Fina Nur Azizah1), Alfiani Septi Wardani2), M. Roni Daman Huri2), Nasikhudin3)
1)
Ketua kelompok
2)
Anggota Kelompok
3)
Dosen Pendamping
Abstrak: kalor merupakan suatu bentuk transfer energi yang berpindah dari objek satu
ke objek lainnya karena adanya perbedaan suhu. Pada percobaan kalorimeter ini
bertujuan memperoleh pemahaman tentang kalor, kapasitas kalor zat dan kalor jenis
zat, menentukan kaasitas kalor kalorimeter dan kalor jenis zat. Untuk menentukan
nilai kapasitar kalor kalorimeter menggunakan persamaan berikut ini
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca Nilai ketidakpastian dalam percobaan ini dapat
T 3−T 1
diketahui dengan menggunakan metode ralat rambat yaitu
2 2 2 2
∆ Ckal=
√|
∂ Ckal 2
∂ map 3
. .∆m + || ∂ Ckal 2
∂ mad 3
. .∆ m +
∂ Ckal 2
||
∂T 1 3
C kal
. . ∆T +
∂ Ckal 2
|| . .∆T +
∂T 2 3
∂ Ckal 2
||.
∂T 3 3
A. Pendahuluan
a. Motivasi
kalor merupakan suatu bentuk transfer energi yang berpindah dari objek satu ke
objek lainnya karena adanya perbedaan suhu. Dalam melakukan kegiatan eksperimen ini
dilakukannya pengamatan terhadap proses termodinamika yang berkangsung pada
peristiwa serah terima kalor dari dua system yang memiliki temperature yang berbeda
yang dalam keadaan terisolasi dengan lingkungannya. Pada percobaan kalorimeter ini,
tujuan melakukan percobaannya yaitu dapat memahami secara lebih tentang kalor,
kapasitas kalor zat, begitu juga kalor jenis zat, terampil menggunakan set kalorimeter,
menggunakan teori ralat dan juga menggunakan termometer.
b. Ringkasan percobaan
Dalam percobaan ini, terdapat dua macam percobaan. Pertama, menentukan
kapasitas kalor kalorimeter, dan yang kedua menentukan kalor jenis zat padat. Pada
percobaan menentukan kapasitas kalor kalorimeter, terlebih dahulu memanaskan air
menggunakan pemanas bunsen, sembari menunggu air panas kemudian menyiapkan air
dingin 50 gram yang suhunya harus lebih rendah dari suhu kamar, massa air dingin ini
dicatat sebagai m ad . Air dingin kemudian dimasukkan kedalam set kalorimeter ketika air
dan kalorimeter mencapai kesetimbangan, kemudian mengukur temperaturnya sebagai T 1
. Setelah air yang telah dipanaskan tadi mencapai suhu 500 C , air panas tersebut diambil
sebesar 50ml kemudian dimasukkan dengan cepat kedalam kalorimeter, suhu panas ini
dicatat sebagai T 2 . Aduk campuran air dingin dan air panas tersebut, jika termometer
menunjukkan keadaan stabil dan suhunya hampir turun maka dicatat sebagai T 3 .
Percobaan ini diulangi sebanyak 4 kali dengan memvariasi suhu air dingin.
Pada percobaan menentukan kalor jenis zat padat, terlebih dahulu memanaskan zat
padat dengan pemanas bunsen, sembari menunggu zat padat memanas kemudian
menyiapkan air dingin 50 gram yang suhunya harus lebih rendah dari suhu kamar, massa
air dingin ini dicatat sebagai m ad . Air dingin kemudian dimasukkan kedalam set
kalorimeter ketika air dan kalorimeter mencapai kesetimbangan, kemudian mengukur
temperaturnya sebagai T 1. Kemudian zat padat diambil dan dimasukkan dengan cepat
kedalam kalorimeter, suhu panas zat padat ini dicatat sebagai T 2 . Aduk campuran air
dingin dan zat padat tersebut, jika termometer menunjukkan keadaan stabil dan suhunya
hampir turun maka dicatat sebagai T 3 . Percobaan ini diulangi sebanyak 4 kali dengan
memvariasi suhu air dingin.
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca ……… (5)
T 3−T 1
Dengan map merupakan massa air panas, mad massa air dingin, T 1suhu setimbang
antara air dingin dan kalorimeter, T 2suhu air panas tepat ketika akan dimasukkan kedalam
kalorimeter, dan T 3suhu setimbang dari campuran air dingin dan air panas dalam
kalorimeter.
Untuk menetukan kalor jenis zat padat atau benda (C b) yaitu adanya percampuran air
dingin dan zat padat pada kalorimeter yang berada dalam kondisi terisolasi sehingga tidak
adanya pertukaran kalor antara kalorimeter dengan lingkungan. Persamaan kapasitas kalor
kalorimeter (C b) yaitu
D. Analisis
a) Metode analisis :
Pada percobaan kalorimeter ini, untuk menentukan nilai kapasitas kalor
kalorimeter menggunakan persamaan berikut ini
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca
T 3−T 1
Nilai ketidakpastian dalam persamaan ini dapat diketahui dengan menggunakan
metode ralat rambat yaitu sebagai berikut
2 2 2 2
∆ Ckal=
√|
∂ Ckal 2
. .∆m +
∂ map 3
∂ Ckal 2
||
. .∆ m +
∂ mad 3
∂ Ckal 2
. . ∆T +
∂T 1 3
∂ Ckal 2
|| . .∆T +
∂T 2 3
∂ Ckal 2
|| . .
∂T 3 3 ||
∂Ckal T 2−T 3
(1)
∂ map
=c a (
T 3−T 1 )
∂Ckal
(2) =−ca
∂ mad
∂Ckal
(3) =m c a ¿
∂T 1 ap
∂Ckal m ap c a
(4) =
∂ T 2 (T ¿ ¿ 3−T 1)¿
∂Ckal (T ¿ ¿ 3−T 1 +T 2−T 3 )
(5) =−map c a ¿
∂T 3 (T ¿ ¿ 3−T 1) ² ¿
√
2
T 2−T 3 2
|( ) || 2
Sehingga CKal= c a T −T 3 m ap + −c a 3 mad +¿ ¿ ¿
3 1
¿
|
C kal
dengan rumus ralat relatifnya adalah : R= × 1OO %.
´
CKal
Sedangkan untuk menentkan kalor jenis dari zat padat menggunakan persamaan beriktu
ini
mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)
C b= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
Nilai ketidakpastian dalam persamaan ini dapat diketahui dengan menggunakan
metode ralat rambat yaitu sebagai berikut
2 2 2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
√| || || || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T + . .∆T + . .∆T
∆ Cb= ∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3 ∂T 2 3 ∂T 3 3
2
∂ Cb 2
+
∂Ckal 3 | ´
. . ∆ Ckal |
∂ Cb T 3−T 1
(1) =
∂ mad mb ( T 2−T 3 )
∂ Cb −mad ( T 3−T 1 ) Ckal ( T 3−T 1 )
(2) = −
∂ mb mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 )
∂ Cb −( mad+ Ckal )
(3) =
∂T 1 mb ( T 2−T 3 )
∂ Cb mad ( T 1−T 3 ) Ckal (¿ T´ 1−T 3)
(4 ) = + ¿
∂ T 2 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2
∂ Cb T 3−T 1
(6) =
∂Ckal mb ( T 2−T 3 )
Cb
dengan rumus ralat relatifnya adalah : R= × 1OO %.
´
Cb
b) Sajian hasil
1). Data pengamatan
Percobaan 1 : Menentukan nilai kapasitas kalor kalorimeter
No m ad (gram) m ap(gram) T 1 ℃ T 2℃ T 3℃
1 50,20 50 22 50 34
2 50,23 50 21 50 34
3 50,23 50 13 50 30
4 20,28 50 18 50 32
Nst neraca : 0,01 gram
Nst termometer : 1℃
Mad : massa air dingin
Map : massa air panas
T1 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter dan air dingin
T2 : suhu air panas tepat akan dimasukkan kalorimeter
T3 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter, air panas dan air
dingin
Percobaan 2: Menentkan kalor jenis dari zat padat
No m ad m ap T 1℃ T 2℃ T 3℃
1 50,03 63,34 24 48 29
2 50,78 71,09 22 48 28
3 50,52 67,41 21 49 27
4 20,29 21,39 18 48 21
Nst neraca : 0,01 gram
Nst termometer : 1℃
Mad : massa air dingin
Mb : massa benda
T1 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter dan air dingin
T2 : suhu benda panas tepat akan dimasukkan kalorimeter
T3 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter, benda dan air dingin
1 16 ± 4 24 %
2 11± 4 31 %
3 8.6 ± 2.6 30.5 %
4 14± 3 22.9%
c) Pembahasan
Kalor adalah energi yang ditransfer dari suatu objek kepada objek lain yang
hanya disebabkan oleh perbedaan suhu, yaitu dari suhu tinggi kesuhu rendah.
Sedangkan kapasitas kalor zat yaitu perpandingan banyaknya kalor terhadap peruahan
temperatur atau ΔT. Dalam percobaan ini sehingga adanya pemanaasan air yang
berfungsi untuk menaikkan suhu pada air, sehingga pada proses pencampuran yang
dimasukkan ke dalam kalorimeter adanya perbedaan suhu air yang sudah dipanaskan
dengan air dingin. Yang kemudian adanya serah terima kalor antara kedua zat tersebut
yang biasa disebut sebagai kalor lepas dan kalor terima. Dari hasil analisis yang diperoleh
nilai kapasitas kalor kalorimeter dan kalor jenis zat padat yaitu sebagai berikut
- Menetukan nilai kapasitas kalor kalorimeter
1 16 ± 4 24 %
2 11± 4 31 %
3 8.6 ± 2.6 30.5 %
4 14± 3 22.9%
Dari percobaan yang telah dilakukan masih banyak terjadinya kesalahan yang
ditunjukkan dari presentasi ralat relatif, sehingga untuk mendapatkan hasil yang baik dan
meminimalisir kesalahan kami menyarankan agar:
- Lebih teliti dalam membaca skala alat ukur
- Lebih memahami prinsip dan cara kerja alat
- lebih teliti dalam menganalisis data yang sudah didapatkan
- lebih fokus dalam melakukan percobaan dan pengambilan data
E. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, kalor adalah energi yang berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Kapasitas kalor zat yaitu perpandingan
banyaknya kalor terhadap peruahan temperatur ΔT, sedangkankalor jenis zat yaitu
kapasitas kalor persatuan massa.
Untuk menentukan nilai kapasitas kalor kalorimeter menggunakan persamaan
berikut ini
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca
T 3−T 1
Sedangkan untuk menentkan kalor jenis dari zat padat menggunakan persamaan
beriktu ini
mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)
C b= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
Set kalorimeter digunakan untuk mencari titik kesetimbangan percampuran beberapa
zat, penggunaan set kalorimeter harus cepat tutup calorimeter harus segera ditutup agar
kalor tidak berpindah kelingkungan
Pada percobaan kalorimeter ini perhitungan nilai ketidakpastiaannya menggunakan
metode ralat rambat, yaitu
2 2 2 2
∆ Ckal=
dan
√|
∂ Ckal 2
. .∆m +
∂ map 3
∂ Ckal 2
||
. .∆ m +
∂ mad 3
∂ Ckal 2
. . ∆T +
∂T 1 3
∂ Ckal 2
|| . .∆T +
∂T 2 3
∂ Ckal 2
||. .∆T
∂T 3 3 ||
2 2 2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
√ | || || || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T + . .∆T + . .∆T
∆ Cb= ∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3 ∂T 2 3 ∂T 3 3
2
∂ Cb 2
+
∂Ckal 3
´
. . ∆ Ckal | |
Dalam penggunaan termometer tidak boleh langsung disentuh dengan tangan karena
dapat mempengaruhi hasil ukur dari zat yang diukur tersebut, sehingga biasanya adanya
alat bantu tali yang diikat diatas termometer untuk mempermudah memegang termometer.
F. Daftar Pustaka
Halliday, 1992. Fisika Dasar I, 1st ed, 1. Erlangga, Jakarta.
Tim Fisika Dasar UM. 2019. Modul Fisika Dasar 2. Universitas Negeri Malang
https://usaha321.net/pengertian-kesetimbangan-termal.html
G. Lampiran
1. Perhitungan
a). percobaan pertama menetukan kapasitas kalor kalorimeter
T 2−T 3
1. Ckal 1=m ap Ca
( T 3 −T 1 )
−m ad c a
Ckal 1=50 x 1 ( 50−34
34−22 )
−50.20 x 1
Ckal 1=¿ 16.46
√
2
T 2−T 3 2
c
|( ) ||
CKal= a T −T 3 ap
3 1
m
¿
+ −c a
2
m
3 ad
+¿ ¿ ¿ |
2 2 2
√
50−34 2 2 50−34 2
CKal=
1x | (
34−22 3 ) ||
x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1
3 ( 34−22 )|| (
2
x x 0.5
3 ) |
2 2
50 x 1 2 −50 x 1(34−22+50−34 ) 2
+
34−22 3|
x x 0.5 +
(34−22)² || x x 0.5
3 |
CKal=3.98256
∆ Ckal 3.98256
Ralat relatif = ×100 %= ×100 %=24.2 %
ckal 16.46
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (16 ± 4) kal/ oC dengan ralat relatif
24%.
T 2 −T 3
2. Ckal 2=m ap Ca
(
T 3 −T 1
−m ad c a)
50−34
Ckal 2=50 x 1 x
34−21 ( −50.23 x 1 )
Ckal 2=11.31
√
2
T 2−T 3 2
c
|( ) ||
CKal= a T −T 3 ap
3 1
m
¿
+ −c a
2
m
3 ad
+¿ ¿ ¿ |
2 2 2
50−34 2 2 50−34 2
√
| ( ) || || ( ) |
1x x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1 x x x 0.5
34−21 3 3 (34−21) ² 3
CKal=
2 2
50 x 1 2 −50 x 1 x( 34−21+50−34) 2
+ |
(34−21) 3
x x 0.5 + ||
(34−21) ²
x x 0.5
3 |
CKal=3.50897
∆ Ckal 3.50897
Ralat relative: ×100 %=¿ ×100 %=¿ 31% (2AP)
ckal 11.31
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (11± 4) kal/ oC dengan ralat relatif 31 %
T 2−T 3
3. Ckal 3=m ap Ca
(
T 3−T 1
−m ad c a )
50−30
Ckal 3=50 x 1 x
30−13( −50.23 x 1 )
Ckal 3=¿8.59
√
2
T 2−T 3 2
c
|( ) ||
CKal= a T −T 3 ap
3 1
m
¿
+ −c a
2
m
3 ad
+¿ ¿ ¿ |
2 2 2
50−30 2 2 50−30 2
√| ( ) || || ( ) |
1x x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1 x x x 0.5
30−13 3 3 (30−13)² 3
CKal=
2 2
50 x 1 2 −50 x 1 x (30−13+ 50−30) 2
+ | 30−13 3
x x 0.5 + || (30−13)²
x x 0.5
3 |
CKal = 2.61622
∆ Ckal 2.61622
Ralat relative: ×100 %= ×100 %=30.5 % (2 AP )
ckal 8.59
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (8.6 ± 2.6) kal/ oC dengan ralat relatif
30.5%
T 2 −T 3
4. Ckal 4=m ap Ca ( T 3 −T 1 )
−m ad c a
√
2
T 2−T 3 2
|( ) || 2
CKal= c a T −T 3 map + −c a 3 mad +¿ ¿ ¿
3 1
¿
|
2 2 2
50−32 2 2 50−32 2
√| ( ) || || ( ) |
1x x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1 x x x 0.5
32−18 3 3 (32−18)² 3
CKal=
2 2
50 x 1 2 −50 x 1 x (32−18+50−32) 2
+ |
(32−18) 3
x x 0.5 + ||
(32−18)²
x x 0.5
3 |
CKal =3.20433
∆ Ckal 3.20433
Ralat relative : ×100 %= ×100 %=22.9 % (2 AP)
ckal 14.01
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (14± 3) kal/ oC dengan ralat relatif
22.9%
∆ Ckal 2,94243
Rarat relatif :Ckal= × 100 %= ×100 %=23,4 % (2 AP )
Ckal 12,5925
kal
Jadi, besar Ckal rata-rata sebesar ( 13 ±3 ) dengan ralat relatif sebesar
℃
23,4 %
∂ Cb T 3−T 1 29−24
(1) = = =0,00415469
∂ mad mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−29 )
¿−0,0145392
(5)
∂Cb mad(T 2−T 1) Ckal(¿T´ 2−T 1) 50,03 x (48−24) 16.46 x( 48−24)
= + = + ¿
∂T 3 mb (T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
63,34 x ( 48−29 ) 63,34 x ( 48−29 )
2
¿ 0,0697883
∂Cb T 3−T 1 29−24
(6) = = =¿ 0,00415469
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−29 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
|
√ || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3
2 2 2
√ 2 2 2
∆ Cb= |0,00415469. .0,005| +|−0,00 436131 . .0,005| +|−0,055249 . .0,5| +¿+|−0,0
3 3 3
∆ Cb=0,0320232
∆ Cb 0,0320232
RCb= ×100 % ¿ ×100 %=11,6 %(2 AP )
Cb 0.276
kal
Jadi, kalor jenis kuningan sebesar ( 0,28 ± 0,03 ) dengan ralat relatif sebesar
℃
11,6 % .
¿−0,0144672
(5)
∂Cb mad(T 2−T 1) Ckal(¿T´ 2−T 1) 49,78 x ( 48−22 ) 11,31 x ( 48−22)
= + = + =¿ ¿
∂T 3 mb (T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
63,34 x ( 48−28 ) 63,34 x ( 48−28 )
2
0,062691
∂Cb T 3−T 1 28−21
(6) = = =¿ 0,00552573
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−28 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
√ | || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3
2 2 2
2 2 2
√| || || |
0,00422. .0,005 + −0,00278953 . .0,005 + −0,0429667 . .0,5
3 3 3
∆ Cb= 2 2 2
2 2 2
+|−0,0144672. .0,5| +|0,062691. .0,5| +|0,00552573 . .3,50897|
3 3 3
∆ Cb=0,0288472
∆ Cb 0,0288472
RCb= ×100 % ¿ ×100 %=11,2 % (2 AP)
Cb 0,2578
kal
Jadi, kalor jenis besi sebesar ( 0,26 ± 0,03 ) dengan ralat relatif sebesar 11,2 % .
℃
∂ Cb T 3−T 1 27−21
(1) = = =0,0040458
∂ mad mb ( T 2−T 3 ) 67,41 x ( 49−27 )
0,0507282
∂Cb T 3−T 1 27−21
(6) = = =¿ 0,0040458
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 67,41 x ( 49−27 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
√ | || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3
2 2 2
2 2 2
√| || || |
0,0040458. .0,005 + −0,00354765 . .0,005 + −0,0398579 . .0,5
3 3 3
∆ Cb= 2
2
2
2
2
2¿
| || ||
+ −0,00191869 . .0,5 + 0,0507282 . .0,5 + 0,0040458. . 2.61622
3 3 3 |
¿
∆ Cb=¿0,0226778
∆ Cb 0,0226778
RCb= ×100 %= × 100 %=9,5 %(3 AP )
Cb 0,239
kal
Jadi, kalor jenis tembaga sebesar ( 0,239 ± 0,023 ) dengan ralat relatif sebesar
℃
9,5 % (2 AP ) .
-0,0123707
0,0123707
∂Cb T 3−T 1 21−18
(6) = = =¿ 0,0519454
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 21,39 x ( 48−21 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
√ | || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3
2 2 2
2 2 2
√ | || || |
0,00519454 . .0,005 + −0,0156152. .0,005 + −0,111336 . .0,5
3 3 3
∆ Cb= 2 2 2
2 2 2
| || ||
+ −0,0123707 . .0,5 + 0,0123707 . .0,5 + 0,0519454 . .3,20433
3 3 3 |
∆ Cb=0,117269
∆ Cb 0,117269
RCb= ×100 %= ×100 %=41,3 % (2 AP )
Cb 0,284
kal
Jadi, kalor jenis alumunium sebesar ( 0,28 ± 0,12 ) dengan ralat relatif sebesar
℃
41,3 % .
2. menjawab pertanyaan
1. Berdasarkan azas Black turunkan persamaan 5!
Jawab : Qlepas =Q serap
map Ca ∆T =mad Ca∆ T
map Ca(T 2−T 3 )=mad Ca(T 3−T 1)
∆Q
Ckal=
∆T
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca
T 3−T 1