NIM : D111211029
KELOMPOK : 2 (DUA)
A. PENGAMATAN
1. Raktifitas unsur
2
3. Pengendapan garam hidroksida
B. REAKSI
1. 2Li(s) + 2H2 O(l) 2LiOH(s) + H2 (g)
2Na(s) + 2H2 O(l) 2NaOH(s) + H2 (g)
2Mg(s) + 2H2 O(l) 2MgOH(s) + H2 (g)
2Ca(s) + 2H2 O(l) 2CaOH(s) + H2 (g)
C. PEMBAHASAN
Pada percobaan pertama yaitu reaktifitas unsur, logam yang di ujikan adalah Li, Na, Mg,
dan Ca. Setiap logam ditaruh di dalam larutan (parafin cair) agar tidak terkontaminasi dengan
udara luar. Logam Li, Ca, dan Mg direaksikan menggunakan tabung reaksi sedangkan pada
3
logam Na wadah digunakan adalah cawan petri, perbedaan perlakuan tersebut dilakukan sebab
logam Na merupakan unsur yang sangat reaktif. Pada logam Li dan Ca ditambahkan larutan
tersebut karena logam Li dan Ca mudah bereaksi pada suhu kamar sedangkan logam Mg ketika
di tambahkan aquades secara kasat mata tidak larut dalam air tetapi secara kimawi tetap terjadi
reaksi walaupun reaksinya lambat, berbeda jika dipanaskan, maka reaksinya cepat.
Penambahan indikator phenolptalin (PP) pada percobaan ini sebagai indikator asam basa, bila
asam maka warna yang dihasilkan adalah warna bening tetapi jika basa maka warna yang
Pada percobaan kedua yaitu pengendapan garam sulfat, larutan yang digunakan adalah
MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2. Pada percobaan ini setiap larutan ditambahkan H2SO4 0,5 M,
tujuannya ialah untuk mengetahui kelarutan garam sulfat pada golongan II A. Setelah dilakukan
pencampuran H2SO4 dengan larutan (MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2) akan diamati apakah
terjadi endapan pada larutan. Pada larutan MgCl 2 dan CaCl2 tidak terbentuk endapan tetapi
SrCl2, dan BaCl2 terbentuk endapan, hal ini menandakan kelarutan garam sulfat pada golongan
II A dari atas ke bawah semakin berkurang. Pada percobaan ketiga yaitu pengendapan garam
hidroksida larutan yang digunakan adalah MgCl2, CaCl2, SrCl2, dan BaCl2. pada percobaan ini
setiap larutan ditambahkan NaOH 0,5 M, tujuannya ialah untuk mengetahui kelarutan garam
hidroksida pada golongan II A. Setelah dilakukan pencampuran NaOH dengan larutan (MgCl 2,
CaCl2, SrCl2, dan BaCl2) akan diamati apakah terjadi endapan pada larutan. MgCl2, dan CaCl2,
tidak membentuk endapan tetapi SrCl 2, dan BaCl2 terbentuk endapan. Jadi pada percobaan
ketiga ini hasil yang didapatkan sama dengan percobaan kedua. Yaitu golongan II A dari ke
Berdasarkan teori kelarutan garam sulfat pada golongan II A dari atas ke bawah (Mg ke
4
Ba) semakin sukar larut ini dibuktikan dengan adanya pembentukan endapan pada SrCl 2, dan
BaCl2 (golongan bawah) dan pada MgCl2 dan CaCl2 tidak memiliki endapan (golongan atas),
percobaan yang dilakukan telah sesuai dengan teori yang ada. Sedangkan pada teori kelarutan
garam hidroksida pada golongan II A dari atas ke bawah (Mg ke Ba) semakin mudah larut, hal
D. KESIMPULAN
1. Unsur golongan alkali (IA) dan alkali tanah (IIA) memiliki reaktivitas yang bertambah
dari atas ke bawah. Kereaktifan suatu unsur bergantung dari kemampuan atom untuk
melepas atau menarik elektron. Dalam sistem periodik, unsur yang bersifat logam,
dalam periode dari ki ke kanan akan semakin kurang reaktif. Hal itu yang menyebabkan
golongan alkali memilliki reaktivitas yang lebih besar dibanding golongan alkali tanah.
2. Pengamatan dalam praktikum terkait kelarutan garam sulfat dan garam hidroksida dari
golongan II A, dapat disimpulkan bahwa semakin ke bawah atau semakin besar periode
unsur golongan II A maka kelarutannya akan lewat jenuh sehinnga endapan yang
Asisten, Praktikan,
5
6