Disusun oleh:
1. Atha Dara Radeisyah (4)
2. Fahmi Pramana Aprisantara (7)
3. Muhammad Rangga Andika (17)
4. Mutia Sholiha (19)
5. Siti Amniatul Kisti (30)
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . i
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1. Latar Belakang . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
1.2. Tujuan Penelitian . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 1
LAMPIRAN . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang
Korosi logam merupakan suatu reaksi redoks spontan yang bersifat
cukup kompleks yang dapat didekati menggunakan pemahaman kimiawi
sel elektrokimia. Dalam peristiwa korosi logam akan rusak akibat reaksi
logam tersebut dengan lingkungannya, seperti: karat pada besi; pudarnya
warna perak;.
Peristiwa ini terjadi pada kehidupan sehari-hari, maka dari itulah
praktikum ini diberikan sebagai tugas praktikum dan dalam hal ini benda
yang digunakan adalah benda sehari-hari yaitu berupa paku kayu. Paku
merupakan benda yang sering digunakan ketika pembangunan property
atau produk lainnya. Maka dari penggunaan yang luas dalam kehidupan
sehari-hari, paku yang berbahan besi mempunyai kelemahan berupa korosi.
Paku yang mengalami korosi akan kehilangan nilai jual dan sekaligus
membahayakan.
Melalui penjabaran diatas, maka sangatlah penting untuk
mempelajari sifat korosi melalui focus praktikum dan memplajari zat apa
saja yang mempengaruhi korosi besi sendiri.
1.2.Tujuan
1. Mengidentifikasi zat apa yang paling cepat mengkorosikan besi paku.
2. Mencari tahu factor yang menyebabkan karat.
3. Mencari tahu apakah logam alumunium akan terjadi karat seperti logam Fe.
1
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1.Korosi
Korosi merupakan perusakan atau degradasi logam akibat reaksi
logam tersebut dengan zat yang ada dalam lingkungannya. Peristiwa ini
terjadi dalam kehidupan sehari-hari, seperti karat pada paku itu sendiri. Ini
terjadi karena sebagian besar logam mudah teroksidasi dengan melepas
electron ke oksigen di udara dan membentuk oksida logam.
Begitu juga dengan besi yang merupakan salah satu logam yang
sangat reaktif, pada kondisi asam atau basa, sama-sama terjadi pelepasan
dua electron dan ion besi (II). Berdasarkan nilai potensial standar (Eº) besi
memiliki nilai Fe Eº = - 0,44 V, yang berarti mudah teroksidasi.
Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode,
di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s) <--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang
bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l)
atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida
terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang
bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode,
bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan
rapatan logam itu.
2
2.2.Variable
Terdapat tiga variable yang sangat menentukan dalam perkaratan paku, yaitu:
2.3.Hipotesis
Larutan-larutan yang menjadi medium paku berada dapat
menyebabkan korosi, tetapi larutan yang memiliki kecepatan untuk
mengkorosikan paku adalah larutan aquades.
3
BAB III
METODE PRAKTIKUM
ALAT BAHAN
10 buah Air
botol
mineral
10 buah Air Garam
paku besi
10 buah Air Jeruk Nipis
label untuk
setiap botol
Air Soda
Minyak Goreng
3.2.Langkah Kerja
4
2. Masing-masing 2 botol diisi zat larutan yang berbeda-beda.Pengisian
larutan disesuaikan dengan aturan botol berikut:
5
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil Pengamatan
HASIL PENGAMATAN
NO Keterangan
PERLAKUAN (Hari) TOTAL
I II III
I AIR 1 1 2 4
Tingkatan
II AIR GARAM 1 2 4 7
karatan paku
III AIR JERUK NIPIS 0 2 2 4
setiap air
IV AIR SODA 1 2 3 6 berbeda reaksi yg
V MINYAK GORENG 0 0 0 0 terjadi
Ket: * Berdasarkan banyaknya karat yang terlihat dan reaksi yang terjadi.
4.2.Pembahasan
Pada hari ke-2, perkaratan paku besi dalam gelas I semakin menjadi
dengan terlihatnya serpihan berwarna kuning didasar gelas, tetapi ketika
melihat gelas IV perkaratan terlihat lebih parah dengan warna air yang
6
mengkuning yang sebelumnya berwarna bening dan serpihan kuning
didasar gelas. Pertunjukan di gelas II yang berisi larutan asam asetat
terlihat sama, dengan gelembung mengelilingi permukaan paku besi. Di
gelas III dengan larutan natrium klorida terjadi perkaratan dengan
intensitas yang mulai bertambah. Paku yang terdapat dalam gelas V dan
VI secara visual masih terlihat sama.
Di hari terakhir, hari ke-3 gelas I yang berisi air menjadi lebih parah
dengan ditunjukannya air yang berwarna kuning dan paku yang sudah
berkarat dibagian permukaan. Gelas II terlihat sama dengan gelembung
yang bertambah banyak. Di dalam gelas III terjadi perkaratan pada besi
paku yang berlanjut tetapi tidak separah pada gelas I dan mulai
menunjukan warna air yang mulai berwarna kuning. Berbeda pada paku di
dalam gelas IV yang sudah terlihat tidak layak pakai dan sangat berkarat,
warna air yang kuning, dan serpihan bertambah.
7
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1.Kesimpulan
1. Larutan yang paling cepat membuat besi berkarat pada
pengamatan kali ini adalah air garam, dengan urutan sebagai
berikut:
I. Air Garam
II. Air Soda
III. Air
IV. Air Jeruk Nipis
V. Minyak Goreng
2. Setiap air memiliki Karawang yang berbeda terlebih ada botol yang
tertutup dan terbuka. Seperti air soda botol yang tertutup memiliki
karatan paku sangat berkarat tetapi yang terbuka tidak begitu
berkarat. Berbeda dengan air garam kedua paku baik dari botol
yang tertutup ataupun botol yang terbuka keduanya memiliki
karatan yang sama banyak. Sedangkan minyak goreng tidak
terdapat karatan pada kedua paku.
3. Al (alumunium) merupakan logam yang sebenarnya cenderung lebih
reaktif apabila dibandingkan dengan Fe (besi), terlihat dari potensial
standar yang lebih rendah yang memperlihatkan bahwa alumunium
lebih mudah teroksidasi. Tetapi terjadi peristiwa yang unik pada
logam alumunium, di mana hasil korosi malah melindungi
alumunium dari korosi lebih lanjut. Hasil korosi alumunium
menghasilkan lapiran oksida Al2O3 yang kuat dan padat. Berbeda
dengan besi lapiran oksida yang rentan dan berpori berupa Fe2O3 x
H2O.
5.2.Saran
1. Paku besi di dalam botol setiap selang sehari harus di foto agar
mengetahui perubahan korosi di setiap harinya.
8
LAMPIRAN
9
No. Larutan Hasil
Hari ke-1 Hari ke-3 Hari ke-5 Hari ke-7
1. Air garam (tertutup)