Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA EKSPERIMEN

KONSTANTA PEGAS..................................

Disusun Oleh :

Nama : Lalu Muhammad Guguh Putraji

NIM : G1B017026

Tanggal Prak. : 4 April 2019

Asisten : BQ.Ulfa P. Elinda

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2019
HALAMAN PENGESAHAN

KONSTANTA PEGAS......................................

Mataram,12 Juni 2019

Dosen Pengampu

Dr.Suhayat Minardi,S.Si.,MT.

NIP.19690905 199703 1 001

LABORATORIUM FISIKA DASAR

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS MATARAM

2019
ABSTRAK

KONSTANTA PEGAS

Oleh :

Nama: Lalu Muhammad Guguh Putraji

NIM : G1B017026

Telah dilakukan percobaan konstanta pegas yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana
cara menentukan besar tetapan pegas dan untuk mengetahui tentang elastisitas yang terdapat
pada pegas .Percobaan ini dilakukan dua kali percobaan dengan 5 kali pengulangan pada
pegas yang diberikan beban yang berbeda beda,pada percobaan pertama mengukur panjang
pegas dan pada percobaan ke dua mengukur waktu yang dibutuhkan suatu pegas untuk
melakukan getaran selaras dimana prinsip yang digunakan pada percobaan ini yaitu prinsip
yang terdapat pada hukum Hooke dan hukum newton I,II. Yang mana pada hukum Hooke
tersebut dijelaskan “jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas tidak melampaui batas
elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus dengan atau sebanding
dengan gaya tariknya”juga pada hukum II newton tentang resultan gaya yang bekerja pada
benda yang bermassa konstan adalah setara dengan hasil kali massa benda dengan
percepatannya.Kemudian nilai konstanta pegas yang diperoleh dari dua percobaan ini adalah
13.70453 N/m dan 1.466553N/m.

KATA KUNCI : KONSTANTA PEGAS,HUKUM HOOKE,HUKU NEWTON I DAN


HUKUM NEWTON II.
DAFTAR ISI

Hal

Sampul Laporan .........................................................................................................................i

Lembar Pengetahuan ..................................................................................................................ii

Daftar isi .................................................................................................................................. iii

Daftar Gambar ......................................................................................................................... v

Bab I PENDAHULUAN ............................................................................................................1

A.Latar Belakang ................................................................................................................ 1

B.Tujuan ............................................................................................................................. 1

Bab II DASAR TEORI ..............................................................................................................2

Bab III METODOLOGI PRAKTIKUM ....................................................................................5

A.Waktu dan Tempat Praktikum ........................................................................................ 5

B.Alat dan Bahan Praktikum .............................................................................................. 5

C.Cara Praktikum ............................................................................................................... 5

1.Variabel yang diukur .................................................................................................. 5

2.Cara Pengambilan Data .............................................................................................. 6

3.Cara Analisis Data ...................................................................................................... 6

Bab IV HASIL DAN PEMBAHSAN ........................................................................................7

A.Hasil Pengamatan ........................................................................................................... 7

B.Pembahasan .................................................................................................................... 10

Bab V KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................... 11

A.Kesimpulan ..................................................................................................................... 11
B.Saran ............................................................................................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 ....................................................................................................................................5

Gambar 2 ....................................................................................................................................5

Gambar 3 ................................................................................................................................. 13

Gambar 4 ................................................................................................................................. 13

Gambar 5 ................................................................................................................................. 13

Gambar 6 ................................................................................................................................. 14
BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Fisika merupakan bidang ilmu yang tidak hanya mengkaji teori yang ada dalam
Kehidupan sehari hari maupun mengkaji hal hal yang bersifat abstrak sehingga dalam bidang
ilmu ini juga terdapat implementasi dari teori teori yang ada dalam bentuk kegiatan meneliti
maupun praktikum yang dilakukan oleh akademisi dalam bidang fisika,kemudian terdapat
hukum fisika yang diimplementasikan dalam kehidupan sehari sehari seperti hukum Hooke
yang di impelementasikan dalam bentuk penggunaan pegas.Pegas merupakan benda elastis
yang digunakan untuk menyimpan energi mekanis, pegas terbuat dari besi maupun baja yang
mana berfungsi untuk melunakkan tumbukan dengan memanfaatkan sifat elastisitas
bahannya,menyerap dan menyimpan energi dalam waktu yang singkat.Elastisitas yang
terdapat pada pegas juga terbatas,dalam hukum Hooke menjelaskan tentang elastisitas sebuah
benda termasuk pegas yang berbunyi “jika gaya tarik yang diberikan pada sebuah pegas
tidak melampaui batas elastis bahan maka pertambahan panjang pegas berbanding lurus
dengan atau sebanding dengan gaya tariknya”berdasarkan hukum tersebut jika sebuah benda
elastis tertarik melampaui batas elastisitas nya maka akan menyebabkan fungsi benda elastis
tersebut tidak optimal lagi termasuk pegas, oleh karena itu fenomena benda elastis yang
kehilangan fungsinya pada kehidupan sehari hari sering kita temukan.

Pegas memiliki nilai konstanta yang berbeda beda,hal ini dipengaruhi oleh gaya yang
diberikan dan peertambahan panjang yang terjadi pada pegas.Hal ini sangat penting bagi
seorang akademisi dalam bidang ilmu Fisika untuk mengetahui nilai tetapan dari suatu pegas
yang menggambarkan kekakuan dari suatu pegas,oleh karena itu praktikum konstanta pegas
dilakukan agar kita dapat mengetahui cara menggunakan pegas dengan tepat serta mengetahui
konstanta masing masing pegas tersebut.

B.Tujuan

Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana cara menentukan besar tetapan
pegas dan menentukan tetapan pegas dan bearapa besar konstanta pegas yang digunakan.
BAB II

TEORI DASAR

2.1.Hukum Hooke Untuk Pegas

Hubungan linier antara gaya dengan pertambahan panjang menurut Hooke tidak hanya
berlaku pada benda padat saja melainkan juga berlaku pada pegas.Hubungan ini dapat
dituliskan sebagai berikut :

F = k.x

Disini F adalah gaya yang menyebabkan pegas bertambah panjang sebesar x. Konstanta
perbandingan k disebut tetapan pegas.(Abdullah,2010).

Jika pada awalnya pegas berada pada posisi normal (tidak teregang) memiliki panjang
pegas x sama dengan nol karena dianggap sebagai titik acuan,kemudian pegas direntangkan
oleh tangan seseorang memberikan gaya Fp ke kanan(arah positif),maka pegas akan menarik
ke belakang dengan gaya Fs, jika tangan seseorang menekan pegas(X < 0) maka pegas akan
mendorong kembali dengan gaya Fs > 0 karena X<0.(Riani,2008).

Hukum Hooke menyatakan bahwa bagi seseorang yang memegang pegas meregang
atau tertekan sejauh x dari panjang normalnya ( tidak teregang ) dibutuhkan gaya Fp sebesar :

Fp = k.x

dimana konstanta perbandingan k disebut konstanta pegas (ukuran kekakuan pegas) yang
nilainya pada umumnya berbeda untuk pegas yang berbeda pula.Pegas itu sendiri memberikan
gaya dengan arah yang berlawanan dengan gaya luar,sebesar :

Fs = -k.x

gaya Fs disebut sebagai gaya pemulih karena pegas memberikan gayanya pada arah yang
berlawanan dengan perpindahan(sehingga bertanda minus) dan bekerja untuk mengembalikan
dirinya ke panjang normal.(Riani,2008).

Besar gaya pemulih Fr sama dengan besar gaya yang diberikan,yaitu F akan tetapi arahnya
berlawanan.

Berdasarkan hukum Hooke,besar gaya pemulih pada pegas yang ditarik sepanjang ΔL adalah
Fs = -k. ΔL

Dengan k adalah konstanta yang berhubungan dengan sifat kekakuan pegas.Tanda negatif
pada persamaan menunjukkan bahwa gaya pemulih berlawanan dengan simpangan
pegas.(Yohanes,2010).

2.2.Hukum I Newton

Dalam Hukum Newton I yang menyatakan bahwa “Sebuah benda akan tetap diam atau
tetap bergerak lurus beraturan jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada benda itu.jadi
jika jumlah gaya gaya yang bekerja pada benda adalah nol maka, maka ada dua
kemungkinan keadaan benda yaitu benda dalam keadaan diam atau benda sedang bergerak
dengan kecepatan benda konstan”.Bagian pertama dari pernyataan hukum I Newton tersebut
memberikan deskripsi bahwa sebuah benda akan tetap diam apabila benda tersebut tidak
diberikan gaya,tentunya gaya gaya konservatif seperti gaya berat dan gaya normal selalu ada
dan sama besar serta berlawanan sehingga saling meniadakan kemudian keaddan ini disebut
dengan keseimbangan.(Riani,2008).

Jika resultan dari gaya gaya yang bekerja pada sebuah benda sama dengan nol (ΣF =
0),maka percepatan benda juga sama dengan nol (a=0) dan benda tersebut,jikadalam keadaan
diam akan tetap diam dan jika dalam keadaan bergerak lurus beraturan maka akan tetap lurus
beraturan.Jadi benda akan selalu berusaha mempertahankan keadaan awal jika benda tidak
dikenai gaya atau resultan gaya,Hukum ini juga disebut sebagai hukum kelembaman atau
inersia dimana persamaan hukum ini ditulis kan sebagai berikut:

ΣF = 0

dimana ΣF adalah resultan gaya yang bekerja pada benda.karena benda bergerak
translasi,maka pada sistem koordinat cartecius dapat dituliskan sebagai berikut :

Σ𝐹𝑥 = 0

Σ𝐹𝑦 = 0 (Riani,2008)

2.3.Hukum II Newton

Bila ada resultan gaya yang timbul pada sebuah benda,dapat dipastikan bahwa benda
tersebut akan bergerak dengan suatu percepatan tertentu.Bila benda semula dalam keadaan
diam akan bergerak dipercepat dengan percepatan tertentu,sedangkan bila benda semula
bergerak dengan kecepatan tetap akan berubah menjadi gerak dipercepat atau
diperlambat.Resultan gaya yang berekrja pada benda yang bermasa konstan adalah setara
dengan hasil kali massa benda dengan percepatannya.Pernyataan inilah yang dikenal sebagai
hukum Newton II,secara matematis hukum tersebut dapat dirumuskan sebagai berikut :

ΣF = m.a

𝑚
Dimana m adalah massa benda dalam satuan kg,a adalah percepatan benda dalam satuan ,
𝑠2

dan ΣF adalah resultan gaya yang bekerja pada benda. ΣF adalah resultan gaya yang
menjumlahkan beberapa gaya pada benda(Riani,2008).

2.4.Konstanta Pegas

Pegas akan selalu memiliki sifat keelastisan.Sifat elastis merupakan kemampuan suatu
benda untuk kembali ke kedudukan semula setelah diberi gaya luar.Apabila suatu pegas
ditinjau,dimana panjang pegas dalam keadaan seimbang lo.Salah satu ujung pegas
dihubungkan pada suatu neraca pegas dan ujung yang lain ditarik sedemikian rupa sehingga
pegas tersebut akan bertambah panjang.Besar atau kecilnya pertambahan panjang pegas
bergantung pada besar kecilnya gaya yang digunakan untuk menarik pegas(Riani,2008).

Tentu saja nilai tetapan pegas dari setiap pegas berbeda beda yang disebabkan oleh
berbagai faktor,yang pertama adalah luas permukaan pegas dimana semakin besar luas
permukaan pegas maka akan semakin besar pula nilai tetapannya,begitu juga
sebaliknya.Kemudian yang kedua adalah suhu yang mana jika semakin tinggi suhu yang
diterima oleh suatu pegas maka akan semakin kecil nilai tetapannya,begitu juga
sebaliknya.Ketika suhu tinggi,partikel partikel penyusun pegas mendapat energi dari luar
sehingga memberikan energi kepada partikel penyusun pegass untuk bergerak sehingga
ikatan antara partikel merenggang.Lalu yang ketiga adaalah diameter pegas dimana semakin
besar diameter yang dimiliki oleh suatu pegas maka akan semakin kecil nilai
tetapannya,begitu juga sebaliknya.Dan yang terakhir adalah jumlah lilitan pegas dimana
semakin banyak jumlah lilitan yang dimiliki suatu pegas maka akan semakin besar nilai
tetapannya,begitu pula sebaliknya.Hal hal tersebutlah yang menyebabkan nilai tetapan setiap
pegas tidak sama,tergantung pada kondisi yang dialami oleh setiap masing masing
pegas.(Benjamin,2006).
BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

A.Waktu dan Tempat

Kamis,4 April 2019.Laboratorium Fisika Dasar,Lantai III,Fakultas Matematika dan


Ilmu Pengetahuan Alam,Universitas Mataram.

B.Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan adalah alat-alat yang ada di laboratorium Fisika Dasar berupa
neraca ohaius,mistar,beban 50 gram dan 25 gram,klem,statif,stopwatch dan pegas . mistar
digunakan untuk mengukur panjang pegas lalu kleam dan statif tempat mengaitkan pegas
kemudian stopwtch untuk mengukur waktu getaran selaras serta neraca ohaius digunakan
untuk menimbang penggantung beban.

Nama dan Gambar Alat Fungsi

Neraca ohaius Mengukur massa pemberat

Mistar Mengukur panjang pegas

C.Cara Kerja

1.Variabel yang diukur

Variabel yang diukur yatiu tetapan pegas yang mana dilakukan dua kali percobaan
dengan percobaan pertama mengukur panjang pegas yang diberikan beban yang berbeda
dan waktu getaran selaras.

2.Cara Pengambilan Data


Pengambilan data dilakukan dengan cara 5 kali pengulangan dalam satu percobaan yang
mana pada setiap pengulangan pegas diberikan beban tambahan sebesar 50 gram dan 25
gram.

3.Cara Analisis Data

Cara analisis data dengan menggunakan persamaan yang sudah ditetapkan seperti
berikut:

a. F = 𝐾. ∆X

𝐹
b. K = ∆X1

∑K
c. n

∑(k−k)²
d. √ n−1

𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
e. T1 = n

m1
f. T1 =2𝜋√ k

g. 𝐾 = 𝐾𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 ± ∆𝐾
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Data Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan
a. Menentukan konstanta dengan Hukum Hooke

Tabel 4.1 hasil pengamatan dengan hukum hooke

Xt
no massa(kg) Xt(m) rata2 ΔX
1 2 3 4 5 X-Xtrata2
1 0.0495 0.189 0.19 0.189 0.19 0.19 0.1896 -0.0204
2 0.0745 0.225 0.226 0.226 0.225 0.225 0.2254 0.0154
3 0.0995 0.263 0.263 0.26 0.26 0.26 0.2612 0.0512
4 0.1245 0.29 0.298 0.296 0.296 0.299 0.2958 0.0858
5 0.1495 0.336 0.336 0.336 0.336 0.336 0.3360 0.1260

b.Menentukan Konstanta dengan gerakan selaras

Tabel 4.2 hasil pengamatan dengan getaran selaras

NO massa(kg) t(s)
1 2 3 4 5
1 0.0495 6.8 5.6 5.7 5.8 5.7
2 0.0745 6.9 6.8 7 7 7.1
3 0.0995 8.2 8.3 8.5 8.3 8.3
4 0.1245 9 8.9 9.1 9.1 9
5 0.1495 9.9 10 9.9 9.9 9.9

1. Analisis Data
a. Menghitung konstanta pegas dengan hukum hooke
Diketahui : m1 = 0.0495 Kg
g = 9.8 m/s

Xawal= 0.21 m
∆X1=Xt-X1
=0.1896m -0.21m

= -0.0204m

Ditanya : K….?

Penyelesaian :

F = 𝐾. ∆X1

𝐹
K = ∆X1

𝑚1.𝑔
= ∆X1

(0.0495)(9.8)
=
−0.0204

= -23.779

Tabel 4.3 konstanta dengan menggunakan hukum hooke

no Massa(kg) ∆X(m) K(N/m) K-Krata2 (K-Krata2)²


1 0.0495 -0.0204 -23.7794 -37.4839 1405.046
2 0.0745 0.0154 47.40909 33.70456 1135.997
3 0.0995 0.0512 19.04492 5.34039 28.51977
4 0.1245 0.0858 14.22028 0.515748 0.265996
5 0.1495 0.126 11.62778 -2.07675 4.312907
68.52266 17599.28

∑K
Krata-rata = n

68.52266
= 5

= 13.70453 N/m
∑(k−k)²
Standar Deviasi = √ n−1

17599.28
=√ 4

=514.8284 N/m

Jadi nilai K adalah ( 13.7045± 514.8284) N/m

b. Menghitung konstanta pegas dengan getaran selaras


 Mencari periode getaran
𝑡𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎
T1 = n
5.92
= 5

=1.184 s
 Menghitung nilai K
m1
T1 =2𝜋√ k

4𝜋.𝑚1
K=
T12

4(3.14)(0.0495)
= 1.184

=1.392583

Tabel 4.4 menentukan konstanta pegas dengan getaran selaras

NO massa(kg) trata2 T T^2 K K-Krata2


(K-Krata2)²
1 0.0495 5.92 1.184 1.401856 1.392583 -0.07397 0.005472
2 0.0745 6.96 1.392 1.937664 1.516342 0.049789 0.002479
3 0.0995 8.32 1.664 2.768896 1.417215 -0.04934 0.002434
4 0.1245 9.02 1.804 3.254416 1.508744 0.042191 0.00178
5 0.1495 9.92 1.984 3.936256 1.49788 0.031328 0.000981
∑ 1.466553 0.002629
∑K
Krata-rata = n
7.332764
= 5

=1.466553N/m

∑(k−k)²
Standar Deviasi = √ n−1

34.41506
=√ 4

=0.002629N/m
Jadi nilai K adalah (1.466553±0.002629) N/m

B.Pembahasan
Percobaan tetapan pegas dilakukan untuk menentukan besar tetapan pegas.Pada
percobaan ini dilakukan 2 kali percobaan dengan 5 kali pengulangan pada setiap percobaann
dimana pada percobaan pertama mencari panjang pegas,setiap pengulangan ditambahkan 1
beban dan untuk percobaan kedua mencari waktu yang dibutuhkan pegas dalam melakukan
getaran selaras.

Pada percobaan pertama dimana percobaan ini mengukur panjang pegas setelah
diberikan beban sehingga dapat diketahui elastisitas pegas tersebut serta untuk mengetahui
konstanta pegas tersebut,diperoleh 𝑥0 pada pegas sepanjang 12,3 cm kemudian pada tabel 4.1
dapat dilihat 𝑥𝑡 yang diperoleh melalui penambahan beban pada pegas.Lalu dari hasil
pengamatan yang ada pada tabel 4.1 diperoleh nilai 𝑥𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 sebesar 0.1896, 0.2254,
0.2612, 0.2958 dan 0.3360.Pada percobaan ini juga menggunakan hukum Hooke untuk
mencari kontanta pegas yang diberikan beban yang berbeda beda kemudian diperoleh nilai
msaing konstanta pegas yang terdapat pada tabel 4.3 yang mana diperoleh 𝐾𝑟𝑎𝑡𝑎−𝑟𝑎𝑡𝑎 sebesar
13.70453 N/m dan diperoleh satndar deviasi sebesar 514.8284 N/m,lalu nilai K adalah (
13.7045± 514.8284) N/m.

Lalu pada percobaan kedua dimana percobaan ini untuk mengukur waktu yang
dibutuhkan pegas untuk melakukan getaran selaras dimana pada percobaan ini dilakukan
masing masing 5 kali pengulangan pada setiap beban yang diberikan,hasil pengamatan pada
percobaan ke 2 ini dapat dilihat pada tabel 4.2.Pada Tabel 4.4 terdapat konstanta yang
4𝜋.𝑚1
diperoleh melalui persamaan K= serta periode untuk mencari konstanta pegas tersebut
T12

lalu diperoleh ΣK sebesar 1.466553 N/m dan standar deviasi sebesar 514.8284 N/m yang
mana nilai Konstanta pegas yang didapatkan ialah (1.466553±0.002629) N/m.
Nilai Konstanta pegas dipengaruhi oleh beebrapa faktor yang mengakibatkan nilai K
pada pegas dengan beban yang berbeda tidak sesuai atau berbeda,fenomena seperti ini dapat
disebabkan oleh kealahan acak atau kesalahan yang tidak diketahui penyebabnya seperti Suhu
lingkungan,rapat massa,luas penampang pegas,diameter pegas,lilitan pegas dan juga
dikarenakan alat yang sering digunakan sehingga tidak akurat lagi atau dikarenakan
kesalahan yang dilakukan oleh praktikan seperti pada saat melakukan percobaan selaras
aeperti terjadi gerakan osilasi pada percobaan ke 2 serta faktor gaya gesek udara yang
membuat pegas mengalami perlambatan sehingga data yang diperoleh kurang valid.Hal ini
terlihat dari waktu pada penggunaan beban pertama sampai kedua yang tidak sama atau dapat
dilihat pada tabel 4.2.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A.Kesimpulan

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa bila suatu pegas diberikan
beban yang lebih berat akan mempengaruhi sifat elastisitas nya dan waktu untuk melakukan
getaran selaras lebih lambat serta konstanta pegas yang diperoleh dari percobaan pertama dan
kedua adalah ( 13.7045± 514.8284) N/m dan (1.466553±0.002629) N/m.

B.Saran

Agar Praktikan lebih teliti lagi dalam melakukan percobaan.


DAFTAR PUSTAKA

Crowell,Benjamin.2006.Conceptual Physics.Creative Commons:New York.

Lubis,Riani.2008.Diktat Fisika Dasar I.Unikom:Yogyakarta.

Mikrajuddin,Abdullah.2010.Diktat Kuliah Fisika I.ITB:Bandung.


LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai