Anda di halaman 1dari 23

ELEKTROKIMIA

Disusun Oleh :
1. Arisca L
2. Kartika D.R
3. Maretha F
4. Cindy P.C
5. Rizki P.S
1. TUJUAN
• Mempelajari beberapa reaksi redoks
• Menentukan daya gerak listrik dari sel kimia
• Mempelajari apa yang terjadi pada elektrolisis
larutan KI dan CuSO4
2. DASAR TEORI
• Elektrolisis yaitu peristiwa penguraian atas suatu larutan
elektrolit yang telah dilaliri oleh aurs listrik searah.
Sedangkan sel di mana terjadinya reaksi tersebut disebut
sel elektrolisis. Sel elektrolisis terdiri dari larutan yang
dapat menghantarkan listrik yang disebut elektrolit, dan
dua buah elektroda yang berfungsi sebagai katoda.
• Reaksi-reaksi elektrolisis bergantung pada potensial
electrode, konsentrasi, dan over potensial dari spesi yang
terdapat dalam sel elektrolisis. Pada sel elektrolisis
katode bermuatan negative, sedangkan anode
bermuatan positif. Kemudian kation direduksi di katode,
sedangkan anion diosidasi di anode.
• Elektrolisis mempunyai banyak keguanaan, di antaranya
yaitu dapat memperoleh unsur-unsur logam, halogen, gas
hidrogen dan gas oksigen, kemudian dapat menghitung
konsentrasi ion logam dalam suatu larutan, digunakan dalam
pemurnian suatu logam, serta salah satu proses elektrolisis
yang popular adalah penyepuhan, yaitu melapisi permukaan
suatu logam dengan logam lain.
• Elektrokimia merupakan bagian dari ilmu kimia yang
mempelajari hubungan antara perubahan zat dan arus listrik
yang berlangsung dalam sel elektrokimia. Dalam kehidupan
sehari-hari penerapan elektrolisis sangat banyak, misalnya
dalam dunia industri seperti pemurnian logam. Oleh karena
itu, pemahaman akan elektrolisis sangat penting.
3. ALAT DAN BAHAN
ALAT :
1. Rak dan Tabung Reaksi 11. Elektroda Carbon
2. Gelas Ukur 10 ml 12. Elektroda Kalomel Jenuh
3. Kertas Ampelas 13. pH meter / Voltmeter
4. Pembakar Spiritus 14. Tabung U
5. Kertas Saring 15. Sumber Arus searah 6 V
6. Gelas Kimia 100 ml dan 50 16. Elektroda Ag/Ag+
ml 17. Elektroda Pb/Pb2+
7. Pipet Tetes 18. Elektroda Sn/Sn2+
8. Corong 19. Elektroda Zn/Zn2+
9. Elektroda/ Lempeng Cu
10. Jembatan Garam
BAHAN
1. Logam Al, Cu, Fe, Mg, Pb, Zn 12. Lar. CuSO4 0,5 M dan 0,1 M
2. Lar. Pb(NO3)2 o,1 M 13. Lar. ZnSO4 0,5 M dan 0,1 M
3. Lar. Zn(NO3)2 0,1 M 14. Lar. SnCl2 0,1 M
4. Lar. AgNO3 0,1 M 15. Lar. PP
5. Lar. NaNO3 0,1 M 16. CHCl3 / CCl4
6. Lar. HCl 6M
7. Lar. FeCl3 0,1 M
8. Lar. KI 0,1 M dan 0,25 M
9. Lar. H2SO4 1 M dan Pekat
10. Lar. H2O2 0,1 M
11. Lar. Kanji
4. CARA KERJA
• PERCOBAAN 1
1. Masukkan sepotong 2. Masukkan Logam ke
3. Pada 5 tetes H2O2 0,1
logam Al ke dalam dalam 5 buah tabung
M tambahkan 5 tetes
masing-masing 2 ml lar reaksi masing-masing 2
H2SO4 1M dan 10 tetes
Pb(NO3)2 ; Zn(NO3)2 ; ml lar HCl 6 M,
KI 0,1 M dan tambahkan
AgNO3 dan NaNO3. kemudian masukkan
1 tetes lar. Kanji. Catat
Ulangi langkah kerja lempeng Cu, Fe, Mg, Pb,
perubahannnya.
tetapi gunakan Logam Zn, yang sama luas
Cu dan Fe. permukaannya.

5. Masukkan 2ml lar


4. Campurkan 5 tetes
CuSO4 0,5 M ke tabung
FeCl3 0,1 M, 10 tetes
reaksi, tambahkan
H2SO4 1 M dan 10 tetes
Logam Zn.
KI 0,1 M. Panaskan
Masukkan logam Cu ke
sebentar dan tambahkan
dalam lar ZnSO4 0,5 M.
setetes lar kanji.
Catat yang terjadi.
Percobaan 2
Elektrolisis Lar KI
1. Masukkan Lar KI 0,25 M ke 2. Keluarkan elektroda
dalam tabung U (sampai 2cm dengan hati-hati dan catat
dari mulut tabung). Pasang baunya. Ambil masing-
elektroda dan hubungkan masing 2ml larutan dari
elektroda dengan sumber arus ruang anoda ke dalam 2
searah 6 V selama  5 menit, tabung reaksi. Tambahkan
kemudian putuskan arus. pada tabung pertama 1 ml
Catat perubahan pada ruang CHCl3, kocok. Perhatikan
katoda dan anoda. warna lapisan CHCl3.

3. Sedangkan pada tabung


kedua tambahkan beberapa
tetes lar amilum dan 4. Sedangkan pada tabung 2
guncangkan. Catat. tambahkan 2 ml lar FeCl3 0,1
Ambil masing-masing 2ml lar M. Catat hasilnya dan tulis
dari ruang katoda ke 2 tabung persamaan reaksinya.
reaksi. Tabung 1 ditambahkan
beberapa tetes Fe.
Elektrolisis lar CuSO4
• Elektrolisiskan lar CuSO4 0,5 M dengan
elektroda C seperti pada elektrolisis lar KI. Catat
perubahan yang terjadi.
• Bersihkan logam besi dengan ampelas,
elektrolisiskan lar CuSO4 0,5 M dengan
menggunakan logam besi sebagai elektroda dan
catat perubahan yang terjadi.
5. DATA PENGAMATAN
• PERCOBAAN 1
1. Reaksi logam dengan larutan logam nitrat

Logam Pb(NO3)2 Zn(NO3)2 NaNO3 AgNO3

Al Tidak Terjadi
bereaksi gelembung
+ endapan
Cu

Fe
2. Reaksi Logam dengan HCl

Logam Pengamatan
Cu Tidak bereaksi
Fe Warna larutan menjadi kuning
Mg Langsung bereaksi, terasa panas dan logam
habis bereaksi.
Zn Timbul gelembung-gelembung
3. H2O2 + H2SO4 + KI + kanji : warna larutan coklat
kemerahan, amilum mengendap berwarna biru
kehitaman
4. FeCl3 + H2SO4 + KI dipanaskan + kanji : larutan
sebelum dipanaskan kuning, setelah dipanaskan
menjadi coklat, setelah ditambah kanji, amilum
mengendap menjadi biru kehitaman
5. Zn + CuSO4 : logam berubah warna menjadi hitam
Cu + ZnSO4 : tidak terjadi perubahan
• Percobaan 2
1. Perubahan di ruang anoda : berwarna kuning
2. Perubahan di ruang katoda : ada gelembung
udara
3. Bau anoda : seperti betadhine (iodin)
4. Lar dari ruang anoda
 Warna : kuning
 Warna dengan amilum : biru kehitaman
 Warna lapisan CHCl3 : dua lapis, atas =
kuning, bawah = merahmuda
5. Larutan dari ruang katoda
 Ditambah lar PP : ungu
 Ditambah lar FeCl3 : kuning tua
Percobaan 3
• Elektrolisis dengan menggunakan elektroda C
Perubahan yang terjadi pada :
a. Anoda : ada gelembung udara
b. Katoda: endapan Cu (warna elektroda menjadi
coklat)
• Elektrolisis dengan menggunakan elektroda Cu
Perubahan yang terjadi pada :
a. Anoda :
b. Katoda:
Pembahasan
 Percobaan 1
Percobaan pertama dilakukan dengan tujuan untuk membuat
senyawa halogen dan mengetahui sifat – sifatnya.
* Eksperimen 1 yaitu iod dalam air menghasilkan warna kekuningan
kemudian larutan tersebut ditambah CCl4 menghasilkan warna
pada
lapisan atas merah muda dan lapisan bawah warna kuning.
*Eksperimen 2 yaitu iod yang ditambahkan ke alkohol akan
menghasilkan warna coklat kuning kemerahan dan setelah
ditambah dengan larutan amilum menghasilkan warna coklat yang
sangat pekat.
*Eksperimen 3 menggunakan sebutir iod dilarutkan kedalam air
di tambah CHCl 3 lalu juga ditambah dengan NaCl menghasilkan
warna yang mula – mula kuning, kemudian terbentuk lapisan
merah muda dan terakhir terbentuk endapan berwarna hitam
pada bagian bawah. Endapan yang muncul ini merupakan CHCl3
yang tidak dapat larut dapat larut dalam larutan iod.
* Eksperimen 4 yaitu terdapat 3 tabung yang berisi masing
masing larutan NaCl , KI, KBr yang ditambah dengan AgNO3
pada
masing masing tabung, maka akan menghasilkan endapan pada
setiap tabung yang berwarna hampir sama yaitu putih susu
kekuningan kemudian setelah diberi NH3 pada tabung NaCl
endapan tidak larut, sedangkan pada KI , dan KBr endapan
larut
seperti pada reaksi
NaCl + AgNO3 AgCl + NaNO3
KI + AgNO3 AgI + KNO
KBr + AgNO3 AgBr + KNO3
 Percobaan 2
Percobaan kedua untuk mengetahui pembentuukan
ion kompleks.
Eksperimen 1 saat kristal CuSO4.5H2O dipanaskan
berwarna biru muda setelah dingin ditambahkan
beberapa tetes air terdapat endapan yang berwarna biru
bagian bawah. hal ini karena CuSO4.5H2O mengandung
H2O di dalamnya, ketika dipanaskan air menguap maka
kristal menjadi serbuk putih, setelah dingin ditetesi air
maka kristal mengikat H2O kembali sehingga berwarna
biru muda.
Eksperimen 2 yaitu Kristal CuSO4.7H2O dipanaskan
menghasilkan warna ungu. dan setelah dingin dan
ditambahkan beberapa tetes air menghasilkan endapan
berwarna merah muda keruh.
Eksperimen 3 pada larutan CuSO4 ditambahkan
NH3 beberapa tetes menghasilkan endapan berwarna
biru muda, lelu yang ditetesi NaOH menghasilkan
endapan berwarna biru kehitaman, sedangkan yang di
tetesi dengan HCl pekat menghasilkan warna biru
bening.
kemudian diencerkan dua kali sehingga warna
menjadi lebih bening setelah di encerkan dan
ditambah NH4Cl pekat warna menjadi bening
kebiruan.
Warna dari senyawa kompleks ditentukan oleh
warna ion kompleksnya. umumnya warna ion
kompleks dipengaruhi oleh jenis liganya serta atom
pusatnya.
 Percobaan 3
A. Besi
Percobaan dilakukan untuk mengidentifikasi sifat –
sifat khas unsur-unsur transisi. Seperti pada data
pengamatan warna pada filtrat 1 adalah bening, timbul
gelembung. dam pada filtrat dua bening, bereaksi dan
timbul gelembung. gelembung terbentuk oleh adanya
hidrogen pada produk reaksinya yaitu
1) Fe + H2SO4 FeSO4 + 2H
2) Fe + 2HN03 Fe(NO3)2 + H2
Kemudian filtrat 1 + K4Fe(CN)6 menghasilkan warna
biru pekat dan filtrat 2 berwarna biru kehitaman,
kemudian untuk K3Fe(CN)6 yang diberi filtrat 1
berwarna hitam kebiruan pekat, sedangkan pada filtrt 2
berwarna biru kehitaman hampir sama dengan filtrat 1.
Pada KSCN yang di berikan kepada filtrat 1
menghasilkan warna coklat kemerahan dan filtrat 2
hitam kemerahan, kemudian pada NaOH filtrat 1
berwarna hijau muda dan filtrat 2 bening. Reaksi yang
dihasilkan adalah
1) K4Fe(CN) + FeSO4 K2Fe(CN)6 + K2SO4
2) K3Fe(CN)6 + FeSO4 K3Fe(CN)3
3) KSCN + FeSO4 Fe(SCN)SO4 + K
4)NaOH + FeSO4 Fe(OH)SO4
Kemudian pada larutan FeSO4 + H2SO4 + HNO3
dididihkan menghasilkan warna kuning mida sesudah
didinginkan warnanya menjadi bening kekuningan.
Reaksi yang terjadi adalah
1) FeSO4 + H2SO4 +HNO3 Fe(NO3)2 + 2H2O (reaksi
ketika dididihkan)
2) FeSO4 + H2SO4 + 2NaOH Na2SO4 + FeSO4 +
HNO3 + H2O (ketika didinginkan)
B. Mangan
Percobaan kali ini saat eksperimen MNSO4.4H20
dilarutkan kedalam 2 ml larutan H2SO4 1 M maka
warna yang dihasilkan warna kristal putih dan larutan
berwana bening lalu di tetesi KMnO4 0,1 M
menghasilkan larutan yang bening , bereaksi dan
tabung terasa panas. Kemudian warnanya berubah
menjadi coklat ketika di tambah KMnO4 0,1 M.
kemudian ketika larutan KMnO4 dalam lingkungan
asam menghasilkn endapan ungu dan pada lingkungan
bas amenghasilkan warna hijau yang lama kelamaan
menjadi coklat muda.

Anda mungkin juga menyukai