Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN

PEMBUATAN ALAT PERAGA


SEDERHANA

“KOROSI PADA PAKU”

Oleh
YUSMIHARTI, SPd, M.M.,MPd
NIP. 19620303 198512 200 2

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMA NEGERI 18 SURABAYA
JL. Bibis Karah Sawah NO. 9 Jambangan Surabaya
2021
A. Judul Praktikum: Korosi Besi
B. Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk :

1. Untuk mengetahui paku pada aqua gelas manakah yang menjadi berkarat.
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan besi berkarat.
3. Cara pencegahan korosi pada besi.

C. Latar Belakang

Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya, yang berusaha


untuk mencapai kesetimbangan. Sistem ini dikatakan setimbang bila logam telah
membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi
merupakan salah satu masalah penting dalam ilmu pengetahuan dan teknologi modern.
Besi adalah salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaannya sangat luas dalam
kehidupan sehari-hari.Namun kekurangan dari besi ini adalah sifatnya yang sangat mudah
mengalami korosi. Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan
fungsi komersialnya. Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.
Oleh karena itu, dengan pentingnya mempelajari pencegahan korosi percobaan kali ini
difokuskan oleh masalah tersebut dan akan dipaparkan logam-logam apa sajakah yang
dapat menghambat terjadinya korosi.

D. Landasan Teori
1. Besi

Besi adalah logam yang berasal dari bijih besi (tambang) yang banyak digunakan
untuk kehidupan manusia sehari-hari dari yang bermanfaat sampai dengan yang
merusakkan. Dalam tabel periodik, besi mempunyai simbol Fe dan nomor atom 26.

Salah satu kelemahan besi adalah mudah mengalami korosi. Korosi besi memerlukan
oksigen dan air. Berbagai jenis logam contohnya Zink dan Magnesium dapat melindungi
besi dari korosi.

2. Korosi
Korosi adalah kerusakan atau degradasi logam akibat reaksi redoks antara suatu
logam dengan berbagai zat di lingkungannya yang menghasilkan senyawa-senyawa yang
tidak dikehendaki. Dalam bahasa sehari-hari, korosi disebut perkaratan. Contoh korosi yang
paling lazim adalah perkaratan besi.
Pada peristiwa korosi, logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen (udara)
mengalami reduksi. Karat logam umumnya adalah berupa oksida atau karbonat. Rumus
kimia karat besi adalah Fe2O3.nH2O, suatu zat padat yang berwarna coklat-merah.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu
berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) Fe2+(aq) + 2é
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduks.
O2(g) + 4H+(aq) + 4é 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4é 4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai
bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak
sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi
secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan
bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya,
bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuksenyawa besi oksida atau besi
sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk
pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan
lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
Deret Volta dan hukum Nernst akan membantu untuk dapat mengetahui kemungkinan
terjadinya korosi. Kecepatan korosi sangat tergantung pada banyak faktor, seperti ada atau
tidaknya lapisan oksida, karena lapisan oksida dapat menghalangi
beda potensialterhadap elektroda lainnya yang akan sangat berbeda bila masih bersih dari
oksida.

E. Alat dan Bahan


 4 buah paku tidak berkarat
 4 buah gelas aqua plastik
 Air suling
 Silica gel
 Minyak tanah
 Air yang dididihkan (air minum)
 Karet gelang
 2 Plastik bening
 Kapas kering

F. Cara Kerja

1. Ambillah 4 buah gelas aqua plastik, kemudian:


a) Tambahkan air suling ke dalam gelas 1.
b) Tambahkan silica gel kemudian kapas kering ke dalam gelas 2.
c) Tambahkan air yang sudah dididihkan ke dalam gelas 3.
d) Tambahkan minyak tanah ke dalam gelas 4.
2. Amplaslah 4 batang paku besi hingga bersih, kemudian masukkan masing-masing
satu ke dalam gelas aqua pada prosedur 1 diatas.
3. Tutup gelas 2 dan 3 dengan plastik bening dan karet sampai rapat.
4. Simpanlah gelas-gelas tersebut selama 1 minggu, kemudian amati apa yang terjadi.
Catat pengamatan Anda.

Catatan:
1. Kalsium klorida anhidrat (CaCl2) adalah zat yang bersifat higroskopis (menyerap
air), sehingga udara dalam tabung yang mengandung zat itu akan bersifat kering
(bebas air).
2. Air yang sudah dididihkan kehilangan oksigen terlarut.
G. Hasil Pengamatan

Gelas Pengamatan Hari Ke-


1 2 3 4 5 6
1 Belum Terjadi Terjadi Terjadi Mengalami Korosi
(Air suling) terjadi perubahan, perubahan, perubahan, korosi dan bertambah
perubahan mulai timbul mulai timbul korosi mulai warna air banyak
korosi korosi dibagian menyelimuti menjadi
dibagian tengah paku paku dan kuning
bawah paku warna air
kekuningan
2 Belum Belum terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak
(Silica gel) terjadi perubahan korosi korosi korosi terjadi
perubahan korosi

3 Belum Terjadi Mengalami Mengalami Air menjadi Korosi


(Air yg terjadi perubahan, korosi korosi kecoklatan semakin
dididihkan) perubahan adanya diseluruh diseluruh karena korosi banyak
sedikit korosi bagian paku, bagian paku, semakin diseluruh
dan warna air dan warna air banyak bagian
sedikit semakin paku
kekuningan menguning

4 Belum Belum terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak terjadi Tidak
(Minyak terjadi perubahan korosi korosi korosi terjadi
tanah) perubahan korosi

H. Analisis Data/Pertanyaan:
1. Apakah tabung di mana paku berkarat terdapat oksigen dan air?
 Ya. Karena faktor utama terjadinya korosi adalah air dan oksigen. Pada tabung
III, karena ketika air mendidih di masukkan dan kemudian ditutup maka
penguapan air terkumpul dan tidak melayang – layang ke udara, sehingga
logam dengan cepat berinteraksi dengan uap air atau dapat dilihat dari asal /
kandungan O2 yang dari tiap – tiap tabung. Dan setelah air didinginkan , air
tersebut akan kehilangan oksigen terlarut, ini juga mempercepat terjadinya
korosi. Sedangkan pada tabung I, seperti yang telah kita ketahui bersama
bahwa penyebab korosi yang berasal dari lingkungan ialah Suhu, kelembapan,
Udara dan tingkat keasaman. Pada tabung ini air dimasukan begitu saja dan
dibiarkan terbuka. Penguapan dan pelepasan bahan-bahan korosif ke udara
dapat mempercepat proses korosi.
2. Apakah tabung di mana paku tidak berkarat tidak terdapat oksigen atau air?
 Pada tabung ke dua yang diisi oleh silica gel dan kapas (dapat menyerap air) ini
ditutup, sehingga udara tidak mengalami perputaran dan tak ada uap air. Karena
tabungnya ditutup, akhirnya udara tidak dapat menguap dan mengalami
pelepasan ke udara yang lebih bebas. Sedangkan pada tabung ke IV yang
berisikan minyak tanah/kerosin tidak terjadi peristiwa redoks sehingga tidak
dapat membuat paku menjadi berkarat.
3. Tariklah kesimpulan dari percobaan ini.

I. Kesimpulan

Dari hasil pratikum tersebut saya dapat menyimpulkan bahwa paku yang tidak
mengalami korosi terjadi pada paku A dan D(paku tertutup dengan silica gel dan kapas, dan
paku terbuka dengan minyak tanah) hal ini bisa terjadi karena tidak ada kontak langsung
antara oksigen dan air.
Kemudian dari praktek tersebut di benarkan bahwa salah satu faktor korosi adanya
kontak antara udara dan air. Agar tidak terjadi korosi pada besi jangan sampai besi
terkontaminasi dengan air atau larutan yang dapat menyebabkan oksidasi sehingga besi
dapat berkarat. Jika kita menghindarkan besi dari air, maka besi tidak dapat bereaksi
dengan oksigen yang dapat membuatnya berkarat.

 Faktor-Faktor Yang Menyebabkan Korosi


1. Oksigen terlarut ( DO = Dissolved oxygen ) → DO berperan dalam sebagian proses
korosi, bila konsentrasi DO naik, maka kecepatan korosi akan naik.
2. Zat padat terlarut jumlah ( TDS = total dissolved solid ) → konsentrasi TDS sangatlah
penting, karena air yang mengandung TDS merupakan penghantar arus listrik yang
baik dibandingkan dengan air tanpa TDS. Aliran listrik diperlukan untuk terjadinya
korosi pada pipa logam, oleh karena itu jika TDS naik, maka kecepatan korosi akan
naik.
3. pH dan Alkalinitas → mempengaruhi kecepatan reaksi, pada umumnya pH dan
alkalinitas naik, kecepatan korosi akan naik.
4. Temperatur → makin tinggi temperatur, reaksi kimia lebih cepat terjadi dan naiknya
temperatur air pada umumnya menambah kecepatan korosi.
5. Tipe logam → logam yang mudah memberikan elektron atau yang mudah teroksidasi,
akan mudah terkorosi.
6. Aliran listrik → Aliran listrik yang diakibatkan oleh korosi sangat lemah dan isolasi
dapat menghalangi aliran listrik antara logam-logam yang berbeda, sehingga korosi
galvanis dapat dihindari. Bilamana aliran listrik yang kuat melewati logam yang mudah
terkorosi, maka akan menimbulkan aliran nyasar dari sistem pemasangan listrik di
pelanggan yang tidak menggunakan aarde, hal ini menyebabkan korosi cepat terjadi.
7. Bakteri → tipe bakteri tertentu dapat mempercepat korosi, karena mereka akan
menghasilkan karbon dioksida (CO2) dan hidrogen sulfida (H2S), selama masa putaran
hidupnya. CO2 akan menurunkan pH secara berarti sehingga menaikkan kecepatan
korosi. H2S dan besi sulfida, Fe2S2, hasil reduksi sulfat (SO42–) oleh bakteri pereduksi
sulfat pada kondisi anaerob, dapat mempercepat korosi bila sulfat ada di dalam air.
Zat-zat ini dapat menaikkan kecepatan korosi. Jika terjadi korosi logam besi maka hal
ini dapat mendorong bakteri besi (iron bacteria) untuk berkembang, karena mereka
senang dengan air yang mengandung besi.

 Cara Mencegah Korosi


a) Pengecetan. Cat menghindarkan kontak dengan udara dan air. Cat yang mengandung
timbel dan zink (seng) akan lebih baik, karena keduanya melindungi besi terhadap korosi.
b) Pelumuran dengan Oli dan minyak. Cara ini diterapkan untuk berbagai perkakas dan
mesin. Oli dan minyak mencegah kontak dengan air.
c) Pembalutan dengan Plastik. Berbagai macam barang, misalnya rak piring dan
keranjang sepeda dibalut dengan plastik. Plastik mencegah kontak dengan udara dan air.
d) Tin Plating (pelapisan dengan timah). Kaleng-kaleng kemasan terbuat dari besi yang
dilapisi dengan timah. Pelapisan dilakukan secara elektrolisis, yang disebut tin plating.
Timah tergolong logam yang tahan karat. Akan tetapi, lapisan timah hanya melindungi besi
selama lapisan itu utuh (tanpa cacat). Apabila lapisan timah ada yang rusak, misalnya
tergores, maka timah justru mendorong/mempercepat korosi besi. Hal itu terjadi karena
potensial reduksi besi lebih negatif daripada timah (Eº Fe = -0,44 volt; Eº Sn = -0,44 volt).
Oleh karena itu, besi yang dilapisi dengan timah akan membentuk suatu sel elektrokimia
dengan besi sebagai anode. Dengan demikian, timah mendorong korosi besi. Akan tetapi
hal ini justru yang diharapkan, sehingga kaleng-kaleng bekas cepat hancur.
e) Galvanisasi (pelapisan dengan zink). Pipa besi, tiang telpon dan berbagai barang lain
dilapisi dengan zink. Berbeda dengan timah, zink dapat melindungi besi dari korosi
sekalipun lapisannya tidak utuh. Hal ini terjadi karena suatu mekanisme yang disebut
perlindungan katode. Oleh karena potensial reduksi besi lebih positif daripada zink, maka
besi yang kontak dengan zink akan membentuk sel elektrokimia dengan besi sebagai
katode. Dengan demikian besi terlindungi dan zink yang mengalami oksidasi. Badan mobil-
mobil baru pada umumnya telah digalvanisasi, sehingga tahan karat.
f) Chromium Plating (pelapisan dengan kromium). Besi atau baja juga dapat dilapisi
dengan kromium untuk memberi lapisan pelindung yang mengkilap, misalnya untuk bumper
mobil. Chromium plating juga dilakukan dengan elektrolisis. Sama seperti zink, kromium
dapat memberi perlindungan sekalipun lapisan kromium itu ada yang rusak.
g) Sacrificial Protection (pengorbanan anode). Magnesium adalah logam yang jauh lebih
aktif (berarti lebih mudah berkarat) daripada besi. Jika logam magnesium itu akan berkarat
tetapi besi tidak. Cara ini digunakan untuk melindungi pipa baja yang ditanam dalam tanah
atau badan kapal laut. Secara periodik, batang magnesium harus diganti.

Anda mungkin juga menyukai