Anda di halaman 1dari 10

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR


FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

LAPORAN PRAKTIKUM
NAMA MAHASISWA: Ahmad Wahfi Nuris JUDUL MATERI PRAKTIKUM:
Eko Prasojo Keseimbangan Asam Basa : Indikator dan
NPM : 20033010085 Pengukuran PH

TANGGAL PRAKT.: 26/10/2020 PEMBIMBING PRAKTIKUM :


Fesdila Putri N., S.TP, M.SC

DASAR TEORI : Konsentrasi ion Hidrogen dan ion Hidroksida dalam larutan sangat menarik
untuk di kaji lebih jauh, konsentrasi keduanya biasanya sangat kecil sehingga untuk
mempermudah hitungan digunakan notasi ilmiah.ungkapan yang digunakan pH dan POH
didefinisikan sebagai negatif logaritmakonsentrasi molar ion hidrogen dan ion hidroksida.
Dalam bentuk persamaan matematis di tulis sebagai berikut :
pH = - log [H+] = log
POH = - log [OH-] = log
Lambang pH dambil dari bahasa prancis yaitu “pouvair hidrogane” artinya “ kekuatan hidrogen”
menuju eksponsial. Dalam larutan netral atau air murni pH = POH = 7,00 , jika pH<7 artimya
larutan bersifat asam, dan jika pH>7 artinya larutan bersifat basa. Kegunaan praktis dari pH
adalah untuk menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan. Nilai pH suatu larutan dapat
diukur secara akurat menggunakan pH meter. Instrumen initerdiri dari elektroda yang dibuat
dari bahan khusus dan dicelupkan ke dalam larutan yang akan di ukur. Suatu potensial yang
bergantung pada nlai pH dibangkitkan diantara elektroda-elektroda dan dibaca pada meter yang
telah dikalibrasi langsung kedalam satuan pH. Walawpun tidak begitu tepat, indikator asam basa
sering dgunakan untuk mengukur pH, sebab indikator tersebut biasanya berubah warna dalam
rentang nilai pH tertentu (Epinur, dkk. 2012).
Indikator asam basa biasanya dibuat dalam bentuk larutan. Dalam titrasi asam basa, sejumlah
kecil larutan indikator ditanbahkan kedalam larutan yang ditritasi dalam bentuk lain kemudian
dikeringkan. Jika kertas ini dibasahi dengan larutan yang sedang diuji, terjadi warna yang dapat
digunakan sebagai penentu pH larutan. Kertas ini disebut kertas pH.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

Indikator asam basa umumnya digunakan jika penentuan pH yang diteliti tidak terlalu
dipikirkan.Namun pengukuran pH yang paling tepat dilakukan adalah dengan alat ukur yang
disebut pH meter (Sukardjo. 2011 : 309).
Menurut (Sukardjo. 2011 : 179) Untuk mengetahui sifat asam atau basa suatu zat tidak dapat
dilkukan langsung dengan mencicipi atau memegangnya. Mencicipi atau memegang zat secara
langsung sangat bebahaya. Contohnya asam sulfat H2SO4, yang dalam kehidupan sehari-hari
digunakan sebagai accu zuur (air aki). Bila tangan atau kulit terkena asam sulfat, akan melepuh
seperti luka bakar dan bila mata terkena asam sulfat akan buta. Cara yang tepat untuk
menentukan sifat asam atau basa suatu zat adalah dengan menggunakan zat petunuk yang
disebut indikator. Indikator asam-basa adalah zat yang dapat berbeda warna jika berada dalam
lingkungan asam atau lingkungan basa.
Indikator asam basa merupakan senyawa yang warnanya dalam larutan asam maupun basa
berbeda. Tidak semua indikator berubah warnanya pada pH yang sama. Beberapa indikator
berubah warnanya pada pH 7, yang lain pH 4, 5, atau 6, 8, dan seterusnya. Perubahan warna
indikator bergantung pada [H+] dalam larutan, maka indikator asam basa dapat digunakan untuk
memperkirakan keasaman atau kebasaan suatu larutan.
( Epinur, dkk . 2012 )

TUJUAN : Untuk mengetahui dan memahami terjadinya keseimbangan asam basa, pengaruh
PH dan beberapa indikator
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

CARA KERJA

2.1 Alat dan Bahan


Alat
1. PH meter
2. Labu Takar 250 mL
3. Tabung Reaksi
4. Tissue
5. Pipet Tetes
6. Penyemprot

Bahan
1. NaOH 0,1 M
2. HCl 0,1 M
3. Indikator Phenoptalein (PP)
4. Indikator Metil Orange
5. Indikator Metilen Blue
6. Aquadest

2.2 Cara Kerja


A. Kalibrasi dua nilai pH

Menyiapkan larutan dan pH meter

Melakukan kalibrasi satu titik pada larutan pH 7

Membilas elektroda dengan aquadest dan dikeringkan dengan kertas tissue

Mencelupkan elektroda pada larutan kedua yang telah diketahui pH-nya

Membilas elektroda dengan aquadest dan dikeringkan dengan kertas tissue


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

Menyamakan hasil pH meter dengan pH yang diketahui

B. Mengukur pH larutan NaOH 0,1 M, HCl 0,1 M, dan Air

Menyiapkan larutan HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, dan Air

Memasukkan elektroda kedalam larutan HCl 0,1 M, NaOH 0,1 M, dan Air

Mengkur pH larutan dengan pH meter setelah dikalibrasi

C. Indikator

Menyiapkan sembilan tabung, tiga tabung diisi larutan HCl 0,1 M, tiga tabung diisi larutan
NaOH 0,1 M, dan tiga tabung diisi Aquadest

Menambahkan 2 tetes indikator metilen blue pada setiap larutan NaOH, HCl, dan Aquadest

Menambahkan 2 tetes indikator metil oranye pada setiap larutan NaOH, HCl, dan Aquadest

Menambahkan 2 tetes indikator phenolpthalein pada setiap larutan NaOH, HCl, dan Aquadest

Mengamati perbedaan warna yang terjadi sebelum dan sesudah ditambahkan indikator
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

HASIL PENGAMATAN
A. Pengukuran pH hasil dari pH meter

NO. Larutan pH

1. NaOH 0,1 M 12,23

2. HCl 0,1 M 0,85

3. Aquadest 7,26

B. Indikator

Larutan Indikator Warna

Sebelum Sesudah

Metilen Blue Tidak Berwarna Biru


Aquadest
Metil Orange Tidak Berwarna Kuning

Phenolpthalein Tidak Berwarna Tidak Berwarna

Metilen Blue Tidak Berwarna Biru


NaOH
Metil Orange Tidak Berwarna Kuning

Phenolpthalein Tidak Berwarna Pink

Metilen Blue Tidak Berwarna Biru


HCl
Metil Orange Tidak Berwarna Oranye

Phenolpthalein Tidak Berwarna Tidak Berwarna


KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

Trayek pH indikator metilen blue : Biru - Biru

Trayek pH indikator metil oranye : Kuning – Oranye

Trayek pH indikator phenolpthalein : Tidak berwarna - Pink

PEMBAHASAN :
Pada percobaan ini penggunaan pH meter harus dilakukan kalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi
dilakukan dengan dua pH yaitu dengan aqudest dan larutan NaOH yang telah diketahui pH
sebelumnya. Fungsi kalibrasi dimaksudkan untuk mengecek ketepatan pH meter yang akan
digunakan untuk praktikum. Dengan melakukan kalibrasi diharapkan pengukuran pH larutan
NaOH, Aquadest, dan HCl dapat memperoleh hasil yang tepat.
Dalam praktikum kali ini terdapat membahas hubungan antara asam basa dengan pH
dimana pH adalah pernyataan dari kekuatan asam atau basa dari suatu larutan.
Dari beberapa metode yang telah dilakukan dapat diamati bahwa suatu larutan asam
mempunyai pH lebih < 7 dan larutan basa mempunyai pH > 7, sedangkan ditengah-tengah asam
dan basa terdapat pH netral yaitu pH = 7. Nilai pH = 7 paling
banyak dipresentasikan oleh larutan H2O karena Ka dan Kb nya seimbang dan mempunyai
konsentrasi H+ dan OH- yang sama besar. Selain itu nilai pH 7 juga dapat ditemukan dalam
larutan garam yang mempunyai spesi asam kuat dan basa kuat atau asam lemah dengan basa
lemah dengan rasio perbandingan sama besar.
Pada pengukuran pH meter didapatkan pH NaOH 0,1 M pada layar, pH-nya 12,23 yang
berarti jika pH suatu larutan lebih dari 7 maka larutan tersebut termasuk larutan yang bersifat
basa. Ciri-ciri dan sifat larutan basa diantaranya larutan basa memiliki rasa pahit, larutan basa
asa terasa licin. Misalnya, sabun yang mengandung basa memiliki sifat ini. Basa menyebabkan
perubahan warna pada zat warna tumbuhan: misalnya mengubah warana lakmus dari merah
menjadi biru. Larutan basa dalam air juga dapat menghantarkan arus listrik.
Pada larutan Aquadest pH yang tertera pada pH meter adalah 7,26 yang berarti jika pH suatu
larutan sama dengan 7 maka larutan tersebut termasuk larutan yang bersifat netral. Ciri-ciri dan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

sifat larutan netral diantaranya tidak mengubah warna kertas lakmus baik warna merah maupun
biru, tidak bersifat korosif Terdiri dari ion H+ dan OH- dan biasanya bisa digunakan sebagai air
minum.
Pada larutan HCl pH yang tertera pada pH meter adalah 0,85 yang berarti jika ph suatu
larutaan kurang dari 7 maka larutan tersebut termasuk larutan yang bersifat asam. Ciri-ciri dan
sifat larutan asam diantaranya
mempunyai rasa asam dan bersifat korosif, dapat mengubah warna kertas lakmus biru menjadi
warna merah, dapat menghantarkan arus listrik (untuk asam kuat), dan bereaksi dengan logam
(untuk asam kuat). Hal ini berbading lurus dengan pernyataan (Epinur, 2012) yang mengatakan
bahwa Dalam larutan netral atau air murni pH = POH = 7,00 , jika pH < 7 artimya larutan bersifat
asam, dan jika pH > 7 artinya larutan bersifat basa. Kegunaan praktis dari pH adalah untuk
menunjukkan keasaman dan kebasaan suatu larutan. Nilai pH suatu larutan dapat diukur secara
akurat menggunakan pH meter. Instrumen initerdiri dari elektroda yang dibuat dari bahan
khusus dan dicelupkan ke dalam larutan yang akan di ukur. Suatu potensial yang bergantung
pada nlai pH dibangkitkan diantara elektroda-elektroda dan dibaca pada meter yang telah
dikalibrasi langsung kedalam satuan pH.
Pada percobaan indikator tabung yang berisi NaOH 0,1 M ketika ditambahkan indikator
metilen blue warna larutan berubah dari yang semula tidak berwarna menjadi berwarna biru,
selanjutnya pada saat ditambahkan indikator metil oranye warna larutan berubah dari yang
semula tidak berwarna menjadi berwarna kuning, kemudian pada saat ditambahkan indikator
phenolpthalein larutan berubah warna yang semula tidak berwarna menjadi berwarna pink. Hal
ini menunjukkan bahwa larutan NaOH 0,1 M merupakan larutan yang bersifat basa.
Pada percobaan indikator tabung yang berisi Aqudest ketika ditambahkan indikator metilen
blue warna larutan berubah dari yang semula tidak berwarna menjadi berwarna biru, selanjutnya
pada saat ditambahkan indikator metil oranye warna larutan berubah dari yang awalnya tidak
berwarna menjadi berwarna kuning, kemudian pada saat ditambahkan indikator phenolphtalein
larutan tidak terjadi perubahan warna. Hal ini menunjukan bahwa Aquadest merupakan larutan
yang bersifat netral.
Pada percobaan indikator tabung yang berisi HCl 0,1 M ketika ditambahkan indikator
metilen blue warna larutan berubah dari yang pada awalnya tidak berwarna menjadi berwarna
biru, selanjutnya pada saat ditambahkan indikator metil oranye warna larutan berubah dari yang
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

pada awalnya tidak berwarna menjadi berwarna oranye, kemudian pada saat ditambahkan
indikator phenolpthalein tidak terjadi perubahan warna. Hal ini menunjukkan bahwa larutan HCl
0,1 M merupakan larutan yang bersifat asam. Hal yang sama juga dinyatakan oleh (Sukardjo,
2011) yang menyatakan bahwa Indikator asam basa biasanya dibuat dalam bentuk larutan.
Dalam titrasi asam basa, sejumlah kecil larutan indikator ditanbahkan kedalam larutan yang
ditritasi dalam bentuk lain kemudian dikeringkan. Jika kertas ini dibasahi dengan larutan yang
sedang diuji, terjadi warna yang dapat digunakan sebagai penentu pH larutan. Kertas ini disebut
kertas pH. Indikator asam basa umumnya digunakan jika penentuan pH yang diteliti tidak terlalu
dipikirkan.Namun pengukuran pH yang paling tepat dilakukan adalah dengan alat ukur yang
disebut pH meter.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

KESIMPULAN
1. Pada percobaan mengukur pH dengan menggunakan pH meter, pH meter harus
dikalibrasi terlebih dahulu ini bertujuan untuk mengecek ketepatan pH meter yang akan
digunakan. Pada praktikum ini kalibrasi dilakukan dengan metode dua pH. Masing-
masing larutan yang diukur didapati hasil pH yang berbeda-beda dengan rumus pH lebih
dari > 7 maka larutan tersebut bersifat positif, larutan yang pH-nya sama dengan 7 berarti
larutan tersebut bersifat netral, dan larutan yang pH-nya kurang dari < 7 maka larutan
tersebut bersifat asam. Dapat disimpulkan bahwa larutan NaOH 0,1 M bersifat basa,
larutan Aquadest bersifat netral, dan larutan HCl bersifat asam.
2. Pada percobaan indikator setiap larutan akan memiliki warna yang berbeda-beda setelah
ditambahkan indikator. tabung yang berisi NaOH 0,1 M ketika ditambahkan indikator
metilen blue warna larutan berubah dari yang semula tidak berwarna menjadi berwarna
biru, selanjutnya pada saat ditambahkan indikator metil oranye warna larutan berubah
dari yang semula tidak berwarna menjadi berwarna kuning, kemudian pada saat
ditambahkan indikator phenolpthalein larutan berubah warna yang semula tidak
berwarna menjadi berwarna pink. tabung yang berisi Aqudest ketika ditambahkan
indikator metilen blue warna larutan berubah dari yang semula tidak berwarna menjadi
berwarna biru, selanjutnya pada saat ditambahkan indikator metil oranye warna larutan
berubah dari yang awalnya tidak berwarna menjadi berwarna kuning, kemudian pada
saat ditambahkan indikator phenolphtalein larutan tidak terjadi perubahan warna. Dan
pada tabung yang berisi HCl 0,1 M ketika ditambahkan indikator metilen blue warna
larutan berubah dari yang pada awalnya tidak berwarna menjadi berwarna biru,
selanjutnya pada saat ditambahkan indikator metil oranye warna larutan berubah dari
yang pada awalnya tidak berwarna menjadi berwarna oranye, kemudian pada saat
ditambahkan indikator phenolpthalein tidak terjadi perubahan warna.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN
LABORATORIUM DASAR PANGAN
Jalan Raya Rungkut Madya Gunung Anyar Surabaya 60294 Telp. (031) 8782179
email : ft@upnjatim.ac.id faximile (031) 8782257 Laman : www.upnjatim.ac.id

DAFTAR PUSTAKA :
Epinur,dkk. 2012. Penuntun Praktikum Kimia Dasar.Jambi : Universitas Jambi
Sukardjo. 2011.Kimia SMA/MA. Jakarta : Bailmu.

Anda mungkin juga menyukai