Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

FAKTOR FAKTOR YANG DAPAT


MENYEBABKAN
“ KOROSI PADA BESI ”

DI SUSUN OLEH: NURUL ILMIYAH

KELAS: XII IPA3

TAHUN PALAJARAN: 2019-2020

SMA NEGERI 10 KOTA TERNATE


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT, karena nikmat dan karunia-
Nya lah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan “ Faktor Faktor Yang Dapat
Menyebabkan Korosi Pada Besi “. Laporan ini dibuat atas kepentingan tugas dan penuntasan
materi bagi nilai saya selaku penyusun.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada orangtua saya yang selalu memberi
dukungan materi maupun fisik serta selalu memberi semangat dalam menyelesaikan segala
bentuk tugas dari sekolah. Ucapan terima kasih selanjutnya, ditujukan kepada guru kimia saya
yang selalu memberi pengarahan dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran
untuk kebaikan hasil tugas saya kedepannya. Terima kasih juga kepada rekan rekan sesama
peserta didik yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu.

Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama seminggu yang telah saya
lakukan. Saya sajikan dalam bentuk bab yang runtut. Akhir kata, semoga laporan ini dapat
memenuhi persyaratan untuk mendapatkan nilai dan bermanfaat rekan rekan selaku pembaca.
Saya menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidaklah luput dari berbagai kesalahan. Oleh
kerana itu, saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun unruk perbaikan laporan ini.

Ternate, 19 November 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Tujuan Penelian

BAB II KAJIAN PUSTAKA


2.1 Korosi dan Besi
2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi
2.3 Variabel
2.4 Hipotesis

BAB III METODE PERCOBAAN


3.1 Alat dan Bahan
3.2 Langkah Kerja

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V KESIMPULAN

LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup kompleks yang
dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia. Dalam peristiwa korosi
logam akan rusak akibat reaksi logam tersebut dengan lingkungannya, seperti: karat pada besi
dan pudarnya warna perak.

Peristiwa ini terjadi di kehidupan sehari-hari, maka dari itulah praktikum ini diberikan
sebagai tugas praktikum dan dalam hal ini benda yang digunakan adalah paku kayu. Paku
merupakan benda yang sering digunakan ketika pembangunan property atau pokok lainnya.
Maka dari penggunaan yang luas dalam kehidupan sehari-hari, paku yang berbahan besi
mempunyai kelemahan berupa korosi (perkaratan). Paku yang mengalami korosi akan
kehilangan nilai jual dan sekaligus membahayakan.

Melalui penjabaran diatas, maka sangatlah penting untuk mempelajari sifat korosi melalui
fokus praktikum dan mempelajari apa saja yang mempengaruhi korosi besi sendiri.

1.2 Tujuan

1. Mengamati proses korosi (perkaratan) pada paku dengan beberapa perlakuan.


2. Mengamati perbedaan paku berdasarkan larutan yang berbeda.
3. Mengetahui faktor faktor yang memepengaruhi perkaratn secara nyata.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1. Korosi

Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi logam tersebut dengan
zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti
karat pada paku itu sendiri. Ini terjadi karena sebagian besar logam mudah terosidasi dengan
melepas elektron ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam.

Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangat reaktif, pada
kondisi asam atau basa, sama sama terjadi pelepasan dua elektron dan ion besi (II). Berdasarkan
nilai potensial standar (Eo) besi memiliki nilai

Fe Eo = - 0,44 V

Yang berarti mudah mengalami oksidasi.

Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, dimana besi
mengalami oksidasi.

Fe (s)  Fe 2+ (aq) + 2e -

Sebagian elektron yang dibebaskan pada reaksi oksidasi dapat menembus ke bagian
dalam logam, sedangkan sebaian lain akan ditangkap oleh oksigen udara (dimana oksigen
tereduksi). Peristiwa ini dianggap sebagai Katode.

O2 (g) + 4H+ + 4e - 2H2O

Atau

O2 (g) + 2H2O (l) + 4e  4OH- (aq)

Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion besi (II)
yang kemudian membentuk senyawa oksidasi terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana
dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor atau perbedaan rapatan logam itu.
2.2 Faktor Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Korosi
Faktor faktor yang menyebabkan korosi yaitu,:

1. Uap air
Dilihat dari reaksi yang terjadi pada korosi, air merupakan salah satu faktor
penting untuk berlangsungnya proses korosi. Udara yang banyak mengandung uap air
(lembab) akan mempercepat berlangsungnya proses korosi.
2. Oksigen
Udara yang banyak mengandung gas oksigen akan menyebabkan banyak
terjadinya korosi. Korosi besi terjadi apabila ada oksigen (O 2) dan air (H2O). Logam
besi tidaklah murni, melainkan campuran karbon yang menyebar secara tidak merata
dalam logam tersebut. Akibatnya, menimbulkan perbedaan potensial listrik antara
atom logam dengan atom karbon (C). Atom logam besi (Fe) bertindak sebagai anode
dan atom C bertindak sebagai katode. Oksigen dari udara yang larut dalam air akan
tereduksi, sedangkan air sendiri berfungsi sebagai media tempat berlangsungnya reaksi
redoks pada peristiwa korosi. Semakin banyak jumlah O2 dan H2O yang mengalami
kontak dengan permukaan logam, maka semakin cepat berlangsungnya korosi pada
permukaan logam tersebut.
3. Larutan Garam
Elektolit (asam,basa dan garam) merupakan media yang baik untuk
melangsungkan tansfer muatan. Air hujan banyak mengandung asam, laut banyak
mengandung garam. Maka air huja dan air laut merupakan korosi yang utama.
4. Permukaan Logam
Permukaan logam yang tidak rata memudahkan terjadinya kutub-kutub muatan,
yang akhirnya akan berperan sebagai anode dan katode. Permukaan logam yang licin
dan bersih akan menyebabkan sukar terjadinya korosi, sebab sukar terjadi kutub-kutub
yang akan bertidak sebagai anode dan katode.
5. Keberadaan Zat Pengotor
Zat pengotor di permukaan logam dapat menyebabkan terjadinya reaksi reduksi
tambahan sehingga lebih banyak atom logam tereduksi.
6. Kontak dengan Elektrolit
Keberadaan elektrolit, seperti garam dalam air laut dapat mempercepat laju
korosi dengan menambah terjadinya reaksi tambahan. Sedangkan konsentrasii
elektrolit yang besar dapat melakukan laju aliran elektrolit elektron sehingga korosi
meningkat.
7. Temperatur
Temperatur mempengaruhi kecepatan reaksi redoks pada peristiwa korosi.
Secara umum, semakin tinggi temperatur maka semakin cepat terjadinya korosi. Hal
ini disebabkan dengan meningkatnya temperatur maka meningkatnya energi kinetik
partikel sehingga kemungkinan terjadinya tumbukan efektif pada reaksi redoks
semakin besar.
8. Tingkat Keasaman (pH)
Peristiwa korosi pada kondisi asam yakni pada kondisi pH < 7 semakin besar.
Karena adanya reaksi reduksi tambahan yang berlangsung pada katode, yaitu:

2H + (aq) + 2e-  H2
Adanya reaksi reduksi tambahan pada katode menyebabkan lebih banyak atom logam
yang teroksidari sehingga laju korosi pada permukaan logam semakin besar.

9. Matalurgi
10. Mikroba

2.3 Variabel
Terdapat tiga variabel yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu :

1. Bebas : Zat larutan


2. Kontrol : Volume air, kondisi lingkungan dan waktu
3. Terikat : Kecepatan Perkaratan

2.4 Hipotesis
Larutan larutan yang menjadi medium paku berada dapat menyebabkan korosi, tetapi
larutan yang meiliki kecepatan untuk mengkorosikan paku adalah larutan aquades.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan
Tabung Reaksi/rak (7/1) Larutan NaCl
Paku Besi 7 cm (7 Buah) Larutan Alkohol 96%
Ampelas (1 Lembar) Minyak Tanah (Kerosin)
Prop Karet atau Sumbat Botol (2) Aquades
Air yang di Didihkan
Asam Klorida (HCL)

3.2 Langkah Kerja


1. Ambillah 7 tabung reaksi, kemudian kerjakan langkah-langkah berikut:
a. Tambahkan 5 ml Aquadea ke dalam tabung 1.
b. Tambahkan air yang sudah di didihkan 5 ml ke dalam tabung 2.
c. Tambahkan 5 ml NaCl ke dalam tabung 3.
d. Tambahkan 5 ml Alkohol 96 % ke dalam tabung 4.
e. Tambahkan 5 ml HCL ke dalam tabung 5.
f. Tambahkan 5 ml Minyak Tanah ke dalam tabung 6.
2. Ampelas 7 batang paku besi sampai bersih, kemudian masukan satu batang paku ke
dalam setiap tabung reaksi pada prosedur 1 diatas.
3. Tutup tabung 1 dengan prop karet dengan rapat.
4. Simpanlah tabung –tabung tersebut selama seminggu, kemudian amati apa yang
terjadi. Catatlah pemgamatan anda.
BAB VI
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

N Larutan Terjadi Korosi atau TIdak


O
1 Aquades (Terbuka) Terjadi Korosin
2 Air Mendidih (Tertutup) Terjadi Korosin
3 NaCl (Terbuka) Terjadi Korosin
4 Alkohol 96 % (Terbuka) Terjadi Korosin
5 HCL (Terbuka) Terjadi Korosin
6 Minyak Tanah (Terbuka) Tidak terjadi kerosin

4.2 Pembahasan
1. Aquades : Pada tabung reaksi yang berisikan aquades paku mengalami
Perkaratan. Perkaratan yang terjadi pada tabung ini memiliki karat
yang lebih banyak dibandingkan dengan pada tabung lainnya..
larutan menjadi sangat keruh berwarna orange kecokelatan dari
atas larutan hingga bawah larutan.
2. Air Mendidih : Pada tabung reaksi yang berisikan aie mendidih paku mengalami
perkaratan. Beda halnya dengan pada tabung reaksi sebelumnya,
pada tabung ini paku yang mengalami korosi kurang banyak.
Larutan yang ada didalamnya juga berwarna keruh namun tidak
sekeruh pada tabung reaksi sebelumnya. Bagian larutan yang
terlihat sangat keruh berada pada bagian bawah larutan dan
bagian tengah larutan.
3. NaCl : Pada tabung reaksi yang berisikan NaCl paku mengalami korosi
atau perkaratan.larutan pada tabung reaksi ini berwarna orange .
korosi yang terjadi juga tidak terlalu banyak .
4. Alkohol 96 % : Pada tabung reaksi ini korosi yang terjadi hanya terjadi pada
pinggirang paku baik dari bawah hingga bagian atas. Warna dari
larutan pada tabung ini adalah kuning pudar.
5. HCL : Pada tabung reaksi ini korosi yang terjadi lebih sedikit
dibandingkan dengan tabung reaksi yang berisikan aquades, air
mendidih, NaCl dan alkohol 96%. Namun, warna dari larutan ini
sedikit lebih keruh dibandingkan dengan larutan yang ada pada
tabung reaksi 4
6. Minyak Tanah : Pada tabung reaksi yang berisikan minyak tanah paku tidak
mengalami perkaratan. Paku yang terdapat pada tabung reaksi
terlihat bersih. Tidak ada perubahan yang terlihat jika dilihat
secara langsung dan tidak terjadi endapan pada minyak tanah.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
1. Tabung yang mrngalami korosi adalah tabung yang berisikan Aquades, NaCl,
Alkohol 96% dan Air yang didihkan.
2. Tabung yang tidak terjadi korosi terdapat pada tabung reaksi berisikan Minyak
Tanah.
3. Karat terbanyak terdapat pada tabung reaksi yang berisikan aquades.
4. Faktor yang mempengaruhi perkaratan besi adalah Uap Air, Oksigen, Larutan
Garam, Permukaan Logam, Keberadaan Zat Pengotor, Kontak dengan Elektrolit,
Temperatur, pH,Metalurgi dan Mikroba.
5. Korosi merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan loagam yang kontak
langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.
6. Keasaman atau kebasaan merupak faktor yang mempengaruhi korosi. Namun, pada
percobaan justru asam.

Anda mungkin juga menyukai