BIOLOGI
LAPORAN RESMI
MELIHAT SEL DAN KOMPONENNYA
1.2 Tujuan
1. Untuk mengetahui bentuk sel-sel pada mahluk hidup
2. Untuk mengetahui komponen-komponen sel pada mahluk hidup
1.3 Manfaat
1. Mengetahui bentuk sel-sel mahluk hidup dan komponen-komponennya
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikroskop
Mikroskop berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata micros yang berarti
kecil dan scopein yang berarti melihat. Jadi, secara definisi mikroskop adalah alat untuk
melihat obyek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Mikroskop juga bisa
didefenisikan sebagai alat yang bisa digunakan untuk melihat benda-benda yang
ukurannya sangat kecil yang tak bisa diamati oleh mata telanjang (Anneahira, 2013).
Mikroskop ada banyak jenisnya, tetapi pada umumnya mikroskop terdiri dari
mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Miksroskop cahaya sendiri sangat
membutuhkan bantuan cahaya dalam penggunaannya, baik cahaya matahari maupun
cahaya lampu. Mikroskop cahaya dibagi menjadi dua, yaitu mikroskop okuler dan
mikroskop binokuler. Mikroskop monokuler hanya memiliki satu lensa okuler, sedangkan
mikroskop binokuler memiliki dua lensa okuler yang dapat digunakan oleh kedua mata
secara bersamaan. Adapun mikroskop elektron adalah jenis mikroskop yang bekerja
dengan energi dari elektron untuk memperbesar bayangan benda dengan perbesaran
sangat baik.
Gambar Mikroskop
B. Kecambah
Kecambah kedelai mengandung vitamin E yang tidak ditemukan pada kacang tanah
dan kedelai. Bahkan nilai gizi kecambah kacang hijau lebih baik daripada nilai gizi biji
kedelai. Hal ini disebabkan kecambah telah mengalami proses perombakan
makromolekul menjadi mikromolekul. Selain itu dengah proses perkecambahan terjadi
pembentukan senyawa tokoferol (vitamin E) (Purwono dan Hartono, 2015). Kandungan
zat gizi pada biji sebelum dikecambahkan, berada dalam bentuk tidak aktif (terikat).
Setelah perkecambahan, bentuk tersebut diaktifkan sehingga meningkatkan daya cerna
bagi manusia. Peningkatan zat-zat gizi pada kecambah mulai tampak sekitar 24-48 jam
saat perkecambahan (Astawan, 2018). Sedangkan peningkatan vitamin E (atokoferol)
terjadi setelah proses perkecambahan selama 48 jam (Anggrahini, 2019). Selain itu,
pada saat perkecambahan terjadi hidrolisis karbohidrat, protein dan lemak menjadi
senyawa-senyawa yang lebih sederhana sehingga mudah dicerna. Selama
perkecambahan, terjadi peningkatan jumlah protein, sedangkan kadar lemaknya
mengalami penurunan. Peningkatan pada vitamin B1 (thiamin), B2 (riboflavin), B3
(niasin), piridoksin, dan biotin, juga terjadi selama proses perkecambahan (Astawan,
2015).
Berdasarkan pengamatan pada daun Hydrilla verticillata terlihat beberapa organel sel
tumbuhan. Diantaranya adalah dinding sel dengan ruang antar sel yang terlihat jelas,
selain itu juga terdapat plastid yang berupa kloroplas dan nucleus serta sitoplasma. Sel
pada daun pada Hydrilla verticillata merupakan sel tumbuhan yang hidup selain karena
mempunyai bagian-bagian sel di atas, juga didukung oleh adanya gerakan aliran
sitoplasma yang searah dengan jarum jam. Pergerakan ini menandakan adanya sifat-
sifat hidup. Pengaruh daya hidup dari plasma ini disebut visvitalis. Gerakan kloroplast
secara rotasi merupakan gerakan yang berarah melingkar secara tetap. Pada sel
Hydrilla yang kami amati ditemukan adanya gerakan sitoplasma dikarenakan sel dari
Hydrilla terebut hidup. Gerakan ini terjadi dalam sel-sel yang bervakuola besar dan
terlihat jika Hydrilla verticillata di rendam dalam air sehingga sel yang diamati sel hidup.
B. Kentang
Anatomi mengenai struktur tumbuhan melibatkan satuan fungsi organik terkecil
dalam tumbuhan itu sendiri yaitu sel. Sel tumbuhan dibatasi oleh dinding sel yang
didalamnya terdapat tempat berlangsungnya reaksi kimia yang diperlukan untuk
kehidupan sel. Pengamatan tentang sel hanya dapat terlihat menggunakan mikroskop.
Dalam hal ini, mempelajari ukuran dan bentuk sel merupakan hal penting, namun tanpa
memahami isi dari sel (unit sel) serta hubungannya dengan sel-sel lain yang melapisinya
tidak akan didapat pengetahuan yang mendalam tentang sel itu sendiri (Hidayat, 2015).
Pada preparat umbi kentang yang kami amati, ditemukan butir pati yang bersifat
tunggal denggan beberapa lapis lamela yang membentuk satu hilum dipinggiran selnya.
Hal ini sesuai dengan (Hidayat, 1995) yang menyatakan bahwa pada beberapa tempat,
kloroplas dapat membentuk butir pati yang besar sebagai cadangan makanan.
Cadangan makanan ini paling banyak ditemukan pada leukoplast umbi akar, umbi
batang, rizoma dan biji. Amilum dapat diamati dengan mudah karena memiliki warna
biru kehitaman bila diberi pewarna iodium. Butir yang besar menunjukan lapisan yng
mengelilingi sebuah titik ditengah yaitu hilum. Hilum ini bisa berada ditengah butir pati
atau agak ke tepi. Retakan yng sering terlihat memiliki arah radial dari hilum terjadi akibat
dehidrasi butir pati yang dianggap sebagai stratifikasi kadar air yang ada pada butir pati
tersebut. Posisi, bentuk dan ukuran butir pati ditentukan oleh jenis tumbuhan yang
bersangkutan.
C. Bawang merah
Sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti mempunyai bentuk yang rapi
kotak kotak, meskipun tidak kotak sempurna. Ini dikarenakan bawang merah adalah
tumbuhan. Mengapa demikian karena sel tumbuhan meiliki dinding sel di luar
membrannya. Sehingga terlihat rapi saat kita melihat melalui mikroskop. Sekarang kalau
kita melihat warna dari sel epidermis bawang merah yang sudah kami teliti. Sel
tersebut berwarna keungu-unguan karena mengandung kloroplas meski tak
selalu mengandung klorofil.
Bawang merah (Allium cepa) memiliki umbi yang dikenal dengan nama umbi lapis
(bulb). Umbi ini merupakan pelepah daun yang berdaging saling bertumpukan. Setiap
lapisan umbi memiliki dua sisi yaitu sisi dalam dan sisi luar. Sisi luar memiliki warna lebih
terang dengan struktur yang lebih kasar dibandingkan sisi luar. Untuk mengamati sel
bawang dapat dilakukan dengan membuat sayatan membujur sisi bagian dalam. Sisi
bagian dalam lebih mudah di sayat dibandingkan sisi bagian luar. Kemudaian sayatan
diletakkan di atas objek gelas dan ditutup dengan cover gelas. Amatilah struktur sel yang
terdapat pada sel bawang. Gambar hasil pengamatan kamu dan jelaskan bagian-
bagiannya (Marina Silalahi dan Fajar Adinugraha, 2019).
Bentuk sel epidermis bawang merah seperti balok yang disusun miring. Sel epidermis
bawang merah termasuk sel hidup, karena sel bawang merah mempunyai inti sel,
memliki cairan di dalamnya dan ada aktivitas yang terjadi di dalamnya seperti pertukaran
zat dalam sel. cairan yang ada di dalam sel epidermis bawang merah
disebut nukleoplasma. Fungsi cairan nukleoplasma adalah untuk melindungi vakuola.
Bawang merah memiliki struktur yang jauh lengkap dari pada sel mati, yaitu memiliki, inti
sel,dinding sel,kloroplas,membran sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah
berwarna merah mudah, hal ini di sebabkan karena bawang merah mengandung plastid
yang menghasilkan kloroplas. Adapun epitel pada bawang merah mempunyai tiga
bagian yaitu membran plasma, inti sel, dan sitoplasma. Sel pada bawang merah dan
epitel mempunyai peran yang cukup penting bagi kelangsungan hidup.
D. Beras
Jaringan penyimpan cadangan makanan Pada biji ada beberapa struktur yang dapat
berfungsi sebagai jaringan penyimpan cadangan makanan, yaitu :Kotoledon, misalnya
pada kacang-kacangan, semangka dan labu. Endosperm,misal pada jagung, gandum,
dan golonganserelia lainnya. Pada kelapa bagiandalamnya yang berwarna putih dan
dapatdimakan merupakan endospermnya. Perisperm, misal pada famili
Chenopodiaceae dan Caryophyllaceae, Gametophytic betina yang haploid
misal pada kelas Gymnospermae yaitu pinus. Cadangan makanan yang tersimpan
dalam biji umumnya terdiri dari karbohidrat, lemak, protein dan mineral. Komposisi
dan presentasenya berbeda-beda tergantung pada jenis biji, misal biji bunga matahari
kaya akan lemak, biji kacang-kacangan kaya akan protein, biji padi mengandung banyak
karbohidrat.
Pelindung biji dapat terdiri darikulit biji, sisa-sisa nucleus dan endosperm dan kadang-
kadang bagian buah. Tetapi umumnya kulit biji (testa) berasal dari integument ovule
yang mengalami modifikasi selama proses pembentukan biji berlangsung.
Biasanya kulit luar biji keras dan kuat berwarna kecokelatan sedangkan bagian
dalamnya tipis dan berselaput. Kulit biji berfungsi untuk melindungi biji dari kekeringan,
kerusakan mekanis atau serangan cendawan, bakteri dan insekta. Dalam
hal penggunaan cadangan makanan terdapat beberapa perbedaan diantara sub kelas
monokotiledon dan dikotiledon dimana pada :Sub kelas monokotiledon : cadangan
makanandalam endosperm baru akan dicerna setelah bijimasak dan dikecambahakan
serta telah menyerap air. Contoh jagung, padi, gandum.Sub kelas dikotiledon : cadangan
makanan yang terdapat dalam kotileodon atau perisperm sudah mulai dicerna dan
diserap oleh embrio sebelum biji masak. Contoh kacang-kacangan, bunga matahari dan
labu (Sutopo, 2012).
Gambar 1.7 Sutopo (2012) Gambar hasil pengamatan
Pada pengamatan pertama yaitu pada preparat otot polos (non sriatedteased
muscle) terlihat adanya inti sel (nukleus) yang berfungsi untuk mengatur kerja dari sel
otot polos dan serabut otot yang berfungsi untuk menghubungkan sel otot jantung yang
satu dengan yang lain dan membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel.Untuk
mengamati struktur histology Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril)
yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak
bergaris-garis. Sel otot polos berbentuk gelendong dan memilki ujung yang agak lancip.
terdapat satu inti yang berbentuk lonjong. Pada pengamatan ini terlihat sarkolema yang
merupakan membran yang melapisi selnya disebut, pada bagian dalamnya terdap
cairanyang disebut sarkoplasma. dinamakan otot polos karena miofibrilnya homogeny,
hal inilah yang sangat membedakannya dengan otot lurik dan jantung. Otot polos dapat
kita temukan pada berbagai organ dalam manusia,seperti, saluran pencernaan, saluran
pernapasan, dan saluran lainnya.
B. Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris sangat panjang
(sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis melintang dengan
diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Intibanyak tersebut disebabkan oleh
persatuan mioblas embrionik berinti tunggal.Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di
bagain perifer sel, yaitu di bawah membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam
membedakan otot rangka dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah.
Kontraksinya cepat, kuat dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang
disadari.(Yunaiidi, 2013)
2.4 Mikroorganisme
A. Kapang (Rhizopus oryzae)
Jamur adalah organisme yang sel-selnya berinti sejati atau eukariotik, berbentuk
benang, bercabang-cabang, tidak berklorofil, dinding selnya mengandung kitin atau
selulosa atau keduanya, heterotrof, absortif dan sebagian besar tubuhnya terdiri dari
bagian vegetatif berupa hifa dan generatif yaitu spora. Jamur merupakan kelompok
organisme eukariotik yang membentuk dunia jamur atau regnum fungi. Jamur pada
umumnya multiseluler (bersel banyak). Ciri-ciri jamur berbeda dengan organisme
lainnya dalam hal caramakan, struktur tubuh, pertumbuhan, dan reproduksinya.Tubuh
jamur tersusun dari komponen dasar yang disebut hifa.
Gambar 2.2 Pelczar(2018) Gambar hasil pengamatan
Hifa membentuk jaringan yang disebut miselium. Miselium menyusun jalinan- jalinan
semu menjadi tubuh buah. Hifa adalah struktur yang menyerupai
benang yang tersusun dari dinding berbentuk pipa (Pelczar and Reid, 2018). Dinding
ini menyelubungi membran plasma dan sitoplasma hifa. Sitoplasmanya
mengandung organel eukariotik.Kebanyakan hifa dibatasi oleh dinding melintang atau
septa. Septa mempunyai pori besar yang cukup untuk dilewati ribosom, mitokondria,
dankadangkala inti sel yang mengalir dari sel ke sel. Akan tetapi, adapula
hifa yang tidak bersepta atau hifasenositik. Struktur hifa senositik dihasilkan oleh
pembelahan inti sel berkali-kali yang tidak diikuti dengan pembelahan sitoplasma.Hifa
pada jamur yang bersifat parasit biasanya mengalami modifikasi menjadi haustoria yang
merupakan organ penyerap makanan dari substrat;haustoria dapat menembus jaringan
substrat.
Semua jenis jamur bersifat heterotrof. Namun, berbeda dengan organisme lainnya,
jamur tidak memangsa dan mencernakan makanan. untuk memperoleh makanan,
jamurmenyerap zat organik dari lingkungan melalui hifa dan miseliumnya,kemudian
menyimpannya dalam bentuk glikogen. Oleh karena jamur merupakan konsumen maka
jamur bergantung pada substrat yang menyediakan karbohidrat, protein, vitamin, dan
senyawa kimia lainnya. Semua zat itu diperoleh dari lingkungannya. Sebagai makhluk
heterotrof, jamur dapat bersifat parasit obligat, parasit fakultatif, atau saprofit.
Rhizopus oryzae merupakan jamur yang sering digunakan dalam pembuatan tempe.
Jamur ini aman dikonsumsi karena tidak menghasilkan toksin dan mampu menghasilkan
asam laktat. Rhizopus oryzae mempunyai kemampuan mengurai lemak kompleks
menjadi trigliserida dan asam amino. Selain
itu jamur ini juga mampu menghasilkan protease. Rhizopus bereproduksi secara
aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual adalah dengan spora non motil yang
dihasilkan oleh sporangium, sedangkan reproduksi seksualnya dengan konjugasi.
Menurut Sorenson dan Hesseltine (2016), Rhizopus oryzae tumbuh baik pada kisaran
pH 3,4-6.Pada penelitian, semakin lama waktu fermentasi, pH tempe semakin
meningkat sampai pH 8,4, sehingga jamur semakin menurun karena pH tinggi kurang
sesuai untuk pertumbuhan jamur. Secara umum jamur juga membutuhkan air untuk
pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air untuk jamur lebih sedikit dibandingkan dengan
bakteri. Selain pH dan kadar air, jumlah nutrien dalam bahan juga dibutuhkan oleh
jamur.
Jamur pada tempe yang kami temukan adalah berwarna hitam, terdapat cabang-
cabang yang berupa hifa-hifa yang banyak, dan di ujung hifa ada sporangium yaitu
sebagai kotak spora.
B. Khamir (Saccharomyces cerevisea)
Khamir atau yeast adalah kategori non-takson yang mencakup semua fungsi
uniseluler yang berasal dari kingdom Zygomcota, Askomycota dan Basidiomycota.
Khamir umumnya berkembang biak secara aseksual maupun seksual. Cara aseksual,
yaitu dengan bertunas dan membelah diri. Cara seksual, yaitu, dengan fusi
(penggaungan) dua sel dengan methylene blue (tipe perkawinan) yang berbeda, zigot
hasil fusi ini kemudian akan membentuk empat hingga delapan spora yang kemudian
menyerap (Waluyo, 2017).
Saccharomyces cerevisiae adalah salah satu jenis fungi yang paling dikenal dan
sering digunakan oleh manusia. Karena kemampuannya memetabolisme gula menjadi
etanol dan gas CO2. Spesies ini sejak dulu telah digunakan dalam proses pembuatan
roti. Dalam biologi molekukar Saccharomyces cerevisea adalah organisme contoh bagi
eukariota, yang peta genetiknya sudah dipahami dengan lengkap .
Saccharomyces termasuk dalam filum Ascomycota (Imam, 2011).
Saccharomyces cerevisea dapat dilihat dengan mikroskop tanpa pewarnaan dan
akan terlihat sebagai bintik-bintik transparan. Pewarnaan dengan methylene blue bukan
bertujuan agar Saccharomyces cerevisiae terlihat, tetapi bertujuan diffrensial, yaitu agar
sel yang mati dan hidup memiliki warna yang berbeda. methylene blue merupakan
indikator berbentuk kristla yang bisa larut dalam air akan membentuk cawan berwarna
biru. Methylene blue menjadi tidak berwarna dengan kehadiran enzim alifatik dan
karena itu, sel khamir yang hidup akan tampak transparan. Sebaliknya, dengan
ketiadaan enzim methylene blue akan tetap berwarna biru, oleh karena itu, sel yang mati
akan berwarna biru (Buckle, 2018).
Pengamatan sel khamir dapat dilakukan dengan cara pengecatan sederhana, yaitu
pemberian warna pada khamir dengan menggunakan larutan tunggal suatu warna suatu
warna pada lapisan tipis atau olesan yang sudah difiksasi. Pewarnaan sederhana, yaitu
pewarnaan menggunakan satu macam zat warna dengan tujuan hanya untuk melihat
bentuk sel khamir dan untuk mengetahui morfologi dan susunan selnya serta
membedakan sel yang mati dan sel yang hidup (Balley, 2017).
Dinding sel khamir terdiri atas kitin. Sel yang masih muda dinding selnya tipis dan
lentur, sedangkan yang tua dinding selnya tebal dan kaku. Dibawah dinding sel terdapat
membran berfsifat permiabel selektif. Tipe sel khamir adalah eukariotik. Untuk
identifikasi dan determinasi khamir, perlu dipelajari sifat-sifat morfologi dan fisiologisnya.
Sifat-sifat morfologi yang perlu dipelajari meliputi bentuk, struktur sel dan jumlah spora,
cara-cara perkembangbiakan, pembentukkan Psedemycellium, ordian, giant
colony, klamidospora, blastosporsa, dan sebagainya. Sifat-sifat fisiologis meliputi
pengujian amilasi C dan N, fermentasi karbohidrat, kemampuan mencairkan gelatin,
reduksi netral dan sebagainya (Dwijoseputro, 2010).
Bakteri Lactobacillus casei berbentuk batang tunggal dan termasuk golongan bakteri
heterofermentatif, fakultatif, mesofilik, dan berukuran lebih kecil dari pada Lactobacillus
bulgaricus, Lactobacillus acidophillus, dan Lactobacillus helveticus.
Bakteri Lactobacillus casei akan merubah ribosa menjadi asam laktat dan asam
asetat. Pembuatan yakult adalah dengan cara disterilisasi terlebih dahulu pada suhu 140
selama 3 sampai 4 detik, kemudian ditanamkan Lactobacillus casei C selama dua hari.
Nilai gizi (Strain shirota) diinkubasi pada suhu 37°C yakult yaitu protein 1,2%; lemak
0,1%; mineral 0,3%; karbohidrat 16,5%; air 81,9%; dan nilai kalori tiap 100 gram.
Menurut Legowo dan Mahananni (2018), Lactobacilllus casei adalah galur unggul yang
mudah dan cocok untuk dikembangbiakkan dalam minuman dasar susu. Selain bakteri
ini mampu bertahan dari pengaruh asam lambung, juga mampu bertahan dalam cairan
empedu sehingga mampu bertahan hidup hingga usus halus.
Lactobacillus casei ditemukan dalam susu fermentasi dan memiliki sifat bermanfaat
bagi kesehatan manusia. Saluran pencernaan manusia terdiri dari Lactobacillus casei;
flora alami yang mencegah berlebihnya suatu bakteri asam laktat yang tidak sengaja
tertelan dan tinggal di salura pencernaan. Lactobacillus casei dapat mengurangi diare
dan membantu memodifikasi mikroflora dalam tubuh. Lactobacillus casei menghasilkan
DL-asam laktat dan amilase yang melengkapi pertumbuhan Lactobacillus acidophilus.
Sebagian besar Lactobacillus casei strain dapat memfermentasi galaktosa, glukosa,
fruktosa, manosa, manitol, N-asetilglukosamin, dan tagatose. Kemampuan untuk
memfermentasi laktosa kurang umum pada strain yang diisolasi dari bahan nabati
dibandingkan pada yang berasal dari keju dan saluran pencernaan manusia.
Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi, dan bisa diisolasi dari
produk ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan fermentasi. Dari segi
industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik manusia, kultur starter
pemroduksi asam untuk fermentasi susu, dan kultur khas untuk intensifikasi dan
akselerasi perkembangan rasa dalam varietas keju yang dibubuhi bakteri. Lactobacillus
casei diduga dapat mengontrol organisme yang dapat menimbulkan efek toksik di dalam
saluran pencernaan manusia, diantaranya yaitu Escherichia coli.
Lactobacillus casei adalah suatu jasad renik jenis temporer penghasil asam
laktat, Lactobacillus casei dapat ditemukan di mulut dan di usus manusia. Selain itu
bakteri Lactobacillus casei dapat menghalangi pertumbuhan H. pylori, dan membantu
microflora di usus besar. (Krisno, 2011).
Bakteri ini berukuran 0,7-1,1 x 2,0-4,0 µm dan merupakan bakteri yang penting dalam
pembentukan asam laktat. Seperti bakteri asam laktat lain, Lactobacillus casei toleran
terhadap asam, tidak bisa mensintesis perfirin, dan melakukan fermentasi dengan asam
laktat sebagai metabolit akhir yang utama. Bakteri ini membentuk gerombolan dan
merupakan bagian dari spesies heterofermentatif fakultatif, dimana bakteri ini
memproduksi asam laktat dari gula heksosa dengan jalur Embden-Meyerlhof dan dari
pentose dengan jalur 6-fosfoglukonat, fosfoketolase. pertumbuhan Lactobacillus
casei pada suhu 15oC, dan membutuhkan riboflavin, asam folat, kalsium pantotenat, dan
faktor pertumbuhan lain. Lactobacillus casei adalah spesies yang mudah beradaptasi,
dan bisa diisolasi dari produk ternak segar dan fermentasi, produk pangan segar dan
fermentasi. Dari segi industrial, Lactobacillus casei mempunyai peran dalam probiotik
manusia, kultur starter pemroduksi asam untuk fermentasi susu, dan kultur khas untuk
intensifikasi dan akselerasi perkembangan rasa dalam varietas keju yang dibubuhi
bakteri.
3.1 Kesimpulan
1. Mikroskop adalah alat pembesar objek yang digunakan untuk mengamati benda-
benda tidak kasat mata atau terlalu kecil untuk diamati. Mikroskop berbagai macam
jenisnya dan memiliki bagian-bagian penting dengan fungsinya masing-masing.
2. Sel tumbuhan memiliki ciri khas tersendiri yaitu memiliki dinding sel dan kloroplas.
Diamati empat buah objek dalam praktikum ini, yaitu pati beras, pati kentang,
hydrilla, dan bawang merah. Berdasarkan hasil pengamatan menggunakan
mikroskop didapatkan bagian pati beras terdiri dari dinding sel, lamel-lamel, hilum,
dan amilum. Adapun pati kentang terdiri dari bagian bersifat non-protoplasmik, yaitu
dinding sel ,lamel-lamel, hilum dan amilum. Selanjutnya, pengamatan pada hydrilla
menunjukkan adanya dinding sel yang tebal, aliran sitoplasma pada tulang daun,
dan trikoma. Terakhir, pengamatan dilakukan pada bawang merah yang
menunjukkan susunan dinding sel yang rapat. Pada bawang merah sel epidermis
bagian dalam berwarna putih dan epidermis bagian dalam berwana merah.
3. Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang
mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Praktikum ini akan diamati
tiga jenis otot yag telah diawetkan, yaitu otot polos, otot lurik, dan otot jantung. Otot
polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop cahaya tidak
memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil, dan bekerja secara
spontan. Selanjutnya, otot lurik bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel
silindris sangat panjang yang berinti banyak yang memperlihatkan garis-garis
melintang dengan diameter 10-100 µm, dan bekerja secara sadar. Terakhir, otot
jantung memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari sel-sel individual yang
panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu sama lain. Otot jantung
bekerja secara spontan.
4. Mikroorganisme atau mikroba adalah organisme yang berukuran sangat kecil
(biasanya kurang dari 1 mm) sehingga untuk mengamatinya diperlukan alat
bantuan. Praktikum kali ini diamati kapang tempe (Rhizopus oryzae), bakteri
Lactobacillus casei, dan khamir Saccharomyces cerevisiae. Pada Rhizopus oryzae
pengamatan yang dilakukan dengan menggunakan mikroskop dapat dilihat bahwa
misellium dari jamur tempe ini tidak bersekat. Jamur tempe terdiri dari beberapa
bagian utama yaitu misellium atau yang sering disebut stolon jamur,
sporongiophore,sporangium, dan spora yang mennjadi organ
perkembangbiakannya. Kemudian, Lactobacillus casei adalah bakteri Gram-positif,
anaerob, tidak memiliki alat gerak, tidak menghasilkan spora, berbentuk batang dan
menjadi salah satu bakteri yang berperan penting dalam pencernaan. Terakhir,
Saccharomyces cerevisiae apabila diamati dengan mikroskop akan terlihat sebagai
bintik-bintik kecil transparan dan memiliki dinding sel (apabila tua bersifat tebal dan
kaku, sedangkan muda bersifat tipis dan lentur). Di bawah dinding sel terdapat
membran permeable selektif.
5. Angiospermae merupakan tumbuhan berpembuluh berbiji tertutup. Organ vegetatif
tumbuhan ini terdiri dari akar, batang, dan daun. Namun, di sini hanya akan diamati
daun (Ficus elastica) dan akar (kecambah kedelai) saja. Ketika diamati, susunan
daun Ficus elastica terdiri dari epidermis, stomata, jaringan pengangkut (xilem dan
floem), jaringan palisade, jaringan kutikula, rambut dan kelenjar, mesofil, dan urat
daun. Adapun irisan melintang kecambah kedelai ketika diamati terlihat kotiledon,
radikula, hipokotil, rambut akar, dan tudung akar (kaliptra).
3.2 Saran
1. Sebaiknya menggunakan banyak litelatur yang dapat diperoleh dari berbagai
sumber.
2. Sebaiknya memilih litelatur dengan sumber yang jelas dan materi yang lengkap
sesuai bahasan praktikum.
3. Sebaiknya teliti dalam membaca sumber litelatur karena bab bahasan yang ada di
praktikum ini cukup banyak.
4. Sebaiknya dalam menyusun laporan kali ini dibuat konsep materinya terlebih dahulu
baru setelah itu mencari sitasi yang dapat dikembangkan.
5. Sebaiknya memilih gambar yang cukup relevan dan jelas untuk dimasukkan pada
laporan.
DAFTAR PUSTAKA