PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ikatan kimia dalam senyawa. Ikatan kimia dapat menjadi sebagai gaya tarikan
antar atom yang ada dalam senyawa. Apabila ikatan kimia berinteraksi bagian luar
atom maka dalam pembentukan ikatan peranan elektron menjadi sangat penting.
Struktur elektron atom akan menentukan jenis ikatan kimia yang terbentuk oleh
energi ionisasi dan afinitas elektron, yang mengontrol kemudahan suatu atom
elektron itu akan menentukan besarnya perubahan energi yang terlihat apabila
reaksi kimia atau pembentukan perubahan ikatan terjadi (Nuryono, 2018: 70).
elektron yang terdiri dari simbol Lewis. Simbol Lewis menjadi ambang suatu
atom yang dikelilingi oleh titik-titik yang menyatakan elektron valensi dari atom
tersebut. Apabila elektron valensi lebih dari empat maka elektron yang kelima dan
seterusnya dipasangkan dengan salah satu elektron lain. Elektron valensi blok s
dan blok p sesuai dengan nomor golongannya. Pada beberapa senyawa, aturan
golongan 2 (IIA) dan golongan 3 (IIIA) sering disebut unsur yang kekurangan
elektron
Materi ikatan ion dan ikatan kovalen ini menjadi materi yang memuat ikatan
antara atom-atom untuk mencapai suatu kestabilan. Ikatan ion terbentuk apabila
terjadi serah terima elektron antara atom satu dengan atom yang lain sedangkan
1
2
ikatan kovalen terbentuk karena adanya pemakaian electron bersama. Materi ini
ion negatif tidak bisa dilihat dengan mata. Apabila materi ini disampaikan dengan
media yang tidak tepat dan benar, maka materi ini akan terasa sulit oleh
Spesies utama dalam sebuah larutan yang terdiri atas iodin dan kalium
iodida adalah ion triiodide. Kebanyakan kimiawan lebih suka menyebut larutan
dímana konsentrasi tinggi menaikkan air mandi gravitasi tertentu, secara efektif
(NaCl). Natrium klorida dikenal juga dengan garam dapur, atau halit, senyawa
kimia dengan rumus kimia natrium klorida (NaCl). Senyawa ini menjadi garam
yang paling sering dipakai dalam kehidupan sehari-hari baik itu kebutuhan bahan
makanan maupun kebutuhan yang lainnya. Senyawa natrium klroida (NaCl) juga
dapat mempengaruhi salinitas laut dan cairan ekstraselular pada banyak organisme
multiselular yang ada pada sistem ekosistem. Senyawa garam ini berperan sebagai
komponen utama pada garam dapur, natrium klorida (NaCl) sering digunakan
perbandingan kelarutannya.
3
B. Rumusan Masalah
kelarutannya?
kelarutannya?
C. Tujuan
kelarutannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Ikatan Kimia
atom dimana atom-atom di alam tidak berdiri sendiri secara bebas namun saling
yang dimiliki gas mulia. Unsur-unsur di alam yang saat ini jumlahnya mencapai
118 unsur, tidak berdiri sendiri secara bebas, namun cenderung untuk bergabung
satu sama lain. Kecenderungan untuk bergabung ini berkaitan dengan upaya untuk
inert seperti sifat yang dimiliki unsur golongan VIII A (Istiningrum, 2022: 26).
lainnya untuk mendapat konfigurasi elektron seperti pada gas mulia. Ada dua
aturan bagi atom-atom yang berikatan agar susunan elektronnya menjadi seperti
gas mulia, yaitu aturan oktet, yang berarti jumlah elektron terluarnya 8 dan aturan
duplet, yang berarti jumlah elektron terluarnya 2. Ikatan kimia juga merupakan
daya tarik menarik kuat antara atom atau antara molekul yang bertanggung jawab
terhadap kestabilan atom dan molekul serta berbagai sifat fisiknya. Konsep ikatan
kimia Lewis dan Kanssel adalah Unsur gas mulia (golongan VIIA) susunan
elektron stabil sehingga gas mulia sukar membentuk senyawa (sulit untuk
berikatan). Setiap atom cenderung untuk memliki susunan elektron yang stabil
pengalihn elektron diantara atom. Bila elektron berpindah dari satu atom ke atom
lain, ikatan yang dihasilkan disebut ikatan ionik. Ion-ion yang diikat oleh ikatan
kimia terdiri dari kation dan anion. Kation terbentuk dari unsur-unsur yang
4
5
memiliki energy ionisasi rendah dan biasanya terdiri dari logam-logam alkali dan
alkali tanah. Sementara itu, anion cenderung terbentuk dari unsur-unsur yang
memiliki afinitas elektron tinggi, dalam hal ini unsur-unsur golongan halogen dan
oksigen. Oleh karena itu, dapat diartikan bahwa ikatan ion sangat dipengaruhi
B. Struktur lewis
valensi, serta jenis ikatan antar atom yang terbentuk, tidak menggambarkan
panjang ikatan dan model tiga dimensi molekul-molekul maupun ion-ion. Namun
tiga dimensi molekul menurut teori valence shell electron pair repulsion (VSEPR)
atom kemudian tempatkan satu titik pada setiap sisi atom (kiri, atas, kanan,
bawah) sebagai lambang elektron-elektron valensi lalu tambahkan satu titik lagi
pada setiap titik yang sudah ada bila elektron valensinya lebih dari empat
Elektron valensi merupakan elektron yang terdapat pada kulit terluar suatu
atom. Elektron ini memiliki peran yang sangat penting karena terlibat dalam
pembentukan ikatan kimia. Unsur satu golongan dalam sistem periodik unsur
memiliki konfigurasi elektron valensi yang sama dan memiliki sifat kimia yang
sama. Elektron valensi adalah penentu jenis, sifat dan kekuatan ikatan yang akan
terbentuk dari dua atau lebih atom unsur yang akan berikatan. Selain itu, setiap
senyawa yang terbentuk dari ikatan kimia akan memberikan manfaat yang
6
berbeda-beda bagi manusia. Hal ini tidak terlepas dari peran electron valensinya
dikatakan, radikal bebas bersifat tidak stabil dan selalu berusaha mengambil
seperti lipid, protein, DNA, dan karbohidrat sehingga radikal bebas bersifat toksik
terhadap molekul biologi/sel. Molekul biologi pada dasarnya tidak ada yang
bersifat radikal. Apabila molekul non radikal bertemu dengan radikal bebas, maka
akan terbentuk suatu molekul radikal yang baru (Aisy, 2021: 1172).
Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi akibat perpindahan elektron dari satu
atom ke atom lain. Menurut teori Lewis dan Kossel, ikatan ion terjadi antara ion
positif, yaitu atom yang melepaskan elektron dan ion negative, yaitu atom yang
menangkap elektron. Ion positif terbentuk karena suatu atom melepaskan elektron.
Atom yang cenderung melepaskan elektronnya adalah atom logam. Ion negatif
menangkap elektron adalah atom non logam. Ikatan ion adalah ikatan antara ion
positif dan ion negatif terbentuk antara atom yang melepaskan elektron logam
dengan atom yang menangkap electron non logam (Asi, 2019: 105).
elektron secara bersama. Ikatan pada berbagai senyawa kovalen, dapat dijelaskan
melalui struktur lewis, sedangkan bentuk molekul senyawa kovalen. Pada tahun
yaitu 8 elektron pada kulit terluar (2 elektron pada atom Helium). Oleh sebab itu,
teori Lewis mengenai ikatan kovalen disebut teori oktet (Abdillah, 2018: 12).
seperti ikatan kovalen, molekul ion, kisi kristal raksasa, dan ikatan hidrogen
fisika dan hukumnya seperti elektronegativitas dan tolakan electron. Dalam hal
pemahaman mengenai ikatan kimia yang sesuai dengan konsep ilmiah (Rahayu,
2021: 85).
D. Bahan
Industri Indonesia. Salah satu jenis magnesium sulfat adalah garam epsom atau
Namun saat ini belum ada pabrik yang memproduksi bahan kimia tersebut di
Indonesia. Bahan baku yang sudah tersedia di Indonesia salah satunya asam sulfat
memiliki rumus NaCl dan larut dalam air. Natrium klorida merupakan senyawa
8
yang berwujud padat bentuk kristal dan berwarna putih. Natrium klorida
merupakan senyawa ionic karena adanya ikatan antara logam natrium dengan non
logam klorin. Natrium klorida, didalam air dapat terion menjadi ion-ion
mulia. Natrium sebagai atom logam cenderung melepaskan electron dan menjadi
ion positif sedangkan atom klorin, cenderung menangkap semua elektron dan
Kalium Iodida (KI) merupakan salah satu elektrolit yang berperan penting
dalam tubuh. Kalium adalah ion bermuatan positif dan terdapat di dalam sel.
Kalium diabsorpsi di usus halus dan sebanyak 80-90% kalium yang dikonsumsi
diekskresi melalui urin, sisanya dikeluarkan melalui feses, keringat dan cairan
elektrolit, keseimbangan asam basa, transmisi saraf dan relaksasi otot. Kalium
didapat dari makanan dan minuman yang dikonsumsi, antara lain: bayam, sawi,
E. Integrasi Ayat
mengajarkan kita mengenai salah satu bentuk silaturahmi dimana satu pihak
silaturahmi tidak hanya dimaknai dalam bentuk saling berkunjung, bertegur sapa
ini sangat beragam jenisnya. Silaturahmi dalam Islam dimaknai lebih dalam
melalui bentuk saling membantu dan berbuat baik seperti memberikan harta,
tenaga, pikiran dan juga waktu kepada orang tua, karib kerabat, orang miskin,
bahwa menurut beberapa ulama kata zarrah dipahami sebagai semut yang
kecil, kepala semut dan debu yang hanya dapat dilihat melalui celah
cahaya matahari atau merujuk pada sesuatu benda yang kecil. Namun
merujuk pada atom walaupun saat turunnya Al-Qur’an teori atom belum
METODE PERCOBAAN
Percobaan ini telah dilakukan pada hari Selasa, 22 November 2022 pukul
1. Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, pipet tetes,
2. Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah akuades (H2O), kristal
kalium ionida (KI), kristal magnesium sulfat (MgSO4), kristal natrium klorida
C. Prosedur Kerja
Menyiapkan enam buah tabung reaksi yang akan digunakan dan juga
menyiapkan alat-alat dan bahan lainnya dan berikan label, kemudian
tabung reaksi yang sudah diberi label. Tiga tabung reaksi untuk pelarut akuades
(H2O) dan tiga buah lainnya untuk larutan n-heksan (C6H14). Setelah itu,
melarutkan padatan kalium iodida (KI), magnesium sulfat (MgSO 4) dan natrium
10
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Pengamatan
1. Tabel Pengamatan
11
12
2. Reaksi
MgSO4 + 2H2O → Mg(OH)2 + H2SO4
KI + H2O → K+ + I-
MgSO4 + C6H14 →
KI + C6H14 →
f. Natrium Klorida + n-Heksan (C6H14)
NaCl + C6H14 →
B. Pembahasan
Ikatan kimia berupa proses yang berinteraksi dengan gaya tarik menarik
antara dua atom atau molekul menjadi suatu senyawa yang stabil. Ikatan kimia
mencakup tentang materi, sifat-sifatnya dan perubahan yang dialami materi, baik
karena sekelompok atom menunjukkan satu kesatuan yang lebih stabil karena
ikatan seperti ikatan ion, ikatan kovalen dan ikatan logam (Sulakhudin, 2019: 2).
reaksi, pipet tetes, batang pengaduk, rak tabung dan spatula dan bahan
yang digunakan adalah akuades (H2O), kristal kalium ionida (KI), kristal
(C6H14).
ini terbentuk senyawa polar yang artinya unsur yang ditambahkan mampu
larut terhadap zat pelarut yang bersifat polar juga. Hal ini juga berlaku
bagi padatan natrium klorida (NaCl) yang mampu larut dalam zat pelarut
kalium iodida (KI) terjadi kelarutan yang tidak sempurna dimana dalam
tabung reaksi terdapat larutan terlarut yang tidak mampu larut dalam zat
stabil dalam senyawa polar namun mudah rusak jika berikatan dengan
ketidaklarutannya zat terlarut dengan zat pelarut dalam tabung reaksi. Hal
tersebut disebabkan oleh sifat yang dimiliki oleh magnesium sulfat yang
bersifat polar dan memiliki ikatan koordinasi yang mudah dengan air,
polar.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Ikatan ion adalah ikatan yang terjadi karena adanya gaya tarik-menarik
elektrostatik antara ion positif dan ion negatif. Ikatan ion terjadi antara
B. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
REFERENSI