Anda di halaman 1dari 9

Laporan Praktikum Kimia Dasar

SIFAT – SIFAT UNSUR

KELOMPOK 2A

AGNES MEILANI (M021201019)

AHMAD FAUZI (M021201020)

MUHAMMAD FADLY NURALIM (M021201021)

WINDY AYUDYA (M021201022)

SURYA MUH. FURQAN RAYU (M021201023)

UNIT PELAKSANA MATA KULIAH UMUM


LABORATORIUM KIMIA DASAR
FAKULTAS MATEMATIKA DAN PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2020
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beberapa unsur ditemukan di alam dalam keadaan bebas dan jumlahnya

melimpah seperti oksigen dan nitrogen.  Ada juga unsur yang ditemukan di alam

dalam keadaan bebas, tetapi jumlahnya relatif kecil seperti emas dan perak (logam

mulia) dan gas mulia. Sebagian besarnya, unsur-unsur ditemukan di alam dalam

bentuk senyawa baik berupa batuan, garam, maupun terlarut dalam air laut. Di

alam semesta, unsur yang paling banyak adalah gas hidrogen, berikutnya gas

helium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di kerak (kulit) bumi, oksigen adalah

unsur yang paling banyak. Di urutan berikutnya berturut-turut adalah silikon,

aluminium, besi, kalsium, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Di atmosfer,

kelimpahan unsur di urutan pertama, kedua, ketiga, dan keempat berturut-turut

adalah nitrogen, oksigen, argon, dan sisanya unsur-unsur lainnya. Sementara itu di

dalam tubuh manusia, berturut-turut  mulai dari unsur yang paling banyak adalah

oksigen, karbon, hidogen, dan sisanya unsur-unsur lainnya (Muaizah, 2014).


Unusr alkali tanah meliputi Na, K, Cad an Mg. Sebagian besar merupakan

unsur hara esensial unsur ini berperan dalam berbagai metabolisme enzim dalam

tanaman. Kekurangan akan unsur-unsur tersebut akan memunculkan tanda-tanda

defisiensi dan pengurangan produksi tanaman. Keberadaan unsur ini dalam tanah

berasal dari mineral penyusun tanah. Keberadaan unsur ini dalam tanah selain

memenuhi kebutuhan tanaman, juga akan mempengaruhi keberadaan unsur lain.

Dari dalam tanah juga banyak terbuntuk logam logam unsur tersebut yang dapat

bereaksi sesuai dengan sifatnya (Rusmanta, 2018).

2
1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah dari percobaan ini adalah

1. Bagaimana kereaktifan unsur alkali dan alkali tanah?

2. Bagaimana kelarutan MgCl2, CaCl2, SrSO2 dan BaCl2 dalam garam sulfat?

3. Bagaimana kelarutan MgCl2, CaCl2, SrSO2 dan BaCl2 dalam garam

hidoksida?

1.3 Maksud Dan Tujuan Percobaan

1.3.1 Maksud Percobaan

Maksud percobaan ini adalah agar praktikan mengetahui sifat – sifat unsur

dari golongan alkali (IA) dan golongan alkali tanah (IIA)

1.3.2 Tujuan Percobaan

Tujuan dari percobaan ini adalah:

1. Mengetahui kereaktifan unsur alkali dan alkali tanah.

2. Mengetahui kelarutan MgCl2, CaCl2, SrSO2 dan BaCl2 dalam garam sulfat.

3. Mengetahui kelarutan MgCl2, CaCl2, SrSO2 dan BaCl2 dalam garam hidoksida.

BAB II

3
HASIL DAN PEMBAHASAN

2.1 Hasil Pengamatan

Tabel 2.1 Reaktivitas Unsur

Ditambah air Ditambah air


Unsur Ditambah phenolptalin (PP)
digin panas

Berubah dari keruh mnejadi


Li Terjadi reaksi -
warna ungu pekat

Muncul Berubah dari bening menjadi


Na -
ledakan kecil warna ungu terang

Berubah dari bening menjadi ungu


Mg Tidak bereaksi Tidak bereaksi
redup

Berubah dari keruh menjadi ungu


Ca Terjadi reaksi -
pekat

Tabel 2.2 Pengendapan Garam Sulfat

Larutan Ditambah H2SO4 0,5 M Keterangan

Tidak berubah warna tetap


MgCl2 0,5 M Larut
bening

Tidak berubah warna tetap


CaCl2 0,5 M Larut
bening

Terbentuk banyak Berubah dari bening menjadi


SrCl2 0,5 M
endapan warna putih pekat

Terbentuk lebih banyak Berubah dari bening menjadi


BaCl2 0,5 M
endapan warna putih pekat
Tabel 2.3 Pengendapan Garam Hidroksida

4
Larutan Ditambah NaOH 0,5 M Keterangan

MgCl2 0,5 M Sedikit endapan Warna berubah putih sedikit pekat

CaCl2 0,5 M Banyak sekali endapam Warna berubah putih pekat

SrCl2 0,5 M Banyak endapan Warna berubah putih pekat

BaCl2 0,5 M Banyak endapan Warna berubah putih pekat

2.2 Reaksi

1. 2Li + 2H2O 2LiOH + H2

2Na + 2H2O 2NaOH + H2

Mg + 2H2O Mg(OH)2 + H2

Ca + 2H2O Ca(OH)2 + H2

2. MgCl2 + H2SO4 MgSO4 + 2HCl

CaCl2 + H2SO4 CaSo4 + 2HCl

SrCl2 + H2SO4 SrSO4 + 2HCl

BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + 2HCl

3. MgCl2 + 2NaOH Mg(OH)2 + 2NaCl

CaCl2 + 2NaOH Ca(OH)2 + 2NaCl

SrCl2 + 2NaOH Sr(OH)2 + 2NaCl

BaCl2 + 2NaOH Ba(OH)2 + 2NaCl

2.3 Pembahasan

2.3.1 Reaktivitas Unsur

Berdasarkan data yang diperoleh pada prosedur kerja yang pertama bahwa

logam Li dan logam Ca ketika di tambahkan air dingin dapat bereaksi yang

5
ditandai adanya gelembung gas, pada saat ditambahkan indicator PP warna logam

Li berubah menjadi warna ungu pekat dari keadaan semula keruh sedangkan

logam Ca berubah menjadi warna ungu pekat dari keadaan semula keruh.

Kemudian pada Mg saat di tambahkan air dingin maupun di panaskan tidak ada

terjadi reaksi, pada saat ditambahkan indicator PP warna berubah menjadi ungu

redup dari keadaan semula bening. Pada logam Na yang dilakukan di atas di atas

secarik kertas yang di masukan kedalam wadah yang berisi air dingin, kemudian

logam Na bereaksi di tandai dengan adanya ledakan kecil yng menghasilkan api,

setelah di tambahkan Indikator PP maka di peroleh warna logam Na berwarna

ungu terang dari keadaan semula bening. Logam Li berwarna pekat yang

menandakan sifat basahnya lebih besar dibandingkan Na, sedangkan Ca memiliki

warna pekat yang berarti sifat basahnya kuat, kemudian Mg berwarna redup yang

menandakan sifat basahnya lebih kecil dari Ca. Berdasarkan teori, dalam satu

golongan logam dari atas kebawah semakin bertambah sifat basahnya dan

golongan IA lebih kuat daripada IIA, maka dapat di peroleh perbandingan reaksi,

yaitu Li > Na > Ca > Mg. Sehingga data yang diperoleh sesuai dengan teori.

2.3.2 Pengendapan Garam Sulfat


Berdasarkan prosedur kerja pengendapan garam sulfat yaitu dengan

mencampurkan larutan H2SO4 0,5 M dengan MgCl2 0,5 M; CaCl2 0,5 M; SrCl2 0,5

M; BaCl2 0,5 M maka diperoleh hasil praktikum bahwa, MgCl 2 dan CaCl2 larut

dalam H2SO4 yang artinya tidak terjadi pengendapan dalam larutan. SrCl 2

memberikan endapan dan warna larutan berubah menjadi putih pekat dari keadaan

semua bening. BaCl2 memberikan lebih banyak endapan di bandingkan dengan

SrCl2 dan warna larutan berubah menjadi putih pekat dari keadaan semula bening.

Menurut teori, seharusnya larutan MgCl2 dan CaCl2 terbentuk endapan akan tetapi

6
saat praktikum dilakukan rupanya tidak tejadi reaksi apapun, hal ini terjadi

dikarenakan beberapa faktor salah satunya jumlah larutan yang dimasukan kurang

atau berlebih. Berdasarkan kelarutan suatu zat apabila nilai ksp besar, maka akan

semakin mudah larut. Nilai ksp, yaitu MgSO 4 = 8,6x10-6; CaSo4 = 2,4x10-5-; SrSO4

= 3,2x10-7; BaSO4 = 1,5x10-9. Sehingga jika di urutkan berdasarkan kelarutannya

maka MgCl2 > CaCl2 > SrCl2 > BaCl2. Jadi data yang diperoleh tidak sesuai

dengan teori.

2.3.3 Pengendapan Garam Hidroksida

Berdasarkan prosedur kerja pendendapan garam hidroksida yaitu dengan

mencampurkan larutan NaOH 0,5 M dengan MgCl2 0,5 M; CaCl2 0,5 M; SrCl2 0,5

M; BaCl2 0,5 M maka diperoleh data bahwa, MgCl 2 memberikan sedikit endapan

dan warna larutan berubah menjadi putih sedikit pekat dari keadaan semula

bening. CaCl2 menghasilkan banyak sekali endapan warna larutan berubah putih

pekat dari keadaan semula bening, SrCl2 dan BaCl2 menghasilkan banyak endapan

yang sama tetapi lebih sedikit dari CaCl 2 kedua larutan tersebut berubah warna

putih pekat dari keadaan semula bening. Menurut teori, seharusnya MgCl2

menghasilkan endapan terbanyak, karena berdasarkan nilai Ksp yaitu Mg(OH) 2 =

8,9x10-12; Ca(OH)2 = 1,3x10-6; Sr(OH)2 = 3,2x10-4; Ba(OH)2 = 3x10-2. Hal ini

dapat terjadi akibat beberapa faktor, salah satunya jumlah larutan yang dimasukan

kurang atau berlebihan. Jadi data yang diperoleh tidak sesuai dengan teori,

seharusnya data kelarutannya adalah BaCl2 > SrCl2 > CaCl2 > MgCl2. Tetapi

hasil data yang di dapatkan adalah MgCl2 > BaCl2 > SrCl2 > CaCl2.
Endapan akan terbentuk hanya jika konsentrasi ion logam dan hidroksil

saat itu adalah lebih tinggi dari yang diperbolehkan oleh hasil kelarutan pada

larutan yang di gunakan (Svehla, 1985).

7
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Pada golongan IA (alkali) dan golongan IIA (alkali tanah) mempunyai sifat –

sifat unsur seperti jari – jari atom, energi ionisasi, elektronegativitas, afinitas

electron, sifat logam (logam dan non logam), dan kereaktifannya. Hal ini

dapat praktikan lihat dari hasil prosedur kerja reaktivitas unsur yang dimana

unsur Li dan Na lebih reaktif lansung dengan air tanpa dipanaskan, sedangkan

unsur Mg harus dipanaskan terlebih dahulu.

2. Pada percobaan pengendapan garam sulfat urutan tingkat pengendapan yang

paling banyak, yaitu BaCl2 > SrCl2 sedangkan larutan CaCl2 dan MgCl2 tidak

memiliki endapan.

3. Pada percobaan garam hidroksida urutan tingkatan pengendapan yang paling

banyak, yaitu CaCl2 > SrCl2 > BaCl2 > MgCl2

3.2 Saran

3.2.1 Saran Untuk Asisten

Diharapkan kepada asisten kiranya dapat membimbing para praktikan

dengan sabar dan jug dalam menjelaskan kepada praktikan agar kiranya

memperhatikan keadaan praktikan yang lambat paham serta membantu para

praktikan memahami dalam menyusun reaksi pada percobaan ini.

8
DAFTAR PUSTAKA

Muaizah, 2014, Sifat – Sifat Unsur, http://muaizahfajarmeilinamoza.blogspot.com


/2014 /12/makalah-kimia-sifat-sifat-unsur_18.html, (diakses pada tanggal
4 November 2020).
Rusmanta, Y., 2018, Jurnal Kimia, Fakultas Metematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam (MIPA) Universitas Cendrawasih Jayapura, 2(1):5.
Svehla, G., 1985, Analisis Anorganik Kualitatif, Jakarta: Media Pustaka

Anda mungkin juga menyukai