Anda di halaman 1dari 8

RESUME

INSTRUMENTASI TEKNIK SIMPLE MASTEKTOMY


PADA Ny.“N” DENGAN PHYLLODES TUMOR
DI OK 5.2 (BEDAH ONKOLOGI)

Oleh
Rara Fitreka Murnaputri
1601410001

INSTALASI BEDAH SENTRAL


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SAIFUL ANWAR MALANG
2017
RESUME
INSTRUMENTASI TEKNIK SIMPLE MASTEKTOMY

1. Pengertian
Carcinoma mammae adalah suatu penyakit petumbuhan sel akibat adanya
onkogen yang menyebabkan sel normal menjadi sel kanker pada jaringan
payudara(karsono 2006).
Ca mamae adalah keganasan yang berasal dari sel kelenjar, saluran kelenjar dan
jaringan penunjang payudara tidak termasuk kulit payudara. Kanker bisa mulai
tumbuh di dalam kelenjar susu, saluran susu, jaringan lemak maupun jaringan ikat
pada payudara (medicastore 2011).
Radikal Mastektomi adalah suatu tindakan pembedahan onkologispada tumor
ganas payudara dengan mengangkat seluruh jaringan payudara yang terdiri dari
seluruh stroma dan parenkhim payudara, areola, puting susu dan kulit diatas
tumornya disertai diseksi kelenjar getah bening aksila ipsilateral serta otot pektoralis
mayor dan minor secara enbloc (http://bedahunmuh.wordpress.com).
2. Ruang Lingkup
Payudara (mamae) adalah masa stroma dan parenkhim payudara yang terletak di
dinding torak anterior antara ICS II dan VI dan parasternal sampai dengan garis
axilaris medius. Payudara mendapat vaskularisasi utama dari cabang a. mammaria
interna, a. Torakoakromialis dan cabang a. Interkostalis 3,4,5.
Kelenjar Getah Bening (KGB) regional pada payudara adalah KGB aksila, supra
dan infraklavikula serta mammaria interna. KGB aksila dibagi atas 3 zona yaitu Level
I, II dan III. Level I adalah KGB yang terletak lateral dari muskulus pektoralis minor,
level II adalah KGB yang terletak dibelakang m. pektoralis minor dan Level III adalah
KGB yang terletak medial dari m. pektoralis minor. Disamping itu juga ada KGB
interpektoral atau disebut Rotter.
Tumor pada payudara dibagi atas:
 Tumor jinak: fibroadenoma, kista,
 Tumor ganas: invasif duktal, invasif lobular dan varian lainnya (mukoid,
papiler, meduler, kribriform dll)
 Keganasan insitu: insitu lobular, insitu duktal dan mikroinvasif
Sampai saat ini penyebab pasti kanker payudara, belum diketahui karena bersifat
multifaktorial.
3. Indikasi
 Keganasan jaringan lunak pada payudara
4. Kontra Indikasi
 Tumor melekat dinding dada
 Edema lengan
 Nodul satelit yang luas
 Mastitis inflamatoar
5. Persiapan
5.1 Persiapan pasien
 Persetujuan tindakan operasi
 Pasien diposisikan pada posisi supine di meja operasi
 Memasang catether urine (jika operasi lebih dari 2 jam)
 Pasien dilakukan general anasthesi
 Memasang plat diathermi pada betis kaki kanan
5.2 Persiapan Lingkungan
 Memastikan mesin ESU berfungsi dengan baik
 Memastikan mesin suction berfungsi dengan baik
 Memastikan lampu operasi berfungsi dengan baik
 Memastikan tersedianya tiang infus
 Menyiapkan tempat sampah medis dan non medis
 Menyiapkan peralatan non steril seperti gunting verband, arde, dll.
 Menyiapkan meja instrumen, meja mayo, dan troli baskom
5.3 Persiapan Alat
a. Alat non Steril
 Meja operasi
 Lampu operasi
 Meja mayo
 Meja instrumen
 Gunting untuk menggunting hipafix dan lain-lain
 Tempat sampah medis
 Mesin suction
 Troli baskom
 Mesin elektro surgery unit (ESU)
b. Alat Steril
 Meja Instrumen
 Schort : 6 buah
 Duk Besar : 2 buah
 Duk Sedang : 4 buah
 Duk Kecil : 6 buah
 Bengkok : 2 buah
 Spuit 10cc : 1 buah
 Kom : 2 buah
 Cucing : 1 buah
 Handuk kecil : 5 buah
 Sarung meja mayo : 1 buah
 Pensil ESU monopolar : 1 buah
 Deppers/ kasa : 10/ 30 lembar
 Big kas : 10 lembar
 Selang suction : 1 buah
 Pen Marker : 1 buah
 Meja Mayo
 Handvat mess (scalp blade) no.3 : 1 buah
 Doek klem (towel klem) : 5 buah
 Disinfeksi klem (washing & dressing forcep) : 1 buah
 Pinset cirurgis (dissecting forcep) : 3 buah
 Pinset anatomis (tissue forcep) : 2 buah
 Gunting kasar : 1 buah
 Gunting metzemboum (metzemboum scrisor) : 1 buah
 Gunting Benang : 1 buah
 Canul suction : 1 buah
 Mosquito (baby mosquito klem pean) : 2 buah
 Kocker bengkok sedang : 4 buah
 Pean Cantik (Hemostatic forceps pean) : 1 buah
 Nald voeder : 2 buah
 Langen back (US army retractor) : 2 buah
 Alisse Klem : 2 buah
5.4 Bahan Habis Pakai
 Handscoen 6,5/7/7,5/8 : Secukupnya
 Aquadest : 1 liter
 Mess no.10 : 1 buah
 Under ped steril/ on : 2/ 1 buah
 EMP : 1 buah
 Sufratule : 1 buah
 Paket mastektomi :
 Optime 3-0 :2
 Corolene 4-0 :2
 Silk 3-0 :1
 Silk 2-0 cutting :1
 Premiline 3-0 : 2 buah
 Spuit 10cc : 1 buah
 Cateter no.16 : 1 buah
 Urine bag : 1 buah
 Draine no.14 : 1 buah
 Jelly : Secukupnya
 Tenscrape no.15 : 1 buah
 Savlon : 50cc
 Hepafix : Secukupnya
6. Instrumentasi Teknik
1) Pasien datang, mengecek kelengkapan pasien
2) Perawat sirkuler membacakan Sign In (Identitas pasien, area operasi, tindakan
operasi, lembar persetujuan, penandaan area operasi,kesiapan mesin, obat-
obatan anastesi, pulse oksimetri, riwayat alergi serta penyulit airway atau
resiko operasi)
3) Menulis Identitas pasien di buku register dan buku kegiatan
4) Tim anasthesi melakukan induksi (general anesthesi)
5) Mengatur posisi pasien (supine) dan pasang underpad On dibawah daerah
yang akan diinsisi, pasang arde di betis kanan pasien. Posisi tangan kiri 900
keatas dan dipasang duk kecil
6) Perawat sirkuler memasang kateter (steril) dan dower ct=athater no.16
7) Perawat sirkuler mencuci area operasi dengan cairan antiseptik dan
dikeringkan
8) Perawat instrumen melakukan scrubbing (cuci tangan), gowning (memakai
gaun steril), dan gloving (memakai handscone)
9) Perawat instrumen membantu operator dan asisten gowning and gloving
10) Berikan desinfeksi klem + savlon + alkohol + deppers (dalam cucing) di area
sekitar area operasi
11) Melakukan dreping:
 Under ped steril dan duk kecil untuk bagian bawah ketiak
 Duk besar untuk ekstrimitas bawahdan atas
 Duk besar untuk samping kiri, fiksasi dengan duk klem 2 buah
 Duk Panjang untuk samping kanan, fiksasi dengan duk klem 2
 Duk panjang pada daerah bawah
12) Mendekatkan meja instrumen dan meja mayo
13) Pasang selang suction dan couter, ikat dengan kasa dan fiksasi dengan duk
klem dan cek dulu fungsi couter suction
14) Perawat sirkuler membacakan Time Out (Perkenalan tim operasi dan tugas
masing-masing, konfirmasi nama,jenis tindakan dan area operasi, pemberian
antibiotik profilaksis, antisipasi kejadian kritis dan kebutuhan instrumen
radiologi)
15) Berikan pen marker kepada operator untuk menandai area insisi
16) Memberikan handvat mess kepada operator untuk memulai insisi sesuai
marker yang telah dibuat, kemudian memberikan bigkass dan pean cantik
kepada asisten operator
17) Setelah insisi mencapai subcutis kelihatan jaringan fat berikan pensil ESU dan
pinset chirurgis kepada operator, serta pinset chirurgis ke asisten operator
untuk melakuka flapping
18) Jika ada perdarahan rawat perdarahan dengan coagulan atau dep dengan
bigkas
19) Selama operator melakukan diatermi isap asap yang dihasilkan pensil ESU
dengan kanul suction
20) Memberikan 4 kocher untuk memegang kulit dan melebarkan lapang operasi
pada irisan payudara bagian bawah
21) Operator melakukan pemotongan dengan couter mulai dari fat sampai otot.
Asisten memegang kocher tegak lurus untuk mempermudah dalam
memisahkan fat dan subcutis. (lakukan hal yang sama pada irisan payudara
bagian atas)
22) Rawat perdarahan dengan pensil ESU
23) Jika pembuluh darah besar dan tidak dimungkinkan untuk rawat perdarahan
dengan pensil ESU, bisa menggunakan ligasi dengan silk 3-0
24) Setelah mammae terangkat dan tidak ada perdarahan, berikan aquadest 1 liter
untuk cuci area operasi sampai bersih.
25) Ganti handscoon operator dengan yang baru.
26) Evaluasi kembali sumber perdarahan.
27) Pasang drain no.14 dan fikasai dengan silk 2-0. ( satu drain diletakkan di
bawah vasa axilaris dan satu drain diarahkan ke medial)
28) Perawat sirkuler membacakan Sign Out (Jenis tindakan, Kecocokan jumlah
instrumen, kassa jarum sebelum dan sesudah operasi, Permasalahan pada alat
dan Perhatian khusus pada masa pemulihan)
29) Operator melakukan penutupan luka operasi, jahit lapis demi lapis, berikan
nald voeder dan benang Silk 2-0 untuk mendekatkan dulu kulit, dicari titik
tengah putting susu. Kemudian berikan benang optime 3-0 untuk lemak dan
premilene 3-0 untuk kulit, asisten diberikan klem pean dan gunting kasar
30) Membersihkan luka operasi dengan kassa basah dan kemudian kassa kering
31) Pasang sofratule dan kassa kemudian hypafix.
32) Berikan tensocrepe 15 untuk membebat mamae
33) Operasi selesai, pasien di rapikan
34) Setelah merapikan pasien, pasien dibangunkan lalu di bawa ke ruang RR
35) Semua instrumen di cuci lalu di setting kembali, kemudian di lakukan
pengepakan untuk sterilisasi
36) Merapikan kamar operasi dan menginventaris bahan habis pakai pada Depo
Farmasi
37) Operasi selesai

DAFTAR PUSTAKA

Donges Marilynn, E. 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. Jakarta : EGC


Juall,Lynda,Carpenito Moyet. (2003).Buku Saku Diagnosis Keperawatan edisi
10.Jakarta:EGC
Price Sylvia, A. 1994. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jilid 2 .
Edisi 4. Jakarta : EGC
Sjamsuhidajat, R dan Wim De Jong. 1998. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Revisi.
Jakarta: EGC
Smeltzer, Suzanne C. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddart.Edisi 8 Volume 3 Jakarta.EGC
Tucker, Susan Martin. 1993. Standar Perawatan Pasien, Edisi V, Vol 3.
Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai