Anda di halaman 1dari 13

Praktikum Kimia dasar

SIFAT SIFAT UNSUR

CHARISTOPER ROMEO PASAU


M021201054

UNIT PELAKSANA TEKNIS MATA KULIAH UMUM


LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS KEHUTANAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kimia adalah ilmu yang mempelajari mengenai komposisi, struktur, dan sifat

zat atau materi dari skala atom hingga molekul serta perubahan atau transformasi

serta interaksi mereka untuk membentuk materi yang ditemukan sehari-hari.

Kimia juga mempelajari pemahaman sifat dan interaksi atom individu dengan

tujuan untuk menerapkan pengetahuan tersebut pada tingkat makroskopik. Unsur

kimia adalah sebuah zat yang hanya mengandung 1 (satu) jenis atom. Variasi yang

luar biasa yang mengelilingi jagat raya tersusun atas substansi-substansi yang bisa

juga disebut dengan unsur. Singkatnya unsur adalah suatu bahan murni yang

terdiri dari proton, neutron, dan elektron sebagai pembentuk unsur. Unsur tersebut

harus berkombinasi dahulu baru dapat membentuk senyawa unsur kimia (Rian

Agus Dwinata dkk, 2016) .

Salah satu hal yang harus disadari bahwa setiap unsur memiliki sifat yang

khas berbeda dan unsur lainnya. Pengelompokan unsur dalam satu golongan dapat

dibandingkan dengan pengelompokan makhluk hidup. Kesimpulan sifat diantara

unsur-unsur segolongan pada beberapa golongan, golongan I (logam alkali),

golongan IIA (logam alkali tanah) (Sukartono, 1983).

Unsur-unsur alkali dalam sistem periodik merupakan golongan IA yang

meliputi Litium, Natrium, Kalium, Rubidium, Cesium, dan Fransium. Yang

paling banyak terdapat di alam adalah Natrium dan Kalium, masing-masing

menempati peringkat ke-6 dan ke-7 sebagai atom terbanyak pada kulit bumi.
Yang paling sedikit dijumpai adalah Fransium, sebab bersifat radioaktif sehingga

mudah berubah menjadi unsur lain. Unsur-unsur alkali tanah (golongan IIA)

terdiri dari Berilium, Magesium, Kalsium,Stronsium, Barium, dan Radium. Yang

terbanyak di alam adalah kalsium dan magnesium, yang menempati peringkat ke-

5 dan ke-8 pada kulit bumi. Adapun radium yang bersifat radioaktif merupakan

unsur alkali tanah yang paling sedikit didapatkan (Irfan,1986) .

Logam-logam alkali mempunyai beberapa sifat fisik seperti: semuanya

lunak, putih mengkilat dan mudah dipotong. Jika logam-logam tersebut dibiarkan

di udara terbuka, maka permukaannya akan menjadi suram. Karena logam-logam

tersebut mudah bereaksi dengan air atau oksigen, biasanya disimpan dalam

minyak tanah. Bersamaan dengan semakin bertambahnya nomor atom maka

tingkat kelunakannya juga semakin bertambah. Tingkat kelunakan logam-logam

alkali makin bertambah sesuai dengan bertambahnya nomor atom logam-logam

tersebut. Sifat-sifat kimia logam alkali tanah dapat diamati antara lain dari

reaksinya terhadap air. Reaksinya dengan air menghasilkan gas hidrogen dan

hidroksida serta cukup panas. Reaktivitas terhadap air dingin semakin bertambah

besar dengan bertambahnya nomor atom logam.(Suci Amalia, dkk 2017 ).


1.2 Rumusan Masalah

1.bagaimana reaktifitas logam alkali golongan 1 A dan logam alkali tanah

golongan 2 A terhadap air ?

2. bagaimana kelarutan garam sulfat dari golongan alkali dan alkali tanah

3. bagaimana kelarutan garam hidroksida dari golongan alkali dan alkali tanah

1.3 Maksud dan Tujuan Percobaan

1.3.1 Maksud Percobaan

Praktikum ini di maksudkan agar mahasiswa dapat memahami dan membedakan

dengan benar sifat-sifat unsur dari golongan alkali dan golongan alkali tanah.

1.3.2 Tujuan Percobaan

1. mengetahui kereaktifan unsur alkali dan alkali tanah.

2. mengetahui kelarutan MgCl2, CaCl2, SrSO4, dan BaCl dalam garam sulfat.

3. mengetahui kelarutan MgCl2, CaCl2, SrSO4, dan BaCl dalam garam

hidoksida.

1.4 Manfaan Percobaan

Adapun manfaat dari percobaan adalah agar mahasiswa dapat mengetahui

reaktifitas logam alkali dan logam alkali tanah terhadap air, mahasiswa dapat

memahami kelarutan garam sulfat dari golongan alkali dan alkali tanah, dan

mahasiswa dapat mengetahui tentang kelarutan garam hidroksida dari golongan

alkali dan alkali tanah.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Metode Percobaan

2.1.1 Alat percobaan

1. Tabung reaksi 10. Batang pengaduk

2. Rak tabung reaksi 11. Kawar kasa

3. Cawan penguap 12. Kaki tiga

4. Kertas saring 13, Busen

5. Labu semprot

6. Penjepit kayu

7. Pipet tetes

8. Gelas kimia

9. Sikat tabung

2.1.2 Bahan Percobaan

1. Logam Li,Na,Mg,dan Ca

2. MgCl2,CaCl2,SrCl2,BaCl2 masing-masing 0,5 M

3. H2SO4 0,5

4. NaOH 0,5

5. Aqudes

6. Indikator phenolptalin (PP)


2.1.2.3 Prosedur Percobaan

A. Reaktifitas unsur :

Siapkan 3 buah tabung reaksi yang diisikan aqudes 2 ml. Mengambil satu

tabung reaksi yang berisi aquadesdan isikan logam Li, lalu memperhatikan

perubahan yang terjadi. Pada tabung pertama juga di tetetaskan indikator

phenolptalin serta lihat perubahan yang terjadi. Tabung kedua diisikan dengan

logam Mg dan amati perubahannya , jika tidak terjadi perubahan coba dengan di

panaskan dan tambahan indikator phenolptalin juga perhatikan reaksi yang terjadi.

Dengan tabung ketiga ditambahkan logam Ca dan indikator phenolptalin ,

perhatikan reaksi yang terjadi. Kemudian menyiapkan cawan penguap,kertas

saring dan pada cawan penguap di isikan aquades , lalu diratakan dan berikan

kertas saring diatasnya dengan ditambahkan logam Na di atas kertas.Tunggu

beberapa menit dan memperhatikan perubahannya.Tambahkan indikator

phenolptalin untuk melihat perubahan warnanya.

B. Kelarutan garam sulfat :

Siapkan 4 tabung reaksi. Pada tabung pertama disikan MgCl2 dan tambahkan

H2SO4 lalu perhatikan perubahan yang terjadi. Tabung kedua diisikan CaCl2 dan

tambahkan H2SO4. Tabung ketiga di isi SrCl2 dan ditambahkan juga H2SO4

memperhatikan perubahannya. Dan tabung terakhir di berikan BaCl2 kemudian

ditambahkan H2SO4 perhatikan juga perubahannya yang terjadi.

C. Kelarutan garam hidroksida :

Siapkan 4 tabung reaksi . Pada tabung pertama disikan MgCl2 dan

tambahkan NaOH lalu perhatikan perubahan yang terjadi. Tabung kedua diisikan
CaCl2 dan tambahkan NaOH. Tabung ketiga di isi SrCl2 dan ditambahkan juga

NaOH memperhatikan perubahannya. Dan tabung terakhir di berikan BaCl2

kemudian ditambahkan NaOH perhatikan juga perubahannya yang terjadi

2.2 Tabel Pengamatan

2.2.1 Reaktivitas unsur

Unsur Ditambah air Ditambahkan air Ditambah

dingin panas phenolptalin (PP)

Warna ungu , tetapi


Li Terjadi reaksi Tidak bereaksi
tidak ada gelembung

Muncul ledakan Warna berubah Tidak diberikan pada


Na
kecil menjadi ungu unsur ini

Tidak bereaksi Warna menjadi ungu Warna berubah menjadi


Mg
muda ungu muda

Berubah warna menjadi

Ca Terjadi reaksi Tidak bereaksi ungu tetapi tidak ada

gelembung

2.1.2 Kelarutan garam sulfat

Larutan Ditambahkan H2SO4 0,5 M Keterangan

MgCl2 0,5 M Bening Tidak ada perubahan


Terdapat endapan putih

CaCl2 0,5 M Keruh sehingga atasnya keruh

Terdapat endapan putih

yang membuat larutan

SrCl2 0,5 M Putih mengental

BaCl2 0,5 M Putih Terdapat endapan putih

2.2.3 Kelarutan garam hidroksida

Larutan Ditambahkan NaOH 0,5 M Keterangan

Larutan berubah menjadi


MgCl2 0,5 M Keruh
keruh

CaCl2 0,5 M Putih Terdapat endapan putih

SrCl2 0,5 M Tetap Terdapat endapan putih

BaCl2 0,5 M Keruh Terdapat endapan putih

2.2.4 Reaksi

1. 2Li + 2H2O 2LiOH + H2

2Na + 2H2O 2NaOH + H2

Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2

Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2
2. MgCl2 + 2H2O4

CaCl2 + H2SO4

SrCl2 + H2SO4 SrSO4 + 2HCl

BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl

3. MgCl2 + NaOH Mg(OH)2 + 2NaCl

CaCl2 + NaOH Ca(OH)2 + 2NaCl

SrCl2 + NaOH Sr(OH)2 + 2NaCl

BaCl2 + NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl

2.3 Pembahasan

Pada percobaan pertama ini bertujuan untuk mengetahui kereaktifan logam

pada logam alkali dan alkali tanah dengan menggunakan logam Li, Na, Mg, Ca.

Ketika Logam Li dan logam Ca ketika di tambahkan air dingin dapat

bereaksi yang ditandai adanya gelembung gas. Kemudian pada Mg saat di

tambahkan air dingin maupun di panaskan tidak ada terjadi reaksi. Ketika

logam Na letakkan di atas secarik kertas yang di masukan kedalam wadah

yang berisi air dingin, logam Na bereaksi ditandai dengan adanya ledakan kecil

yang menimbulkan nyala api. Selanjutnya fungsi dari penambahan indicator

phenolptalein (PP) untuk menguji asam basa larutan, bila asam akan berwarna

transparan dan basa berwarna merah muda atau ungu. Hasil penambahan

indicator PP menunjukkan logam Na berwarna pekat yang menandakan

basa kuat, logam Li berwarna terang yang menandakan sifat basanya lebih kecil

dibandingkan Na, sedangkan Ca memiliki warna pekat yang berarti sifat


basanya kuat sedangkan Mg berwarna redup yang sifatnya basanya lebih kecil.

Berdasarkan teori dalm satu golongan sulfat logam dari atas kebawah semakin

bertambah,dan golongan IA lebih kuat daripada IIA, maka dapat di peroleh

perbandingan reaksi, yaitu Na > Li > Ca > Mg. Sehingga data yang diperoleh

sesuai dengan teori.

Pada prosedur kerja kedua yaitu mengetahui pengendapan garam

sulfat. Dimana masing-masing larutan MgCl20,5 M, CaCl2 0,5 M, SrCl2

0,5 M, dan BaCl2 0,5 M ditambahkan H2SO4 0,5 M, dan diamati

endapan yang terbentuk. Dari hasil percobaan dihasilkan MgCl2 + H2SO4

dan CaCl2 + H2SO4 terjadi reaksi namun tidak menimbulkan perubahan

warna, SrCl2 + H2SO4 terjadi reaksi terbentuk endapan putih sedang, dan

BaCl2 + H2SO4 terjadi reaksi terbentuk banyak endapan. Perlakuan

penambahan H2SO4 berfungsi sebagai reduktor asam kuat. Adapun hubungan

kelarutan dengan endapan yaitu semakin tinggi kelarutan semakin sedikit

endapan yang terbentuk dan semakin rendah kelarutan semakin banyak

endapan yang terjadi. Urutan tingkat pengendapan yang paling banyak

yaitu BaCl2 > SrCl2 > CaCl2 > MgCl2. Dapat disimpulkan urutan

kelarutannya makin ke bawah semakin rendah.

Pada percobaan ketiga yaitu mengetahui pengendapan garam hidroksida.

Dimana masing-masing larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2

ditambahkan NaOH, dan diamati endapan yang terbentuk. Dari hasil

percobaan dihasilkan MgCl2 + NaOH terjadi reaksi terbentuk sedikit

endapan, CaCl2+ NaOH terjadi reaksi terbentuk banyak sekali endapan,

SrCl2 + NaOH ] SrCl2 dan BaCl2 menghasilkan banyak endapan yang sama
tetapi lebih sedikit dari CaCl2. Hasil percobaan ini sedikit melenceng dari

teori yang ada, yaitu warna larutan MgCl2 sedikit putih pekat dan terbentuk

sedikit endapan setelah ditambahkan NaOH 0,5M. Seharusnya warna yang

dihasilkan lebih putih pekat dan terbentuk banyak endapan. Hal ini terjadi

karena beberapa faktor salah satunya jumlah NaOH 0,5 M yang ditambahkan

kurang banyak dari yang seharusnya. Adapun hubungan kelarutan dengan

endapan yaitu semakin tinggi kelarutan semakin sedikit endapan yang terbentuk

dan semakin rendah kelarutan, semakin banyak endapan yang terjadi..Menurut

teori, urutan tingkat pengendapan yang paling banyak yaitu MgCl2 >CaCl2

>SrCl2> BaCl2. Urutan kelarutannya makin bertambah dari atas ke bawah.

Tetapi hasil data yang di dapatkan tidak sesuai dengan teori dimana urutannya :

MgCl2 > BaCl2 > SrCl2 > CaCl2.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :

1. Kereaktifan logam alkali tanah (IIA) yaitu logam Li, Na dan Ca lebih reaktif

tanpa dipanaskan dibandingkan dengan logam Mg. Sedangkan sifat basanya

yaitu Li, Na, dan Ca lebih bersifat basa jika dibandingkan dengan Mg.

2. Kelarutan garam sulfat dari atas ke bawah semakin rendah. Dimana kelarutan

paling tinggi yaitu MgCl2 dan lebih banyak mengendap yaitu BaCl2.

3. Kelarutan garam hidroksida bertambah dari atas ke bawah. Dimana MgCl2

kelarutannya paling rendah dan yang paling sedikit mengendap BaCl2.

3.2 Saran

1. Adapun saran untuk pratikum adalah agar mahasiswa dalam mengikuti

praktikum dapat ikut dengan baik dan lebih mendalami materi percobaan yang

dilakukan supaya pada percobaan selanjutnya tidak melakukan kesalahan.

2. Diharapkan kepada kakak asisten kiranya dapat membimbing dan mengarahkan

para praktikan, serta membantu para praktikan memahami dalam menyusun

reaksi pada percobaan ini.


DAFTAR PUSTAKA

Petrucci et al. 2011. Kimia Dasar : Prinsip dan Aplikasi Modern. Erlangga.
Jakarta

Anshory Irfan,1986, Penuntun Pembelajaran Kimia, Ganeca Exact Bandung,


Bandung

Sumamo, Ratnawati, A Nugroho, 2012, Recovery Garam Litium Dari Air Asin
(Brine) Dengan Metoda Presipitasi, Teknik, Vol 33, (No.2).

Anda mungkin juga menyukai