PENDAHULUAN
Pada awal abad ke-21 sekarang ini, ilmu kimia mengalami masa-masa
penemuan baru dari berbagai penelitian dan eksperimen dapat kita nikmati dalam
berbagai produk yang sering kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari. Susunan
periodik sangat dikenal sebagai deretan unsur yang disusun menurut urutan nomor
atom menjadi pedoman dalam penyelesaian pelajaran kimia dan yang terkait,
seperti mengetahui wujud zat, nomor atom, nomor massa, kecenderungan antar
unsure, dan masih banyak lagi. Di dalam periodik unsur terdapat unsur-unsur
yang dibagi menjadi beberapa golongan dan periodik. Golongan dalam susunan
dituliskan dalam bentuk baris, unsur yang mempunyai sifat yang sama diletakkan
Didalam susunan ini akan kita temukan nama-nama unsur disertai dengan
simbol, jari-jari, nomor atom, dan nomor massanya. Saat ini, jumlah unsur yang
terdapat dalam susunan periodik adalah 108 unsur, jumlah unsur ini masih dapat
berubah, jika ada unsur baru yang di temukan lagi sesuai dengan perkembangan
dan golongan alkali tanah (II), yang sebenarnya sering terjadi dalam kehidupan
sehari-hari serta tingkat asam dan basanya. Untuk itu, kita perlu melakukan
2. Bagaimana kelarutan logam alkali dan alkali tanah dalam garam sulfat?
3. Bagaimana kelarutan logam alkali dan alkali tanah dalam garam hidroksida?
2. Mengetahui kelarutan logam alkali dan alkali tanah dalam garam sulfat.
3. Mengetahui kelarutan logam alkali dan alkali tanah dalam garam hidroksida.
Pada percobaan ini adalah Mereaksikan logam alkali tanah dengan air
dengan larutan asam sulfat dan natrium hidroksida untuk mengetahui endapan
yang terbentuk.
Manfaat dari percobaan ini, yaitu mahasiswa dapat mempelajari sifat unsur
TINJAUAN PUSTAKA
ion, serta senyawa. Suatu unsur dapat memiliki beberapa isotop dengan nomor
atom yang sama. Bila unsur-unsur dikelompokkan atas dasar kemiripan sifat, baik
mencapai perkembangan yang sangat cepat dalam usaha memahami sifat semua
unsur. Sistem periodik unsur telah memainkan peran yang sangat penting dalam
penemuan zat baru, serta klasifikasi dan pengaturan hasil akumulasi pengetahuan
kimia. Sistem periodik merupakan tabel terpenting dalam kimia dan memegang
lantanoid dan aktinoid, tetapi kebanyakan ahli kimi tidak menggunakan nama ini
Semua zat di alam ini tersusun atas unsur-unsur. Menurut teori yang saat
ini diterima, hidrogen dan helium dihasilkan pertama sekali sesaat setelah Big
Bang, kira-ira 15 juta tahun lalu. Selanjutnya, unsur-unsur dengan nomor atom
lebih kecil dari 26 (sebelum besi dalam sistem periodik) dibentuk oleh fusi inti
dalam bintang-bintang muda, unsur-unsur yang lebih berat dihasilkan oleh reaksi
inti yang rumit yang menyertai pembentukan dan peluruhan bintang (Saito, 1996).
Lithium dan Na dapat diperoleh dengan elektrolisis garam leburan bertitik
leleh rendah seperti CaCl2 + NaCl. Karena titik lelehnya yang rendah dan mudah
berwarna kuning keemasan. Karena hanya terdapat satu elektron valensi tiap atom
logam, energi ikatan dalam kemasan rapat kisi logam relatif lemah. Aliasi Na-K
K dalam C2H5OH atau butanol, umumnya digunakan dalam kimia organik sebagai
zat pereduksi dan sebagai sumber ion nukleofilik OR-. Natrium dan logam-logam
lainnya larut dengan hebat dalam air raksa. Amalgam natrium (Na/Hg) adalah
cairan bila natriumnya sedikit, tetapi berupa padatan bila banyak natriumnya.
Amalgam ini merupakan zat pereduksi yang sangat berguna dan dapat digunakan
Struktur kristal logam alkali dan alkali tanah merupakan ketiga struktur
logam yang paling umum. Yaitu kubus berpusat tubuh, kubus berpusat muka, dan
heksagonal kemasan rapat. Beberapa sifat unsur ini yang tak biasa terdapat pada
logam, adalah titik lelehnya yang relatif rendah, rapatannya yang relatif rendah,
dan kelunakannya. Ketiga sifat ini, terutama khas bagi unsur-unsur alkali, salah
satu dari logam ini berupa cairan pada suhu sedikit diatas suhu kamar, dan tiga
diantaranya mempunyai rapatan yang lebih kecil dari pada rapatan air. Semuanya,
dari lithium sampai sesium, dapat mudah diubah bentuknya (deformasi) dengan
memencetnya diantara jempol dan jari telunjuk (dengan melindungi kulit baik-
baik). Unsur-unsur logam alkali tanah agak lebih keras, kekerasannya berkisar
dari barium, yang kira-kira sama kerasnya dengan timbel, sampai berilium, yang
dalam aliase (paduan logam) untuk membuat pegas yang kelenturannya tahan
lama sekali. Magnesium digunakan untuk aliase berbobot ringan, terutama dalam
Ciri khas yang paling mencolok dari logam alkali dan alkali tanah, adalah
keaktifannya yang luar biasa besar. Mengapa kebanyakan orang tak kenal baik
logam-logam yang sangat umum, natrium, kalium dan kalsium, adalah karena
logam-logam ini begitu aktif sehingga mereka tak terdapat sebagai unsur, bila
bersentuhan dengan udara atau air. Tak satupun dari unsur-unsur IA dan IIA
terdapat di alam dalam keadaan unsurnya. Semua unsur alkali terdapat dalam
senyawa alam sebagai ion uni positif (positif satu) semua unsur alkali tanah
kilap logam. Sifat fisik, seperti hantaran listrik yang luar biasa tinggi, mirip
Sifat metalik (sifat sebagai logam), secara kimia sifat metalik suatu unsur
tabel berkala. Pertambahan ini mungkin kurang menyolok dalam golongan alkali
bersifat sangat metalik. Dalam sebagian besar reaksi kimia, unsur dari natrium
sampai sesium, berkalukan secara sama. Litium agak berbeda, mungkin karena
ionnya begitu kecil sehingga rapatan muatannya sangat tinggi untuk suatu ion
bermuatan satu. Litium sudah pasti adalah logam, tetapi yang paling kurang
penyumbang (donor) elektron. Sesium yang paling metalik (Keenan dkk., 1984).
Logam alkali dan alkali tanah adalah zat pereduksi yang sangat kuat,
kebanyakan unsur non logam, membentuk senyawa ion seperti halida, hidrida,
oksida, dan sulfida. Karena litium dan logam alkali tanah bereaksi langsung
dengan nitrogen pada suhu tinggi, mereka terus terbakar dalam udara meskipun
mengahsilkan senyawa binner atau aliasi. Sebagian besar diberikan untuk unsur
yang tepat. Yang paling penting adalah oksida, diperoleh dengan pembakaran.
Mereka dengan mudah terhidrolisi oleh air, yaitu (Cotton dkk., 1989):
Logam alkali tanah bereaksi dahsyat dengan air, kalsium, stronsium, dan
barium bereaksi kurang dahsyat. Dalam hal kalium rubidium, dan sesium, reaksi-
reaksinya begitu cepat dan begitu eksotermik, sehingga hidrogen yang dilepaskan
biasanya segera menyala. Litium bereaksi jauh lebih lambat daripada unsur-unsur
IA lainnya, tetapi masih cukup cepat sehingga reaksi litium air telah diselidiki
unsur-unsur IIA berilium dan magnesium tak bereaksi dengan air, kecuali pada
suhu yang tinggi. Litium serupa magnesium dalam banyak reaksi kimia, dan
berilium serupa aluminium. Hubungan secara diagonal dari kesempatan ini , yang
Mulai dari hidrogen, lebih dari 100 unsur akan terbangun bila elektron
secara bertahap dimasukkan kedalam orbital 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, 4s, dan 3d satu
demi satu dari tingkat energi terendah ke tingkat energi yang lebih tinggi. Bila
unsur-unsur dengan sifat yang mirip disusun dalam kolom-kolom, akan terbangun
sistem periodik. Sistem periodik unsur modern didasarkan atas sistem yang
dipublikasikan oleh D. I. Mendeleev tahun 1892, dan berbagai tabel sejak itu telah
kini menjadi standar, dan sistem ini memiliki nomor golongan 1 untuk golongan
atom karbon dan hidrogen. Karena kimia anorganik membahas semua senyawa
selain senyawa organik, lingkup kimia anorganik sangat luas. Dalam kimia
anorganik kita harus mempelajari sintesis, struktur, ikatan, reaksi, dan sifat fisika
unsur, senyawa molekular dan senyawa padat dari 103 unsur. Akhir-akhir ini,
cepat daerah-daerah baru kimia anorganik yang dulunya tidak terjangkau. Riset
senyawa kluster, dan senyawa anorganik padat yang mengandung banyak atom
logam dan ligan yang terikat dengan cara yang rumit, menjadi lebih mudah
dilakukan. Kita harus ingat bahwa dalam kimia anorganik padat komposisi
METODOLOGI PERCOBAAN
dan Ca, larutan MgCl2, CaCl2, SrCl2, BaCl2 masing-masing 0,5 M, 1 mL H2SO4,
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini, antara lain tabung reaksi,
gelas kimia, cawan penguap, pipet tetes, pinset, penjepit gegep, rak tabung, sikat
Menyiapkan 3 buah tabung reaksi yang berisi 2 ml air. Setelah itu Mengisi
tabung reaksi (1) dengan logam Li, tabung reaksi (2) dengan logam Mg, dan
tabung reaksi (3) dengan logam Ca. Lalu diamati reaksi yang terjadi. Dipanaskan
perubahan warnanya.
tabung tersebut.
pertama dengan MgCl2, tabung reaksi kedua dengan CaCl2, tabung reaksi ketiga
5.1 Kesimpulan
pada logam alkali Na lebih reaktif dari Li. Kemudian pada logam alkali tanah Ca
dari segi pengendapan garam hidroksida yaitu semakin ke bawah semakin kecil
5.2 Saran
Cotton, F.A., Wilkinson, G., 1989, Kimia Anorganik Dasar, UI-Press, Jakarta.