Anda di halaman 1dari 15

KALORIMETER

Fina Nur Azizah1), Alfiani Septi Wardani2), M. Roni Daman Huri2), Nasikhudin3)
1)
Ketua kelompok
2)
Anggota Kelompok
3)
Dosen Pendamping

Abstrak: kalor merupakan suatu bentuk transfer energi yang berpindah dari objek satu
ke objek lainnya karena adanya perbedaan suhu. Pada percobaan kalorimeter ini
bertujuan memperoleh pemahaman tentang kalor, kapasitas kalor zat dan kalor jenis
zat, menentukan kaasitas kalor kalorimeter dan kalor jenis zat. Untuk menentukan
nilai kapasitar kalor kalorimeter menggunakan persamaan berikut ini
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca Nilai ketidakpastian dalam percobaan ini dapat
T 3−T 1
diketahui dengan menggunakan metode ralat rambat yaitu
2 2 2 2
∆ Ckal=
√|
∂ Ckal 2
∂ map 3
. .∆m + || ∂ Ckal 2
∂ mad 3
. .∆ m +
∂ Ckal 2
||
∂T 1 3
C kal
. . ∆T +
∂ Ckal 2
|| . .∆T +
∂T 2 3
∂ Ckal 2
||.
∂T 3 3

dengan rumus ralat relatifnya adalah : : R= × 1OO %. Salah satu hasil


´
CKal
perhitungan nilai kapasitar kalor kalorimeter yaitu (16 ± 4) kal/ oC dengan ralat
relatif sebesar24% sedangkan salah satu hasil perhitungan nilai kalor jenis zat yaitu =
(0,28 ± 0,03)°C dengan ralat relatif sebesar 11,6%.
Kata kunci: termometer, kalorimeter, zat padat, titik didih

A. Pendahuluan
a. Motivasi
kalor merupakan suatu bentuk transfer energi yang berpindah dari objek satu ke
objek lainnya karena adanya perbedaan suhu. Dalam melakukan kegiatan eksperimen ini
dilakukannya pengamatan terhadap proses termodinamika yang berkangsung pada
peristiwa serah terima kalor dari dua system yang memiliki temperature yang berbeda
yang dalam keadaan terisolasi dengan lingkungannya. Pada percobaan kalorimeter ini,
tujuan melakukan percobaannya yaitu dapat memahami secara lebih tentang kalor,
kapasitas kalor zat, begitu juga kalor jenis zat, terampil menggunakan set kalorimeter,
menggunakan teori ralat dan juga menggunakan termometer.
b. Ringkasan percobaan
Dalam percobaan ini, terdapat dua macam percobaan. Pertama, menentukan
kapasitas kalor kalorimeter, dan yang kedua menentukan kalor jenis zat padat. Pada
percobaan menentukan kapasitas kalor kalorimeter, terlebih dahulu memanaskan air
menggunakan pemanas bunsen, sembari menunggu air panas kemudian menyiapkan air
dingin 50 gram yang suhunya harus lebih rendah dari suhu kamar, massa air dingin ini
dicatat sebagai m ad . Air dingin kemudian dimasukkan kedalam set kalorimeter ketika air
dan kalorimeter mencapai kesetimbangan, kemudian mengukur temperaturnya sebagai T 1
. Setelah air yang telah dipanaskan tadi mencapai suhu 500 C , air panas tersebut diambil
sebesar 50ml kemudian dimasukkan dengan cepat kedalam kalorimeter, suhu panas ini
dicatat sebagai T 2 . Aduk campuran air dingin dan air panas tersebut, jika termometer
menunjukkan keadaan stabil dan suhunya hampir turun maka dicatat sebagai T 3 .
Percobaan ini diulangi sebanyak 4 kali dengan memvariasi suhu air dingin.
Pada percobaan menentukan kalor jenis zat padat, terlebih dahulu memanaskan zat
padat dengan pemanas bunsen, sembari menunggu zat padat memanas kemudian
menyiapkan air dingin 50 gram yang suhunya harus lebih rendah dari suhu kamar, massa
air dingin ini dicatat sebagai m ad . Air dingin kemudian dimasukkan kedalam set
kalorimeter ketika air dan kalorimeter mencapai kesetimbangan, kemudian mengukur
temperaturnya sebagai T 1. Kemudian zat padat diambil dan dimasukkan dengan cepat
kedalam kalorimeter, suhu panas zat padat ini dicatat sebagai T 2 . Aduk campuran air
dingin dan zat padat tersebut, jika termometer menunjukkan keadaan stabil dan suhunya
hampir turun maka dicatat sebagai T 3 . Percobaan ini diulangi sebanyak 4 kali dengan
memvariasi suhu air dingin.

B. Latar Belakang Teoritis


Kalor adalah energi yang ditransfer dari suatu objek kepada objek lain yang hanya
disebabkan oleh perbedaan temperatur (Tim Fisika Dasar, 2019). Perpindahan kalor ini dari
sistem yang bersuhu tinggi ke sistem yang bersuhu yang rendah. Dengan kapasitas kalor C,
usaha dalam hal ini berupa kalor dapat menaikkan suhu suatu benda atau sistem dapat
sebesar 1 ° C , yaitu
∆Q
C= ………………………….... (1)
∆T
Untuk dapat menaikkan suhu benda dari T1 menjadi T2, dengan T2 > T1 yaitu
T2

Q=m ∫ c dT ………………………….... (2)


T1

Q=mc ∆ T …………………… (3)


∆Q
Sehingg kalor jenis c yaitu c= ………………………….... (4)
m∆T
Adanya 2 zat yang memiliki suhu yang berbeda dan dicampur pada sistem yang
terosilasi maka akan adanya serah terima kalor. Menurut hukum kekekalan energi, kalor
yang dilepas yaitu dari suhu yang tinggi akan diterima oleh kalor yang bersuhu rendah.
Yang biasa kita sebut sebagai azas Black. (Halliday, 1992).
“Kalor yang dilepas = Kalor yang diterima”
Untuk menentukan kapasitas kalorimeter (C kal) pada percobaan ini yaitu adanya
percampuran air dingin dan air panas pada kalorimeter yang berada dalam kondisi terisolasi
sehingga tidak adanya pertukaran kalor antara kalorimeter dengan lingkungan. Persamaan
kapasitas kalor kalorimeter (C kal) yaitu

T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca ……… (5)
T 3−T 1
Dengan map merupakan massa air panas, mad massa air dingin, T 1suhu setimbang
antara air dingin dan kalorimeter, T 2suhu air panas tepat ketika akan dimasukkan kedalam
kalorimeter, dan T 3suhu setimbang dari campuran air dingin dan air panas dalam
kalorimeter.
Untuk menetukan kalor jenis zat padat atau benda (C b) yaitu adanya percampuran air
dingin dan zat padat pada kalorimeter yang berada dalam kondisi terisolasi sehingga tidak
adanya pertukaran kalor antara kalorimeter dengan lingkungan. Persamaan kapasitas kalor
kalorimeter (C b) yaitu

mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)


C b= + …………… (6)
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
Dengan mb merupakan massa benda, mad massa air dingin, T 1suhu setimbang
antara air dingin dan kalorimeter, T 2suhu benda tepat ketika akan dimasukkan kedalam
kalorimeter, dan T 3 (T 3>T 1)suhu setimbang dari campuran air dingin dan benda dalam
kalorimeter. Suhu setimbang ini dapat dikatakan sebagai kesetimbangan termal yang dapat
tercapai bila dua benda atau sistem mencapai suhu yang sama dan berhenti untuk bertukar
energi melalui panas, objek dengan energi panas yang tinggi akan kehilangan energi ke
objek dengan energi panas yang lebih rendah. Akhirnya, suhu mereka akan sama
(https://usaha321.net/pengertian-kesetimbangan-termal.html).

C. Desain dan Prosedur Percobaan


a. Deskripsi peralatan
Dalam percobaan kalorimeter ini, peralatan yang digunakan adalah set
kalorimeter, termometer batang berskala 1000 C , bejana didih beserta pemanas bunsen,
gelas ukur, air dan juga butiran zat padat. Pada percobaan ini termometer batang
digunakan untuk mengukur besar temperatur air dingin, temperatur air panas, dan
temperatur zat padat. Bejana didih beserta pemanas bunsen digunakan untuk
memanaskan air, dan memanaskan zat padat. Sedangkan set kalorimeter digunakan
untuk mencampurkan dua bahan yang dalam percobaan 1 yaitu air dingin dengan air
panas sedangkan pada percobaan 2 air dingin dengan zat padat. Adanya pengaduk yaitu
untuk mencampurkan kedua zat sehingga akan lebih cepat untuk setimbang.

Gambar 1. Set kalorimeter Gambar 2. Gelas ukur Gambar 3. Pemanasan bunsen

Gambar 4. Termometer batang

b. Deskripsi prosedur percobaan


Sebelum melakukannya percobaan kalorimeter ini, kelompok kami menyiapkan alat
dan bahan yang dibutuhkan kemudian kami membagi tugas untuk masing-masing
anggota kelompok mengambil peran selama percobaan. Percobaan pertama yang kami
lakukan adalah menentukan kapasitas kalor kalorimeter. Salah satu anggota kelompok
kami (A.S) memanaskan air dengan menggunakan pemanas bunsen, kemudian (F.N)
menimbang massa air dingin sekitar 50 gram yang kemudian dimasukkan kedalam
kalorimeter, ketika air dan kalorimeter mencapai kesetimbangan, kemudian mengukur
temperaturnya sebagai T 1. Setelah air yang telah dipanaskan tadi mencapai suhu 500 C ,
air panas tersebut diambil sebesar 50ml kemudian dimasukkan dengan cepat kedalam
kalorimeter, suhu panas ini dicatat sebagai T 2 . Kemudian (M.R) mengaduk campuran air
dingin dan air panas tersebut, jika termometer menunjukkan keadaan stabil dan suhunya
hampir turun maka dicatat sebagai T 3 . Percobaan ini diulangi sebanyak 4 kali dengan
memvariasi suhu air dingin.
Pada percobaan menentukan kalor jenis zat padat, (M.R) terlebih dahulu
memanaskan zat padat dengan pemanas bunsen, sembari menunggu zat padat memanas
kemudian (F.N) menyiapkan air dingin 50 gram, yang kemudian dimasukkan kedalam set
calorimeter, ketika air dan kalorimeter mencapai kesetimbangan, kemudian mengukur
temperaturnya sebagai T 1. Kemudian zat padat diambil dan dimasukkan dengan cepat
kedalam kalorimeter, suhu panas zat padat ini dicatat sebagai T 2 . Kemudian (A.S)
mengaduk campuran air dingin dan zat padat tersebut, jika termometer menunjukkan
keadaan stabil dan suhunya hampir turun maka dicatat sebagai T 3 . Percobaan ini diulangi
sebanyak 4 kali dengan memvariasi suhu air dingin.

D. Analisis
a) Metode analisis :
Pada percobaan kalorimeter ini, untuk menentukan nilai kapasitas kalor
kalorimeter menggunakan persamaan berikut ini
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca
T 3−T 1
Nilai ketidakpastian dalam persamaan ini dapat diketahui dengan menggunakan
metode ralat rambat yaitu sebagai berikut
2 2 2 2
∆ Ckal=
√|
∂ Ckal 2
. .∆m +
∂ map 3
∂ Ckal 2
||
. .∆ m +
∂ mad 3
∂ Ckal 2
. . ∆T +
∂T 1 3
∂ Ckal 2
|| . .∆T +
∂T 2 3
∂ Ckal 2
|| . .
∂T 3 3 ||
∂Ckal T 2−T 3
(1)
∂ map
=c a (
T 3−T 1 )
∂Ckal
(2) =−ca
∂ mad
∂Ckal
(3) =m c a ¿
∂T 1 ap

∂Ckal m ap c a
(4) =
∂ T 2 (T ¿ ¿ 3−T 1)¿
∂Ckal (T ¿ ¿ 3−T 1 +T 2−T 3 )
(5) =−map c a ¿
∂T 3 (T ¿ ¿ 3−T 1) ² ¿


2
T 2−T 3 2
|( ) || 2
Sehingga CKal= c a T −T 3 m ap + −c a 3 mad +¿ ¿ ¿
3 1
¿
|
C kal
dengan rumus ralat relatifnya adalah : R= × 1OO %.
´
CKal
Sedangkan untuk menentkan kalor jenis dari zat padat menggunakan persamaan beriktu
ini
mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)
C b= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
Nilai ketidakpastian dalam persamaan ini dapat diketahui dengan menggunakan
metode ralat rambat yaitu sebagai berikut
2 2 2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2

√| || || || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T + . .∆T + . .∆T
∆ Cb= ∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3 ∂T 2 3 ∂T 3 3
2
∂ Cb 2
+
∂Ckal 3 | ´
. . ∆ Ckal |
∂ Cb T 3−T 1
(1) =
∂ mad mb ( T 2−T 3 )
∂ Cb −mad ( T 3−T 1 ) Ckal ( T 3−T 1 )
(2) = −
∂ mb mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 )
∂ Cb −( mad+ Ckal )
(3) =
∂T 1 mb ( T 2−T 3 )
∂ Cb mad ( T 1−T 3 ) Ckal (¿ T´ 1−T 3)
(4 ) = + ¿
∂ T 2 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2

∂ Cb mad ( T 2−T 1 ) Ckal (¿ T´ 2−T 1)


(5) = + ¿
∂T 3 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2

∂ Cb T 3−T 1
(6) =
∂Ckal mb ( T 2−T 3 )
Cb
dengan rumus ralat relatifnya adalah : R= × 1OO %.
´
Cb

b) Sajian hasil
1). Data pengamatan
Percobaan 1 : Menentukan nilai kapasitas kalor kalorimeter
No  m ad (gram)  m ap(gram) T 1 ℃   T 2℃ T 3℃ 
1 50,20 50 22 50 34
2 50,23 50 21 50 34
3 50,23 50 13 50 30
4 20,28 50 18 50 32
Nst neraca : 0,01 gram
Nst termometer : 1℃
Mad : massa air dingin
Map : massa air panas
T1 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter dan air dingin
T2 : suhu air panas tepat akan dimasukkan kalorimeter
T3 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter, air panas dan air
dingin
Percobaan 2: Menentkan kalor jenis dari zat padat
No  m ad  m ap T 1℃  T 2℃ T 3℃ 
1 50,03 63,34 24 48 29
2 50,78 71,09 22 48 28
3 50,52 67,41 21 49 27
4 20,29 21,39 18 48 21
Nst neraca : 0,01 gram
Nst termometer : 1℃
Mad : massa air dingin
Mb : massa benda
T1 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter dan air dingin
T2 : suhu benda panas tepat akan dimasukkan kalorimeter
T3 : suhu kesetimbangan antara kalorimeter, benda dan air dingin

2). Analisis data


No C kal(kal/ oC) Ralat relatif

1 16 ± 4 24 %
2 11± 4 31 %
3 8.6 ± 2.6 30.5 %
4 14± 3 22.9%

No C b(kal/ oC) Ralat relatif

1 0,28 ± 0,03 11,6 % .

2 0,26 ± 0,03 11,2% .


3 0,239 ± 0,023 9,5 %
4 0,28 ± 0,12 41,3 % .

c) Pembahasan
Kalor adalah energi yang ditransfer dari suatu objek kepada objek lain yang
hanya disebabkan oleh perbedaan suhu, yaitu dari suhu tinggi kesuhu rendah.
Sedangkan kapasitas kalor zat yaitu perpandingan banyaknya kalor terhadap peruahan
temperatur atau ΔT. Dalam percobaan ini sehingga adanya pemanaasan air yang
berfungsi untuk menaikkan suhu pada air, sehingga pada proses pencampuran yang
dimasukkan ke dalam kalorimeter adanya perbedaan suhu air yang sudah dipanaskan
dengan air dingin. Yang kemudian adanya serah terima kalor antara kedua zat tersebut
yang biasa disebut sebagai kalor lepas dan kalor terima. Dari hasil analisis yang diperoleh
nilai kapasitas kalor kalorimeter dan kalor jenis zat padat yaitu sebagai berikut
- Menetukan nilai kapasitas kalor kalorimeter

No C kal(kal/ oC) Ralat relatif

1 16 ± 4 24 %
2 11± 4 31 %
3 8.6 ± 2.6 30.5 %
4 14± 3 22.9%

- Menetukan nilai kalor jenis zat padat


No C b(kal/ oC) Ralat relative

1 0,28 ± 0,03 11,6 % .

2 0,26 ± 0,03 11,2% .


3 0,239 ± 0,023 9,5 %
4 0,28 ± 0,12 41,3 % .

Dari percobaan yang telah dilakukan masih banyak terjadinya kesalahan yang
ditunjukkan dari presentasi ralat relatif, sehingga untuk mendapatkan hasil yang baik dan
meminimalisir kesalahan kami menyarankan agar:
- Lebih teliti dalam membaca skala alat ukur
- Lebih memahami prinsip dan cara kerja alat
- lebih teliti dalam menganalisis data yang sudah didapatkan
- lebih fokus dalam melakukan percobaan dan pengambilan data

E. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, kalor adalah energi yang berpindah dari benda
yang bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah. Kapasitas kalor zat yaitu perpandingan
banyaknya kalor terhadap peruahan temperatur ΔT, sedangkankalor jenis zat yaitu
kapasitas kalor persatuan massa.
Untuk menentukan nilai kapasitas kalor kalorimeter menggunakan persamaan
berikut ini
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca
T 3−T 1
Sedangkan untuk menentkan kalor jenis dari zat padat menggunakan persamaan
beriktu ini
mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)
C b= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
Set kalorimeter digunakan untuk mencari titik kesetimbangan percampuran beberapa
zat, penggunaan set kalorimeter harus cepat tutup calorimeter harus segera ditutup agar
kalor tidak berpindah kelingkungan
Pada percobaan kalorimeter ini perhitungan nilai ketidakpastiaannya menggunakan
metode ralat rambat, yaitu
2 2 2 2
∆ Ckal=
dan
√|
∂ Ckal 2
. .∆m +
∂ map 3
∂ Ckal 2
||
. .∆ m +
∂ mad 3
∂ Ckal 2
. . ∆T +
∂T 1 3
∂ Ckal 2
|| . .∆T +
∂T 2 3
∂ Ckal 2
||. .∆T
∂T 3 3 ||
2 2 2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2

√ | || || || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T + . .∆T + . .∆T
∆ Cb= ∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3 ∂T 2 3 ∂T 3 3
2
∂ Cb 2
+
∂Ckal 3
´
. . ∆ Ckal | |
Dalam penggunaan termometer tidak boleh langsung disentuh dengan tangan karena
dapat mempengaruhi hasil ukur dari zat yang diukur tersebut, sehingga biasanya adanya
alat bantu tali yang diikat diatas termometer untuk mempermudah memegang termometer.

F. Daftar Pustaka
Halliday, 1992. Fisika Dasar I, 1st ed, 1. Erlangga, Jakarta.
Tim Fisika Dasar UM. 2019. Modul Fisika Dasar 2. Universitas Negeri Malang
https://usaha321.net/pengertian-kesetimbangan-termal.html

G. Lampiran
1. Perhitungan
a). percobaan pertama menetukan kapasitas kalor kalorimeter
T 2−T 3
1. Ckal 1=m ap Ca
( T 3 −T 1 )
−m ad c a
Ckal 1=50 x 1 ( 50−34
34−22 )
−50.20 x 1
Ckal 1=¿ 16.46


2
T 2−T 3 2
c
|( ) ||
CKal= a T −T 3 ap
3 1
m

¿
+ −c a
2
m
3 ad
+¿ ¿ ¿ |
2 2 2


50−34 2 2 50−34 2
CKal=
1x | (
34−22 3 ) ||
x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1
3 ( 34−22 )|| (
2
x x 0.5
3 ) |
2 2
50 x 1 2 −50 x 1(34−22+50−34 ) 2
+
34−22 3|
x x 0.5 +
(34−22)² || x x 0.5
3 |
CKal=3.98256

∆ Ckal 3.98256
Ralat relatif = ×100 %= ×100 %=24.2 %
ckal 16.46
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (16 ± 4) kal/ oC dengan ralat relatif
24%.

T 2 −T 3
2. Ckal 2=m ap Ca
(
T 3 −T 1
−m ad c a)
50−34
Ckal 2=50 x 1 x
34−21 ( −50.23 x 1 )
Ckal 2=11.31


2
T 2−T 3 2
c
|( ) ||
CKal= a T −T 3 ap
3 1
m

¿
+ −c a
2
m
3 ad
+¿ ¿ ¿ |
2 2 2
50−34 2 2 50−34 2


| ( ) || || ( ) |
1x x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1 x x x 0.5
34−21 3 3 (34−21) ² 3
CKal=
2 2
50 x 1 2 −50 x 1 x( 34−21+50−34) 2
+ |
(34−21) 3
x x 0.5 + ||
(34−21) ²
x x 0.5
3 |
CKal=3.50897

∆ Ckal 3.50897
Ralat relative: ×100 %=¿ ×100 %=¿ 31% (2AP)
ckal 11.31
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (11± 4) kal/ oC dengan ralat relatif 31 %

T 2−T 3
3. Ckal 3=m ap Ca
(
T 3−T 1
−m ad c a )
50−30
Ckal 3=50 x 1 x
30−13( −50.23 x 1 )
Ckal 3=¿8.59


2
T 2−T 3 2
c
|( ) ||
CKal= a T −T 3 ap
3 1
m

¿
+ −c a
2
m
3 ad
+¿ ¿ ¿ |
2 2 2
50−30 2 2 50−30 2

√| ( ) || || ( ) |
1x x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1 x x x 0.5
30−13 3 3 (30−13)² 3
CKal=
2 2
50 x 1 2 −50 x 1 x (30−13+ 50−30) 2
+ | 30−13 3
x x 0.5 + || (30−13)²
x x 0.5
3 |
CKal = 2.61622

∆ Ckal 2.61622
Ralat relative: ×100 %= ×100 %=30.5 % (2 AP )
ckal 8.59
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (8.6 ± 2.6) kal/ oC dengan ralat relatif
30.5%

T 2 −T 3
4. Ckal 4=m ap Ca ( T 3 −T 1 )
−m ad c a

Ckal 4=50 x 1 x ( 50−32


32−18 )
−50.28 x 1
Ckal 4=14.01


2
T 2−T 3 2
|( ) || 2
CKal= c a T −T 3 map + −c a 3 mad +¿ ¿ ¿
3 1
¿
|
2 2 2
50−32 2 2 50−32 2

√| ( ) || || ( ) |
1x x x 0.005 + −1 x x 0.005 + 50 x 1 x x x 0.5
32−18 3 3 (32−18)² 3
CKal=
2 2
50 x 1 2 −50 x 1 x (32−18+50−32) 2
+ |
(32−18) 3
x x 0.5 + ||
(32−18)²
x x 0.5
3 |
CKal =3.20433

∆ Ckal 3.20433
Ralat relative : ×100 %= ×100 %=22.9 % (2 AP)
ckal 14.01
Jadi, besar kapasitas kalor kalorimeter adalah (14± 3) kal/ oC dengan ralat relatif
22.9%

5. Kapasitas kalor rata-rata ¿)

´ Ckal 1+Ckal 2+Ckal 3+Ckal 4


Ckal=
4
´ 16.46+11.31+8.59+14.01
Ckal=
4
Ckal=12,5925 kal/ oC
´
2
´
∆ Ckal=
√ ∑ ( Ckal−Ckalx )
n
(16.46−12,5925)2 +(11.31−12,5925)2 +(8.59−12,5925)2+(14.01−12,5925)2
´
∆ Ckal=
´

∆ Ckal=2,94243
4

∆ Ckal 2,94243
Rarat relatif :Ckal= × 100 %= ×100 %=23,4 % (2 AP )
Ckal 12,5925
kal
Jadi, besar Ckal rata-rata sebesar ( 13 ±3 ) dengan ralat relatif sebesar

23,4 %

b). percobaan kedua menetukan kalor jenis zat padat


mad (T 3−T 1) Ckal(T 3−T 1)
1. C b 1= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
50,03 x ( 29−24 ) 16.46 x ( 29−24 )
C b 1= +
63,34 x ( 48−29 ) 63,34 x ( 48−29 )
C b 1=0.276

∂ Cb T 3−T 1 29−24
(1) = = =0,00415469
∂ mad mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−29 )

∂ Cb −mad ( T 3−T 1 ) Ckal ( T 3−T 1 ) −50,03 x ( 29−24 ) 16.46 x ( 29−24 )


(2) = − = −
∂ mb mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 63,342 x ( 48−29 ) 63,34 2 x ( 48−29 )
¿−0,00436131
∂ Cb −(mad +Ckal ) −(50,03+16.46)
(3) = = =−0,055249
∂T 1 mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−29 )
(4)
∂ Cb mad (T 1−T 3 ) Ckal(¿ T´ 1−T 3) 50,03 x ( 24−29 ) 16.46 x ( 24−29 )
= + = + ¿
∂T 2 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
63,34 x ( 48−29 ) 63,34 x ( 48−29 )
2

¿−0,0145392
(5)
∂Cb mad(T 2−T 1) Ckal(¿T´ 2−T 1) 50,03 x (48−24) 16.46 x( 48−24)
= + = + ¿
∂T 3 mb (T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
63,34 x ( 48−29 ) 63,34 x ( 48−29 )
2

¿ 0,0697883
∂Cb T 3−T 1 29−24
(6) = = =¿ 0,00415469
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−29 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2
|
√ || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3
2 2 2

√ 2 2 2
∆ Cb= |0,00415469. .0,005| +|−0,00 436131 . .0,005| +|−0,055249 . .0,5| +¿+|−0,0
3 3 3
∆ Cb=0,0320232

∆ Cb 0,0320232
RCb= ×100 % ¿ ×100 %=11,6 %(2 AP )
Cb 0.276
kal
Jadi, kalor jenis kuningan sebesar ( 0,28 ± 0,03 ) dengan ralat relatif sebesar

11,6 % .

mad (T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)


2. Cb 2= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
49,78 x(28−22) 11.31 x (28−22)
C b 2= +
71,09 x (48−28) 71,09 x( 48−28)
C b 2=¿0,2578

∂Cb T 3−T 1 28−22


(1) = = =0,00422
∂ mad mb ( T 2−T 3 ) 71,09 x ( 48−28 )
(2)
∂ Cb −mad (T 3−T 1 ) Ckal ( T 3−T 1 ) −49,78 x ( 28−22 ) 11.31x ( 28−22 )
= − = −
∂ mb mb2 (T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 71,092 x ( 48−28 ) 71,09 2 x ( 48−28 )
¿−0,00278953
∂ Cb −(mad +Ckal ) −(49,78+11,31)
(3) = = =−0,0429667
∂T 1 mb ( T 2−T 3 ) 71,09 x ( 48−28 )
(4)
∂ Cb mad(T 1−T 3) Ckal(¿T´ 1−T 3) 49,78 x ( 22−28 ) 11,31 x ( 22−28 )
= + = + ¿
∂T 2 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
63,34 x ( 48−28 ) 63,34 x ( 48−28 )
2

¿−0,0144672
(5)
∂Cb mad(T 2−T 1) Ckal(¿T´ 2−T 1) 49,78 x ( 48−22 ) 11,31 x ( 48−22)
= + = + =¿ ¿
∂T 3 mb (T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
63,34 x ( 48−28 ) 63,34 x ( 48−28 )
2

0,062691
∂Cb T 3−T 1 28−21
(6) = = =¿ 0,00552573
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 63,34 x ( 48−28 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2

√ | || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3

2 2 2
2 2 2

√| || || |
0,00422. .0,005 + −0,00278953 . .0,005 + −0,0429667 . .0,5
3 3 3
∆ Cb= 2 2 2
2 2 2
+|−0,0144672. .0,5| +|0,062691. .0,5| +|0,00552573 . .3,50897|
3 3 3
∆ Cb=0,0288472

∆ Cb 0,0288472
RCb= ×100 % ¿ ×100 %=11,2 % (2 AP)
Cb 0,2578
kal
Jadi, kalor jenis besi sebesar ( 0,26 ± 0,03 ) dengan ralat relatif sebesar 11,2 % .

mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)


3. C b= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
50,52 x (27−21) 8.59 x (27−21)
C b= +
67,41 x (49−27) 67,41 x (49−27)
C b=0,239

∂ Cb T 3−T 1 27−21
(1) = = =0,0040458
∂ mad mb ( T 2−T 3 ) 67,41 x ( 49−27 )

∂ Cb −mad ( T 3−T 1 ) Ckal ( T 3−T 1 ) −50,52 x ( 27−21 ) 8.59 x ( 27−21 )


(2) = − = −
∂ mb mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 67,412 x ( 49−27 ) 67,412 x ( 49−27 )
¿−0,00354765
∂ Cb −(mad+Ckal) −(50,52+ 8.59)
(3) = = =−0,0398579
∂T 1 mb (T 2−T 3 ) 67,41 x ( 49−27 )

∂ Cb mad ( T 1−T 3 ) Ckal (¿ T´ 1−T 3) 50,52 x ( 21−27 ) 8.59 x ( 21−27 )


(4 ) = 2
+ 2
= 2
+ 2
¿
∂ T 2 mb ( T 2−T 3 ) mb ( T 2−T 3 ) 67,41 x ( 49−27 ) 67,41 x ( 49−27 )
¿-0,00191869

∂ Cb mad (T 2−T 1) Ckal (¿ T´ 2−T 1) 50,52 x( 49−21) 8.59 x (49−21)


(5) = + = + =¿ ¿
∂T 3 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
67,41 x ( 49−27 ) 67,41 x ( 49−27 )
2

0,0507282
∂Cb T 3−T 1 27−21
(6) = = =¿ 0,0040458
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 67,41 x ( 49−27 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2

√ | || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3

2 2 2
2 2 2

√| || || |
0,0040458. .0,005 + −0,00354765 . .0,005 + −0,0398579 . .0,5
3 3 3
∆ Cb= 2
2
2
2
2
2¿

| || ||
+ −0,00191869 . .0,5 + 0,0507282 . .0,5 + 0,0040458. . 2.61622
3 3 3 |
¿
∆ Cb=¿0,0226778

∆ Cb 0,0226778
RCb= ×100 %= × 100 %=9,5 %(3 AP )
Cb 0,239
kal
Jadi, kalor jenis tembaga sebesar ( 0,239 ± 0,023 ) dengan ralat relatif sebesar

9,5 % (2 AP ) .

mad(T 3−T 1) Ckal (T 3−T 1)


4. C b= +
mb(T 2−T 3) mb(T 2−T 3)
50,29 x ( 21−18 ) 14.01 x ( 21−18 )
C b= +
21,39 x ( 48−21 ) 21,39 x ( 48−21 )
C b=0,284

∂Cb T 3−T 1 21−18


(1) = = =0,00519454
∂ mad mb (T 2−T 3 ) 21,39 x ( 48−21 )

∂ Cb −mad ( T 3−T 1 ) Ckal ( T 3−T 1 ) −50,29 x ( 21−18 ) 14.01 x ( 21−18 )


(2) = − = −
∂ mb mb2 ( T 2−T 3 ) mb2 ( T 2−T 3 ) 21 ,39² x ( 48−21 ) 21, 39² x ( 48−21 )
¿−0,0156152
∂ Cb −(mad+Ckal ) −(50,29+14,01)
(3) = = =−0,111336
∂T 1 mb ( T 2−T 3 ) 21,39 x ( 48−21 )

∂ Cb mad( T 1−T 3) Ckal (¿ T´ 1−T 3) 50,29 x ( 18−21 ) 14,01 x ( 18−21 )


(4 ) = + = + =¿ ¿
∂ T 2 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
21,39 x ( 48−21 ) 21,39 x ( 48−21 )
2

-0,0123707

∂ Cb mad (T 2−T 1) Ckal (¿ T´ 2−T 1) 50,29 x ( 48−18) 14,01 x (48−18)


(5) = + = + =¿ ¿
∂T 3 mb ( T 2−T 3 )2 mb ( T 2−T 3 )
2 2
21,39 x ( 48−21 ) 21,39 x ( 48−21 )
2

0,0123707
∂Cb T 3−T 1 21−18
(6) = = =¿ 0,0519454
∂Ckal mb ( T 2−T 3 ) 21,39 x ( 48−21 )
2 2 2
∂ Cb 2 ∂ Cb 2 ∂Cb 2

√ | || || |
. .∆m + . .∆m + . .∆T
∂ mad 3 ∂ mb 3 ∂T 1 3
∆ Cb= 2 2 2
∂ Cb 2 ∂Cb 2 ∂ Cb 2
+| . . ∆ T | +| . . ∆ T| +| ´
. . ∆ Ckal|
∂T 2 3 ∂T 3 3 ∂Ckal 3

2 2 2
2 2 2

√ | || || |
0,00519454 . .0,005 + −0,0156152. .0,005 + −0,111336 . .0,5
3 3 3
∆ Cb= 2 2 2
2 2 2
| || ||
+ −0,0123707 . .0,5 + 0,0123707 . .0,5 + 0,0519454 . .3,20433
3 3 3 |
∆ Cb=0,117269
∆ Cb 0,117269
RCb= ×100 %= ×100 %=41,3 % (2 AP )
Cb 0,284
kal
Jadi, kalor jenis alumunium sebesar ( 0,28 ± 0,12 ) dengan ralat relatif sebesar

41,3 % .

2. menjawab pertanyaan
1. Berdasarkan azas Black turunkan persamaan 5!
Jawab : Qlepas =Q serap
map Ca ∆T =mad Ca∆ T
map Ca(T 2−T 3 )=mad Ca(T 3−T 1)
∆Q
Ckal=
∆T
T 2−T 3
C kal=map .Ca −mad .Ca
T 3−T 1

2. Berdasarkan azas Black turunkan persamaan 6!


Jawab :
Qlepas =Q serap
map Cb ∆T =mad Cb ∆T
map Cb(T 2−T 3 )=mad Cb(T 3−T 1)
∆Q
Cb=
∆T
map ( T 3 −T 1 ) Ckal ( T 3 −T 1 )
Cb= +
mb(T 2−T 3 ) mb(T 2−T 3)
3. Apakah yang dimaksud dengan kesetimbangan termal?
Jawab : Kesetimbangan termal adalah saat benda yang tidak mengalami pertukaran
energi kalor maupun elektromagnetik jika kedua benda tersebut berada dalam kontak
temal.
4. Kira-kira kesalahan apakah yang mungkin terjadi bila air yang berada di
dalam kalorimeter terlalu banyak dibanding dengan jumlah zat padat yang
dimasukkan ke dalamnya?
Jawab:
Bila yang ada dikalorimeter terlalu banyak air dibandingkan dengan jumlah zat maka
suhu yang lebih dominan adalah suhu air dingin, dalam kasus ini kesalahan yang
mungkin terjadi adalah tidak berlakunya kalor yang dilepas atau kalor yang disebab
yang biasa disebut sebagai teori azas Black
5. Sebuah bola platina dengan massa 100 gram dimasukkan ke dalam 400 gram
air yang bersuhu 0o C, jika kemudian terjadi kesetimbangan temperatur pada
10,1oC dan kalor jenis platina adalah 0,040 kal/g oC. Berapakah temperatur
platina tepat ketika akan dimasukkan ke dalam air?
Jawab:
∆ Qlepas =∆Qlepas
m p c p ∆T =ma c a ∆ T
100 x 0.040 x (T −10.1)=400 x 1 x (10.1−0)
4 T −40.4=4040
4 T =4080.4
T =1020,1° C

Anda mungkin juga menyukai