Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan “PRAKTIKUM
KOROSI PADA PAKU”. Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi
tugas pada mata pelajaran kimia. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang faktor-faktor yang menyebabkan besi berkarat.

Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Han Nanik, S.pd, selaku Guru mata
pelajaran kimia yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang tidak dapat
kami sebutkan satu-persatu, terimakasih atas bantuannya sehingga kami dapat
menyelesaikan tugas ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu, dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
laporan percobaan ini. Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat baik bagi
penulis maupun para pembaca.

Jember, 1 Oktober 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar.................................................................................................................1

Daftar Isi...........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................3

1.1 Latar Belakang....................................................................................................................3


1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................3
1.3 Tujuan.................................................................................................................................3

BAB II LANDASAN TEORI...................................................................................................4

2.1 Landasan Teori...................................................................................................................4

BAB III METODE PERCOBAAN............................................................................................5

3.1 Alat dan Bahan...................................................................................................................5


3.2 Cara Kerja...........................................................................................................................5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.....................................................................................6

4.1 Hasil dan Pembahasan.......................................................................................................6

BAB V PENUTUP...............................................................................................................7

5.1 Kesimpulan.........................................................................................................................7
5.2 Saran...................................................................................................................................7

LAMPIRAN........................................................................................................................8

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup
kompleks yang dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel elektrokimia.
Dalam peristiwa korosi logam akan rusak akibat reaksi logam tersebut dengan
lingkungannya, seperti: karat pada besi; pudarnya warna perak;.
Peristiwa ini terjadi pada kehidupan sehari-hari, maka dari itulah praktikumini
diberikan sebagai tugas praktikum dan dalam hal ini benda yang digunakanadalah benda
sehari-hari yaitu berupa paku kayu. Paku merupakan benda yangsering digunakan ketika
pembangunan property atau produk lainnya. Maka daripenggunaan yang luas dalam
kehidupan sehari-hari, paku yang berbahan besimempunyai kelemahan berupa korosi.
Paku yang mengalami korosi akankehilangan nilai jual dan sekaligus membahayakan.
Melalui penjabaran diatas, maka sangatlah penting untuk mempelajari sifatkorosi
melalui focus praktikum dan memplajari zat apa saja yang mempengaruhikorosi besi
sendiri
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagian paku manakah yang paling cepat mengalami korosi ?
2. Faktor apa sajakah yang mempengaruhi terjadinya korosi pada besi?
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui paku yang paling cepat mengalami korosi.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi pada besi.

3
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Landasan Teori


Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi
logamtersebut dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini terjadi
dalamkehidupan sehari-hari, seperti karat pada paku itu sendiri. Ini terjadi
karenasebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas electron ke oksigen
diudara dan membentuk oksida logam.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangatreaktif,
pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron danion besi
(II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi memiliki nilai Fe Eº = -0,44 V, yang
berarti mudah teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di
manabesi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu
yangbertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
Atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi (II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentukion
besi (III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat
besi.Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian
manayang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya
zatpengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi korosi :


1. Oksigen
Oksigen berperan dalam proses korosi karena oksigen mengalami reduksi pada
bagian besi yang bertindak sebagai katode. Berdasarkan hal ini, maka semakin
banyak oksigen di suatu tempat maka akan semakin cepat korosi besi (logam) di
dalamnya terjadi.
2. Air dan kelembaban udara
Seperti halnya oksigen, air juga berperan dalam proses korosi. Semakin sering
logam (besi) terkena air, maka akan semakin cepat logam tersebut mengalami
korosi. Selain itu, keberadaan uap air di udara yang dinyatakan dengan
kelembaban juga mempengaruhi korosi besi. Dalam hal ini, udara yang banyak
mengandung uap air (udara yang lembab) akan mempercepat korosi.
3. Zat elektrolit Zat-zat elektrolit, terutama asam dan garam merupakan zat yang
dapat mempercepat korosi logam. Sebagai contoh, hujan asam dapat memicu
proses korosi pada beberapa peralatan yang terbuat dari logam, begitu juga
dengan air laut yang mengandung garam dapat memicu terjadinya korosi pada
badan kapal yang terbuat dari logam.

4
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1 Alat dan Bahan

Alat Bahan
8 Gelas Plastik Air
8 Paku Cuka
Plastik Air Garam
Karet Gelang

3.2 Langkah Kerja


Susunlah alat dan bahan seperti pada gambar di bawah ini. Amati setiap hari
selama 1 minggu, catatlah setiap gejala reaksi yang terjadi.

paku paku + air paku + cuka paku + air garam

paku paku + air paku + cuka paku + air garam

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil dan Pembahasan

Pengamatan pada gelas terbuka


Kode Kondisi Hari Pengamatan Hari ke-
Gelas Gelas 1 2 3 4 5 6 7
K Tanpa larutan - - - - - - -
AB Air - - - - - - 2%
AG Air garam - - - 3% 7% 10% 15%
AC Cuka 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Pengamatan pada gelas tertutup


Kode Kondisi Hari Pengamatan Hari ke-
Gelas Gelas 1 2 3 4 5 6 7
K Tanpa larutan - - - - - - -
AB Air - - - - - - -
AG Air garam - - - - - - 3%
AC Cuka 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

Berdasarkan penelitian yang kami lakukan. Kami menemukan bahwa dalam proses
korosi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhinya.
Faktor-faktor tersebut adalah sebagai berikut:
a) Keberadaan oksigen (O2)
b) Keberadaan HO
c) Keelektrolitan larutan
Pengaruh faktor-faktor tersebut kami simpulkan dengan mengamati tingkat keparahan
karat pada masing-masing gelas dengan kondisikan yang berbeda.

Pada hari ke 1-7 perkaratan paling parah terjadi pada paku yang direndam cuka.
Hal ini dikarenakan larutan elektrolit (asam dan garam) merupakan media yang baik
untuk terjadinya transfer muatan. Sehingga electron lebih mudah untuk diikat oleh
oksigen di udara. Hal tersebut merupakan penyebab korosi yang utama. Pada paku
yang direndam cuka dalam keadaan terbuka lebih cepat mengalami korosi daripada
keadaan tertutup. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi antara larutan elektrolit dengan
oksigen (O2) akan memberikan efek yang lebih signifikan daripada keberadaan larutan
elektrolit saja.
Selanjutnya perkaratan pada paku yang direndam dengan air garam menempati
urutan kedua. Hal ini dikarenakan garam merupakan larutan elektrolit. Pada keadaan
terbuka perkaratan lebih cepat terjadi daripada keadaan terutup, dikarenakan adanya
O2 yang akan memberikan efek lebih signifikan.
Paku yang direndam dengan air pada keadaan terbuka hanya mengalami sedikit
korosi pada bagian ujung paku. Sedangkan pada keadaan tertutup, paku tidak

6
mengalami korosi sama sekali. Pada keadaan terbuka terjadi reaksi antara air dengan
oksigen sehingga paku lebih mudah mengalami korosi dibandingkan dengan paku pada
keadaan tertutup.
Paku yang tidak diberi larutan elektrolit/air tidak mengalami korosi, karena paku
tersebut hanya bereaksi dengan oksigen saja tanpa ada bantuan dari larutan elektrolit
maupun air. Paku tersebut bisa saja mengalami korosi namun dalam kurun waktu lebih
lama.

BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Faktor-faktor yang mrmprngaruhi korosi


1. Air (H2O)
2. Oksigen (O2)
3. Larutan elektrolit

Kondisi yang paling cepat membuat paku mengalami korosi pada pengamatan kali
ini adalah paku yang direndam dengan cuka, dengan urutan sebagai berikut:
1. Cuka (terbuka-tertutup)
2. Air garam (terbuka-tertutup)
3. Air (terbuka-tertutup)
4. Tanpa larutan (terbuka-tertutup)

5.2 Saran
Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah
ini akan tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis
perbaiki. Hal ini dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis. Oleh karena itu
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sangat penulis harapkan
sebagai bahan evaluasi untuk kedepannya.

7
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai