KIMIA UNSUR
PERCOBAAN 7
(BELERANG)
DISUSUN OLEH :
I. TUJUAN
I.1.Mengetahui sifat-sifat belerang dan senyawanya.
Keberadaan sulfur atau belerang di bumi pada zaman purba sudah ada yaitu
dalam bentuk senyawa H2S di atmosfer. Meskipun bukti eksplisit dari ko-evolusi
awal atomsfer dan biosfer dengan geosfer sulit diselidiki. Namun, diyakini bahwa
atmosfer awal di bumi sangat kekurangan oksigen tetapi sulfur dalam bentuk
senyawa H2S justru sudah ada (Taroreh, Mangimbulude, & Karwur, 2016). Sulfur
merupakan salah satu elemen cahaya dalam inti bumi dan menjadi elemen penting
dalam pembentukan inti bumi dan merupakan unsur keenam yang paling melimpah
di seleruh bumi (-1,9%) berat dan hanya dilampaui oleh besi, oksigen, silikon,
magnesium, dan nikel. Unsur ini ada dibeberapa bahan tertua dalam sistem tata
surya (Mandeville, 2010).
1
2
Belerang bentuknya adalah non-metal yang tak berasa, tak berbau, dan
multivalent. Belerang dalam bentuk aslinya adalah sebuah zat padat kristalin kuning
(Budevsky, 1979). Banyaknya belerang yang berada dalam kerak bumi kira-kira
0,1 persen bobot, termasuk di dalamnya selenium dan tellerium yang merupakan
keluarga belerang (Rompas, Turangan, & Riogilang, 2018). Belerang juga
merupakan unsur yang cukup melimpah, terdapat dalam mineral sulfat seperti
gypsum, dan dalam mineral sulfida yang merupakan bijih logam yang penting.
Belerang bebas terdapat pada beberapa wilayah vulkanik. Unsur ini dibentuk oleh
reaksi hydrogen sulfida dan belerang oksida, yang terdapat dalam gas vulkanik.
Bentuk stabil dari belerang adalah belerang rombik berwarna kuning, suatu kristal
padat dengan kisi molekul berbentuk mahkota S8. Belerang rombik meleleh pada
113oC menghasilkan cairan berwarna jingga. Pemanasan lebih lanjut, berubah
menjadi cokelat-merah, suatu cairan kental (Yayan, 2012).
Belerang adalah bagian yang penting dari protein dan asam amino.
Umumnya S organik merupakan sumber utama belerang untuk pertumbuhan
tanaman. Tanaman menyerap belerang terutama dalam bentuk ion sulfat (SO42-)
anorganik. Sulfat dalam tanah sangat mudah tercuci sehingga pemberian pupuk
yang mengandung SO42- dan mengandung 21% N dalam bentuk NH4+ membantu
meningkatkan kandungan N dalam tanah. Bahan organik tanah dikenal sebagai
penyumbang utama sulfur yang dapat tersedia bagi tanaman, menurunnya
kandungan bahan organik tanah sering dianggap sebagai suatu faktor yang
menyumbang terhadap berkurangnya belerang (Sofyan, 2014).
Salah satu senyawa dari belerang yaitu ada SO2 dan SO3. Belerang dioksida
atau SO2 dibentuk dengan pembakaran belerang atau senyawa belerang. Belerang
dioksida ini merupakan gas beracun dan merupakan gas emisi industri yang dapat
menyebabkan masalah lingkungan. Namun, pada saat yang sama gas ini sangat
penting karena merupakan sumber belerang. Belerang trioksida atau SO3 dihasilkan
dengan oksida katalitik belerang dioksida dan digunakan dalam produksi asam
sulfat. Reagen komersial SO3 biasa adalah cairan (Saito, 1996).
IV. METODOLOGI PERCOBAAN
IV.1.Alat
Alat yang digunakan pada percobaan belerang yaitu pipet tetes, gelas beker,
tabung reaksi, corong, pembakar spirtus, pipet volume, kaca arloji, dan cawan.
IV.2.Bahan
Bahan yang digunakan pada percobaan belerang yaitu parafin, belerang,
asbes, besi(II), sulfid, HCl, Pb asetat, H2SO4, K2CrO7, asam asetat, etanol, natrium
sulfit, BaCl2, dan air brom.
IV.3.Prosedur Kerja
Langkah 1
3
4
Langkah 6
IV.4.Skema Kerja
(Terlampir)
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
V.1.Data Pengamatan
V.1.1.Tabel Hasil Pengamatan Bentuk Kristal dan Warna Senyawa Belerang
2 Monoklinik Kuning
3 Plastik Kuning
5
6
V.2.Pembahasan
Belerang merupakan unsur dengan nomor atom 16 dan terletak pada
golongan VIA di tabel periodik unsur. Belerang ditemukan di alam sebagai unsur
bebas, sulfat, maupun sebagai bijih sulfida. Belerang berwarna kuning pucat,
padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS 2.
Belerang dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, baik itu berupa gas, cair, maupun
padat (Clark & Mayer, 2008). Salah satu senyawa dari belerang yaitu ada SO2 dan
SO3. Belerang dioksida ini merupakan gas beracun dan merupakan gas emisi
industri yang dapat menyebabkan masalah lingkungan. Belerang trioksida atau SO3
dihasilkan dengan oksida katalitik belerang dioksida dan digunakan dalam produksi
asam sulfat (Saito, 1996). Belerang adalah bagian yang penting dari protein dan
asam amino. Umumnya S organik merupakan sumber utama belerang untuk
pertumbuhan tanaman (Sofyan, 2014).
Gambar V.2.1
Serbuk belerang + CS2
Hasil dari percobaan pertama ini yaitu ketika belerang dilarutkan dengan CS 2 dan
ditutup dengan kertas saring maka, akan menghasilkan kristal yang berwarna
kuning pudar dan bentuknya rombik.
7
Gambar V.2.2
Serbuk belerang dipanaskan
dan dibiarkan membeku
Hasil dari percobaan kedua ini yaitu ketika serbuk belerang dipanaskan dan
dibiarkan membeku maka, akan menghasilkan kristal yang berwarna kuning dan
bentuknya monoklinik.
Percobaan ketiga yaitu dilakukan dengan cara memasukkan serbuk belerang
ke dalam tabung reaksi, dipanaskan hingga melebur. Kemudian segera dituang ke
gelas yang berisi air, diamati yang terjadi.
Gambar V.2.3
Serbuk belerang dipanaskan dan dituang
ke dalam gelas berisi air
Hasil dari percobaan ketiga ini yaitu ketika serbuk belerang dipanaskan sampai
melebur dan dituang ke dalam air maka, akan menghasilkan kristal yang berwarna
kuning dan bentuknya plastik.
8
Gambar V.2.4
Parafin + serbuk belerang + asbes dipanaskan
Kertas Pb asetat diletakkan di mulut tabung
Hasil dari percobaan keempat ini yaitu ketika parafin, serbuk belerang, dan asbes
dimasukkan ke dalam tabung reaksi kemudian dipanaskan dengan meletakkan
kertas Pb asetat pada mulut tabung maka, akan menghasilkan warna hitam dan
banyak timbulnya gas serta kertas Pb asetat berubah menjadi warna hitam.
Gambar V.2.5
Logam tembaga + H2SO4 dipanaskan
9
Gambar V.2.6
Tabung 1 : CH3COOH + H2SO4
Tabung 2 : C2H5OH + H2SO4
1. Belerang merupakan unsur dengan nomor atom 16 dan terletak pada golongan
VIA di tabel periodik unsur. Belerang ditemukan di alam sebagai unsur bebas,
sulfat, maupun sebagai bijih sulfida. Belerang berwarna kuning pucat, padatan
yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi mudah larut dalam CS2. Belerang
dapat ditemukan dalam berbagai bentuk, baik itu berupa gas, cair, maupun padat.
Salah satu senyawa dari belerang yaitu ada SO2 dan SO3. Belerang dioksida ini
merupakan gas beracun dan merupakan gas emisi industri yang dapat
menyebabkan masalah lingkungan. Belerang trioksida atau SO3 dihasilkan
dengan oksida katalitik belerang dioksida dan digunakan dalam produksi asam
sulfat. Belerang adalah bagian yang penting dari protein dan asam amino.
Umumnya S organik merupakan sumber utama belerang untuk pertumbuhan
tanaman.
10
DAFTAR PUSTAKA
Clark, R. C., & Mayer, R. E. (2008). E-Learning and The Science of Intruction:
Proven Guidelines for Consumers and Designer of Multimedia Learning,
Second Edition. San Fransisco: John Wiley & Sons, Inc.
Cotton, F. A. (1989). Kimia Anorganik Dasar. Jakarta: UI Press.
11
LAMPIRAN
Skema Kerja
Serbuk belerang +
CS2
- diambil 1 mL CS2.
- dilarutkan serbuk belerang 0,1 g dengan CS2.
- ditutup dengan kertas saring.
- diamati kristal yang terbentuk.
Hasil Pengamatan
0,5 g serbuk
belerang
Hasil Pengamatan
Serbuk belerang
Hasil Pengamatan
12
Parafin, serbuk
belerang, dan asbes
Hasil Pengamatan
Sekeping logam
tembaga + H2SO4
Hasil Pengamatan
Parafin, serbuk
belerang, dan asbes
Hasil Pengamatan
13
Jawaban Pertanyaan:
1. Perubahan fisika yang terjadi jika belerang dipanaskan perahan-lahan sampai
mendidih yaitu pada suhu 119oC – 200oC, makin kental dan dari warnanya merah
menjadi merah tua, pada struktur lingkar S8 putus dan terbentuk rantai panjang
atom S.
2. Bentuk alotrop belerang yaitu diantaranya belerang rombik, belerang monoklin,
dan belerang plastic.
Belerang rombik melarut dalam alkohol, eter, dan karbon disulfida dan hasil
penguapan perlahan-lahan dari larutan belerang dalam pelarut-pelarut ini
menghasilkan kristal oktahedral.
Belerang monoklin ini mengkristal dari leburan belerang di atas 95,6oC
berbentuk jarum-jarum prisma.
Belerang plastis yaitu cairan belerang yang mendidih dituangkan ke dalam air
dingin, akan diperoleh belerang plastis.
3. Jika H2S atau hidrogen sulfida dioksidasi akan terbentuk gas belerang.
4. Sifat kimia dari asam sulfat yaitu:
Sebagai pengoksidasi tembaga
Sebagai zat dehidrasi
Sebagai zat katalis dalam pembentukan ester
5. Cara menentukan ion sulfit dalam suatu larutan juga mengandung ion sulfat
adalah larutan tersebut jika direaksikan dengan hidrogen sulfat akan membentuk
koloid belerang tapi jika tidak terdapat ion sulfat maka tidak akan terbentuk
hidrogen sulfida.
14
Bukti Screenshoot Referensi
15
16