Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRAKTIKUM

Korosi pada Paku

Disusun oleh:
1. Atha Dara Radeisyah (4)
2. Fahmi Pramana Aprisantara (7)
3. Muhammad Rangga Andika (17)
4. Mutia Sholiha (19)
5. Siti Amniatul Kisti (30)

SMA NEGERI 1 Sumbawa Besar


KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT, karena
nikmat dan karunia-Nya lah kami selaku penyusun dapat menyelesaikan
laporan “Praktikum Korosi pada Paku”. Laporan ini dibuat atas
kepentingan tugas dan penuntasan materi bagi nilai kami selaku penyusun.
Ucapan terima kasih kami sampaikan untuk guru kimia kami yang
selalu memberi pengarahan dalam kegiatan belajar mengajar dan selalu
memberi saran untuk kebaikan hasil tugas kami kedepan. Terima kasih
juga untuk rekan-rekan sesama peserta didik yang tidak mungkin kami
sebutkan satu-persatu.
Laporan ini disusun berdasarkan hasil praktikum selama 7 hari
yang telah kami lakukan. Kami sajikan dalam bentuk bab yang runtut.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memenuhi persyaratan untuk
menadapatkan nilai dan bermanfaat untuk rekan-rekan selaku pembaca.
kami menyadari bahwa penyusunan laporan ini tidaklah luput dari berbagai
kesalahan. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan laporan ini.

Sumbawa Besar, 14 September 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i

BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2


2.1. Korosi dan Besi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 2
2.2. Variabel . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .. 3
2.3. Hipotesis . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 3

BAB III METODE PERCOBAAN 4


3.1. Alat dan Bahan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4
3.2. Langkah Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 4

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 5

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 7

LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat
cukup kompleks yang dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi
sel elektrokimia. Dalam peristiwa korosi logam akan rusak akibat reaksi
logam tersebut dengan lingkungannya, seperti: karat pada besi; pudarnya
warna perak;.
Peristiwa ini terjadi pada kehidupan sehari-hari, maka dari itulah
praktikum ini diberikan sebagai tugas praktikum dan dalam hal ini benda
yang digunakan adalah benda sehari-hari yaitu berupa paku kayu. Paku
merupakan benda yang sering digunakan ketika pembangunan property
atau produk lainnya. Maka dari penggunaan yang luas dalam kehidupan
sehari-hari, paku yang berbahan besi mempunyai kelemahan berupa korosi.
Paku yang mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan sekaligus
membahayakan.
Melalui penjabaran diatas, maka sangatlah penting untuk
mempelajari sifat korosi melalui focus praktikum dan memplajari zat apa
saja yang mempengaruhi korosi besi sendiri.

1.2.Tujuan
1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan besi paku.
2. Mencari tahu factor yang menyebabkan karat.
3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan terjadi karat seperti logam Fe.

1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1.Korosi
Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi
logam tersebut dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti karat pada paku itu sendiri. Ini
terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas
electron ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang
sangat reaktif, pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan
dua electron dan ion besi (II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi
memiliki nilai Fe Eº = - 0,44 V, yang berarti mudah teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode,
di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.

2
2.2.Variable
Terdapat tiga variable yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu:

1. Bebas : Zat larutan


2. Kontrol : Volume air, paku, kondisi lingkungan, dan waktu; dan
3. Terikat : Kecepatan Perkaratan

2.3.Hipotesis
Larutan-larutan yang menjadi medium paku berada dapat
menyebabkan korosi, tetapi larutan yang memiliki kecepatan untuk
mengkorosikan paku adalah larutan aquades.

3
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1.Alat dan Bahan

ALAT BAHAN

10 buah Air
botol
mineral
10 buah Air Garam
paku besi
10 buah Air Jeruk Nipis
label untuk
setiap botol
Air Soda

Minyak Goreng

3.2.Langkah Kerja

1. 10 botol mineral yang telah disiapkan masing-masing ditandai


dengan label penanda dan setiap 2 botol harus ada yang terbuka
dan tertutup.

4
2. Masing-masing 2 botol diisi zat larutan yang berbeda-beda.Pengisian
larutan disesuaikan dengan aturan botol berikut:

I. Air = 1 botol tertutup


1 botol terbuka
II. Air Garam = 1 botol tertutup
1 botol terbuka
III. Air Jeruk Nipis = 1 botol tertutup
1 botol terbuka
IV. Air Soda = 1 botol tertutup
1 botol terbuka
V. Minyak Goreng = 1 botol tertutup
1 botol terbuka

3. Setiap botol di isi masing masing 1 paku pada setiap larutan


4. Perubahan diamati selama 7 hari berturut pada sore hari.

5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1.Hasil Pengamatan

HASIL PENGAMATAN
NO Keterangan
PERLAKUAN (Hari) TOTAL
I II III
I AIR 1 1 2 4
Tingkatan
II AIR GARAM 1 2 4 7
karatan paku
III AIR JERUK NIPIS 0 2 2 4
setiap air
IV AIR SODA 1 2 3 6 berbeda reaksi yg
V MINYAK GORENG 0 0 0 0 terjadi

Ket: * Berdasarkan banyaknya karat yang terlihat dan reaksi yang terjadi.

4.2.Pembahasan

Pengamatan yang kami telah lakukan menghasilkan table yang ada


diatas, pada hari ke-1 botol I yang berupa larutan air telah terjadi
perkaratan pada paku besi, sama dengan botol II yang sudah menunjukan
perkaratan. Pada botol ke-III sudah menunjukan karatan tapi hanya sedikit yang
terlihat. Pada botol ke-IV telah terjadi perkaratan pada botol yang di tutup.
Dilanjutkan dengan botol V yang hanya menunjukan gelembung udara di
permukaan paku besi. Dan tidak terlihat karatan sedikit pun

Pada hari ke-2, perkaratan paku besi dalam gelas I semakin menjadi
dengan terlihatnya serpihan berwarna kuning didasar gelas, tetapi ketika
melihat gelas IV perkaratan terlihat lebih parah dengan warna air yang
6
mengkuning yang sebelumnya berwarna bening dan serpihan kuning
didasar gelas. Pertunjukan di gelas II yang berisi larutan asam asetat
terlihat sama, dengan gelembung mengelilingi permukaan paku besi. Di
gelas III dengan larutan natrium klorida terjadi perkaratan dengan
intensitas yang mulai bertambah. Paku yang terdapat dalam gelas V dan
VI secara visual masih terlihat sama.

Di hari terakhir, hari ke-3 gelas I yang berisi air menjadi lebih parah
dengan ditunjukannya air yang berwarna kuning dan paku yang sudah
berkarat dibagian permukaan. Gelas II terlihat sama dengan gelembung
yang bertambah banyak. Di dalam gelas III terjadi perkaratan pada besi
paku yang berlanjut tetapi tidak separah pada gelas I dan mulai
menunjukan warna air yang mulai berwarna kuning. Berbeda pada paku di
dalam gelas IV yang sudah terlihat tidak layak pakai dan sangat berkarat,
warna air yang kuning, dan serpihan bertambah.

Pada pokok penutup pembahasan, selama tiga hari pengamatan,


paku yang paling cepat mengalami korosi berada pada gelas nomor IV
yang berisi larutan aquades. Reaksi sangat terlihat dari hari ke-1 yang
sudah menunjukan korosi pada paku dengan terlihatnya warna
kuning/karat pada permukaan paku dan terus berlanjut hingga hari ke-3.
Disusul oleh gelas I yang berisi air dan gelas III yang berisi larutan garam.
Gelas II, V, dan VI tidak menunjukan pertanda korosi.

Lalu pada gelas II apabila diperhatikan, bahwa dihasilkannya


gelembung udara merupakan pertanda bahwa terjadi reaksi di dalam sana.
Berpacu pada teori seharusnya asam asetat akan membuat korosi pada
besi karena sifat asam yang dimiliki asam asetat dan dengan
teroksidasinya besi menjadi besi (II). Tetapi dalam pengamatan kali ini,
paku yang terendam larutan asam asetat tidak terjadi korosi.

7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan
1. Larutan yang paling cepat membuat besi berkarat pada
pengamatan kali ini adalah air garam, dengan urutan sebagai
berikut:
I. Air Garam
II. Air Soda
III. Air
IV. Air Jeruk Nipis
V. Minyak Goreng
2. Setiap air memiliki Karawang yang berbeda terlebih ada botol yang
tertutup dan terbuka. Seperti air soda botol yang tertutup memiliki
karatan paku sangat berkarat tetapi yang terbuka tidak begitu
berkarat. Berbeda dengan air garam kedua paku baik dari botol
yang tertutup ataupun botol yang terbuka keduanya memiliki
karatan yang sama banyak. Sedangkan minyak goreng tidak
terdapat karatan pada kedua paku.
3. Al (alumunium) merupakan logam yang sebenarnya cenderung lebih
reaktif apabila dibandingkan dengan Fe (besi), terlihat dari potensial
standar yang lebih rendah yang memperlihatkan bahwa alumunium
lebih mudah teroksidasi. Tetapi terjadi peristiwa yang unik pada
logam alumunium, di mana hasil korosi malah melindungi
alumunium dari korosi lebih lanjut. Hasil korosi alumunium
menghasilkan lapiran oksida Al2O3 yang kuat dan padat. Berbeda
dengan besi lapiran oksida yang rentan dan berpori berupa Fe2O3 x
H2O.

5.2.Saran
1. Paku besi di dalam botol setiap selang sehari harus di foto agar
mengetahui perubahan korosi di setiap harinya.

8
LAMPIRAN

9
No. Larutan Hasil
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
1. Air garam (tertutup)

Air garam (terbuka)


2. Air soda (terbuka)

Air soda (tertutup)


3. Air jeruk nipis (terbuka)

Air jeruk nipis (tertutup)


4. Minyak goreng (terbuka)

Minyak goreng (tertutup)


5. Air mineral (terbuka)

Air mineral (tertutup)

Anda mungkin juga menyukai