PENDAHULUAN
Tabel periodik unsur adalah tampilan unsur-unsur kimia dalam bentuk tabel.
didaftarkan berdasarkan nomor atom dan lambang unsurnya. Unsur kimia adalah
sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom. Unsur adalah suatu
bahan murni yang terdiri dari Proton, Neutron dan Elektron sebagai pembentuk
unsur. Unsur tersebut harus berkombinasi dahulu baru dapat membentuk senyawa
Senyawa kimia adalah zat kimia murni yang terdiri dari dua atau
monoksida (air, H2O) adalah sebuah senyawa yang terdiri dari dua atom hidrogen
untuk setiap atom oksigen Umumnya, perbandingan ini harus tetap karena sifat
sebagai campuran atau aloy bukan senyawa, senyawa kimia ada yang reaktif dan
Oleh karena itu, percobaan ini perlu dilakuakan agar kita dapat mengetahui
sifat sifat logam alkali dan alkali tanah, Serta dapat diterapkan dikehidupan dan
dapat mengetahui seberapa reaktif larutan tersebut jika terkena larutan lain.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa sajakah sifat-sifat dari unsur golongan alkali dan alkali tanah ?
Tujuan percobaan ini adalah mempelajari beberapa sifat unsur golongan alkali
dan golongan alkali tanah dengan aquades untuk mengetahui kereaktifan unsur-
unsur tersebut. Serta mereaksikan senyawa dari unsur-unsur golongan alkali dan
golongan alkali tanah dengan asam sulfat (H2SO4) dan natrium hidroksida
(NaOH) untuk mengetahui kelarutan dari garam sulfat dan garam hidroksida
TINJAUN PUSTAKA
mudah disisipkan di antara unsur positif yang sangat reaktif, logam alkali
(golongan 1) dan unsur negatif yang sangat reaktif, halogen (golongan 7). Unsur
terlalu jelas. Periode pertama (H dan He) berkaitan dengan proses memasuki
orbital 1s. Demikian juga periode kedua (dari 3Li sampai 2Ne) berkaitan dengan
pengisian orbital 1s, 2s dan 2p, dan periode ke-3 (dari 11Na sampai 10Ar) berkaitan
dengan pengisian orbital 1s, 2s, 2p, 3s dan 3p. atom atom akan bergambung untuk
Senyawa logam alkali telah dikenal sejam jaman dahulu. Pada tahun 1807,
Ditemukan oleh Sir Humphry Davy. Pada 1808, ia mencatatnya sebagai interaksi
dengan amonia, 100 tahun kemudian,hal ini dikaitkan dengan elektron terlarut.
setelah 1960, radiolisis dari hampir semua pelarut yang dihasilkan elektron
terlarut, yang menjadi salah satu yang paling banyak dipelajari dalam kimia. Pada
dalam ruang kosong di antara alkali kation untuk menjadi tekanan tinggi. Logam
alkali Li, Na, K, Rb, Cs, Fr merupakan golongan pertama dalam kolom tabel
dalam unsur yang berbeda yaitu alkali (IA) dan logam peralihan
melengkapi dalam fisiologi pohon meski sifat kimianya berbeda. Kalsium dan
Magnesium termasuk dalam golongan periodik yang sama yaitu IIA atau alkali
tanah. Kesamaan tersebut diharapkan akan memberikan reaksi yang sama pada
aluminosilikat dengan rantai Si-O-Al yang disintesis dari material yang kaya akan
silika dan alumina dengan larutan pengaktif natrium hidroksida dan bahan
menunjukkan SiO dan AlO tetrahedra yang bergabung dengan oksigen sebagai
4Mn[–(SiO2)z–(AlO2)–]n· wH2O
Dengan harga z antara 1–3, M adalah kation monovalen seperti Na+ atau K, n
Karena Al4 berada dalam koordinasi empat, maka harus ada kation yang hadir
untuk menyeimbangkan muatan negatif. Kation tersebut dapat berupa alkali atau
Kerangka dasar zeolit, terdiri dari unit-unit tetrahedral, T (Si,Al) yang saling
Ca, Ba dan Mg), yang menetralkan gugus Al di dalam struktur, kation tersebut
dapat dipertukarkan. Struktur Kristal berongga, rongga biasa diisi oleh air,
penukar ion, maupun sebagai penyerap.Sifat tukar kation secara efektif tergantung
banding Si/Al dan ukuran pori efektif. Sistem pembentukan struktur sangat
peluang rekayasa zeolit sebagai penukar yang efektif Kapasitas tukar kation tidak
dipengaruhi oleh faktor dalam saja (internal struktur zeolit), tetapi juga faktor
eksternal atau faktor luar. Seperti konsentrasi kation dalam larutan dan sifat dari
senyawa yang akan dipertukarkan. Di dalam proses tukar kation, dapat pula
terjadi fenomena ion sieving, karena ketidaksesuaian ukuran pori dengan ion
yang masuk, dimana volume lorong atau chanel pada struktur zeolit tidak mampu
luar lokasi pertukaran, serta adanya perubahan fase zeolit setelah proses
namun ada unsur nonlogam yang juga berkilau, yaitu silikon dan iodium. Bahkan
beberapa senyawa, seperti mineral pirit FeS2 nampak berkilau. Jadi kriteria ini
bukanlah kriteria yang bagus, kerapatan, bukan panduan yang baik karena litium
kerapatan 40 kali lebih besar dari litium, kekerasan, juga panduan yang buruk
karena logam alkali sangat lunak, kemampuan unsur menjadi lembaran (dapat
ditempa) atau ditarik menjadi kabel (elastis) kadang-kadang disebut sebagai sifat
umum dari logam, namun beberapa logam transisi cukup rapuh, konduktivitas
panas tinggi, tetapi berlian (bukan logam) memiliki konduktivitas termal tertinggi
Jadi klasifikasi itu adalah tidak berlaku juga. konduktivitas listrik tiga
dimensi tinggi adalah kriteria terbaik dari logam. Penetapan tiga dimensi (bukan
dua dimensi) karena grafit (alotrop karbon) memiliki konduktivitas listrik yang
kali lebih baik daripada konduktivitas terbaik dari unsur nonlogam. Sifat fisik
Sifat penting lain dari unsur adalah sifat kimia, khususnya, kecenderungan
unsur memiliki sifat antara logam dan nonlogam yang disebut unsur semilogam,
seperti boron, silikon, germanium, arsenik, antimon, dan telurium. Perilaku kimia
yang lebih khas dari semilogam adalah pembentukan anion. Delapan logam yang
secara kimia sifat logamnya lemah, yaitu berilium, aluminium, seng, galium,
(Mc), dan Livermorium (Lv). Sebagai contoh salah satu anion dari senyawa
aluminium yang sangat bersifat basa, alumniat, Al(OH)4-2 (aq) [terkadang ditulis
METODOLOGI PERCOBAAN
3.1 Alat
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah tabung reaksi, cawan petri, pipet
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah logam lithium, logam natrium,
logam magnesium, logam kalsium, senyawa MgCl2, CaCl2, Sr Cl2, BaCl2, H2SO4,
mengisi tabung reaksi (1) dengan logam lithium, tabung reaksi (2) dengan logam ,
dan tabung reaksi (3) dengan logam kalsium. Kemudian, mengamati reaksi yang
terjadi, jika tidak terjadi reaksi, langkah yang harus dilakukan adalah memanaskan
reaktifitas unsur natrium dilakukan dengan cara mengapungkan secarik kertas saring
di atas permukaan air dalam cawan petri. Lalu, meletakkan sepotong logam natrium
MgCl2, tabung reaksi (2) dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2, tabung reaksi
konsentrasi 0,5 M. Setelah itu, memerhatikan endapan yang terbentuk pada setiap
tabung reaksi.
MgCl2, tabung reaksi (2) dengan CaCl2, tabung reaksi (3) dengan SrCl2, tabung reaksi
konsentrasi 0,5 M. Setelah itu, memerhatikan endapan yang terbentuk pada setiap
tabung reaksi.
BAB IV
A. Reaktifitas Unsur
B. Reaktifitas Unsur
Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2
Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
4.3 Pembahasan
untuk mengetahui kereaktifan logam alkali dan logam alkali tanah dengan
dingin. Pada saat logam litium dimasukkan ke dalam tabung reaksi, logam litium
menghasilkan gelembung dalam waktu yang lama. Hal ini menandakan bahwa
logam litium kurang reaktif terhadap air. Setelah itu, logam litium ditetesi
lama-kelamaan warnanya memudar dan menjadi ungu muda. Pada saat logam
reaktif terhadap air dibandingkan litium. Setelah itu, logam magnesium ditetesi
indikator phenolphthalein dan menghasilkan warna ungu pekat. Pada saat logam
kalsium direaksikan, logam kalsium dengan cepat membentuk gelembung. Hal ini
membuktikan bahwa logam kalsium sangat reaktif terhadap air. Setelah ditetesi
Pada percobaan logam natrium dilakukan dengan cara mengisi cawan petri
dengan air dan mengapungkan secarik kertas saring di atas permukaan air.
asam sulfat ke dalam tabung reaksi yang berisi 1 mL larutan magnesium klorida,
kalsium klorida, stronsium klorida dan barium klorida. Penambahan asam sulfat
sendiri dilakukan untuk mengetahui endapan yang terbentuk.Dari percoban ini
klorida ditambahkan asam sulfat terbentuk endapan putih sedang, sedangkan pada
dilakukan, dapat dikatahui bahwa setiap larutan memiliki kelarutan yang berdeda-
randah dan semakin sedikit endapan yng dihasilkan maka tingkat kelarutan
semakin tinggi.
sedikit endapan. Hal ini membuktikan bahwa stronsium klorida memiliki tingkat
kelarutan yang lebih rendah dibandingkan dengan magnesium klorida, Dari hasil
Dari hasil setiap percobaan yang dilakukan, dapat diketahui bahwa semakin
banyak endapan yang dihasilkan maka tingkat kelarutan semakin rendah semakin
5.1 Kesimpulan
alkali dan golongan alkali tanah dengan menggunakan logam Mg, Na, Li, dan Ca.
Didapat hasil bahwa logam Na, Li, dan Ca dapat bereaksi dengan air dalam suhu
dipanaskan dan bereaksi dengan sangat lambat. Hal ini membuktikan bahwa
unsur-unsur golongan IA atau logam alkali memiliki kereaktifan yang lebih tinggi
5.2 Saran
digunakan itu sudah lengkap tersedia agar praktikan tidak kesana kemari mencari
Dwinata, R., A., Efendi, R., Yudha, S., R., 2016, Rancang bangun aplikasi table
priodik unsure dan perumusan senyawa kimia dari unsur kimia dasar
berbasis android, jurnal rekursif, 4(2).Hal 176-183.
Dye, J, L; 2015, The alkali metals: 200 years of surprises , Royal Society, 376(1).
Hal 1-10
Kilo, A, L., 2018, Kimia organik struktur dan kereaktifan, Gorontalo: Universitas
Negri Gorontalo Press.
Lukmandaru, G., Hidayah, R, N., 2017, Studi Mutu Kayu Jati di Hutan Rakyat
Gunungkidul, Jurnal kehutanan, 11(7).Hal 63-75.
A. Reaktifitas Unsur
Logam Mg
gelembung gas)
4. Diteteskan indikator PP
HASIL
Logam Na
3. Diteteskan indikator PP
HASIL
B. Kelarutan Garam Sulfat
MgCl2
HASIL
MgCl2
2. Ditambahkan 1 mL NaOH0,5 M
HASIL
NB: MgCl2 diganti dengan CaCl2, SrCl2 dan BaCl2