NIM : M011201240
KELOMPOK :6
JUR/FAK : KEHUTANAN/KEHUTANAN
1
KEGIATAN 3
PERCOBAAN IKATAN KIMIA
Nama Praktikan : Muhammad Syauqi Nilai :
Nama Teman Kerja : 1. Wiwik Angriani
2. M. Imam Akbar Al Farizy
3. Nurhikma Burhanuddin Sawai
4. Astriani Tahir
5. Nalvito Yitro
6. Adinda Maylena
7. Iren Tika Patandung
8. Nasrullah
9. Nurwahida
10. Abd. Rahman
11. Melisa Desty Sostenes
12. Ahmad Kautsar Dwi Suwardi
13. St. Mardhatillah Rezki Hajiali
14. Muhammad Fikri Chairullah
15. Juni Asriana
16. Mutiara Ananda Praja
17. Bunga Lino
18. Muhammad Rasyid Muswianto
19. Wiwid Windasari
20. Yenni
21. Ririn Dwi Hariyanti
22. Irma Oktavia Ningsih
23. Dhea Ananda Afriani
24. Nur Intan Janwar
Asisten dosen : Winda Riskiyani
2
A. PENGAMATAN
3
B. REAKSI
2. Tidak Perlu
C. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama, kita membuktikan ikatan apa saja yang terdapat pada
senyawa NaCl dan CHCl3. Ikatan pada AgNO3 adalah ikatan ionik karena pada
larutannya, AgNO3 dapat terurai menjadi ion Ag+ dan ion NO3-. Pada awalnya, larutan
AgNO3 berwarna bening. Setelah ditambahkan dengan NaCl, terbentuk endapan putih.
Hal ini membuktikan bahwa pada larutan NaCl terdapat ikatan ion karena terurainya
NaCl menjadi ion-ionnya yaitu, Na+ dan Cl-. Ion Cl- ini akan beraksi dengan Ag+
membentuk AgCl yang sukar larut dalam air. Ketika kita mereaksikan CHCl3 dengan
AgNO3 maka tidak terjadi suatu perubahan akan tetapi terbentuk 2 fasa larutan dimana
4
AgNO3 terletak di bawah dan CHCI3 di atas. Hal ini membuktikan bahwa pada larutan
CHCI3 terbentuk ikatan kovalen karena CHCI3 tidak dapat terurai menjadi ion-ionnya.
Karena jenis ikatan kedua senyawa tersebut berbeda, maka mereka membentuk 2 fasa
larutan dimana larutan AgNO3 dan CHCl3 tidak dapat menyatu. Sedangkan, CCl4
ditambahkan dengan AgNO3 merupakan ikatan kovalen karena CCl4 terdiri dari atom
non logam dan atom non logam. Pada Molekul CCl4 memiliki perbedaan
keelektronegatifan antara C dan CI sebesar 0,16. Jadi ikatan C-Cl termasuk ikatan
Pada percobaan kedua, pada suasana asam, warna Methyl Orange akan berubah
menjadi merah. Sedangkan pada suasana basa, warna Methyl Orange akan berubah
menjadi kuning. Ketika larutan HCl yang awalnya berwarna bening ditetesi dengan
Methyl Orange, akan berubah warna larutannya menjadi warna merah pekat. Hal ini
membuktikan bahwa HCl adalah asam kuat karena dengan mudah ion H+ terurai dalam
larutannya. Ketika larutan CH3COOH yang awalnya berwarna bening ditetesi dengan
Methyl Orange, akan berubah warna menjadi merah tidak pekat. Hal ini membuktikan
bahwa CH3COOH adalah asam lemah karena cukup sulit ion H+ terurai dalam
larutannya. Sedangkan larutan C2H5OH berubah menjadi warna kuning. Hal ini
membuktikan bahwa C2H5OH adalah basa lemah karena pada larutannya, C2H5OH
kompleks dan bukan kompleks. Awalnya, larutan CuSO4, berwarna biru muda. Setelah
ditetesi dengan larutan NH4OH 2-3 tetes, terbentuk endapan biru bening. Hal ini
disebabkan karena terbentuknya senyawa Cu(OH)2 yang tidak dapat larut dalam air.
5
Ketika larutan CuSO4 ditetesi dengan NH4OH berlebih, tidak ada endapan yang
terbentuk. Hal ini disebabkan karena penambahan NH 4OH secara berlebih akan
air. Ketika larutan CuSO4 yang ditetesi dengan NH4OH berlebih ditambahkan lagi
dengan BaCl2, terbentuk endapan biru keruh. Terbentuknya endapan biru keruh
disebabkan karena terjadi reaksi antara Cu(NH3)4SO4 dengan BaCl2 yang membentuk
BaSO4 yang tidak dapat larut dalam air. Ketika larutan CuSO4 yang ditetesi dengan
NH4OH berlebih ditambahkan lagi dengan K4Fe(CN)6, larutan berubah warna yang
awalnya biru menjadi cokelat pekat. Pada larutan CuSO4 biasa yang ditambahkan
dengan BaCl2, terbentuk endapan. Hal ini disebabkan karena adanya pembentukan
senyawa BaSO4 yang tidak dapat larut dalam air. Terjadi perubahan warna ketika
CuSO4 ditambahkan dengan K4Fe(CN)6, dari biru muda menjadi merah bata
Pada percobaan keempat, kita melihat perbedaan seryawa kompleks dan bukan
kompleks. Pada awalnya, larutan FeCl3 yang berwarna kuning bensin. Setelah
ditambahkan KCNS, larutan FeCl3 terjadi perubahan warna menjadi warna merah
darah. Adanya perubahan warna yang terjadi pada FeCl 3 ditambahkan KCNS
kuning bensin dan ditambahkan dengan KCNS, larutan K3Fe(CN)6, tidak terjadi
perubahan warna. Tidak ada reaksi antara K3Fe(CN)6 dengan KCNS menandakan
6
D. KESIMPULAN
atom non-logam dan perbedaan keelektronegatifan >2 dan memiliki ikatan kovalen
senyawa dapat bereaksi jika momen dipolnya cenderung membentuk kutub positif
2. HCI dan CH3COOH, senyawa asam karena setelah direaksikan dengan methyl
orange berubah warna menjadi merah dan CH3CH2OH, senyawa basa karena
setelah direaksikan dengan larutan methyl orange berubah warna menjadi kuning.
3. Larutan CuSO4 yang telah dicampurkan NH4OH dan BaCl, termasuk senyawa
4. FeCl, termasuk senyawa kompleks karena dapat bereaksi jika ditetesi dengan