Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM PERCOBAAN III

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 17
EVA RAHMAN HENDRA BASRI RUSNAINI IRFANDI MURSALIM YUNUS ASHAR HASBULLAH AHMAD 209 280 010 209 280 013 209 280 012 209 280 016 209 280 015 209 280 014 209 280 017

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE 2009/2010


0

KATA PENGANTAR
Assalamu Alikum Wr. Wb Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan hidayahNya lah sehingga laporan praktikum percobaan Lab. Fisika Dasar ini dapat terselesaikan. Tak lupa pula salam dan taslim tak henti-hentinya kita haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW ,nabi pembawa obor keselamatan dunia wal akherat. Amin Ucapan terimakasih kami berikan kepada pihak-pihak yang telah memberikan masukan yang bermanfaat sehingga laporan ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Permohonan maaf dan kritikan yang bersifat membangun sangat kami harapkan karena kami menyadari masih banyak kekurangan dan kekhilafan di dalam laporan percobaan kami ini, karena kesempurnaan sesungguhnya hanya datangnya dari Allah SWT. Semoga laporan kami ini dapat bermanfaat bagi para pembaca pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Parepare, 20 Desember 2009

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................... 1 DAFTAR ISI...................................................................................... 2 BAB I. PENDAHULUAN..................................................................... 3 A. TUJUAN....................................................................... 3 B. TEORI RINGKAS........................................................... 3 C. ALAT DAN BAHAN....................................................... 4 D. METODE PERCOBAAN................................................. 5

BAB II. PEMBAHASAN DAN ANALIS............................................... 7 A. PEROLEHAN DATA....................................................... 7 B. PENGOLAHAN DATA.................................................... 8 C. ANALISIS..................................................................... 20

BAB III. PENUTUP.......................................................................... 21 A. KESIMPULAN............................................................... 21 B. SARAN-SARAN............................................................ 21

MENENTUKAN KOEFISIEN ELASTISITAS


BAB I PENDAHULUAN
A. TUJUAN 1. TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM 1. Mampu menunjukkan hubungan antara teori dan praktek tentang Modulus Young. 2. Mampu menerapkan konsep dari Hukum Hooke 2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS 1. Menggunakan rumus dan teori yang berhubungan dengan elastisitas. 2. Menghitung konstanta pegas dengan menggunakan Hukum Hooke 3. Menggambarkan skema grafik antara pertambahan panjang pegas dan jumlah beban. 4. Menarik kesimpulan dari Modulus Young. B. TEORI RINGKAS Menurut hooke, bahwa sejauh menyangkut daerah batas elastisitas suatu pegas, maka besarnya gaya yang untuk menarik atau menekan suatu pegas sehingga menyimpang sepanjang x ditentukan oleh persamaan : F = -k. Dari hukum diatas dapat dipahami bahwa jika suatu gaya (bisa berupa gaya tarik atau gaya tekan) bekerja pada benda elastis, maka benda tersebut akan mengalami stress (tegangan) yang dapat dibedakan atas tegangan lurus (tensile stress) dan tegangan puntir (shearing stress). Sebagai akibat bekerjanya tegangan lurus, maka benda mengalami perubahan bentuk/ukuran (strain) ke arah longitudinal dan juga ke arah transfersal. Kalau gaya yang bekerja ditandai dengan F dan luas permukaan yang normal terhadap gaya yang bekerja ditandai dengan A, maka besar tegangan adalah : = Setelah gaya bekerja , maka benda elastik akan mengalami pertambahan panjang, yakni l = l l0 dengan l,l0 adalah masing-masing panjang setelah gaya bekerja dan panjang mula-mula. Sehubungan dengan perubahan panjang ini, maka strain-lurus (tensile strain) didefinisikan sebagai : l-l0= l l0 l0

Yang berarti sebagai perbandingan perubahan panjang dengan panjang awalnya sebelum gaya F bekerja. Selanjutnya dengan menggunakan konsep Hukum Hooke, maka dapat menyatakan elastisitas benda dengan mengenalkan pengertian Modulus Elastisitas yang didefinisikan sebagai perbandingan antara tegangan (stress) yang bekerja dengan perubahan ukuran (strain) yang diterbitkannya. Khusus dalam percobaan ini yang akan diamati adalah perubahan panjang dari kawat lurus akibat adanya gaya tarik. Modulus lurus (tensile modulus) yang lebih dikenal Modulus Young, didefinisikan sebagai : Y= = F/A = F.l0 l/l0 A.l

C. ALAT DAN BAHAN No. 1 2 3 4 5 6 NAMA ALAT DAN BAHAN Mikrometr skrup Kawat tembaga /baja Tiang statif Pemberat Meteran/mistar Pegas / Per Tabe11. alat dan bahan JUMLAH 1 buah 15 cm 1 buah 1set 1 buah 1 Set

D. METODE PERCOBAAN I. Percobaan dengan menggunakan pegas I ( diameter 20,21 mm) Langkah-langkah percobaan : 1. Siapkan alat dan bahan : - mikrometer skrup (1 buah) - kawat tembaga (15 cm) - tiang statif (1 buah) - pemberat (1 set) - meteran / mistar (1 buah) - pegas (1 buah). 2. Ukurlah panjang mula-mula pegas (l0) sebelum diberi beban kemudian ukurlah diameter pegas dengan menggunakan mikrometer skrup. 3. Gantunglah pegas pada tiang statif (seperti pada gambar1) kemudian gantungkan beban dengan berat yang telah ditentukan (seperti pada gambar 2) . 4. Setalah itu amati pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (lt), pegas akan mengalami regangan setelah diberi beban. 5. Kemudian ukurlah pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (lt) dengan menggunakan mistar / meteran. 6. Setelah mengukur pertambahan panjang pegas (lt), gantilah beban yang digantungkan pada pegas dengan beban yang lain. 7. Catatlah data yang diperoleh pada tabel pengamatan 8. Ulangi langkah-langkah di atas dengan beban yang berbeda dan telah disiapkan (butir 1 s/d 6)

Pegas sebelum diberi beban

Pegas setelah diberi beban

l0 = 9 cm

gambar. 1 beban

gambar. 2

II. Percobaan dengan menggunakan pegas II ( diameter 19,34 mm) Langkah-langkah percobaan : 1. Siapkan alat dan bahan yaitu : - mikrometer skrup (1 buah) - kawat tembaga (15 cm) - tiang statif (1 buah) - pemberat (1 set) - meteran / mistar (1 buah) - pegas (3 buah). 2. Ukurlah panjang mula-mula pegas (l0) sebelum diberi beban kemudian ukurlah diameter pegas dengan menggunakan mikrometer skrup. 3. Gantunglah 2 buah pegas pada tiang statif, selanjutnya pada ujung pegas digantungkan dengan kayu (seperti pada gambar 3), setelah itu gantungkan pegas ketiga pada kayu tersebut ( seperti gambar 4), kemudian gantungkan beban dengan berat yang telah ditentukan (seperti pada gambar 5) . 4. Setelah itu amati pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (lt), pegas akan mengalami regangan setelah diberi beban. 5. Kemudian ukurlah pertambahan panjang pegas setelah diberi beban (Lt) dengan menggunakan mistar / meteran. 6. Setelah mengukur pertambahan panjang pegas (Lt), gantilah beban yang digantungkan pada pegas dengan beban yang lain. 7. Catatlah data yang diperoleh pada tabel pengamatan 8. Ulangi langkah-langkah di atas dengan beban yang berbeda dan telah disiapkan (butir 1 s/d 6)

Gambar.3

Gambar. 4

Gambar. 5

l0= 8 cm

beban

BAB II PEMBAHASAN DAN ANALISIS


A. PEROLEHAN DATA Pada pegas pertama (daimeter 20,21 mm) m 0,5 kg 1 kg 2 kg 2,5kg 3 kg l0 (cm) 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm 9 cm Tabel 2. l = lt - l0 lt(cm) 10cm 14cm 19cm 21cm 24cm l(cm) 1 cm 5 cm 10 cm 12 cm 15 cm

Pada pegas kedua ( diameter mm) l (cm) 0,5 cm 1 cm 1,5 cm 2 cm 2,5 cm

m 1 kg 2,5 kg 3 kg 4 kg 5,5 kg

l0 (cm) 8 cm 8 cm 8 cm 8 cm 8 cm Tabel 3

lt (cm) 8,5 cm 9 cm 9,5 cm 10 cm 10,5 cm

B. PENGOLAHAN DATA Hukum Hooke I. Analisis data dengan menggunakan rumus Hukum Hooke 1. Pegas pertama ( diameter 20,21 mm) Luas lingkaran = . (10,150)2 = . 102,1103 =321 mm2 = 321.10-6m2

Beban 0,5 kg

F = -k.x m.g = -k. x 0,5 kg. 10 m/s2= -k. 0,01 m -k = -k = -k = 500 N/m Beban 1 kg

F = -k.x m.g = -k. x 1 kg. 10 m/s2= -k. 0,005 m -k = -k = -k =200 N/m Beban 2 kg

F = -k.x m.g = -k. x 2 kg. 10 m/s2= -k. 0,1 m -k = -k = -k =200 N/m

Beban 2,5 kg

F = -k.x m.g = -k. x 2,5 kg. 10 m/s2= -k. 0,12 m -k = -k = -k =208 N/m Beban 3 kg

F = -k.x m.g = -k. x 3 kg. 10 m/s2= -k. 0,15 m -k = -k = -k =200 N/m

II.

Analisis grafik perbandingan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang pegas (L)

Beban 0,5 kg F=m.g = 0,5 kg . 10 m/s2 =5N Beban 1 kg F=m.g = 1 kg . 10 m/s2 = 10 N Beban 2 kg F=m.g = 2 kg . 10 m/s2 = 20 N

- beban 2,5 kg F=m.g = 2,5 kg. 10 m/s2 = 25 N - beban 3 kg F=m.g = 3 kg. 10 m/s2 = 30 N

F (N) K 30 25 20 10 5 0 1 5 10 12 15 L(cm)

Grafik 1.

10

2. Pegas kedua (diameter 19,34 mm) Luas lingkaran

= 3,14.(9,67)2 = 3,14 . 93,5089 = 294 mm2 = 249.10-6 m2

Beban 1 kg F = -k.x m.g = -k. x

1 kg. 10 m/s2= -k. 0,005 m -k = -k = -k =2000 N/m Beban 2,5 kg

F = -k.x m.g = -k. x 2,5 kg. 10 m/s2= -k. 0,01 m -k = -k = -k =2500 N/m Beban 3 kg

F = -k.x m.g = -k. x 3 kg. 10 m/s2= -k. 0,015 m -k = -k = -k =2000 N/m

11

Beban 4 kg

F = -k.x m.g = -k. x 4 kg. 10 m/s2= -k. 0,02 m -k = -k = -k =2000 N/m

Beban 5,5 kg

F = -k.x m.g = -k. x 5,5 kg. 10 m/s2= -k. 0,025 m -k = -k = -k =2200 N/m

12

III.

Grafik perbandingan antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang pegas (L) - beban 4 kg F=m.g = 4 kg. 10 m/s2 = 40 N - beban 5,5 kg F=m.g = 5,5 kg. 10 m/s2 = 55 N

Beban 1 kg F=m.g = 1 kg . 10 m/s2 = 10 N Beban 2,5 kg F=m.g = 2,5 kg . 10 m/s2 = 25 N Beban 3 kg F=m.g = 3 kg . 10 m/s2 = 30 kg

F (N) 55 40 30 25 10 0 0,5 1 1,5 Grafik 2 2 2,5 L(cm) k

13

Modulus young I. Analisis dengan menggunakan rumus Modulus Young 1. Pegas pertama (diameter 20,21 mm) Luas lingkaran = . (10,150)2 = . 102,1103 =321 mm2 =321.10-6 m2

Beban 0,5 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 0,5 kg . 10 m/s . 0,09 m 0,000321 m2 . 0,01 m = 0,45 Nm 0,00000321 m3

= 140186,91 N/m2 Beban 1 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 1 kg . 10 m/s . 0,09 m 0,000321 m2 . 0,05 m = 0,9 Nm 0,0000161 m3

= 55900,62 N/m2

14

Beban 2 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 2 kg . 10 m/s . 0,09 m 0,000321 m2 . 0,1 m = 1,8 Nm 0,0000321 m3 = 56074,76 N/m2

Beban 2,5 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 2,5 kg . 10 m/s . 0,09 m 0,000321 m2 . 0,12 m = 2,25 Nm 0,0000385 m3 = 58411,215 N/m2

Beban 3 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 3 kg . 10 m/s . 0,09 m 0,000321 m2 . 0,15 m = 2,7 Nm 0,00004815 m3 = 56074,766N/m2

15

II. Grafik perbandingan antara modulus young (Y) terhadap pertambahan panjang pegas (L) Y(N/m2) 140186,91

58411,215

56074,766

55900,62

10 Gtrafik 3

12

15

L(cm)

16

2. Pegas kedua (diameter 19,34 mm) Luas lingkaran = 3,14.(9,67)2 = 3,14 . 93,5089 = 294 mm2 = 294.10-6 m2

Beban 1 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 1 kg . 10 m/s . 0,08 m 0,000294 m2 . 0,005 m = 0,8 Nm 0,00000147 m3 = 544217,69 N/m2

Beban 2,5 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 2,5 kg . 10 m/s . 0,08 m 0,000294 m2 . 0,01 m = 2 Nm 0,00000294 m3 = 680272,11N/m2

17

Beban 3 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 3 kg . 10 m/s . 0,08 m 0,000294 m2 . 0,015 m = 2,4 Nm 0,00000441 m3 = 544217,69 N/m2

Beban 4 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 4 kg . 10 m/s . 0,08 m 0,294 m2 . 0,02 m = 3,2 Nm 0,00000588 m3 = 544217,69 N/m2

Beban 5,5 kg Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l = 5,5 kg . 10 m/s . 0,08 m 0,000294 m2 . 0,025 m = 4,4 Nm 0,00000735 m3 = 598639,46 N/m2

18

III.

Grafik perbandingan antara modulus young (Y) terhadap pertambahan panjang pegas (L)

Y(N/m2) 680272,11

598639,46

544217,69 L (cm)

0,5

1,5 Grafik 4

2,5

19

C. ANALISIS Pada percobaan tersebut dapat kita lihat perbandingan pada grafik (grafik 1 dan 3) antara gaya (F) terhadap pertambahan panjang pegas (L), semakin berat massa benda yang digantungkan pada pegas maka pertambahan panjang pegas (L) semakin besar, atau dengan kata lain semakin berat massa benda yang digantungkan akan mempengaruhi regangan pada pegas, sehingga gambar pada grafik akan berbentuk ekuivalen. Sehingga kita dapat menurunkan rumus sebagai berikut :

F = -k . L

Hukum hooke

Pada grafik perbandingan (grafik 2 dan 4) antara modulus young (Y) terhadap pertambahan panjang pada pegas (L), semakin panjang pertambahan pegas (L) yang dipengaruhi oleh massa benda maka semakin besar pula modulus young (Y) yang diperoleh, sehingga grafik akan berbentuk . Sehingga dapat diturunkan rumus sebagai berikut :

Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l Modulus young

20

BAB III PENUTUP


A. KESIMPULAN Setelah melakukan pratikum ini (koefisien elastisitas), pratikan dapat menerapkan dan menjelaskan konsep hukum hooke dan modulus young dalam mengukur perubahan panjang pegas ( L) yamg telah diberikan beban yang berbeda-beda dengan massa tertentu. Dari Analisis menggunakan rumus dan grafik diperoleh rumus Modulus Young, bertambahnya Modulus Young maka bertambah pula panjang pegas ( ) dengan kata lain Y

Y = F. l0 = m . g . l0 A.l A . l

Bertambahnya beban (m), maka ( ) akan bertambah pula dengan rumus Hukum Hooke dengan kata lain gaya berat berbanding lurus dengan . Rumus Hukum Hooke

F = -k . L

F = -k . x

B. SARAN-SARAN Di dalam melakukan praktikum kami banyak mengalami kendala-kendala sehingga dalam pelaksanaannya kurang efisien. Sebagai contoh yaitu sarana yang kurang memadai, kurangnya efisiensi dalam mengatur waktu praktikum dan ruangan yang kurang memadai dengan melihat banyaknya praktikan yang akan melakukan praktikum. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan pembenahan-pembenahan utamanya pada alat-alat praktikum serta ruangan yang lebih layak digunakan untuk mengadakan praktikum.

21

Anda mungkin juga menyukai