PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
DISUSUN OLEH:
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Praksis Demokrasi Indonesia Berlandaskan Nilai Pancasila dan UUD NRI 1945”
ini. Tak lupa shalawat serta salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad
SAW yang kita nantikan syafaat nya di hari kiamat nanti.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak dosen pada Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan selain itu, makalah
ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Praksis Demokrasi
Indonesia Berlandaskan Nilai Pancasila dan UUD NRI 1945” bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terimah kasih kepada bapak selaku dosen bidang studi
Pendidikan Kewarganegaaraan yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya
tekuni.
Penulis menyadari bahwa sekeras apapun usaha yang dilakukan, ketidak
sempurnaan pasti mengiringinya, karena kesempurnaan itu hanya milik Allah SWT
semata. Begitupun dalam penulisan makalah ini yang masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun sehingga dalam penulisn berikutnya dapat lebih baik dari makalah ini.
Akhir kata, semoga segala usaha kita dapat bernilai ibadah dan mendapat ridho di
sisi-Nya, Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap warga negara mendambakan pemerintahan demokratis yang
menjamin tegaknya kedaulatan rakyat. Hasrat ini dilandasi pemahaman bahwa
pemerintahan demokratis memberi peluang bagi tumbuhnya prinsip mengargai
keberadaan individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan bernegara secara
maksimal. Karena itu, demokrasi perlu ditumbuhkan, dipelihara, dan dihormati
oleh setiap warga negara.
Setiap negara mempunyai ciri khas dalam pelaksanaan kedaulatan rakyat
atau demokrasinya. Hal ini ditentukan oleh sejarah negara yang bersangkitan,
kebudayaan, pandangan hidup, serta tujuan yang ingin dicapainya. Dengan
demikian pada setiap negara terdapat corak khas yang tercermiin pada pola sikap,
keyakinan dan perasaan tertentu yang mendasari, mengarahkan, dan memberi arti
pada tingkah laku dan proses berdemokrasi dalam suatu system politik.
Begitu pula dengan Indonesia, Indonesia memiliki landasan atau acuan
tersendirinya dalam proses demokrasi nya, yaitu Pancasila dan UUD 1945.
Penjabaran demokrasi dalam ketatanegaraan Indonesia dapat ditemukan dalam
konsep demokrasi sebagaimana terdapat dalam UUD 1945.
Pancasila bukan hanya suatu daftar nilai tradisional. Melainkan Pancasila
memuat lima unsur etika pasca-tradisional sedunia yang paling fundamental,
kebebasan beragama, hormat tanpa kompromi terhadapat hak-hak asasi manusia,
kebangsaan yang empersatukan dalam sinergi pembangunan, semangat
kerakyatan yang tak lain adalah demokrasi serta keadilan social. Hal inilah yang
menjadi corak khas dalam pelaksanaan demokrasi di Indonesia, yaotu Demokrasi
Pancasila.
Prof. Mr. Muhammad Yamin mengemukakan bahwa demokrasi
merupakan suatu dasar dalam pembentukan pemerintahan dan yang ada
didalamnya (masyarakat) dalam kekuasaaan mengatur dan memerintah
dikendalikan secara sah oleh seluruh anggota masyarakat.
1
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dan urgensi demokrasi yang bersumber dari Pancasila?
2. Mengapa diperlukan demokrasi yang bersumber dari Pancasila?
3. Bagaimana membangun argument tentang dinamika dan tantangan
demokrasi yang bersumber dari Pancasila ?
4. Bagaiaman studi kasus mengenai demokrasi di Indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep dan urgensi demokrasi yang bersumber dari
Pancasila.
2. Untuk mengetahui mengapa diperlukannya demokrasi yang bersumber dari
Pancasila.
3. Untuk memahami argumen tentang dinamika dan tantangan demokrasi yang
bersumber dari Pancasila.
4. Untuk mengetahui bagaimana studi kasus Demokrasi Pancasila di Indonesia.
D. Manfaat Penulisan
Adapun manfaat penulisan makalah ini, yaitu :
1. Dapat dijadikan sebagai sumber informasi terkait praksis demokrasi
Indonesia berdasarkan nilai Pancasila dan UUD NRI 1945.
2. Dapat dijadikan sebagai proses pembelajaran didalam penulisan makalah.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
demokrasi konstitusional menurut UUD 1945, yakin: “Demokrasi yang Ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa, Demokrasi dengan Kecerdasan, Demokrasi yang
Berkedaulatan Rakyat, Demokrasi dengan “Rule of Law”, Demokrasi dengan
Pembagian Kekuasaan Negara, Demokrasi dengan Hak Asasi Manusia,
Demokrasi dengan Pengadilan yang Merdeka, Demokrasi dengan Otonomi
Daerah, Demokrasi dengan Kemakmuran, dan Demokrasi yang Berkeadilan
Sosial.”
4
Rousseau yang menyatakan bahwa kita tidak dapat mencapai partisipasi yang
demokratis tanpa perubahan lebih dulu dalam ketakseimbangan sosial dan
kesadaran sosial. Seperti dikutip dari pandangan Mansbridge dalam “Participation
and Democratic Theory” (Torres,1998) dikatakan bahwa fungsi utama dati
partisipasi dalam pandangan teori demokrasi partisipatif adalah bersifat edukatif
dalam arti yang sangat luas. Hal itu dinilai sngat penting karena seperti diyakini
oleh Pateman dalam Torres (1998) bahwa pengalaman dalam partisipasi
demokrasi akan mampu mengembangkan dan memantapkan kepribadian yang
demokratis. Oleh karena itu, peranan Negara demokratis harus dilihat dari dua sisi
(Torres, 1998;149) yakni demokrasi sebagai “method and content”.
5
dan diterima sebagai sistem politik yang baik guna mencapai kesejahteraan
bangsa. Hampir semua negara modern menginginkan dirinya dicap sebagai negara
demokrasi. Sebaliknya akan menghindar dari julukan sebagai Negara
yang “undemocracy”.
6
1. Mengapa kekuasaan politik formal dikuasai oleh sekelompok orang partai
yang melalui pemilu berhak “menguras” suara rakyat untuk memperoleh
kursi di parlemen?
2. Mengapa dapat terjadi suatu kondisi dimana melalui parlemen kelompok elit
dapat mengatas namakan suara rakyat untuk melaksanakan agenda politik
mereka sendiri yang sering kali berbeda dengan kepentingan nyata
masyarakat?
3. Mengapa pihak-pihak yang memiliki kekuasaan kharismatik yang berakar
dari tradisi, maupun agama yang terdapat pada beberapa orang yang mampu
menggerakkan loyalitas dan emosi rakyat yang bila perlu menjadi tumbal
untuk tujuan yang bagi mereka sendiri tidak jelas masih hidup pada era
demokrasi dewasa ini?
4. Mengapa sekelompok elit daerah dapat memiliki wewenang formal maupun
informal yang digunakan untuk mengatasnamakan aspirasi daerah demi
kepentingan mereka sendiri.
7
kekuasaan mutlak pada semasa manusia merupakan hal yang tidak adil dan tidak
beradap. Kelanjutan logis dari prinsip Tauhid adalah paham persamaan manusia di
hadapan Tuhan, yang melarang adanya perendahan martabat dan pemaksaan
kehendak antar sesama manusia. Bahkan seorang utusan Tuhan tidak berhak
melakukan pemaksaan itu. Dalam perkembangannya, Hatta juga memandang
stimulasi Islam sebagai salah satu sumber yang menghidupkan cita-cita demokrasi
sosial di kalbu para pemimpin pergerakan kabangsaan.
8
Untuk memahami dinamika dan tantangan demokrasi di Indonesia, kita dapat
membandingkan aturan dasar dalam naskah asli UUD 1945 dan bagaimana
perubahannya berkaitan dengan MPR, DPR, dan DPD (Asshiddiqie dkk, 2008).
9
rancangan undang-unang tersebut sah menjadi undang-undang dan wajib
diundangkan. Pasal 20 ayat 5
· Berdasarkan pasal 20 A ayat 1 funsi DPR itu ada tiga yaitu fumgsi legislasi,
fungsi anggaran dan fungsi pengawasan.
· Berdasarkan Pasal 20 A ayat 2 DPR mempunyai hak yaitu, hak interplasi,
hak angket, dan hak menyatakan pendapat.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Demokrasi Indonesia adalah demokrasi yang berdasar Pancasila dan UUD
1945. Demokrasi Pancsila dalam arti luas adalah kedaulatan atau kekuasaan
tertinggi ada di tangan rakyat yang dalam penyelenggaraannya dijiwai oleh nilai-
nilai Pancasila dan dijalankan sesuai rumusan nilai dan norma dalam UUD 1945.
Praktik yang berjalan juga harus sesuai dengan dinamika perkembangan
kehidupan kenegaraan Indonesia. Sekalipun telah terumus dengan baik, namun
dalam kenyataannya praktik Demokrasi Pancasila mengalami pasang surut. Oleh
karena itu, perjuangan untuk menuju Indonesia menjadi lebih baik turut menjadi
tanggung jawab bersama melalui peran kita dalam mempertahankan Demokrasi
Pancasila sebagai ciri khas yang dimiliki Indonesia.
B. Saran
1. Otoritas tertinggi dalam sebuah negara yaitu pemerintah, hendaknya
mengetahui dan memahami dengan jelas hakikat dan makna dari Pancasila itu
sendiri serta berupaya mewujudkannya dalam mengayomi dan menyejahterakan
rakyatnya
11
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Budiarjo Miriam. (1981). Dasar-dasar Ilmu Politik. Jakarta:Gramedia.
Kaelan dan Achmad Zubaidi. (2007). Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta:
PARADIGMA.
Maarif Ahmad Syafii. (1996). Islam dan Politik: Teori Belah Bambu Masa
Demokrasi Terpimpin (1959-1965). Jakarta: Gema Insani Press.
Priyono AE dan Usman Hamid. (2014). Merancang Arah Baru Demokrasi.
Jakarta: Kepustakaan Populer Gramedia.
RISTEKDIKTI. ( 2016 ). Pendidikan Kewarganegaraan, Jakarta: Direktorat
Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi
dan Perguruan Tinggi.
Halaman Web
http://www.kompasiana.com/hildasaadatinis/terkekangnya-media-pers-saat-era-
orde-baru_55283e5d6ea834031d8b4590
12