GAS TERLARUT
MODUL PRAKTIKUM
Disusun untuk membimbing peserta praktikum mata kuliah
Oseanografi Kimia (OS2203)
Dosen Pengampu :
Asisten :
2023
DAFTAR PUSTAKA
HALAMAN
1.2 Tujuan.......................................................................................................................... 1
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Semua air yang ada di permukaan atau dekat permukaan bumi merupakan bagian dari
hidrosfer. Uap air yang berada di atmosfer, air tanah, danau, sungai, es di kutub dan lautan
adalah bagian dari hidrosfer. Lautan air menutupi lebih dari 70% permukaan bumi dan
menyisakan 30% sebagai daratan. Air yang paling banyak ditemukan di alam adalah air
laut, sekitar 98% air yang berada di bumi merupakan air laut. Dua persen sisanya
didistribusikan sebagai es, uap air, dan air tawar di darat. Air laut memiliki properti biologi,
fisis, dan kimia yang unik seperti dissolved oxygen. Meskipun memiliki klasifikasinya
tersendiri, properti air laut mempengaruhi satu sama lain. Selain itu, properti air laut dapat
dijadikan dasar dalam mempelajari adanya fenomena-fenomena oseanografi yang terjadi
di laut. Oleh karena itu, informasi mengenai pengaruh property air laut terhadap kelarutan
gas merupakan hal yang penting.
1.2 Tujuan
1
BAB II
STUDI PUSTAKA
Gas-gas terlarut berperan penting pada proses-proses kimia, fisika dan biologi yang
terjadi di laut. Sumber utama dari gas- gas ini adalah udara, sehingga perlu diperhatikan
kelimpahan dari gas-gas tersebut di udara serta pertukarannya dengan laut. Kelarutan gas
dalam air laut merupakan fungsi dari suhu, salinitas dan tekanan. Diantara gas-gas terlarut,
oksigen merupakan parameter kunci yang sangat penting, karena dapat dipakai sebagai
pelacak bagi gerakan massa air serta merupakan indikator yang peka bagi proses-proses
kirnia dan biologi. Oksigen dalam air laut dipakai pada proses respirasi dan oksidasi
mikrobiologi, sehingga konsentrasinya selain bergantung pada kesetimbangan antara
kecepatan pertukaran dengan udara, juga bergantung pada kecepatan produksi atau
pemakaian oleh aktivitas biologi.
Oksigen terlarut didefinisikan sebagai jumlah miligram gas oksigen yang terlarut
dalam air (Mufakkir, 2016). Keberadaan oksigen terlarut di perairan dipengaruhi oleh
tekanan atmosfer, suhu, salinitas, turbulensi air, aktivitas fotosintesis, respirasi dan limbah
yang masuk ke badan air (Paramitha et al,2014).Sumber oksigen terlarut dapat berasal dari
difusi oksigen yang terdapat di atmosfer dan aktivitas fotosintesis oleh tumbuhan air dan
fotosintesis. Oksigen terlarut akan berkurang karena berkurangnya fotosintesis akibat
terbatasnya cahaya matahari yang masuk ke perairan.
Sekitar 30% gas terlarut di perairan laut adalah oksigen, tetapi sekitar
100 kali bahkan lebih oksigen di atmosfer lebih besar daripada yang terlarut
di lautan. Rata-rata 6 mg oksigen terlarut pada setiap liter air laut (6 per
million oksigen per liter air laut, oleh berat). Sejumlah kecil oksigen sangat
dibutuhkan oleh hewan dan organisme lain yang hidup di perairan. Sumber
oksigen terlarut di laut karena aktivitas fotosintesis tanaman dan organisme
lain yang menyerupai tanaman dan difusi oksigen dari atmosfer.
2
BAB III
METODOLOGI
3.1.1 Alat
Alat yang wajib dibawa perkelompok adalah sendok dan gelas. Alat yang digunakan
dalam praktikum Modul IV ini adalah sebagai berikut:
Tabel 3. 1 Alat untuk Praktikum Modul IV
3.1.2 Bahan
Bahan untuk praktikum kali ini wajib dibawa per kelompok, kecuali air laut. Bahan
yang digunakan dalam praktikum Modul IV adalah sebagai berikut
Tabel 3. 2 Bahan untuk Praktikum Modul IV
3
3.2 Langkah Kerja
3.2.1 Bagian 1
1. Masukkan 200 ml air laut ke dalam gelas
2. Hitung kadar DO menggunakan DO meter dan catat hasil pengukurannya
3. Panaskan air laut menggunakan heater celup hingga larutan menjadi hangat
4. Ukur temperatur air laut yang telah dihangatkan menggunakan termometer dan catat
hasil pengukurannya
5. Hitung kembali kadar DO menggunakan DO meter dan catat hasil pengukurannya
6. Kosongkan kembali wadah dan ulangi langkah 1-5 untuk berbagai variasi suhu
(minimal 3 kondisi).
3.2.2 Bagian 2
1. Masukkan 200 ml air laut ke dalam gelas
2. Hitung salinitasnya menggunakan refractometer dan catat hasil pengukurannya
3. Hitung kadar DO menggunakan DO meter dan catat hasil pengukurannya
4. Kosongkan wadah dan ulangi langkah 1-3 dengan menambahkan variasi garam pada
langkah 1 (minimal 3 kondisi).
3.2.3 Bagian 3
1. Buka laman
ERDDAP - Search (hawaii.edu)
4
2. Cari parameter “WOA WOA18 1 deg monthly”, lalu klik graph
5
4. Atur waktu sesuai bulan kajian, LEV menjadi 0, latitude dan longitude sesuai daerah
kajian, dan colorbar diatur presisi untuk mempermudah analisis
5. Untuk menyimpan data ubah File type menjadi .csv, sedangkan untuk langsung
menyimpan gambar ubah menjadi .largePng dan klik Download the Data or an Image
6
3.2.4 Bagian 4
1. Buka file Excel yang telah disediakan untuk parameter yang ingin diplot
2. Buka Sheet baru untuk merapikan data masukan titik koordinat sesuai dengan
pembagian daerah kajian (tiap praktikan harus berbeda)
3. Berikan nama kolom untuk tiap musim beserta kedalaman pada row pertama
bersebelahan dengan koordinat yang dipilih
4. Setelah itu “Copy” nilai parameter yang ditinjau dari masing-masing musim pada
sheet baru yang telah dibuat dengan “Paste Transpose (T)” lalu pada kolom
kedalaman nilainya di-negatifkan
7
Gambar 3. 9 Proses Pemindahan Data pada Sheet Baru (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
5. Lakukan juga untuk musim lainnya lalu simpan file Excel ketika selesai
6. Buka file MATLAB “vertikal.m”
7. Dilakukan pengaturan pada Data Input sesuai dengan parameter yang digunakan.
Penyesuaian pada nama file excel, nama sheet dan range data
8
Gambar 3. 10 Penyesuaian Data Input (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
9
BAB IV
POIN ANALISIS DAN STUDI KASUS
a. Grafik distribusi spasial dissolved oxygen untuk setiap bulan pada daerah kajian (12
Grafik).
b. Grafik distribusi terhadap kedalaman dari dissolved oxygen untuk setiap musim pada
daerah kajian (4 Grafik)
10
DAFTAR PUSTAKA
Mufakkir, A. D., 2016, Fluktuasi Oksigen Terlarut, Suhu, dan pH Air Selama 3x24 Jam,
Periode Juli 2015-Januari 2016 di Cengkareng Drain, Pantai Indah Kapuk,
Jakarta Utara, Skripsi, Bogor, Indonesia: Departemen Manajemen Sumberdaya
Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor.
Paramitha, A., Utomo, B., & Desrita., 2014, Studi Klorofil-a di Kawasan Perairan Belawan
Sumatera Utara, Jurnal Aquacoastmarine, 3(2), 106-119.
11