METODOLOGI PERCOBAAN
Adapun bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah indikator phenolptalin (PP),
logam Li, Mg, Na, dan Ca serta larutan MgCl 2 0,5 M, CaCl2 0,5 M, SrCl2 0,5 M, dan BaCl2 0,5 M,
Pada percobaan ini alat – alat yang digunakan adalah tabung reaksi, cawan petridish,
pipet tetes, gelas piala, spiritus, kaki tiga, kawat kasa, rak tabung reaksi, dan korek api.
Disiapkan 3 buah tabung reaksi yang berisi air 2 mL. Diisi tabung reaksi (1) dengan
logam Li, tabung (2) dengan logam Mg dan tabung (3) dengan logam Ca. Dipanaskan tabung
bila tidak terjadi reaksi hingga terjadi reaksi (ditandai adanya gelembung gas).
Diapungkan secarcik kertas saring di atas permukaan air dalam cawan petridish dengan
menggunakan pinset, diletakkan sepotong logam Na di atas kertas tersebut. Dibiarkan hingga
terjadi ledakan kecil – kecil. Diteteskan indikator PP. Dicatat perubahan warna yang terjadi.
Disiapkan 4 tabung reaksi. Diisi tabung reaksi (1) dengan MgCl2 0,5 M, tabung reaksi (2-
) dengan CaCl2 0,5 M, tabung reaksi (3) dengan SrCl 2 0,5 M dan tabung reaksi (4) dengan BaCl 2
0,5 M, masing – masing 1 mL. Ditambahkan H 2SO4 0,5 M sebanyak 1 mL ke masing – masing
Disiapkan 4 tabung reaksi. Diisi tabung reaksi (1) dengan MgCl2 0,5 M, tabung reaksi (2-
) dengan CaCl2 0,5 M, tabung reaksi (3) dengan SrCl 2 0,5 M dan tabung reaksi (4) dengan BaCl 2
0,5 M, masing – masing 1 mL. Ditambahkan NaOH 0,5 M sebanyak 1 mL ke masing – masing
Ditambahakan air
NO Unsur Ditambahkan air Ditamabh
panas atau
dingin Phenolptalin (PP)
diapanaskan
1 Li Begelembung - Ungu
4 Ca Bergelembung - Ungu
4.2 Reaksi
4.3 Pembahasan
Kereaktifan suatu unsur dikatakan reaktif adalah ketika unsur tersebut memiliki
kemampuan untuk bereaksi dengan senyawa atau zat lain, serta mampu untuk menyerap atau
melepaskan elektron. Pada kereaktifan suatu unsur juga dipengaruhi oleh jari-jari atom.
Semakin besar jari-jari atom maka semakin besar pula kereaktifannya. Kelarutan adalah
Percobaan pertama dilakukan dengan mereaksikan logam Li, Mg, dan Ca dan air
gas. Kemudian pada percobaan logam Na dengan meletakannya di atas secarik kertas saring
yang telah terkena aquades, kemudian terjadi reaksi dengan adanya percikan api dan ledakan
kecil. Ketika dimasukkan indikator PP ke dalam larutan menunjukkan reaksi, ditandai dengan
Pada percobaan kedua, bertujuan untuk mengetahui kelarutan garam sulfat pada logam
alkali tanah dengan menambahkan H2SO4. Pada percobaan ini didapatkan bahwa MgCl 2, tidak
menunjukkan reaksi terhadap H2SO4, CaCl2 bereaksi namun hanya sedikit menandakan bahwa
larutan tersebut bereaksi membentuk endapan, dan BaCl2 serta SrCl2 mengalami reaksi yang
ditandai dengan terbentuknya endapan. Jadi, dari hasil percobaan kita tahu bahwa pada logam
alkali tanah semakin ke bawah semakin mudah untuk bereaksi atau kelarutannya semakin kecil.
Pada percobaan ketiga, dilakukan untuk mengetahui kelarutan garam hidroksida pada
logam alkali tanah dengan menambahkan NaOH. Pada percobaan ini semua larutan
mengendap, namun pada larutan SrCl2 memiliki lebih sedikit endapan dibandingkan dengan
CaCl2, sehingga ini sedikit bertentangan dengan teori yang ada bahwa semakin ke bawah
semakin mudah untuk bereaksi. Hal ini mungkin terjadinya kesalahan pada saat mengisi sampel
larutan ke dalam tabung reaksi ataupun disebabkan oleh larutan yang mungkin sudah tidak baik
untuk digunakan.
Lampiran 1. Bagan Percoban
1. Kereaktifan Unsur
Logam Li
Dimasukkan ke dalam tabung reaksi.
Hasil
Catatan: diulangi dengan cara yang sama untuk logam Mg dan Ca.
Logam Na
Diisi cawan petridish dengan air.
permukaan air.
Diteteskan indikator PP
Hasil
2. Kelarutan Garam Sulfat
MgCl2
reaksi.
Hasil
Catatan: diulangi dengan cara yang sama untuk larutan CaCl2, SrCl2 dan BaCl2.
MgCl2
reaksi.
Hasil
Catatan: diulangi dengan cara yang sama untuk larutan CaCl2, SrCl2 dan BaCl2.