Anda di halaman 1dari 16

FI2282

Termodinamika B
Dr. Getbogi Hikmawan, S.Si., M.Si.
Fisika Teoretik Energi Tinggi (FTETi)
2
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA)
Institut Teknologi Bandung (ITB)
Minggu 2 – Sistem Termodinamika Sederhana
Perubahan Keadaan (Change of State)

Perubahan koordinat makroskopik dari suatu sistem, baik itu secara


spontan maupun karena ada pengaruh dari luar
Sistem terisolasi -> Sistem tidak berubah karena gangguan dari luar

Kesetimbangan Termodinamika

Kesetimbangan Mekanik Kesetimbangan Kimia Kesetimbangan Termal

Tidak ada kelebihan gaya Tidak ada perubahan Tidak ada serah
atau torsi pada interior spontan pada struktur terima panas antara Temperatur sama
sistem dan antara sistem internal sistem (Reaksi sistem dan di setiap bagian
dengan lingkungan Kimia) atau transfer lingkungan
materi dari satu bagian
sistem ke bagian lain
(difusi atau larutan)
Sistem
Tertutup Koordinat Termodinamika 2 Variabel
Independen (dari 3)
𝑃, 𝑉, 𝑇
Gas
bermassa 𝑚 Persamaan Keadaan Fungsi Matematika yang memberikan
hubungan antara Koordinat Termodinamika
pada sistem dalam Keadaan Setimbang

Deskripsi dari hasil


eksperimen Akurasinya 𝑋, 𝑌, 𝑍
bergantung pada
rentang eksperimen Sistem Sederhana

Contoh
 Sistem gas pada tekanan rendah -> gas ideal:
𝑉
𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇 ⇔ 𝑃𝜐 = 𝑅𝑇; 𝜐 = : 𝑉𝑜𝑙𝑢𝑚𝑒 𝑚𝑜𝑙𝑎𝑟
𝑛
 Sistem gas pada tekanan tinggi -> gas Van der Waals: Interaksi partikel dan ukuran partikel tidak diabaikan
𝑎
𝑃 + 2 𝜐 − 𝑏 = 𝑅𝑇;
𝜐
Sistem Hidrostatik
Sistem isotropic dengan massa dan komposisi konstan, memberikan tekanan
hidrostatis seragam ke lingkungan, dalam keadaan tanpa interaksi gravitasi,
listrik dan magnetik.

Sistem Hidrostatik 𝑷, 𝑽, 𝑻
𝑷𝒂, 𝒎𝟑 , 𝑲

Satu Jenis Senyawa Campuran Homogen Campuran Heterogen

Campuran Larutan
Padat Gas
Cair gas mulia Campuran Campuran
Cairan
Kombinasi gas aktif

Setiap perubahan infinitesimal dalam termodinamika harus memenuhi:


Kecil terhadap nilai awalnya, cukup besar dibandingkan dengan efek
yang diproduksi oleh perilaku molekul yang jumlahnya sedikit.
𝜕𝑉 𝜕𝑉
𝑉 = 𝑉 𝑇, 𝑃 𝑑𝑉 = 𝑑𝑇 + 𝑑𝑃
𝜕𝑇 𝑃
𝜕𝑃 𝑇

1 𝜕𝑉
𝛽=
𝑉 𝜕𝑇 𝑃 Nilai Hasil Eksperimen 1 𝜕𝑉
Volume Expansivity (𝑲−𝟏 ) 𝜅=−
𝑉 𝜕𝑃 𝑇
Perubahan koordinat
termodinamika Isothermal Compressibility (𝑷𝒂−𝟏 )

𝜕𝑧 𝜕𝑧
𝑧 = 𝑧 𝑥, 𝑦 𝑑𝑧 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑦
𝜕𝑥 𝑦
𝜕𝑦 𝑥
Teorema Matematika
𝜕𝑥 𝜕𝑥
𝑓 𝑥, 𝑦, 𝑧 = 0 𝑥 = 𝑥 𝑦, 𝑧 𝑑𝑥 = 𝑑𝑦 + 𝑑𝑧
𝜕𝑦 𝑧
𝜕𝑧 𝑦

𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝑦 = 𝑦 𝑥, 𝑧 𝑑𝑦 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑧
𝜕𝑥 𝑧
𝜕𝑧 𝑦

𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑧 𝜕𝑥 1
= −1 =
𝜕𝑦 𝑧
𝜕𝑧 𝑥
𝜕𝑥 𝑦
𝜕𝑦 𝑧
𝜕𝑦Τ𝜕𝑥 𝑧
𝜕𝑥 𝜕𝑥 𝜕𝑦 𝜕𝑦
𝑑𝑥 = 𝑑𝑦 + 𝑑𝑧 𝑑𝑦 = 𝑑𝑥 + 𝑑𝑧
𝜕𝑦 𝑧
𝜕𝑧 𝑦
𝜕𝑥 𝑧
𝜕𝑧 𝑦
Contoh Sistem
Sistem PVT (Hidrostatik) Termodinamika Sederhana
Koordinat Termodinamika Persamaan Keadaan
𝜕𝑃 𝜕𝑉 𝜕𝑇
𝑃, 𝑉, 𝑇 𝑃𝑉 = 𝑛𝑅𝑇 = −1
Tekanan, Volume, Temperatur 𝜕𝑉 𝑇
𝜕𝑇 𝑃
𝜕𝑃 𝑉
𝑷𝒂, 𝒎𝟐 , 𝑲

Volume Expansivity (𝑲−𝟏 )


𝜕𝑃 𝜕𝑃 𝜕𝑃 1
1 𝜕𝑉 𝑑𝑃 = 𝑑𝑇 + 𝑑𝑉 =
𝛽= 𝜕𝑇 𝑉
𝜕𝑉 𝑇
𝜕𝑉 𝜕𝑉 Τ𝜕𝑃 𝑇
𝑇
𝑉 𝜕𝑇 𝑃
Isothermal Compressibility (𝑷𝒂−𝟏 )

1 𝜕𝑉 𝛽
𝜅=− 𝑃𝑓 − 𝑃𝑖 = 𝑇𝑓 − 𝑇𝑖
𝑉 𝜕𝑃 𝜅
𝑇
𝜕𝑃 𝜕𝑃
𝑑𝑃 = 𝑑𝑇 + 𝑑𝑉
𝜕𝑇 𝑉
𝜕𝑉 𝑇

𝛽
𝑃𝑓 − 𝑃𝑖 = 𝑇𝑓 − 𝑇𝑖
𝜅
Contoh Sistem
Termodinamika Sederhana
Kawat Teregang (Streched Wire)
Koordinat Termodinamika Persamaan Keadaan
𝔗, 𝐿, 𝑇 𝔗 = −𝑘 𝐿 − 𝐿0
Tegangan, Panjang, Temperatur
𝑵, 𝒎, 𝑲

Linear Expansivity (𝑲−𝟏 )


𝜕𝐿 𝜕𝐿 Photo by Praveen kumar Mathivanan on Unsplash
1 𝜕𝐿 𝑑𝐿 = 𝑑𝑇 + 𝑑𝔗
𝛼= 𝜕𝑇 𝔗
𝜕𝔗 𝑇
𝐿 𝜕𝑇 𝜕𝔗 𝜕𝐿 𝜕𝑇
𝔗 = −1
𝜕𝐿 𝑇
𝜕𝑇 𝔗
𝜕𝔗 𝐿
Modulus Young (𝑵/𝒎𝟐 )

𝐿 𝜕𝔗 𝜕𝔗
𝒴= = −𝛼𝐴𝒴 𝜕𝔗 1
𝐴 𝜕𝐿 𝜕𝑇 =
𝑇 𝐿 𝜕𝑇 𝐿
𝜕𝑇Τ𝜕𝔗 𝐿
𝜕𝐿 𝜕𝐿
𝑑𝐿 = 𝑑𝑇 + 𝑑𝔗
𝜕𝑇 𝔗
𝜕𝔗 𝑇

𝜕𝔗
= −𝛼𝐴𝒴
𝜕𝑇 𝐿
Soal-soal

Anda mungkin juga menyukai