: Nurul Aini
No. Absen : 22
Kelas
: XI IPA 2
M = gr/mr x 1000/mL
M= ( % x p x 10 ) x 1/M
b. Pengenceran larutan
Larutan pekat (mempunyai kemolaran besar) dapat diencerkan
dengan menambah volum pelarut, sehingga akan diperoleh larutan yang lebih
encer (kemolarannya kecil).
pada pengenceran berlaku rumus :
V1 M1 = V2 M2
dimana:
V1M1 : volume dan konsentrasi larutan asal
V2 M2 : volume dan konsentrasi hasil pengenceran
Volum pelarut yang ditambahkan = V2 V1
pada pengenceran hanya terjadi pertambahan volum, sedang jumlah zat
terlarut tetap, maka M2 < M1
Metode Penentuan Persamaan Laju Reaksi
http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/
Posted by Rino Safrizal at 00:28
Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan laju awal yaitu dengan
melibatkan pengukuran laju reaksi pada awal reaksi untuk beberapa konsentrasi
awal zat-zat pereaksi.
Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan metode terisolasi yaitu semua
konsentrasi dari pereaksi dibuat berlebih kecuali untuk satu jenis pereaksi.
Sebagai contoh pada reaksi berikut:
A + B --> Produk reaksi
Jika pereaksi A dibuat berlebih, maka konsentrasi A selama percobaan
dapat dianggap konstan. Dari sini, kita dapat menentukan laju reaksi dari B yaitu
vB. Dengan cara yang sama, jika konsentrasi B dibuat berlebih, maka kita dapat
menentukan laju reaksi dari A yaitu vA, sehingga laju reaksi keseluruhan untuk
reaksi ini adalah:
v = vA x vB
Metode penentuan persamaan laju reaksi dengan metode laju terintegrasi
banyak digunakan untuk reaksi kompleks di mana persamaan laju reaksinya
melibatkan zat-zat pereaksi dan produk reaksi. Di dalam metode laju terintegrasi,
terdapat beberapa bentuk persamaan laju yang baku untuk setiap orde reaksi.
Selanjutnya kita mencoba mencocokkan data hasil percobaan dengan persamaan
laju yang baku tersebut.
Metode laju awal dalam penentuan persamaan laju reaksi
pada materi kimia tentang penentuan persamaan laju reaksi kali ini hanya akan
membahas metode laju awal yang umum diajarkan ditingkat Sekolah Menengah
Atas SMA.Untuk mengetahui lebih lanjut tentang metode laju awal dalam
penentuan persamaan laju reaksi, simak contoh reaksi antara nitrogen oksida NO
dengan klorin Cl2 berikut:
2NO(g) + Cl2(g) --> 2NOCl(g)
http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/
Posted by Rino Safrizal at 00:28
V = k [NO]2 [Cl2]1
V = k [NO]2 [Cl2]
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry. Solo: Tiga Serangkai.
(Mol B)
t
(Mol A)
t
Volume reaksi biasanya tetap konstan. Untuk mengontrol laju reaksi sering
digantikan dengan penggunaan konsentrasi, sehingga satuannya menjadi M/detik
atau M/menit.
Laju reaksi =
Pertambahan Konsetntrasi B
Perubahan Waktu
3. Konsentrasi
Permukaan
2.
Pereaksi
4.
5. Tekanan
6.
7. Suhu
8.
9. Katalis
10.
11.
12.
13.
menyatakan jumlah mol zat terlarut dalam tiap liter larutan. Secara matematis,
molaritas dapat dinyatakan sebagai berikut.
http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/
Posted by Rino Safrizal at 00:28
14.
Molaritas (M) =
15.
16.
=
17.
molaritas adalah kemudahan untuk mengetahui jumlah mol zat terlarut dalam
suatu larutan dan volume larutan jika konsentrasi dan jumlah molnya diketahui.
Jika ingin mengetahui jumlah mol dalam suatu larutan, persamaan di atas dapat
diubah menjadi :
18.
19.
20.
membuat larutan lain dengan molaritas yan berbeda. Larutan itu dapat diperoleh
dari pelarutan zat murni, pengenceran, atau pencampuran dua larutan yang
berbeda konsentrasinya.
21.
a. Pelarutan Zat Murni
22.
23.
Sebagian besar bahan kimia yang tersedia di laboratorium berupa
zat padat. Oleh karena itu, larutan dari tiap zat dibuat dengan cara pelarutan.
Pelarutan dilakukan dengan cara mencampurkan zat terlarut dengan pelarut
tertentu.
24.
b. Pengenceran
25.
26. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran berubah,tetapi
tidak mengubah jumlah mol zat terlarut. Karena jumlah mol tidak berubah maka
berlaku persamaan berikut.
27. Pengenceran menyebabkan volume dan kemolaran berubah, tetapi
tidak mengubah jumlah mol zat terlarut. Karena jumlah mol tidak berubah maka
berlaku persamaan berikut.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry. Solo: Tiga Serangkai.
28.
29.
30.
31.
32.
33.
34.
c. Pencampuran Dua Larutan yang Berbeda Konsenterasinya
35.
36.Untuk menentukan konsentrasi setelah pencampuran, yang harus
diperhatikan jumlah mol dan volume. Jumlah mol setelah pencampuran terdiri
atas mol yang berasal dari zat pertama dan mol yang bersal dari zat kedua.
Demikian juga denga volumenya. Volume pencampuran penjumlahan dari volume
kedua zat yang dicampurkan. Secara matematis, pernyataan itu dapat ditulis
sebagai berikut.
37.
38.
39.
40.
n1
+ n 2 = nc
V1 M1 + V2 M2 = Vc Mc
V 1 M 1+V 2 M 2
Mc =
Vc
41.
42.
43.
44.
45.
46.
47.
48.
49.
50.
51.
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
http://www.belajarkimia.web.id/2011/10/penentuan-persamaan-laju-reaksi.html/
Posted by Rino Safrizal at 00:28
59.
60.
61.
62.
63.
Susilowati, Endang. 2009. Theory and Application of Chemistry. Solo: Tiga Serangkai.