Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA

"KOROSI PADA BESI"

DISUSUN OLEH:

NAMA : TIO ARDYANSYAH PUTRA

KELAS : XII MIPA 1

ABSEN : 28

SMA NEGERI 1 SUMBER

Tahun Ajaran 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena nikmatdan
karunia-Nya lah saya selaku penyusun dapat menyelesaikan laporan “Praktikum Korosi
pada Paku”. Laporan ini dibuat atas kepentingan tugas dan penuntasan materi bagi nilai
saya selaku penyusun.Ucapan terima kasih saya sampaikan untuk kepada orangtua
saya yang selalu memberi dukungan materi dan fisik serta selalu memberi semangat
dalam menyelesaikan segala bentuk tugas dari sekolah. Ucapan terima kasih
selanjutnya, ditujukan untuk guru kimia Ibu Kiswati S.pd yang selalu memberi
pengarahan dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu memberi saran untuk kebaikan
hasil tugas saya kedepan.Terima kasih juga untuk teman-teman Xll Mipa 1 yang tidak
mungkin Saya sebutkan satu-persatu.Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum
selama 3 hari yang telah saya lakukan. Saya sajikan dalam bentuk bab yang runtut.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi persyratan untuk menadapatkan nilai
dan bermanfaat untuk teman-teman selaku pembaca. Saya menyadari bahwa
penyusunan laporan ini tidaklah luput dari berbagai kesalahan. Oleh karena itu, saya
mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan ini.

13 Maret 2021

Tio Ardyansyah Putra


DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1………………………………………………………………………………………6

Gambar 1.2………………………………………………………………………………………6
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR …………………………………………………………………………….i

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang …………………………………………………………….…………...……1

B. Tujuan Penelitian ……………………….…………………………………………......…....1

C. Permasalahan………………………………………………………………………………..1

BAB II. LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka………………………………………….……………………………….......2

B. Hipotesis.……………...………..…………………………………………..…………......…3

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian………………………………………………………………4

B. Alat dan Bahan………………………………………………..……………………………. 4

B. Cara Kerja………………………………………………………………….…………………5

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan………………….……………………………….……………………….6

B. Analisis Hasil Pengamatan………………………………………………………………….8

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan……………….………………………………………..…………………………9

B. Saran………………………………………………………………………………………...10

Lampiran………...…………………………………………………………………………….11
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat cukup
kompleks yang dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi sel
elektrokimia.Dalam peristiwa korosi logam akan rusak akibat reaksi logam tersebut
denganlingkungannya, seperti: karat pada besi; pudarnya warna perak;.Peristiwa ini
terjadi pada kehidupan sehari-hari, maka dari itulah praktikumini diberikan sebagai
tugas praktikum dan dalam hal ini benda yang digunakan adalah benda sehari-hari
yaitu berupa paku kayu. Paku merupakan benda yang sering digunakan ketika
pembangunan property atau produk lainnya. Maka daripenggunaan yang luas dalam
kehidupan sehari-hari, paku yang berbahan besimempunyai kelemahan berupa korosi.
Paku yang mengalami korosi akankehilangan nilai jual dan sekaligus membahayakan.
Melalui penjabaran diatas, maka sangatlah penting untuk mempelajari sifatkorosi
melalui focus praktikum dan memplajari zat apa saja yang mempengaruhikorosi besi
sendiri.

B. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk Mengetahui terjadinya korosi pada besi
dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

C. Permasalahan

Besi dengan larutan manakah yang mengaalami korosi paling cepat ?

9
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Korosi

Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi logam tersebut
dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, seperti karat pada paku itu sendiri. Ini terjadi karena sebagian besar logam
mudah teroksidasi dengan melepas electron ke oksigen diudara dan membentuk oksida
logam.

Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang sangat reaktif,
pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan dua electron danion besi
(II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi memiliki nilai Fe Eº = -0,44 V, yang
berarti mudah teroksidasi.Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai
anode, dimana besi mengalami oksidasi.

fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2

yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak
sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.

(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)

atau

O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)

Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi membentuk ion
besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi.
Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana
yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat
pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.

9
B. Hipotesis

Larutan - larutan yang menjadi medium paku di dalam gelas dapat menyebabkan
korosi, tetapi larutan yang memiliki kecepatan untuk mengkorosikan paku adalah
larutan garam.

9
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu : 10 Maret 2021

2. Tempat : Desa Karangsari (rumah)

B. Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

-5 gelas aqua - Paku - Air Sabun

- 5 Paku besi - Air matang - Air garam

- 5 lembar plastic - Air mentah - Minyak Goreng

- 5 karet gelang

9
B. Cara Kerja

1. Lima gelas aqua yang telah disiapkan masing-masing ditandai dengan angka
dari 1-5 dan ditandai sebuah garis berupa penanda volume larutan yang
dimasukkan.

2. Setiap gelas diisi zat larutan yang berbeda-beda. Pengisian larutan


disesuaikan dengan aturan gelas berikut:

1. Larutan air matang 4. Minyak goreng

2. Larutan air mentah 5. Garam

3. Larutan air sabun

3. Setelah terisi dengan larutan, paku dimasukkan ke setiap gelas dengan


komposisi satu paku pada setiap gelas.

4. Mulut gelas diberi penutup berupa plastic yang ditahan oleh sebuah karet agar
rapat dan tidak terlepas dari gelas.

5. Perubahan diamati selama 3 hari berturut pada sore hari.

9
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

1. Hasil Pengamatan

Hasil Pengamatan

No Perlakuan (hari) Total Keterangan

I dan ll Ill
Gelas

I Air 0 1 1 Tingkatan
matang perkataan

II Air 0 2 2 0-4,

mentah dengan
nilai 3
III Air garam 2 3 5
sangat
IV Minyak 0 0 0
karat, nilai
goring
0 tidak
V Air sabun 0 1 1
karatan
sama
sekali

Gambar 1.1 Gambar 1.2

2. Pertanyaan

9
1. Dari hasil praktikum yang kalian lakukan besi manakah yang paling mudah
berkarat? Jelaskan!
2. Jelaskan juga besi yang paling sulit berkarat? Jelaskan alasanmu!
3. Sebutkan dua jenis zat yang harus ada sehingga besi berkarat!
4. Kaleng kemasan adalah baja yang dilapisi dengan timah. Mengapa timah yang
dipilih? Jelaskan!

Jawab :

1. besi yang paling mudah berkarat adalah besi yang diberi cairan air garam,
karena kandungan yang berada di air garam menyebabkan karat pada besi.

2. besi yang paling sulit berkarat adalah besi yang diberi cairan minyak goring,
karena minyak bersifat melapisi dan melindungi besi dari karat.

3. ada 2 zat yang menyebabkan besi berkarat adalah air dan oksigen / 02

4. karena timah bersifat tahan panas, tetapi kelemahannya adalah sulit untuk
diuraikan.

B. Analisis Hasil Pengamatan

9
Pengamatan yang telah saya lakukan menghasilkan tabel yang ada diatas,pada
hari ke-1 gelas I yang berupa larutan air matang belum terjadi perkaratan pada
pakubesi . Begitu juga dengan gelas II,IV,V yang juga belum menunjukan perkaratan.
Berbeda dengan gelas III yang sudah mulai menunjukan perkaratan di permukaan
paku besi.

Pada hari ke-2 dan ke-3 gelas I yang berupa larutan air matang sudah mulai
menunjukkan perkaratan pada permukaan paku besi.Begitu juga gelas III yang berisi
air garam semakin berkarat,berbeda dengan gelas II,IV dan V belum mengalami
perkaratan.

Pada hari ke-3 gelas nomer III sudah mengalami perkaratan dengan nilai
karatnya 3 mengapa demikian karena paku yang berasal dari besi bereaksi dengan air
menghasilkan korosi,kemudian gelas nomor I dan II mengalami perkaratan sedikit
dengan nilai yang sama yaitu V, tetapi gelas nomor IV tidak mengalami perkaratan
selama 3 hari berturut2 mengapa demikian karena sifat minyak mengisolasi air yang
masuk kedalam paku sehingga tidak terjadi perkaratan.

BAB V

9
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Larutan yang paling cepat membuat besi berkarat pada pengamatan kali ini adalah
air garam, dengan urutan sebagai berikut:

1. Air garam

2. Air mentah

3. Air matang

4. Air sabun

5. Minyak goreng

2. Oksigen, larutan, keektrolitan larutan,permukaan logam, sel elektro kimia,waktu, dan


perlakuan.

3. Al (alumunium) merupakan logam yang sebenarnya cenderung lebih reaktif apabila


dibandingkan dengan Fe (besi), terlihat dari potensial standar yang lebih rendah yang
memperlihatkan bahwa alumunium lebih mudah teroksidasi. Tetapi terjadi peristiwa
yang unik pada logam alumunium, dimana hasil korosi malah melindungi alumunium
dari korosi lebih lanjut.Hasil korosi alumunium menghasilkan lapiran oksida

Al2O3

yang kuat danpadat. Berbeda dengan besi lapiran oksida yang rentan dan berpori
berupa

Fe2O3 x H2O.

B. Saran

9
1. Lakukanlah dengan hati hati saat memulai percobaan

2. Cuci tangan sebelum melakukan percobaan

Lampiran

9
1. Alat dan Bahan

2. Proses Pelaksanaan

3. Hasil Praktikum

9
4. Tautan Youtube

https://youtu.be/l0ya5yulNRg

Anda mungkin juga menyukai