Anda di halaman 1dari 15

PRAKTIKUM

BIOLOGI
LAPORAN RESMI
FOTOSINTESIS

AHMAD WAHFI NURIS EKO PRASOJO


20033010085
F/B

PROGAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JATIM
SURABAYA

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Makhluk hidup memiliki beberapa ciri diantaranya adalah tumbuh dan berkembang.
Untuk melalui proses ini makanan merupakan salah satu penunjang utama agar proses
tumbuh dan berkembang makhluk hidup dapat terlaksana dengan baik. Bagi
tumbuhan fotosintesis merupakan cara untuk memasak makanan mereka. Selain
memerlukan makanan makhluk hidup juga mengeluarkan zat sisa, proses ini disebut
dengan metabolisme.
Fotosintesis berasal dari kata foton yang berarti cahaya dan foton yang berarti
menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi matahari (cahaya). Cahaya terdiri dari beberap
spektrum, masing-masing memiliki panjang gelombang yang berbeda, sehingga
pengaruhnya terhadap fotosintesis juga berbeda. Terjadinya fotosintesis yang
mengubah energi cahaya menjadi energi kimia yang akan menghasilkan zat amilum,
sudah jelas bahwa cahaya merupakan salah satu bahan baku utama dalam proses
fotosintesis.
Oleh karena itu untuk mengetahui dan membuktikan bahwa dari cahaya dan Gas
asam arang (CO2) berpengaruh terhadap fotosintesis serta pada proses ini dapat
menghasilkan zat amilum. Oleh karena itu, maka dilakukanlah percobaan ini.

1.2 Tujuan
i. Untuk mengetahui peran stomata pada daun pada proses fotosintesis
ii. Untuk mengamati perbedaan daun yang mengalami fotosintesis dan yang
tidak mengalami fotosintesis

1.3 Manfaat
i. Mengetahui pentingnya fungsi stomata pada fotosintesis
ii. Mengetahui hasil dari proses fotosintesis

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Suatu ciri mahluk hidup yang hanya dimiliki oleh tumbuhan hijau adalah kemampuan
dalam menggunakan karbon dioksida, cahaya matahari, dan air untuk diubah menjadi
bahan organik serta diasimilasi dalam tubuh tumbuhan. Proses pengubahan itu
memerlukan energi cahaya sehingga asimilasi zat karbon disebut fotosintesis.
Fotosintesis adalah proses pengubahan zat anorganik H2O dan CO2 oleh klorofil menjadi
zat organik (karbohidrat) dengan bantuan cahaya. Peristiwa ini juga disebut juga
anabolisme karbohidrat. Peristiwa fotosintesis dapat dinyatakan dengan reaksi kimia
berikut.

Cahaya
6CO2 + 6H2O C6H12O6 + 6O2
Klorofil

Organel yang berperan dalam fotosintesis adalah kloroplas. Organel tersebut berisi
pigmen klorofil yang menyebabkan warna hijau pada tumbuhan. Di setiap sel, terdapat
40-50 kloroplas. Di dalam kloroplas, terjadi penyerapan cahaya oleh klorofil pada awal
proses fotosintesis.
Kloroplas dibungkus oleh dua lapisan (membran). Membran dalam berupa membran
yang kompleks. Membran ini membentuk cakram pipih yang disebut tilakoid. Di
beberapa tempat, tilakoid tersusun membentuk granum. Di dalam granum, terdapat zat
warna klorofil dan molekul-molekul yang membantu penangkapan energi cahaya
matahari. Ruang diantara granum terisi larutan protein disebut stroma.
Proses fotosintesis yang terjadi di kloroplas berlangsung melaui dua tahap reaksi,
yaitu reaksi terang (memerlukan cahaya) dan reaksi gelap (tidak memerlukan cahaya).
Fotosintesis dikenal sebagai suatu proses sintesis makanan yang dimiliki oleh
tumbuhan hijau dan beberapa mikroorganisme fotosintetik. Organisme yang mampu
mensintesis makanannya sendiri disebut sebagai organisme autrotof organisme autotrof
dalam rantai makanan menduduki sebagai produsen. Pada prinsipnya komponen yang
dibutuhkan dalam reaksi fotosintesis adalah CO2 yang berasal dari udara dan H2O yang
diserap dari dalam tanah. Selain itu sesuai dengan namanya, foto “cahaya” reaksi ini

3
membutuhkan cahaya matahari sebagai energi dalam pembuatan atau sintesis
produk (senyawa gula dan oksigen).
Fotosintesis merupakan penambatan zat karbon dari udara untuk diubah menjadi
senyawa organik dan menghasilkan suatu energi yang digunakan tumbuhan hijau untuk
pertumbuhan. Proses fotosintesis dapat berlangsung karena adanya organ pada
tumbuhan yang disebut klorofil. Di dalam klorofil terdapat organel yang disebut kloroplas.
Kloroplas berwarna hijau disebabkan adanya empat tipe utama pigmen yaitu klorofil a
dan b yang berwarna hijau serta xanthofil dan karoten yang berwarna kuning-orange.
Klorofil sangat berperan bagi kelangsungan proses fotosintesis karena klorofil mampu
menangkap cahaya matahari yang merupakan radiasi elektromagnetik pada spektrum
kasat mata (Handoko, 2011).
Fotosintesis dipengaruhi oleh banyak faktor, baik faktor dalam maupun faktor luar.
Faktor dalam antara lain adalah umur daun, keadaan stomata, dan jenis tumbuhan.
Faktor luar antara lain adalah CO 2 dan O2, ketersediaan air, kelembaban dan suhu
udara, dan keadaan cahaya (Suyitno, 2010).
Laju dari fotosintesis juga dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya : 1).
Intensitas cahaya. Laju fotosintesis akan semakin cepat ketika banyak cahaya. 2).
Konsentrasi karbon dioksida. Semakin banyak karbon dioksida diudara, maka semakin
banyak jumlah bahan yang dapat digunakan tumbuhan untuk melangsungkan
fotosintesis. 3). Suhu. Enzim-enzim yang bekerja dalam proses fotosintesis hanya dapat
bekerja pada suhu optimalnya. Umumnya laju fotosintesis meningkat seiring dengan
meningkatnya suhu sampai pada batas maksimumnya. 5). Kadar air. Kekurangan air
atau kekeringan menyebabkan stomata menutup, dan menghambat penyerapan karbon
dioksida sehingga mengurangi laju fotosintesis dan sebaliknya ketika kadar air pada
tumbuhan terlalu tinggi bisa mengakibatkan tumbuhan tersebut membusuk. 6). Tahap
pertumbuhan. Penelitian menujukan bahwa laju fotosintesis jauh lebih tinggi pada
tumbuhan yang sedang berkecambah dibandingkan tumbuhan dewasa (Juwilda, 2011).
Fotosintesis berasal dari kata “foton” yang berarti cahaya, dan sintesis yang berarti
menyusun. Jadi fotosintesis dapat diartikan sebagai suatu penyusunan senyawa kimia
kompleks yang memerlukan energi cahaya. Sumber energi cahaya alami adalah
matahari. Proses ini dapat berlangsung karena adanya suatu pigmen tertentu dengan
bahan CO2 dan H2O. Cahaya matahari terdiri atas beberapa spektrum, amsing-masing
spektrum memiliki panjang gelomabang yang berbeda-beda, sehingga pengaruhnya
terhdap proses fotosintesis juga berbeda (Juwilda, 2011)

4
Spekrum cahaya atau spekrum tampak adalah bagian dari spektrum
elektromagnetik yang tampak oleh mata manusia. Radiasi elektromagnetik dalam
rentang panjang gelombang ini disebut cahaya. Sedangkan cahaya merupakan bentuk
energi yang dikenal sebagai energi elektromagnetik yang disebut radiasi. Spektrum
elektromagnetik ini dipancarkan oleh matahari secara keseluruhan melewati atmosfer
bumi sedangkan radiasi elektromagnetik diluar jangkauan panjang gelombang optik atau
jendela transmisi lainnya, hampir seluruhnya diserap atmosfer (Handoko, 2011).
Cahaya matahari merupakan salah satu faktor yang berperan penting dalam laju
fotosintesis. Cahaya matahari berasal dari cahaya putih yang dapat diuraikan menjadi
komponen-komponen warna karena panjang gelombang cahaya yang berbeda-beda
untuk setiap warna yang berbeda. Komponen-komponen warna tersebut adalah merah,
jingga, kuning, hijau, biru, nila, dan ungu (Handoko, 2011).
Cahaya matahari merupakan sumber energi utama fotosintesis. Albert Einstein
menyebut energi matahari sebagai foton (kuantum). Cahaya mempengaruhi fotosintesis
dalam tiga hal, yaitu : (1) intensitas, (2) lama pencahayaan dan (3) warna cahayanya.
Menurut warna cahayanya, cahaya matahari terdiri atas 7 jenis warna sinar. Bukti bahwa
cahaya matahari tersusun atas bermacam-macam warna sinar dapat kita lihat pada
peristiwa pelangi. Ke tujuh warna sinar memiliki panjang gelombang yang berbeda-beda.
Berdasar urutan panjang gelombangnya dari panjang ke pendek adalah meliputi sinar
merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila dan ungu .Tetapi tidak semua jenis sinar tersebut
dimanfaatkan atau diserap secara optimal oleh tumbuhan.Klorofil menyerap semua
warna sinar,kecuali sinar hijau. Sinar yang paling banyak diserap untuk fotosintesis
adalah sinar merah (± 700 nm) dan biru (± 750 nm). Jenis sinar yang lain juga diserap
energinya walaupun dalam tingkat yang lebih rendah. Sinar hijau justru dipantulkan oleh
klorofil, sehingga daun tampak berwarna hijau (Suyitno, 2013).

5
BAB III

METODELOGI
3.1 Tujuan
 Untuk mengetahui peran stomata daun pada proses fotosintesis

3.2 Alat dan Bahan

 Alat-alat
i. Gunting
ii. Beaker Glass 400cc
iii. Pinset atau Selotip
iv. Kompor
v. Cawan Petri

 Bahan-bahan
i. 4 lembar daun yang sudah ditandai
ii. Alkohol 70%
iii. Larutan Yodium atau obat merah
iv. Air
v. Kertas Alumunium Foil
vi. Kertas Saring

3.2 Cara Kerja

 Persiapan (sebelum melakukan praktikum)


Memilih 4 lembar daun pada pohon yang sama, daun tersebut tidak dipetik.
Pastikan daun terkena cahaya matahari secara langsung.

Daun pertama dilapisi menggunakan kertas alumunium foil pada permukaan


atas dan ditandai dengan 1 sobekan. Daun kedua dilapisi menggunakan
kertas alumunium foil pada permukaan bawah dan ditandai dengan 2
sobekan. Daun ketiga dilapisi menggunakan kertas alumunium foil pada

6
seluruh permukaan dan ditandai dengan 3 sobekan. Daun keempat dibiarkan
terbuka dan ditandai dengan 4 sobekan.

Setelah 6 hari, daun-daun tersebut dipetik dari pohonnya kemudian daun


tersebut diletakan pada kertas saring.

 Pelaksanaan Praktikum
Membersihkan daun dari kertas alumunium foil dan masukan daun tersebut
pada air mendidih.

Setelah layu kemudian dipindahkan ke dalam beaker glass yang berisi alkohol
70% yang dipanaskan selama 10 menit.

Memanaskan alkohol perlahan-lahan akan melarutkan klorofil dan


menyebabkan daun menjadi rapuh.

Meletakan daun yang sudah dipanaskan dalam alkohol kedalam air dengan
suhu ruangan selama 1 menit.

Merentangkan daun dalam cawan petri dan kemudian diberi larutan yodium
selama 2 menit.

Mencuci daun tersebut menggunakan air mengalir dan direntangkan pada


cawan petri berisi air yang diletakkan diatas kertas saring.

Mengamati dan mencatat perbedaan masing-masing daun.

7
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL PENELITIAN

No. Jumlah sobekan Bagian daun yang Perubahan warna


ditutup alumunium foil

1. 1 Tidak ada Warna daun paling pucat


diantara daun yang lainnya.
Terdapat cukup banyak bintik-
bintik warna coklat kemerahan.

2. 2 Atas Warna daun lebih gelap daripada


daun yang ditutupi permukaan
bawahnya. Terdapat bintik-bintik
berwarna coklat kemerahan
namun tidak sebanyak daun
yang tidak ditutupi
permukaannya.

3. 3 Bawah Warna daun sedikit lebih gelap


daripada daun yang ditutupi
permukaannya. Bintik-bintik
samar.

4. 4 Seluruh permukaan Warna daun paling gelap


daun diantara yang lain. Tidak
terdapat bintik-bintik.

8
Bagian bawah Bagian atas
ditutup ditutup

Seluruh permukaan
ditutup
Daun dibiarkan
terbuka

Sebelum Pengamatan

9
Sesudah ditutup kertas alumunium foil

4.2 PEMBAHASAN

Pada proses fotosintesis tumbuhan memerlukan cahaya matahari yang cukup


untuk diubah menjadi bahan makanan yang diperlukan oleh tumbuhan. Seperti
karbohidrat atau amilum, dan oksigen. Tumbuhan juga memerlukan air (H 2O) untuk
sebagai bahan fotosintesis. Fotosintesis adalah suatu proses biokimia pembentukan zat
makanan atau energi yaitu glukosa yang dilakukan oleh tumbuhan, alga, dan beberapa
jenis bakteri dengan menggunakan zat hara, karbondioksida, air, cahaya, dan klorofil
dengan bantuan energi cahaya matahari. Hampir semua mahluk hidup bergantung pada

10
energi yang dihasilkan dalam fotosistesis. Akibatnya fotosintesis menjadi sangat penting
bagi kehidupan seluruh mahluk hidup di bumi.
Pada percobaan ini dapat diketahui bahwa ketika daun galing-galing ditutup
menggunakan kertas alumunium foil, daun tidak mendapat energi cahaya matahari.
Meskipun daun galing-galing memiliki zat hara dan air (H2O), daun galing-galing tidak
dapat melakukan fotosintesis karena tidak adanya energi cahaya matahari yang dapat
digunakan untuk melakukan proses fotosintesis. Hal ini berbanding lurus dengan
pernyataan dari Juwilda (2011) yang mengatakan bahwa fotosintesis sangat bergantung
pada energi cahaya matahari.
Dalam percobaan ini juga dapat diketahui bahwa daun galing-galing yang ditutup
menggunakan kertas alumunium foil juga mengalami penurunan penyerapan karbon
dioksida sehingga tumbuhan galing-galing tidak bisa maksimal pada proses fotosintesis.
Hal ini berbanding lurus dengan pernyataan Suyitno (2010) yang mengatakan bahwa
fotosintesis dipengaruhi beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Dan
faktor dari kekurangan CO2 atau karbon dioksida adalah termasuk dari faktor eksternal
yang dapat mempengaruhi fotosintesis.
Spektrum cahaya matahari termasuk cahaya tampak dan tidak dapat menembus
kertas alumunium foil yang digunakan sebagai penutup daun giling-giling. Selain itu
proses fotosintesis juga dapat disebut penambatan karbon yang diubah menjadi bahan
organik lain seperti glukosa dan oksigen pada percobaan ini karbon hanya didapat dalam
jumlah yang sangat sedikit dikarenakan daun giling-giling ditutup menggunakan kertas
almunium foil selama 5 hari dan hal ini berbanding lurus dengan pernyataan Handoko
(2011) yang mengatakan bahwa karbon dioksida berperan penting dalam pernyusunan
glukosa dalam proses fotosintesis.

Dalam percobaan ini laju fotosintesis dari daun yang ditutup permukaan atasnya,
daun yang ditutup permukaan bawahnya, daun yang ditutup seluruh permukaannya, dan
daun yang dibiarkan terbuka. Mengalami laju fotosintesis yang berbeda-beda daun yang
ditutup bagian bawahnya mengalami penurunan laju fotosintesis namun tidak terlalu
signifikan karena daun giling-giling pada bagian bawahnya hanya memiliki sedikit
stomata, sedangkan daun yang ditutup bagian permukaan atasnya mengalami
penurunan laju fotosintesis yang signifikan karena pada permukaan atas daun banyak
sekali ditemukkan stomata yang sangat berguna sebagai organ untuk fotosintesis,
kemudian pada daun yang ditutup seluruh permukaannya laju fotosintesis hampir tidak

11
ada karena bagian stomata daun seluruhnya tertutup kertas alumunium foil sehingga
proses fotosintesis tidak dapat dilakukan oleh daun giling-giling, dan pada daun yang
tidak ditutup kertas alumunium foil laju fotosintesis masih seperti biasa yakni sangat
cepat karena stomata pada daun dapat bekerja secara optimal. Hal ini sudah dibukttikan
oleh Juwilda (2011) yang mengatakan bahwa laju fotosintesis pada tumbuhan
dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti intensitas cahaya, konsentrasi karbon dioksida,
suhu, kadar air, dan tahap pertumbuhan.
Pada percobaan digunakan larutan yodium yang bertujuan untuk mengetahui
ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun
yang ditetesi larutan akan berubah warna menjadi biru kehitaman. Pada saat daun
ditetesi dengan iodin bagian yang sebelumnya tertutup oleh kertas aluminium
foil tetap pucat, sedangkan yang tidak tertutup warnanya menjadi biru kehitaman.
Sehingga dapat dikatakan bahwa pada bagian daun yang tidak ditutupi kertas
alumunium foil terdapat amilum, sedangkan pada bagian daun yang ditutupi kertas
aluminium foil tidak terdapat amilum. Amilum merupakan salah satu hasil dari proses
fotosintesis, yang berarti pada bagian daun giing-giling yang terkena
energi cahaya matahari terjadi proses fotosintesis,
sedangkan pada daun giling-giling yang tidak energi terkena cahaya matahari tidak
terjadi proses fotosintesis. Hal ini sesuai dengan literatur yang didapat dari Suyitno
(2013) yang mengatakan bahwa hasil dari proses pengikatan karbon dioksida CO2, air
(H2O), Zat hara dengan dibantu energi cahaya matahari dapat menghasilkan amilum,
energi untuk tumbuhan, dan oksigen yang sangat berguna bagi kelangsungan seluruh
mahluk hidup di bumi.

12
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. Berdasarkan hasil dan pembahasan dari praktikum kali ini, maka dapat
disimpulkan. Fotosintesis merupakan proses sintesis senyawa organik (glukosa)
dari zat anorganik (CO2 dan H2O) dengan bantuan energi cahaya matahari.
Berdasarkan percobaan yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa bagian
daun yang dilapisi dengan aluminium foil tidak melakukan proses fotosintesis
karena setelah dilakukan pengujian menggunakan lugol, tidak terdapat
karbohidrat/amilum pada bagian daun.

2. Selanjutnya dapat diketahui bahwa bagian daun yang tidak dilapisi dengan
aluminium foil tetap melakukan proses fotosintesis. Fotosintesis terjadi sebab
ada bantuan energi cahaya matahari dan setelah dilakukan pengujian
menggunakan lugol, terdapat karbohidrat/amilum pada bagian daun tersebut.

3. Bagian daun yang berubah warna menjadi biru kehitaman menandakan terdapat
kandungan amilum pada daun tersebut. Bagian daun yang berubah warna biru
kehitaman adalah bagian daun yang tidak tertutupi kertas alumunium foil.
Selanjutnya daun yang tertutupi oleh kertas alumunium foil ketika ditetesi iodium
tidak menunjukkan perubahan warna menjadi biru kehitaman, tetapi menjadi
pucat. karena saat proses fotosintesis terjadi sebagian daun tertutupi kertas
alumunium foil, sehingga tidak terdapat karbohidrat/amilum. Hal ini membuktikan
bahwa ketika daun berfotosintesis dengan bantuan cahaya matahari, daun
menghasilkan amilum.

4. Hal tersebut membuktikan bahwa media fotosintesis juga berpengaruh terhadap


laju fotosintesis. Salah satunya media intensitas cahaya matahari yang dilakukan
pada kesempatan praktikum kali ini.

13
SARAN
1. Praktikan harus lebih cermat, teliti, dan berhati-hati saat melakukan praktikum
ini.
2. Untuk praktikum-praktikum selanjutnya kita harus aktif, agar informasi yang kita
dapat bermanfaat dan tentunya kita memperoleh materi/ilmu dengan maksimal
dari praktikum kali ini. Dengan demikian kita dapat melaksanakan praktikum
kedepannya lebih baik lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Handoko, P. 2011. Pengaruh Spektrum Cahaya Tampak Terhadap Laju Fotosintesis


Tanaman Air Hydrilla verticillata. Universitas Nusantara. Kediri
Juwilda. 2011. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Laju Fotosintesis. Universitas
Sriwijaya. Palembang
Suyitno. 2010. Fotosintesis I. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta
Suyitno. 2013. Fotosintesis II. Universitas Negeri Yogyakarta. Yogyakarta

14
15

Anda mungkin juga menyukai