Anda di halaman 1dari 4

Hasil peng

No Gambar Pengamatan Gambar literature


3 Nama tanaman : Bawang merah
(Allium cepa)

Leher
akar
Batang
Akar
Gambar 3.1 Akar bawang merah

Ujung akar Sumber : Sciencepics (2015)

Gambar 3. Akar bawang merah

Sumber : Dokumen pribadi (2020)

4 Nama tanaman : Jagung


(Zea mays )

Akar
lateral

Akar
Seminal

Gambar 4.1 Serenella A Sukono, Researchgate


Gambar 4. Akar jagung (2008)
Sumber : Dokumen pribadi (2020)
Pembahasan

Pengamatan selanjutnya dilakukan terhadap akar bawang merah. Bawang


merah termasuk tumbuhan semusim yang biasa tumbuh dan berproduksi dengan
baik ditanah yang subur, gembur dan mengandung banyak bahan organik .

Tanaman bawang merah merupakan salah satu jenis tanaman yang


termasuk didalam family Liliceae, termasuk dalam tumbuhan yang menghasilkan
biji (Spermatophyta), sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga
termasuk dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), dimasukan
ke dalam kelas Monocotyledoneae, ordo Liliceae dan digolongkan ke dalam genus
Allium dengan nama ilmiah Allium Cepa

Berdasarkan hasil pengamatan dapat diamati bahwa akar bawang merah


adalah berakar serabut hal ini sesuai dengan pernyataan Rukmana (1995) sistem
perakaran bawang merah adalah akar serabut dan bercabang terpencar pada
kedalaman antara 15 – 30 cm di dalam tanah. Kondisi dari akar bawang tersebut
juga tidak panjang hal ini dikarenakan bawang tidak tertananam dalam didalam
tanah dan ini selaras dengan pernyataan Wibowo (2005) bahwa akar bawang
merah tidak terlalu dalam tertanam dalam tanah. Akar serabut pada tanaman
bawang merah berfungsi untuk memperluas bidang penyerapan dan untuk
memperkuat berdirinya tanaman. Melalui akar-akar serabut inilah tanaman
bawang akan memperoleh air dan zat makanan untuk kelangsungan
pertumbuhannya.

Pengamatan selanjutnya dilakukan terhadap biji akar tanaman jagung.


Tanaman jagung yang merupakan salah satu jenis tanaman yang termasuk
didalam famili Graminae, termasuk dalam tumbuhan yang menghasilkan biji
(Spermatophyta), sedangkan bijinya tertutup oleh bakal buah sehingga termasuk
dalam golongan tumbuhan berbiji tertutup (Angiospermae), dimasukan ke dalam
kelas Monocotyledoneae, ordo Graminaceae dan digolongkan ke dalam genus
Zea dengan nama ilmiah Zea mays. L.

Berdasarkan hasil pengamatan ditemukan bahwa jagung memiliki sistem


perakan serabut namun memiliki perbedaan panjang, dimana terdapat akar yang
langsung tumbuh dari kotileden dan ada yang berasal dari batang yang sudah
mulai tumbuh. Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Fathan Muhadjir (tanpa
tahun) bahwa sistem perakaran jagung adalah perakaran serabut yang terdiri dari
akar-akar seminal yang tumbuh ke bawah pada saat biji berkecambah, akar
koronal yang tumbuh ke atas dari jaringan batang setelah plumula muncul dan
akar udara (brace) yang tumbuh dari buku-buku di atas permukaan tanah. Namun,
akar udara tidak dapat ditemukan karena sistem perakaran yang diamati adalah
jagung yang masih dalam fase perkecambahan dan belum ditanam diatas
permukaan tanah ehinga belum mampu terlihat.

Akar-akar seminal terdiri dari akar-akar radikal atau akar primer ditambah
dengan sejumlah akar-akar lateral yang muncul sebagai akar adventious pada
dasar dari buku pertama di atas pangkal batang. Pada umumnya akar-akar seminal
berjumlah 3-5, tetapi dapat bervariasi dari 1-13. Akar koronal adalah akar yang
tumbuh dari bagian 'dasar pangkal batang. Akar udara tumbuh dari buku-buku
kedua, ketiga atau lebih di atas permukaan tanah, dapat masuk ke dalam tanah.
Akar udara ini berfungsi dalam assimilasi dan juga sebagai akar pendukung untuk
memperkokoh batang terhadap kerebahan. Apabila masuk ke dalam tanah, akar
ini akan berfungsi juga membantu penyerapan hara ( Muhadjir, tanpa tahun)

Berdasarkan pengamatan juga tidak ditemukan adanya bulu-bulu akar dan


hal ini selaras dengan pernyataan Syafruddin (2002) bahwa akar jagung dapat di
jadikan indikator toleransi tanaman terhadap cekaman aluminium. Tanaman yang
toleran aluminium, tudung akarnya terpotong dan tidak mempunyai bulu-bulu
akar.

Muhadjir, Fatan. Tanpa tahun. Karakteristik Tanaman Jagung Balai Penelitian Tanaman
Pangan Bogor. Online http://balitsereal.litbang.pertanian.go.id/wp-
content/uploads/2018/08/3karakter.pdf (diakses tanggal 19 Maret 2020)

Syafruddin. 2002. Tolok ukur dan konsentrasi Al untuk penapisan tanaman jagung
terhadap ketenggangan Al. Berita Puslitbangtan 24: 3-4

Wibowo, 2005. Budi Daya Bawang Putih, Merah dan Bombay. Penebar Swadaya, Cet-13,
2005. Jakarta.
Rukmana, R, 1995. Bawang Merah Budidaya Dan Pengolahan Pasca Panen. Kanisius,
Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai