Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN

KOROSI BESI
(Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata pelajaran Kimia)

Guru Pembimbing : Rosmawati Manurung, S.Si.

DISUSUN OLEH

Gerardus Verrel Ega Widiatmoko

XIID / 09

SMA SANTO ALOYSIUS SULTAN AGUNG

BANDUNG

2023
1. Judul Percobaan : Korosi Besi
2. Tujuan Percobaan :
2.1. Mengetahui faktor penyebab terjadinya korosi besi
3. Landasan Teori
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di lingkungannya
yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tidak diinginkan (Purba,2018). Dalam kehidupan
sehari-hari, reaksi korosi yang terjadi disebut juga sebagai perkaratan. Peristiwa korosi yang
paling lazim dan biasa terjadi adalah perkaratan besi.
Peristiwa korosi terjadi akibat adanya logam yang teroksidasi, sedangkan oksigennya
mengalami reduksi. Karat logam yang terbentuk pada umumnya berupa oksida ataupun
karbonat. Adapun rumus kimia dari karat besi adalah Fe₂O ∙xH₂O, yang merupakan suatu zat
padat yang memiliki warna cokelat kemerah-merahan. Korosi merupakan salah satu bentuk
dari proses elektrokimia. Pada korosi besi, besi akan menjadi anoda dan akan teroksidasi.
Reaksi yang terjadi ialah sebagai berikut:
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e- E0 = +0,44 V
Ada juga reaksi yang terjadi pada air ialah elektron yang sudah dibebaskan dari anode
akan mengalir ke bagian lain dari besi tersebut yang akan berlaku sebagai katode. Maka,
pada proses ini yang akan terjadi ialah oksigen tereduksi. Reaksi yang terjadi ialah sebagai
berikut:
O2(g) + 2H2O(l) +4e- → 4OH-(aq) E0 = +0,40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l) E0 = +1,23 V
Reaksi-reaksi tersebut akan mengakibatkan ion besi(II) yang terbentuk pada anode
selanjutnya teroksidasi dan akan membentuk ion besi(III), kemudian terbentuklah senyawa
oksida terhidrasi, Fe2O3∙xH2O atau yang merupakan karat besi. Bagian yang akan teroksidasi
atau mengalami korosi tergantung dari kerapihan permukaan besi itu sendiri. Apabila
permukaan besi terdapat ketidakrataan maka bagian itu bisa mengalami korosi
4. Alat
Dalam melakukan percobaan ini, alat yang diperlukan adalah :
1. Tabung reaksi dan gabus penutup
2. Rak tabung reaksi
3. Pinset
4. Ampelas
5. Label nama
6. Spatula
7. Spidol
8. Pipet tetes
9. Corong
5. Bahan
Dalam melakuan percobaan ini, bahan yang dibutuhkan adalah :
1. Paku besi
2. Kapas
3. Air suling
4. Kristal CaCl2
5. Air mendidih
6. Minyak VCO
6. Cara Kerja
Tata cara pengerjaan percobaan ini adalah sebagai berikut.
1. Sediakan 5 buah tabung reaksi.
2. Ampelas permukaan dari 5 buah paku tersebut sampai lapisan luarnya hilang dan
mengkilap.
3. Lakukan 5 perlakuan berbeda terhadap paku:
 Tabung 1: Masukan paku dan isi dengan air suling hingga seluruh paku terendam
 Tabung 2: Masukan Kristal CaCl2 sebanyak 2 spatula, lalu masukan kapas dan
letakan paku, tutup tabung tersebut hingga kedap udara.
 Tabung 3: Masukan paku dan isi dengan air mendidih hingga terendam
 Tabung 4: Masukan paku dan isi dengan minyak
 Tabung 5: Masukan paku
4. Beri label pada setiap tabung reaksi sesuai isi zatnya.
5. Masukan ke dalam rak tabung reaksi dan amati
6. Diamkan selama 3 hari dan amati perubahannya.
7. Hasil Percobaan
Berikut merupakan hasil percobaan yang diperoleh.
Tabel 7.1. Hasil Pengamatan Korosi pada Paku Besi.
Isi tabung reaksi Hari 0 Hari 1 Hari 4
Air suling Abu-abu Abu kehitaman Abu kecoklatan
mengkilap Mulai Berkarat Berkarat
Kristal CaCl2 Abu-abu Abu sedikit Abu kehitaman
mengkilap hitam Tidak berkarat
Air mendidih Abu-abu Abu kehitaman Abu kecoklatan
mengkilap Sedikit berkarat Berkarat
Minyak VCO Abu-abu Abu-abu Abu-abu mengkilap
mengkilap mengkilap Tidak berkarat
Tidak berkarat
Kosong Abu-abu Abu kehitaman Abu kehitaman
mengkilap Sedikit berkarat Sedikit berkarat

Gambar 7.1.Kondisi Awal.

Gambar 7.2. Hari 0.

Gambar 7.3. Hari 1.


Gambar 7. 4. Kondisi Akhir.

Setelah melakukan pengamatan maka dapat diduga bahwa korosi yang terjadi ada ketika
paku direndam didalam aquadest, air mendidih dan dibiarkan mengenai udara terbuka.
Berdasarkan tabel pengamatan tersebut,
Korosi besi disebut reaksi redoks yang terjadi antara logam dan zat lainnya di
lingkungan. Korosi akan menghasilkan karat. Pada reaksi korosi, logam ini akan mengalami
oksidasi dan berperan sebagai anoda sedangkang oksigen akan mengalami reduksi dan berperan
sebagai katoda.
Berdasarkan waktu pengamatan, proses korosi sudah bisa langsung terlihat dari hari
pertama meskipun hanya sedikit atau masih samar. Korosi baru dapat terlihat jelas setelah
pengamatan hari ke 4
8. Pembahasan
Korosi merupakan sebuah proses elektrokimia, pada reaksi ini, besi berfungsi sebagai
anode dan juga sebagai katode tergantung pada berbagai faktor, seperti kerapihan dan perbedaan
permukaan logam tersebut. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
Fe(s) → Fe2+(aq) + 2e- E0 = +0,44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lon besi itu yang bertindak
sebagai katode di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) +4e- → 4OH-(aq) E0 = +0,40 V
atau
O2(g) + 4H+(aq) + 4e- → 2H2O(l) E0 = +1,23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (III)
yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3∙xH2O yang mana adalah karat itu
sendiri.
Berdasarkan tabung reaksi yang sudah diamati, dapat diketahui bahwa faktor yang
menyebabkan korosi adalah oksigen dan air. Pada tabung reaksi berisi minyak, minyak berfungsi
menjadi pengedap paku sehingga paku tidak terkena air. Karena itu paku pada tabung reaksi
berisi minyak tidak berkarat. Selanjutnya kristal CaCl2 merupakan zat yang bersifat higroskopis
atau menyerap air sehingga udara dalam tabung tidak ada dan paku akan bersifat kering atau
bebas air. Karena itulah pada tabung reaksi yang berisi kristal CaCl2 juga tidak terjadi korosi.
Hal ini yang menyebabkan korosi hanya terjadi pada paku yang direndam dengan air
suling dan air panas juga dibiarkan terbuka. Pada tabung reaksi berisi air panas atau air yang
dididihkan oksigen akan lebih sedikit karena menghilang. Hal inilah yang menyebabkan korosi
pada air panas tidak separah yang ada di air suling biasa. Ada juga korosi yang terjadi pada paku
yang dibiarkan terbuka seharusnya tidak terjadi namun bisa terdapat faktor yang bisa
menyebabkan korosi yaitu basahnya paku.
9. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa :
1. Korosi merupakan suatu reaksi redoks antara suatu logam dengan zat lain di
lingkungan dan dapat menghasilkan zat yang tidak diinginkan (karat).
2. Faktor yang menyebabkan terjadinya korosi adalah keberadaan oksigen dan air.
Korosi terjadi pada paku yang terendam di aquadest, air mendidih, dibiarkan di udara
terbuka.
10. Daftar pustaka
Purba, Michael. 2018. Kimia 3 untuk SMA/MA Kelas XII. Jakarta. Erlangga.
11. Lampiran

Anda mungkin juga menyukai