Anda di halaman 1dari 6

RESUME

INSTRUMENTASI TEHNIK
DUHAMEL PROSEDUR PADA An. “F” (15 BULAN) DENGAN HIRSPRUNG
DESEASE POST SIGMOIDOSTOMY
DI OK 2 (BEDAH ANAK)

DODIK TRI PRASETYO HADI


(PELATIHAN INSTRUMENTATOR 2014)

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RSU Dr. SAIFUL ANWAR MALANG
2014
1
TEKNIK INSTRUMENTASI DUHAMEL PROSEDUR

DENGAN HIRSCHPRUNG DEASE POST SIGMOIDOSTOMY

Definisi

Hirschprung adalah kelainan kongenital dimana tidak dijumpai pleksus Aurbachii maupun
pleksus Meissner pada colon yang mengakibatkan hambatan gerakan peristaltik,sehingga akan
terjadi ileus fungsional (Kartono,1993; Fonkalsrud,1997).

Prosedur Duhamel umumnya dilakukan terhadap bayi yang berusia 1 tahun. Prosedur ini terdiri
atas penarikan colon normal kearah bawah dan menganastomosiskannya dibelakang usus
aganglionik,menciptakan dinding ganda yang terdiri dari selubung aganglionik dan bagian
posterior colon normal yang ditarik tersebut (buletinkesehatan.com).

Teknik Instrumentasi
Adalah tata cara atau tehnik yang menunjang tindakan pembedahan dimulai dari proses
persiapan alat, mengatur penataan alat secara sistematis dan tata cara penggunaan alat selama
tindakan operasi.

Persiapan
Persiapan alat steril
a. Mayo

• Washing and dressing forcep (desinfektan klem) : 1 buah


• Towel forcep / doek klem : 5 buah
• Desecting forcep (pincet cirurgis) : 2 buah
• Tissue forcep (pincet anatomis) : 2 buah
• Metzebaum scissor (gunting jaringan kasar) : 1 buah
• Handle mess no. 3 : 1 buah
• Bengkok : 1 buah
• Delicate hemostatic forcep pean curve/mosquito klem : 4 buah
• Delicate hemostatic forcep cocher curve / klem koker kecil/sedang : 4/4 buah
• Pincet panjang anatomis : 1 buah
• Pincet anatomis manis : 1 buah
• Pinset bayonet : 1 buah
• Hag kombinasi / Sunmiller : 2 buah
• Retractor us army (langen back) : 2 buah
• Timan : 2 buah
• Darm klem (klem usus halus) / besar : 2/2 buah
• Klem konher bengkok panjang : 2 buah
2
• Nedle holder : 2 buah

b. Meja Instrumen

• Gaun operasi : 5 buah


• Duk besar : 2 buah
• Duk sedang : 4 buah
• Duk kecil : 4 buah
• Bengkok : 2 buah
• Kom : 2 buah
• Cucing : 1 buah
• Slang suction : 1 buah
• Kabel couter : 1 buah

c. Bahan Habis Pakai

• Handscone no. 6,5/7/7,5 : 2/4/4


• Mess no 15 :1
• Cairan normal saline 0,9% : 3 flash
• Premiline 4-0/Vicryl 3-0 : 1/5
• Mersilk round 2-0/3-0 : 2/3
• Spuit 3 cc / 50 cc LT : 1/1
• Deppres :8
• Steeldepers :2
• Roll tamponm :1
• Kassa : 30
• Kassa besar :2
• Betadine 10%/alkohol : 800cc/400 cc
• Underpad steril/on : 2/2
• Sufratul, Hipavix : 1/1
• Rectal tube 28 :1
• K-Y jelly : secukupnya
• NGT 8/urobag/kateter no. 6 : 1/1/1
• Linear Cutter Proximate : no 55

Persiapan alat non steril

• Meja instrument : 1 buah


• Meja mayo : 1 buah
• Meja tempat kom : 1 buah
• Meja operasi : 1 buah
• Mesin suction : 1 buah
• Lampu operasi : 1 buah

Teknik Instrmentasi
3
1. Sign In
2. Setelah dilakukan pembiusan dengan menggunakan general anestesi dan pasien diposisikan
litotomi kemudian pasang underpad.
3. Siapakan kom besar berisi NS hangat, spuit 50 cc lubang tengah, rectal tube no 28, berikan
kepada operator spuit 50 cc , Operator melakukan spoeling pada proximal dari stoma, rectum
dan recto sigmoid, untuk mengeluarkan sisa feces sampai bersih.
4. Pasien posisikan supine, Instrumen melakukan scrubing ( cuci tangan), gwoning (memakai
scort), gloving (memakai handscoen). Dan membantu memakaikan kepada operator dan asisten.
5. Berikan desinfektan klem dan kom (deepers+iodine) untuk desinfektan daerah sekitar operasi/
stoma, kedua kaki bawah, lutut dan bawah pantat sampai punggung.
6. Berikan kassa dan alcohol untuk membersihkan betadhin dan depers kering untuk
mengeringkan.
7. Onloop memasang ground dipunggung pasien dan mengangkat kedua kaki pasien.
8. Berikan asisten underpad steril lanjut dengan duk besar untuk mendrapping daerah pantat,
sarung kaki untuk mendraping daerah kaki kanan kiri,dan balut dengan verban gulung steril
kemudian pasang kateter dahulu.
9. Selanjutnya bagian atas berikan duk besar dan kanan kiri duk kecil untuk daerah abdomen,dan
doek besar lagi untuk bagian bawah.
10. Berikan towel forcep untuk fiksasi area draping untuk sekitar incisi.
11. Siapkan slang suction dan couter, fiksasi dengan kassa dan towel forcep (duk klem)
12. Dekatkan meja mayo.
13. Time Out.
14. Berikan pincet anatomis kepada operator, kassa basah kepada asisten untuk merawat stoma.
15. Berikan operator handle mess no 3 mess no 15 + deseccting forcep untuk menginsisi kulit
bagian median, sedangkan asisten berikan mosquito/pincet chirugi untuk mengcover
pendarahan.
16. Berikan naldfoeder (mersilk 2-0) + tissue forcep (pincet natomis) untuk menutup stoma, berikan
assiten koker kecil untuk memegang benang.
17. Setelah insici dilebarkan fat di buka dengan menggunakan couter, berikan asisten deseccting
forcep, utuk mencover pendarahan.
18. Fasia di buka dengan menggunakan cauter dan berikan kocker untuk membuka kedua sisi agar
memudahkan untuk memperdalam insisi.
19. Berikan operator hak combinasi untuk memperluas lapang operasi.
20. Otot di buka dibuka dengan menggunakan couter.
21. Berikan operator double kocker dan metzembaum untuk membuka peritoneum.
4
22. Beri operator metzembaum untuk memperlebar peritonium.
23. Berikan operator timan dan kasa besar basah untuk mencover usus, operator mengidentifikasi
colon.
24. Berikan operator mosquito klem, untuk mencari pembuluh darah pada meso colon, dan
dilakukan coagulasi dan berikan asisten metzebaum scissor untuk memotong.
25. Pembuluh darah yang telah dipotong dijahit dengan mersilk 3-0.
26. Berikan operator darm klem ( kasar dan halus), untuk memegang colon proximal dan distal
27. Berikan operator gunting mestzeboum scissor/coagulan untuk memotong colong proksimal.
28. Berikan operator pincet anatomis panjang + watches (kapas + salvon) untuk membersihkan
bagian dalam usus dari feses.
29. Berikan madlfaeder (side 2-0) dan pinset anatomis pada operator untuk menjahit selujur colon
proximal dibebaskan dari maso colon sampai bisa ditarik ke bawah menelusuri anus sepanjang
 7 cm.
30. Berikan operator roll tampon betadhin dan pincet anatomis panjang untuk membersihkan bagian
dalam colon bagian distal yang kotor.
31. Berikan steel depper ke operator untuk membuat jalur retro rectal ke muara anus.
32. Berikan couter untuk incisi ½ lingkaran bagian bawah (jam 6) dimuara anus
33. Berikan mersilk 3-0 untuk fiksasi 3 tempat seperti jam yang menunjukan pukul 12/9/3.
34. Berikan kocker bengkok pajang untuk mengait steel depper kemudian ditarik sampai rongga
perut dan kocker stell depper dilepas.
35. Setelah itu proximal dari colon yang sudah dijahit jelujur ditarik kebawah menggunakan kocker
bengkok.
36. Setelah colon kebawah anus, tarik ±7cm berikan jahitan vicryl 3-0 untuk fiksasi colon dengan 3
tempat jam 12/9/3.
37. Berikan gunting benang untuk membuka jahitan selujur colon proximal.
38. Berikan pincet anatomi untuk merawat perdarahan.
39. Berikan handscoen kepada operator dan asisten.
40. Berikan 4 kocher untok menjepit peritoneum dan cairan NS hangat untuk mencuci retro
abdomen.
41. Sign Out.
42. Berikan operator naldvoeder (vicrly 3-0) + pincet anatomis untuk menjahit peritoneum , otot
dan fasie, dan lemak sedangkan assiten berikan surgical scissor.
43. Berikan operator naldvoeder (prolene 4-0) untuk menjahit kulit.
44. Tutup dengan supratul, kassa, hipavik dan bersihkan pasien.
45. Berikan pinset chirurgis + kassa basah untuk cek ulang perdarahan pada ujung stump.
5
46. Operasi selsesai,Inventaris alat dan bahan habis pakai.

Pembimbing OK 2

KARYONO

Anda mungkin juga menyukai