PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ataupun ion dari dua zat atau lebih. Suatu larutan dapat disebut campuran karena
untuk dipelajari terutama menyangkut sifat komponen dan sifat larutan itu sendiri.
Pengetahuan ini sangat bermanfaat dalam memprediksi jenis pelarut yang tepat
dalam proses-proses tertentu, misalnya dalam isolasi bahan kimia dari bahan
alam, pelarut suatu bahan untuk berbagai keperluan praktis, pengembangan teori
keperluan lainnya dalam bidang sains dan teknologi (Malau, 2021: 79).
bahan mentah yang diperlukan untuk menyiapkan produk dengan jumlah tertentu.
Perlu juga diketahui apa saja metode reaksi lainnya. Menganalisis bahan berarti
mencari tahu jumlah setiap unsur yang ada. Untuk melakukan pengukuran, kita
sering mengkonversi bagian dari bahan menjadi menjadi senyawa yang mudah
dipisahkan dan kemudian kita mengukur senyawa tersebut. Semua pengukuran ini
Menurut Zidny dkk (2015: 44) stoikiometri dan persamaan kimia menjadi
materi kimia yang bersifat abstrak yang memuat pemahaman konsep dan
1
Berdasarkan latar belakang tersebut maka dilakukan percobaan
membuat suatu larutan, serta mengetahui berapa gram yang harus ditimbang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Stoikiometri
sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertainya. Ilmu kimia menjadi
suatu zat dengan zat lainnya sehingga membentuk zat baru yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia dengan tujuan tertentu. Salah satu ilmu kimia yang
hidrogen yang bergabung dan menjadi amonia kompleks. yakni 1 mol nitrogen
dan juga 3 mol hidrogen dalam tiap-tiap 2 mol ammonia (Sappaile, 2019: 58).
menghitung hubungan kuantitatifnya dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia
Hukum kimia adalah hukum alam yang relavan dengan bidang kimia.
Konsep paling fundamental dalam kimia adalah hukum konservasi massa, yang
menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas materi sewaktu reaksi kimia
biasa. Fisika modern ini menunjukkan bahwa sebenarnya yang terjadi adalah
konversi energi yang saling berhubungan suatu konsep penting dalam kimia
3
nuklir. Konversi energi menuntun ke suatu konsep-konsep penting mengenai
B. Larutan
terdiri dari dua atau lebih zat dalam komposisi yang bervariasi. Zat yang
jumlahnya sedikit dalam larutan disebut zat terlarut, sedangkan zat yang
jumlahnya lebih banyak daripada zat yang lain dalam larutan disebut pelarut.
Sebagai contoh, jika sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik,
maka campuran tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian
adanya tarik-menarik antar molekul. Gaya ini akan memainkan peran penting
dalam pembentukan larutan. Air sebagai pelarut dalam fase cair memiliki ikatan
hydrogen antara molekul H2O yang satu dengan yang lainnya (Rusman, dkk.,
2018: 3).
C. Konsentrasi Larutan
bagian zat terlarut dan pelarut yang terdapat dalam larutan. Secara kualitatif,
konsentrasi larutan dinyatakan dengan istilah larutan pekat dan encer. Larutan
pekat berarti jumlah zat terlarut relatif besar, sedangkan larutan encer berarti
jumlah zat terlarut relative lebih sedikit. Tinggi rendahnya konsentrasi larutan,
gelombang. Oleh karena itu, jika terdapat dua larutan terkandung senyawa yang
2016: 176).
tepat satu liter larutan, kadang-kadang cukup dengan volume yang jauh lebih
sedikit, dan kadang-kadang diperlukan volume yang lebih besar. Volume larutan
sangat diperlukan untuk menentukan suatu konsentrasi dalam suatu larutan bahan
1. Molaritas (M)
Salah satu satuan konsentrasi yang paling umum dalam kimia adalah
molaritas (M) atau konsentrasi molar, yaitu jumlah mol zat terlarut dalam 1 liter
dari bahan cair atau padat dengan konsentrasi tertentu. Untuk menyatakan
kepekatan atau konsentrasi suatu larutan dapat dilakukan berbagai cara tergantung
pada tujuan penggunaanya. Pembuatan larutan dibutuhkan zat pelarut yang
tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih
besar atau konsentrasi yang lebih kecil. Faktor yg digunakan untuk mengalikan
hasil perhitungan dalan menetapkan kadar suatu zat dalam sampel jika sampel
tersebut diencerkan dari kondisi semula menjadi konsentrasi yang lebih rendah
METODE PERCOBAAN
13.00- 16.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Kimia Analitik Jurusan Kimia
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah neraca analitik, pipet
volum, pipet skala, bulp, labu takar, gelas kimia, corong, kaca arloji, batang
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah larutan akuades (H2O),
cairan asam klorida (HCl), padatan natrium hidroksida (NaOH), dan padatan
C. Prosedur Kerja
akuades (H2O) ke dalam labu takar 100 mL. Menghimpitkan hingga tanda
dalam labu takar 100 mL. Menghimpitkan hingga tanda batas, lalu larutan
8
dihomogenkan. Setelah itu. memindahkan larutan natrium hidroksida
labu takar 100 mL. Menghimpitkan hingga tanda batas, lalu larutan
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
Tabel IV.1. Pembuatan Larutan NaOH
2. Analisis Data
Diketahui:
M HCl = 1 M
V2 HCl = 100 mL
Mr Hcl = 36,5 g/mol
Ditanyakan:
V1 HCl = … mL?
Penyelesaian:
BJ 10
M1 =
Mr
1,1910
M1 = = 12,06 M
36,5
M1V1=M2V2
12,06 MV1=1 M100 mL
10
12,06V1 =100 mL
100 mL
V1=
12,06
V1 = 8,3 mL
b) Pembuatan larutan NaOH 1 M dalam 100 Ml
Diketahui:
M NaOH = 1 M
V NaOH = 100 mL
Mr NaOH = 40 g/mol
Ditanyakan:
Penyelesaian:
n
M=
V
gr
M = Mr
V
gr
1 M = 40 g/mol
100 mL
gr
1M=
0,4 g
gr = 0,4 g
c) Pembuatan larutan Na2S2O3 0,01 N dalam 100 mL
Diketahui:
Valensi =2
N Na2S2O3 = 0,01 N
V Na2S2O3 = 100 mL
Penyelesaian:
N = M Valensi
gram 1000
N=( × ) Valensi
Mrt Wp
gram 1000
× ¿
0,01 N = ( g 100 mL
158
mol
gram
0,01 N = ( × 10) 2
158 g/mol
20 gram
0,01 N =
158 g/mol
gram = 0,079 g
B. Pembahasan
perbandingan zat–zat yang digunakan alam reaksi dengan zat–zat yang dihasilkan
dari reaksi tersebut dalam sebuah persamaan reaksi (Sappaile, 2019: 62).
Pelarutan zat berupa gas, cairan, atau padatan menjadi sebuah sebuah
proses yang dilakukan untuk membuat zat asli menjadi larutan (komponen
terlarut), mengubah bentuk dari gas, cairan, atau padatan dari bentuk asalnya.
penambahan zat pelarut seperti air ke dalam larutan yang pekat untuk menurunkan
konsentrasi larutan dari yang semula pekat menjadi lebih encer guna keperluan
cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar.
Prosedur pembuatan larutan yang lebih encer dari larutan yang lebih pekat melalui
Alat yang dipakai dalam pembuatan pereaksi larutan HCl adalah gelas
kimia, pipet skala, pipet tetes, botol semprot, corong kaca, dan bulp. Saat
menuangkan dan mengukur larutan harus teliti agar kepekatan dalam suatu larutan
tidak berubah. Bahan yang digunakan dalam pembuatan pereaksi ini adalah cairan
HCl 1M sebanyak 100 mL dan larutan akuades (H 2O). Saat mengambil cairan
percikan cairan gas dari HCl itu sendiri. Di laboratorium, asam klorida (HCl)
biasa digunakan untuk titrasi penentuan kadar basa dalam sebuah larutan. Asam
klorida (HCl) juga berguna sebagai bahan pembuatan cairan pembersih porselen
dan digunakan pada proses produksi gelatin dan bahan aditif pada makanan.
(NaOH) dan natrium tiosulfat (Na2S2O3) adalah gelas kimia, batang pengaduk,
spatula, gelas arloji, dan tissue. Pembuatan pereaksi ini menggunakan neraca
analitik karena akan ditimbang. Karakteritistik neraca analitik harus disimpan atau
diletakkan di dasar yang datar agar tidak mengganggu ketelitian dalam
dalam botol yang sudah disediakan agar tetap menjaga konsentrasi dari larutan
dan menghindari larutan terpapar dari sinar matahari. Larutan dihimpitkan sampai
tanda batas dengan akuades agar yang kita buat tidak terkontaminasi dengan
matriks lain yang dapat bereaksi dengan larutan, sehingga larutan yang
Hasil dari percobaan ini adalah kita dapat mengetahui teknik pembuatan
pereaksi dari bahan cairan maupun padatan. Cairan asam klorida (HCl) yang harus
yang harus ditimbang seberat 0,4 gram serta padatan natrium tiosulfat yang harus
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Jumlah volume yang harus dipipet pada pembuatan pereaksi larutan asam
B. Saran
15
LAMPIRAN I
SKEMA KERJA
Cairan Asam
klorida (HCl)
disediakan
Hasil
2. Pembuatan Bahan Pereaksi Dari Bahan Kimia Padatan
ke glass beaker
Dihomogenkan
batas
Dihomogenkan
Hasil
b. Pembuatan larutan NaOH 1 M dalam100 mL
Natrium Tiosulfat
(Na2S2O3)
memakai spatula
beaker
Dihomogenkan
Dihomogenkan
Hasil
LAMPIRAN II
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
2.
Dilarutkan dengan akuades Dihimpitkan sampai tanda Dihomogenkan
(H2O) batas
Pembuatan pereaksi
padatan NaOH