Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

KIMIA DASAR I

ACARA III

STOIKIOMETRI REAKSI PENGENDAPAN

DISUSUN OLEH :

ITP GENAP 2019

1. Ahmad Sohibul Kahfi (J1A019002)


2. Ainunnisa Azzahra (J1A019004)
3. Alsa Muharina (J1A019006)
4. Andhika Sukma Satria (J1A019008)
5. Anggi Susanti (J1A019010)
6. Annisa Suryani (J1A019012)
7. Astini (J1A019014)
8. Aura Mahadewi (J1A019016)
9. Ayuliz Rohmatika (J1A019018)
10. Baiq Alya Fakhira Riswanda (J1A019020)

PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN

UNIVERSITAS MATARAM

2019
ACARA III

STOIKIOMETRI REAKSI PENGENDAPAN

A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan Praktikum
Menghitung persentase endapan yang dihasilkan berdasarkan reaksi stoikiometri.
2. Waktu Praktikum
Rabu, 2 Oktober 2019
3. Tempat Praktikum
Lantai III, Laboratorium Kimia Dasar, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam, Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Ilmu kimia merupakan bagian ilmu pengetahuan alam yang mempelajari materi
yang meliputi susunan, sifat dan perubahan materi serta energi yang menyertai perubahan
materi.
Persamaan reaksi kimia dapat disetarakan dengan beberapa cara, di antaranya
penyetaraan reaksi kimia secara matematika. Di dalam suatu reaksi kimia yang setara,
hubungan dari setiap jumlah produk dan reaktan biasanya membentuk rasio berupa suatu
angka bulat. Pemahaman pada persamaan reaksi kimia sangat dibutuhkan untuk
memahami materi stoikiometri, karena stoikiometri merupakan materi dasar yang harus
dipahami dengan baik sebagai landasan untuk memahami materi kimia selanjutnya.
Stoikiometri dapat digunakan untuk menghitung jumlah dari produk yang dapat
dihasilkan dari sejumlah reaktan yang diberikan.
Istilah stiokiometri berasal dari kata-kata Yunani yaitu Stoicheion (partikel) dan
metron ( pengukuran ). Stoikiometri akhirnya mengacu kepada cara perhitungan dan
pengukuran zat serta campuran kima. Stoikiometri atau perhitungan kimia diperlukan
hampir dalam setiap percobaan kimia, misalnya dalam membuat suatu larutan dengan
konsentrasi tertentu. Jumlah partikel atau atom-atom yang terdapat dalam suatu larutan
relatif terhadap konsentrasi larutan tersebut. Semakin tinggi konsentrasi larutan, semakin
banyak pula atom-atom yang terdapat di dalamnya.
Reaksi kimia adalah suatu proses dimana zat-zat baru yaitu hasil reaksi, terbentuk
dari beberapa zat aslinya yang disebut pereaksi. Biasanya suatu reaksi kimia disertai oleh
kejadian-kejadian fisika seperti perubahan warna, pembentukan endapan,atau timbulnya
gas.
Stoikiometri reaksi adalah penentuan perbandingan massa unsur-unsur dalam
senyawa dalam pembentukan senyawanya. Pada perhitungan kimia secara stoikiometri,
biasanya diperlukan hukum-hukum dasar ilmu kimia. Hukum kimia adalah hukum alam
yang relevan dengan bidang kimia. Konsep paling fundamental dalam kimia adalah
hukum konservasi massa, yang menyatakan bahwa tidak terjadi perubahan kuantitas
materi sewaktu reaksi kimia biasa.

C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM


1. Alat-alat Praktikum
a. Batang pengaduk
b. Corong kaca 75 mm
c. Erlenmeyer 100 mL
d. Gelas arloji
e. Kertas saring
f. Oven
g. Pipet tetes
h. Rak tabung reaksi
i. Stopwatch
j. Tabung reaksi
k. Timbangan analitik
2. Bahan-bahan Praktikum
a. Aquades (H2O(l))
b. Larutan asam sulfat pekat (H2SO4(aq))
c. Larutan Pb-asetat (Pb(CH3COO)2(aq)) 1 M
D. PROSEDUR KERJA
1. Dimasukkan 5 mL larutan Pb-asetat dan 5 mL larutan asam sulfat (H2SO4) 1 M ke
dalam tabung reaksi.
2. Diamati perubahan yang terjadi.
3. Diambil kertas saring lalu ditimbang beratnya.
4. Dilipat kertas saring yang sudah ditimbang menjadi ½ dan dilipat ¼ .
5. Dimasukkan kertas saring yang sudah dilipat ke dalam corong kaca kemudian
dibasahi sedikit dengan aquades sehingga kertas saring dapat melekat pada dinding
corong.
6. Diletakkan corong yang berisi kertas saring ke atas erlenmeyer untuk menampung
filtrat.
7. Dituangkan larutan campuran di dalam tabung reaksi yang berisi Pb-asetat dan larutan
asam sulfat (H2SO4) 1 M ke dalam corong yang sudah berisi kertas saring.
8. Dibilas tabung reaksi dengan aquades dan dituang lagi ke dalam corong.
9. Dikeringkan kertas beserta endapan yang didapat dari hasil penyaringan di dalam
oven, setelah kering kertas dan endapan didinginkan lalu ditimbang.

E. HASIL PENGAMATAN
(Terlampir)
F. ANALISIS DATA
a. Secara teori
Diketahui : M. Pb-asetat = 0,1 M
M.H2SO4 = 1M
V. Pb-asetat = 5 mL = 0,005 L
V. H2SO4 = 5 mL = 0,005 L
Ditanya : Massa PbSO4 = …?
Penyelesaian :

Mol H2SO4 = M. H2SO4 x V. H2SO4


=1M x 0,005 L
= 0,005 mol

Mol Pb-asetat = M. Pb-asetat x V. Pb-asetat


= 0,1 M x 0,005 L
= 0,0005 mol
Persamaan reaksi :
Pb(CH3COO)2(aq)+ H2SO4(aq) PbSO4(s)+ 2CH3COOH)(aq)
Mula-mula : 0,0005 mol 0,005 mol - -
Bereaksi : 0,0005 mol 0,0005 mol 0,0005 mol 0,0005 mol
Setimbang : - 0,0045 mol 0,0005 mol 0,0005 mol

Massa PbSO4 = mol PbSO4 x Mr PbSO4


= 0,0005 mol x 304 gram/mol
= 0,152 gram

b. Secara Percobaan
Diketahui : Berat kertas saring = 1,07 gram
: Berat kertas saring + endapan = 1,41 gram
Ditanya : % endapan = ….?
Penyelesaian :
Berat endapan = (Berat kertas saring + endapan) – (Berat kertas saring)
= 1,41 gram - 1,07 gram
= 0,34 gram

% endapan = berat endapan 100 %


Mr. PbSO4

= 0,34 gram 100 %


304 gram/mol

= 0,11%
G. PEMBAHASAN
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif
dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Pada berbagai reaksi
kimia sering disertai terbentuknya endapan hasil reaksi yang dimana reaksi pengendapan
itu sendiri adalah suatu jenis reaksi yang dapat berlangsung dalam cairan, misalnya air.
Suatu reaksi dapat dikatakan reaksi pengendapan apabila reaksi tersebut menghasilkan
endapan. Dimana endapan yang terjadi biasanya dipisahkan dari hasil reaksi yang berupa
cairan melalui teknik dekantasi, centrifuge, dan penyaringan. Pada percobaan yang kami
lakukan untuk menghasilkan endapan, kami menggunakan teknik penyaringan dengan
kertas saring.
Tujuan dari praktikum acara III ini adalah untuk menghitung persentase endapan
yang dihasilkan berdasarkan reaksi stoikiometri. Untuk mencapai tujuan tersebut, kami
melakukan analisis data baik secara teori maupun berdasarkan data hasil percobaan yang
telah kami lakukan.
Pencampuran antara Pb-asetat dan H2SO4 1 M akan menghasilkan reaksi sebagai
berikut :
Pb(CH3COO)2(aq)+ H2SO4(aq) PbSO4(s)+ 2CH3COOH)(aq)
Reaksi tersebut merupakan reaksi pengendapan yang menghasilkan produk berupa PbSO4
(timbal sulfat) dan CH3COOH (asam asetat). Pada akhir reaksi terbentuk endapan PbSO4
pada gelas beker, dan CH3COOH yang menyebabkan campuran larutan tersebut berbau
menyengat. Sebelum proses penyaringan, larutan berwarna putih keruh dan setelah
disaring larutan berwarna bening. Hal ini disebabkan karena proses penyaringan
menghasilkan endapan PbSO4 yang tertahan di kertas saring, sementara larutannya akan
melewati kertas saring sehingga berwarna bening. Hasil dari percobaan sesuai dengan
teori, karena terbentuk endapan hasil penyaringan berupa padatan PbSO4 (tertahan di
kertas saring) yang berbau menyengat karena mengandung CH3COOH.
Percobaan yang telah kami lakukan berhasil. Hal tersebut terbukti dengan
terbentuknya reaksi pengendapan yang menghasilkan produk berupa PbSO4 dan
CH3COOH
H. KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa persentase
endapan yang dihasilkan berdasarkan reaksi stoikiometri adalah 0,11 %.
DAFTAR PUSTAKA

Parning, Horale, dan Tiopan, 2007, Kimia 1, Cetakan pertama, Yudhistira, Jakarta.

S. Elida Tety, 1996, Pengantar Kimia, Cetakan kelima, Gunadarma, Jakarta.

Zul Alfian, 2009, Kimia Dasar, Cetakan pertama, USU Press, Medan.

http://jurnal.abulyatama.ac.id/index.php/dedikasi/article/view/100
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai