FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS PANCASILA
JAKARTA
2020
I. Judul Percobaan
Unsur-unsur Logam
Bahan :
B. Senyawa logam
1. Reaksi oksida logam dengan asam
- Dimasukkan 2 g ZnO dan 10 mL H2SO4 3 M sedikit demi
sedikit ke dalam tabung reaksi.
- Larutan dalam tabung reaksi dipanaskan/dididihkan sampai
timbul Kristal-kristal seng sulfat (ZnSO4)
- Diaduk semuanya sampai larut.
- Diulangi percobaan menggunakan 2 g CuO dan 10 mL
H2SO4 3 M.
- Diamati perubahan warna dan reaksi yang lebih cepat
bekerja. Dicatat dalam tabel pengamatan.
2. Reaksi basa dengan asam
- Dilarutkan 5 g KOH padat dalam 5 ml H2O di dalam
erlenmayer/ gelas beaker 50 ml.
- Diaduk larutan tersebut lalu dibagi menjadi 2 bagian yang
sama dalam tabung reaksi.
- Ditambahkan kira-kira 5 mL H2SO4 3 M, tambahkan
setetes fenolftalein (PP), lalu lanjutkan penambahan
H2SO4 tadi sedikit demi sedikit, sambil diaduk sampai
warna fenolftalein hilang.
- Diamati perubahan suhu, biarkan sampai timbul Kristal.
- Dicatat perubahan warna dan reaksi dalam tabel
pengamatan.
3. Reaksi metatesis
Pembentukan endapan :
- Dimasukkan ke dalam 2 tabung yang terpisah, 2 mL
Pb(NO3)2 0,1 M dan 2 mL KI 0,1 M, masing-masing
tambahkan 2 mL air, tuangkan salah satu larutan kepada
lainnya.
- Diaduk dengan cara menuangkan bolak-balik.
- Diamati pembentukan PbI2 saat larutan menjadi dingin.
- Dicatat perubahan warna dan endapannya dalam tabel
pengamatan.
Pembentukkan gas :
- Dimasukkan Na2CO3 padat dan HCl ke dalam tabung
reaksi.
- Diamati reaksi pembentukkan gas yang terjadi. Dicatat
warna dan reaksi dalam tabel pengamatan.
C. Senyawa koordinasi
1. Pembentukkan senyawa kompleks
Pembentukkan Cu(NH3)4SO4.5H2O
Pengamatan [CuCl4 ] 2-
Pengaruh Kelat
– ++ ++ Kurang reaktif
– – – Tidak reaktif
– – – Tidak reaktif
– – – Tidak reaktif
3. Reaksi logam dengan senyawa logam lain
CuSO4 + Fe FeSO4 + Cu
Tidak
CuSO4 + Cu bereaksi
Tidak
FeSO4 + Cu2+
bereaksi
Tidak
FeSO4 + Fe2+
bereaksi
B. Senyawa logam
1. Reaksi oksida logam dengan asam
Putih
ZnO Zn2+ + O2-
Tidak berwarna
KOH K+ + OH-
2KOH+ H2SO4
(tidak timbul Kristal)
K2SO4+2H2O
(timbul Kristal)
2KOH+ H2SO4
K2SO4+2H2O
3. Reaksi metatesis
a. Pembentukan Endapan
terbentuk
endapan
kuning
b. Pembentukan Gas
Na2CO3 + 2HCl
2NaCl + CO2 + H2O
Reaksi :
CuSO4 Cu2+ + SO42-
NH4OH NH4+ + OH-
CuSO4 + 2NH4OH(e) Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
(endapan biru muda)
CuSO4 + 2NH4OH(p) Cu(OH)2 + (NH4)2SO4
CuSO4 + 4NH4OH + H2O [Cu(NH3)4SO4] + 5H2O
CuSO4 + 2NH4OH + C2H5OH Cu(OH)2+(NH4)2SO4+C2H5OH
(terbentuk endapan biru keunguan)
Catatan : Larutan yang terdapat endapan adalah larutan yang tidak stabil
Pengamatan [CuCl4 ] 2-
Reaksi :
CuSO4 Cu2+ + SO42-
HCl H+ + Cl-
CuSO4 + 2HCl H2SO4 + CuCl2
CuSO4 + 2HCl + H2O CuCl2 + H2SO4 + H2O
(terjadi pengenceran)
CuSO4 + 2HCl + C2H5OH CuCl2 + H2SO4 + C2H5OH
2. Kelat
C2H8N2 C2H4(NH2)2
CuSO4 + C2H8N2
[Cu(en)2 SO4]2-
3. Kestabilan kompleks
a. Pengaruh ukuran [Cd(CN)4 ]2- dan [Cu(CN)4 ]2-
Reaksi :
1. Cu(NO3)2 Cu2+ + 2NO3-
2. Cu(NO3)2 + 2KCN Cu(CN)2 + 2KNO3
3. Cu(NO3)2 + 2KCN(berlebih) Cu(CN)2 + 2KNO3
4. Cu(NO3)2 + 2KCN + 2NaOH Cu(OH)2 + 2NaCN + 2KNO3 3,4,5
(ada endapan biru) Larut
5. Cu(NO3)2 + 2KCN + Na2S CuS + 2NaCN + 2KNO3
6. Cu(NO3)2 + NaOH CuOH + Na(NO3)2
7. Cu(NO3)2 + Na2S CuS + 2Na(NO3)2 (ada endapan hitam)
Catatan : Larutan yang terdapat endapan adalah larutan yang tidak stabil
Reaksi :
1. Cd(NO3)2 Cd2+ + 2NO3-
2. Cd(NO3)2 + 2KCN Cd(CN)2 + 2KNO3 (ada endapan putih)
3. Cd(NO3)2 + 2KCN(berlebih) Cd(CN)2 + 2KNO3
4. Cd(NO3)2 + 2KCN + 2NaOH Cd(OH)2 + 2NaCN + 2KNO3
5. Cd(NO3)2 + 2KCN + Na2S CdS + 2NaCN + 2KNO3 (endapan kuning)
6. Cu(NO3)2 + NaOH CuOH + Na(NO3)2 (ada endapan putih)
7. Cu(NO3)2 + Na2S CuS + 2Na(NO3)2 (ada endapan jingga)
Catatan : Larutan yang terdapat endapan adalah larutan yang tidak stabil
Reaksi :
1. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2
2. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 + 2KCN Cu(CN)2 + 2KNO3
3. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 + KCN(berlebih) Cu(CN)2 + 2NaCN + 2KNO3
4. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 + KCN + 2NaOH Cu(OH)2 + 2NaNO3
5. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 + Na2S CuS + 2NaNO3
6. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 + 2NaOH Cu(CN)2 + 2KNO3
7. Cu(NO3)2 + Cd(NO3)2 + Na2S CuS + 2NaNO3
Catatan : Larutan yang terdapat endapan adalah larutan yang tidak stabil
b. Pengaruh kelat
4. Kegunaan dalam analisa
Masking
Co(NO3)2
Co2+ + 2NO3-
Co(NO3)2 + 2NH4CNS
Co(CNS)2 + 2NH4NO3
Co(NO3)2 + 2NaF
CoF2 + 2NaNO3
Fe(NO3)3
Fe3+ + 3NO3-
Fe(NO3)3+ 3NH4CNS
Fe(CNS)3 + 3NH4NO3
Fe(NO3)3 + 3NaF
FeF3 + 3NaNO3
Co(NO3)3 + Fe(NO3)2
Reaksi :
2. Co(NO3)2 + Fe(NO3)3 + 3NH4CNS Fe(CNS)3 + 3NH4NO3
B. Senyawa Logam
1. Reaksi oksida logam dengan asam
Pada percobaan ini masing-masing serbuk ZnO dan serbuk
CuO dimasukkan ke dalam larutan 10 ml H2SO4 3 M. Setelah
serbuk logam dimasukkan, kedua tabung larutan dipanaskan sedikit
guna mempercepat reaksi. Didihkan sampai timbul Kristal-kristal
seng sulfat (ZnSO4).
3. Reaksi Metatesis
Reaksi metatesis disebut juga reaksi pertukaran ganda atau
reaksi dekomposisi ganda. Reaksi metatesis melibatkan pertukaran
ikatan antara dua spesi kimia yang tak saling bereaksi yang
menghasilkan pembentukkan produk dengan jenis ikatan yang
sama. Jika pereksi adalah larutan senyawa ionic, bagian yang
bertukar adalah kation dan anion dari senyawa.
Dalam percobaan pembentukan endapan antara garam dan
garam, dibuat dulu larutan Pb(NO3)2 dan larutan KI dalam tabung
yang berbeda. Lalu ditambahkan 2 ml air ke dalam masing-masing
tabung.
Data pengamatan :
Larutan Pb(NO3)2 , tidak berwarna
Larutan KI , tidak berwarna
C. Senyawa Koordinasi
1. Pembentukan senyawa kompleks
a. Pembentukan Cu(NH3)4SO4.5H2O
Pada percobaan ini, dibuat dulu larutan jenuh dari CuSO4.
Serbuk Cu(NH3)4SO4 sebanyak 0,5 g ditambahkan air.
Reaksi :
- Awal : CuSO4 Cu2+ + SO42-
- Setelah ditambahkan : CuSO4 + 2HCl H2SO4 + CuCl2
3. Kestabilan kompleks
a. Pengaruh [Cd(CN)4]2- dan [Cu(CN)4]2-
Pada percobaan ini larutan yang diuji adalah Cu(NO3)2 dan
Cd(NO3)2. Masing-masing larutan dibandingkan dengan larutan
KCN, KCN berlebih, NaOH, dan NaS. Pertama larutan Cu(NO3)2
dan Cd(NO3)2 dibandingkan dengan larutan-larutan di atas satu
persatu. Kemudian campuran larutan Cu(NO3)2 dan Cd(NO3)2
dibandingkan lagi dengan larutan pembanding di atas.
Data pengamatan :
Pada Cu(NO3)2
Reaksi awal : Cu(NO3)2 Cu2+ + 2NO3- (berwarna biru)
Setelah direaksikan dengan larutan lain :
- Cu(NO3)2 + 2KCN Cu(CN)2 + 2KNO3 (berwarna hijau)
- Cu(NO3)2 + 2KCN(berlebih) Cu(CN)2 + 2KNO3
(larut, tidak berwarna)
- Cu(NO3)2 + 2KCN + 2NaOH
Cu(OH)2 + 2NaCN + 2KNO3 (tidak berwarna)
- Cu(NO3)2 + 2KCN + Na2S CuS + 2NaCN + 2KNO3
(tidak berwarna)
- Cu(NO3)2 + NaOH CuOH + Na(NO3)2
(endapan berwarna biru)
- Cu(NO3)2 + Na2S CuS + 2Na(NO3)2
(endapan berwarna hitam)
Pada Cd(NO3)2
Reaksi awal : Cd(NO3)2 Cd2+ + 2NO3- (tidak berwarna)
Setelah direaksikan dengan larutan lain :
- Cd(NO3)2 + 2KCN Cd(CN)2 + 2KNO3
(ada endapan putih)
- Cd(NO3)2 + 2KCN(berlebih) Cd(CN)2 + 2KNO3
(larut, tidak berwarna)
- Cd(NO3)2 + 2KCN + 2NaOH
Cd(OH)2 + 2NaCN + 2KNO3 (tidak berwarna)
- Cd(NO3)2 + 2KCN + Na2S CdS + 2NaCN + 2KNO3
(endapan berwarna kuning)
- Cu(NO3)2 + NaOH CuOH + Na(NO3)2 (endapan putih)
- Cu(NO3)2 + Na2S CuS + 2Na(NO3)2 (endapan jingga)
b. Pengaruh Kelat
Pada percobaan ini, ligan senyawa kelat yang digunakan adalah
etilendiamin (en). Larutan yang diujicobakan adalah Ni(NO3)2
yang dibandingkan dengan larutan NH4OH berlebih, NaOH, Na2S,
dan Etilendiamin.
Data pengamatan :
larutan awal : Ni(NO3)2 = berwarna hijau muda
Setelah dicampurkan larutan lain :
- Ni(NO3)2 + NH4OH berlebih = berwarna biru keunguan
- Ni(NO3)2 + NaOH = berwarna Ungu
- Ni(NO3)2 + Na2S = endapan berwarna hitam
Setelah ditambahkan Etilendiamin :
- Etilendiamin = berwarna putih
- Ni(NO3)2 + etilendiamin = berwarna ungu
- Ni(NO3)2 + etilendiamin + NaOH = berwarna ungu
- Ni(NO3)2 + etilendiamin + Na2S = tidak berwarna
Larutan Fe(NO3)2
Reaksi awal : warna kuning
Fe(NO3)3 Fe3+ + 3NO3-
Reaksi setelahnya : warna merah darah
Fe(NO3)3+ 3NH4CNS Fe(CNS)3 + 3NH4NO3
Reaksi dengan NaF : tidak berwarna, termasking
Fe(NO3)3 + 3NaF FeF3 + 3NaNO3
Fe(NO3)2 + NaF + NH4CNS tidak berwarna
Deret volta