dengan rincian sebagai berikut.

 Lengan belakang memiliki skala 0 – 500 gram.

 Lengan tengah memiliki skala 0 – 100 gram.

 Lengan depan memiliki skala 0 – 10 gram.

Perhatikan contoh berikut.

Hasil pengukuran massa di atas adalah 400 gram + 70 gram + 9,4 gram =

479,4 gram.

Berikut macam-macam Alat Ukur Pengukuran Massa

Massa diukur menggunakan neraca. Neraca dibedakan menjadi

beberapa jenis, seperti Neraca Ohauss, Neraca Sama Lengan, Timbangan

Duduk, Timbangan Gantung, Neraca Lengan Gantung, Neraca Pegas, dan

Neraca Digital (Elektronik). Berikut penjelasannya:

8
2.2.1 Naraca Ohauss

Neraca Ohauss adalah neraca yang digunakan pada percobaan di

laboratorium. Neraca ini terdiri dari dua jenis yaitu neraca ohauss dua

lengan dan neraca ohauss tiga lengan. Bagian-bagian utama neraca

ohauss tiga lengan terdiri dari lengan depan, lengan tengah dan lengah

belakang.

 Bagian lengan depan memiliki anting logam yang bisa digeser dengan

10 skala, yaitu 0, 1, 2, 3…, 10 gram yang tiap-tiap skala bernilai 1

gram.

 Bagian lengan tengah memiliki anting lengan yang bisa digeser dengan

5 skala, yaitu 0, 100, 200…, 500 gram. yang tiap-tiap skala bernilai 100

gram.

 Bagian lengan belakang memiliki anting lengan yang bisa digeser

dengan 10 skala, yaitu 0, 10, 20,…, 100 gram. Tiap skala bernilai 10

gram.

9
Cara menggunakan neraca ohauss tiga lengan untuk menentukan

hasil pengukuran massa benda yaitu dengan menjumlahkan nilai yang

ditunjukkan pada skala lengan depan, tengah dan belakang.

Cara Menggunakan Neraca Ohaus

Berikut

adalah tahap-

tahap dalam

menggunakan

neraca ohaus

dalam

menghitung suatu massa pada suatu benda.

2.2.2 Naraca Sama Lengan

Neraca sama lengan adalah alat ukur yang sering digunakan pada

toko penjual logam mulia. Pengukuran massa logam mulia dengan

neraca jenis ini dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi sampai orde

10
miligram. Biasanya neraca jenis ini diletakkan dalam lemari agar terbebas

dari segala ganguan seperti angin hingga hembusan napas dari petugas

yang menimbangnya.

Neraca sama lengan dilengkap dengan dua piringan dan anak

timbangan dengan berbagai satuan massa. Piringan berfungsi sebagai

tempat untuk meletakkan benda yang akan di ukur massa nya.

Sedangkan anak timbangan berfungsi sebagai satuan besaran

perbandingan.

2.2.3 Timbangan Duduk

Timbangan duduk merupakan alat ukur besaran massa yang sering

digunakan oleh pedagang untuk menimbang barang dagangannya.

Timbangan duduk memiliki dua bagian sisi. Satu sisi untuk meletakkan

benda dan satu sisinya untuk meletakkan anak timbangan hingga terjadi

keseimbangan. Jika terjadi keseimbangan maka massa benda yang

diukur sama dengan jumlah anak timbangan di sisi yang lain.

11
2.2.4 Timbangan Gantung

Timbangan gantung merupakan alat ukur besaran massa yang sering

digunakan olehpedagang untuk menimbang barang dagangannya dengan

cara mengikatkan benda yang akan di ukur massanya dengan posisi benda

yang ditimbang dalam kondisi tergantung.

Biasanya timbangan gantung terbuat dari kayu dan logam dengan

bentuk bulat panjang dan bagian ujungnya terdapat kaitan yang digunakan

untuk menggantungkan benda yang akan di timbang. Timbangan gantung

biasanya memiliki daya timbang maksimal hingga 150kg.

2.2.5 Naraca Lengan Gantung

12
Neraca lengan gantung merupakan alat ukur besaran massa yang

sering digunakan untuk menimbang surat oleh pegawai pos. Cara

menggunakan neraca lengan gantung sangatlah mudah yaitu dengan

meletakkan benda di wadah lalu beban pemberat digeser di sepanjang

batang skala hingga tercapai keadaan seimbang.

2.2.6 Naraca Pegas

Neraca pegas merupakan alat ukur besaran massa paling

sederhana yang menggunakan pegas sebagai alat untuk menentukan

massa benda yang diukurnya. Neraca pegas biasa digunakan di

laboratorium fisika karena lebih mudah dalam mengukur massa benda

yang ringan.

Neraca pegas memiliki dua skala yaitu skala N (newton) untuk

mengukur berat benda dan skala g (gram) untuk mengukur massa

benda. Batas ketelitian nilai skala terkecil pada neraca pegas berbeda-

beda namun biasanya yang sering digunakan di laboratorium adalah 0,1

newton.

13
2.2.7 Naraca Digital (Elektronik)

Neraca digital merupakan alat ukur besaran massa yang dilengkapi

layar digital untuk menampilkan massa benda secara otomatis. Neraca

digital bekerja secara elektronis dengan tenaga listrik. Pada umumnya

neraca digital menggunakan arus lemah dengan indikator berupa angka

digital pada layar bacaanya.

Pengukuran massa benda menggunakan neraca digital dapat

dilakukan dengan mudah yaitu hanya dengan meletakkan benda yang

akan di ukur massanya, lalu hasil pengukuran akan muncul di layar

digital.

2.3 Alat Ukur/Pengukuran Waktu

Waktu merupakan salah satu besaran pokok, yang menurut Satuan

Internasional (SI) memiliki satuan waktu “sekon” (s). Pada dasarnya

waktu diukur menggunakan gerakan yang berulang-berulang. Misalnya

saja seperti tetes air atau ayunan bandul.

Berikut ini ada beberapa alat ukur waktu yang biasa digunakan dalam

kehidupan sehari-hari:

14
2.3.1 Jam Dinding

Hampir setiap orang memiliki jam di rumahnya masing – masing.

Jam digunakan untuk mengetahui waktu yang ada pada suatu tempat.

Sebuah jam memiliki lama 1/24 (satu per dua puluh empat) hari. Dalam

satu jam terdiri atas satuan yang lebih kecil yaitu 60 menit atau 3600

detik.

Seperti alat ukur massa, jam juga memiliki skala untuk dapat

mengetahui nilainya. Sebuah jam dilengkapi dengan jarum detik, menit,

dan jarum jam. Skala terkecil sebuah jam yaitu detik dan yang

terbesar yaitu jam.

2.3.2 Jam Tangan

15
Jam tangan atau arloji biasa dikenakan di pergelangan tangan. Hal

ini memudahkan seseorang untuk melihat waktu di suatu tempat secara

mudah. Karena letaknya yang melekat dengan tubuh. Arloji juga

merupakan salah satu jenis dari jam.

Arloji dilengkapi dengan jarum detik, menit, dan jam. Seperti alat

ukur panjang, jam tangan memiliki skala untuk mengetahui waktu. Nilai

skala sama seperti pada jam pada umumnya, yaitu skala terkecil detik

dan terbesar jam.

2.3.3 Jam Istiwa

Jam istiwa merupakan istilah yang dipakai oleh masyrakat

indonesia sebagai alat ukur petunjuk waktu yang berdasarkan dari

pergerakan matahari di siang hari yang menghasilkan bayangan. Maka

seringkali disebut juga sebagai jam matahari. Sebagaimana gambar di

atas.

2.3.4 Stopwatch

16
Alat ukur waktu berikutnya yaitu stopwatch. Stopwatch dilakukan

untuk lama waktu yang digunakan untuk menyelesaikan sebuah

pekerjaan. Misalnya saja seperti untuk mengukur lama seseorang berlari

dengan jarak tempuh 100 meter, atau menghitung waktu yang

dibutuhkan seorang tukang untuk menyelesaikan sebuah lemari kayu.

Ada dua jenis stopwatch, yaitu stopwatch analog dan stopwatch

digital. Keduanya memiliki tingkat ketelitian yang berbeda. Stopwatch

analog memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,1 sekon, sedangkan

stopwatch digital memiliki tingkat ketelitian mencapai 0,01 sekon.

Cara menggunakan stopwatch sangat mudah, yaitu cukup dengan

menekan tombol yang ada di atas stopwatch. Hasil pengukuran waktu

menggunakan stopwatch di atas adalah 2 menit + 12 sekon.

Tombol pertama, digunakan untuk memulai atau memberhentikan

waktu, sedangkan tombol kedua digunakan untuk mengatur stopwatch

agar berada pada posisi nol.

2.3.5 Kalender

17
Kalender digunakan untuk mengukur rentang waktu yang cukup

lama yakni meliputi hari, minggu, bulan dalam satu tahun. Kalender atau

penanggalan merupakan sebuah sistem pemberian nama pada sebuah

periode waktu, seperti nama-nama hari.

Dasar pembuatan tanggal bisa menggunakan gerakan – gerakan

benda angkasa seperti matahari dan bulan. Jika di Indonesia, kalender

dibagi menjadi dua, yaitu kalender masehi dan hijriah. Skala terkecil

kalender yaitu hari.

2.3.6 Jam Pasir

Jam pasir merupakan salah satu jenis alat ukur waktu tidak baku.

Namun, penggunaan jam pasir sebagai alat pengukur waktu sekarang

sudah tidak begitu popular.

Bahkan, kebanyakan orang sudah menjadikannya sebagai benda

antik atau hiasan rumah. Hal itu karena benda ini adalah benda kuno

yang pada saat zaman dahulu digunakan untuk pengukur waktu sebelum

ditemukannya satuan detik.

18
Jam pasir berbentuk tabung dengan di dalamnya berisi pasir. Pasir

di dalamnya akan mengalir melalui tabung sempit menuju tabung di

bawahnya secara teratur. Jika tabung di bawah sudah terisi penuh, jam

pasir bisa dibalik sehingga dapat digunakan lagi.

2.3.7 Digital Timer

Digital timer biasa digunakan di lingkup laboratorium, alat

pengujian, ruang penelitian, dan lain-lain. Dengan menggunakan alat ini

dapat memudahkan kita dalam melakukan proses pengujian, terutama

ketepatan waktu uji.

Alat ini juga bisa menjadi pendukung dalam kerja alat uji yang

bergantung terhadap waktu yang dibutuhkan. Itulah beberapa alat ukur

waktu yang digunakan untuk mengukur waktu mulai dari detik, menit,

jam, hari, minggu, hingga tahun. Alat ukur besaran pokok lainnya pun

memiliki alat ukurnya sendiri, seperti alat ukur kuat arus listrik, alat ukur

jumlah zat, dan lain-lain.

2.4 Alat Ukur/Pengukuran Volume

19
Pada pengukuran volume adalah pengukuran untuk dapat

mengetahui volume suatu benda. Berikut ini adalah macam-macam alat

ukur/pengukuran volume:

2.4.1 Pengukuran Volume Gas

Volume gas dapat diukur berdasarkan perpindahan zat cair dalam

gelas ukur. Cara mengukur volume gas dapat dilakukan dengan langkah-

langkah berikut:

 isi gelas kimia dengan air (tidak sampai penuh)

 isi gelas ukur dengan air hingga penuh

 celupkan gelas ukur secara terbalik ke dalam gelas kimia

 masukan ujung selang yang ukurannya agak kecil ke dalam

mulut gelas ukur

 alirkan udara lewat ujung selang yang berada diluar. Air yang

berada didalam gelas ukur akan terdesak kebawah. 

20
Volume ruang yang kelihatan kosong dalam gelas ukur merupakan

volume udara yang dialirkan.

2.4.2 Pengukuran Volume Zat Padat

Setidaknya terdapat dua alat yang dapat mengukur massa jenis atau

kerapatan dari zat padat. Yaitu untuk mengukur benda padat yang bentuknya

teratur dan tidak teratur.

1. Neraca dan Gelas Ukur

Kombinasi neraca dan gelas ukur

Dengan menghitung massa jenis benda padat menggunakan kombinasi

neraca dan gelas ukur. Yang perlu dilakukan adalah menghitung massa benda

dengan menimbangnya di neraca atau timbangan.

Sedangkan gelas ukur berfungsi untuk menghitung volume benda

tersebut. Yaitu dengan memasukkan benda ke dalam gelas ukur yang sudah

21
terisi dengan air. Volume dapat kita ketahui dengan menghitung selisih antara

jumlah cairan sebelum dengan sesudah benda terdapat di dalamnya.

Terakhir, gunakan rumus dengan membagi massa benda dengan volume

benda. Maka akan kita dapatkan ukuran massa jenis atau kerapatannya.

ujung bibir/corong gelas, lalu masukkan batu kerikil kedalam gelas

beker. Maka air dalam gelas beker akan tumpah dan mengalir kedalam gelas

ukur. Volume air dalam gelas ukur menyatakan volume batu kerikil.

2. Neraca atau Timbangan

Neraca untuk mengukur massa benda

Jika bentuknya teratur (kubus, b0la, balok), kalian dapat menggunakan

timbangan atau neraca. Sebab setelah menimbang benda padat dan

mengetahui massanya, kalian hanya perlu menghitungnya menggunakan

rumus volume yang disesuaikan dengan masing-masing bentuk dari bendanya.

Setelah mengetahui volumenya, kalian dapat menghitung massa jenis

atau densitas benda padat tersebut dengan rumus massa jenis. Dengan begitu

ukuran massa jenis dapat diketahui.

22
2.4.3 Pengukuran Volume Zat Cair

Berbeda dengan zat padat, zat cair tidak memiliki bentuk yang

tetap. Bentuk zat cair selalui mengikuti tempat atau wadahnya. Misalnya

jika zat cair dimasukkan kedalam gelas, bentuknya akan mengikuti dari

gelas tempatnya berada. Begitupula jika diletakkan dalam toples, botol,

dan wadah lainnya. Pengukuran volume zat cair umumnya dilakukan

dengan menggunakan gelas ukur. Zat cair dimasukkan kedalam gelas

ukur, ruang gelas ukur yang terisi zat cair menunjukkan volume zat cair

tersebut. Volume zat cair biasanya dinyatakan dalam satuan liter (l) atau

mililiter (ml).

Adapun alat-alatnya sebagiai berikut:

23
1. Gelas Ukur

Gelas ukur adalah alat yang digunakan untuk mengukur volume zat cair.

Besarnya volume zat cair dapat dilihat pada skala yang tertera pada gelas

ukur. Gelas ukur memiliki berbagai macam ukuran, mulai dari 10 ml hingga 2

liter.

Bentuk yang paling umum dari gelas ukur adalah silinder. Pada silinder

ukur ini terdapat garis-garis skala sebagai penunjuk jumlah benda cair yang

ada di dalamnya.

Gelas ukur terbuat dari dari bahan polipropilena yang mempunyai

resistansi kimia sangat baik. Namun, ada juga yang terbuat dari bahan

polimetilpentena yang mempunyai transparansi terang.

2. Erlenmeyer

Erlenmeyer adalah alat ukur yang digunakan untuk mencampur,

mengukur, dan menyimpan cairan. Bentuk leher yang lebih kecil di bagian atas

alat ukur volume ini berfungsi untuk mencegah risiko tumpahan pada saat

melakukan pencampuran. Ukurannya alat ukur erlenmeyer bernaneka macam,

mulai dari 50 ml hingga 500 ml.

3. Labu Ukur

24
Labu ukur atau labu takar adalah alat pengukur volume yang digunakan

untuk mengukur suatu larutan atau cairan dengan tingkat ketelitian yang

tinggi. alat ukur volume ini memiliki ukuran yang bervariasi, mulai dari 5 ml

hingga 5 liter.

Fungsi dari labu ukur adalah untuk menyiapkan larutan dengan jumlah

dan konsentrasi yang pasti dengan keakuratan yang sangat tinggi. Sehingga

sangat cocok digunakan untuk mengukur cairan yang membutuhkan

keakuratan yang tinggi.

Di bagian leher atas labu ukur ini terdapat lingkaran volume, graduasi,

suhu kalibrasi, toleransi, serta kelas gelas. Ada juga tanda batas di bagian

lehernya yang berfungsi sebagai volume takaran. Alat ukur ini biasanya

berwarna transparan, tetapi ada juga yang berwarna gelap. Biasanya

dilengkapi dengan penutup dari bahan polietilen atau gelas.

4. Mikropipet

Pipet mikro adalah alat yang digunakan untuk memindahkan volume

cairan dengan volume kecil secara tepat dan akurat dalam ukuran mikroliter.

Mikropipet memiliki beberapa varian, diantaranya yaitu varian tunggal dan

multisaluran.

5. Pipet Ukur

25
Pipet ukur adalah alat yang digunakan untuk untuk memindahkan cairan

dengan volume secara terukur. Jumlah volume cairan yang dipindahkan dapat

dilihat pada skala yang tertera pada alat ukur volume jenis ini.

Penggunaan alat ukur ini harus dalam posisi vertikal. Untuk mengatur

tekanan volume cairan, yaitu dengan cara menekan bola yang berada pada

ujungnya.

6. Pipet Volume

Pipet volume atau pipet gondok adalah alat laboratorium yang digunakan

untuk memindahkan volume tertentu dengan tingkat ketelitian yang tinggi. Hal

ini ditandai dengan adanya skala yang tertera pada alat ini.

Tingkat akurasi alat ukur ini cukup tinggi. Bentuknya ramping terutama

di bagian penunjuk volumenya. Pipet akan menghisap cairan dengan bantuan

bola hisap. Volume yang dapat dipindahkan oleh alat ini bervariasi, ada yang 2

ml, 5 ml, 10 ml, hingga 25 ml.

7. Buret

Buret adalah alat pengukur volume yang digunakan untuk meneteskan

cairan dalam suatu percobaan yang memerlukan presisi, seperti pada

eksperimen titrasi.

26
Alat pengkur volume ini sangat akurat. Buret kelas A memiliki akurasi

sampai dengan ± 0,05 cm³. Oleh karena itu, dalam penggunaannya harus

berhati-hati untuk menghindari terjadinya kesalahan sistematik.

27
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari pengamatan yang telah dijelaskan di atas kita dapat mengetahui macam -

macam pengukuran yaitu:

- Pengukuran Panjang memiliki macam-macam jenis alat ukur diantaranya

penggaris, meteran, meteran laser, jangka sorong dam mikrometer sekrup.

- Pengukuran massa menggunakan neraca dan memiliki beragai jenis yaitu

seperti Neraca Ohaus, Timbang Gantung, Neraca Lengan, Neraca pegas dan

Neraca Digital.

- Pengukuran waktu diketahui memiliki macam jenis yaitu jam, jam tangan

(arloji), jam pasir dan digital timer.

- Pemgukuran volume nenmpuyai jens antara lain volume gas, volume zat

padat dan volume zat cair.

- Volume zait cair dapat digunakan dengan dua cara yaitu dengan cara

Menentukan Volume Zat Padat Tidak Beraturan dan Cara Konversi Satuan

Volume Suatu zat.

3.2 Saran

Terkait beberapa hal tersebut materi alat ukur/pengukuran tidak lepas

dari permasalahan sehari-hari. Alangkah baiknya materi dalam makalah ini

28
dapat berguna untuk membantu beberapa kebutuhan yang mengankut alat

ukur/pengukuran.

29
DAFTAR PUSTAKA

Presetia, Dhodi : laporan praktikum fisika pengukuran panjang, massa, dan


volume: https://www.scribd.com/document/421402431/Laporan-Praktikum-
Fisika-Pengukuran-Panjang-Massa-dan-Volume. (Agu 10, 2019)

Viandari, Eka (November 24,2021) pengukuran Panjang.QUIPPER.Diakses


pada tanggal 13 November 2022 melalui

https://www.quipper.com/id/blog/mapel/fisika/pengukuran-fisika-kelas-10/

Pengukuran waktu. Serviceacjogja.pro.Diakses pada tanggal 13 November


2022

https://serviceacjogja.pro/alat-ukur-waktu/

Pengukuran panjamg dan massa.Dapur Teknik .Diakses pada tanggal 13


November 2022 melalui

http://dapurteknik.com/Mobile/dnews/100016/mengenal-jenis-alat-ukur-
panjang-dan-fungsinya.html

Rapuradika (maret 15,2019) pengukuran volume. GLOSARIA.COM.Diakses


pada tanggal 13 November 2022 melalui)

https://www.glosaria.com/2019/03/volume.html

Neraca Sebagai Alat Ukur Massa dan Tingkat Ketelitiannya (15 Agustus 2018)

https://www.amongguru.com/neraca-sebagai-alat-ukur-massa-dan-tingkat-
ketelitiannya/

Macam-Macam Alat Ukur Volume Dan Cara Membacanya:


https://cilacapklik.com/2021/12/macam-macam-alat-ukur-volume.html

7 Alat Ukur Massa Jenis Pada Zat Padat, Cair dan Gas (13 October, 2021):
https://caramesin.com/alat-ukur-massa-jenis/

iv
1

Anda mungkin juga menyukai