Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

I. Judul :
II. Latar Belakang
Korosi adalah perubahan logam secara fisika maupun kimia akibat hilangnya
fungsi mekanis logam tersebut. Logam seperti besi bisa mengalami korosi jika
bersentuhan dengan senyawa asam, air, dan mengalami perubahan suhu dalam jangka
waktu yang cukup lama dan secara terus menerus. Besi adalah salah satu dari banyak
jenis logam yang digunakan di dalam kehidupan sehari-hari, namun kekurangan pada
besi adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi. Padahal jika besi
mengalami korosi maka besi teraebut akan berkurang nilai jual dan fungsi
komersialnya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat akhir-


akhir ini membawa manusia kepada peradaban yang baru, dimana manusia memenuhi
kebutuhannya yang sudah didukung oleh peralatan-peralatan yang serba modern. Dan
hampir semuan jenis peralatan yang digunakan, ternyata logam mendominasi sebagai
bahan bakunya. Logam yang sudah ditemukan beratus-ratus tahun yang lalu, dalam
pengunaannya sering kali menimbulkan masalah yang kadang sulit untuk
memecahkannya. Salah satu masalah besar yang muncul logam yaitu korosi, korosi
merupakan gejala alamiah yang dapat terjadipada semua logam. Korosi akan
mempengaruhi daya guna dari semua logam sehingga menimbulkan kerugian yang
cukup besar.
Korosi adalah reaksi elektrokimia antara logam dengan lingkungan yang dapat
menghasilkan ion-ion. Korosi biasa terjadi karena adanya pasagan sel galvanik dan
arus listrik yang mengiringinya. Korosi dapat menimbulkan penurunan mutu logam,
pasangan galvanik-galvanik ini adalah yang memunculkan anoda dan katoda akibat
sel komposisi, sel tegangan, sel konsentrasi. Jika antara anoda dan katoda ini terjadi
hubungan listrik melalui penghantar langsung maupun elektrolit, maka akan semakin
banyak anoda yang menjadi ion, sehingga anoda akan kehilangan massa atau disebut
terkorosi.
III. Rumusan Masalah :
a. Bagaimana pengaruh berbagai cairan terhadap korosi pada
besi (paku)?
b. Bagaimana proses terjadinya korosi pada besi (paku)?
c. Bagaimana cara pencegahan korosi ?
IV. Tujuan :
a. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan
besi (paku).
b. Mencari tahu faktor yang menyebabkan karat.
c. Mencari tahu faktor yang menyebabkan karat.
V. Alat dan Bahan :
• Gelas plastik
• Paku
• Karet
• Kantong Plastik
• Minyak
• Cuka
• Air
• Air garam
VI. Langkah Kerja :
1. Siapkan lima gelas plastik yang kosong.
2. Tambahkan minyak, air, cuka, air garam pada masing masing gelas.
Dan satu gelas sisa tidak perlu diberikan larutan.
3. Masukkan satu paku ke masing-masing gelas.
4. Tutup gelas menggunakan plastic dan ikat menggunakan karet
5. Amati proses korosi selama kurang lebih tujuh hari.
VII. Data Hasil Pengamatan
Berikut adalah data hasil pengamatan perubahan paku (besi) didalam larutan
yang berbeda-beda yang bertujuan untuk mempelajari dan mengidentifikasi penyebab
korosi.g
Nama zat Keadaan gelembung Keadaan lampu
NaCl dengan H2O Gelembung yang Menyala selama ± 2 detik
dihasilkan cukup banyak,
menempel pada besi
elektroda
Minyak dengan H2O Tidak ada gelembung Lampu tidak menyala
Gula dengan H2O Tidak ada gelembung Lampu tidak menyala
HCL dengan H2O Gelembung yang Lampu menyala selama ±
dihasilkan banyak dalam 1,5-2 detik
kurun waktu singkat,
menempel pada besi
elektroda
NaOH dengan H2O Gelembung yang Lampu redup
dihasilkan cukup banyak
Tabel 1.2

VIII. Analisis Data


Setelah dibandingankan ternyata secara keseluruhan paku dengan berbahan
dasar besi, jika terkena air ternyata tidak mengalami korosi. Perbedaan terjadi antara
air biaasa, air garam, dan cuka. Korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan pada
air biasa berwarna kuning, hal itu terjadi karena korosi tersebut terjadi oleh oksidasi
oksigen. Sedangkan korosi yang terjadi pada paku yang diletakkan pada air garam dan
cuka berwarna hitam, korosi tersebut terjadi karena korosi elektrolit. Berdasarkan
hasil tersebut, dapat dimatahui bahwa cara pencegahan korosi dapat dilakukan
dengancara pelapisan besi dengan bahan yang tidak mengalami perkorosian atau
bahan yang yang tidak dapat bereaksi dengan oksigen, sehingga besi dalaam keadaan
bebas oksigen dan tidak mengalami korosi.
8.1 Air
Air menyebabkan paku mengalami korosi keseluruhan serta menyebabkan air
mengalami perubahan warna menjadi warna kuning-sedikit kemerahan. Hal tersebut
karena seperti yang diketahui bahwa penyebab terjadinya korosi yaitu air dan
oksigen. Pada paku yang di rendam dengan air terdapat air dan oksigen yang
terlarut, walaupun keadaan gelas tersebut tertutup, namun tetap saja ikatan-ikatannya
menyebabkan paku mengalami korosi paling cepat jika di bandingkan dengan paku
yang berada pada larutan yang lainnya.
8.2 Larutan garam
Larutan garam akan menyebabkan korosi pada paku secara keseluruhan dan
menyebabkan air mengalami perubahan warna. Itu karena larutan garam bereaksi
dengan besi dan mengakibatkan perkaratan serta terjadinya penguapan.
8.3 Minyak Goreng
Dari hari pertama rendaman paku di dalam minyak goreng hingga hari terakhir
rendaman, paku tidak mengalami korosi sama sekali. Hal tersebut disebabkan oleh
sifat minyak goreng yang sama dengan oli, yaitu sebagai pelumas. Sehingga paku
tidak akan mengalami korosi sedikitpun terhadap minyak goreng.
8.4 Cuka
8.5 Tanpa Larutan
Pengamatan dari hari petama sampai hari terakhir pada gelas kosong ini adalah
tidak terjadi korosi karena kadar oksigen yang berada pada gelas tertutup hanya
sedikit dan tidak adanya faktor pendorong untuk terjadinya korosi.
8.6 Besi
Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak
digunakan untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai
dengan yang merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan
nomor atom 26. Besi juga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi. Besi adalah
logam yang paling banyak dan paling beragam penggunaannya Hal itu karena
beberapa hal, diantaranya:
• Kelimpahan besi di kulit bumi cukup besar,
• Pengolahannya relatif mudah dan murah, dan
• Besi mempunyai sifat-sifat yang menguntungkan dan mudah dimodifikasi.
Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi
menimbulkan banyak kerugian karena mengurangi umur pakai berbagai barang atau
bangunan yang menggunakan besi atau baja. Sebenarnya korosi dapat dicegah
dengan mengubah besi menjadi baja tahan karat (stainless steel), akan tetapi proses
ini terlalu mahal untuk kebanyakan penggunaan besi.Korosi besi memerlukan
oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat
melindungi besi dari korosi.
8.7 Korosi
Korosi adalah reaksi redoks antara suatu logam dengan berbagai zat di
lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang tak dikehendaki. Dalam
bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang paling lazim
adalah perkaratan besi. Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan
oksigen (udara) mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida
dan karbonat. Rumus kimia karat besi adalah Fe2O3. xH2O, suatu zat padat yang
berwarna coklat-merah. Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi,
bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami
oksidasi. Fe(s) ↔ Fe2+(aq) + 2e Eº = +0.44 V
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 2H2O(l) + 4e ↔ 4OH–(aq) Eº = +0.40 V atau,
O2(g) + 4H+(aq) + 4e ↔ 2H2O(l) Eº = +1.23 V
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, Fe2O3. xH2O, yaitu
karat besi.
• Faktor faktor yang menyebabkan terjadinya korosi:
1. Air dan kelembaban udara
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada proses korosi, air merupakan salah satu
faktor penting untuk berlangsungnya korosi. Udara lembab yang banyak
mengandung uap air akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Elektrolit
Elektrolit (asam atau garam) merupakan media yang baik untuk terjadinya
transfer muatan. Hal ini mengakibatkan elektron lebih mudah untuk diikat oleh
oksigen di udara. Air hujan banyak mengandung asam, sedangkan air laut banyak
mengandung garam. Oleh karena itu air hujan dan air laut merupakan penyebab
korosi yang utama.
3. Permukaan logam yang tidak rata
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan,
yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin
dan bersih akan menyebabkan korosi sulit terjadi, sebab kutub-kutub yang akan
bertindak sebagai anode dan katode sulit terbentuk.
4. Terbentuknya sel elektrokimia
Jika dua logam yang berbeda potensial bersinggungan pada lingkungan berair
atau lembab, dapat terbentuk sel elektrokimia secara langsung. Logam yang
potensialnya lebih rendah akan segera melepaskan elektron ketika bersentuhan
dengan logam yang potensialnya lebih tinggi, serta akan mengalami oksidasi oleh
oksigen dari udara. Hal tersebut mengakibatkan korosi lebih cepat terjadi pada
logam yang potensialnya rendah, sedangkan logam yang potensialnya tinggi justru
lebih awet. Sebagai contoh, paku keling yang terbuat dari tembaga untuk
menyambung besi akan menyebabkan besi di sekitar paku keling tersebut berkarat
lebih cepat.
• Cara mencegah terjadinya korosi:
Korosi menimbulkan banyak kerugian karena mengurai umur barbagai barang
ataupun bagunan yang dibuat menggunakan besi. Sebenarnya korosi dapat dicegah
dengan merubah besi menjadi baja tahan karat ( stainless steel ). Akan tetapi, proses
ini terlalu mahal untuk kebanyakan pengunaan besi. Korosi ini memerlukan oksigen
dan air. Kemudian, kita kengetahui bahwa berbagai jenis logam dapat melindungi
bssi terhadap korosi. Beberapa cara untuk menanggulangi korosi:
1. Mengacat barang atau bangunan. Speerti: jembatan, pagar biasanya dicat.
2. Melamuri dengan pli atau gemuk
3. Dibalut dengan plastik
4. Galvanisasi ( pelapisan dengan zink )
5. Cromium plating ( pelapisan dengan kromium )
IX. Kesimpulan
Dari hasil pratikum tersebut, kelompok kami dapat menyimpulkan bahwa
pakunyang tidak mengalami korosi adalah paku yang di letakkan di gelas kosong dan
gelas yang berisi minyak, hal itu dapat terjadi karena paku tidak berkontak langsunh
dengan air dan oksigen. Sedangkan paku yang paling vepat mengalami korosi adalah
paku yang di letakkan di gelas berisi air, hal itu fapat terjadi karena air memberikan
efek yanh signifikan pada proses perkaratan. Dan dapat disimpulkan bahwa agar tidak
terjadi korosi pada besi jangan sampai besi berkontak langsung dengan air atau
larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi dapat berkarat.
X. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai